Contoh Proposal Penelitain - 1
Contoh Proposal Penelitain - 1
PENELITIAN:
Berikut ini akan disampaikan Contoh Proposal Penlitian dan Gambaran dari Bentuk Konsultasi
melalui e-mail. Tujuan dari penyampaian contoh ini hanya memberikan Gambaran kpd Mahasiswa
ttg Bentuk Proposal yang akan disusun.
A. Latar Belakang
Penduduk Indonesia sudah terbukti mulai melakukan hubungan seks
pada
Pertama)
dan SMA
rentannya
remaja
(Sekolah
terhadap
Menengah
masalah
Atas),
seks
ini
bebas
(Pujiyatmi,2009).
Perilaku seksual remaja di Klaten sudah dalam taraf memprihatinkan
dimana perilaku seks bebas sudah mulai berkembang di kalangan remaja di
2
mengandung
risiko
atau
dampak
seperti
hilangnya
sampaikan perlu menggunakan alat bantu berupa media yang berarti perantara
dalam penyampaian pelajaran kepada siswa. Media yang bisa digunakan salah
satunya yaitu jenis Leaflet. Leaflet merupakan bentuk penyampaian informasi
atau pesan-pesan kesehatan melalui lembaran yang dilipat. Leaflet mempunyai
salah satu manfaat yaitu pembelajaran bisa lebih menarik, media dapt
diasosiasikan sebagai penarik perhatian membuat siswa tetap terjaga dan
memperhatikan. Kurangnya materi khusus tentang kesehatan reproduksi
mengakibatkan kurangnya pengetahuan tentang hal tersebut, sehingga perlu di
beri penyuluhan kesehatan reproduksi khususnya tentang seks pra nikah.
Apabila hal ini tidak segera ditindak lanjuti, maka siswa akan berusaha mencari
sumber informasi yang mungkin berasal dari pihak yang kurang bertanggung
jawab.Memperhatikan hal-hal di atas penulis
B. Rumusan Masalah
Kesehatan reproduksi sangat penting untuk dipahami oleh remaja, karena
ketidaktahuan
tentang
kesehatan
reproduksi
dengan
benar, dapat
Swadaya Klaten
Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengetahuan seks pra nikah sebelum dilakukan
penyuluhan dengan menggunakan media leaflet
b. Untuk mengetahui pengetahuan seks pra nikah setelah dilakukan
penyuluhan dengan menggunakan media leaflet
c. Untuk mengetahui perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah
diberikan penyuluhan dengan menggunakan media leaflet
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah wawasan tentang
pengaruh penyuluhan dengan media leaflet terhadap peningkatan
pengetahuan tentang seks pranikah pada siswa kelas XI SMK Swadaya
Klaten
b. Informasi yang diperoleh dapat dijadikan acuan untuk penelitian
selanjutnya dengan hasil yang lebih akurat dan lebih bermanfaat.
5
2. Manfaat Praktis
a. Bagi tenaga Kesehatan
Sebagai masukan bagi tenaga kesehatan dalam rangka membekali
remaja tentang ilmu pengetahuan tentang seks pranikah sehingga dapat
meningkatkan remaja kearah yang positif.
b. Bagi Guru SMK Swadaya Klaten
Sebagai masukan guru untuk meningkatkan pengetahuan positif
tentang kesehatan reproduksi terutama tentang seks pranikah pada
siswa.
E. Keaslian Penelitian
1. Penelitian yang serupa pernah dilakukan oleh Sehat Simatupang (2009)
dengan judul Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap
Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X
Semester II SMAN I Binjai jenis penelitian ini adalah penelitian quasi
eksperimen. Sampel yang diambil sebanyak 2 kelas dimana terdiri dari
I kelas sebagai eksperimen dan I kelas sebagai kontrol dan masingmasing kelas terdiri dari 39 siswa.
BAB II
TINAJUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Penyuluhan Kesehatan
Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan
dengan cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga sasaran
tidak hanya sadar, tahu, dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan
suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan (Effendy, 1998).
Menurut Notoatmodjo (2004) metode yang digunakan dalam penyuluhan
kesehatan adalah:
a. Metode Ceramah
Adalah suatu cara dalam menerangkan dan menjelaskan suatu ide,
pengertian, atau pesan secara lisan kepada sekelompok sasaran sehingga
memperoleh informasi tentang kesehatan (Effendy, 1998).
b. Metode Diskusi Kelompok
h. Metode Seminar
2) Manfaat
a) Penyampain pelajaran menjadi lebih baku, setiap pelajar yang
melihat atau mendengar penyajin melalui media menerima pesan
yang sama
b) Pembelajaran bisa lebih menarik, media dapt diasosiasikan
sebagai penarik perhatian membuat siswa tetap terjaga dan
memperhatikan
c) Pelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori
belajar dan prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam hal
partisipasi siswa, umpan balik, dan penguatan
10
gambar
sebagai
mengkomunikasikan
media
elemen-elemen
pembelajaran
pengetahuan
dapat
yang
c. Macam-macam media
1) Media Cetak
2) Media elektronik
3) Media papan
d. Media cetak
Menurut Notoatmodjo (2007) Media cetak sebagai alat untuk
menyampaikan pesan-pesan kesehatan sangat bervariasi antara lain :
1)Booklet adalah suatu media untuk menyampaikan pesan-pesan
kesehatan dan bentuk buku, baik tulisan maupun gambar
2)Leaflet adalah bentuk penyampaian informasi atau pesan-pesan
kesehatan melalui lembaran yang dilipat. Isi informasi dapat dalam
bentuk kalimat maupun gambar, atau kombinasi
3)Flyer (selebaran) adalah seperti leaflet tapi tidak dalam bentuk
lipatan
4)Flip chart (lembar balik) adalah media penyampaian pesan atau
informasi-informasi kesehatan dalam bentuk lembar balik.
11
melalui
pancaindra
manusia,
yakni
indra
penglihatan,
12
5)
atau
Evaluasi (evaluation)
Adalah kemapuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian
13
14
kehadiran
menstruasi.
Menstruasi
dapat
menimbulkan
15
16
17
reproduksi
Kesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang
menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh
remaja.
penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga sehat secara mental
serta sosial kultural (BKKBN, 2000).
Remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi agar memiliki
informasi yang benar mengenai proses reproduksi serta berbagai faktor
yang ada disekitarnya.
18
7) Mengambangkan
kemampuan
berkomunikasi
termasuk
berfungsi
membentuk
cairan
pendukung
19
20
21
bayi yang tinggi. Disamping itu tingkat putus sekolah remaja hamil juga
sangat tinggi, hal ini disebabkan rasa malu remaja dan penolakan sekolah
menerima kenyataan adanya murid yang hamil di luar nikah (Sarwono,
1.
2005).
Faktor penyebab
Menurut para ahli, alasan seorang remaja melakukan hubungan
seksual pra nikah ini terbagi dalam beberapa factor (Dianawati,
2006), yaitu :
a. Tekanan yang datang dari teman pergaulan
b. Tekanan dari pacar
c. Ada kebutuhan badaniah
d. Rasa penasaran
e. Pelampiasan diri
Menurut Sarwono mengutip dari Sanderiwtz dan Paxman
(2005) menunjuk kepada faktorfaktor sosialekonomi seperti
rendahnya pendapatan dan taraf pendidikan, besarnya jumlah
keluarga
dan
rendahnya
nilai
agama
di
masyarakat
yang
22
23
3.
Pencegahan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan
upaya-upaya untuk mencegah atau menghindari seks pranikah :
a. Mencari kegiatan-kegiatan atau alternatif baru sehingga dapat
menemukan kepuasan yang mendalam dalam hal yang positif.
b. Membuat komitmen bersama pacar dan berusaha keras untuk
mematuhi komitmen itu. Komitmen dalam hal ini adalah
kesepakatan tentang batasan-batasan aktifitas seksual yang
dipilih dalam hubungan pacaran. Dalam pengambilan keputusan
ini perlu dipertimbangkan berbagai hal seperti norma, nilai,
risiko dan manfaat.
c. Menghindari situasi atau tempat yang menimbulkan fantasi atau
rangsangan seksual seperti berduaan di rumah yang tidak
berpenghuni, di pantai malam hari, tempat yang sepi dan gelap.
d. Menghindari frekuensi pertemuan yang terlalu sering karena jika
sering bertemu tanpa ada aktifitas yang pasti, maka keinginan
untuk mencoba aktifitas seksual biasanya semakin menguat.
24
B. Kerangka Teori
Input
(Siswa SMK Swadaya Kelas
XI)
Penyuluhan
Proses
belajar
Alat bantu :
Media leaflet
25
Output
Tingkat pengetahuan :
Tahu (know)
Materi :
Seks pra nikah
Sebaiknya Objek
Penelitiannya siapa, ada
di sini SEBELUM masuk ke
Variabel Pengetahuan
C. Kerangka Konsep
Penyuluhan
Media Leaflet
dengan
Peningkatan Pengetahuan
remaja tentang seks seks
pra nikah
???
Penyuluhan
Media Leaflet
tanpa
COBA DIPERETEGAS LAGI, SEBENARNYA
MAU PAKAI KONTROL ATAU TIDAK..? KALAU
TIDAK, YA COBA DIBACA ULANG
KEPUNYAAN KEASLIAN PENELITIAN YG
NO.2, BARANGKALI ADA YG BISA DI
ADOBSI....!!!
Variabel dependen
Variabel independen
D. Hipotesis
Ada pengaruh penyuluhan dengan menggunakan media leaflet terhadap
peningkatan pengetahuan tentang seks pra nikah.
26
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
Perlakuan
Kelompok Eksperimen
01
Postest
Kelompok Kontrol01
02
02
1.
Sampel
Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian dari
karakteristik yang dimiliki oleh populasi (hidayat,2007).Sampel dalam
penelitian ini diambil dengan teknik total sampling yaitu semua populasi
dijadikan sampel. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI
SMK Swadaya Klaen
D. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer yang didapatkan dari
hasil pretest dan postest.
E. Variabel Penelitian
Variabel adalah konsep yang mempunyai reliabilitas. Dalam penelitian ini
terdapat tiga variabel, yaitu penyuluhan dengan Media Leaflet sebagai
variabel bebas, peningkatan pengetahuan remaja tentang seks pra nikah
sebagai variabel terikat dan penyuluhan tanpa media leflet sebagai variabel
kontrol.
F. Definisi Operasional Variabel
No
Variabel
1 Kelompok
eksperimen:
penyuluhan
dengan Media
Definisi Operasional
Pemberian
informasi
yang
berkaitan
dengan
seks
pranikah
dengan
menggunakan media
28
Skala Data
-
Skala ukur
-
leafletyang disertai
ceramah yang berisi
materi.
Kelompok
Kontrol:
Pemberian
Penyuluhan tanpa informasi
yang
media leaflet
berkaitan
dengan
seks pranikah tanpa
menggunakan
leaflet
dengan
ceramah yang berisi
materi.
peningkatan
Peningkatan
pengetahuan
pengetahuan
remaja
tentang responden
dalam
seks pra nikah
memberikan
tanggapan
atas
pertanyaan
pertanyaan tentang
seks pra nikah yang
diketahui
dengan
menggunakan
kuesionar yg telah
disusun.
Ordinal
1. Baik ( 76%100%
2. Cukup ( 56%
- 75%)
3. Kurang ( 40%
- 55%)
G. Langkah-langkah Penelitian
1. Tahap Persiapan
Tahap ini diawali peneliti dengan menyusun proposal penelitian
kemudian peneliti mengurus perijinan pada akademik dan pihak sekolah
SMK Swadaya Klaten. Upaya tersebut dilakukan pada bulan septemberoktober,kegiatan selanjutnya pada tahap ini adalah melakukan survey
29
kuesioner
pada
responden,
pengumpulan
kembali
dari
penyebaran
kuesioner
pada
kelompok
kontrol,
30
dengan jawaban benar (B) dan salah (S). Nilai untuk yang benar adalah 1 dan
nilai yang salah adalah 0, kemudian dikelompokkan dalam skala ordinal.
Tabel Kisi-kisi soal
No
Kisi-kisi
1 Pengertian seks pra nikah
2 Bentuk tingkah laku
Nomor soal
1,2
seks
jumlah
2
2
3, 4
pranikah
Faktor penyebab seks pranikah
Objek seks pranikah
Dampak perilaku seks pra nikah
pencegahan
3
4
5
6
I.
5,6,7,8,9
10,11
12,13,14,15,16
17,18,19,20,21,22
5
2
5
6
xy
N xy x y
N x x N y y
keterangan :
r
:
x
:
y
:
xy
:
31
N
:
jumlah sampel
Instrumen dapat dikatakan valid apabila r hitung lebih besar dari r tabel.
Jika r hitung lebih kecil dari r tabel instrumen gugur.
2. Uji reabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur
pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmojo, 2005).
Pada penelitian ini untuk mencari reabilitas pada instrumen variabel
tingkat pengetahuan HIV/AIDS dan uji reliabilitas instrumen variabel
sikap terhadap seks pranikah ini menggunakan rumus alpha cronbach
(Riwidikdo, 2009) :
2
Si
1
2
K 1
St
ri =
Keterangan :
ri
: Indeks reliabilitas instrument
K
: Mean kuadrat antara subjek
st
st
: Variabel total
Kuesioner dikatakan reliabel jika memiliki nilai alpha minimal 0,7
(Riwidikdo, 2007).
J.
Analisis Data
Data yang telah terkumpul dengan menggunakan kuesioner yang telah diuji
validitas dan reliabilitasnya kemudian diolah dengan menggunakan statistik
dan dengan bantuan komputer.Analisis statistik yang dutujukan untuk
mengetahui peningkatan pengetahuan dan sebelum dan sesudah intervensi
dilakukan uji non parametrik/parametrik dengan menggunakanWilcoxon
Signed Rank Test.
32
K. Pengolahan Data
Data-data hasiljawabandiolahdenganlangkah-langkahsebagaiberikut:
a. Editing
Editingadalahupayauntukmemeriksakembalikebenaran
sudahdiperolehataudikumpulkan.
data
Editingdilakukan
yang
di
lapangansehinggabilaterjadikekuranganatauketidaksengajaankesalahanpen
gisiandapatsegeradilengkapiataudisempurnakan.
b. Coding
Merupakankegiatanpemberiankodenumerik (angka) terhadap data yangn
sudahdikumpulkanuntukmemudahkandalamanalisa data.
c. Tabulating
Pada
tahapini,
hasildaripengamatandihitung
dimana
jawaban
ya
cara
untukmenampilkan
data
agar
dapatdibacaataudipahamioranglaindenganmenggunakandistribusifrekuensi
yaitusuatutabeluntukmenyajikan data dalambeberapakelompok
33
KESIMPULAN SEMENTARA :
1. Menurut Saya yang paling penting adalah Kejelasan TUJUAN Penelitian,
apakah memang seperti itu saja....?
Karena Saya melihat Tidak ada Pernyataan yang menggambarkan bahwa
Penelitian Reny akan membandingkan antara 2 Kelompok Perlakuan. Hanya
ada 2 macam perlakuan.
2. Tidak ada ke-Konsisten-an antara Perumusan Tujuan dengan Pernyataan di
Keaslian Penelitian yang No. (2).
3. Tidak Konsisten antara Tujuan dengan Kerangka Konsep dan Hipotesa.
4. Tidak Konsisten antara Tujuan, KK, Hipotesa dengan Pola/Rancangan
Penelitian.
Dimana, dalam rancangan ada KONTROL, sedang di Tujuan, Hipotesa, KK
sama sekali tidak mencerminkan adanya Penelitian/Analisis thd Kontrol yg
dimaksud.
5. Kerangka Teori kurang menggambarkan detail dari semua Teori yg dipakai
dalam tinjauan teori, bahkan justru sudah memasukkan Variabel Penelitian.
Dan jangan lupa untuk Kerangka Teori selalu dituliskan di bawahnya tentang
Sumber yg dipakai, misalnya kalau sumber itu gabungan dari beberapa
sumber ya ditulis saja : Sumber : Mr. A (2009) dan Mr. B (2010)
6. Kerangka Konsep : Sesuaikan dengan Tujuan Penelitian.
7. Masih ada beberapa Penggunaan Istilah yang sepertinya kurang didukung oleh
Teori yang ada. Misalnya istilah Variabel Kontrol dalam pengertian jenis2
Variabel Penelitian itu adakah Pengertian/Definisi secara Teori.
8. KUESIONER : karena Pilihan Jawabannya adalah Benar dan Salah , yang
dalam makna sebenarnya TIDAK berbeda dengan Ya dan TIDAK, maka
menurut Saya itu hanya akan menghasilkan Skala Data NOMINAL bukan
ORDINAL.
34
SARAN :
1. TUJUAN : ada 2 alternatif :
a. Bila Tujuan Tetap seperti yg Reny Tulis saat ini, TIDAK SALAH, tapi
silahkan pakai Desain/Rancangan & Pola Penelitian yg tepat. Misalnya
One Group Camparison, atau yg lain. Atau coba baca lagi
Penelitiannya yg Reny pakai untuk Keaslian Penelitian yg nomor (2),
Bukannya penelitian itu juga tidak menggunakan KONTROL...???
Lalu bagaimana Pola Rancangannya...? Sudah dibaca...?
b. Bila Tujuan Penelitiannya adalah untuk membandingkan 2 Kelompok
dengan 2 Perlakuan yg berbeda, maka Lihat Lagi Usulan Rumusan
Tujuan yg Pernah Saya e-mailkan sebelumnya, lalu diskusikan dengan
Pembimbing.
2. Kerangka Teori : Carilah beberapa Referensi yang mempunyai Skema tentang
Pengetahuan, kemudian kembangkan dengan dukungan teori lain yang
dirumuskan dalam bentuk Skema.
3. Kerangka Konsep : Sesuaikan dengan Tujuan (bila sudah dipastikan mau
pakai yg mana Tujuannya)
4. Hipotesa : Juga harus Konsisten dengan Tujuan Penelitian yang di arahkan
untuk dapat menjawab Permasalahan Penelitian.
35
5. Uji Reliabilitas : Silahkan pakai Teknik yang tepat, karena setau Saya, dengan
Jumlah Kuesioner yg Genap seperti itu (22 item), maka akan lebih tepat
dilakukan dengan teknik Spearmen Brown atau Belah Dua.
6. Kuesioner : Silahkan disesuaikan dengan Skala Data yang akan dihasilkan.
Kalau Kuesioner seperti itu (Skala Guttman) hanya akan menghasilkan Data
Nominal.
ATAU
Kuesioner tetep seperti itu, tapi Keterangan ttg Skala Data dalam DO di ubah
Saja...shg Skala datanya adalah NOMINAL yang kemudian diberi penjelasan
yang mengacu pada Arikunto, bahwa hasil pengolahan data tersebut kemudian
di kategorikan menjadi 3 kategori yaitu Kategori Baik, bila......., Kategori
Cukup Baik, bila.......dan Kategori Tidak Baik, bila..........(dengan rumus yg
sudah ada)
36