12 Distribusi DC
12 Distribusi DC
Pertimbangan
Untuk menentukan jenis teknologi yang
digunakan dalam power system, beberapa hal
perlu diperhatikan:
Pengaruh terhadap lingkungan
Nilai ekonomis
Pengontrolan power flow
Stabilitas dan kualitas daya
Sejarah HVDC
Tahun 1930-an rectifiers ditemukan
Tahun 1941 transmisi HVDC pertama mulai
dikembangkan di Berlin, namun tidak pernah
beroperasi.
Tahun 1954 sistem transmisi HVDC pertama
digunakan di Gotland.
Pemanfaatan HVDC
COST: AC vs DC Transmission
Line Cost AC
Line Cost DC
Terminal Cost DC
Terminal Cost AC
Break Even Distance (400-450km)
AC
DC
DC
Aspek Lingkungan
Medan magnet
Medan magnet dipengaruhi arus yang mengalir dalam
konduktor itu dan panjang konduktor. HVDC
memiliki densitas flux 25 mikroTesla untuk
saluran transmisi 450 kV.
Medan listrik
Muncul karena perbedaan potensial antara overhead
conductor dan bumi serta awan yang memiliki
charge. HVDC memiliki medan listrik yang kecil
dibandingkan HVAC.
Kesimpulan
HVDC memiliki keuntungan dibandingkan
HVAC untuk transmisi dengan jarak lebih
panjang.
HVDC tidak memiliki masalah stabilitas.
HVDC
lebih
environmentally
friendly
dibandingkan HVAC.
NR
NR
NER
NER
ER
ER
RIHAND-DELHI
-- 2*750 MW
CHANDRAPUR-PADGE 2* 750 MW
TALCHER-KOLAR
2*1000 MW
ER TO SR
SILERU-BARASORE - 100 MW
EXPERIMENTAL PROJECT
ER SR
SR
SR
HVDC IN INDIA
HVDC LINK
CONNECTING CAPACITY
LINE
REGION
(MW)
LENGTH
Rihand
Dadri
North-North
1500
815
Chandrapur Padghe
West - West
1500
752
Talcher
Kolar
East South
2500
1367
SISTEM DISTRIBUSI DC
Drop tegangan
V1 I R
A
V AB
V2 I R
VAB V1 VCD V2
VCD
D
V V1 V2
V 2 I R
Efisiensi
Daya yang sampai di titik terima
V2 I
V1 I
V2
V1
V1 V
V1
V
1
V1
IR I GEDE DYANA
ARJANA, MT
Gambar Saluran Distribusi DC, dengan beban terkonsentrasi pada titiktitik tertentu : masing-masing besarnya i Ampere, I
kemungkinan sama besar di setiap titik atau berbeda di tiap titik
Diketahui Panjang Saluran AB adalah L meter
Diameter saluran adalah A mm2
Tahanan Jenis Tergantung dari bahan metalnya
Maka :
dan
DROP TEGANGAN
Panjang AB adalah l mtr dan AC adalah x mtr, sedang arus dari A ke C besarnya
il ix atau I (l x )
Lihat dx , besar R dx adalah r.dx maka drop tegangan sepanjang dx adalah :
dv = I (l-x) (r.dx) = ( ilr - ixr ) Volt
Total drop di titik x adalah :
maka :
v = I,l.r.x i.r.x2
= i.r ( l.x - x2 )
500
m
50 A
700
m
D 300
m
100 A
E 250
m
150 A
500
m
700
m
D 300
m
E 250
m
50 A
100 A
150 A
Pada Umumnya Sistem Supply Dist.DC sama bentuknya seperti sistem distribusi
bentuk RADIAL. Oleh karena itu penyelesaiannya dapat dilakukan dengan cara :
DIKETAHUI :
VA = VB sehingga dv = 0 ( asumsikan tdk ada drop sepanjang saluran A s/d B )
Maka dapat dicari arus masing-masing seksi dengan anggapan bahwa saluran
disupply dari satu sumber yaitu dari titik A. sehingga , (ingat resistansi kedua buah
konduktornya adalah 0,1 per 1000 mtr)
dv = 0 = I x R
0 = 10 -4 [ (I.500)+ 700 ( I-50 ) + 300 ( I-150 ) + 250 ( I-300 )]
= 10 -4 [ 500I + 700I - 35000 + 300I - 45000 + 250I-75000 ]
0 = 10-4 [ 1750 I - 155000 ]
1750 I = 155000 sehingga di dapat I = 88.6 Ampere
KEMUDIAN :
Hitung arus pada masing- masing seksi
I = = I A = IAC = 88.6 A
ICD = IAC - 50 = 88,6 - 50 = 38,6 A
IDE = ICD 100 = 38,6 - 100 = - 61,4 A
IBE = IDE 150 = ( -61,4 ) 150 = - 211,4 A
Berdasarkan hasil di atas dapat ditentukan bahwa :
1. Arus dari sumber B besarnya 211,4 Ampere
2. Arus pada titik D yang besarnya 100 A bersumber dari dua arah yaitu,
a. Arus bersumber dari supply A besarnya 38,6 A dan
b. Arus bersumber dari supply B memberi supply sebesar 61,4 A
Selain cara di atas penyelesaian persolan tersebut dapat dilakukan dari arah
yang berbeda yaitu diasumsikan bahwa saluran tersebut hanya disupply
dari sumber B
Cara lain dapat juga diselesaikan dengan menghitung besar arus pada
masing-masing seksi dengan memecah saluran menjadi 2 bagian ( spt.
Gambar diatas ) kemudian dihitung dengan cara yang sama maka hasilnya
akan sama.
DISTRIBUSI RING/LOOP
DISTRIBUSI
RING
DIRANCANG
BERBENTUK
CIRCUIT
TERTUTUP YANG BERTUJUAN UNTUK MENJAGA STABILITAS
TEGANGAN DAN KONTINYUITAS TERJAMIN JUGA UNTUK
EFFISIENSI KONDUKTOR
BENTUK SISTEM DISTRIBUSI LOOP/RING DAPAT DIASUMSIKAN
SEPERTI BENTUK DISTRIBUSI OPEN/RADIAL
UNTUK MENYELESAIKAN PERHITUNGAN, BAIK MENGHITUNG
DROP TEGANGAN, BESAR ARUS DI SETIAP SEKSINYA ATAU
LOSSES DAYA PADA SALURAN DAPAT DILAKUKAN DENGAN
CARA YANG SAMA DENGAN PERHITUNGAN DISTRIBUSI OPEN
YANG DISUPPLY DENGAN DUA SUMBER
CONTOH
DIKETAHUI :
- Panjang saluran 400 m , R tiap konduktor 0,2 per 1 km, hitung drop tegangan
dan arusnya bila tegangan supplynya 240 Volt
- dv = 0
0 = 70 I + 90(I-50) + 80(I-120) + 60(I-220)
0 = 300I 27300
MAKA
I = 27300/300
I = 91 Ampere.
KEMUDIAN :
R per konduktor = 0,2/1000 = 0,0002
I = IAD = 91 A
IDC = 91 50 = 41 A
ICB = 41 70 = - 29 A
IBA = -29 100 = -129 A
-Tanda minus menandakan bahwa arus disupply dari ara yang berlawanan
MAKA :
dvAD = 2 [ 91 x 70 x 0,0002 ] = 2,55 volt
dv CD= 2 [ 41 x 90 x 0,0002 ] = 1,48 volt
dv CB= 2 [ 29 x 80 x 0,0002 ] = 0,93 volt
dv CD= 2 [ 129 x 60 x 0,0002 ] = 3,1 volt
SEHINGGA :
VD = 240 2,55 = 237,45 V
VC = 237,45 1,48 = 235,97 V
VB = 240 3,1 = 236,9 V