Anda di halaman 1dari 3

2.

3 Macam-macam Infeksi Odontogenik


2.3.1 Abses
2.3.2 Osteomielitis
1. Osteomielitis supuratif
a. Osteomielitis supuratif akut
Osteomielitis supuraratif akut, umumnya didahului oleh rasa
sakit yang berlanjut dengan pembengkakan pada muka.
Penderita mengeluh sakit hebat yang berlokasi dalam disertai
demam dan malaise.
b. Osteomielitis supuratif kronis
Osteomielitis ini terjadi setelah stadium akut menjadi reda.
Osteoielitis kronis yang melalui fase akut disebut osteomielitis
supuratif

kronis sekunder, sedangkan osteomielitis kronis

yang terjadi tanpa melalui atau memperlihatkan fase akut,


dimana terus berjalan dengan ringan, disebut osteomielitis
supuratif kronis primer, dan osteomielitis tipe ini jarang
terjadi.
c. Osteomielitis pada Anak
Osteomielitis pada anak-anak jarang, tetapi mendapat sebutan
khusus karena keparahannya dan potensinya yang benar untuk
terjadinya deformitas akibat terlambatnya atau pengobatan
yang tidak tepat.
2. Osteomielitis Non-supuratif
a. Osteomielitis Sklerosis Fokal Kronis
Umumnya terjadi pada orang muda usia dibawah 20 tahun,
terjadi pada apeks gigi. Gigi yang terkena biasanya M1 dengan
infeksi periapikal ringan yang mengakibatkan sklerosis
disekitar apeks gigi. Secara klinis tidak memberikan gejala,
selain adanya sakit ringan sehubungan dengan adanya infeksi
pulpa.
b. Osteomielitis Sklerosis Difus Kronis
Osteomielitis tipe ini bisa terjadi pada semua umur, namun
seringkali ditemukan pada orang yang sudah berumur terutama
pada mandibula yang sudah tidak bergigi. Penyakit ini

dasarnya merupakan penyakit tersembunyi, tidak diketahui


kehadirannya

secara

klinis.

Kadang-kadang

tampak

eksaserbasi dari suatu infeksi yang sebelumnya tidak tampak,


dengan pembentukan fistel spontan kepermukaan mukosa.
Dalam keadaan ini penderita mengeluh sakit yang samar, dan
rasa tidak enak dimulut. Gejala-gejala klinis lain tidak
ditemukan.
c. Osteomielitis Aktinomikosis
Aktinomikosis adalah infeksi yang bermanifestasi supuratif
granulomatus, menyerang jaringan lunak dan tulang. Penyakit
ini membentuk sinus yang mengeluarkan granula sulfur yang
menyebar menembus batas anatomi bila bakteri menginvasi
jaringan servikofasial, toraks dan abdomen. Jaringan diserang
melalui ekstensi langsung atau melalui hematogen.
d. Osteomielitis Radiasi dan Nekrosis
Radiasi merupakan salah satu cara terapi untuk kanker
maksilofasial, disamping pembedahan dan kemotrapi. Efek
radiasi terhadap jaringan lunak dan keras menimbulkan
berbagai maalah seperti mukositis, atropi mukosa, xerostomia,
dan karies. Komplikasi pada tulang adalah osteoradionekrosis,
yaitu penyakit pada tulang yang terkena radiasi yang
menimbulkan rasa sakit, hilangnya tulang serta cacat mata.
2.3.3

Selulitis
a. Selulitis fasialis
Adalah suatu radang yang bernanah, akut dan membatasi diri
pada jaringan ikat longgar di lapisan permukaan atau lebih
dalam dari wajah dan dasar mulut. Gejala klinis sangat
karakteristik yaitu pembengkakan edematus, meluas sampai
separuh wajah atau dasar mulut serta kadang-kadang pelupuk
mata tertutup. Kulit dapat bewarna normal atau sedikit
kemerah-merahan, mengkilat dan tidak terdapat fluktuasi pada
tahap awal dan positif pada proses lanjut. Pembengkakan
sekitar mandibula dan pinggir rahang tidak teraba.

Sumber : karasutisna, Tis. Dkk. Buku Ajar Ilmu Bedah Mulut: Infeksi
Odontogenik.edisi pertama.Bandung: Bagian BM FKG Unpad.2001. hal:17, 47-55

Anda mungkin juga menyukai