(Contoh)
By admin On Februari 16, 2012 1 Comment
I.
PENDAHULUAN
Rumah sakit adalah semua sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan rawat inap,
rawat jalan, gawat darurat, tindakan medik yang dilaksanakan selama 24 jam melalui upaya
kesehatan perorangan. Dalam penyelenggaraan pelayanan rumah sakit, maka rumah sakit
harus melakukan upaya peningkatan mutu pelayanan umum dan pelayanan medik baik
melalui akreditasi, sertifikasi, ataupun proses peningkatan mutu lainnya.
Dalam perkembangannya rumah sakit telah berubah menjadi suatu institusi yang sangat
kompleks sehingga memerlukan suatu manajemen yang baik. Dengan mengikuti standar
akreditasi rumah sakit di Indonesia maka diharapkan rumah sakit akan dapat memberikan
sebuah pelayanan yang baik, pelayanan yang baik ini tidak akan terwujud apabila rumah sakit
tidak memperhatikan fasilitas keamanan untuk pasien (patient safety), pengunjung, dan
petugas (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
Upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan dapat diartikan keseluruhan upaya dan
kegiatan secara komprehensif dan integrative yang menyangkut struktur, proses, outcome
secara objektif, sistematik dan berlanjut memantau dan menilai mutu dan kewajaran
pelayanan terhadap pasien, menggunakan peluang untuk meningkatkan pelayanan pasien, dan
memecahkan masalah-masalah yang terungkapkan sehingga pelayanan yang diberikan di
rumah sakit berdaya guna dan berhasil guna.
Mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit perlu didukung oleh sumber daya yang dimiliki
meliputi sumber daya manusia, sarana, prasarana, peralatan medis, dan anggaran rumah sakit
yang memadai. Berdasarkan Visi Rumah Sakit yaitu Rumah Sakit Swasta yang
mengutamakan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terbaik bagi seluruh lapisan
masyarakat Jakarta dan sekitarnya, oleh karena itu diperlukan suatu program kerja tahunan
guna peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit pada tahun 2016.
II.
1.
TUJUAN
Tujuan Umum
Terselenggaranya pelayanan rumah sakit secara optimal sesuai visi dan misi Rumah Sakit .
2.
Tujuan Khusus
1. Terselenggaranya pelayanan rumah sakit yang bermutu.
2. Tersedianya SDM yang profesional dan berkualitas.
III.
SASARAN
1. Terlaksananya program kerja tahun 2016 sebesar 80 %.
2. Tercapainya kepuasan pasien atas pelayanan rumah sakit sebesar 80 %.
IV. PROGRAM
1. Program optimalisasi pelayanan rumah sakit.
1. Pelayanan rutin rawat jalan.
2. Pelayanan rutin rawat inap.
3. Pelayanan rutin Radiologi.
4. Pelayanan rutin Laboratorium.
5. Pelayanan rutin Farmasi.
6. Pelayanan OK.
7. Pelayanan UGD.
8. Pelayanan Fisioterapi.
2. Program pengendalian mutu pelayanan rumah sakit.
1. Akreditasi Rumah Sakit.
2. Survey kepuasan pasien.
3. Pengumpulan Indikator Klinik.
3. Program pengembangan sarana, prasarana, dan peralatan rumah sakit.
1. Pembangunan Gedung.
V.
SUMBER DANA
Sumber dana penyelenggaraan program kerja tahun 2016 adalah anggaran Rumah Sakit
tahun 2016.
Dinas Siang
3. Pasien
Jumlah pasien kamar 4 : 6 orang
Jumlah pasien kamar 5: 5 orang
Jumlah pasien sebanyak 11 orang, dengan kriteria :
a. Minimal care 2 orang
b. Partial care 6 orang
c. Total care 3 orang
Perhitungan kebutuhan tenaga perawat yang dibutuhkan :
Pagi : minimal 2 x 0,17 = 0,34
partial 6 x 0,27 = 1.62
total 3 x 0,36 = 1,08
Jumlah = 3,04
Siang : minimal 2 x 0,14 = 0,28
partial 6 x 015 = 0,90
total 3 x 0,30 = 0,90
Jumlah = 2,08
Malam : minimal 2 x 0,10 = 0,20
partial 6 x 0,7 = 0,42
total 3 x 0,20 = 0,60
Jumlah = 1,22
Jadi kebutuhan perawat dalam 24 jam adalah 3,04 + 2,08+ 1,22= 6,24 atau 6
orang.
Kesimpulan kebutuhan jumlah tenaga perawat pagi 3,08 = 3 orang
siang 2,08= 2 orang
malam 1,22= 1 orang
BOR = 11/11 x 100% = 100%
4. Rencana Kegiatan
a. Pengontrolan kebersihan dan kerapihan ruang rawat inap
b. Meminimalisir resiko infeksi nosokomial, dengan memberlakukan aturan:
- Penggunaan alat perlindungan diri (APD) yang maksimal bagi tenaga medis
- Untuk klien dengan penyakit menular, pengukuran tekanan darah harus dilapisi
plastik, dan alat yang telah digunakan dicuci dengan alkohol 70%.
3. Pengarahan
a. Memberi pengarahan tentang penugasan kepada perawat primer
b. Memberikan pujian kepada perawat yang mengerjakan tugas dengan baik
c. Memberi motivasi dalam peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan sikap
d. Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting dan berhubungan dengan
asuhan keperawatan klien
e. Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan
tugasnya
f. Meningkatkan kolaborasi
4. Pengawasan
a. Melalui komunikasi, mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan perawat
primer mengenai asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien
b. Melalui supervisi:
- Pengawasan langsung melalui inspeksi, mengamati sendiri atau melalui laporan
langsung secara lisan dan memperbaiki/mengawasi kelemahan-kelemahan yang
ada saat ini
- Pengawasan tidak langsung yaitu mengecek daftar hadir, membaca dan
memeriksa rencana keperawatan serta catatan yang dibuat selama dan sesudah
proses keperawatan dilakukan (didokumentasikan), mendengar laporan dari
perawat primer
c. Evaluasi
- Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan rencana
keperawatan yang telah disusun bersama
- Audit keperawatan
secara
1. Terselengganya
pelayanan
keperawatan
yang
berkualitas
dan
berkesinambungan sesuai SAK dan SOP yang berlaku dengan
mengutamakan keselamatan pasien.
2. Terlaksananya pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial.
c.
Tujuan Khusus Unit Keperawatan
1)
Tujuan IGD
Terlaksananya pelayanan keperawatan dengan memperhatikan respon time untuk
menurunkan angka kematian, angka kesakitan serta angka kecatatan pada kondisi
gawat darurat
2)
Tujuan Kamar Bedah
Terlaksananya pelayanan keperawatan aman dan nyaman serta menghindari
komplikasi baik pre operasi, intra operasi dan pasca operasi.
3)
Tujuan rawat Intensif
Terlaksananya pelayanan keperawatan pada pasien kritis sesuai SAK dan SPO
dengan ketrampilan penguasaan alat khusus untuk menurunkan angka kematian
dan kecacatan
4)
Tujuan Ruang Rawat Dewasa
Terlaksananya pelayanan keperawatan komprehensif kepada pasien penyakit dalam
dan bedah sesuai SAK dan SPO dengan mengutamakan keselamatan pasien.
5)
Tujuan Ruang Rawat Anak
Terlaksananya pelayanan keperawatan komprehensif sesuai kebutuhan tumbuh
kembang anak , keterlibatan keluarga dengan memperhatikan atraumatik care dan
meminimalisasi dampak hospitalisasi.
6)
Tujuan Ruang Perinatal
Terlaksananya pelayanan keperawatan neonatus level 1 dan level 2 sesuai dengan
SAK dan SPO dengan mengutamakan keselamatan pasien untuk menurunkan
angka kematian bayi
7)
Tujuan Ruang Bersalin
Terlaksananya pelayanan keperawatan dan kebidanan dengan kegawatdaruratan
maternal neonatal secara cepat, tepat dan aman untuk menurunkan angka
kesakitan, angka kematian dan kecacatan pada ibu dan bayi.
8)
Tujuan Ruang Kebidanan
Terlaksananya pelayanan keperawatan secara komprehensif sesuai dengan SAK
dan SPO dengan mengutamakan keselamatan pasien pre, intra dan post partum
dan pasien obstretri ginekologi
D. Strategi
1. Mengatur, memantau dan mengawasi pelaksanaan pelayanan asuhan
keperawatan dan kebidanan di seluruh ruang perawatan.
11. Melaksanakan
program
pengembangan
dan
pendidikan
yang
berkesinambungan bagi tenaga keperawatan baik secara formal maupun non
formal
E. Kebijakan Pencapaian Visi dan Misi
1
Sasaran
Menerapkan sikap Profesionalisme dalam seluruh kegiatan pelayanan keperawatan
baik dalam sikap pelayanan individu maupun dalam sistem pelayanan.
2.
Optimalisasi Pilar Fungsional
Pembenahan Organisasi Tata Kerja Bidang Keperawatan dengan pembuatan dan
Penyempurnaan Organisasi dan Tata Kerja (ORTAK), pedoman kerja, Standar Etik
Keperawatan, Standar Asuhan keperawatan dan kebidanan dan Standar Prosedur
Operasional (SPO), standar logistik keperawatan, sehingga tercipta mutu
pelayanankeperawatan yang berkualitas yang dapat memberikan kepuasan kepada
klien/Kastemer melebihi apa yang diharapkannya.
3.
Optimalisasi Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Mengembangkan kualitas SDM Keperawatan melalui peningkatan pengetahuan baik
secara formal maupun non formal yang berhubungan dengan pelayanan
ketepatan
rancangan
standar
pelayanan
asuhan
ketepatan
laporan
berkala
pelaksanaan
pelayanan
12. Kebenaran dan ketepatan saran dan bahan pertimbangan kepala Wa.Dir /
Direktur RS sebagai atasan
13. Kebenaran dan ketepatan anggaran bidang keperawatan
14. Kebenaran dan ketepatan kebutuhan peralatan keperawatan
15. Kebenaran dan ketepatan penggunaan peralatan keperawatan
staf
tenaga
keperawatan
mutu
asuhan
program
lain
yang
22. Membuat laporan berkala dan laporan khusus bidang keperawatan dengan
menganalisa data pelaksanaan informasi, dokumen/laporan yang dibuat oleh
Kasie/Ka Instalasi untuk disampaikan kepada Wakil Direktur Medik/Direktur
Rumah sakit TMC Tasikmalaya.
c. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian :
1. Mengawasi mengendalikan dan menilai penerapan kebijakan pelayanan tata
tertib dan etika profesi keperawatan koordinasi dengan Kepala seksi
perawatan, koordinator ruangan.
2. Mengawasi mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga keperawatan
secara efektip dan efisien.
3. Melaksanakan penilaian kinerja staf tenaga keperawatan koordinasi dengan
Kepala Seksi Perawatan dan koordinator ruangan
4. Berperan serta dalam penilaian pelaksanaan program bimbingan
system/mekanisme pendidikan keperawatan /pendidikan tenaga kesehatan
lain yang menggunakan rumah sakit sebagai lahan praktek.
Persyaratan Jabatan :
1. Lulusan S1 Keperawatan dengan pengalaman kerja minimal 1 tahun di
Rumah Sakit TMC
2. Pernah Menjabat koordinator ruangan/supervisor keperawatan
3. Mempunyai pengetahuan di bidang manajemen keperawatan
4. Mempunyai sertifikat Manajemen Keperawatan dan kursus kepemimpinan
5. Mempunyai kemampuan kepemimpinan
6. Mampu melakukan koordinasi dengan semua seksi, supervisor keperawatan,
kordinator ruangan dan semua staf dibawahnya
7. Berstatus pegawai tetap rumah sakit TMC
8. Berkepribadian dan berahlak baik
9.
4) Tanggung jawab
Kebenaran dan ketepatan rencana kerja Seksi SDM dan Logistik Perawatan.
5) Wewenang
Dalam melaksanakan tugasnya KaSie SDM Perawatan mempunyai wewenang sbb:
6) Uraian Tugas
a) Melaksanakan fungsi perencanaan meliputi
1. Menyusun rencana kerja seksi SDM dan Logistik Keperawatan
2. Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatn baik kuantitas maupun
kualifikasi tenaga keperawatan, berkoordinasi dengan Koordinator Ruangan
1)
2)
3)
Nama jabatan
Atasan Langsung
Pengertian
tanggung jawab dan wewenang dalam pembinaan Etika Mutu Asuhan Keperawatan
4)
Persyaratan jabatan :
1. Lulusan S1 Keperawatan dengan pengalaman kerja minimal 1 tahun di
Rumah Sakit TMC
2. prnah Menjabat koordinator ruangan/supervisor keperawatan
3. Mempunyai pengetahuan di bidang manajemen
4. Mempunyai sertifikat Manajemen Mutu Asuhan Keperawatan dan kursus
kepemimpinan
5. Mempunyai kemampuan kepemimpinan
6. Mampu melakukan koordinasi dengan semua seksi, supervisor keperawatan,
kordinator ruangan dan semua staf dibawahnya
7. Berstatus pegawai tetap rumah sakit TMC
8. Berkepribadian dan berahlak baiksehat jasmani dan rohani
5)
Tanggung jawab
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala seksi etika mutu Asuhan Keperawatan
bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Keperawatan terhadap hal-hal sbb:
1. Kebenaran dan ketepatan rencana kerja seksi Asuhan keperawatan
2. Kebenaran dan ketepatan pelaksanaan asuhan keperawatan Staf
Keperawatan
Uraian Tugas
Melaksanakan fungsi perencanaan meliputi:
b)
c)
c.
1)
Nama Jabatan : Supervisor Perawatan sore/malam/hari libur
2)
Atasan Langsung :Kepala Bidang Keperawatan
3)
Pengertian
:Seorang tenaga keperawatan yang diberi
tanggungjawab dan wewenang dalam mengkoordinasikan kegiatan pelayanan
keperawatan di rumah sakit pada waktu sore, malam dan hari libur di luar jam kerja
Kepala Bidang Keperawatan
4)
Persyaratan
a) Lulusan S1 Keperawatan dengan pengalaman kerja minimal 1 tahun
b) Lulusan D3 Keperawatan dengan pengalaman kerja minimal 3 tahun
c) Pengalaman sebagai PJ Shift, Ka Tim
d) Mempunyai pengetahuan di bidang pengelolaan ruangan
e) Mempunyai sertifikat manajemen keperawatan/kursus Penyelia
f) Mempunyai kemampuan kepemimpinan
g) Mampu melakukan koordinasi dengan semua koordinator ruangan , dan staf
bawahannya
h) Berstatus pegawai tetap rumah sakit TMC
i) Loyalitas tinggi
j) Berkepribadian dan berahlak baik
k) Sehat jasmani dan rohani
4)Tanggung Jawab
a)
Kebenaran & ketepatan laporan
keperawatan & kejadian penting di rumah sakit
pelaksanaan
pelayanan/asuhan
b)
Kebenaran dan ketepatan pendayagunaan tenaga keperawatan pada waktu
sore, malam & hari libur
c)
d)
Kebenaran & ketepatan saran serta bahan pertimbangan kepada Kepala
Bidang Perawatan
1)
Wewenang
a)
b)
c)
Memberi petunjuk dan bimbingan dalam pelaksnaan pemberian asuhan
keperawatan kepada staf
d)
e)
Menampung, menanggulangi
penting/KLB kepada atasan /dokter jaga
dan
menyampaikan
laporan
kejadian
f)
Membantu mengatasi masalah yang timbul dalam pelaksanaan
pelayanan/asuhan keperawatan koordinasi dengan atasan/dokter jaga
g)
Menanda tangani surat-surat/dokumen yang ditetapkan menjadi wewnang
pengawas perawatan sore/malam/hari libur
6)
Uraian Tugas
1)
a)
a)
Meneliti dan menanda tangani daftar hadir tenaga keperawatan yang bertugas
keterampilan
serta
perilaku
tenaga
c)
Mengawasi dan memelihara ketertiban dan keamanan ruang rawat dan
keseluruhan rumah sakit koordinasi dengan petugas keamanan rumah sakit
d) Mengawasi kelancaran pelaksanaan program bimbingan siswa/mahasiswa
institusi pendidikan keperawatan
e) Mengawasi pelaksanaanbidang perawatan dan peraturan rumah sakit yang
berlaku
d.
1)
Nama Jabatan
2)
Atasan Langsung
3)
Pengertian
:
Seorang tenaga keperawatan yang diberi tanggung
jawab dan wewenang dalam mengatur dan mengendalikan kegiatan pelayanan
keperawatan di ruang rawat.
4)
a)
Persyaratan Jabatan
Lulusan S1 Keperawatan dengan pengalaman kerja minimal 1 tahun
b)
melakukan Lulusan D 3 Keperawatan dengan pengalaman kerja minimal 3
tahun
c)
d)
e)
Mempunyai sertifikat Manajemen Pelayanan Keperawatan Ruang/Bangsal dan
PPGD
f)
Mampu koordinasi dengan semua koordinator ruangan, supervisor dan staf
dibawahnya
g)
h)
Berdisiplin tinggi, mau terus belajar dan menjunjung tinggi kompetensi dan
profesionalisme
i)
j)
2)
Tanggung jawab
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
Kebenaran & ketepatan pelaksanaan program bimbingan siswa/mahasiswa
institusi pendidikan keperawatan
3)
Wewenang
b)
c)
d)
Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan
keperawatan, peralatan dan mutu asuhan keperawatan di ruang rawat
tenaga
e)
Menanda tangani surat & dokumen yang ditetapkan menjadi wewenang
Kepala Ruangan
f)
Menghadiri rapat berkala dengan kepala bidang Keperawatan/Kepala
seksi/direktur rumah untuk kelancaran pelaksanaan pelayanan keperawatan
4)
Uraian Tugas
1)
a)
b)
Berperan serta menyusun falsafah dan tujuan pelayanan keperawatan di
ruang rawat bersangkutan
c)
Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan dari segi jumlah maupun
kualifikasi untuk di ruang rawat,koordinasi dengan supervisor keperawatan
2)
a)
Mengatur & mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan di ruang
rawat,melalui kerja sama dengan petugas lain yang bertugas di ruang rawatnya
b)
Menyusun jadwal/daftar dinas tenaga keperawatan & tenaga lain sesuai
kebutuhan pelayanan dan peraturan yang berlaku di rumah sakit
c)
Melaksanakan orientasi kepada tenaga keperawatan baru/tenaga lain yang
akan kerja di ruang rawat
d)
Memberikan orientasi kepada siswa/mahasiswa
menggunakan ruang rawatnya sebagai lahan praktek
keperawatan
yang
e)
Membimbing tenaga keperawatan untuk melaksanakan pelayanan/asuhan
keprawatan sesuai standar
f)
Mengadakan pertemuan berkala/insidentil dengan staf keperawatan atau
petugas lain yang bertugas di ruang rawatnya
g)
Memberi kesempatan/ijin kepada staf keperawatan untuk mengikuti kegiatan
ilmiah/penatarandengan koordinasi kepala instalasi/kepala bidang keperawatan
h)
Mengupayakan pengadaan peralatan dan obat-obatan sesuai kebutuhan
berdasarkan ketentuan/kebijakan rumah sakit
i)
Mengatur dan mengkoordinasikanpemeliharaan alat agar selalu dalam
keadaan siap pakai
j)
Mendampingi visite dokter dan mencatat instruksi dokter, khususnya bila
ada perubahan program pengobatan pasien
k)
Mengelompokan pasien dan mengatur penempatanya di ruang rawat menurut
tingkat kegawatan, infeksi/non infeksi, untuk kelancaran pemberian asuhan
keperawatan
l)
Mengendalikan kualitas system pencatatan dan pelaporan asuhan
keperawatan dan kegiatan lain secara tepat & benar.
m)
Memberi motivasi kepada petugas dalam memelihara kebersihan lingkungan
ruang rawat
n)
Mengecek kelengkapan pengisian formulir sensus harian pasien di ruang
rawat
o)
Meneliti/memeriksa pengisian daftar
berdasarkan macam dan jenis makan pasien
permintaan
makanan
pasien
p)
Meneliti/memeriksa ulang pada saat penyajian makanan pasien sesuai
dengan program dietnya
q)
Menyimpan berkas catatan medik pasien dalam masa perawatan di ruang
rawatnya & selanjutnya mengembalikan berkas tersebut kebagian Medical Record
bila pasien keluar/pulang dari ruang rawat tersebut
r)
Membuat laporan harian mengenai pelaksanaan asuhan keperawatan serta
keinginan lainnya di ruang rawat, disampaikan kepada atasanya
s)
Membimbing siswa/mahasiswa keperawatan yang menggunakan ruang
rawatnya sebagai lahan praktek
t)
Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien/keluarga sesuai kebutuhan
dasar dalam batas wewenangnya
u)
Melakukan serah terima pasien dan lain-lain pada saat pergantian dinas
3)
a)
Mengendalikan & menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah
ditentukan
b)
Mengawasi & menilai siswa/mahasiswa keperawatan untuk memperoleh
pengalaman belajar sesuai tujuan program bimbingan yang telah ditentukan
c)
Melakukan penilaian kinerja tenaga keperawatan yang berbeda dibawah
tanggung jawabnya
d)
Mengawasi,mengendalikan & menilai pendayagunaan tenaga keperawatan,
peralatan dan obat-obatan
e)
Mengawasi dan menilai mutu asuhan keperawatan sesuai standar yang
berlaku secara mandiri atau koordinasi dengan Tim Pengendalian Mutu Asuhan
Keperawatan
b.
1)
Nama Jabatan
: Perawat Kepala Kamar Operasi
2)
Atasan Langsung
: Kepala Bidang Keperawatan
3)
Pengertian
: Seorang tenaga perawat profesional yang
bertanggung jawab dan berwenang dalam mengelola kegiatan pelayanan
keperawatan di kamar operasi.
4)
Persyaratan
a)
Lulusan S1 Keperawatan dengan pengalaman kerja minimal di Kamar bedah 3
tahun
b) Lulusan D3 Keperawatan dengan pengalaman kerja minimal di kamar bedah 5
tahun
c) Memiliki sertifikat manajemen keperawatan/majemen Kamar Bedah
d) Memiliki sertifikat teknik kamar operasi
e) Memilki sertifikat PPGD/BLS
f) Memiliki kemampuan kepemimpinan
g) Berstatus pegawai tetap rumah sakit TMC
h) Berdisiplin tinggi, mau terus belajar dan menjunjung tinggi kompetensi dan
profesionalisme
i)
4)
Tanggung jawab
Secara fungsional bertanggung jawab kepada bidang keperawatan, melalui kepala
seksi keperawatan. Secara operasional bertanggungjawab kepada kepala kamar
operasi/kepala instalasi.
5)
Tugas Pokok
Melakukan mengelolaan, pengawasan dan evaluasi terhadap terlaksananya asuhan
keperawatan di kamar operasi dan memotivasi staf dalam rangka terselenggaranya
pelayanan kamar operasi yang bermutu, serta melakukan koordinasi dengan profesi
lain yang dapat mendukung dan menunjang pelayanan kamar operasi yang optimal.
6)
Uraian Tugas
a.
1)
2)
Menyusun rencana kegiatan pembedahan berdasarkan jenis, jumlah dan
kemampuan kamar operasi. Perubahan perencanaan dimungkinkan atas masalah
kebutuhan pasien atau alasan lain yang rasional.
3)
Menentukan macam dan jumlah alat yang dipergunakan serta kegunaannya
dalam pelayanan pembedahan.
4)
Membagi tugas harian dengan memperhatikan jumlah dan tingkat
kemampuan tenaga perawatan
5)
6)
Berperan aktif dalam menyusun prosedur/tata kerja kamar operasi (termasuk
menyusun pedoman penggunaan alat).
b.
1)
Memantau seleruh staff dalam penerapan dan pelaksanaan peraturan/etik
yang berlaku di kamar operasi.
2)
Mengatur pelayanan pembedahan sesuai dengan kebutuhan tim dan
kemampuan tenaga kamar operasi.
3)
Membuat jadwal kegiatan (time schedule)
a)
Pemanfaatan tenaga seefektif mungkin
b)
Mengatur pekerjaan secara merata
c)
Menerapkan kebijaksanaan (policy) yang berlaku.
4)
Memantau pelaksanaan tugas yang dibebankan
5)
Mengatur pemamfaatan sumber daya secara efektif dan efisien.
a)
Mengadakan pelatihan untuk pegawai secara berkesinambungan
b)
Memberi orientasi kepada pegawai baru/siswa di kamar operasi.
c)
Mengatur pengadaan, pemeliharaan dan penggunaan bahan-bahan/alat-alat
di kamar operasi.
6)
Menciptakan suasana kerja yang harmonis
a)
Melakukan komunikasi yang efektif antar anggota tim (dokter, perawat,
bidan, dsb.)
b)
Menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman.
Menilai hasil kerja pegawai dan memberikan penghargaan untuk prestasinya.
Memperhatikan kesehatan dan kesejahteraannya.
c)
Mengisi dan menyimpan anecdotal record serta menandatangani daftar
prestasi untuk berbagai kepentingan pegawai.
c.
1)
2)
Mengawasi penggunaan alat dan bahan agar digunakan secara tepat guna
dan hasil guna.
3)
Mempertahankan kelengkapan bahan dan alat
4)
Mengatur supaya alat tetap dalam keadaan siap pakai.
5)
Mengawasi pelaksanaan inventarisasi secara periodik
6)
Mengawasi kegiatan tim bedah sehubungan dengan perkembangan tindakan
yang ada dan mengadakan peninjauan kembali tentang:
a)
Rencana pelayanan tindakan pembedahan
b)
Kebutuhan pelayanan pembedahan
c)
Masalah-masalah yang timbul
d)
Fungsi dan kegiatan pegawai di kamar operasi
7)
Secara kontinyu menganalisa kegiatan tatalaksana kamar operasi yang ada
hubungannya dengan penggunaan alat/bahan secara efektif dan efisien dengan
jalan meninjau kembali tentang :
a)
Program kamar operasi
b)
Rencana pengawasan
c)
Penggunaan alat/bahan sesuai dengan tatalaksana kamar operasi
d)
Masalah-maslah yang timbul dalam menjalankan tatalaksana kamar operasi.
c.
Koordinator PoliKlinik
1.
Nama Jabatan :
Penanggung Jawab Poliklinik
2.
Atasa Langsung
Kepala Bidang Keperawatan
3.
Pengertian
Adalah seorang tenaga keperawatan profesional yang diberi tanggung jawab dan
wewenang dalam mengkoordinasikan kegiatan pelayanan keperawatan di Poliklinik
rumah sakit TMC Tasikmalaya
4.
Persyaratan Jabatan
1. Lulusan S1 Keperawatan dengan pengalaman kerja minimal 1 tahun
2. Lulusan D 3 Keperawatan dengan pengalaman kerja minimal 3 tahun
3. Pengalaman sebagai penanggung jawab shif atau ketua tim
4.
8. Berdisiplin tinggi, mau terus belajar dan menjunjung tinggi kompetensi dan
profesionalisme
9. Berwibawa dan mampu sebagai role model bagi rekan sejawatnya
10. Sehat jasmani dan rohani
5.
Tugas Pokok
Mengkoordinasikan dan menyelenggarakan pelayanan keperawatan di Poliklinik
yang berada di bawah lingkup tanggung jawabnya di rumah sakit TMC Tasikmalaya
6.
Tanggung Jawab
Secara struktural Penanggung Jawab Poliklinik bertanggung jawab kepada kepala
Bidang Keperawatan
Dan terhadap hal-hal sebagai berikut :
1. Kebenaran dan ketepatan rencana kebutuhan tenaga keperawatan.
2. Kebenaran dan ketepatan program pengembangan pelayanan keperawatan.
3. Keobjektifan dan kebenaran penilaian kinerja tenaga keperawatan.
4. Kelancaran kegiatan orientasi bagi perawat baru.
5. Kebenaran dan ketepatan protap (SPO, SAK pelayanan keperawatan dan
Standar Praktek Keperawatan).
6. Kebenaran dan ketepatan laporan berkala pelaksana pelayanan
keperawatan.
7. Kebenaran dan ketepatan pelaksanaan program bimbingan mahasiswa
institusi pendidikan keperawatan
7.
Wewenang
Dalam menjalankan tugasnya Penanggung Jawab Poliklinik mempunyai wewenang,
sebagai berikut :
1. Meminta informasi dan pengarahan kepada atasan.
2. Memberi petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas staf
keperawatan/kebidanan.
3. Mengawasi, mengendalikan, dan menilai pendayagunaan tenaga
keperawatan peralatan dan mutu asuhan keperawatan/kebidanan di ruang
rawat.
4. Menandatangani surat yang ditetapkan menjadi wewenang Penanggung
Jawab Poliklinik.
2)
Melakukan penilaian kinerja tenaga keperawatan yang berada di bawah
tanggung jawabnya.
3)
Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas masing-masing pegawai
yang berada di bawah tanggung jawabnya.
4)
Mengawasi, mengendalikan, dan menilai pendayagunaan peralatan dan obatobatan.
5)
Mengawasi dan menilai mahasiswa keperawatan untuk memperoleh
pengalaman belajar sesuai dengan tujuan program bimbingan yang telah ditentukan.
6)
Mengawasi dan menilai mutu asuhan keperawatan sesuai standar yang
berlaku secara mandiri atas koordinasi dengan tim pengendalian mutu asuhan
keperawatan.
7)
BAB IV
STAF DAN PIMPINAN
A. Kualifikasi Staf & Pimpinan Bidang Keperawatan
1.
Kepala Bidang Keperawatan
1. Lulusan S1 Keperawatan dengan pengalaman kerja minimal 5 tahun
2. Pernah menjabat Kepala Seksi Keperawatan
Supervisor Keperawatan
1. Lulusan S1 Keperawatan dengan pengalaman kerja minimal 1 tahun
2. Lulusan D3 Keperawatan dengan pengalaman kerja minimal 3 tahun
3. Pengalaman sebagai koordinator ruangan
4. Mempunyai pengetahuan di bidang pengelolaan ruangan
5. Mempunyai sertifikat manajemen keperawatan/ manajemen kepala ruangan
6. Mempunyai kemampuan kepemimpinan
7. Mampu melakukan koordinasi dengan semua koordinator ruangan , dan staf
bawahannya
8. Berstatus pegawai tetap rumah sakit TMC
9. Loyalitas tinggi
10. Berkepribadian dan berahlak baik
11. Sehat jasmani dan rohani
7.
6. Berdisiplin tinggi, mau terus belajar dan menjunjung tinggi kompetensi dan
profesionalisme
7. Berwibawa dan mampu sebagai role model bagi rekan sejawatnya
8. Berdisiplin tinggi, mau terus belajar dan menjunjung tinggi kompetensi dan
profesionalisme
9. Sehat jasmani dan rohani.
8.
Koordinator Perinatologi
1. Lulusan S1 Keperawatan dengan pengalaman kerja minimal 1 tahun di
perinatologi
2. Lulusan D3 Keperawatan dengan pengalaman sebagai pelaksana ruang
perinatologi minimal 3 tahun.
3. Pengalaman sebagai penanggung jawab shif atau ketua tim
4. Mempunyai pengetahuan di bidang pengelolaan ruangan
5. Pelatihan Manajemen Pelayanan Keperawatan Ruang/Bangsal, Tehnik
Resusistasi Neonatus, Management Laktasi, dan kegawat daruratan
Maternal-Neonatal.
6. Berstatus pegawai tetap rumah sakit TMC
7. Berdisiplin tinggi, mau terus belajar dan menjunjung tinggi kompetensi dan
profesionalisme
8. Berwibawa dan mampu sebagai role model bagi rekan sejawatnya
Kamar Bedah
1. Mampu melakukan asuhan keperawatan dan kebidanan pada pasien pre,
intra dan post operatif
2. Mampu memberikan asuhan keperawatan dan kebidanan pada pasien
kegawatan peri operatif
3. Mampu melakukan tekhnik septik dan anti septik pada diri sendiri, pasien dan
lingkungan sekitar
4. Mampu menyiapkan peralatan sesuai jenis operasi.
5. Sudah mengikuti pendidikan / pelatihan ACLS, Manajemen Kamar Kedah,
Perawat Mahir Bedah dan Penanganan Syok minimal untuk kepala shift.
6. Memiliki sense of crisis yang baik
7. Mampu berkomunikasi dengan baik
8. Memiliki sikap kebersamanaan dan kesetaraan dengan semua perawat yang
ada di unit kerja yang lain
9. Mampu berkomunikasi dengan baik
c.
IGD
1. Mampu melakukan resusitasi jantung, paru dan resusitasi cairan
2. Mampu memberikan asuhan keperawatan dan kebidanan pada pasien
dengan gawat darurat
3. Mampu melakukan triage
4. Mampu mengoperasionalkan
defibrilator, EKG, dll.
peralatan
canggih
seperti
resusitator,
6. Memiliki sense of crisis yang baik dan dapat melakukan tindakan yang cepat,
tepat dan akurat
7. Mampu berkomunikasi dengan baik
8. Memiliki sikap kebersamanaan dan kesetaraan dengan semua perawat yang
ada di unit kerja yang lain
9. Mampu berkomunikasi dengan baik
d.
Perinatologi
1. Mampu memberikan asuhan keperawatan dan kebidanan pada pasien
neonatus normal dan sakit
2. Mampu melakukan penanganan pasien neonatus dengan kegawatan
3. Mampu melakukan tindakan resusitasi neonatus
4. Mampu mengoperasionalkan peralatan canggih seperti ventilator, syiringe
pump, blue light, dll.
5. Sudah mengikuti pendidikan / pelatihan Resusitasi Neonatus, Manajemen
Laktasi dan Kegawatan Neonatus minimal untuk kepala shift.
6. Mengoptimalkan mother insthink yang dimiliki.
7. Mampu berkomunikasi dengan baik
i. Rawat Jalan
1. Mampu melakukan tekhnik komunikasi terapeutik
2. Mampu memberikan Health Education
3. Mampu mengoperasionalkan peralatan canggih seperti EKG dll
4. Sudah mengikuti pendidikan/pelatihan BHD dan Service Excellence
5. Mampu berkomunikasi dengan baik
j. Haemodialisa
1. Mampu melakukan resusitasi jantung, paru dan resusitasi cairan
2. Mampu memberikan asuhan keperawatan dan kebidanan pada pasien
dengan gagal ginjal
3. Mampu mengoperasionalkan peralatan HD
Selain jadwal dinas yang rutin, kepala ruangan mempersiapkan jadwal perawat
pengganti dinas untuk persiapan bila ada lonjakan BOR, KLB, peningkatan beban
kerja atau ada perawat berhalangan hadir untuk dinas.
E. Supervisor Keperawatan
Yang dimaksud dengan Supervisor Keperawatan adalah perawat pengganti kepala
bidang keperawatan di luar jam kerja yang mempunyai peran dan fungsi untuk
pengelolaan SDM perawat dan sistem pelayanan keperawatan serta bertanggung
jawab terhadap kelancaran pelaksanaan pelayanan keperawatan di rumah sakit
TMC
Perawat jaga terdiri dari empat orang dengan pengaturan jadwal dinas terdiri dari
shift pagi, siang , malam dan libur. Setiap pergantian dinas membuat laporan yang
akan dievaluasi dan ditindaklanjuti oleh kepala seksi dan kepala bidang keperawatan
secara rutin.
F. Evaluasi Kinerja Bidang Keperawatan
Evaluasi kinerja Bidang Keperawatan dilaksanakan setiap periodik melalui :
1. Pertemuan rutin mulai dari unit kerja terkecil (setingkat urusan) sampai
dengan lintas unit kerja (setingkat bidang) yang dihadiri oleh seluruh staf dan
pimpinan.
2. Mengadakan pertemuan rutin pejabat struktural di lingkungan bidang
keperawatan secara periodik 1 bulan sekali yang dihadiri oleh Koordinator
Ruangan, supervisor keperawatan, kepala seksi dan kepala bidang.
Mengadakan pertemuan rutin khusus staf bidang keperawatan yang
dilaksanakan setiap 1 minggu sekali.
3. Mengikuti pertemuan rutin kepala bidang, kepala instalasi dan jajaran Direksi
yang dilaksanakan setiap 1 minggu sekali.
4. Mengolah masukan dan saran yang disampaikan oleh Bidang dan Instalasi
lain yang ada dilingkungan kerja Rumah sakit TMC serta kritik dan saran yang
disampaikan langsung oleh pasien untuk dilaksanakan perbaikan di Bidang
Keperawatan.
G.Kebijakan Kewenangan Staf dan Pimpinan
Apabila pejabat struktural berhalangan hadir maka secara hirarki kewenangannya
dapat didelegasikan kepada pejabat struktural lainnya yang ada di lingkungan
Bidang Keperawatan dengan uraian sebagai berikut :
1.
Apabila Kepala Bidang Keperawatan berhalangan melaksanakan tugas, maka
tugas dan pekerjaannya didelegasikan kepada salah satu Kepala Seksi dibawahnya
dengan urutan pendelegasian sebagai berikut :
a. Urutan Pertama Kepala Seksi Etika, Mutu Asuhan Keperawaatandan
b. Urutan Kedua KepalaSeksi SDM dan Logistik Keperawatan
2.Apabila Kepala Seksi berhalangan hadir maka tugas dan pekerjaan dilaksanakan
oleh salah satu kepala seksi atau staf dibawahnya sesuai dengan kewenangan
yang dimilikinnya, namun untuk pengambilan keputusan yang memerlukan kebijakan
dilakukan oleh kepala bidang.
3.Apabila Koordinator Ruangan berhalangan hadir maka tugas dan pekerjaanya
diserahkan kepada kepala shift atau Ketua Tim sedangkan untuk pengambilan
keputusan kebijakan diserahkan kepada pejabat struktural diatasnya sesuai dengan
kewenangannya.
4.Apabila pelaksana berhalangan hadir maka tugas dan pekerjaanya diserahkan
kepada pelaksana lainya dengan tingkat kemampuan atau kompetensi yang sama.
BAB V
FASILITAS DAN PERALATAN
A.Sarana Fisik Bidang Keperawatan
1. Ruang Kerja
Staf dan pimpinan Bidang Keperawatan menempati ruang kerja yang ada di Lantai
2 , luas ruangan secara 3m x 4 m
2. Fasilitas dan Peralatan Perlengkapan Bidang Keperawatan
Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan, bidang keperawatan mempunyai fasilitas
dan peralatan sebagai berikut :
1. Komputer
2.
Meja Kerja
3. Kursi cytos
4.
Lemari sofa
5.
Printer
6. Soft board
7. Telepon
8.
Meja komputer
9. Kursi putar
Sedangkan untuk mendukung pelayanankeperawatandi seluruh ruang perawatan
Rumah Sakit TMC penyediaan fasilitas dan sarana disesuaikan dengan kapasitas
operasional tempat tidur, beban tugas dan fungsi serta kemampuan Rumah Sakit
TMC Sebagai bahan acuan di seluruh ruang perawatan, bidang perawatan
menyusun pedoman logistik keperawatan yang disusun berdasarkan jenis
peralatan, jumlah operasional TT, BOR, ratio kebutuhan, spek dan jumlah yang
dibutuhkan.
Fasilitas yang ada di ruangan diupayakan sesuai dengan standar kebutuhan yang
dapat menunjang pelaksanaan kegiatan pelayanan, antara lain :
Ruang kepala ruangan
Ruang Nurse Station
Ruang Tindakan
Ruang slof zing
Ruang alat tenun
Ruang Peralatan
Ruang dapur/pantry
Sedangkan untuk peralatan yang mendukung operasional pelayanan keperawatan di
ruangan harus tersedia beberapa peralatan yang sesuai dengan standar kebutuhan,
diantaranya :
Alat tenun
Alat rumah tangga
Alat Medis
Alat perawatan
Alat tulis kantor (ATK)
Pengecekan alat
Merekap frekuensi pemakaian alat
Membuat laporan inventarisasi alat
Membuat program pemeliharaan
Pendidikan
Masa kerja
Kompetensi
Diklat yang pernah diikuti
dilaksanakan secara in house trainning dan out house trainning.( program dan alur
terlampir )
B. Standar Operasional Prosedur
Untuk menunjang pelayanan asuhan keperawatan dan kebidanan di ruangan,
Bidang Keperawatan menetapkan beberapa standar, yaitu :
1.
Standar Asuhan keperawatan dan kebidanan
Standar Asuhan keperawatan dan kebidanan dibuat sebagai pedoman untuk
pelaksanaan pelayanan asuhan keperawatan dan kebidanan, yang mengacu pada
Standar Asuhan keperawatan dan kebidanan Depkes RI yang dimodifikasi sesuai
dengan situasi dan kondisi Rumah sakit TMC (pedoman terlampir)
5)
Standar Prosedur Operasional Keperawatan
Standar Operasional Prosedur Keperawatan terdiri dari :
1. SPO Manajerial, yang berkaitan dengan sistem dan lingkup kerja di bidang
keperawatan, diantaranya SPO rekruitmen, SPO orientasi, SPO rotasi mutasi,
SPO seleksi pendidikan, dll.
2. SPOPelayanan Keperawatan dibuat sebagai pedoman bagi perawat untuk
melakukan tindakan keperawatan (SPO terlampir)
3. SPO umum yang berkaitan dengan lintas unit, untuk menunjang pelaksanaan
pelayanan keperawatan
6)
Standar Etika Profesi Keperawatan
Standar etika profesi keperawatan dibuat sebagai pedoman untuk mengatur perilaku
perawat dari sudut nilai moral dalam memberikan asuhan keperawatan dan
kebidanan di Rumah Sakit pedoman terlampir).
7)
Standar Logistik Keperawatan
Untuk menunjang pelakasanaan asuhan keperawatan dan kebidanan di Rumah
Sakit TMC bidang keperawatan membuat standar logistik yang meliputi standar alat
kesehatan, standar alat tenun, standar alat rumah tangga dan standar alat habis
pakai.
a. Perencanaan
Perencanaan pemenuhan logistik keperawatan di ruangan dibuat berdasarkan
ketentuan sebagai berikut :
1. Spesifikasi ruangan
2. Perkembangan dan pertumbuhan pelayanan rumah sakit dan penambahan
jumlah tempat tidur.
3. Pergantian alat atau barang yang rusak, hilang dan penghapusan karena
perkembangan teknologi.
b.
Untuk menunjang pencapaian visi rumah sakit TMC kualitas Sumber Daya Manusia
harus selalu ditingkatkan secara terus menerus dan berkesinambungan melalui
pengembangan staf dan program pendidikan formal maupun non formal.
Program pengembangan staf keperawatan yang berhubungan dengan jenjang karir,
dirumah sakit TMC dilakukan berdasarkan dua jalur yaitu jalur fungsional dan
struktural. Sedangkan Program Pendidikan staf keperawatan diarahkan pada
peningkatan profesional berdasarkan kompetensi yang meliputi sikap, pengetahuan
dan keterampilan yang dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan.
B. Program Pendidikan dan Pelatihan
Dengan semakin berkembangnya pengetahuan masyarakat mengenai pelayanan
kesehatan terutama pelayanan keperawatan serta persaingan usaha sejenis maka
perlu adanya peningkatan kualitas SDM khususnya di lingkungan keperawatan.
Program pendidikan formal keperawatan dilaksanakan secara bertahap melalui
seleksi intern maupun ekstern, diantaranya :
1. Pendidikan S1 Keperawatan
Tahun 2015 direncanakan pejabat struktural Bidang Keperawatan dan CI/CCM/PP di
lingkungan keperawatan mempunyai dasar pendidikan S1 Keperawatan.
Direncanakan koordinator ruangan khusus mempunyai dasar pendidikan S1
keperawatan
2.
Pendidikan Pelatihan
Pendidikan non formal di lingkungan keperawatan dilaksanakan berdasarkan
kebutuhan untuk peningkatan kompetensi melalui pelatihan in house trainning dan
out house trainning.
C. Kebijakan Pengelolaan Pendidikan & Pelatihan Intern/Ekstern
Dalam pelaksanaan program pendidikan di lingkungan keperawatan, Bidang
Keperawatan mengusulkan program dan mengadakan koordinasi dengan Bidang
Diklat agar dalam pelaksanaannya dapat direalisasikan sesuai dengan rencana
anggaran dan program Bidang Keperawatan.
Jenis program pendidikan dan pelatihan didasarkan atas kualifikasi kompetensi yang
harus dimiliki oleh masing-masing perawat dan bidan disesuaikan dengan
kebutuhan, dan pelaksanaannya dilakukan secara berkala berdasarkan kebutuhan
di lingkungan Keperawatan.
D. Kebijakan Orientasi Perawat dan Bidan
Pelaksanaan orientasi secara umum diberikan kepada perawat dan bidan baru
masuk, memasuki kontrak dan menjadi karyawan tetap. Tekhnik orientasi dilakukan
secara klasikal dan on the job, adapun untuk perawat baru dilakukan pembimbingan
selama 3 bulan dengan target pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan.
BAB VIII
EVALUASI DAN PENGENDALIAN MUTU
A.
dan saran sebagai bahan evaluasi untuk perbaikan dan peningkatan mutu
pelayanan keperawatan di Rumah sakit TMC Tasikmalaya
3.
Audit Keperawatan / Pembahasan Kasus
Merupakan salah satu metode untuk membahas permasalahan dalam pengelolaan
pelayanan asuhan keperawatan dan kebidanan pada pasien dengan kasus-kasus
tertentu yang jarang terjadi.
4.
Survey Persepsi Pasien
Suatu kegiatan untuk mendapatkan masukan dari pasien atau keluarga pasien
mengenaipersepsi pasien terhadap mutu pelayanan asuhan keperawatan dan
kebidanan melalui pengisian angket oleh pasien atau keluarga pasien.
5.
Supervisi Keperawatan
Suatu kegiatan pemantauan, pengawasan dan penilaian terhadap seluruh kegiatan
perawat di ruangan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan dan kebidanan mulai
dari sikap, pengetahuan dan keterampilan, sebagai bahan untuk peningkatan
kualitas SDM perawat dan mutu pelayanan keperawatan.
6.
Ronde Keperawatan
Kegiatan kontrolling terhadap perawat, pasien, fasilitas penunjang pelayanan
asuhan keperawatan dan kebidanan dan pelayanan keperawatan yang diberikan
kepada pasien.
7.
Laporan Kejadian
Proses pembahasan kejadian pelanggaran etika profesi keperawatan yang
dilakukan oleh perawat. Dibuatkan laporan kronologis kejadian untuk kemudian
dilakukan kajian, analisa dan klarifikasi data serta pembinaan terhadap Yang
bersangkutan.Tindak lanjut dari laporan kejadian ini dapat berupa pelatihan,
pendampingan, pembuatan usulan prosedur dan hal tekhnis lainnya.
8.
Rapat Rutin
Sebagai sarana pemecahan masalah pelayanan asuhan keperawatan dan
kebidanan yang terjadi baik secara tekhnik operasional maupun tekhnik
pengelolaan / manajerial di lingkungan keperawatan.
9.
Analisa indikator Pelayanan Keperawatan dan Infeksi Rumah Sakit
Untuk mengevaluasi sejauhmana mutu pelayanan keperawatan terkait dengan
tindakan keperawatan yang dilakukan apakah sudah memperhatikan keamanan
pasien sebagai upaya untuk mencegah terjadinya infeksi nosokomial.
8.2 Pelaksanaan Kebijakan
8.2.1Kebijakan Mutu
Kebijakan mutu yang yang dilaksanakan oleh Bidang Keperawatan berdasarkan
kebijakan mutu yang diputuskan oleh Direktur RS TMC yang bersumber dari hasil
kerja Panitia Mutu RS TMC atau Kepanitian/Tim yang ditunjuk Direktur RS TMC
untuk peningkatan mutu pelayanan di RS TMC.
8.2.2Kebijakan Kendali Mutu
Entri Populer
Pengertian Malpraktek Medik dan Aspek Hukum Yang Mengatur Tentang Malpraktek
Di Indonesia
Arsip Blog
2015 (83)
o Desember (8)
o November (23)
o Oktober (7)
o September (9)
o Agustus (8)
o Juli (2)
o Juni (10)
o Mei (3)
o April (2)
o Maret (2)
o Februari (9)
Labels
Artikel Kesehatan Asuhan Kebidanan Asuhan Keperawatan Materi Kebidanan Materi
Keperawatan Tanaman Hias Tips Kecantikan Tips Kesehatan
Cara Menghilangkan Jerawat - Privacy Policy - Terms Of Service - Diclaimer - Sitemap
Design Template by Maha Templates