Anda di halaman 1dari 11

II.

PENGHALANG-PENGHALANG DOA
Tetapi yang merupakan pemisah antara
kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu,
dan yang membuat Dia menyembunyikan diri
terhadap kamu, sehingga Ia tidak
mendengar, ialah segala dosamu
Yesaya 59:2
1.

PENDAHULUAN
Hambatan paling jelas terhadap efektifitas doa itu terkait adanya

dosa

yang

belum

diakui

dalam

hati

orang

yang

berdoa.

Karena Allah kita adalah suci adanya, ada penghalang yang berdiri antara
kita dan Dia ketika kita menghampiri Dia dengan dosa yang belum diakui
dalam hidup kita (Yesaya 59:2).
Daud mengalami sendiri bahwa Allah jauh dari mereka yang
mencoba menyembunyikan dosa mereka: Seandainya ada niat jahat
dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar (Mazmur
66:18).

2.

PENGHALANG DOA

2.1. FAKTOR PENGHALANG DOA


Alkitab

menunjuk

pada

beberapa

macam

dosa

yang

menjadi

penghalang untuk doa yang efektif:


1. Keinginan daging (Matius 26:41).
Banyak orang Kristen tidak mau berdoa karena terlalu mengikuti
keinginan daging mereka. Mereka lebih suka melakukan hal-hal
duniawi dari pada melakukan hal-hal yang rohani. Akibatnya mereka

terikat dengan daging mereka sehingga mereka tidak bisa berdoa.


Contoh:
Lebih memilih hobi dari pada berdoa.
Lebih fokus pada kesenangan/ masalah dari pada doa.
2. Pikiran dan perasaan yang ditawan/terikat dengan roh-roh
dunia (2 Kor.10:5).

Pikiran cabul

Pikiran mammon, dan lain-lain

3. Masih adanya ikatan dengan :

Tabiat dosa (sombong, malu, perkataan sia-sia, memberontak,


egois, menyalahkan orang lain, dll).

Kuasa roh jahat/perbuatan daging (roh candu, judi, narkoba,


makan sirih, rokok, zinah, alkohol, hobby yang mengikat).

Kutuk-kutuk keturunan/warisan (kemiskinan, zinah, anak haram,


penyakit, dll).

Okultisme/kuasa-kuasa

gelap

(ramalan,

sihir,

penyembahan

berhala, jimat, dll).

Luka-luka batin (kepahitan, dendam, iri hati, amarah,dll).

Syarat-syarat untuk dilepaskan adalah:


Sudah percaya (lahir baru).
Jujur, tulus hati, dan mau dilepaskan.
Pertobatan, yaitu: mengaku dosa (I Yoh. 4:9; Roma 10:9),
meninggalkan dosa (Yes. 55:7), membenci dosa (Yeh. 36:31).
2.2. PENYEBAB DOA TIDAK DIJAWAB
Namun, banyak orang Kristen sudah memenagkan perkara di atas
dan bisa berdoa, tetapi tidak menghasilkan apa-apa atau doanya tidak
dijawab.

Penyebab doa masih tidak di jawab:

Tidak mengerti status (Luk.15:28-31).

Kejahatan dan dosa (Yes.59:1-2 & Yak.4:4).

Salah berdoa (Yak.4:37 & Mzm.66:18).

Tidak mengampuni (Mrk.11:25, Mat.5:23).

Tidak percaya/tidak tahu akan janji Firman Tuhan (Mrk.6:5-6;


Rm.4:20-22).

Sombong (Luk.18:10-14).

Bimbang dan ragu-ragu (Yak.1:6-7).

Takut (Ul.20:1-4).

Tidak sepakat (Mat.18:19).

Tidak memberi (Mal.3:10-12).

Pusing dengan penghidupan (2 Tim.2:4).

Tidak berdamai dengan istri (1 Pet.3:7).

Bibir dusta, tidak berkata benar (Ef.4:25).

Masih

ada

berhala-berhala/ikatan-ikatan/okultisme/roh

nenek

moyang (Kel.20:3-5; Im.19:31; Im.20:6-7).


2.3. DOA YANG BENAR
Doa yang benar adalah doa yang dipanjatkan sesuai dengan syaratsyarat yang tersebut di bawah ini:
1. Berdoa di dalam nama Tuhan Yesus Kristus (Kolose 3;17).
2. Berdoa menurut kehendak Allah (1 Yohanes 5;14).
3. Percaya akan memperoleh apa yang kita minta (Markus 11:24).
4. Tinggal di dalam Kristus dan Firman-Nya tinggal didalam kita
(Yohanes 15:7).
5. Kita yakin doa kita di jawab (Yakobus 5:16b).
6. Kita memiliki iman bahwa kita menerima jawaban doa kita (Ibrani
11:6).

3.

MENGAMPUNI (70 x 7 kali)

Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus:Tuhan, sampai


berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa
terhadap aku? Sampai tujuh kali?" Yesus berkata kepadanya: "Bukan!
Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh
puluh kali tujuh kali.(Matius 18:21-22)
Jawaban dari Tuhan Yesus tersebut tentu saja mengagetkan Petrus,
sebab 70 x 7 kali bukanlah suatu bilangan yang kecil tetapi bilangan yang
sangat besar sekali. Artinya suatu pengampunan bukanlah hal yang
mudah untuk kita lakukan kepada orang lain, terutama orang yang telah
melukai hati dan mengkhianati kita. Biasanya kita cenderung untuk
menuntut balas terhadap perbuatan mereka tersebut.
Kita dapat perhatikan bahwa apa yang dipikirkan oleh Petrus adalah
PEMBALASAN. Sebetulnya pertanyaan Petrus kepada Yesus adalah
berapa lama ia harus menunggu, sebelum boleh untuk dapat membalas
dendam.
3.1. DENDAM
Dalam bahasa Ibrani, kata Dendam adalah NAQAM (

), artinya

PEMBALASAN atau REVENGE dalam bahasa Inggris. Kata Naqam

tersebut berasal dari sebuah frasa yang berbunyi Dam Yehudi Naqam,
artinya Darah Yahudi Akan Dibalaskan. Kata Dam Yehudi Nagam
tersebut disingkat menjadi DIN yang dalam bahasa Ibrani memiliki arti
PENGHAKIMAN. Inilah dendam, membalas SETIMPAL dengan perbuatan
jahat orang lain.
Dendam

secara

sederhana

adalah

lanjutan

dari

marah

yang

merupakan bagian dari emosi manusia seperti rasa senang dan susah.
Marah sendiri bukanlah suatu dosa, karena Alkitab sendiri mencatat
bahwa Yesus pernah marah ketika Dia melihat bait Allah dijadikan tempat
untuk berjual beli (Matius 21:12-13). Bahkan Alkitab mengatakan boleh
marah asalkan tidak berbuat dosa (Efesus 4:26-29). Sebagai contoh
marah

yang

berdosa

adalah

marah

yang

disertai

dengan

membentak dan memaki-maki orang, kemudian keluarlah katakata kotor dan kasar. Alkitab juga mengatakan Janganlah matahari
terbenam sebelum padam amarahmu. Dengan kata lain, jika kita
marah, janganlah sampai berlarut-larut karena lebih dari itu
sudah

menjadi

dendam.

Iblis

senang

memakai

orang-orang

pendendam. Karena itu, Alkitab berkata Jangan beri kesempatan kepada


si Iblis. (Efesus 4:27).
Dendam

dan

kebencian

hanya

bisa

diselesaikan

dengan

cara

MENGAMPUNI.
3.2. MENGAMPUNI
Kata mengampuni didalam bahasa Yunani adalah APHIEMI, yang
artinya

menyuruh

pergi,

membiarkan

pergi,

melepaskan,

meninggalkan, atau menghapuskan. Kata ini didalam Alkitab ditulis


sebanyak 143 kali, yang artinya mengampuni adalah sesuatu yang amat
sangat penting dan hal itulah yang Tuhan Yesus selalu inginkan terjadi
didalam hidup kita.

Imamat 16:22 menggambarkan bagaimana Tuhan Yesus harus


menanggung dosa kita dan membawanya pergi. Sama seperti Iman Besar
yang meletakkan tangannya kepada seekor kambing; Ia mengambil
tempat kita. Kita datang pada salib dan menyadari bahwa Ia terluka oleh
pelanggaran kita dan memar oleh kesalahan kita. Bagi kita, mengampuni
seseorang adalah mengusir dendam, atau menghilangkan keinginan kita
untuk membalas dendam.
Ada suatu perbedaan penting antara pengampunan kita dengan
pengampunan Tuhan
Yesus. Jika Tuhan Yesus mengampuni, artinya Ia menghapus segala
kesalahan. Hanya Tuhan yang dapat melakukan hal ini. Pengampunan
kita tidak menghapus kesalahan, tetapi membuka pintu untuk pemulihan
persekutuan dan menghilang-kan tembok yang menghalangi pendamaian.
Jadi, pengampunan adalah prasyarat pendamaian.

3.3. 70 x 7 kali
Tuhan Yesus mengajar untuk mengampuni 70 x 7 = 490 kali dalam
sehari (1 hari = 24 jam, dan 24 jam = 1440 menit), itu berarti setiap tiga
menit mengampuni satu kali; atau kalau jam tidur tidak dihitung (sebab
waktu tidur tidak bertemu seseorang, tidak berbuat salah) maka ada 17
jam kemungkinan untuk berbuat salah (24 jam 7 jam tidur = 17 jam).
Ini berarti satu kali mengampuni setiap 2 menit! Setiap 2 menit
mengampuni satu kali, Kalau 1 kali setiap 2 menit, ini berarti 20 kali
setiap jam = 490 kali setiap hari. Ini adalah sesuatu yang jauh di atas
ideal manusia, artinya ini mustahil.
Pengampunan Ilahi artinya pengampunan TANPA BATAS, TANPA
SYARAT dan TUNTAS.
3.3.1. Tanpa Batas

Mengampuni setiap 2 menit itu berarti mengampuni terus


menerus tanpa batas. Sebagai Putra manusia, Tuhan Yesus
sendiri

sudah

semuanorang

melakukannya.
yang

bersalah

Ia

sudah

kepadaNya,

mengampuni
bahkann

Ia

mengampuni musuh-musuhnya dan semua umat manusia


terus menerus, begitu banyak tidak terbatas sampai mati.
Mengampuni sampai mati berarti tanpa batas (Lukas 23:34).
Begitu juga kita harus mengampuni seperti Kristus, tanpa
batas (1Yohanes 3:16).
3.3.2. Tanpa Syarat
Mengampuni itu berarti melepaskan segala pengaduan dan
hak atas orang yang berhutang. Mengampuni secara illahi itu
tanpa syarat, artinya tanpa syarat kita melepaskan segala
pengaduan dan hak kita atas orang yang bersalah kepada
kita, sekalipun ia tidak atau belum mau bertobat. Ini memang
sakit, ini adalah salib! (Tetapi ini tidak berarti orang itu bebas
di hadapan Allah, dosanya akan tetap dibebaskan kepadanya
oleh Allah, meskipun kita yang dirugikan sudah mengampuninya di hadapan Allah) (Markus 11:25; Matius 18:2327; 28-30).
3.3.3. Tuntas
Mengampuni dengan betul (cara Ilahi) itu berarti dengan
tuntas tanpa sisa, habis sama sekali. Dari merah kirmizi
menjadi putih seperti salju. Dosa-dosa yang sudah diampuni
Tuhan itu lenyap tanpa sisa (Yesaya 1:18b).
Orang yang tidak mengampuni itu menyimpan nyala api
pembalasan di dalam hatinya, yang siap meledak sewaktuwaktu. Orang yang mengampuni dengan tuntas, membuang
semua reaksi yang ada di dalam hatinya sampai habis sama

sekali tanpa sisa. Kalau ia mengampuni tidak tuntas, itu


berarti masih ada sisa,
masih ada bara api dalam
hatinya. bara api itu bisa
menyala lagi, sebab itu
sewaktu-waktu
meledak

lebih

Kadang-kadang

bisa
hebat!
tanpa

sebabpun, bara api itu


bisa menyala kembali!
Sesudah mengampuni seharusnya tidak lagi ada kebencian,
sakit hati, dendam dan sebagai-nya.
Bagaimana kalau orang itu tidak menyesal atau bertobat dari
perbuatannya yang dosa?
Kita tetap harus mengasihinya, tetapi tentu kita boleh atau perlu
hati-hati akan kemungkinan ia bersalah lagi kepada kita sehingga
merugikan/ mencelakakan kita, lebih-lebih kalau orang itu tidak
bertobat. Kita harus tulus mengampuni dengan tuntas, tetapi kita
juga harus dengan cerdik menghadapi dan menghindari orang itu.
Kalau kita bodoh, kita bisa menjadi korban segala kejahatan dan tipu
dayanya. Menjadi korban karena kebodohan itu bukan kehendak
Tuhan, kita harus cerdik seperti ular tetapi tetap tulus seperti
merpati (Matius 10:16).
3.4. ORANG KRISTEN HARUS MENGAMPUNI ORANG LAIN
3.4.1. Alasan orang-orang kristen harus mengampuni orang lain:
1. Mereka

telah

diampuni

(Matius

18:23-27;

Mazmur

103:10).
Jika Saudara ingin mengampuni orang lain, Saudara tidak
boleh tetap hidup dalam seratus dinar. Seudara jangan

memikirkan tentang seratus dinar, tetapi seribu talenta.


Maksudnya, Saudara jangan memikirkan dosa-dosa yang
perlu

Saudara

ampuni,

melainkan

pikirkan

dosa-dosa

Saudara yang sudah diampuni, dan bukannya mengukur


besarnya dosa yang dilakukan orang lain terhadap Saudara.
Demikianlah caranya agar Saudara mampu mengampuni
orang lain yang bersalah kepada Saudara, berapapun
besarnya dosa-dosa mereka.
2. Mereka perlu diampuni (Matius 6:11-13; 14-15).
Ada tiga keperluan sehari-hari dalam kehidupan: Makanan
kita sehari-hari, Pengampunan Allah, dan perlindungan
Allah

(Doa

Bapa

Kami).

Mereka

yang

tidak

mau

mengampuni tidak akan pernah menerima pengampunan


bagi dirinya, tidak peduli betapa besar rasa percaya mereka
kepada Yesus dan berapa kali mereka mengakui dosa
mereka.

Pengampunan

atas

dosa-dosa

menjadi

milik

mereka yang mengampuni orang lain (Lukas 6:37).


3.4.2. Tanda pengampunan yang Allah perlukan dari kita
Allah menginginkan kita untuk mengampuni sepeti Allah telah
mengampuni kita. Lalu, bagaimana Allah mengampuni kita?
Allah mengampuni kita dengan menggunakan dua metode.
Oleh sebab itu, kita harus mengikuti teladan-Nya, dan juga
mengampuni orang lain dengan menggunakan metode ini
dengan benar:
1. Allah mengampuni kita setiap hari dan terus menerus
(Markus 18:21-22).
2. Allah mengampuni kita, Dia meng-ampuni kita dengan
segenap hati-Nya (Mazmur 103:12; Yeremia 31:34)

3.4.3. Harga mahal yang harus dibayar orang kristen jika tidak
mengampuni orang lain:
1. Orang

yang

tidak

mengampuni

kehilangan

kemerdekaannya (Matius 18:32-35).


2. Orang yang tidak mengampuni akan tersiksa (Matius
18:34).
3. Orang yang tidak mengampuni tidak akan diampuni
(Matius 18:35; Matius 6:14-15; Markus 11:25; Lukas 6:37).
4. Orang

yang

tidak

mengampuni

akan

menghabiskan

kehidupan kekalnya di neraka (Matius 18:35; Matius 7:21).

3.5. APLIKASI
Tugas:
Ceritakan, bagaimana Saudara dibebaskan dari ikatan, penyakit melalui
pengampunan?

Anda mungkin juga menyukai