Dana Dekonsentrasi Dan Tugas Pembantuan
Dana Dekonsentrasi Dan Tugas Pembantuan
Dekonsentrasi adalah
Pelimpahan wewenang Pemerintah Pusat melalui Kementerian/Lembaga kepada
Gubernur selaku Wakil Pemerintah.
Dana Dekonsentrasi (DK) merupakan dana yang berasal dari APBN yang dilaksanakan oleh
Gubernur selaku Wakil Pemerintah.
DK tidak ternasuk dana yang dialokasikan untuk instansi vertikal pusat di daerah.
DK merupakan bagian dari anggaran Kementerian/Lembaga yang dialokasikan berdasarkan
Rencana Kerja Kementerian/Lembaga dan dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) yang ditetapkan Gubernur.
Gubernur mengusulkan daftar SKPD yang mendapatkan alokasi DK kepada Kementerian/
Lembaga yang memberikan alokasi dana SKPD tersebut akan ditetapkan sebagai
Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Barang.
Apabila Gubernur tidak menyampaikan usulan daftar SKPD Kementerian/Lembaga dapat
meninjau kembali pengalokasian DK.
Penanggung jawab UAKPA/UAKPB Dekonsentrasi adalah SKPD yang menerima DK.
Penanggung jawab UAPPA-W/UAPPB-W adalah Kepala Dinas Provinsi.
Gubernur bertindak sebagai Koordinator seluruh UAPPA-W/UAPPB-W Dekonsentrasi di bawahnya.
Pelaporan keuangan dan pelaporan barang atas DK dilakukan secara terpisah dari pelaporan Tugas
Pembantuan dan APBD.
SKPD mempertanggungjawabkan pelaksanaan DK kepada Kementerian/Lembaga melalui Kepala
Dinas Provinsi.
Pertanggungjawaban SKPD tersebut berupa:
1. Laporan Keuangan
a. LRA
b. Neraca
c. Laporan Operasional
d. Laporan Perubahan Ekuitas
e. CALK.
2. Laporan BMN.
LRA
g. Neraca
h. Laporan Operasional
i.
j.
CALK.
2. Laporan BMN