MALPRAKTEK
DOKTER PROFESI MULIA
Nyaris cedera
tapi pasien dan keluarga tidak tahu
Sudah mencederai
Ironisnya :
Dalam pelayanan kedokteran, setiap ada kasus :
Dalam penelitian :
Medical error mencapai 50 96% tidak dilaporkan, karena alasan :
enggan, tidak mau repot, takut hukuman / sanksi, takut gugatan,
mal praktek, citra diri, dsb.
Di Indonesia (budaya) jika ada kesalahan medis yang
dilaporkan :
maka yang dibahas adalah siapa (who) pelakunya
bukan :
- mengapa (why)
- bagaimana (how)
kesalahan tersebut dapat terjadi
- Pemeriksaan polisi :
Sangat menguras energi, waktu dan finansial.
Stres dokter menjadi berkepanjangan :
- Ruwetnya masalah
- Penyelesaian di pengadilan makan waktu lama sampai
tahunan.
- Tidak ada kepastian biaya, waktu dan hukum akan
dimenangkan siapa ?
Beberapa kasus , hasil sangat ditentukan dengan besarnya
dana yang keluar. Oleh karena itu :
Jalin komunikasi yang baik dengan pasien
Bila ada sengketa medis selesaikan lewat jalur diplomasi
atau mediasi demi menjaga citra diri.
DEFENSIVE MEDICINE :
Dampak psikologis dokter akibat citra diri yang menurun
beragam :
- Ada mengambil hikmah , jadi hati-hati.
- Memperbaiki & meningkatkan ilmunya.
- Memperbaiki hubungan komunikasi dengan pasien.
- Melakukan praktek defensif
- Menarik diri / berhenti jadi dokter ( extrim )
DEFENSIVE MEDICINE :
- Mekanisme pertahanan diri dokter :
- agar terhindar dari resiko tuntutan
- antisipasi ancaman tuntutan malpraktek
- dengan sadar melakukan pemeriksaan berlebihan
- merujuk pasien yang mestinya tidak perlu
HASILNYA :
824 Dokter yang diteliti 93% melakukan praktek defensive
Keuntungan mel. Defensive medicine memperkecil risiko
kecelakaan diagnostik
Kerugian defensive medicine :
- Konsekuensi biaya jadi besar
- Pemeriksaan diagnostik invasif, kateterisasi jantung,
broncoscopi, BNOIVP, juga berisiko cedera latrogenik
(cedera akibat tindakan medis)
KESIMPULAN
Peluang terjadinya tuntutan malpraktek sangat besar dalam
pelayanan medis
Disebabkan karena : dunia pelayanan medis adalah sesuatu yang
tidak bisa dipastikan hasilnya
Penyakit yang sama pada 2 pasien yang berbeda dengan ditangan
1 dokter hasil akhir bisa berbeda
Lakukan :
Komunikasi
Negosiasi
Bila ada dugaan malpraktek
Mediasi
Penyelesaian sengketa medik dengan cara litigasi sangat
merugikan dokter dan rumah sakit