KELAS OSTEICHTYES
Dosen Pembimbing:
Mujahidin Ahmad, M.Sc
Disusun oleh:
1. Aulia Nur Kumala D. (13620054)
2. Ismi Anni Aslikhah (13620055)
3. Dian Ekasari (13620057)
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2015
KELAS OSTEICHTHYES
A. CIRI-CIRI UMUM KELAS OSTEICHTHYES
Osteichthyes berasal dari bahasa yunani, Osteon = tulang, ichthyes = ikan.
Kurang lebih 29000 jenis 95% dari seluruh jenis ikan, 50% dari seluruh vertebrata. Fosil
Ostichthyes pertama diketahui muncul pada periode Silurian dan mengalami perkembangan
di periode Devonian Bawah dan Tengah, telah mempunyai ukuran, bentuk, warna dan
mekanisme penyesuaian terhadap lingkungannya. Pada ukuran, mereka meningkat dari
ikan-ikan di daerah tropis tertentu yang panjangnya hanya 1 inch sampai kepada Sturgeon di
rusia yang panjangnya 20 kaki atau lebih. Ikan-ikan ini sangat sedikit yang berbahaya
terhadap manusia, kecuali barricuda laut, ikan-ikan listrik dan piranha yang bengis yang
hidup di sungai-sungai di Amerika Selatan (Sumadji Sastrosuparno, 1978).
Karakter utama:
Rangka dari tulang sejati
Memiliki penutup insang (operculum)
Bisa bergerak memompa air, tak perlu berenang agar air masuk keinsang
Memiliki gelembung renang yaitu kantong udara yang dapat digunakan untuk
mengubah daya apung dan sebagai alat bantu dalam bernafas.
Kulit dengan kelenjar mukus dan sisik yang tertanam di dalam kulit; beberapa jenis
tanpa sisik; tapi tidak ada yang mempunyai tipe sisik placoid
Otak sebagai pusat sistem syaraf dengan lobus olfactory dan cerebrum; lobus optic
berukuran besar
Kebanyakan spesies ovipar dan fertilisasi eksternal
PISCES
OSTEICHTHYES (ikan bertulang keras)
Actinopterygii
Paleonisci (paleoniscoids)
Polypteri (ikan bersisik ganoid)
Polypteriformes (bichirs)
Chondrostei (ikan ganoid bertulang rawan)
Acipenceriformes (sturgeon dan paddlefish)
Holostei (ikan ganoid bertulang keras)
Amiiformes (ikan bowfin)
Lepisosteiformes (ikan gars)
Teleostei (ikan bertulang keras tingkat tinggi)
Clufeiformes (ikan salmon dan sebangsanya)
Scopeliformes (ikan iniomous)
Saccopharyngiformes (belut gulper laut dalam)
Galaxiiformes (ikan galaxiid)
Esociformes (ikan pike)
Mormyriformes (ikan mormirid)
Cypriniformes (ikan cyprinus, karper)
Anguilliformes (belut)
Cyprinodontiformes (ikan cyprinodontid, minno)
Beloniformes (ikan terbang)
Gadiformes (codfishes dan hakes)
Macruriformes (deep-sea rattails)
Percopsiformes (troutperch dan pirateperch)
Beryciformes (ikan squirrel)
Perciformes (ikan perchlike)
Echeneiformes (ikan remora)
Zeiformes (ikan John Dorys dan sejenisnya)
Pleuronectiformes (ikan pipih)
Gasterosteiformes (ikan sticklebacks dan tubenose)
Syngnathiformes (ikan mulut pipa)
Ophiocephaliformes (ikan kepala ular)
Muligiformes (ikan barakuda, mullet dan silverside)
Phallostethiformes (ikan phallostethi)
Lophiiformes (ikan nona)
Tetraodontiformes(ikan trigger, puffer dan ocean sunfishes)
Sarcopterygii (fleshy-finned fishes)
Crossopterygii (lobe-finned fishes)
Dipnoi (ikan paru-paru)
(Sumber: Orr(1976) dalam Sukiya.2005)
memanjang,
sirip
caudal
seperti
paru-paru
dan
banyak
tulang
rawan;
panjang dan berduri; kepala dilapisi dengan lempengan tulang; sisik sikloid; hanya ada
satu spesies yaitu Amia calva.
Ciri-ciri : Ukuran tubuh sangat kecil hingga besar; sisik ganoid kurang sempurna pada
beberapa spesies, biasanya sikloid atau ktenoid; ekor biasanya homocercal.
Ordo : Clufeiformes (ikan salmon dan sebangsanya)
Ciri-ciri : Ukuran tubuh kecil hingga cukup
besar (0,035 2,4 m); jaringan tulang masih
primitive dengan sirip lunak; gelembung
renang
biasanya
tersambung.
Contoh:
renang
tidak
ada;
memiliki
satu
atau
dua
family.
Contoh:
Gnathonemus petersii.
Ordo : Cypriniformes (ikan cyprinus, karper)
Ciri-ciri : Ukuran tubuh kecil hingga sedang;
gelembung renang biasanya terhubung dengan
usus;
sirip
sirip
belum
sempurna.
Contoh:
Anguilla
australis.
Ordo : Cyprinodontiformes (ikan cyprinodontid, minno)
Ciri-ciri : Ukuran tubuh biasanya kurang dari 0,3 m;
memiliki satu sirip dorsal, kira-kira memiliki 7 famili.
Contoh: Ikan Gupi.
gelembung
renang
tidak
atas;
tidak
memiliki
spesies.
Contoh:
echeneidae sp.
Ordo : Zeiformes (ikan John Dorys dan sejenisnya)
Ciri-ciri : Ukuran tubuh sedang hingga 1 m; memiliki
ruas duri pada sirip punggung; satu hingga 4 duri di
bagian dan sirip anus; memiliki 3 famili. Contoh:
Carpos aper.
anus menyatu sepanjang panjang tubuh; biasanya tidak memiliki gelembung renang;
memiliki 2 subordo dan 5 famili. Contoh: Scophthalmus maximus.
Ukuran
tubuh
kecil
hingga
Ikan
memiliki
sirip
yaitu
Ceratodontiformes,
meliputi
genus
Neoceratodus
Australia
dan
D. ZOOGEOGRAFI
Persebaran anggota kelas Osteichtyes dapat dijumpai di belahan dunia, baik pada
daerah tropis maupun subtropis. Habitatnya berada pada air tawar baik yang menggenang
atau
mengalir,
air
laut
mulai
dari
zona
epipelagik(permukaan
laut-100m),
pasang(empat
buah),
kadang-kadang
mempunyai
sungut
pasang(Rudimentir). Jari-jari sirip punggung (dorsal) yang kedua mengeras seperti gergaji.
Sedangkan letak antara kedua sirip, punggung dan perut bersebrangan. Sirip
dada(Pectoral) terletak di belakang tutup ingsang(Operculum) (Santoso, 2009).
Ikan Chyprinus carpio tergolong sisik besar bertype cyicloid. Usus Umumnya tidak
begitu panjang juka dibandingkan dengan hewan pemakan tumbuh-tumbuhan asli. Ikan
mas tidak mempunyai lambung, juga tidak bergigi atau ompong, sehingga untuk mencerna
makan sebagai pengganti penggerusnya adalah dengan pharing pengeras(Santoso, 2009).
Anatomi
Saluran pencernaan ikan mas yang terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus,
dan anus. Kelenjar pencernaan terdiri dari hati dan pankreas. Di dalam rongga mulut ikan
terdapat gigi-gigi dan lidah. Ikan mas tidak memiliki kelenjar ludah, tetapi memiliki
kelenjar lendir yang berguna untuk membantu menelan makanan. Pada proses pencernaan,
makanan dari rongga mulut masuk ke kerongkongan dan selanjutnya ke lambung. Dari
lambung, makanan masuk ke usus. Di usus bermuara cairan empedu yang membantu proses
pencernaan. Di usus halus, sari-sari makanan diserap dan selanjutnya diedarkan oleh darah
ke seluruh bagian tubuh. Sisa-sisa makanan yang tidak diserap dikeluarkan melalui anus.
Organ respirasi pada ikan umumnya adalah insang (brachia) insang ikan mas
terdiri atas lima pasang holoranchia, lima pasang gill rakers. Dan lima pasang anti
brachialis.
a) Hemibranchia
Berwarna merah, berbentuk berbentuk seperti sisir, dan tersusun atas lamela-lamela
(gill rays) banyak mengandung pembuluh darah, dan dilapisi oleh membrane tipis yang
akan terekspor/terlarut di dalam air pada saat pertukaran gas.
b) Arcus brachialis
Berwarna putih, merupakan tempat menempel sepasang hemibranchia.
c) Gill rakers
Berwarna putih, keras, berbentuk seperti sisir yang mengarah ke dalam dan untuk
mencegah masuknya makanan ke insang ((branchia). Sistem peredaran darah ikan adalah
tunggal, berarti darah masuk ke jantung hanya sekali. Jantung hanya mengandung darah
yang miskin akan oksigen. Jantung (cor) berada di dalam rongga perikardinal, yaitu rongga
yang terletak pada bagian antriventral tubuh, dibagian posterior insang. Jantung terdiri atas
empat ruang, yaitu:
a
Sinus venosus
Merupakan ruang jantung pertama yang menerima darah. Berdinding tipis berwarna
merah tua, terletak di dasar rongga pericardia.
Atrium
Merupakan kantung segi tiga yang besar, terletak anterior dari sinus venosus dorsal
dar ventrikel, dindingnya tebal dari pada sinus venosus.
Ventrikal
Terletka setelah atrium dan sinus venosus dan mempunyai dinding yang tebal.
Bulbus artenosus
Merupakan tabung yang keluar dari ventrikel, dinding tebal dan berwarna putih,
memanjang sebagai aorta ventralis.
F. SISTEM ORGAN
Sisten organ yang terdapat pada spesies kelas Osteichthyes adalah sebagai berikut:
a. Sistem Otot
Fungsi utama sistem otot adalah untuk berbagai variasi gerak dari organ tubuh.
Gerak otot pada ikan terutama untuk membuka dan menutup mulut, menggerakan mata,
membuka dan menutup insang, menggerakan sirip dan gerakan ke atas atau ke samping atau
melawan arus air. Gerakan tersebut hanya memerlukan sistem otot sederhana. Jenis otot
pada ikan adalah otot lurik, polos, jantung. Kerja sistem otot pada ikan dikontrol oleh
rangsang saraf. Beberapa spesies ikan memodifikasi urat daging menjadi organ listrik pada
250 spesies ikan terutama ikan-ikan laut, di daerah tropis dan sub-tropis. Fungsi
modifikasi tersebut adalah untuk pertahanan diri (voltase listrik yang dihasilkan tinggi) dan
untuk mencari makan (voltase rendah) (Sukiya, 2005).
Tipe otot tubuh ikan masih menampakkan susunan segmen dengan septa. Jika tubuh
ikan di potong tegak lurus dengan punggung akan tampak bahwa otot-otot tersusun menurut
lingkaran-lingkaran konsentris. Potongan otot yang melingkar ini tersusun dari arah kranial
berbentuk kerucut. Ikan bertulang rawan dan ikan bertulang sejati, otot aksial dipisahkan
oleh septum lateral (septum horizontal) menjadi otot epaksial di bagian dorsal dan otot
hipaksial di bagian ventral. Otot epaksial diinervasi oleh percabangan dorsal saraf spinal
sedangkan otot hipaksial diinervasi oleh
percabangan
ventral
saraf
spinal
(Sukiya,2005).
b. Sistem Respirasi
Sistem respirasi spesies kelas Osteichthyes dilakukan oleh insang yang terdapat
dalam empat pasang kantong insang yang terletak disebelah pharynx di bawah operculum.
Setiap kali mulut dibuka maka air dari luar akan masuk menuju faring kemudian keluar lagi
melewati celah insang. Lamella insang berupa lempengan tipis yang diselubungi epitel
pernafasan menutup jaringan vaskuler dan busur aorta, sehingga karbondioksida darah dapat
bertukar dengan oksigen terlarut di dalam air.
Tiap bilah insang terdiri atas lembaran ganda filamen. Tiap filamen tersusun atas
banyak plat transversal yang dibungkus oleh lapisan ephitelium yang banyak mengandung
pembuluh darah kapiler yang berada di antara afferent brancialis dan efferent branchialis
(lengkungan insang) dan pada perbatasannya terdapat sisir duri yang berfungsi menahan
makanan dan benda-benda keras lain lewat celah insang pada saat pernafasan berlangsung.
Waktu bernafas operculum menutup melekat pada dinding tubuh, archus branchialis
mengembang ke arah ventral. Air masuk melalui mulut, kemudian klep mulut menutup,
sedang archus branchialis berkontaksi, dengan demikian operculum terangkat terbuka.
Selanjutnya air mengalir ke luar melalui filamen. Pada saat itulah darah mengambil oksigen
dan melepaskan karbondioksida. Gelembung udara atau gelembung renang (Vesica
pneumattica) berdinding tebal terdapat dalam rongga tubuh sebelah dorsal. Gelembung ini
mempunyai hubungan dengan pharynx melalui ductus pneumattica. Saluran ini hanya
terdapat pada beberapa ikan tertentu saja (Jasin, 1984).
c. Sistem Pencernaan
Alat pencernaan ikan terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Pada
umumya, saluran pencernaan ikan berturut-turut dimulai dari segmen mulut, rongga mulut,
faring, esophagus, lambung, pylorus, usus, rectum, dan anus. Sedangkan sel atau kelenjar
pencernaan terdapat pada lambung, hati, dan pankeas.Saluran pencernaan pada ikan dimulai
dari rongga mulut (cavum oris).
Pada rongga mulut terdapat gigigigi kecil yang berbentuk kerucut
pada geraham bawah dan lidah
pada dasar mulut yang tidak dapat
digerakkan. Lidah ikan banyak
menghasilkan lendir, tetapi tidak
menghasilkan ludah (enzim). Dari
rongga mulut, makanan masuk ke
esophagus melalui faring yang terdapat di daerah sekitar insang kemudian makanan di
dorong masuk ke lambung. Lambung ikan pada umumnya membesar dan tidak memiliki
batas yang jelas dengan usus. Dari lambung, makanan masuk ke usus yang berupa pipa
panjang berkelok-kelok dan sama besarnya. Usus tersebut bermuara pada anus (Fujaya,
2004).
d. Sistem Sirkulasi
Sistem sirkulasi pada ikan berupa sistem sikulasi tunggal. Jantung ikan hanya terisi
darah yang tidak mengandung oksigen. Darah dari jantung dipompa menuju ke insang untuk
diisi oksigen lalu diedarkan
ke seluruh tubuh. Jantung
hanya memiliki dua bilik
yaitu atrium dan ventrikel.
Darah sebelum masuk ke
dalam atrium terlebih dahulu
melewati sinus venosus, dari
atrium
darah
menuju
e. Sistem Ekskretori
Sistem urogenital terdiri atas dua bagian yaitu sistem ekskresi dan sistem urogenital.
Sistem ekskresi ikan berfungsi untuk regulasi kadar air tubuh, menjaga keseimbangan
garam dan mengeliminasi sisa nitrogen hasil dari metabolism protein. Sehingga berkembang
3 tipe ginjal yaitu pronefros, mesonefros dan metanefros. Air, garam dan sisa metabolisme
dalam aliran darah masuk ke dalam kapsula dan mengalir ke dalam tubulus ke duktus
arkinepridikus dan akhirnya ke luar tubuh. Sistem ini ada yang berubah karena variasi
kebutuhan hidup ikan. (Sukiya, 2005).
f. Sistem Saraf
Pada ikan terdapat dua kelompok kerja sistem saraf, yakni sistem saraf pusat dan
sistem saraf otonom. Kedua sistem saraf tersebut pada dasarnya tidak bisa bekerja secara
terpisah, tetapi saling melengkapi. Sistem saraf pusat berupa jaringan saraf yang menjalin
seluruh tubuh berakar dalam otak maupun sum-sum tulang belakang. Otak memiliki tiga
fungsi utama yaitu (1) menerima input dan menginterpretasikan informasi dari semua organ-
output
berupa
perintah
untuk
g. Sistem Reproduksi
Pada ikan jantan terdapat sepasang testis yang panjang. Testis tersebut terletak
ventral dari ren. Pada ujung caudal mulai vas deferens yang bermuara ke dalam sinus
urogenitalis. Pada ikan betina terdapat sepasang ovaria yang panjang.
Ovaria ini
mempunyai rongga yang mengarah ke caudal melanjutkan diri ke dalam oviduct yang
bermuara ke dalam sinus urogenitalis. Ovum dibungkus dengan suatu membrane tebal (zona
radiata). Zona ini dibentuk dari lapisan superficial protoplasma (Radiopoetro, 1996).
untuk mencegah telur lari ke dalam rongga tubuh. Juga pada beberapa Teleostei adalah
ovipar, tetapi ada beberapa yang mengerami telur di dalam tubuhnya. (Sukiya, 2005).
DAFTAR PUSTAKA