Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu


Syarat Mengikuti Ujian Nasional

Disusun oleh:
Robby Rismawan (9982155273)

PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TRIKARYA
JAKARTA
2015

LEMBAR PENGESAHAN
PRAKTIK KERJA DI KEMENTRIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BPN
LAPORAN PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Oleh:
Robby Rismawan (9982155273)
Program Keahlian Akuntansi
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TRIKARYA
Komisi Pembimbing PKL
1. Ibu Trialislah S.Pd

Tanda Tangan

Tanggal

..

..

..

(Pembimbing Praktik)
2. Bpk Supriyadi,S.Sos
(Pembimbing Teknis)
3. Ibu Santika Febriana, S.E
(Kepala Program)

Jakarta, 03Mei 2015


Kepala SMK Trikarya

Fitriyana Setyowati, MPd

KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karuniaNya kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan laporan hasil pelaksanaan praktik kerja lapangan.
Laporan ini dapat saya susun dan diselesaikan dengan adanya bantuan dari pihak
pembimbing materi maupun teknis, oleh karena itu saya mengucapkan banyak
terimakasihkepada :
1.
2.
3.
4.

Ibu Fitriyana Setyowati, MPd selaku Kepala SMK Trikarya


Ibu Trialislah, S.Pd selaku pembimbing PKL
Bpk Supriyadi,S.Sos selaku pembimbing teknis di PUSLITBANG
Kepada semua pihak di KEMENTRIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BPN terutama bagian PUSLITBANG yang telah membantu proses
penyusunan laporan ini sehingga selesai dengan baik.

Meskipun kami telah berusaha dengan baik sebaik-baiknya dalam menyusun


Laporan ini, namun kami menyadari bahwa kami masih banyak kekurangan, baik
dari sistematika maupun susunan kalimatnya. Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan laporan ini.Semoga laporan
bermanfaat bagi kita semua.Amin.
Hormat saya,

Penyusun Laporan
iii

LEMBAR PERSEMBAHAN
Dalam penyusunan laporan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ini
memerlukan bantuan berbagai pihak. Maka dari itu laporan pelaksanaan ini saya
persembahkan kepada :
1. Allah SWT karena atas rahmatnya saya dapat menyusun laporan
pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ini sampai selesai.
2. Kedua orang tua saya yang telah membesarkan, mendidik, dan merawat
saya sehingga dapat menjadi pribadi yang baik.
3. Ibu guru pembimbing yang telah membimbing saya dalam menyelesaikan
laporan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ini.
4. Teman-teman saya yang telah membantu saya selama melakukan Praktik
Kerja Lapangan di Kementrian Agraria dan Tata Ruang terutama di
PUSLITBANG.
5. Pihak Instansi di Kementrian Agraria dan Tata Ruang terutama di bagian
PUSLITBANG yang telah menerima saya untuk melakukan Praktik Kerja
Lapangan.
Saya ucapkan terima kasih karena telah membantu saya dalam penyusunan
laporan Praktik Kerja Lapangan ini dan memberikan informasi yang saya
butuhkan hingga laporan ini selesai.

iv

DAFTAR ISI
Halaman.

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. ii
KATA PENGANTAR....................................................................................... iii
LEMBAR PERSEMBAHAN.......................................................................... iv
DAFTAR ISI..................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR....................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
A.
B.
C.
D.

LATAR BELAKANG .......................................................................... 1


TUJUAN PENULISAN ....................................................................... 2
MANFAAT PENULISAN................................................................... 2
SISTEMATIKA PENULISAN. 3

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 4
A. PROFIL PERUSAHAAN..................................................................... 4
1. Struktur Organisasi Perusahaan........................ 9
2. Visi dan Misi Perusahaan............................................. 11
v
B. PROSES PELAKSANAAN ................................................................ 12
C. WAKTU PELAKSANAAN ................................................................ 12
BAB III TEMUAN .......................................................................................... 13
A. KETERLAKSANAAN ....................................................................... 13
1. Faktor Pendukung..................................................................... 13
2. Faktor Penghambat... 13
B. MANFAAT YANG DIRASAKAN .................................................... 13

1. Bagi Siswa ..................................................................................... 13


2. Bagi Sekolah... 14
3. Dunia Usaha/Industri ..................................................................... 14
BAB IV PENUTUP ......................................................................................... 15
A. KESIMPULAN ................................................................................... 15
B. SARAN 15

vi

DAFTAR GAMBAR

vii

DAFTAR LAMPIRAN
Indeks Kepuasan Masyarakat
Merujuk pada keputusan Menteri Pendayagunaan Apratur Negara Nomor:
KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang pedoman umum penyusunan Indeks Kepuasan
Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah. Huruf G tentang Unsur Indeks
Kepuasan Masyarakat. Berdasarkan prinsip perlayanan sebagaimana telah
ditetapkan dalam keputusan Men.PAN Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003, yang
kemudian dikembangkan menjadi 14 Unsur yang relevan, valid dan reliabel

sebagai unsur minimal yang harus ada untuk dasar pengukuran indeks kepuasan
masyarakat adalah sebagai berikut :
1) Prosedur pelayanan, yaitu kemudahan tahapan pelayanan yang di
berikan kepada masyarakat dilihat dari sisi kesederhanaan alur
pelayanan.
2) Persyaratan pelayanan, yaitu persyaratan teknis dan administratif
yang di perlukan untuk mendaptkan pelayanan sesuai dengan jenis
pelayanan. Catatan : persyaratan bidang pelayanan pertanahan
yaitu persyaratan yuridis dan fisik atas bidang tanah yang di
kuasai dan memiliki yang diperlukan untuk mendapatkan
pelayanan sesuai dengan jenis pelayanan.

viii
3) Kejelasan petugas pelayanan , yaitu keberadaan dan kepastian
petugas

yang

memberikan

pelayanan

(nama,jabatan,serta

kewenangan,dan tanggung jawabnya).


4) Kedisiplinan petugas pelayanan, yaitu kesungguhan petugas
dalam memberikan pelayanan terutama terhadap konsistensi waktu
kerja sesuai ketentuan yang berlaku.
5) Tanggung jawab petugas pelayanan, yaitu kejelasan wewenang
dan tanggung jawab petugas dalam menyelenggarakan dan
penyelesaian pelayanan.
6) Kemampuan petugas pelayan, yaitu tingkat keahlian dan
keterampilan

yang

dimiliki

petugas

dalam

menyelesaikan pelayanan kepada masyarakat.

memeberikan/

7) Kecepatan pelayanan,

yaitu target waktu pelayanan dapat di

selesaikan dalam waktu yang telah di tentukan oleh unit


penyelenggara pelayanan.
8) Keadilan mendapatkan pelayanan, yaitu pelaksaan pelayanan
dengan tidak membedakan golongan/status masyarakat yang dilayani.

9) Kesopanan dan keramahan petugas, yaitu sikap dan perilaku


petugas dalam memeberikan pelayanan kepada masyarakat secara
sopan, dan ramah serta saling menghargai dang menghormati.
10) Kewajaran biaya pelayanan, yaitu keterjangkauan masyarakat
terhadap besarnya biaya yang ditetapkan oleh unit pelayanan.

ix
11) Kepastian biaya pelayanan, yaitu kesesuaian antara biaya yang di
bayarkan dengan biaya yang telah di tetapkan.
12) Kepastian jadwal pelayanan, yaitu pelaksaan

waktu

pelayanan,sesuai dengan ketentuan yang telah di tetapkan.


13) Kenyamanan lingkungan, yaitu kondisi sarana dan prasaranan
pelayanan yang bersih, rapi, dan teratur sehingga dapat
memeberikan rasa nyaman kepada penerima pelayanan.
14) Keamanan pelayanan , yaitu terjaminnya tingkat keamanan
lingkungan unit penyelenggara pelayanan ataupun sarana yang
digunakan,sehingga masyarakat merasa tenang untuk mendaptkan
pelayanan terhadap resiko-resiko yang diakibatkan dari pelaksaan
pelayanan.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
SMK TRIKARYA adalah suatu Lembaga Pendidikan Kejuruan yang mempunyai
tugas untuk dapat menghasilkan lulusan kompetensi keahlian akuntansi yang
professional sebagai unggulannya serta berdedikasi tinggi serta mampu
berinteraksi dalam dunia kerja.
Agar dapat mencapai tujuan tersebut, maka salah satu cara adalah dengan
menerjunkan siswa/siswi langsung pada dunia kerja yang sebenarnya. Praktik
Kerja Lapangan ini dilaksanakan untuk menambah keterampilan dan pengetahuan
dalam setiap praktik dan menerapkan teori-teori yang di ajarkan.
Dimana dengan adanya Praktik Kerja Lapangan siswa dapat memperoleh
pengalaman tentang dunia kerja dan siswa dapat menuliskan hasil praktik tersebut
dalam bentuk laporan.

Kami memilih dan diterima melakukan praktik kerja lapangan di KEMENTRIAN


AGRARIA DAN TATA RUANG/ BPN bagian PUSLITBANG, karena merupakan
instansi pemerintah yang sangat kami harapkan

dapat memberikan kami

pendidikan dan pengalaman kerja di dunia nyata selain edukasi yang kami terima
di sekolah.

1
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan Penulisan ini untuk melaporkan hasil Praktik Kerja Lapangan
dimana tujuan Praktik Kerja Lapangan yaitu sebagai berikut :
1. Menghasilkan tenaga yang memiliki keahlian profesional dengan tingkat
pengetahuan, dan etos kerja yang sesuuai dengantuntuan lapangan kerja.
2. Memperkokoh Link dan Match antara dunia pendidikan dengan dunia
kerja. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan-pelatihan
tenaga kerja yang professional.
3. Membekali siswa dengan pengalaman-pengalaman yang sebenarnya di
dalam dunia kerja, sebagai persiapan, guna menyesuaikan dan wawasan
siswa terhadap jenis-jenis pekerjaan yang ada di bidang bersangkutan
dan di tempat praktik dengan segala persyaratan.
C. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari kegiatan Praktik Kerja Lapangan yang telah penulis
laksanakan adalah sebagai berikut :
1. Keahlian professional yang di peroleh untuk mencapai keahlian
professional menjadi lebih bermutu. Setelah lulus sekolah dengan

praktik kerja lapangan, tidak memerlukan lagi waktu latihan lanjutan


untuk mencapai tingkat keahlian siap pakai.
2. Melatih disiplin, tanggung jawab, inisiatif, kreatifias, motivasi kerja,
kerjasama, tingkah laku, emosi dan etika.
3. Menambah pengetahuan mengenai beberapa hal tentang pertanahan.
2
D. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika dari penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :
Bab I adalah pendahuluan yang terdiri atas: latar belakang, tujuan
penulisan,manfaat data, dan sistematika penulisan.
Bab II adalah pembahasan yang terdiri atas: profil perusahaan, struktur organisasi
perusahaan, waktu dan tempat pelaksanaan, dan proses pelaksaan.
Bab III adalah temuan yang terdiri atas: kelaksanaan diantaranya faktror
pendukung dan penghambat, dan manfaat yang dirasakan diantaranya, bagi siswa,
bagi sekolah,bagi dunia usaha/ industri.
Bab IV adalah penutup yang terdiri atas: kesimpulan dan harapan.

BAB II
PEMBAHASAN
A. PROFILPERUSAHAAN
1. Sejarah Kementrian Agraria dan Tata Ruang/ BPN
Sejarah BPN RI pada dasarnya adalah sejarah pencarian format penataan
pertanahan nasional, yang merentang jauh ke belakang dari zaman pemerintahan
kolonial Belanda, lahirnya Undang-Undang Pokok Agraria hingga fungsinya yang
diemban sekarang ini.
1) Berdirinya BPN dan Masa Sesudahnya, 1988 1993
Tahun 1988 merupakan tonggak bersejarah karena saat itu terbit Keputusan
Presiden Nomor 26 Tahun 1988 tentang Badan Pertanahan Nasional. Sejalan
dengan meningkatnya pembangunan nasional yang menjadi tema sentral proyek
ekonomi politik Orde Baru, kebutuhan akan tanah juga makin meningkat.
Persoalan yang dihadapi Direktorat Jenderal Agraria bertambah berat dan rumit.
Untuk mengatasi hal tersebut, status Direktorat Jenderal Agraria ditingkatkan
menjadi Lembaga Pemerintah Non Departemen dengan nama Badan Pertanahan

Nasional. Dengan lahirnya Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 1988 tersebut,


Badan Pertanahan Nasional bertanggung jawab langsung kepada Presiden.

4
2) Periode 1993 1998
Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 96 Tahun 1993, tugas Kepala Badan
Pertanahan Nasional kini dirangkap oleh Menteri Negara Agraria. Kedua lembaga
tersebut dipimpin oleh satu orang sebagai Menteri Negara Agraria/ Kepala Badan
Pertanahan Nasional.Dalam pelaksanaan tugasnya, Kantor Menteri Negara
Agraria berkonsentrasi merumuskan kebijakan yang bersifat koordinasi,
sedangkan Badan Pertanahan Nasional lebih berkonsentrasi pada hal-hal yang
bersifat

operasional. Pada

1994,

Menteri

Negara Agraria/Kepala

Badan

Pertanahan Nasional menerbitkan Keputusan Menteri Negara Agraria/Kepala


Badan Pertanahan Nasional Nomor 5 Tahun 1994, tentang Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Staf Kantor Menteri Negara Agraria.
3) Periode 1999 2000
Pada 1999 terbit Keputusan Presiden Nomor 154 Tahun 1999 tentang
Perubahan Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 1988.Kepala Badan Pertanahan
Nasional dirangkap oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia.Pelaksanaan
pengelolaan pertanahan sehari-harinya dilaksanakan Wakil Kepala Badan
Pertanahan Nasional.

5
4) Periode 2000 2006
Pada periode ini Badan Pertanahan Nasional beberapa kali mengalami
perubahan struktur organisasi.Keputusan Presiden Nomor 95 Tahun 2000 tentang
Badan Pertanahan Nasional mengubah struktur organisasi eselon satu di Badan
Pertanahan Nasional.Namun yang lebih mendasar adalah Keputusan Presiden
Nomor 10 Tahun 2001 tentang Pelaksanaan Otonomi Daerah Dibidang
Pertanahan. Disusul kemudian terbit Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001
tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, Dan Tata
Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen, dan Keputusan Presiden Nomor 34
Tahun 2003 tentang Kebijakan Nasional Di Bidang Pertanahan memposisikan
BPN sebagai lembaga yang menangani kebijakan nasional di bidang pertanahan.
5) Periode 2006 2013
Pada 11 April 2006 terbit Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2006 tentang
Badan Pertanahan Nasional yang menguatkan kelembagaan Badan Pertanahan
Nasional, di mana tugas yang diemban BPN RI juga menjadi semakin luas. BPN
RI bertanggung jawab langsung kepada Presiden, dan melaksanakan tugas
pemerintahan di bidang pertanahan secara nasional, regional dan sektoral, dengan
fungsi:
a) perumusan kebijakan nasional di bidang pertanahan;
b) perumusan kebijakan teknis di bidang pertanahan;
c) koordinasi kebijakan, perencanaan dan program di bidang pertanahan;

d) pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang pertanahan;

6
e) penyelenggaraan dan pelaksanaan survei, pengukuran dan pemetaandi
bidang pertanahan;
f) pelaksanaan pendaftaran tanah dalam rangka menjamin kepastian
hukum;
g) pengaturan

dan

penetapan

hak-hak

atas

tanah;pelaksanaan

penatagunaan tanah, reformasi agraria dan penataan wilayah-wilayah


khusus;
h) penyiapan administrasi atas tanah yang dikuasai dan/atau milik
negara/daerah bekerja sama dengan Departemen Keuangan;
i) pengawasan dan pengendalian penguasaan pemilikan tanah;
6) Periode 2013 Sekarang
Pada 2 Oktober 2013 terbit Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2013 tentang
Badan Pertanahan Nasional yang mengatur fungsi Badan Pertanahan Nasional
sebagai berikut:
a) penyusunan dan penetapan kebijakan nasional di bidang pertanahan;
b) pelaksanaan koordinasi kebijakan, rencana, program, kegiatan dan
kerja sama di bidang pertanahan;
c) pelaksanaan koordinasi tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan
administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan BPN RI;
d) perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang survei, pengukuran,
dan pemetaan;
e) perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penetapan hak tanah,
pendaftaran tanah, dan pemberdayaan masyarakat;
7
f) perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengaturan, penataan
dan pengendalian kebijakan pertanahan;

g) perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengadaan tanah bagi


pembangunan untuk kepentingan umum dan penetapan hak tanah
instansi;
h) perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengkajian dan
penanganan sengketa dan perkara pertanahan;
i) pengawasan dan pembinaan fungsional atas pelaksanaan tugas di
bidang pertanahan;
j) pelaksanaan pengelolaan data informasi lahan pertanian pangan
berkelanjutan dan informasi di bidang pertanahan;
k) pelaksanaan pengkajian dan pengembangan hukum pertanahan;
l) pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pertanahan;
m) pelaksanaan pembinaan, pendidikan, pelatihan, dan pengembangan
sumber daya manusia di bidang pertanahan; dan
n) penyelenggaraan dan pelaksanaan fungsi lain di bidang pertanahan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

2. Struktur Organisasi Perusahaan

Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia


Drs. Ferry Mursyidan Baldan

Sekretaris Utama
Drs. Suhaily Syam, SH., MM
Inspektur Utama
Dr. Ir. Yuswanda A. Temenggung, CES, DEA
Deputi Bidang Survei Pengukuran dan Pemetaan
Dr. Ir. Irawan Sumarto, M.Sc.
Deputi Bidang Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah
H. Gede Ariyuda, SH.
Deputi Bidang Pengaturan dan Penataan Pertanahan
Ir. H. Doddy Imron Cholid, M.S
Deputi Bidang Pengendalian Pertanahan dan Pemberdayaan
Masyarakat
Prof. Dr. Ir. Budi Mulyanto, M.Sc
Deputi Bidang Pengkajian dan Penanganan Sengketa dan Konflik
Pertanahan
Dr. Bambang Tri Suryo Binantoro, SH., M.Si

PUSLITBANG

Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan


Ir. Iwan Taruna Isa, MURP

Kepala Bidang Kajian Kebijakan

Dr. Aslan Noor, S.H., S.Pi


Kepala Bidang Kajian Pelayanan
Sri Umawati, S.H.

10

3. Visi dan Misi Perusahaan


VISI:
Menjadi lembaga yang mampu mewujudkan tanah dan pertanahan untuk
sebesar-besar kemakmuran rakyat, serta keadilan dan keberlanjutan sistem
kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan Republik Indonesia.
MISI:
Mengembangkan dan menyelenggarakan politik dan kebijakan pertanahan untuk:
1) Peningkatan kesejahteraan rakyat, penciptaan sumber-sumber baru
kemakmuran rakyat, pengurangan kemiskinan dan kesenjangan
pendapatan, serta pemantapan ketahanan pangan.
2) peningkatan tatanan kehidupan bersama yang lebih berkeadilan dan
bermartabat dalam kaitannya dengan penguasaan, pemilikan, penggunaan
dan pemanfaatan tanah (P4T).
3) Perwujudan tatanan kehidupan bersama yang harmonis dengan mengatasi
berbagai sengketa, konflik dan perkara pertanahan di seluruh tanah air dan
penataan perangkat hukum dan sistem pengelolaan pertanahan sehingga
tidak melahirkan sengketa, konflik dan perkara di kemudian hari.
4) Keberlanjutan sistem kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan
Indonesia dengan memberikan akses seluas-luasnya pada generasi yang
akan datang terhadap tanah sebagai sumber kesejahteraan masyarakat.
Menguatkan lembaga pertanahan sesuai dengan jiwa, semangat, prinsip
dan aturan yang tertuang dalam UUPA dan aspirasi rakyat secara luas.
11
B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan
: 02 Februari sampai dengan 03 Mei 2015.

Tempat pelaksanaan

KEMENTRIAN AGRARIA DAN TATA RUANG


/ BPN bagian PUSLITBANG.

C.

Proses Pelaksanaan
Menyampul plastik buku di perpustakaan.
Memberi barcode dan nomor buku.
Mendapat pelajaran/materi tentang pertanahan.
Mendata jumlah buku sesuai dengan barcode dan nomor buku.
Mengikuti rapat tentang penelitian di Indonesia bersama dengan para

peneliti.
Merapihkan buku sesuai kode buku/ nomor buku secara berurutan.

12

BAB III
TEMUAN
A. Keterlaksanaan
1. Faktor Pendukung

Selama melakukan Praktik Kerja Lapangan di PUSLITBANG saya mendapat


dukungan dari teman-teman sekelompok saya yang membantu saat saya
membutuhkan bantuan, tempat pelaksaan PKL yang nyaman, dan ramahnya para
pegawai di PUSLITBANG dalam menerima kami melakukan Praktik Kerja
Lapangan.
2. Faktor Penghambat
Selama melakukan Praktik Kerja Lapangan di PUSLITBANG saya juga
mendapat beberapa hal yang menjadi penghambat saya, diantaranya, masalah
transportasi yang harus transit- transit, mahalnya biaya yang dikeluarkan selama
melakukan PKL, jauhnya tempat pelaksanaan PKL dari rumah, dan kurangnya
perhatiaan dari pihak instansi yang baru pertamakali menerima siswa untuk
melakukan Praktik Kerja Lapangan.
B. Manfaat yang dirasakan
1. Bagi Siswa
Mendapatkan ilmu yang begitu banyak dan dapat memahami beberapa hal
tentang pertanahan, dan menjadikan pribadi yang disiplin, teliti, dan rajin dalam
berkerja.
13
2. Bagi Sekolah
Melalui PKL, akan terjalin kerja sama antara SMK TRIKARYA dengan
KEMENTRIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BPN sehingga sekolah lebih
dikenal dan dapat menyalurkan kembali siswa/siswi untuk melakukan Praktik
Kerja Lapangan.

3. Bagi Dunia Usaha/ Industri


Menjadi Terbantu dengan adanya siswa/siswi yang melakukan Praktik Kerja
Lapangan, sehingga beban kerja menjadi berkurang.

14

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan

Selama kurang lebih tiga bulan melakukan Praktek Kerja Lapangan, penulis
menarik kesimpulan bahwa dalam melakukan suatu perkerjaan harus dilakukan
secara bertahap dan teliti agar hasilnya akan baik.

B. Saran
Beberapa saran sebagai berikut :
Untuk Pihak Sekolah:
Agar kartu pelajar dapat diberikan sebelum siswa/siswi mekukan Praktik
Kerja Lapangan, dan agar lebih memperhatikan siswa/siswinya dalam
melakukan Praktik Kerja Lapangan.
Untuk Pihak Instansi:
Agar dapat memberikan kempatan kembali untuk murid-murid di SMK
TRIKARYA selanjutnya melaksanakan Praktik Kerja Lapangan kembali.

15

Anda mungkin juga menyukai