Fase diam pada KLT sering disebut penyerap, biasanya dapat melewati ayakan 250
mesh dengan ukuran partikel lebih kecil dari 63m. (Gritter, et al., 1991). Banyak
penyerap yang telah digunakan, termasuk silika gel dengan ketebalan sekitar 0,10
sampai 0,25 mm, didukung oleh plat kaca, aluminium atau plastik (Wall, 2005).
Permukaan polar dari gugus hidroksi silika gel berfungsi menarik molekul sampel.
Lapisan silika gel harus sesedikit mungkin mungkin mengandung air, sehingga
harus diaktifkan dengan pemanasan pada 100o C selama 1-3 jam. Jika suhu
pengaktifan jauh di atas 110o C terjadi dehidrasi yang tak bolak-balik menyebabkan
pemisahan kurang efektif (Gritter, et al., 1991).
Fase gerak adalah medium angkut, terdiri dari satu atau beberapa pelarut, yang
bergerak di dalam fase diam, yaitu suatu lapisan berpori karena adanya gaya
kapiler (Stahl, 1985). Pemilihan sistem pelarut yang dipakai didasarkan atas prinsip
like dissolves like, artinya untuk memisahkan sampel yang bersifat nonpolar
digunakan sistem pelarut yang bersifat nonpolar juga. Proses pengembangan akan
lebih baik bila ruangan pengembangan tersebut telah jenuh dengan uap sistem
pelarut (Adnan, 1997).
Nilai maksimum adalah 1, solut bermigrasi dengan kecepatan sama dengan fase
gerak. Nilai minimum adalah 0, dan ini teramati jika solut tertahan pada posisi titik
awal di permukaan fase diam (Rohman, 2007).
Faktor-faktor yang mempengaruhi harga Rf pada KLT, antara lain: struktur kimia dari
senyawa yang dipisahkan, sifat dari penyerap dan derajat aktivitasnya, tebal dan
kerataan lapisan penyerap, derajat kemurnian fase gerak, derajat kejenuhan uap
pengembang pada bejana, jumlah cuplikan dan suhu (Sastrohamidjojo, 1991).
Foto
(sumber : reachdevices.com/TLC.html)
Dokumentasi (?)
Daftar Pustaka