Kacang Mete
Kacang mete (mente atau mede) adalah hidangan populer di saat
Lebaran. Camilan
ini
mengandung
lemak,
protein,
karbohidrat,
dan
perlu takut
merupakan lemak tak jenuh tunggal. Dalam 1 0ns kacang tanah terdapat 18
gram Omega 3 dan 17 gram Omega 9 (Wikipedia, 2009).
Pada periode 2007-2008 penurunan pada produksi kacang tanah terjadi
disebabkan
karena
iklim.
Curah
hujan
yang
cukup
tinggi
sebesar
0,13
ku/ha
tetapi
hasil
perhektar
hal tersebut
mengalami
relatif
kecil
(1,13
yang
persen)
(Badan
tanah
atau
(Arachis
legu m
hypogaea
kedua
L.)
terpenting
merupakan
setelah
tanaman
kedelai
di
Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan namun saat ini telah menyebar ke
seluruh dunia yang beriklim tropis atau subtropis. Repu blik Rakyat Cina dan
India merupakan penghasil kacang tanah terbesar dunia (Wikipedia, 2010).
Sebagai tanaman budidaya, kacang tanah terutama dipanen bijinya yang
kaya protein dan lemak. Biji ini dapat dimakan mentah, direbus (di
dalam polongnya), digoreng, atau disangrai. Di Amerika Serikat, biji
kacang tanah diproses
merupakan
menjadi
semacam
selai
industri
pangan
yang
dan
menguntungkan.
Produksi minyak kacang tanah mencapai sekitar 10% pasaran minyak masak
dunia pada tahun 2003 menurut FAO. Selain dipanen biji atau polongnya,
kacang tanah juga dipanen hijauannya (daun dan batang) untuk makanan
ternak atau merupakan pupuk hijau (Wikipedia, 2010).
Kacang tanah (Arachys hypogaea L. Merr.) umumnya ditanam petani di
lahan kering/tegalan dan tadah hujan serta lahan bukaan baru pada musim
hujan maupun di awal musim kemarau (70%) dan selebihnya (30%) ditanam di
lahan sawah beririgasi pada musim kemarau setelah padi (Anekaplanta, 2008).
Cara pertumbuhan kacang tanah secara garis besarnya dapat dibedakan
menjadi dua tipe yaitu tipe tegak (Bunch type) dan tipe menjalar (Runner
type). Biasanya kacang tanah dengan pertumbuhan tipe tegak dipanen pada
umur
100 130 hari setelah penanaman, sedangkan tipe menjala dipanen pada umur
130 150 hari setelah penanaman (Weiss,
1983).
Komposisi Kimia Kacang Mete
Jambu mete sangat beragam dan terdiri dari berbagai varietas yang
dibedakan atas dasar warna, bentuk buah semu, rasa, dan ukuran bijinya. Kadar
lemak total pada 100 gram kacang mete mentah, panggang, dan goreng, masing
masing 47, 5, dan 56 gram. Tingginya kadar lemak pada biji mete
sangat berperan penting dalam peningkatan kadar energi dan cita rasa.
Itulah yang menyebabkan biji mete sangat enak dan lezat rasanya. Lemak pada
kacang mete tersusun atas 18% asam lemak jenuh dan 82 % asam lemak tidak
jenuh. Asam lemak jenuh yang sangat ditakuti karena dituding
sebagai
Karbohidrat
30.19 g
Gu l a
5.91 g
Serat pangan
3.3 g
Lemak
43.85 g
Prot ein
18.22 g
0,42 mg
0,06 mg
1,06 mg
0,86 mg
Vitamin B6
0,42 mg
25 g
Vitamin C
0,5 mg
Zat besi
6.68 mg
F o s fo r u s
593 mg
Kalium
660 mg
Kalsium
37 mg
Magnesium
292 mg
Seng
5.78 mg
yang
hidup, terutama kandungan protein, karbohidrat, dan lemak (Susanto dan Saneto,
1994).
Komposisi kacang tanah dipengaruhi oleh varietas, lokasi geografis, dan
kondisi pertumbuhan. Umumnya kacang tanah mengandung 20,0 30,0%
protein, kandungan lemak antara 40,0 50,0%. Kacang tanah juga merupakan
sumber serat dan mineral yang baik. Kandungan mineral antara 2,0 5,0%
bervariasi menurut tipe dan varietas kacang tanah. Kacang tanah juga kaya
akan kalsium, besi dan vitamin larut air seperti thiamine, riboflavin dan
asam nikotin (Salunkhe, et al., 1985)
Adapun komposisi kimia kacang tanah dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2. Komposisi kimia kacang tanah (per 100 gram bahan kering)
Komposisi
Kadar air
Protein
Lemak
Karbohidrat
Fosfor
Kalori
BDD
(g)
(g)
(g)
(g)
(mg)
(kal)
(%)
Jumlah
4,0
25,3
42,8
21,1
335,0
425,0
100,0
Kriteria
2. Kelas Mutu
Keterangan
Jumlah
negatif
7
7
persyaratan
bervariasi
Syarat Mutu
I
II
III
Diameter biji (mm) minimum
Kadar air % (bobot/bobot)
Kadar kotoran, % (bobot/bobot) maks.
Biji rusak, % (bobot/bobot) maks.
Biji keriput, % (bobot/bobot) maks.
Biji belah, % (bobot/bobot) maks.
Serangga
Kadar aflatoksin, ppm
*) dicantumkan sesuai dengan hasil analisis
Sumber: Hadiwiyoto dan Soehardi, 1998.
8
5-7
tidak ada
tidak ada
tidak ada
1,0
tidak ada
*)
7
maks 7,0
0,5
tidak ada
2,0
6,0
tidak ada
*)
6
maks 7,0
3,0
2,0
4,0
10,0
tidak ada
*)
air
12
13%.
Penyimpanan
yang
yang
tidak
sesuai akan
mutunya menurun
akibat
akan
mempengaruhi
hasil
olahan
(Obrien, 2001).
Mentega Kacang (Peanut Butter)
Di balik rasanya yang lezat, selai kacang memiliki nilai gizi
tinggi. Makanan pendamping roti ini juga kaya akan asam lemak tak jenuh.
Penderita diabetes, hipertensi, obesitas, dan pengidap kolesterol tinggi tak
perlu ragu menyantapnya setiap hari. Selain selai buah-buahan (nanas,
sirsak, stroberi, pisang, dan lain-lain), selai kacang tanah juga merupakan
pilihan yang tepat. Kelebihan selai kacang tanah dibanding selai lain adalah
rasanya enak dan lezat, teksturnya
(khususnya protein dan lemak).
lembut,
serta
bernilai
gizi
tinggi
Olahan kacang tanah yang sangat populer di dunia adalah dalam bentuk selai,
yang dikenal dengan istilah peanut
merupakan
produk emulsi, yaitu campuran antara air dan minyak (alami dari kacang).
Kadar protein yang tinggi pada kacang tanah berperan sebagai emulsifier, yaitu
untuk menjaga agar stabilitas emulsi tidak pecah (Astawan, 2008).
Produk olahan mentega kacang tanah merupakan suatu emulsi
yang bersifat plastis, artinya berbentuk padat maupun setengah padat yang
dapat berubah-ubah wujud namun tidak mengalir serta dapat dioleskan. Produk
olahan mentega kacang tanah ini termasuk salah satu jenis makanan yang
berbentuk "pasta dengan medium minyak, terbuat dari biji kacang tanah
yang disangrai kemudian digiling dengan atau tanpa bahan tambahan (Indrasti,
2003).
Peanut butter diperoleh dengan cara menggoreng atau menyangrai
kacang tanah
mendinginkan, menghilangkan
tanah
dan
kulit
hingga5
0,5%),
ari,menggiling kacang
stabilizer, gula dan garam. Kandungan peanut butter berupa 90% kacang
tanah, sedangkan bahan-bahan lain berjumlah
10%. Bahan-bahan tambahan yang biasa digunakan adalah garam, pemanis
alami (gula) dan emulsifier (Susanto dan Saneto, 1994).
Komposisi Kimia Mentega Kacang (Peanut Butter)
Peanut butter banyak disukai oleh konsumen karena mempunyai flavor
yang enak, dapat langsung digunakan atau pencairan terlebih dahulu dan
mempunyai nilai gizi yang baik. Komposisi kimia peanut butter dapat dilihat
pada Tabel 6.
Jumlah
25,5
49,5
19,5
3,8
582,0
1,9
2,0
61
395
0,12
0,12
15,3
-
kalium, magnesium,
dan
lemak cukup
(16
per
sendok
tinggi
jumlah total ini, 71% berasal dari lemak, 14% dari karbohidrat, dan 15% dari
protein (Waspada, 2009).
Syarat Mutu Mentega Kacang (Peanut Butter)
Adapun syarat mutu mentega kacang (Peanut butter) sesuai dengan
standarisasi nasional sebagai berikut:
Tabel 7.
kacang
Syarat
mutu
mentega
Karakteristik
Warna, abu, dan konsistensi
Kadar air maksimal (%)
Kadar abu maksimal (%)
Kadar lemak maksimal (%)
Kadar protein minimal (%)
Kadar serat kasar maksimal (%)
Logam
berbahaya
dan
Arsen
Pb maksimal (ppm)
Cu maksimal (ppm)
Zn maksimal (ppm)
As maksimal (ppm)
Aflatoksin maksimal (ppb)
Sumber : Badan Standarisasi Nasional Indonesia,
1992.
Jumlah
normal
3
2,7
45-55
25
2
2
30
40
1
50
dari
buah semu jambu mete yang berfungsi sebagai pelengkap makanan adalah
acar, cuka, selai/jam (Suprapti, 2005).
Bahan
Tambahan
dalam
Pembuatan
Mentega
Kacang
Campur
kualitas
dasar
meningkatkan atau
meningkatkan
tujuannya,
penggunaan
mempertahankan
bahan
tambahan
nilai
gizi,
dapat
ini
dihidangkan.
menyempurnakan rasa asam, cita rasa juga memberikan kekentalan. Daya larut
yang tinggi dari gula, memiliki kemampuan mengurangi kelembaban relatif
(ERH) dan daya mengikat air adalah sifat-sifat yang menyebabkan gula
dipakai dalam pengawetan pangan (Buckle, et al, 1987).
makanan.
Beberapa
diantaranya
yang
biasa
dijumpai
termasuk dalam pembuatan selai, jeli, marmalade, sari buah pekat, buah-buahan
bergula dan madu. Supaya terbentuk gel pektin kadar gula yang tinggi dan
asam harus ada dalam poduk selai dan jeli. Selain itu, kadar gula yang tinggi
dalam selai dan jeli juga menambah stabilitas terhadap mikroorganisme karena
gula menurunkan ERH (Buckle, et al, 1987).
Sukrosa
memiliki
tingkat
kemanisan
kali
dari
kemanisan
mentega kacang campur (mixed peanut butter). Gula di dalam madu merupakan
gula invert yaitu campuran antara dekstrosa dan fruktosa. Gula ini lebih manis
daripada sukrosa. Kandungan gula
memberikanpengaruh
di
dalam
lebih
terhadap
madu
karakteristik
(Weiss, 1983).
b. Garam
Penambahan garam pada produk tertentu dapat berfungsi untuk
meningkatkan cita rasa dari produk itu sendiri. Kebutuhan garam sebagai
pemantap cita rasa adalah sebanyak 2 5% dari total bahan bakunya
(Suprapti, 2000).
Garam memberi sejumlah pengaruh bila ditambahkan pada jaringan
tumbuh-tumbuhan
segar.
Pertama-tama
garam
akan
berperan
sebagai
patogenik,
termasuk Clostridium
botulinum
dengan
pengecualian
pada
bahan
yang
dipergunakan
baik
pangan (non edible purpose). Sebagai bahan pangan, minyak kacang tanah
dipergunakan untuk minyak goreng, bahan dasar pembuatan
mayonnaise, salad
dressing
dan
margarine,
mentega putih
proses
pembuatan
mentega
kacang.
Pada
proses
pembuatan
Sortasi
Kacang tanah dan kacang mete yang akan diolah menjadi selai kacang
dipilih yang sudah matang atau tua dan sehat, kacang tanah dan kacang mete
yang sehat adalah kacang yang tidak busuk, cacat, atau pecah dan bebas hama
penyakit. Kondisi tua dan matang diperlukan agar selai kacang yang dihasilkan
mempunyai aroma
halus dan
Sortasi
yang kuat
dan
memberikan tekstur
yang
bahan
baku
seharusnya
sudah
dilakukan
pada
saat
pembelian bahan. Hal ini akan mempermudah sortasi di dalam pabrik dan
sejumlah bahan baku yang tidak layak akan sedikit. Sortasi dilakukan secara
manual di atas meja yang bertujuan untuk memisahkan bahan-bahan yang
rusak, cacat, busuk serta bahan kotoran lainnya (Hambali, et al., 2006).
b.
Penyanggraian
Penyanggraian adalah proses pengeringan yang relatif cepat. Kadar air
suhu
Pendinginan
Di dalam tahap pendinginan ini dimaksudkan untuk memudahkan
pengupasan kulit ari kacang dan untuk mencegah perubahan warna kacang
tanah menjadi lebih gelap sehingga kualitas warna dan aroma tetap terjaga
serta juga menjaga kualitas rasa dari proses penyangraian tersebut (Indrasti,
2003).
d.
Penggilingan
Tahap ini merupakan tahap yang kritis dimana penggilingan disamping
f.
Pengemasan
Sebelum
dilakukan
pengemas disterilisasi
pengisian
botol
yang
digunakan
sebagai
selama 30 menit dalam wadah yang berisi air yang telah ditambahkan klor
sebanyak 5 10 ppm. Kemudian botol dan tutup botol direbus sampai mendidih
lalu dikeringkan dalam oven. Selanjutnya dilakukan pengisian selai ke dalam
botol, selai diisi sampai
2 cm di bawah mulut botol, lalu ditutup (Hambali, et al., 2006).