Benda Sehari-hari
Di antara barang-barang kerajinan kayu yang merupakan bagian penting kehidupan
sehari-hari adalah perabot rumah tangga, benda penghias, dan benda pelengkap,
seperti bakiak, bingkai kaca, wadah kue, dan kotak penyimpanan pakaian. Wayang,
patung, dan topeng juga diukir dari kayu.
Hiasan Bangunan
Daya than dan keindahan alami kayu dimanfaatkan untuk ukiran unsur-unsur
arsitektural bangunan. Kerajinan kayu dan papan hias tembok yang sangat indah di
Yogyakarta dan Surakarta, Jawa memberikan contoh yang bagus. Benda-benda
tesebut dihias dengan ukiran mewah yang menggambarkan bentuk manusia, taru dan
satwa, serta ragam hias abstrak. Pada abad ke-18, pada saat kedua kerajaan tersebut
didirikan, ukiran kayu menjadi sarana yang cair dan ekspresif di tangan para
pengrajin Jawa. Bagaimanapun, mereka tidak bebas mengungkapkan gagasangagasan pribadi (seperti yang dilakukan orang Bali, misalnya); mereka harus lebih
ragam hias-ragam hias yang dihubungkan dengan makna-makna tertentu. Suatu
contoh yang agak aneh adalah Putri-mirong, di keraton Yogyakarta, yang tampak
seperti seorang wanita yang terlihat dari belakang. Ada penafsiran yang berbeda atas
patung ini: satu Hindu dan satu Islam. Yang pertama mengatakan itu Nyai Rara Kidul,
Ratu Laut Selatan, sedang yang lainnya menunjuk kaligrafi Islam.
Ukiran Bali
Bali menempati kedudukan istimewa dalam ukiran kayu Indonesia. Para seniman di
ulau ini bereputasi tinggi baik untuk ukiran hias, maupun karya patung mereka.
Seni bermakna banyak bagi orang Bali dan sulit memisahkannya dengan
kehidupan sehari-hari. Daya batin seni Bali berasal dari agama: Hindu yang
bercampur dengan kepercayaan pada leluhur dipadu dengan keahlian seni yang
sempurna. Pengaruh India sekitar abad pertama Masehi mengakibatkan pemakaian
pola baru. Ragam hias-ragam hias ini bertahan selama berabad-abad dan masyarakat
banyak menganggapnya dikarunii kekuatan gaib.
Bali
Orang Bali sejak muda dilatih menjadi calon seniman. Adalah hal yang biasa bila
dijumpai anak-anak kecil bermain dengan pahat dan pisau pada sebongkah kayu dan
bahkan menghasilkan patung yang benar-benar hidup. Raksasa bermata bulat (kiri)
dibuat oleh Wayan Tanggun, sedangkan di kanan, Garuda tradisional berdiri bersama
kayu ukiran bergaa Barat, bernuansa Pariwisata. Bakat alamiah itu membuat seniman
dan penulis Mexico, Miguel Covarrubis, menyebut setiap orang Bali seniman.
Sulawesi Selatan
Bagian luar rumah dan lumbung padi Toraja memperlihatkan ukiran yang
melambangkan kesuburan dan kemakmuran. Bentuk yang sering terlihat adalah
ukiran kayu kabongo kepala kerbau realistic dengan tanduk asli. Diatasnya biasanya
ada burung berleher panjang seperti naga yang disebut katik (kiri). Kabongo dan katik
Irian Jaya
Pengukir asmat yang unggul, diberi nama wow ipit, dan hanya mereka yang
mengerjakan ukiran tiang peringatan mbis (leluhur) setinggi delapan meter. Mbis
diukir dengan ornament burung, satwa, dan orang-orang mati yang semuanya
menghuni roh manusia.
Daftar Pustaka:
Sumartono. 2002. Indonesian Heritage; Kerajinan Kayu. Jakarta: Buku Antar
Bangsa.