Bab ini akan menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Proyek, Ekonomi
dan Statistik (2) Dasar Proses Pengolahan, dan (3) Aspek Pasar Produk.
1.1 Latar Belakang
1.1.1 Latar Belakang Proyek
Perkembangan zaman yang begitu pesat membuat Indonesia dihadapkan
pada tantangan perdagangan bebas. Secara tidak langsung perdagangan bebas ini
memberikan tanda bahwa sumber daya manusia haruslah memiliki kreativitas
yang tinggi dan mempunyai kualitas dalam persaingan produk, baik berupa jasa
ataupun barang. Hal ini pun sangat berpengaruh besar terhadap persaingan produk
di Indonesia terlebih pada produk berupa makanan. Makanan merupakan faktor
penunjang bagi manusia akan keberlangsungan hidupnya, karena dengan makanan
yang sehat akan menghasilkan pribadi atau sumber daya manusia yang sehat
sehingga dapat berkarya dengan baik.
Melihat kecenderungan masyarakat yang sekarang lebih memilih makanan
atau minuman fungsional serta praktis, kami memutuskan untuk membuat produk
berupa snack bar berbahan baku jagung manis serta teh herbal hasil pemanfaatan
dari serabut atau rambut jagung yang biasanya hanya menjadi limbah.
1.1.2 Latar Belakang Ekonomi
Makanan ringan atau snack adalah istilah bagi makanan yang bukan
merupakan menu utama (makan pagi, makan siang atau makan malam). Makanan
yang dianggap makanan ringan adalah sesuatu yang dimaksudkan untuk
menghilangkan lapar seseorang sementara waktu, memberi sedikit suplai energi
ke tubuh atau sesuatu yang dimakan untuk dinikmati rasanya.
Kini makanan ringan (snack) merupakan bagian yang tidak dapat
ditinggalkan dari kehidupan sehari-hari oleh semua kalangan masyarakat salah
satunya adalah snack bar. Snack bar merupakan makanan ringan yang berbentuk
Selain membuat produk berupa snack bar berbahan baku jagung manis kami
juga memanfaatkan serabut jagung manis menjadi produk teh herbal yang bisa
menjadi minuman fungsional.
Sasaran konsumen untuk produk kami ini cukup luas dari mulai remaja
sampai dewasa baik itu pria ataupun perempuan dengan status sosial menengah
keatas. Adapun keunggulan produk kami adalah:
Bernutrisi tinggi
Praktis
Merupakan produk baru yang masih jarang dipasaran
Aspek pemasaran snack bar ini bisa dipasarkan melalui warung-warung
tradisional maupun di minimarket bahkan di supermarket.
1.1.3 Latar Belakang Statistik
Konsumsi jagung nasional di Indonesia pada tahun 1960 adalah sebesar
2.460.000 Ton, dan tumbuh menjadi 10.700.000 Ton pada tahun 2012. Hasil
produksi jagung nasional pada 2012 adalah sebesar 8.900.000 Ton, sehingga wajar
jika pada tahun 2012 Indonesia harus melakukan import jagung sebesar 1.500.000
Ton. Luas panen jagung dalam kurun waktu 1968-2007 mengalami fluktuasi,
dengan peningkatan rata-rata 1,85% per tahun. Pada tahun 2007, berdasarkan
angka ramalan (ARAM) III, luas panen jagung 3.619.411 ha dengan produksi
sebesar 13.279.794 t pipilan kering. Produksi jagung selama kurun waktu tersebut
menunjukkan tren yang meningkat dengan laju 5,16% per tahun. Produktivitas
jagung pada tahun 2007 rata-rata 3,67 t/ha pipilan kering, meningkat dengan laju
3,70% per tahun (Tabel 1). Peningkatan produktivitas tersebut terkait dengan
pengembangan varietas jagung hibrida, peningkatan intensitas pertanaman, dan
penerapan pengelolaan tanaman terpadu (PTT). Pertanaman jagung pada musim
hujan (Oktober-Maret) lebih luas daripada musim kemarau (April-September)
tahun 2007 diprediksi permintaan sektor ini mampu mencapai nilai hingga 6000
milyar rupiah lebih. Hal tersebut mendorong produsen dari luar negeri untuk ikut
meramaikan pasar makanan ringan di Indonesia. Pangsa pasar makanan ringan di
Indonesia pada tahun 2002 berdasarkan bahan baku dapat dilihat pada Tabel
Tabel 1. Pangsa Pasar Makanan Ringan di Indonesia Berdasarkan Bahan Baku
Bahan baku
biji-bijian
Beras
jagung
singkong
kentang
terigu
kacang
Persentase
4%
7%
9%
10%
13%
22%
35%
Menurut data USDA tahun 2004, pasar makanan ringan di Indonesia masih
didominasi oleh makanan ringan tradisional yang diproduksi oleh perusahaan
skala kecil menengah atau industri rumahan. Tetapi masih sedikit produk makanan
ringan hasil produksi industri rumahan yang masuk ke retail modern karena
kelemahan finansial untuk membayar uang agar produk mereka dipajang di outlet
retail modern tersebut. Produk makanan ringan yang diproduksi oleh industri
rumahan umumnya adalah jenis kacang, crackers dan kripik, dimana industri
rumahan ini menguasai hampir 70% pasar makanan ringan dan luas distribusi
umumnya hanya kios-kios dan retail skala menengah serta target konsumen
adalah golongan menengah bawah hingga menengah.
1.2 Dasar Proses Pengolahan
Pencampuran (mixing) adalah proses yang menyebabkan tercampurnya
suatu bahan ke bahan lain dimana bahan bahan tersebut memiliki fase yang
berbeda. Proses pencampuran dimaksudkan untuk membuat suatu bentuk yang
seragam dari beberapa konstituen baik likuid solid (pasta), atau solid solid dan
kadang kadang likuid gas. Berbagai proses pencampuran harus dilakukan
didalam industri pangan seperti pencampuran susu dengan cokelat, tepung dengan
gula atau CO 2 dengan air dimana dalam setiap kegiatan ini melibatkan berbagai
jenis alat pencampur atau mixer.
Prinsip pencampuran didasarkan pada peningkatan pengacakan dan
distribusi 2 atau lebih komponen yang mempunyai sifat yang berbeda. Derajat
pencampuran dapat ditentukan dari waktu yang dibutuhkan, keadaan produk atau
bahkan jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk melakukan pencampuran. Derajat
keseragaman pencampuran dapat diukur dari sampel yang diambil selama
pencampuran, dalam hal ini jika komponen yang dicampur telah terdistribusi
melalui komponen lain secara random (acak), maka dikatakan pencampuran telah
berlangsung dengan baik.
Tujuan dari proses pencampuran adalah meningkatkan keseragaman dalam
komposisi bahan, temperatur atau sifat sifat lain yang terdapat dalam suatu
bahan dan terjadinya homogenisasi, kebersamaan dalam setiap titik dalam
pencampuran. Dampak dari hasil pencampuran adalah terjadinya reaksi kimia,
terjadinya perpindahan panas, dan perpindahan massa yang seragam dimana
dampak tersebut merupakan tujuan akhir dari suatu proses pencampuran.
Berbagai tipe alat pencampur (mixer) disesuaikan dengan jenis bahan yang
dicampur seperti alat pencampur likuid (liquid mixers), alat pencampur granula
(powder and particles mixers) dan alat pencampur pasta (dough and paste
mixers).
1.3 Aspek Pasar Produk
1.3.1 Pasar Potensial
Aspek pasar merupakan salah satu aspek yang berkenaan mengenai kondisi
pasar dan bidang usaha yang dijalankan. Permintaan konsumen terhadap barang
dan jasa akan menentukan bidang usaha yang dijalankan.
Saat ini banyak industri yang bergerak dibidang pangan yang membuat
produk makanan siap saji, hal ini terjadi karena kecenderungan masyarakat yang
menginginkan makanan yang serba praktis. Selain itu juga kesibukan masyarakat
dalam menjalankan kehidupan sehari-hari baik itu dalam menjalankan pekerjaan
ataupun sekolah bagi para remaja menuntut keefisienan waktu membuat makanan
praktis banyak diminati.
Kini makanan ringan (snack) merupakan bagian yang tidak dapat
ditinggalkan dari kehidupan sehari-hari oleh semua kalangan masyarakat salah
satunya adalah snack bar. Snack bar merupakan makanan ringan yang berbentuk
batangan berbahan dasar serealia atau kacang-kacangan, memiliki kandungan
protein tinggi yang biasa dikonsumsi disela-sela waktu makan. Snack bar dapat
memenuhi permintaan konsumen akan gizi, kenyamanan, dan rasa yang dapat
memenuhi rasa lapar dalam waktu yang singkat samapai menuju makanan utama
berikutnya disantap.
Permintaan konsumen terhadap barang dan jasa akan menentukan jumlah
barang dan jasa yang harus dihaslikan. Permintaan perseorangan tidak akan
mempengaruhi harga, namun apabila bersama-sama akan membentuk permintaan
dalam pasar. Untuk dapat dipakai dalam pengambilan keputusan manajemen,
dalam analisis antara jumlah barang yang diminta dengan semua jumlah variabel
yang mempengaruhinya (Sutojo, 1993). Analisis permintaan yang menghasilkan
prakiraan permintaan terhadap suatu produk merupakan salah satu alat penting
bagi manajemen perusahaan. Dari perkiraan penjualan dapat diperkirakan
Tahun
Produksi (kg) y
2009
2010
2011
Jumlah
980.000.000
1.078.000.000
1.185.800.000
3.243.800.000
Y
n
XY
X2
205.800 .000
22
X
-1
0
1
0
X2
1
0
1
2
Xy
- 980.000.000
0
1.185.800.000
205.800.000
= 1.081.266.667
= 51.450.000
Produksi (kg)
1.287.066.667
1.338.516.667
1.389.966.667
1.441.416.667
1.3.3
= 10 % x 205.800.000kg/tahun
= 20.580.000kg/tahun
= 57.166 kg/hari
Persaingan
Snack Bar merupakan produk baru yang kini telah berada ditengah-tengah
Market Share
Produk snack bar jagung manis ini diperkirakan dapat memasuki market
share pada semua kalangan karena harganya yang relatif terjagkau dan ditujukan
bagi semua kalangan yang membutuhkan kandungan gizi yang cukup lengkap.
Produk snack bar ini adalah salah satu produk yang menggabungkan semua
makro nutrient yang dibutuhkan oleh tubuh yaitu karbohidrat, lemak dan protein
sehingga masyarakat akan merasa tertarik dalam mengkonsumsi produk snack bar
ini yang merupakan produk siap makan.
1.3.5
Targeting
Produk ini ditujukan untuk semua kalangan dengan semua lapisan ekonomi.
Positioning
BAB II
TEORI DASAR PENGOLAHAN
2.1 Pengetahuan bahan baku utama
2.1.1 Pengetahuan bahan baku jagung
Jagung termasuk tanaman yang familiar bagi sebagian masyarakat. Seiring
dengan perkembangan teknologi, saat ini banyak beredar jenis jagung. Untuk
lebih mengenal jagung sebagai tanaman pangan dalam bab ini akan diperkenalkan
klasifikasi, morfologi, dan jenis jagung.
Klasifikasi dan morfologi taman jagung termasuk dalam keluarga rumputrumputan dengan spesies zea mays L. secara umum, klasifikasi dan sistimatika
tanaman jagung sebagai berikut.
Kingdom : plantae ( tumbuh-tumbuhan)
Divisi
Ordo
: graminae ( rumput-rumputan)
Family
: graminaceae
Genus
: Zea
Spesies
: Zea mays L.
Jagung termasuk tanaman berakar serabut yang terdiri dari tiga tipe akar,
yaitu akar seminal, akar adventif, dan akar udara.Akar seminal tumbuh dari
radikula dan embrio.Akar adventif disebut juga akar tunjang.Akar ini tumbuh dari
Biji jagung tersusun rapi pada tongkol. Dalam satu tongkol terdapat 200-400
biji.Biji jagung terdiri dari tiga bagian, bagian paling luar disebut pericarp. Bagian
atau lapisan kedua yaitu endosperm yang merupakan cadangan makanan biji.
Sementara bagian paling dalam yaitu embrio atau lembaga.
Pengelompokan Jagung
Terdapat banyak jenis jagung. Untuk mempermudah dalam pengenalannya
maka pembagian jagung didasarkan pada bentuk dan umur tanaman. Berdasarkan
bentuk dan kandungan pati dalam biji, jenis jagung dapat digolongkan menjadi
tujuh tipe sebagai berikut.
1. Jagung gigi kuda (Zea mays indentata)
Disebut tipe jagung gigi kuda (dent corn) karena terdapat lekukan dipuncak
biji.Lekukan terjadi karena pati keras terdapat dipinggir dan pati lembek dipuncak
biji.Jagung gigi kuda umunya berwarna kuning. Hamper 95%
jagung yang
diimport merupakan jagung gigi kuda dan varietas baru juga umunya tipe jagung
gigi kuda.
2. Jagung mutiara ( Zea mays indurata)
Jagung mutiara (flint corn) berbentuk bulat dan umumnya berwarna putih.
Bagian luar biji keras dan licin karena terdiri dari pati keras. Jagung jenis local
Indonesia umumnya tipe jagung mutiara. Jagung mutara biasanya berumur genjah
sehingga hasilnya relative rendah. Meskipun demikian, banyak masyarakat yang
menyukai jenis ini karena bila dicampur beras tidak merata.
3. Jagung manis ( Zea mays saccharata)
Jagung manis ( sweet corn) mengandung lebih banyak gula dari pada pati
sehingga bila kering, bijinya keriput. Jagung manis pada mulanya berkembang
dari jagung gigi kuda dan jagung mutiara yang kemudian melalui pemuliaan
tanaman dioeroleh jenis yang manis. Budidaya jagung manis mulai bekembang
diindonesia walaupun masih terbatas pada daerah dekat perkotaan. Harga benih
yang
mahal
dan
ancaman
penyakit
bulai
merupakan
kendala
utama
Gula pasir adalah gula hasil kristalisasi cairan tebu. Biasanya berwarna
putih namun ada pula yang berwarna coklat (raw sugar). Disebut gula pasir
karena bentuknya yang seperti pasir. Biasanya gula pasir digunakan untuk
pemanis dalam minuman, kue, makanan, dll.
Tabel 4. Kandungan Nutrisi atau Gizi Pada Gula Pasir :
Kandungan energi
Kandungan protein
Kandungan lemak
Kandungan karbohidrat
Kandungan kalsium
Kandungan fosfor
Kandungan zat besi
Vitamin A
Vitamin B1
Vitamin C
364 kkal
0 gr
0 gr
94 gr
5 mg
1 mg
0 mg
0 IU
0
0
2.1.2.2 Mentega
Mentega adalah makanan produk susu, dibuat dengan mengaduk krim
yang didapat dari susu. Biasanya digunakan sebagai olesan roti dan biskuit,
sebagai perantara lemak di beberapa resep roti dan masakan, dan kadang-kadang
bahan untuk menggoreng.
Mentega adalah produk susu yang proses pembuatannya diaduk kemudian
difermentasikan. Biasanya digunakan untuk memasak dan pembuatan kue, baik
sebagai bahan dasar maupun sebagai saus saja. Mentega umunya dibuat dari susu
sapi dan hewan mamalia lain seperti kambing, domba, kerbau dan yaks.
Bahan dasar untuk membuat mentega adalah krim susu. Krim susu adalah
lapisan paling atas dari susu yang terbentuk jika didiamkan selama beberapa hari
di dalam kulkas. Krim ini dipisahkan dari lapisan bawah susu atau skim. Mentega
dibuat dengan cara mengaduk (butter churning) krim susu menggunakan alat
pengaduk mentega sampai berbentuk padat. Krim susu terpisah menjadi
bagian lemak yang padat dan bagian cair (air) setelah proses pengadukan
(churning) dengan menggunakan alat yang bernama churn.Cairan yang terpisah
dari mentega selama proses pengadukan itu dinamakan buttermilk (susu mentega).
Mentega kemudian dipadatkan dan dicetak sesuai selera dengan menggunakan
cetakan. Mentega ini selanjutnya dapat pula diolah menjadi gheeatau minyak
samin dengan cara memanaskan mentega dengan menggunakan nyala api kecil
sampai terbentuk warna kuning emas. Cairan yang terbentuk dipisahkan dari
pengotor yang berupa padatan.Mentega biasanya mengandung air 15%, sebagian
dari jumlah tersebut dalam bentuk teremulsifikasi.
Tabel 5. Kandungan Nutrisi atau Gizi Pada Mentega :
Kandungan energi
Kandungan protein
Kandungan lemak
Kandungan karbohidrat
Kandungan kalsium
Kandungan fosfor
Kandungan zat besi
Kandungan vitamin A
Kandungan vitamin B1
725 kkal
0,5 gram
81,6 gram
1,4 gram
15 mg
16 mg
1 mg
3300 IU
0
2.1.2.3 Garam
Garam natrium klorida untuk keperluan masak dan biasanya diperkaya
dengan unsur iodin (dengan menambahkan 5 gram NaI per kg NaCl) padatan
kristal berwarna putih, berasa asin, tidak higroskopis, bila mengandung
MgCl2menjadi berasa pahit dan higroskopis. Digunakan terutama sebagai bumbu
penting untuk makanan.
Garam mampu membangkitkan rasa atau aroma. Selain itu, garam juga
dapat menurunkan suhu penggulalian dalam adonan, membangkitkan rasa dan
aroma, juga memegang peranan penting dalam menimbulkan warna kerak.
Penggunaan garam harus ada ukurannya.
Tabel 6. Kandungan Nutrisi Pada Garam :
Komponen
Kandungan Karbohidrat
Kandungan Protein
Kandungan Lemak
Kandungan Air
Kandungan Bahan lain
Gram
0
0
0
5,3 gram
94,7 gram
2.1.2.4. Strawberry
Strawberry merupakan tanaman buah berupa perdu yang merambat.
Strawberry termasuk tanaman marga ananasa. Setiap buah berisi lebih dari 2000
biji yang ukurannya kecil-kecil. Setiap tanaman dapat mengandung 20an buah.
Setiap satu buah strawberry mempunyai bobot kurang lebih 5-10 gram, dan umur
2 bulan pohonnya sudah dapat berbuah dan panennya antara 60 sampai 90 hari
setelah pangkas dan tiap tanaman dapat menghasilkan 0,3 kg buah. Tanamannya
bisa hidup dan berbuah sampai umur 2 tahun. Buah strawberry mengandung
vitamin C dan vitamin A. Serat dalam buah sangat penting bagi tubuh. Kandungan
antioksidan dalam strawberry tersebut sudah diyakini kalangan luas sebagai
pelindung sel dari radikal bebas penyebab penyakit degeneratif, seperti penyakit
jantung, kanker dan beberapa penyakit akibat penuaan.
Tanaman stroberi termasuk divisi Spermatophyta, subdivisi Angiospermae,
kelas Dicotyledonae, famili Rosaceae, genus Fragaria dan spesies Fragaria spp.
Tanaman ini telah dikenal sejak zaman Romawi, namun yang stroberi yang
dikenal saat itu berbeda dengan yang dikenal orang saat ini. Stroberi yang kita
temukan dan konsumsi saat ini umumnya adalah Fragariax ananassa var
Duchesnre,
yaitu
stroberi
hibrida
Duchesne
yang
yang
dihasilkan
berasal
dari
dari
persilangan
Amerika
Utara
dengan F.chiloensis L. var Duchesne yang berasal dari Chili. Persilangan kedua
jenis stroberi tersebut dilakukan pada tahun 1750. Persilangan-persilangan lebih
lanjut terus dilakukan untuk menghasilkan stroberi dengan buah berukuran besar,
harum dan manis.
Stroberi merupakan buah daerah sub tropika. Oleh karena itu, stroberi yang
dibudidayakan di Indonesia merupakan hasil introduksi. Varietas stroberi
introduksi yang dapat ditanam di Indonesia antara lain:
Tabel 7. Kandungan gizi per 100 gram strawberry kering adalah sebagai berikut:
Kandungan Gizi
Energi
Protein
Lipid (total)
Karbohidrat
Serat
Abu
Kalsium
Besi
Magnesium
Fosfor
Kalium
Natrium
Zn, Cu, dan Mn
Vitamin C
Lemak Jenuh
Nilai Satuan
30 Kkal
0,6 g
0,4 g
7g
0,5 g
0,4 g
14 mg
0,4 mg
10 mg
19 mg
166 mg
1 mg
< 0,5mg
56,7 mg
0,02 mg
0,052 mg
0,186 mg
0
12 mg
522 m
Nilai satuan
Energi
Lemak
Lemak jenuh
Lemak tak jenuh ganda
Lemak tak jenuh tunggal
Kolesterol
Protein
Karbohidrat
Serat
Gula
Sodium
Kalium
147 Kal
2,34 g
0,374 g
0,889 g
0,749 g
0 mg
6,08 g
25,27 g
4g
0,56 g
2 mg
131 mg
2.1.2.6 Madu
Madu adalah cairan yang menyerupai sirup, madu lebih kental dan berasa
manis, dihasilkan oleh lebah dan serangga lainnya darinektar bunga. Jika Tawon
madu sudah berada dalam sarang nektar dikeluarkan dari kantung madu yang
terdapat pada abdomen dan dikunyah dikerjakan bersama tawon lain, jika nektar
sudah halus ditempatkan pada sel, jika sel sudah penuh akan ditutup dan terjadi
fermentasi.
Rasa
manis
madu
disebabkan
oleh
unsur monosakarida fruktosa dan glukosa, dan memiliki rasa manis yang hampir
sama dengan gula.
Madu memiliki ciri-ciri kimia yang menarik, dioleskan jika dipakai untuk
pemanggangan.
Madu
memiliki
rasa
yang
berbeda
daripada
2.1.2.7 Telur
Telur merupakan bahan pangan hasil ternak unggas yang memiliki sumber
protein hewani yang memiliki rasa lezat, mudah dicerna dan bergizi tinggi. Dalam
Nilai satuan
162 kkal
12,8 gram
11,5 gram
0,7 gram
54 mg
180 mg
3 mg
900 IU
0,1 mg
0
Kadar air
Protein
Lemak
Karbohidrat
Abu
(%)
(%)
(%)
(%)
(%)
73,7
70,4
70,4
72,8
73,7
72,6
66,7
12,9
13,3
13,9
13,8
13,1
13,1
16,5
11,5
14,5
13,3
12,0
11,1
11,8
11,6
0,9
0,7
1,5
0,8
1,0
1,7
3,3
1,0
1,1
0,9
1,1
0,8
1,9
Telur utuh
37
12,9
11,5
1,1
0,3
Putih telur
87,6
10,9
1,1
0,4
Kuning telur
51,1
16,0
30,0
1,1
0,2
(%)
Abu (%)
1,0
0,7
1,7
2.1.2.8. Susu
Susu adalah suatu sekresi yang komposisinya sangat berbeda dari komposisi
darah yang merupakan asal susu. Susu merupakan emulsi lemak dalam air yang
mengandung garam-garam mineral, gula dan protein. Kisaran komposisi paling
besar terjadi pada kandungan lemakny,hal ini disebabkan karena kadar lemak susu
sangat dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal.
Tabel 13. Kandungan nutrisi pada susu
Kandungan gizi
Kandungan energi
Kandungan protein
Kandungan lemak
Kandungan karbohidrat
Kandungan kalsium
Kandungan fosfor
Kandungan zat besi
Kandungan vitamin A
Kandungan vitamin B1
Kandungan vitamin C
2.2.Pengetahuan Bahan Pengemas
Nilai gizi
36 kkal
3,5 gram
0,1 gram
5,1 gram
123 mg
97 mg
0 mg
0 IU
0,04 mg
1 mg
: Al2O3.nH2
solid
2.70 gcm
2.375 gcm
933.47 K
2792 K
10.71 kJmol
294.0 kJmol
24.200 JmolK
2.70 gcm
Silver Metalik
Kaku
Al2O3.nH2
2.2.2. Polipropilen(PP)
Plastic PP(PolyPropelene)adalah plastik yang memiliki ciri ciri sebagai berikut :
Thermoplastic
Tahan lama
Tidak tembus air
Tidak berbau
Bening transparan
Tahan benturan
Daya tahan hingga 135 oC
Tahan terhadap bahan kimia termasuk asam
memiliki tekstur yang kaku dan licin
Tidak mudah sobek
Mempertahankan warna
Dapat di daur ulang dengan nomor identifikasi resin 5
belahan
dunia.
Berdasarkan
laporan
Packaged
Facts
yang
biasanya
mengkonsumsi
snack
bar
ringan
berbumbu
Oleh karena sebab diatas, kami ingin memberikan inovasi pangan berbentuk
snack bar yang selain bergizi, sehat, aman, halal dan juga fungsional. Kami akan
memproduksi snack bar dengan bentuk persegi panjang yang di dalamnya terdiri
dari berbagai macam tekstur dan menggunakan bahan-bahan nabati yang banyak
mengandung nutrisi, sehingga masyarakat dapat mengkonsumsi dengan
menghasilkan banyak manfaat bagi tubuh. Selain itu juga kami akan membuat
snack bar yang kaya akan rasa, menarik dan enak, sehingga dapat diminati oleh
anak-anak sehingga anak-anak dapat mengkonsumsi makanan snack yang lebih
bergizi. Bagi masyarakat yang pekerjaannya padat pun dapat mengkonsumsi
snack bar ini tanpa khawatir karena kandungan gizi yang tinggi, menyehatkan,
dan tidak menggemukkan badan.
2.4 Pengetahuan Proses Pengolahan
Dalam proses pengolahan snack bar terdapat beberapa cara yang digunakan
dimana pada tiap pengolahan bergantung pada karakteristik bahan baku dan bahan
penunjang yang digunakan. Oleh karena itu, terdapat banyak cara maupun metode
yang digunakan untuk memperoleh hasil/ produk yang sesuai. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat melalui diagram alir berikut :
Tepungubijalarungu,
tepungkacanghijau, kelapa,
tepungjagung, susububuk,
dextrin
Pencampuran I
Pencampuran II
Pencetakan
Pemanggangan
T = 1050C
T = 60 menit
Pemotongan
Snack Bar
Gambar 1. Diagram alir proses pembuatan snack bar beras ketan kelapa tepung
jagung
( Sumber : Tugas Akhir Rian Laksana Putra, Universitas Pasundan, 2010 )
Ubi Jalar
Kedelai Hitam
KedelaiHitam Kukus
Ubi Jalar Kukus
Tepung
Ubi Jalar
Snack Bar
Mixing I
Telur 60 g
Tepung tempe 40 g
Adonan
Mixing II
Buah salak kering 60 g
Adonan Kalis
Mixing III
Pencetakan
Pemanggangan
T = 1200C,
t = 45 menit
Pendinginan
Snack Bars
Gambar 3. Diagram alir proses pembuatan snack bar tempe salak kering
( Sumber : Penelitian Inna Pradipta, Universitas Sebelas Maret, 2011 )
BAB III
SPESIFIKASI BAHAN DAN PRODUK
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Spesifikasi Bahan Baku Utama,
(2) Spesifikasi Bahan Baku Penunjang, (3) Spesifikasi Bahan Pengemas, dan (4)
Spesifikasi Produk.
3.1. Spesifikasi Bahan Baku Utama
Dalam pembuatan Snack Bar Jagung ini digunakan bahan utama dengan
spesifikasi sebagai berikut :
Nama Latin
73,7
12
3,9
9,2
10
256
2,4
510
0,38
Kuning
Khas Jagung
Khas Jagung, manis
Crunchy
Bahan penunjang yang digunakan pada proses pembuatan Snack Bar Jagung
adalah : gula (Saccharum Officanarum L), Mentega, Garam, Strawberrry dan
Corn Flakes.
3.2.1 Gula
Nama Latin
: Saccharum Officanarum L
Nama Dagang
Kristal
Karbohidrat(g)
94
1,46
Lemak (g)
Protein (g)
Kalsium (mg)
Fosfor (mg)
Sifat Organoleptik
Warna
Putih bersih
Bau
Tidak berbau
Rasa
Manis
Tekstur
Kasar
3.2.2 Mentega
Nama Dagang : Wisman
Tabel 17. Spesifikasi Mentega
Sifat Fisika
Bentuk
Sifat Kimia
Karbohidrat(g)
Kadar Air (g)
Kolesterol (mg)
Lemak (g)
Protein (g)
Kalium (mg)
Sodium (mg)
Sifat Organoleptik
Warna
Bau
Rasa
Tekstur
Semi padat
0,01
1,5
31
11,52
0,12
3
2
Kuning pucat
Khas Mentega
Khas Mentega
Lunak
3.2.3 Garam
Nama Dagang : Garam Dapur Iodium
Tabel 18. Spesifikasi Garam
Sifat Fisika
Bentuk
Sifat Kimia
Karbohidrat(g)
Kadar Air (g)
Kadar Abu (g)
Lemak (g)
Protein (g)
Kalsium (mg)
Fosfor (mg)
Sifat Organoleptik
Warna
Bau
Rasa
Tekstur
3.2.4 Strawberry
Kristal
Putih
Tidak berbau
Asin
Lembut
Semi padat
7
92
0,4
0,4
0,6
14
19
Merah
Khas Strawbeery
Manis - Asam
Lunak
Semi padat
7
92
0,4
0,4
0,6
14
Fosfor (mg)
Sifat Organoleptik
Warna
Bau
Rasa
Tekstur
19
Merah
Khas Strawbeery
Manis - Asam
Lunak
: Telur Ayam
Oval
40 50
0,7
75,84
0
11,5
12,8
54
180
Coklat gelap atau Coklat terang
Khas Anyir Telur
bubuk
55
18,75
10
8,2
0,275
0,209
Putih susu
Khas susu
Manis
Lembut
3.2.8. Madu
Nama : madu
Nama Dagang : madu rasa
Tabel 23. Sifat fisika, kimia dan organoleptik madu
Sifat Fisika
Bentuk
Sifat Kimia
Karbohidrat (g)
Kadar Air (g)
Kadar Abu (g)
Lemak (g)
Protein (g)
Kalsium (mg)
Fosfor (mg)
Sifat Organoleptik
kental
82.4 g
17.10 g
0.3 g
6 mg (1%)
4 mg (1%)
Warna
Bau
Rasa
Tekstur
coklat
Bau khas madu
manis
kental
alumunium foil dikagumi karena kuat, ringan, tahan panas, dan hampir kedap
udara, tidak mengandung magnet, sehingga membantu memisahkan alumunium
dari kaleng saat daur ulang. Kekedapan terhadap oksigen membuat alumunium
foil merupakan kemasan ideal untuk ekspor karena sering mengalami kendala
korosi. Selain itu, mudah dibentuk, sekalipun mudah berkerut.Alumunium foil
sering digunakan sebagai lapisan dalam dari kontainer untuk melindungi produk
dari kerusakan, seperti melapisi bagian dalam kotak jus. Meskipun dapat menahan
lemak, ketahanannya terhadap asam dan basa masih kurang, sehingga
memerlukan tambahan lapisan dari lilin atau lapisan kimia lain. Ketahanannya
terhadap panas matahari membuat aluminum foil banyak digunakan juga pada
bahan-bahan kesehatan. Ketahanan aluminum foil terhadap panas dapat mencapai
suhu 550 derajat Celsius, sehingga alat-alat kedokteran dapat disterilkan dengan
dibungkus bahan ini (Astawan, 2008). Oleh karena itu, kami lebih memilih
kemasan yang terbuat dari alumunium foil.
Padat
10 cm x 2 cm x 2 cm
coklat
Khas jagung
manis
padat
IV PROSES PENGOLAHAN
Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Proses Pengolahan, (2) Deskripsi
Pengolahan dan Kondisi Proses, (3) Neraca Bahan dan Panas, (4) Flow Sheet
Pengolahan, dan (5) Flow Sheet Neraca Bahan dan Panas.
4.1. Aliran Proses Pengolahan
Aliran proses pengolahan pembuatan Snackbar dapat dilihat pada gambar
berikut:
Penimbangan
Penimbangan bertujuan untuk mengukur berat dari bahan yang akan dipakai
Pemanggangan
Pengemasan
Proses terakhir dalam pembuatan snackbar adalah pengemasan. Snackbar
dikemas
dalam kemasan
yang
tertutup
rapat,
tidak
dipengaruhi
atau
6,972 kg
Jagung Manis (A)
2,092 kg
Margarin (B)
1,672 kg
Gula halus (C)
0,446 kg
Kuning Telur (D)
0,418 kg
Madu (E)
Basis = 20 kg
Jagung Manis (A)
Komponen
Nutrisi
Nutrisi
(%)
(kg)
Air
73,7 %
14,74
Karbohidrat
9,2 %
1,84
Protein
3,9 %
0,78
Lemak
12 %
2,4
Dll
1.2 %
0,24
Margarin (B)
Komponen
Nutrisi
Nutrisi
(%)
(kg)
Air
11,74
2,348
Pencampuran I
Adonan (F)
Karbohidrat
Protein
Lemak
dll
0
0,60
83,34
4,32
0
0,12
16,668
0,864
Nutrisi
(kg)
9,88
0,14
3,26
6,38
0,34
Madu (E)
Nutrisi
(%)
Air
17,10
Karbohidrat
82,4
Protein
0,3
Lemak
0
Dll
0,2
Nutrisi
(kg)
3,42
16,48
0,06
0
0,04
Komponen
Nutrisi
(kg)
1,198
18,8
0
0
0,0024
4.3.2. Pencampuran II
Pada proses pencampuran II dilakukan pencampuran terhadap Adonan (F)
dengan berat sebesar 11,60 kg, tepung jagung (G) dengan berat sebesar 3,486 kg,
maltodekstrin (H) dengan berat sebesar 0,278 kg dan susu bubuk (I) dengan berat
sebesar 0,64 kg yang akan menghasilkan adonan (J) dengan berat sebesar 16,004
kg.
11,60 kg
Adonan (F)
3,486 kg
Tepung Jagung (G)
0,278 kg
Maltodekstrin (H)
0,64 kg
Susu Bubuk (I)
Basis = 20 kg
Adonan (F)
Nutrisi
Nutrisi
Komponen
(%)
(kg)
Air
7,69
1,538
Karbohidrat
71,92
14,384
Protein
14,43
2,886
Lemak
1,12
0,224
Dll
4,83
0,966
Tepung Jagung (G)
Komponen Nutrisi
Nutrisi
(%)
(kg)
Air
11,40
2,28
Karbohidrat
73,7
14,74
Protein
9,2
1,84
Lemak
3,9
0,78
dll
1,8
0,36
Maltodekstrin (H)
Nutrisi
Nutrisi
Komponen
(%)
(kg)
Air
4,69
0,938
Karbohidrat
86,69
17,338
Protein
0,5
0,1
Lemak
0,3
0,06
Dll
7,82
1,564
Susu Bubuk (I)
Komponen Nutrisi
Nutrisi
(%)
(kg)
Pencampuran II
Adonan (J)
Air
Karbohidrat
Protein
Lemak
dll
5
36,2
24,6
30
4,2
1
7,24
4,92
6
0,84
16,004 kg
Adonan (J)
2,0356 kg
Corn Flakes (K)
1,952 kg
Strawbery kering (H)
Basis = 20 kg
Adonan (J)
Kompone
Nutrisi
Nutrisi
n
(%)
(kg)
Air
7,69
1,538
Karbohidra
71,92
14,384
t
Protein
14,43
2,886
Lemak
1,12
0,224
Dll
4,83
0,966
Corn Flakes (K)
Kompone Nutrisi Nutrisi
n
(%)
(kg)
Air
2
0,4
Pencampuran III
Adonan (M)
Karbohidra
t
Protein
Lemak
dll
93,6
18,72
4
0
0,4
0,8
0
0,08
Strawbery (L)
Kompone
Nutrisi
Nutrisi
n
(%)
(kg)
Air
14,9
2,98
Karbohidra
79
15,8
t
Protein
3
0,6
Lemak
0,5
0,1
Dll
2,6
0,52
4.3.4. Pencetakan
Pada proses pencetakan bahan
yang dicetak yaitua adonan (M) dengan
berat 20 kg dengan menggunakan roller
Pencetakan (Roller)
Basis = 20kg
Kompone
n
Air
Karbohidra
t
Protein
Lemak
Dll
Adonan (N)
Nutrisi (%) Nutrisi (kg)
19,12
48,40
3,824
9,68
13,98
14,54
3,94
2,796
2,908
0,788
4.3.5. Pemanggangan
Snackbar mentah(N) seberat 20 kg kemudian dipanggang dengan
menggunakan oven dengan suhu 105 C selama 60 menit. Pada proses
20,6400 kg
Snackbar (P)
Basis = 20 kg
Snackbar (P)
Pemotongan
Snackbar (Q)
Kompone
n
Air
Karbohidra
t
Protein
Lemak
dll
Nutrisi (%)
Nutrisi (kg)
3,95
58,75
0,79
11,75
14,94
17,66
4,70
2,988
3,532
0,94