SKRIPSI
Digunakan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Disusun Oleh
SIGIT PURWANTO
NIM : 11110040
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ( PAI )
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN )
SALATIGA
2014
KEMENTRIAN AGAMA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
Jl. Tentara Pelajar No. 02 Telp. (0298) 323433 Salatiga 50721
Website: www.stainsalatiga.ac.id E-mail: administrasi@stainsalatiga.ac.id
Hal
: Naskah Skripsi
Saudara Sigit Purwanto
Kepada
Yth. Ketua STAIN Salatiga
Di Salatiga
Assalamualaikum Wr.Wb.
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini,
kami kirimkan naskah skripsi saudara:
Nama
: Sigit Purwanto
NIM
: 111 10 040
Jurusan/Progdi
: Tarbiyah / PAI
Judul
: Kontribusi Majelis Ilmu Dzikir Ajeg Seloso Kliwon dalam
Pembentukan Akhlakul Karimah Mahasiswa STAIN
Salatiga Tahun 2014
Dengan ini kami memohon skripsi dari saudara tersebut di atas supaya segera
dimunaqosyahkan.
Demikian agar menjadi perhatian
Wassalamualaikum Wr.Wb
Salatiga, 24 Juli 2014
Pembimbing
III
: Sigit Purwanto
NIM
: 11110040
Jurusan
: Tarbiyah
Sigit Purwanto
NIM 11110040
IV
MOTTO
Jadi diri sendiri, cari jati diri, dan dapatkan hidup yang mandiri
Berpikir positif, maka yakin akan bertemu hal yang positif pula
Optimis, karena hidup terus mengalir dan kehidupan terus berputar
LEMBAR PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
1. Allah SWT yang selalu memberi pertolongan setiap ku merasa kesulitan.
2. Ayah bundaku tercinta, Abdul Rochim dan Khotijah yang senantiasa
mencurahkan kasih sayang, dukungan, dan doa yang tak pernah putus untuk
anaknya.
3. Teman-teman di Mahad Al-Islah yang selalu membantuku.
4. Keluarga besar Majelis Ilmu Dzikir Ajeg Seloso Kliwon.
5. Teman-teman PAI angkatan 2010 khususnya PAI A. yang selalu ada saat suka
maupun duka.
VI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat serta salam penulis sanjungkan kepada Nabi
Muhammad SAW, sehingga penyusunan skripsi yang berjudul Kontribusi
Majelis Ilmu Dzikir Ajeg dalam Pembentukan Akhlakul Karimah Mahasiswa
STAIN Salatiga Tahun 2014 dapat terselesaikan.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak bantuan
yang telah diberikan dari berbagai pihak, baik berupa material, maupun spiritual.
Selanjutnya penulis haturkan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggitingginya kepada yang terhormat:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Ag, selaku ketua STAIN Salatiga.
2. Bapak Sukron Mamun, S. HI., M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang
senantiasa memberikan bimbingan dan arahan sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
3. Bapak A. Mahzumi, M.A, selaku dosen pembimbing akademik yang selalu
memberikan bimbingan dan motivasi untuk menjadi yang terbaik.
4. Bapak dan ibu dosen serta karyawan STAIN Salatiga, yang telah membantu
proses penyusunan skripsi ini.
5. Keluarga besar Majelis Ilmu Dzikir Ajeg Seloso Kliwon yang memberikan
ijin dalam penelitian ini.
VII
6. Ayahku Abdul Rochim dan Ibuku Khotijah serta keluarga besar ku yang
selalu kasih dukungan dan dorongan dalam Studiku.
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Saran dan kritik yang
membangun sangat diharapkan untuk perbaikan skripsi ini.
Penulis
VIII
ABSTRAK
Purwanto, Sigit. 2014. Kontribusi Majelis Ilmu Dzikir Ajeg Seloso Kliwon dalam
Pembentukan Akhlakul Karimah Mahasiswa STAIN Salatiga Tahun 2014.
Program Studi Pendidikan Agama Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
Salatiga. Pembimbing: Sukron Mamun, S.HI., M.Si
Kata kunci: Majelis Ilmu Dzikir dan Akhlakul Karimah
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang bersifat
deskriptif, menjelaskan secara detail dari suatu objek yang diteliti. Data penelitian
berupa kata-kata tertulis atau lisan yang didapat dari orang-orang yang diamati.
Penelitian ini berupaya untuk mengetahui kontribusi Majelis Ilmu Dzikir Ajeg
Seloso Kliwon dalam membentuk akhlakul karimah Mahasiswa STAIN Salatiga.
Pendidikan akhlakul karimah di STAIN Salatiga dilakukan di berbagai lini.
Paling utama pendidikan akhlak sudah dilaksanakan dalam perkuliahan. Namun
demikian, masih banyak penyimpangan akhlak yang terjadi di STAIN Salatiga.
Selain di lingkup formal, lembaga non formal layaknya majelis ilmu diharapkan
dapat memberikan kontribusi berupa sarana pemberdayaan para mahasiswa untuk
menanamkan dan meningkatkan pengetahuan agama yang nantinya dapat
membentuk akhlakul karimah pada pribadi mereka. Lembaga non formal yang
terbentuk di STAIN Salatiga salah satunya adalah Majelis Ilmu Dzikir Ajeg Seloso
Kliwon. Majelis ini mempunyai konsep yang berbeda, dengan mengedepankan
prosesi dzikir dan diskusi keagamaan. Konsep ini diharapkan agar lebih menarik
bagi kalangan mahasiswa. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian
ini adalah: 1. Bagaimana model pembinaan akhlak dalam Majelis Ilmu Dzikir Ajeg
Seloso Kliwon bagi Mahasiswa STAIN Salatiga. 2. Bagaimana kontribusi Majelis
Ilmu Dzikir Ajeg Seloso Kliwon dalam pembentukan akhlakul karimha mahasiswa
STAIN Salatiga 3. Faktor pendukung dan penghambat Majelis Ilmu Dzikir Ajeg
Seloso Kliwon dalam pembinaan akhlakul karimah Mahasiswa STAIN Salatiga
Tekhnik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tekhnik
wawancara, observasi dan dokumentasi. Subyek penelitian ini adalah Jamaah
yang mengikuti aktivitas Majelis Ilmu Dzikir Ajeg Seloso Kliwon.Setelah
dianalisis, Majelis Ilmu Dzikir Ajeg Seloso Kliwon sebagai salah satu media
pendidikan non formal mempunyai peran atau kontribusi yang penting dalam
pembentukan akhlakul karimah mahasiswa STAIN Salatiga yang menjadi jamaah
majelis ini.
IX
DAFTAR ISI
JUDUL ............................................................................................................ I
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................II
PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................. III
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................... IV
MOTTO ....................................................................................................... V
PERSEMBAHAN ....................................................................................... VI
KATA PENGANTAR ............................................................................... VII
ABSTRAK .................................................................................................. IX
DAFTAR ISI ............................................................................................... XI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 7
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 8
E. Penegasan Istilah ............................................................................... 9
F. Metode Penelitian ........................................................................... 14
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian ......................................... 14
2. Objek dan Subyek Penelitian ............................................... 15
3. Waktu Penelitian .................................................................. 15
4. Sumber Data ....................................................................... 16
XI
XII
XIII
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
rangka
mencerdaskan
kehidupan
bangsa
bertujuan
untuk
Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: "Apakah yang
telah diturunkan oleh Tuhanmu?" mereka menjawab: "(Allah telah
menurunkan) kebaikan". orang-orang yang berbuat baik di dunia ini
mendapat (pembalasan) yang baik. dan Sesungguhnya kampung
akhirat adalah lebih baik dan Itulah Sebaik-baik tempat bagi orang
yang bertakwa.
Sebagaimana
diingatkan
dalam
ayat
diatas,
akhlak
baik
tujuan utama Majelis Ilmu Dzikir Ajeg Seloso Kliwon yaitu menambah
wawasan keagamaan bagi mahasiswa, khususnya dalam sisi akhlak yang
ternyata masih kurang.
Gambaran dari Majelis Ilmu Dzikir Ajeg Seloso Kliwon sangatlah
berbeda jika dibandingkan dengan majelis talim yang ada di desa-desa.
Majelis ini mempunyai konsep-konsep yang menarik antara lain adanya
dzikir, kajian materi, diskusi terbuka mengenai permasalahan keagamaan,
serta diselingi dengan dentunan musik islami khas yang berisikan sholawat
kepada Nabi Muhammad SAW. Serta yang khas dari musik Seloso Kliwon
atau biasa disingkat dengan SK yaitu bisa memadukan dari berbagai alat
musik. Mulai dari alat yang dekat dengan nuansa keislaman yaitu alat-alat
perkusi terbang dan tifa. Dipadukan dengan menggunakan alat-alat modern
seperti gitar, keyboard, dan drum. Namun juga melestarikan peralatan khas
jawa seperti saron dan demung.
Menurut pengamatan penulis, Majelis Ilmu Dzikir Ajeg Seloso
Kliwon merupakan salah satu lembaga non formal yang dalam rangka
meningkatkan pendidikan Islam khususnya bagi para mahasiswa. Serta
diikuti sebagian mahasiswa STAIN Salatiga yang sadar akan kebutuhan
rohaninya. Semenjak didirikannya hingga kini majelis ini telah banyak
berperan bagi mahasiswa dalam pendidikan keagamaan.
AJEG
SELOSO
KLIWON
DALAM
PEMBENTUKAN
E. Penegasan Istilah
1. Majelis Ilmu Dzikir Ajeg Seloso Kliwon
a.
Majelis Ilmu
Menurut akar katanya, istilah majelis ilmu tersusun dari
gabungan dua kata yaitu Majelis dan ilmu. Em Zul Fajri
mengartikan majelis adalah tempat ataupun perkumpulan (2004:
542). Kata majelis biasanya digunakan untuk menunjukkan tempat
perkumpulan yang memiliki manfaat dan bersifat positif.
Komarudin mendefinisikan Ilmu yaitu berasal dari bahasa
arab, yaitu ilmun berarti pengetahuan (2006 : 94). Dalam bahasa
latin disebut scientia, berarti mempunyai pengetahuan yang
mendalam. Jadi ilmu merupakan pengetahuan yang meliputi
kebenaran-kebenaran umum. Ilmu merupakan perkembangan yang
lebih jauh dan lebih dalam dari pengetahuan.
Bisa disimpulkan bahwa majelis ilmu adalah salah satu
lembaga pendidikan diniyah non formal
yang bertujuan
10
11
makna
berkelanjutan
adalah
bahwa
terus
menerus
tanpa
mengalami kemandekan.
maju
(progressing)
bukannya
12
13
14
15
16
17
18
c. Dokumentasi
Menurut Irawan dalam (Sukandar Rumidi, 2004: 100)
mendefinisikan sebagai berikut: studi dokumentasi merupakan teknik
pengumpulan data yang ditujukan pada subjek penelitian. Dokumen
dapat berupa catatan, rekaman, video, foto dan lain sebagainya.
Dalam hal ini peneliti akan mengambil sumber data berupa
dokumen penting guna memperoleh data pendukung dalam penelitian
tersebut, yang meliputi:
1) Profil Majelis Ilmu Dzikir Ajeg Seloso Kliwon STAIN Salatiga
2) Struktur kepengurusan Majelis Ilmu Dzikir Ajeg Seloso Kliwon
STAIN Salatiga
3) Foto-foto kegiatan Struktur kepengurusan Majelis Ilmu Dzikir
Ajeg Seloso Kliwon STAIN Salatiga.
6. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan tekhnik analisis dengan proses
analisis non statistik. Yaitu mengambil keputusan atau kesimpulan
penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan
diinterpretasikan.
Peneliti
menggunakan
proses
pengumpulan,
19
20
21
BAB II
MAJELIS ILMU, DZIKIR DAN AKHLAKUL KARIMAH DALAM
KAJIAN PUSTAKA
A. Kontribusi dan Majelis Ilmu
1. Pengertian Kontribusi
Kontribusi berasal dari bahasa inggris yaitu contribute, contribution,
maknanya adalah keikutsertaan, keterlibatan. Jika dijabarkan, kontribusi
berarti pemberian sumbangan dalam bentuk materi ataupun tindakan.
(Sastrapradja. 1981: 275).
Kontribusi dapat berbentuk materi ataupun tindakan. Bentuk materi
berarti pemberian dan sumbangan individu atau kelompok dalam bentuk
materi. Sebagai contoh, pemberian sumbangan dana dari donatur dalam
suatu pelaksanaan kegiatan majelis ilmu. Sedangkan kontribusi dalam
pengertian sebagai tindakan yaitu berupa perilaku yang dilakukan oleh
individu atau kelompok yang kemudian memberikan dampak positif
maupun negatif terhadap pihak lain.
2. Pengertian Majelis Ilmu
22
atau pengajian. Jadi Majelis talim ataupun majelis ilmu dapat diartikan
sebagai sebuah lembaga non formal yang menyelenggarakan pengajaran
islam (Agus Waluyo Nur. 2006: 25).
Menurut Abdul Aziz bin Fathi as-Sayyid Nada, seorang manusia
pasti tidak dapat menghindar untuk berkumpul bersama sahabat-sahabat
dan rekan-rekannya. Pada majelis tersebut seseorang mengobrol dan
berbincang-bincang serta saling bertukar pikiran. Khususnya di majelis
ilmu seseorang menuntut ilmu yang bermanfaat dalam urusan agama dan
dunianya (2007: 355).
Berdasarkan beberapa paparan di atas, maka yang akan muncul
kemudian gambaran sebuah suasana dimana para muslimin berkumpul
untuk melakukan kegiatan yang tidak hanya terikat pada makna pengajian
belaka melainkan kegiatan yang dapat membina akhlak, menambah
pengetahuan dan wawasan para jamaahnya. Musyawarah majelis talim se
DKI Jakarta yang berlangsung tanggal 9-10 Juli 1980 memberikan batasan
(tarif) majelis talim atau majelis ilmu, yaitu lembaga pendidikan non
formal Islam yang memiliki kurikulum tersendiri, diselenggarakan secara
berkala dan teratur, dan diikuti oleh jamaah yang relatif banyak, dan
bertujuan untuk membina dan mengembangkan hubungan yang santun dan
serasi antara manusia dengan Allah SWT. Antara manusia sesamanya, dan
antara mansuia dan lingkungannya; dalam rangka membina masyarakat
yang bertaqwa kepada Allah SWT (Agus Waluyo Nur. 2006: 26).
23
24
25
26
27
28
29
Dan sebutlah (nama) Tuhanmu sebanyak-banyaknya serta
bertasbihlah di waktu petang dan pagi hari (Yayasan Penyelenggara
Penterjemah. 2011: 55).
2. Metode Dzikir
Ada dua macam metode dzikir yang umum dilakukan, yaitu dzikir
jahr dan dzikir khafi. Dzikir jahr juga disebut sebagai dzikir lisan, dimana
orang membaca kalimat-kalimat dzikir secara lahiriah dengan suara yang
jelas dan kadang cukup keras. Sebaliknya dzikir khafi, atau disebut dengan
dzikir qalbi. Dilakukan dengan menyebut Allah berulang-ulang secara
batiniah di dalam hati, jiwa dan ruh.
Sebagian kelompok sufi melaksanakan dzikir jahr, disertai dengan
gerakan gerakan tubuh yang ritmis seperti yang dilaksanakn oleh pengikut
tarekat
Qodiriyah
Naqsabandiyah
pesantren.
Bahkan
sebagian
30
istiadzah,
Audzubillahi
Minassyaitonirrojim
memohon
31
Manakala suatu kelompok duduk bersama, seraya berdzikir
kepada Allah SWT, niscaya para malaikat akan mengelilingi
mereka dan mereka pun akan diliputi rahmah dan Allah SWT
akan menyebut mereka diantara siapa saja yang berada dari sisiNya ( Abu Hamid al- Ghazali. 1994: 19).
c. Dzikir membersihkan hati
Membersihkan hati bermakna menghapus darinya kecintaan
pada dunia dan hal-hal duniawi serta menghilangkan darinya segenap
kesedihan, kedukaan dan kekhawatiran atas segala sesuatu yang tidak
berguna. Jadi oang yang bersih hatinya akan selalu berpikir positif, bisa
berbuat lebih baik kepada siapapun, serta dapat menghilangkan
kegelisahan yang ada pada dirinya.
32
dari
kesehatan,
dzikir
mengandung
unsur
33
C. Akhlakul Karimah
1. Pengertian akhlakul Karimah
Akhlak atau moral adalah sebuah sistem yang lengkap yang terdiri
dari karakteristik-karakteristik akal atau tingkah laku yang membuat
seseorang menjadi istimewa. Karakteristik-karakteristik ini membentuk
kerangka psikologi seserang dan membuatnya berperilaku sesuai dengan
dirinya dan nilai yang cocok dengan dirinya dalam kondisi yang berbedabeda (Marzuki. 2009: 8).
Sebuah definisi ringkas yang bagus tentang akhlak (moral) dalam
kamus La Lande, yaitu moral mempunyai empat makna berikut:
a) Moral adalah sekumpulan kaidah bagi perilaku yang diterima dalam
satu zaman oleh sekelompok orang. Dengan makna ini moral bisa
bersifat keras, buruk atau rendah.
b) Moral adalah sekumpulan kaidah bagi perilaku yang dianggap baik
berdasarkan kelayakan bukan berdasar syarat.
c) Moral adalah teori akal tentang kebaikan dan keburukan, ini menurut
filsafat. Tujuan-tujuan kehidupan yang mempunyai warna humanisme
yang kentalyang tercipta dengan adanya hubungan-hubungan sosial
(Ali Abdul Halim Mahmud. 2004: 27).
34
35
-
- yang artinya mulia ataupun murah hati. Selain itu juga bisa
diartikan terpuji ataupun baik (Mahmud Yunus. 1990: 371).
Jadi Pendidikan Akhlakul karimah berkisar tentang persoalan
kebaikan dan kesopanan, tingkah laku yang terpuji serta berbagai persoalan
yang timbul dalam kehidupan sehari-hari dan bagaimana seharusnya
seseorang dalam bertingkah laku (Muhammad Abdul qodir Ahmad. 1985:
195).
Dari uraian di atas jelaslah bahwa akhlak merupakan hal yang
pertama dinilai dalam bertindak atau bertingkah laku seseorang individu .
Tidak ada satu tindakan pun yang tanpa didasari dengan akhlak. Maka
hendaklah diwujdkan berakhlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya, akhlak seseorang dalam megikuti sebuah perkuliahan, harus
sesuai dengan aturan pada kontrak pembelajaran. Dengan demikian
akhlakul karimah adalah konsep yang membantu kita untuk memahami
tingkah laku. Sejumlah perbedaan perbedaan tingkah laku dapat merupakan
pencerminan atau manifestasi dari akhlak yang sama.
2. Ruang Lingkup Akhlak Islam
Akhlak mulia atau akhlakul karimah adalah hal yang harus kita
terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan akhlakul karimah
hendaklah selalu dilaksanakan di setiap waktu, baik ketika dalam kondisi
bahagia ataupun susah.
36
37
38
39
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut
terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,
tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu
ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan
40
( (
41
oleh al-Quran dan Sunnah pasti bernilai baik untuk dilakukan, sebaliknya
yang dilarang oleh al-Quran dan Sunnah pasti bernilai baik untuk
ditinggalkan.
4. Fungsi Akhlak bagi Seorang Muslim
Akhlak memiliki manfaat dan peran tersendiri bagi kehidupan
seorang muslim, baik bagi orang lain maupun bagi diri sendiri, juga bagi
masyarakat luas. Secara lebih terperinci manfaat dan fungsi akhlak bagi
seorang muslim antara lain:
a. Akhlak bukti nyata keimanan
Ketulusan iman sesungguhnya dapat terpancar pada sikap dan perilaku.
Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat
mereka dalam Injil, Yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan
tunasnya Maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu
menjadi besarlah Dia dan tegak Lurus di atas pokoknya;
tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya....
Kandungan ayat ini sangat ilustratif, namun mudah ditangkap
maknanya. Yaitu bahwa sifat-sifat orang beriman seperti tanaman yang
kuat. Setelah besar dan tumbuh perkasa, ia pun berbuah ranum, maka
penanamnya pun bersuka ria. Itulah akhlak, perilaku yang dirasakan
manfaat nya oleh orang lain. Karenanya akhlak adalah buah keimanan.
b. Akhlak adalah tujuan akhir diturunkannya Islam
Kedudukan akhlak atau sikap hidup yang terpuji sangatlah
mulia, dapat dikatakan bahwa sesungguhnya tujuan Islam diturunkan
42
Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang
agung (Wahid Ahmadi. 2004: 21).
c. Akhlak adalah tiang agama
Akhlak pada umumnya menerangkan tentang perilaku atau
perbuatan manusia. Akhlak itu sangat penting bagi manusia. Akhlak
manusia itu ada dua, yaitu akhlak yang baik dan akhlak yang buruk.
Akhlak merupakan kehendak manusia dan sumber akhlak pun
bermacam-macam.
Untuk meraih kesempurnaan akhlak, seseorang harus melatih
diri dan membiasakannya dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang harus
melatih diri dan membiasakan diri berfikir dan berkehendak baik.
Akhlak seseorang bukanlah tindakan yang direncankan pada saat-saat
tertentu saja. Akhlak juga merupakan keutuhan kehendak dan perbuatan
yang melekat pada seseorang yang akan tampak pada perilakunya
sehari-hari.
Fungsi akhlak dalam Islam nampaklah amat penting.
Keberadaannya memiliki kemutlakan yang nyaris absolut. Ibarat Islam
adalah sebuah gedung, maka akhlak adalah tiangnya yang wajib
43
ditegakkan
oleh
setiap
muslim.
Maka
barang
siapa
yang
44
BAB III
GAMBARAN UMUM MAJELIS ILMU DZIKIR AJEG SELOSO KLIWON
STAIN SALATIGA
ajeg Seloso Kliwon, yang ditujukan bisa merangkul lebih luas dari mahasiswa
STAIN Salatiga.
Majelis Ilmu Dzikir Ajeg Seloso Kliwon ini terinspirasi dengan konsep
kebersamaan atau maiyah yang di gagas oleh Emha Ainun Najib atau Cak Nun.
Zulfi Naja menuturkan, Model diskusi kebersamaan atau maiyah ini lebih
banyak diminati dan lebih menarik bagi kaum pemuda, khususnya mahasiswa
dari pada pengajian yang bersifat penyampaian materi searah, karena dengan
diskusi, persoalan tentang materi lebih bisa dibahas secara mendalam.
Banyak model maiyah yang telah terbentuk di berbagai kota seperti
Mocopat Syafaat di Jogja, Gambang Syafaat di Semarang, Bang-bang wetan
di Surabaya dan lain-lain. Jadi pelaksanaan Majelis Ilmu Dzikir Ajeg Seloso
Kliwon pun hampir sama dengan model maiyah Cak Nun. Berisikan diskusi
keagamaan, dan diselingi dengan musik etnik islami. Namun yang
membedakannya adalah adanya dzikir yang dilaksanakan di awal acara.
(Wawancara Penulis dengan Zulfi Nadja, Salatiga: 23 April 2014).
B.
46
47
Sisi
moralitas
yang
makin
merosot
dewasa
ini
sangat
48
49
Pembina
Ketua
Wakil Ketua
Sekretaris
Sie.
Dakwah
Bendahara
Sie. Music
Sie. Perkap
Sie.
Informasi
1. Pembina
Pembina dalam Majelis Ilmu Dzikir Ajeg Seloso Kliwon adalah
beliau Bapak Ahmad Dimyati, Bapak Agus Suaidi, Lc. Ma. Dan Bapak
Zaenal al-Anwar. Pembina ini bertugas mengarahkan dan membina proses
keberlangsungan kegiatan. Selain itu Pembina juga menjadi pemateri dalam
rutinan majelis ilmu dzikir ajeg Seloso Kliwon.
2. Ketua
Jabatan ini depegang oleh Muhammad Zulfi Nadja. Tugas seorang
ketua dalam Majelis Ilmu Dzikir Ajeg Seloso Kliwon adalah mengusahakan
agar yang dipimpinnya dapat merealisasikan tujuannya dengan sebaik50
baiknya dalam kerja sama yang produktif. Seorang ketua harus mampu
mengintegrasikan antar pengurus maupun antar jamaah, terutama jika ada
suatu pandangan atau pemikiran yang berbeda.
3. Wakil Ketua
Jabatan wakil ketua ini dipegang oleh Tuba Ulin Nuha Tugas
seorang wakil ketua adalah bertanggung jawab membantu apa yang menjadi
tugas dari ketua Majelis Ilmu Dzikir Ajeg Seloso Kliwon. Jabatan ini sama
beratnya dengan ketua, karena di sini wakil ketua sangat diperlukan dalam
membantu apa yang diperintahkan oleh ketua.
4. Sekretaris
Jabatan sekretaris ini dipegang oleh Syaiful Azhar tugas seorang
sekretaris adalah mengatur surat menyurat yang diperlukan untuk
keberlangsungan Majelis Ilmu Dzikir Ajeg Seloso Kliwon. Diantaranya surat
peminjaman tempat, surat undangan, pencatatan undangan yang masuk untuk
Majelis Ilmu Dzikir Ajeg Seloso Kliwon dan lain-lain.
5. Bendahara
Jabatan bendahara ini dipegang oleh Muhammad Latif al-Anshori.
Ia bertugas mengatur keuangan di Majelis Ilmu Dzikir Ajeg Seloso Kliwon.
Pengaturan tersebut meliputi pengeluaran dan pemasukan yang diterima
Majelis Ilmu Dzikir Ajeg Seloso Kliwon. Tugas ini membutuhkan adanya
kejujuran dan ketelitian.
Selain jabatan-jabatan di atas, dalam tugasnya mereka juga dibantu
oleh seksi-seksi diantaranya sebagai berikut:
51
a. Seksi dakwah
Jabatan seksi dakwah ini dipegang oleh Muhammad Syaifuddin
bertugas memimpin dzikir dan menghubungi pemateri untuk rutinan Majelis
Ilmu Dzikir Ajeg Seloso Kliwon. Seksi dakwah juga bertugas menjadi
moderator dalam pelaksanaan diskusi. Serta menjadi badal atau pengganti
pengisi diskusi jika pemateri tidak hadir.
b. Seksi musik
Jabatan seksi musik ini dipegang oleh Ahmad Hasan Asyari. Ia
bertugas untuk mengaransement musik-musik shalawat yang digarap oleh
SK musik.
c. Seksi perlengkapan
Jabatan seksi perlengkapan ini dipegan oleh Muhammad Naufal
Arrazaqu. Dalam hal ini Dia bertugas mengkoordinir segala kebutuhan yang
diperlukan oleh Majelis Ilmu Dzikir Ajeg Seloso Kliwon. Hal ini meliputi,
persiapan ruangan, sound system, alat-alat musik dan lain-lain.
d. Seksi Informasi
Jabatan seksi informasi ini dipegang oleh Muhammad Abdul Wahid.
Seksi informasi ini bertugas memberi informasi apapun mengenai kegiatankegiatan yang akan dilakukan oleh Majelis Ilmu Dzikir Ajeg Seloso Kliwon,
misalnya
mengumumkan
adanya
rutinan
tiap
Seloso
Kliwon,
52
53
54
2. Kegiatan rutinan dua minggu sekali keluarga besar Majelis Ilmu Dzikir
Ajeg Seloso Kliwon, berisikan dzikir dan diskusi terbuka, baik itu tentang
masalah agama maupun persoalan umum. Rutinan diwajibkan bagi semua
pengurus dan juga terbuka untuk jamaah. Kegiatan ini dilaksanakan setiap
malam kamis dua minggu sekali. Tempat pelaksanaannya di rumah
pengurus Majelis Ilmu Dzikir Ajeg Seloso Kliwon secara bergilir.
Kegiatan ini bertujuan untuk menjalin silaturrahim dan rasa kekeluargaan
antar pengurus. Program yang berisikan silaturahim merupakan program
penunjang yang bertujuan untuk mengintensifkan pembentukan akhlakul
karimah jamaah majelis dzikir khususnya bagi para pengurus, serta
umumnya bagi semua jamaah.
3. Kegiatan latihan SK musik setiap malam Selasa. Kegiatan ini bertujuan
untuk persiapan ketika tampil di acara rutinan Seloso Kliwon ataupun
persiapan bagi SK musik jika ada undangan dari luar. Musik yang digarap
SK musik bertajuk shalawat, sehingga bisa dinikmati bagi seluruh jamaah.
Melalui SK musik ini, para anggota yang tergabung mengekspresikan
shalawat dengan model yang berbeda. Khususnya pada peralatan khas jawa
yang tidak ditemui di sekitar Salatiga. Hal ini sebagai bentuk dakwah
melalui musik dari Majelis Ilmu Dzikir Ajeg Seloso Kliwon.
4. Silaturrahim Ramadhan. Program jangka panjang ini bertujuan sebagai
dakwah dan silaturrahim Majelis Ilmu Dzikir Ajeg Seloso Kliwon di luar
kampus dan berinteraksi langsung dengan masyarakat. Program ini sudah
terlaksana pada Ramadhan tahun 2013, dimana Majelis Ilmu Dzikir Ajeg
55
56
BAB IV
KONTRIBUSI MAJELIS ILMU DZIKIR AJEG SELOSO KLIWON
DALAM PEMBENTUKAN AKHLAKUL KARIMAH
A. Model Kegiatan Majelis Ilmu Dzikir Ajeg Seloso Kliwon STAIN Salatiga
Dari hasil obsevasi dan wawancara, penulis menemukan data-data
sebagai berikut tentang kegiatan yang ada di Majelis Ilmu Dan Dzikir Ajeg
Seloso Kliwon. Kegiatan rutinan setiap Seloso Kliwon dilaksanakan setiap satu
bulan sekali secara rutin. Pelaksanaannya berdurasi empat jam, mulai pukul
20.00-24.00 WIB. Lokasi yang digunakan untuk majelis ini yaitu di aula
kampus STAIN Salatiga. Namun jika cuaca cerah, terkadang dzikir dan majelis
ilmu ini dilaksanakan secara out door, bertempat di pelataran depan aula STAIN
Salatiga.
Setiap kegiatan pasti mempunyai tata cara serta model tersendiri yang
khas dan cocok bagi pelaksanaannya. Begitu juga dengan Majelis Ilmu Dzikir
Ajeg Seloso Kliwon. Pelaksanaannya berbeda jika dibandingkan dengan
majelis-majelis taklim yang ada di pedesaan. Mulai dari pertama
pelaksanaannya disambut dengan iringan dari grup gamelan sholawat SK.
Rangkaian selanjutnya yakni dzikir tahlil. Bacaan dzikir tahlil, meliputi bacaan
surat fatihah, al-ikhlas, al- Falaq, an Nas, Al-Baqoroh 1-5 dan 255. Kemudian
disambung kalimat istighfar (Astaghfirullahal Adzim), bacaan sholawat
(Allohumma Sholli ala Sayyidina Muhammad), kalimat Tahlil ( Laa Ilaaha
Illallah ). Serta dzikir ditutup dengan doa dan Sholawat Asyroqol.
57
Prosesi dzikir dipimpin oleh salah satu Pembina yaitu Zainal al-Anwar.
Dalam prosesi dzikir ini semua jamaah khusyu, serius dan tenang. Bahkan
beberapa jamaah yang sungguh-sungguh menghayati, mereka bisa sampai
menteskan air mata. Dzikir dengan khusyu ini bertujuan melatih jiwa agar
mendapatkan ketenangan batin.
Seseorang yang menghiasi lisannya dengan dzikir, maka ia akan
condong untuk takut kepada Allah. Ia khawatir dan takut jika lisannya
mengucapkan perkataan yang dapat mendatangkan murka Allah serta salalu
menjaga perbuatan-perbuatannya sesuai dengan perintah Islam (Alaika
Salamullah, 2008: 23).
Setelah selesai dzikir dilanjutkan dengan paparan materi sesuai dengan
tema dan diskusi. Namun biasanya sebelum itu dilaksanakan, terlebih dahulu
dilantunkan sholawat-sholawat dari Gamelan Sholawat SK. Grup musik ini
memadukan berbagai alat musik dari perkusi berbentuk terbang, tifa, kemudian
alat-alat elektrik modern seperti gitar, bass, drum juga alat-alat musik khas jawa
yaitu saron dan demung. Semua alat musik itu dikemas dalam lantunan
shalawat-shalawat kepada nabi Muhammad. Hal ini juga merupakan bentuk
sikap berakhlakul karimah terhadap Rasulullah SAW.
Selain itu, pada dasarnya musik dapat menimbulkan rasa aman dan
sejahtera. Setiap jenis musik terdapat variasi gaya, namun dengan musik ini
dapat membuat otak memasuki modus alfa dan menenangkan. Selain itu musik
juga memberi rasa mantap, teratur, serta mencipatakan suasana yang
merangsang pikiran dalam belajar atau bekerja (Don Campbell, 2002: 96).
58
penutup dalam Majelis Ilmu Dzikir Ajeg Seloso Kliwon. Prosesi doa dipimpin
oleh pemateri. Kemudian dilanjutkan dengan jabat tangan antar jamaah untuk
mengakhiri Majelis Ilmu Dzikir Ajeg Seloso Kliwon.
Menurut Dimyati, model Majelis Ilmu Dzikir Ajeg Seloso Kliwon
mengacu pada petuah dari Sunan Kalijaga yang berbunyi Jowo digowo, Arab
digarap, Barat diruwat. Jowo digowo artinya Islamnya orang jawa megacu pada
59
akhlak jawa yang berbudi luhur,bersikap sopan santun, penuh kearifan dan
ramah tamah. Arab digarap bermaknakan, dalam Islam nya orang jawa dengan
orang arab itu sama dalam hal prinsip, akidah dan akhlaknya, namun out put
kebudayaan Islam jelas beda. Sedangkan barat diruwat berarti pengaruh bangsa
barat itu harus segera diruwat. Kata ruwat bermakana melakukan upaya
detoksifikasi atau racun-racunnya harus segera dihilangkan. Dalam era
globalisasi perlu disaring antara budaya barat yang bermanfaat dan budaya
barat yang menimbulkan penyakit. Ketiga konsep inilah selalu ditekankan dan
dibangun dalam interaksi antar jamaah serta bahasan diskusi yang ditekankan
dalam majelis ilmu dzikir ajeg Seloso Kliwon.
Konsep Jowo digowo, Arab digarap, Barat diruwat tidak hanya
diterapkan dalam interaksi dan diskusi jamaah saja, namun juga dalam hal
musik SK, konsep ini dipraktekkan dengan adanya alat-alat musik jawa
peninggalan para wali yaitu saron, demung dan ditambah dengan bonang.
Kemudian digabungkan dengan alat-alat khas timur atau arab yaitu terbang dan
tifa, serta alat-alat musik dari barat layaknya drum, gitar dan bass. Selain itu
lantunan Sholawat juga dikemas dalam berbagai irama baik itu khas jawa, arab
serta barat (Wawancara Penulis dengan Ahmad Dimyati, Ambarawa: 9 Juli
2014)
Menurut Tuba Ulin Nuha semua kegiatan sudah diprogramkan di
Majelis Ilmu Dzikir Ajeg Seloso Kliwon. Mulai dari kegiatan yang utama yaitu
rutinan dizikir dan kajian keilmuan islam setiap Seloso Kliwon, serta kegiatan
penunjang lainnya, yaitu rutinan dzikir dan diskusi keislaman di rumah para
60
pengurus setiap dua minggu sekali pada hari rabu malam, kemudian untuk SK
musik melaksanakan latihan rutin setiap malam selasa. Selain itu kegiatan yang
telah terprogram lainnya yang bersifat tahunan yaitu safari ramadhan ke
masyarakat dan ziarah wali atau wisata religi.
B. Kontribusi Majelis Ilmu Dzikir Ajeg Seloso Kliwon
Kontribusi Majelis Ilmu Dzikir Ajeg Seloso Kliwon secara umum dapat
terlihat dari pelaksanaannya. Kegiatan dzikir dan diskusi keagamaan pada
akhirnya akan membawa dampak positif bagi jamaah yang selanjutnya
menjadi landasan kehidupan sehari-hari.
Peranan Majelis Ilmu Dzikir Ajeg Seloso Kliwon antara lain:
1. Menciptakan jamaah yang bertakwa serta memiliki akhlakul karimah
Kontribusi Majelis Ilmu Dzikir Ajeg Seloso Kliwon dalam
menciptakan jamaah yang bertakwa serta berakhlakul karimah, dilakukan
dengan cara memberikan pemahaman tentang pentingnya pengamalan
agama dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini yang menjadi benteng pertahan
untuk menghadapi perkembangan jaman yang dekat akan degradasi moral.
Ali Abdul Halim Mahmud mengatakan bahwa akhlak yang
dikontrol dengan nilai-nilai islam, dapat membantu umat Islam dalam
berinteraksi dengan Allah dengan aqidah dan ibadah yang benar.
Berinteraksi dengan diri sendiri, dengan bersikap objektif, jujur dan
konsisten. Selain itu juga ditekankan agar dapat berinteraksi dengan orang
lain dengan baik (2004: 12).
61
Hal ini yang diterapkan oleh Majelis Ilmu Dzikir Ajeg Seloso
Kliwon dalam mengontrol jamaahnya, dengan menambah nilai-nilai islam,
mulai
dari
pergaulan,
kebersamaan
maupun
keilmuan,
sehingga
62
63
a. Faktor Psikologis
1) Adanya minat jamaah untuk mengikuti majelis ilmu dan dzikir
dengan tujuan mendalami agama serta menambah pengetahuan.
2) Keseriusan sebagian besar jamaah dalam mengamalkan ilmu yang
mereka dapat. Dalam kehidupan sehari-hari, terlihat dari tingkah
laku dan bertutur sapa lebih sopan dari sebelumnya.
b. Faktor Sosial
1) Interaksi antar jamaah yang menguatkan tali silaturrahim.
2) Tidak adanya diskriminasi antar jamaah dalam hal status sosial.
c. Faktor Media dan Sarana
1) Adanya auditorium, sebagai sarana tempat untuk pelaksanaan
Majelis Ilmu Dzikir Ajeg Seloso Kliwon dari kampus STAIN
Salatiga.
2) Peralatan musik khas jawa yaitu saron dan demung untuk
penunjang musik SK.
2. Faktor Penghambat dan Upaya Mengatasinya
Mulus, lancar, dan sukses merupakan sesuatu yang sangat
diharapkan setiap kali kita melaksanakan suatu kegiatan. Tetapi hambatanhambatan dalam proses berjalannya suatu kegiatan itu tidak bisa dipungkiri.
Artinya, setiap kegiatan yang dilaksanakan tidak selamanya berjalan seperti
kehendak yang diharapkan, begitu pula yang terjadi dalam Majelis Ilmu
Dzikir Ajeg Seloso Kliwon dalam membina akhlakul karimah mahasiswa
STAIN Salatiga.
64
65
66
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari seluruh rangkaian penelitian yang dilakukan, tentang bagaimana
kontribusi majelis ilmu dzikir ajeg Seloso Kliwon dalam membentuk akhlakul
karimah mahasiswa STAIN Salatiga, penulis dapat menyimpulkan bahwa,
1. Majelis Ilmu Dzikir Ajeg Seloso Kliwon merupakan suatu lembaga non
formal yang sangat berperan dalam membina jamaah yang terdiri dari
sebagian Mahasiswa STAIN Salatiga. Para jamaah dibina tentang
keagamaan, khususnya dalam bidang akhlak. Yaitu melalui dzikir tahlil
dengan bacaan surat fatihah, al-ikhlas, al- Falaq, an Nas, Al-Baqoroh 1-5
dan 255. Kemudian disambung kalimat istighfar (Astaghfirullahal Adzim),
bacaan sholawat (Allohumma Sholli ala Sayyidina Muhammad), kalimat
Tahlil ( Laa Ilaaha Illallah ). Serta dzikir ditutup dengan doa dan Sholawat
Asyroqol. Sholawat-sholawat dari SK musik selalu mengiri dalam acara
majelis ilmu dzikir ajeg Seloso Kliwon. Mereka memadukan alat musik dari
perkusi, alat-alat elektrik dan alat-alat musik khas jawa yaitu saron dan
demung. Kemudian dilanjutkan dengan paparan materi sesuai dengan tema
dan diskusi. Selain diskusi dilakukan Tanya jawab tentang permasalahan
keagamaan. Doa bersama menjadi penutup dalam majelis ilmu dzikir ajeg
Seloso Kliwon. Kemudian dilanjutkan dengan jabat tangan antar jamaah
untuk mengakhiri Majelis Ilmu Dzikir Ajeg Seloso Kliwon.
67
68
Saran
Sebagaimana yang telah penulis ungkapkan pada bagian awal
penelitian, bahwa penelitian ini bertujan untuk mendapatkan informasi
tentang bagaimana kontribusi Majelis Ilmu Dzkir Ajeg Seloso Kliwon dalam
membentuk akhlakul karimah mahasiswa STAIN Salatiga. Berdasarkan
penelitian yang telah penulis lakukan, ada beberapa hal yang penulis sarankan
69
untuk lebih meningkatkan kontribusi Majelis Ilmu Dzikir Ajeg Seloso Kliwon
agar jamaah lebih meningkatkan kesadaran dan motivasi berakhlakul
karimah sekaligus belajar keagamaan sebagai berikut:
70
Daftar Pustaka
Ali Al-Habsyi, Habib Abdurrahman bin Muhammad & Mughni, Ahmad Lutfi
Fathullah. (20080. 40 Hadis Keutamaan Berdzikir dan Dzikir. Jakarta:
Majelis Dzikir SBY Nurus Salam.
Valiuddin, Mir. (1997). Zikir dan Kontemplasi dalam Tasawuf . Bandung: Pustaka
Hidayah
Suyadi. (2008). Quantum Dzikir. Yogyakarta: Diva Press.
Al-ghazali, Abu Hamid. (1994). Rahasia Zikir dan Doa. Bandung: Kharisma.
Hawari, Dadang. (1998). Doa dan Dzikir sebagai Pelengkap Terapi Medis. Jakarta:
Dana Bhakti Primayasa.
Sastrapradja. (1981). Kamus Istilah Pendidikan Umum. Surabaya: Usaha Nasional.
Mahmud, Ali Abdul Halim. (2004). Akhlak Mulia. Jakarta: Gema Insani.
Ahmad, Muhammad Abdul qodir. (1985). Metodologi Pengajaran Pendidikan
Agama Islam. Jakarta: Pembinaan Prasarana dan Perguruan Tinggi.
Yunus, Mahmud. (1990). Kamus Arab-Indonesia. Jakarta: Hidakarya Agung.
Marzuki, (2009). Prinsip Dasar Akhlak Mulia. Yogyakarta: Debut Wahana Press.
Tatapangarsa, Humaidi. (1980). Akhlak yang Mulia. Surabaya: Bina Ilmu.
Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Penafsir Al-Quran. (2011). Al-Quran dan
Terjemahnya. Bandung: Sygma Publishing.
Qadratillah, Meity Taqdir. (2011). Kamus Bahasa Indonesia Untuk Pelajar.
Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa KEMENDIKBUD.
Ahmadi, Wahid. (2004). Risalah Akhlak. Solo: Era Intermedia.
Soetmina. (1992). Perpustakaan, Kepustakaan Dan Pustakawan. Yogyakarta:
Kanisius.
HASIL WAWANCARA
Interview
Dimyati
Hari/Tanggal :
Jabatan
Pembina
Pertanyaan
Jawaban
Jawaban
inilah selalu
HASIL WAWANCARA
Interview
Zainal al-Anwar
Hari/Tanggal :
Jabatan
Pembina
Pertanyaan
Jawaban
HASIL WAWANCARA
Interview
Zulfi Naja
Hari/Tanggal
Jabatan
Ketua
Pertanyaan
Jawaban
Jawaban
Pertanyaan
Jawaban
HASIL WAWANCARA
Interview
Hari/Tanggal :
Jabatan
Wakil Ketua
Pertanyaan
HASIL WAWANCARA
Interview
: Syaiful Azhar
: Pengurus (Jamaah)
Pertanyaan
Jawaban
Pertanyaan
: Jika dilihat anda sebagai jamaah juga, apa saja kontribusi majelis
ini, lebih fokusnya jika dikaitkan dengan pendidikan akhlak?
Jawaban
: Selain itu kontribusi apa yang anda rasakan dari majelis ilmu dzikir
ajeg Seloso Kliwon ini?
Jawaban
: Majelis ilmu dzikir ajeg tidak hanya sekedar berdzikir dan diskusi
saja, namun juga nambah sedulur atau memperbanyak saudara.
Tali silaturahim lebih dipererat dengan rutinan dzikir dan diskusi
dua minggu sekali di tempat para pengurus. Walaupun tidak semua
jamaah bisa ikut, namun paling tidak rutinan dua minggu sekali ini
menambah kehangatan antar para jamaah.
HASIL WAWANCARA
Interview
Hari/Tanggal :
Jabatan
Pengurus
Pertanyaan
Jawaban
Latihan SK Musik
Silaturahmi Ramadhan Keluarga Besar Majelis Ilmu Dzikir Ajeg Seloso Kliwon