Anda di halaman 1dari 42

HIGH VOLTAGE DC (HVDC)

DAN SISTEM DISTRIBUSI DC

Pertimbangan
Untuk menentukan jenis teknologi yang
digunakan dalam power system, beberapa hal
perlu diperhatikan:
Pengaruh terhadap lingkungan
Nilai ekonomis
Pengontrolan power flow
Stabilitas dan kualitas daya

Sejarah HVDC
Tahun 1930-an rectifiers ditemukan
Tahun 1941 transmisi HVDC pertama mulai
dikembangkan di Berlin, namun tidak pernah
beroperasi.
Tahun 1954 sistem transmisi HVDC pertama
digunakan di Gotland.

Mengapa High Voltage?


Arus menjadi kecil sehingga mengurangi rugirugi daya
Lokasi pembangkit yang jauh dari beban
Adanya jaringan terinterkoneksi

Pemanfaatan HVDC

Aplikasi HVDC [1]

Sistem Transmisi HVDC

Sistem transmisi HVDC [2]

Sistem Transmisi HVDC (Contd)


Stasiun converter
Terdapat awal dan akhir line transmisi. Terdiri dari
komponen berikut:
1. Thyristor valves
Berfungsi mengkonversi AC ke DC dan sebaliknya.
2. VSC valves
Terdiri dari multilevel converter, phase reactor dan AC
filter.
3. Transformator
Berfungsi mengadaptasi level tegangan AC dan DC.

Sistem Transmisi HVDC (Contd)


4. AC filter dan capacitor bank
AC filter berfungsi untuk menghilangkan distorsi
harmonisa yang disebabkan oleh converter.
Capacitor bank berfungsi untuk mensuplai daya
reaktif yang dibutuhkan untuk konversi power.
5. DC filter
Berfungsi untuk mengurangi disturbance pada sisi
DC.

Sistem Transmisi HVDC (Contd)


Media transmisi
Untuk transmisi di darat (on shore) biasanya
menggunakan overhead line. Untuk transmisi
yang melewati laut, digunakan kabel transmisi
bawah laut.

Keuntungan HVDC dibandingkan


HVAC

Power yang lebih besar untuk ukuran


konduktor yang sama
Konstruksi yang simpel
Tidak ada skin effect
Tidak ada rugi-rugi akibat korona
Dapat mengkoneksi sistem AC dengan
frekueansi berbeda
Tidak dibutuhkan kompensasi untuk daya
reaktif

Kerugian HVDC dibandingkan HVAC


Harga converter mahal
Converter membutuhkan suplai daya reaktif
Converter menginduksi distorsi harmonisa,
sehingga filter dibutuhkan

Aspek Ekonomis (Contd)

COST: AC vs DC Transmission
Line Cost AC

Line Cost DC

Terminal Cost DC
Terminal Cost AC
Break Even Distance (400-450km)

AC

DC

DC

Aspek Lingkungan
Medan magnet
Medan magnet dipengaruhi arus yang mengalir dalam
konduktor itu dan panjang konduktor. HVDC
memiliki densitas flux 25 mikroTesla untuk
saluran transmisi 450 kV.
Medan listrik
Muncul karena perbedaan potensial antara overhead
conductor dan bumi serta awan yang memiliki
charge. HVDC memiliki medan listrik yang kecil
dibandingkan HVAC.

Aspek Lingkungan (Contd)


Corona
HVDC overhead transmission lines memproduksi
corona yang dapat memberikan kontribusi
terhadap produksi ozone. Namun masih jauh di
bawah rate yang membahayakan.
Interferensi radio, tv dan telepon
Switching pada thyristor valves atau converter dapat
menyebabkan harmonisa hingga megahertz yang
masuk dalam frekuensi radio sehingga bisa
berpengaruh pada jaringan telekomunikasi.

Aspek Lingkungan (Contd)


Accoustic noise
Salah satu sumber noise dari HVDC adalah
transformator.

Kesimpulan
HVDC memiliki keuntungan dibandingkan
HVAC untuk transmisi dengan jarak lebih
panjang.
HVDC tidak memiliki masalah stabilitas.
HVDC
lebih
environmentally
friendly
dibandingkan HVAC.

HVDC BIPOLAR LINKS IN INDIA

NR
NR

NER
NER

ER
ER

RIHAND-DELHI

-- 2*750 MW

CHANDRAPUR-PADGE 2* 750 MW
TALCHER-KOLAR
2*1000 MW
ER TO SR
SILERU-BARASORE - 100 MW
EXPERIMENTAL PROJECT
ER SR

SR
SR

HVDC IN INDIA
HVDC LINK

CONNECTING CAPACITY
LINE
REGION
(MW)
LENGTH

Rihand
Dadri

North-North

1500

815

Chandrapur Padghe

West - West

1500

752

Talcher
Kolar

East South

2500

1367

SISTEM DISTRIBUSI DC

Hal-hal yang kurang menguntungkan


Untuk kapasitas besar memerlukan pembangkit
yang besar rugi-rugi besar (sikat-sikat dan
komutasinya), rugi-rugi mekanik dan listrik.
Sulit membuat generator DC bertegangan tinggi
Resiko loncatan bunga api pada sikat.
Kapasitas besar Demensi Generator juga
besar, mempersulit perakitannya.
Sikat dan Komutasi perawatan dan
penggantian komponen.
Dianggap Ekonomis jika kapasitas daya
maximumnya adalah 5 MW.

Drop tegangan
V1 I R
A

V AB

V2 I R

VAB V1 VCD V2

VCD
D

V V1 V2

V 2 I R

Efisiensi
Daya yang sampai di titik terima

Daya yang dikirim oleh sumber

V2 I

V1 I
V2

V1

V1 V

V1
V
1
V1

Seperti Gambar di atas Polaritas ( + ) dan ( - ) tidak


dapat dibalik
Pada Umumnya sistem DC terdiri dari 2 atau 3 kawat
penghantar untuk mensupply beban beban yang ada
Arus mengalir dari kutub + , kembali melalui kutub -

IR I GEDE DYANA
ARJANA, MT

Gambar Saluran Distribusi DC, dengan beban terkonsentrasi pada titiktitik tertentu : masing-masing besarnya i Ampere, I
kemungkinan sama besar di setiap titik atau berbeda di tiap titik
Diketahui Panjang Saluran AB adalah L meter
Diameter saluran adalah A mm2
Tahanan Jenis Tergantung dari bahan metalnya

Maka :
dan

DROP TEGANGAN

Panjang AB adalah l mtr dan AC adalah x mtr, sedang arus dari A ke C besarnya
il ix atau I (l x )
Lihat dx , besar R dx adalah r.dx maka drop tegangan sepanjang dx adalah :
dv = I (l-x) (r.dx) = ( ilr - ixr ) Volt
Total drop di titik x adalah :
maka :
v = I,l.r.x i.r.x2
= i.r ( l.x - x2 )

DROP TEGANGAN TOTAL SALURAN


Drop Teg. Di titik B adalah :
dvB = i.r [ l2 - . l2 ] = [ i.r.l2 ]
dvB = I R V0lt
saat : i x l = I dan r x l = R maka ,
dv AB = I . R volt

Contoh 1. Saluran Disupply satu sumber dari A ke B

CONTOH PERHITUNGAN PADA SALURAN


Diketahui : Tegangan drop yang diijinkan 10 Volt , = 1.78 x10-8 m maka
tentukan diameter saluran ( asumsikan drop total saluran = 10 volt ) sesuai
gambar slide sebelumnya
R1 = 1.78 x 10-8 x 40 / A
R3 = 1.78 x 10-8 x 150 / A

R2 = 1.78 x 10-8 x 100 / A


R4 = 1.78 x 10-8 x 250 / A dan V = 10 Volt

Contoh 2. Saluran Disupply dari dua sumber dari titik A dan B

500
m

50 A

700
m

D 300
m
100 A

E 250
m

150 A

Diketahui kedua sumber mempunyain tegangan yang sama VA


= VB = 200 V , resistansi kedua buah konduktornya adalah
0,1 per 1000 mtr, hitung besar arus pada masing-masing
seksi.
Sesuai gambar di atas dapat diperkirakan bahwa pada titik D
terjadi peningkatan arus dari titik A, kemungkinan hal ini
terjadi pada titik D ada dua unit beban yang di supply dari
sumber A dan sumber B, tetapi pada gambar terlihat satu titik
konsentrasi arus

500
m

700
m

D 300
m

E 250
m

50 A
100 A
150 A
Pada Umumnya Sistem Supply Dist.DC sama bentuknya seperti sistem distribusi
bentuk RADIAL. Oleh karena itu penyelesaiannya dapat dilakukan dengan cara :
DIKETAHUI :
VA = VB sehingga dv = 0 ( asumsikan tdk ada drop sepanjang saluran A s/d B )
Maka dapat dicari arus masing-masing seksi dengan anggapan bahwa saluran
disupply dari satu sumber yaitu dari titik A. sehingga , (ingat resistansi kedua buah
konduktornya adalah 0,1 per 1000 mtr)
dv = 0 = I x R
0 = 10 -4 [ (I.500)+ 700 ( I-50 ) + 300 ( I-150 ) + 250 ( I-300 )]
= 10 -4 [ 500I + 700I - 35000 + 300I - 45000 + 250I-75000 ]
0 = 10-4 [ 1750 I - 155000 ]
1750 I = 155000 sehingga di dapat I = 88.6 Ampere

KEMUDIAN :
Hitung arus pada masing- masing seksi
I = = I A = IAC = 88.6 A
ICD = IAC - 50 = 88,6 - 50 = 38,6 A
IDE = ICD 100 = 38,6 - 100 = - 61,4 A
IBE = IDE 150 = ( -61,4 ) 150 = - 211,4 A
Berdasarkan hasil di atas dapat ditentukan bahwa :
1. Arus dari sumber B besarnya 211,4 Ampere
2. Arus pada titik D yang besarnya 100 A bersumber dari dua arah yaitu,
a. Arus bersumber dari supply A besarnya 38,6 A dan
b. Arus bersumber dari supply B memberi supply sebesar 61,4 A
Selain cara di atas penyelesaian persolan tersebut dapat dilakukan dari arah
yang berbeda yaitu diasumsikan bahwa saluran tersebut hanya disupply
dari sumber B
Cara lain dapat juga diselesaikan dengan menghitung besar arus pada
masing-masing seksi dengan memecah saluran menjadi 2 bagian ( spt.
Gambar diatas ) kemudian dihitung dengan cara yang sama maka hasilnya
akan sama.

GAMBAR ARUS TOTAL YANG MENGALIR PADA SALURAN

MENETUKAN DROP TEGANGAN PADA SALURAN


- Setelah diketahui arus pada tiap-tiap seksi maka kita akan dapat
menghitung drop pd seksi yang ada dan menentukan tegangan riil pada
titik-titik beban.
dvAC = 10-4 x 500 x 88,6 = 4,43 volt
dvCD = 10-4 x 700 x 38,6 = 2,7 volt
Kalau pada soal ditentukan bahwa supply dari satu arah/sumber maka
dvDE = 10-4 x 300 x ( - 61,4 ) = - 1,84 volt
dvEB = 10-4 x 250 x ( - 211,4 ) = - 5,29 volt., sehingga
VC = 200 4,43 = 195,57 V
VD = 195,57 2,7 = 192,87 V
Dari sumber A
VE = 192,87 ( -1,84 ) = 194,71 V
Dari sumber B
VE = 200 5,29 = 194,71 V

SUPPLY DUA ARAH DENGAN TEGANGAN YANG BERBEDA

Diketahui VP = 248 V dan VQ = 245 V,Total R kedua


konduktor 0,1 , panjang PQ = 800 Meter, Hit Arus dan Rugirugi daya
Asumsikan I dari P adalah X dan Y adalah I dari Q
dv = 248 -245 = 3 Volt maka 3 = I x R
3 = (0,1/800).[100x+150(x-20)+250(x-100)+100(x-150)+100(x220)+100(x-260)]
3 = (1/8000). [800x -91000]
24000+91000 = 800x
X = 115000/800 = 143,75 A

BESAR ARUS PADA TIAP SEKSI :


I pada titik M adalah X 100
IM = 143,75 100 = 43,75 Amp
Besar arus dari sumber Q adalah :
Y = IQ = X 260 = 143,75 260 = -116,25 A
Tanda menunjukkan bahwa arus berlawanan arah atau berasal dari sumber
lain yaitu dari Q
SEDANGKAN LOSSES DAYA
Rumus umum : P = I2 x R
Jadi :
P=(0,1/800).[100*143,752+150*123,752+250*43,752+100)*6,252+100+100*
76,252+100*116.252]
P = 847,3 Watt

DISTRIBUSI RING/LOOP
DISTRIBUSI
RING
DIRANCANG
BERBENTUK
CIRCUIT
TERTUTUP YANG BERTUJUAN UNTUK MENJAGA STABILITAS
TEGANGAN DAN KONTINYUITAS TERJAMIN JUGA UNTUK
EFFISIENSI KONDUKTOR
BENTUK SISTEM DISTRIBUSI LOOP/RING DAPAT DIASUMSIKAN
SEPERTI BENTUK DISTRIBUSI OPEN/RADIAL
UNTUK MENYELESAIKAN PERHITUNGAN, BAIK MENGHITUNG
DROP TEGANGAN, BESAR ARUS DI SETIAP SEKSINYA ATAU
LOSSES DAYA PADA SALURAN DAPAT DILAKUKAN DENGAN
CARA YANG SAMA DENGAN PERHITUNGAN DISTRIBUSI OPEN
YANG DISUPPLY DENGAN DUA SUMBER

CONTOH
DIKETAHUI :
- Panjang saluran 400 m , R tiap konduktor 0,2 per 1 km, hitung drop tegangan
dan arusnya bila tegangan supplynya 240 Volt

- dv = 0
0 = 70 I + 90(I-50) + 80(I-120) + 60(I-220)
0 = 300I 27300
MAKA
I = 27300/300
I = 91 Ampere.

KEMUDIAN :
R per konduktor = 0,2/1000 = 0,0002
I = IAD = 91 A
IDC = 91 50 = 41 A

ICB = 41 70 = - 29 A
IBA = -29 100 = -129 A

-Tanda minus menandakan bahwa arus disupply dari ara yang berlawanan
MAKA :
dvAD = 2 [ 91 x 70 x 0,0002 ] = 2,55 volt
dv CD= 2 [ 41 x 90 x 0,0002 ] = 1,48 volt
dv CB= 2 [ 29 x 80 x 0,0002 ] = 0,93 volt
dv CD= 2 [ 129 x 60 x 0,0002 ] = 3,1 volt
SEHINGGA :
VD = 240 2,55 = 237,45 V
VC = 237,45 1,48 = 235,97 V
VB = 240 3,1 = 236,9 V

Anda mungkin juga menyukai