Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ADMINISTRASI PENYULUHAN TENTANG

ANEMIA DI RSUD dr.SAIFUL ANWAR MALANG

OLEH :
KELOMPOK 25

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN dr.SOEPRAOEN MALANG
2015/2016

SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN


PENYAKIT ANEMIA

Pokok Bahasan

: Anemia

Sub Pokok Bahasan

: Pencegahan dari penyakit Anemia

Sasaran

: Keluarga pasien dan masyarakat

Hari / Tanggal

: Jumat, 15 januari 2015

Waktu

: Pukul 10.00 10.30 WIB

Ruangan

: Ruang 28 RSSA

A. Latar Belakang
Anemia adalah suatu keadaan dimana jumlah Hemoglobin dalam
darah kurang dari normal. Zat ini dibuat di dalam sel darah merah,
sehingga Anemia dapat terjadi baik karena sel darah merah mengandung
terlalu sedikit hemoglobin maupun karena jumlah sel darah yang tidak
cukup (Proverawati, 2011).
B. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini keluarga dan pasien diharapkan
dapat

memahami,

menjelaskan

kembali

dan

mengaplikasikan

pengetahuannya mengenai anemia dalam kehidupan.


C. Tujuan Instruksional Khusus
1. Peserta penyuluhan dapat menjelaskan pengertian dari Anemia.
2. Peserta penyuluhan dapat menyebutkan penyebab dari Anemia.
3. Peserta penyuluhan dapat menyebutkan tanda dan gejala dari Anemia.
4. Peserta penyuluhan dapat menjelaskan komplikasi dari Anemia.
5. Peserta penyuluhan dapat menjelaskan bagaimana cara pencegahan
pada Anemia.

D. Persiapan
1. Pembuatan satuan penyuluhan dengan materi Anemia.
2. Menyiapkan alat dan bahan.
3. Membuat kontrak dengan klien yang akan diberi penyuluhan.
E. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan
Pembukaan

Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan Keluarga

Metode

1. Memberi salam

dan Pasien
1. Menjawab salam

Ceramah

5 menit

2. Memperkenalkan diri

2. Mendengarkan

Ceramah

15 menit

1. Menjawab

Tanya

10 menit

pertanyaan

jawab

3. Bina

hubungan

Waktu

saling

percaya.
4. Menyampaikan

tujuan

pokok materi
5. Menanyakan pengetahuan
peserta
Pelaksanaan

tentang

pokok

materi
Menjelaskan materi tentang:

1. Mendengarkan

1. Pengertian Anemia

2. Menanyakan

2. Penyebab Anemia

materi

3. Tanda dan Gejala Anemia

belum

4. Komplikasi Anemia

dimengerti

yang

5. Pencegahan Anemia
Meminta pada peserta untuk
menanyakan jika ada hal
Penutup

yang tidak dimengerti.


1. Memberikan pertanyaan
2. Menarik kesimpulan
3. Menyampaikan

hasil 2. Menjawab salam

Evaluasi
4. Menutup
(salam)

penyuluhan

(diskusi)

F. Setting Tempat
A

Keterangan :

A = Penyaji

D
A
D

C
D

B = Pembawa Acara
C = Peserta
D = Fasilitator

G. Metode Belajar
Ceramah dan Tanya Jawab (diskusi)
H. Alat Bantu Belajar
1. Leaflet
2. LCD
3. Laptop
I. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
a) Kesiapan Peserta Penyuluhan
Peserta siap menerima materi dengan fokus
b) Kesiapan tempat pelaksanaan
Ruang perawatan bersih, luas dan kondusif
c) Kesiapan tim penyaji
Kontrak waktu 30 menit
d) Kesiapan materi penyaji
Meliputi pengertian, penyebab, tanda dan gejala, komplikasi dan
penatalaksanaan Anemia.
e) Kesiapan media
Menggunakan leaflet dan poster.
2. Evaluasi Proses

a) Peserta penyuluhan akan memenuhi waktu pelaksanaan ( 10


orang)
b) Peserta aktif dalam melaksanakan tanya jawab (minimal dari
yang ada diruangan)
3. Evaluasi Hasil
a) Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan
b) Keluarga dan pasien dapat menjawab pertanyaan dari penyuluh
yang menanyakan:
1. Apa pengertian dari Anemia ?
2. Apa penyebab dari Anemia ?
3. Apa saja tanda dan gejala dari Anemia ?
4. Apa saja komplikasi yang dapat di timbulkan dari Anemia ?
5. Bagaimana pencegahan dari Anemia ?
G.

Materi Penyuluhan
Terlampir

H.

Referensi

Bakta, IM. 2013. Hematologi Klinik Ringkas. Jakarta: EGC

Depkes RI. 2010. Program Penanggulangan Anemia Gizi Pada


Wanita Usia Subur (WUS). Depkes RI.

Handayani, W., & Haribowo, A. S. 2008. Buku Ajar Asuhan


Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Hematologi.
Jakarta: Salemba Medika.

Proverawati, Atikah. 2011. Anemia dan Anemia kehamilan.


Yogyakarta : Nuha Medika

www.google.com

LAMPIRAN MATERI PENYULUHAN


1. Pengertian Anemia
Anemia adalah suatu keadaan dimana jumlah Hemoglobin dalam
darah kurang dari normal. Zat ini dibuat di dalam sel darah merah, sehingga
Anemia dapat terjadi baik karena sel darah merah mengandung terlalu
sedikit hemoglobin maupun karena jumlah sel darah yang tidak cukup
(Proverawati, 2011).
Anemia di sebut juga suatu keadaan berkurangnya jumlah eritrosit
atau hemoglobin (protein pembawa O2) dari nilai normal dalam darah
sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya untuk membawa O 2 dalam
jumlah yang cukup ke jaringan perifer sehingga pengiriman O 2 ke jaringan
menurun (Handayani, ddk, 2008).
2. Penyebab Anemia
Pada dasarnya anemia disebabkan oleh (Bakta, 2013):
a. Gangguan pembentukan eritrosit oleh sumsum tulang yang terjadi
apabila terdapat defisiensi substansi tertentu seperti mineral (besi,
tembaga), vitamin (B12, asam folat), asam amino, serta gangguan
pada sumsum tulang.

b. Kehilangan darah keluar tubuh (perdarahan), seperti pada saluran


cerna, menstruasi, donor darah, dll.
c. Proses penghancuran eritrosit dalam tubuh sebelum waktunya
(hemolisis)
d. Diet yang tidak mencukupi
e. Absorbsi gizi yang menurun
f. Kebutuhan asupan gizi yang meningkat pada kehamilan
3. Tanda dan Gejala Anemia
Tanda dan gejala dari anemia, antara lain (Proverawati, 2011):
a. Pucat, yang dapat dikenal dari penampakan di bibir, jari dan kuku,
telapak tangan dan konjuntiva pada mata
b. Denyut jantung cepat
c. Kurang tenaga ( mudah lelah )
d. Mudah mengantuk
e. Kadang-kadang pusing
f. Kadar Hemoglobin di bawah normal
4. Komplikasi Anemia
Komplikasi dari anemia adalah sebagai berikut (Handayani, ddk,
2008):
a. Gagal jantung
Anemia akan menginduksi terjadinya mekanisme kompensasi
terhadap penurunan konsentrasi hemoglobin untuk

memenuhi

kebutuhan oksigen jaringan. Pada keadaan anemia, jantung akan


meningkatkan venous return. Maka sesuai mekanisme Frank-Starling,
jantung akan meningkatkan stroke volume, sehingga dapat terjadi
hipertrofi ventrikel kiri,dengan miofibril jantung yang memanjang,
gagal jantung kongestif, kejadian gagal jantung berulang dan
kematian.

b. Gagal ginjal
Dengan berkurangnya asokan oksigen ke jaringan misalnya pada
ginjal akan terjadi kerusakan ginjal yang dapat menyebabkan gagal
ginjal.
c. Hipoksia
Hiposia adalah penurunan pemasokan oksigen ke jaringan
sampai ditingkat fisiologik. Hemoglobin berfungsi untuk mengangkut
oksigen ke seluruh tubuh. Jika terjadi penurunan hemoglobin maka
akan terjadi hipoksia bahkan dapat menyebabkan kematian.
5. Pencegahan Anemia
Pencegahan pada anemia yang dapat dilakukan, yaitu (Depkes RI,
2010):
a. Makan-makanan yang banyak mengandung zat besi dari bahan
makanan hewani (daging, ikan, ayam, hati, telur) dan bahan makanan
nabati (sayuran berwarna hijau tua, kacang-kacangan, tempe).
b. Makan sayur-sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung
vitamin C (daun katuk, daun singkong, bayam, jambu, tomat, jeruk
dan nanas) sangat bermanfaat untuk meningkatkan penyerapan zat
besi dalam usus
c. Menambah pemasukan zat besi kedalam tubuh dengan minum Tablet
Tambah Darah (TTD)

Sumber: google.com
d. Menghindari atau mengurangi minum kopi, teh, teh es, minuman
ringan yang mengandung karbonat.
e. Untuk meningkatkan absorbsi besi, sebaiknya suplementasi besi tidak
diberi bersama susu, kopi, teh, minuman ringan yang mengandung
karbonat, multivitamin yang mengandung fosfat dan kalsium

Anda mungkin juga menyukai