FOKAL INFEKSI
(Kaitan Fokal Infeksi Dengan Infeksi Fokal Multi
Organ)
Disusun oleh:
M.Azharry Rully S
M.Febriadi I
M. Hafiz Aini
M.Prakoso Adji
M. Ramdhani Yassien.
M.Triadi Wijaya
Pembimbing:
drg. C.Rini Suprapti, SpBM
DEFINISI
Fokal infeksi adalah suatu infeksi lokal yang biasanya dalam jangka
waktu cukup lama (kronis), dimana hanya melibatkan bagian kecil dari
tubuh,
yang
kemudian
dapat
menyebabkan
suatu
infeksi
atau
Organisme yang
KGB regional
Submaksila
Submaksila, submental, servikal
profunda
Jaringan submukosa bibir atas dan Submaksila
bawah
Gingiva dan palatum atas
Pipi bagian anterior
Pipi bagian posterior
Servikal profunda
Parotis
Submaksila, fasial
osteomyelitis
dan
harus
menjadi
bahan
tersebut
merupakan
selulitis
sejati,
di
mana
pus
terus
hingga
terhenti
oleh
barier
anatomik.
Ruang
tersebut
areolar
hancur,
membentuk
ruang
sejati,
dan
yang
terkena
terbatas
hanya
di
dalam
tulang,
Regio submandibula
Ruang submaksila
Ruang parafaringeal
septikemia.
Penyebaran
hematogen
terbukti
sering
napas
atas
dan
menyebabkan
berbagai
gangguan,
TB
tersebut.
Mendel
telah menunjukkan
perjalanan
tuberkel basilus dari gigi melalui limfe, KGB submaksila dan servikal
tanpa didahului ulserasi primer. Tertelannya material septik dapat
menyebabkan gangguan lambung dan usus, seperti konstipasi dan
ulserasi.2,3
FOKUS INFEKSI DALAM RONGGA MULUT
ETIOLOGI
Infeksi odontogenik dapat disebabkan karena trauma, infeksi postoperasi dan sekunder dari infeksi jaringan periodontal atau perikoronal.
Bakteri penyebab infeksi umumnya bersifat endogen dan bervariasi
berupa bakteri aerob, anaerob maupun infeksi campuran bakteri aerob
dan
anaerob.
Disebutkan
mikroba
penyebab
tersering
yaitu
antar
bakteri
dengan
morfotipe
yang
berbeda
dan
menjadi
predominan
gram
negatif,
anaerobik
proteolitik.2
Tabel 1. Mikroorganisme penyebab infeksi odontogenik 3
Mikroorganisme penyebab
Jumlah pasien
Persentase (%)
Aerobik
28
7
Anaerobik
133
33
Aerobik-Anaerobik
243
60
Sumber: Contemporary Oral and Maxillofacial Surgery, 3rd ed, 1998
Coccus gram(+):
Streptococcus spp.
Streptococcus spp.(grup
D)
Stafilococcus spp.
Eikenella spp.
Persentase (%)
25
85
90
2
6
2
dan
Coccus gram(-):
Neisseria spp.
Batang
2
gram(+):
Corynebacterium spp.
Batang gram(-):
Haemophillus spp.
Lainnya
Anaerobik
Coccus gram(+):
Streptococcus spp.
Peptostreptococcus spp.
Coccus gram(-):
Viellonella spp.
Batang gram(+):
Eubacterium spp.
Lactobacillus spp.
Actinomyces spp.
Clostridia spp.
Batang gram(-):
Bacteroides
spp.
Fusobacterium spp.
Lainnya
Sumber: Contemporary Oral and Maxillofacial Surgery,
3
6
4
75
30
33
65
4
14
50
75
25
6
3rd ed, 1998
terganggunya
keseimbangan
mikroflora
akibat
penggunaan
yang
potensial.
Kondisi-kondisi
maupun
penyakit
yang
asam.
Asam
ini
akan
membuat
enamel
mengalami
berkembang
menjadi
granuloma
apikal,
ditandai
dengan
yakni
inflamasi
pada
ginggival
flap
dari
gigi
yang
Gambar X. Operkulitis (kiri) dan perikoronitis pada Molar 3 bawah kiri yang erupsi
inkomplit (kanan)
Faktor Risiko
Adanya gigi erupsi parsial, kelainan pada kantong periodontal, kelainan
pada Upper tooth biting pada gum flap, riwayat perikoronitis, oral
higiene buruk, infeksi saluran nafas atas, adanya impaksi makanan
dan akumulasi plak di bawah gum flap, dan ginggivitis ulseratif akut.1,2
Manifestasi klinik
Prevalensi perikoronitis terutama pada usia remaja hingga dewasa
muda. pasien datang dengan gejala nyeri dan bengkak sekitar gigi
yang erupsi inkomplit, gangguan mengunyah dan membuka-menutup
mulut, limfadenopati. pada keadaan lanjut terkadang ditemukan
keluhan sistemik seperti demam dan malaise. Pada kasus berat dapat
terjadi abses disertai supurasi.1
Penatalaksanaan
Untuk tatalaksana Non-Medikamentosa dapat dilakukan pembersihan
debris makanan dengan irigasi. Pasien diedukasi untuk menjaga oral
higine dan menggunakan air hangat saat gejala muncul hingga
inflamasi berkurang. untuk medikamentosa dapat diberikan asam
dan
Bacteroides
sebaiknya
diberikan
amoxicilin
Oral
medicine,
Oral
pathology,
Oral
radiology,
and
NEKROSIS PULPA
Nekrosis pulpa merupakan kematian pulpa yang disebabkan iskemik
jaringan
pulpa
yang
disertai
dengan
infeksi.
Infeksi
tersebut
disebabkan
oleh
mikroorganisme
yang
memang
bersifat
Histopatologi
Secara histopatologi, nekrosis pulpa memberikan gambaran anukleasi
pada
rongga
pulpa.
Progresitas
dari
pulpitis
menyebabkan
meliputi
umur,
metabolism
lemak,
obesitas,
hipertensi,
klasik
dari
penyakit
kardiovaskular
seperti
hipertensi,
dan
kardiovaskular.
inflamasi
kronik
Secara
nyata
yang
berakibat
penyakit
pada
periodontal
penyakit
merupakan
platelet,
Organisme
ini
yang
memiliki
akan
menjadi
collagen-like
pembentukan
molecule,
the
thrombus.
platelet
lanjut,
satu
atau
lebih
pathogen
periodontal
telah
ditemukan juga pada sel endotel aorta, sel endotel vena umbilical
manusia dan sel endotel jantung janin sapi. Potempa et al meneliti
bahwa enzim proteolitik dengan nama gingipains R yang dikeluarkan
dalam jumlah besar oleh P. gingivalis, dimana setelah memasuki
sirkulasi gingipains dapat mengaktivasi factor X, prothrombin, dan
protein C, yang akan membentuk trombin, yang dapat mengubah
fibrinogen menjadi fibrin dan pembentukan bekuan di intravascular. 2
Faktor kedua pada proses ini selain factor agregasi yang
menunjukan respon dari host yaitu peningkatan mediator pro inflamasi
seperti PGE2, TNF- , dan IL-1 . Mediator yang terkait berbeda
antarindividual dalam hal sel T repertoire dan kapasitas sekresi sel
monosit. pada orang tersebut lebih banyak mensekresi mediator
inflamsi lebih banyak dari orang normal. pasien dengan penyakit
periodontal misalnya onset cepat periodontitis dan periodontitis
refractor menunjukan adanya fenotipe monosit hiperinflamasi.2
Mekanisme
ketiga
yaitu
hubungan
antara
bakeri,
produk
atherosclerosis.
LPS
juga
dapat
mengurangi
yang
mengaktifkan
phagosit
seperti
neutrofil
yang
infeksi
gigi,
tetapi
oral
tidak
dapat
hanya
juga
dapat
mengakibatkan
mengakibatkan
pennyakit
akibat bakteremia
dari
mikroorganisme
transient.
rongga
Bakteremia
mulut
ketika
transient
dilakukan
perawatan gigi terhadap infeksi gigi dan mulut. Bakteri dari rongga
mulut umumnya terlokalisasi di daerah lobus frontal dan temporal.
Maka, periodontitis dan karies memegang peranan penting dalam
infeksi di kepala dan leher.2
Manifestasi pada saluran pernafasan
Infeksi pada saluran pernafasan yang diakibatkan oleh penyebaran
fokus infeksi di gigi antara lain sinusitis, tonsillitis, pneumonia, asma
bronchial, dan abses paru. Perkembangan penyakit dapat akibat
mikroorganisme pada gigi berlubang, akibat menelan mikroorganisme
pada ludah dan plak gigi, atau akibat diseminasi melalui aliran darah.
Selain itu, dapat juga terjadi infeksi pada paru akibat aspirasi
mikroorganisme dari rongga mulut.2
Bacterial Pneumonia
Mikroorganisme dapat menginfeksi saluran respirasi bawah dengan
empat rute yang mungkin: 1. aspirasi dari orofaringeal 2. inhalasi dari
Patogen
Streptococcus
respiarasi
pneumoniae,
yang
potensial
Mycoplasma
(PRPs)
misalnya
pneumoniae,
dan
ke
saluran
bawah
pernafasan,
bakteri
lainnya
rongga
mulut.
Salah
satu contoh
mikroorganisme
jarang
menyebabkan
terjadi.
infeksi
Mikroorganisme
pada
kulit
rongga
melalui
mulut
dapat
sensitisasi
yang
DAFTAR PUSTAKA
1. Shafer William G, Hine Maynard K, Levy Barnet M. A textbook of oral
pathology, chapter 9. P. 463-77. Philadelphia: W.B. Saunders. 1974.
2. Lix, Kolltveit, Tronstad L, Olsen I. Systemic diseases caused by oral
infection. Clinical Microbiology Reviews 2000 Oct; 547-58.
3. Sandler NA. Odontogenic infections. Diunduh dari :
http://www1.umn.edu/dental/courses /oral_surg_seminars/
odontogenic_infections.pdf, 29 Juni 2009).
4. Peterson LJ. Odontogenic infections. Diunduh dari :
http://famona.erbak.com/OTOHNS/Cummings?cumm069.pdf, 29 Juni
2009).
5. Sonis ST, Fazio RC, Fang L. Principles and practice of oral medicine. 2 nd
ed. Philadelphia: WB Saunders Company; 1995. p.399-415.
6. Taubert KA, Dajani AS. Preventing bacterial endocarditis: american
heart association guidelines. American Familiy Physician 1998;57(3).