PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
B=H +
Dimana
B = induksi magnet pada obyek
H = medan induksi yang disebabkan oleh medan magnet
= intensitas kekuatan magnet dari material objek.
paramagnetik dan diamagnetik. Mineral feromagnetik itu sendiri magnetik ( yaitu , magnetit
dan pirhotit ) dan dapat dengan mudah dipisahkan dari mineral lainnya dengan magnet karena
mereka akan menempel pada kutub magnet . Mineral ini dapat dipisahkan dengan
membungkus kutub magnet di kertas , melewati magnet atas campuran mineral. Mineral
ferromagnetic akan menempel pada magnet dan dapat dengan mudah dipisahkan dengan
menghapus kertas menutupi magnet. Mineral paramagnetik dan diamagnetik tidak magnetik,
tetapi mereka berbeda dalam cara mereka berinteraksi dengan medan magnet . Mineral
paramagnetik yang lemah tertarik ke dalam medan magnet dan mineral diamagnetik yang
lemah ditolak oleh medan magnet . Jadi, jika campuran mineral paramagnetik dan
diamagnetik dilewatkan melalui medan magnet , mereka akan ditarik ke bidang
( paramagnetik ) atau ditolak dari lapangan ( diamagnetik ) dan dapat dipisahkan . Selain itu ,
mineral paramagnetik dengan derajat yang berbeda paramagnetisme dapat dipisahkan satu
sama lain dengan cara yang sama . Perangkat yang digunakan untuk mineral terpisah
berdasarkan sifat magnetik disebut Frantz Isodynamic Magnetic Separator . Pemisah
magnetik terdiri dari elektromagnet besar di mana campuran mineral dapat diteruskan palung
logam yang terbagi mendekati akhir keluarnya . Memvariasikan kekuatan medan magnet
dan / atau kemiringan palung pemisahan digunakan untuk mineral terpisah.
Semua bentuk pemisahan mineral mengalami suatu kesulitan . Tidak memungkin
untuk sepenuhnya menghilangkan tailing . Misalnya, jika memisahkan hornblende dari granit
untuk analisis Zr , potensi kontaminasi oleh inklusi zirkon di hornblende mungkin menjadi
masalah besar . Sebuah kristal hornblende khas mungkin memiliki kandungan Zr dari 50 ppm
. Sebuah kristal zirkon ( ZrSiO4 ) memiliki sekitar 500.000 ppm Zr . Jadi, jika hornblende
terpisah terkandung hanya 0,01 % Zr , hornblende akan berkontribusi 4999,5 unit Zr dan
pengotor zirkon akan memberikan kontribusi 5.000 unit Zr . Konsentrasi yang dihasilkan
Anda akan mengukur akan menjadi 100 ppm , yang dua kali hasil yang benar . Ini adalah
masalah besar yang tidak bisa dihilangkan ketika pemisahan mineral yang terlibat dalam
analisis .
Magnetic separation proses konsentrasi yang memanfaatkan perbedaan sifat kemagnetan
(magnetic susceptibility) yang dimiliki mineral. Sifat kemagnetan bahan galian ada 3 (tiga)
macam, yaitu :
1. Ferromagnetic, yaitu bahan galian (mineral) yang sangat kuat untuk ditarik oleh medan
magnet. Misalnya magnetit (Fe3 O4).
2. Paramagnetic, yaitu bahan galian yang dapat tertarik oleh medan magnet. Contohnya
hematit (Fe2 O3), ilmenit (Se Ti O3) dan pyrhotit (Fe S).
3. Diamagnetic, yaitu bahan galian yang tak tertarik oleh medan magnet. Misalnya : kwarsa
(Si O2) dan feldspar [(Na, K, Al) Si3 O8].
Diamagnetik adalah salah satu sifat dari semua material. Sifat ini disebabkan oleh
medan magnet luar dan gerakan elektron dalam mengorbit inti. Karena elektronelektron membawa muatan, mereka akan melakukan gaya Lorenz pada saat bergerak
melewati medan magnet. Contoh kasus mengenai ini adalah ketika elektron bergerak searah
jarum jam dengan sebuah orbit ling- karan yang berpusat pada origin dan terletak di bidang
3
xy dengan sebuah medan magnet luar yang diberikan pada arah +x. Untuk orbit (x > 0),
gaya Lorenz akan sejajar dengan sumbu z,dan untuk setengah yang lain ia akan sejajar
dengan sumbu +z. Sebuah torsi kemudian akan timbul sejajar dengan sumbu y menyebabkanorbit mempresisikan dirinya sepanjang arah medan. Hal ini disebut dengan Larmour
Precision yang akan menimbul- kan sebuah momen magnetik di arah yang berlawanan
dengan medan magnet yang diberikan. Pada bahan diamagne- tik, efek ini sangat kecil
sehingga ham- pir dapat diabaikan. Besarnya sekitar 100 kali lebih kecil dari bahan paramagnetik dan 1.000 kali lebih kecil dari feromagnetik. Quartz dan air (water) me- rupakan contoh
dari bahan diamagnetik. Sifat diamagnetik tak tergantung dari temperatur, sedangkan sifat
paramag- netik dan feromagnetik berkurang se- cara drastis jika bahan yang mengan- dung
sifat tersebut dipanaskan
Feromagnetik lebih kuat disbanding- kan dengan diamagnetik dan paramag- netik.
Secara khusus, berhubungan de- ngan unsur besi, nikel, dan cobalt dan jugamineralmineral besi oksida. Karena adanya subkulit 3d yang tidak terisi,atom-atom besi akan
menghasilkan se- buah momen magnetik pada 4 mag- neton Bohr (4 B ). Pada kisi kristal
mate- rial feromagnetik, atom-atom yang ber- dekatan saling mendekati bersama se- cara
tepat sehingga beberapa orbit-orbitelektronnya akan overlapping dan terja- dilah sebuah
interaksi yang kuat.Fenomena ini disebut dengan ex- change couping yang maksudnya adalah
selain terarah secara acak, momen- momen magnetik dari sebuah atom di dalam kisi
terarahkan dan memberikan sebuah magnetisasi yang kuat. Peng- aturan ini biasanya
digambarkan de- ngan kumpulan panah-panah dengan panjang yang sama dan sejajar
Pada Antiferomagnetik, momen- momen magnetik pada atom seluruhnya mempunyai
kekuatan yang sama, tetapiatom-atom tetangganya mempunyai arah momen yang
berkebalikan. Meski- pun memiliki exchange couping yang kuat, material jenis ini memiliki
mag- netisasi total sebesar nol. Pada beberapa kasus, sebuah magnetisasi lemah dapat muncul
dari cacat kisi dan vacancies atau dari situasi di mana momen-momenatomiknya sedikit
miring.Ada hal penting dimana exchange coupling beraksi, yaitu dengan memberi- kan
fenomena fermagnetik. Di sini, kisi- kisi kristal terdiri dari 2 jenis tempat dengan kationkation pada keadaan koordinasi yang berbeda. Peristiwa ini digambarkan dengan 2 tipe
panah, yang satu lebih panjang dari yang lain. Se- bagaimana pada bahan antiferomag- netik,
2 setnya berlawanan tetapi magnetisasi yang kuat dapat secara jelas muncul jika 2 tipenya
tidak sama.
Pemisahan magnetik merupakan pemisahan secara fisik dari partikel yang berbeda
berdasarkan tiga gaya yang bekerja saling berlawanan. Tanpa adanya ketiga gaya ini mineral
tidak akan terpisah, gaya tersebut antara lain, sebagai berikut :
1. Gaya magnet atau medan magnet yang ditimbulkan oleh alat magnetic separator.
2. Gaya gravitasi, sentrifugal dan gaya gesek hidrodinamik.
3. Gaya tarik atau tolak antar partikel.
Gaya-gaya diatas, yaitu gaya magnet, competing force dan gaya tarik atau tolak antar
partikel, akan menentukan terjadinya pemisahan. Gaya tersebut tergantung pada sifat umpan
dan karakter separator. Sifat umpan yang dimaksud antara lain distribusi ukuran, magnetic
susceptibility, serta sifat fisik dan kimia lainnya yang dapat mempengaruhi gaya-gaya yang
bekerja.
Bahan Galian
Mineral Feromagnetic
Mineral Paramagnetic
Pasir Besi
Tembaga
Seng
Franklinite
tertarik sedangkan yang non-magnetik tidak tertarik, sehingga pemisahan dapat dilakukan.
Umpan dimasukkan satu kesatuan dan jatuh masuk ke dalam drum yang bergerak. Drum
berputar disekitar magnet. Di bawah drum terdapat tiga wadah untuk menyeleksi sifat magnet
mineral. Mineral non magnetik akan jatuh cepat meninggalkan drum dan masuk ke wadah
khusus non magnetik. Dan mineral yang memiliki sifat magnet yang sangat kuat akan terus
mengikuti gerak drum dan akan menarik magnet serta jatuh masuk ke wadah khusus mineral
yang bersifat magnet. Begitu pula mineral yang middlings akan masuk ke wadahnya. Selain
medan magnet, gaya gravitasi juga sangat berpengaruh dalam proses. Dengan cara mengatur
intensitas medan magnet dari satu ujung ke ujung yang lain maka pemisahan mineral dari non
magnetik sampai yang bersifat sangat magnetik dapat dilakukan.
permanen adalah jenis alniko tetapi jenis keramik mengandung Barium Ferrit akan makin
sering digunakan.
Medan magnet yang diperlukan dapat dihasilkan dari magnet tetap ataupun dari magnet
yang umumnya lebih banyak dipakai. Magnetic Separator dapat dikategorikan menjadi low
intensity dan high intensity Magnetic Separator.
1. Low intensity magnetic separator
Jenis Low Intensity Magnetic Separator biasanya digunakan mineral yang bersifat
Ferromagnetic. Terdiri dari tiga tipe-model atau jenis
a) Tipe Concurrent
Tipe countercurrent digunakan untuk bijih yang berukuran kurang dari satu
millimeter dengan ukuran halus.
Kelebihan :
Kekurangan :
Klasifikasi Ukuran
Coarse
< 8 mm
Medium Coarse
< 2 mm
Fine Coarse
< 1 mm
Fine
< 0,1 mm
Type Magnetic
Separator
Concurrent atau
Counter-Rotation
Counter-Rotation atau
Counter-Current
Counter-Rotation atau
Counter-Current
Counter-Current
Kelemahan :
Harganya mahal
Memerlukan daya magnet yang besar
10
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Magnetic Separation adalah pemisahan partikel mineral berdasarkan tingkah laku
mineral terhadap medan magnet dan sifat kemagnetan dari partikel itu sendiri.
2. Magnetic separator merupakan peralatan yang digunakan untuk memisahkan
Mineral-mineral magnetik dengan Mineral non-magnetik
3. Faktor dalam pemilihan alat meliputi sifat kemagnetan, kekuatan medan magnet,
ukuran butir dan diameter drum
4. Terdapat 2 jenis Magnetic Separator
a. Low Intensity Magnetic Separator
Digunakan untuk mineral yang bersifat Ferromagnetic
b. High Intensity Magnetic Separator
Digunakan untuk mineral yang bersifat Paramagnetic
12
DAFTAR PUSTAKA
Kelly, E.G & Spottiwood, D.J., 1982., Introduction to Mineral Processing., John Wiley
& Sons, New York.
Priyor, E.J, 1965., Mineral Processing., Elsevier, Amsterdam
13