Dosen
: Ns. Supardi, S.Kep.
OLEH:
KELOMPOK IV
MATTALATTA
LAODE ALIFARIKI
FATMAWATI
NURAMINAH
ARIFIN
SABRIATI
DIAN EKAWATI
HARUN
IBRAHIM
ROSMIATY MAKKASAU
SURIANTI
WAHYUNI
TUMOR PARU
(KARSINOMA BRONKOGENIK)
Lebih dari 90 % tumor paru-paru merupakan tumor ganas, dan sekitar 95 %
tumor ganas ini termasuk karsinoma bronkogenik. Bilamana kita menyebut kanker
paru-paru maka yang dimaksudkan adalah karsinoma bronkogenik, karena
kebanyakan tumor ganas primer dari sistem pernafasan bagian bawah bersifat
epithelial dan berasal dari mukosa percabangan bronchi.
A.
DEFINISI
Karsinoma bronkogenik adalah tumor malignan yang timbul dari epithelium
bronchial.
B.
ETIOLOGI
1. Pajanan atau inhalasi berkepanjangan suatu zat yang bersifat karsinogenik,
seperti: rokok, asbestos, radiasi ion, radon, arsen, kromium, nikel, dan lainlain.
2. Polusi udara
3. Genetik
Terdapat perubahan/mutasi beberapa gen yang berperan dalam kanker paru,
yakni:
-
Proto oncugen
C.
Pekerjaan/Polusi
Fibrosis paru
Tumor Paru
Ulserasi bronchus
Reaksi radang
Pada bronchus
Obstruksi
bronchus
Penumpukan sekret
Batuk
Empisema
Gangguan Pertukaran Gas
Anoreksia
O2 ke jaringan
Intake menurun
Kelemahan/letih
Gangguan pemenuhan
Nutrisi
D.
Jalan nafas
inefektif
Intoleransi
aktivitas
GAMBARAN KLINIS
1.
2.
3.
Gejala yang paling sering adalah batuk kering tak produktif, pada tahap
akhir batuk menghasilkan dahak kental dan purulen. Batuk yang
menunjukkan perubahan dalam karakter harus menimbulkan kecurigaan
terhadap adanya kanker paru.
4.
5.
6.
7.
Nyeri dada, kekakuan, suara sesak, disfalgia, edema pada leher dan kepala
dan gejala-gejala infusi pleural atau pericardial terlihat jika tumor menyebar
pada struktur yang berdekatan dan pada nodus limfe.
8.
Tempat metastasis yang umum adalah nodus limfe, tulang, otak, paru
kolateral dan kelenjar adrenal.
9.
E.
KOMPLIKASI
-
Hematorak
Pneumotorak
Empiema
Endokarditis
Abses paru
Atetektasis
3
F.
Penatalaksanaan
1. Jika tumor jinak maka lakukan eksisi bedah
2. Jika tumor ganas
- Small cell: kemoterapi
- Non small cell
Stadium I IIIa beda dilanjutkan radio terapi kemoterapi
Stadium IIIb IV radioterapi dilanjutkan kemoterapi.
- Imunoterapi paliatif
3. Bantu pasien untuk mencari posisi yang paling sedikit nyerinya.
4. Dalam tindakan psikologis kurangi ansietas dengan memberikan informasi
yang sering, sederhana, jelas tentang apa yang sedang dilakukan untuk
mengatasi kondisi dan apa makna respons terhadap pengobatan.
5. Untuk menjaga keseimbangan: perhatikan keadaan cairan tubuh.
6. Atur diet yang sesuai.
PENGKAJIAN
A. Pengumpulan Data
1. Keadaan umum: lemah, sesak yang disertai dengan nyeri dada.
2. Kebutuhan dasar:
-
Pola makan
Pola minum
Pola tidur
Aktivitas
: keletihan, kelemahan
3. Pemeriksaan fisik
-
Sistem pernafasan
Sistem kardiovaskuler
tachycardia, disritmia
Sistem integument
Sistem gastrointestinal
Sistem urinarius
Peningkatan frekuensi/jumlah urine.
Sistem neurologis
Kegelisahan
4. Data Penunjang
-
CT scan/MRI
Bronchoscope
Sitologi
TTB, biopsy kelenjar getah bening leher.
B. Pengelompokan Data
1. Data Subjektif
-
Perasaan lemah
Serak, haus
Takut
2. Data Objektif
-
Batuk produktif
Tachycardia/disritmia
Menunjukkan efusi
Sianosis, pucat
Edema
Demam
Gelisah
C. Analisa Data
Data
DS:
Penyebab
Rokok
Sesak nafas
-
Tumor paru
DO:
Batuk produktif
Gelisah
-
Masalah
Obstruksi bronchus
Tachycardia
7
DS:
Obstruksi bronchus
Sesak nafas
(dyspneu)
Empisema
DO:
-
Gelisah
Sianosis
DS:
Ulserasi bronchus
Anoreksia, disfagia
Penurunan BB
Kelemahan
Batuk
DO:
-
Anoreksia
Demam
Batuk
DS:
Intake menurun
Gangguan pemenuhan
nutrisi
Gangguan pertukaran gas
Kelemahan
DO:
-
Suplai O2 ke jaringan
menurun
Kelemahan/letih
Sesak nafas
-
Intoleransi aktivitas
9
Intoleransi aktivitas
Sianosis
Tachycardia
10
Sesak nafas
Lemah, Gelisah
Gelisah
Sianosis
Kelemahan
Demam
Batuk
Kelemahan
Sesak nafas
11
Sianosis
Tachycardia
Tidak sesak
Batuk berkurang/hilang
Tachycardia berkurang/hilang
Tidak gelisah
Sianosis hilang
Edema hilang
Disfagia hilang
Tidak lemah
Sianosis hilang
Tidak sesak
12
B. Intervensi
1. Bersihan jalan nafas inefektif
Tindakan/Intervensi
Rasional
Mandiri:
-
Auskultasi
nafas.
Posisi duduk memungkinkan ekspansi
Bantu
membuang sampah.
Penghisapa
n bila batuk lemah
Kaji nyeri
dan kelemahan
Kolaborasi:
-
13
Berikan
bronchodilator, expectorant atau
analgesik sesuai indikasi
14
Rasional
Mandiri:
-
Auskul
normal
Selidik
mental
posisi miring
Catat
metastasis.
terjadinya demam
Memaksimalkan sediaan O2
Penurunan PaO2 atau peningkatan PaCO2
dapat menunjukkan kebutuhan untuk
Kolaborasi:
dukungan ventilasi.
15
Berika
n oksigen tambahan
Awasi
atau buat gambaran GDA
nadi oksimetri, catat kadar
Hb.
16
Rasional
Mandiri:
-
Kaji
aspirasi.
sekresi
Timba
ng BB sesuai indikasi
Tingka
saat makan
diberikan.
Berika
n makan dalam jumlah kecil
dan teratur
Kolaborasi:
-
17
Untuk
pemberian NGT
18
4. Intoleransi aktivitas
Tindakan/Intervensi
Rasional
Mandiri:
-
Berikan
meningkatkan istirahat.
Perhatikan
dispneu, peningkatan kelemahan
istirahat
Bantu
otot
IV. Implementasi
Dilaksanakan sesuai dengan intervensi berdasarkan prioritas masalah
V.
Evaluasi
19
20