Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NEFROLITIASIS


NEFROLITIASIS
A PENGERTIAN
Batu perkemihan dapat timbul dari berbagai tingkat dari system perkemihan ( ginjal,
ureter, kandung kemih ). tetapi yang paling sering ditemukan adalah di dalam ginjal
( Barbara, 1996 ).
Batu ginjala adalah istilah umum batu ginjal disembarang tempat. Batu ini terdiri atas
garam kalsium, asam urat, oksalat, sistin, xantin, dan struvit ( patofisiologi
keperawatan, 2000 ).
Nefrolitiasis adalah adanya timbunan zat padat yang membatu pada ginjal,
mengandung komponen kristal, dan matriks organik ( soeparman, 2001 )
B ETIOLOGI
Batu ginjal merupakan konsisi terdapatnya kristal kalsium dalam

ginjal, kristal

tersebut dapat berupa kalsium oksalat, kalsium fosfat maupun kalsium sitrat. Tidak
ada penyebab yang bisa dibuktikan yang sering menjadi predisposisi adalah infeksi
saluran kemih hiperkasiuria, hiperpospaturia, hipervitaminosis D dan hipertiroidism
dan kebanyakan intake kalsium serta alkali cenderung timbul presipitasi garam
kalsium dalam urine ( wong de jong. 1996 )
C PATOFISIOLOGI
Nefrolitiasis merupakan kristalisasi dari mineral dan matriks seperti pus darah,
jaringan yang tidak vital dan tumor. Komposisi dari batu ginjal bervariasi, kira-kira
tiga perempat dari batu adalah kalsium, fosfat, asam urin dan cistien.peningkatan
konsentrasi larutan akibat dari intake yang rendah dan juga peningkatan bahan-bahan
organic akibat infeksi saluran kemih atau urin ststis sehingga membuat tempat untuk
pembentukan batu. Ditambah dengan adanya infeksi meningkatkan kebasaan urin
oleh produksi ammonium yang berakibat presipitasi kalsium dan magnesium pospat
(long. 1996 : 323)

Proses pembentukan batu ginjal dipengaruhi oleh beberapa faktor yang kemudian
dijadikan dalam beberapa teori ;
Teori supersaturasi
Tingkat kejenuhan kompone-komponen pembentuk batu ginjal mendukung
terjadinya kristalisasi. Kristal yang banyak menetap menyebabkan terjadinya
agresi kristal kemudian timbul menjadi batu.
Teori matriks
Matriks merupakan mukoprotein yang terdiri dari 65% protein, 10% heksose, 3-5
heksosamin dan 10% air. Adapun matriks menyebabkan penempelan kristalkristal sehingga menjadi batu.
Teori kurang inhibitor
Pada kondisi normal kalsium dan fosfat hadir dalam jumlah yang melampui daya
kelarutan,

sehingga

diperlukan

zat

penghambat

pengendapat.

Phospat

mukopolisakarida dan dipospat merupakan penghambatan pembentukan kristal.


Bila terjadi kekurangan zat ini maka akan mudah terjadi pengendapan.
Teori epistaxi
Merupakan pembentukan baru oleh beberapa zat secra- bersama-sama, salauh satu
batu merupakan inti dari batu yang merupakan pembentuk pada lapisan luarnya.
Contohnya ekskresi asam urayt yanga berlebihan dalam urin akan mendukung
pembentukan batu kalsium dengan bahan urat sebagai inti pengendapan kalsium.
Teori kombinasi
Batu terbentuk karena kombinasi dari berbagai macam teori di atas.
D MANIFESTASI KLINIS
Nyeri dan pegal di daerah pinggang
Lokasi nyeri tergantung dari dimana batu itu berada. Bila pada piala ginjal rasa
nyeri adalah akibat dari hidronefrosis yang rasanya lebih tumpul dan sifatnya
konstan. Terutama timbul pada costoverteral. (barbara. 1996:324)
Hematuria
Darah dari ginjal berwarna coklat tua, dapat terjadi karena adanya trauma yang
disebabkan oleh adanya batu atau terjadi kolik (ilmu kesehatan anak, 2002:840)

Infeksi
Batu dapat mengakibatkan gejala infeksi traktus urinarius maupun infeksi
asistemik yang dapat menyebabkan disfungsi ginjal yang progresif.
Kencing panas dan nyeri
Adanya nyeri tekan pada daerah ginjal
E PEMERIKSAAN PENUNJANG
Urin
a

PH lebih dari 7,6

b Sediment sel darah merah lebih dari 90%


c

Biakan urin

d Ekskresi kalsium fosfor, asam urat


Darah
a

Hb turun

b Leukositosis
c

Urium krestinin

d Kalsium, fosfor, asam urat


Radiologist
Foto BNO/NP untuk melihat lokasi batu dan besar batu
USG abdomen
F KOMPLIKASI
Menurut guyton, 1993 adalah :
Gagal ginjal
Terjadinya karena kerusakan neuron yang lebih lanjut dan pembuluh darah yang
disebut kompresi batu pada membrane ginjal oleh karena suplai oksigen
terhambat. Hal in menyebabkan iskemis ginjal dan jika dibiarkan menyebabkan
gagal ginjal

Infeksi
Dalam

aliran

urin

yang

statis

merupakan

tempat

yang

baik

untuk

perkembangbiakan microorganisme. Sehingga akan menyebabkan infeksi pada


peritoneal.
Hidronefrosis
Oleh karena aliran urin terhambat menyebabkan urin tertahan dan menumpuk
diginjal dan lam-kelamaan ginjal akan membesar karena penumpukan urin
Avaskuler ischemia
Terjadi karena aliran darah ke dalam jaringan berkurang sehingga terjadi kematian
jaringan
G PERAWATAN
Diagnosa dan intervensi
Nyeri bd peningkatan kontraksi ureteral, trauma jaringan pembentukan udema
(doengoes,2000).
Tujuan : nyeri berkurang, spasme terkontrol
KH

: klien tampak rileks

Intervensi :
kaji nyeri dengan PQRST
jelaskan penyebab nyeri dan pentingnya melapor jika nyeri dan
perubahannnya
ajarkan teksnik relaksasi dan distraksi
beri kompres hangat pada daerah nyeri
kolaborasi analgetik
Ganguan istirahat dan tidur bd nyeri
Tujuan : istirahat tidur terpenuhi
KH

: identifikasi teksnik induksi tidur, faktor penyebab g3 tidur

Intervensi :
Beri lingkungan yang tenang untuk pasien
Atur prosedur agar tidak mengganggu waktu istirahat pasien

Kaki penyebab gaangguan tidur


Resti infeksi bd tindakan invasive
Tujuan : tidak terjadi infeksi
KH

: tidak ada tanda-tanda infeksi

Intervensi :
Pertahankan aseptic dalam tindakan
Monitor TTV
Periksa laboratorium tanda-tanda infeksi
Kolaborasi pemberian analgetik
Perubahan eliminasi urin bd irirtasi ginjal, obstruksi, inflamasi
Tujuan : berkemih dengan normal
KH

: tidak ada tanda-tanda infeksi

Intervensi :
Awasi intake dan output cairan dan karakteristik urin
Kaji pola berkemih pasien
Dorong pemasukan cairan agar meningkat
Keji keluhan kandung kemih
Kolaborasi pemeriksaan laboratorium
Kurang perawatan diri.bd pemasangan alat pada tubuh
Tujuan : kebersihan terpenuhi
KH

: dapat perawatan diri secara mandiri

Intervensi :
Kaji penyebab kkurang perawatan diri
Dorong pasien melakukan personal hygien
Dorong pasien menggunakan alat Bantu yang ada

Daftar pustaka
Sjamsuhidajat, R % Jong Wim De. (1998). Buku ajar bedah. Jakarta : EGC
Tambayong, jan. (2000). Patofisiologi untuk keperawatan. Jakarta EGC.

E.

Pathways
Nefrolitiasis
Tindakan

Pembedahan

Konservatif

Nefrolithotomi

Ruang
Pemulihan

Anestesi

Luka terbuka

luka sayatan

Aspirasi

Peristaltik
Organisme
Usus me
dientre
Inflamasi

Tidak adekuat
informasi

Kelemahan
fisik

Sel rusak

Akumulasi
Skret

Penurunan
nafsu makan

Resiko infeksi

Kurangnya
pengetahuan
Mediator
Bradikinin
Cerotamin

Edema
Stimulasi
reseptor

Tak efektifnya
jalan nafas

Gangguan
nutrisi

Compresi
Nyeri
Nyeri

Cemas

kurang perawatan
diri

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN NEFROLITIASIS


DI RUMAH SAKIT ACHMAD MOCHTAR
BUKITTINGGI

Oleh :

IFZUELI PUTRA, S.Kep


NIM 15103084109011

CI KLINIK

CI AKADEMIK

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN
PERINTIS SUMATERA BARAT
2015 / 2016

Anda mungkin juga menyukai