Laporan Sistem Pencernaan
Laporan Sistem Pencernaan
OLEH :
GOLONGAN
: B-2
ASISTEN
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sistem pencernaan adalah sistem saluran yang dimulai dari mulut,
faring, kerongkongan ( esofagus ) , lambung. Usus halus, usus besar, dan
anus. Bagian atau organ ini adalah organ yang secara umum merupakan
saluran pencernaan. Sistem pencernaan berfungsi mencerna makanan
sehingga
dapat
dimanfaatkan
oleh
tubuh
sebagai
energi
dalam
melaksanakan aktifitas .
Saluran pencernaan merupakan sistem saluran yang dimulai dari
mulut sampai ke anus. Rongga mulut atau cavity mempunyai panjang
15 20 cm. didalam mulut sudah mulai terjadi proses pencernaan. Dalam
mulut terdapat ptyalin,maltase, dan musin. Sekresi air ludah / saliva
500 1500 ml / hari dengan pH 6.4. Esofagus mempunyai panjang
25 cm , diameter 2,5 cm , pH 5-6 , tidak terdapat enzim ataupun
absorbsi.
Dalam hubungannya dengan farmasi , sistem pencernaan harus
diketahui dan dipahami betul tentang bagaimana mekanisme dari bagian
setiap organ. Karena obat dengan jalur penggunaan peroral harus
memberikan efek yang maksimal terhadap tubuh, tapi hal ini tidak begitu
saja terjadi bila kita tidak memperhatikan seperti tempat obat yang
seharusnya larut secara sempurna. Keseimbangan pH obat dengan pH
yang ada dilambung , usus, dan sebagainya harus sama.
mengetahui
letak
dan
ukuran
dari
sistem
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Teori umum
Saluran pencernaan merupakan sistem saluran yang di mulai
dari mulut sampai pada anus. Didalam mulut sudah mulai terjadi
proses penyerapan dengan mekanisme difusi pasif (transportasi pasif)
dan transpot kolektif (pori-pori). Di dalam mulut terdapat enzim
Ludah
melumas
makanan
kerongkongan
kemudian
juga
sehingga
(esofagus)
didorong
mengandung
yang
dengan
lebih
musin,
yang
mudah
ditelan.
panjangnya
gerakan
peristaltik
5cm,
berfungsi
Dalam
makanan
melalui
katub
mengalami
atropi
dan
kehilangan
banyak
kuman
seperti
streptococcus. Faktor
Subfilum
Class
Subclass
Family
Genus
Spesies
: Vertebrata
: Mamalia
: Rodentia
: Muridae
: Mus
: Mus musculus
BAB III
METODE KERJA
III.I ALAT DAN BAHAN
III.I.I. Alat Percobaan
Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini adalah :
Benang , Gunting Bedah, Papan Bedah, Pinset, Pisau Bedah,
dan Toples.
III.I.2. Bahan Percobaan
Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan ini
adalah ; Kapas dan Kloroform.
III.I.3. Hewan Coba
BAB IV
TABEL PENGAMATAN
KL
HEWAN
ORGAN YANG
COBA
DIAMATI
PANJANG
LEBAR
Esofagus
2 cm
0,1 cm
Lambung
Usus Besar
Usus halus
Esofagus
Lambung
Usus Besar
Usus Halus
Esofagus
Lambung
Usus Besar
Usus Halus
Esofagus
Lambung
Usus Besar
Usus Halus
Esofagus
Lambung
Usus Besar
Usus Halus
2,2 cm
11 cm
31 cm
1,5 cm
1,5 cm
9 cm
42 cm
1cm
1,5 cm
22 cm
39 cm
3 cm
3 cm
16 cm
57cm
3 cm
1,5 cm
14,5 cm
44 cm
0,8 cm
0,6 cm
0,2 cm
0,2 cm
1cm
0,1 cm
0,1 cm
0,2 cm
1cm
0,2 cm
0,1 cm
0,1 cm
1,5 cm
1 cm
0,5 cm
0,3 cm
0,5 cm
1,5 cm
0,4 cm
1.
MENCIT
2.
MENCIT
3.
MENCIT
4.
MENCIT
5.
MENCIT
UKURAN ORGAN
BAB V
PEMBAHASAN
Saluran pencernaan adalah suatu sistem yang diamati dari mulut,
hingga anus. Makanan harus mengalami berbagai perubahan dalam
saluran cerna hingga diperoleh bentuk- bentuk sederhana yang dapat
diabsorbsi dalam darah untuk selanjutnya diangkut oleh darah atau limfe
ke sel sel tubuh. Perubahan menjadi bentuk sederhana ini dilarutkan
melalui proses pencernaan dalam saluran cerna. Pencernaan makanan
terjadi didalam saluran cerna yang panjangnya 8 9 cm. Saluran cerna
merupakan sistem yang sangat kompleks yang melakukan berbagai
dalam susu dan Lipase Gastrik untuk mencerna lemak menjadi asam
lemak dan gliserol. Mukosa atau lendir berfungsi melindungi dinding
lambung dari abrasi dan memiliki kemampuan regenerasi bila terjadi luka.
Dari lambung lemak dan protein dituntaskan dalam usus halus untuk
selanjutnya diabsorbsi oleh vili ( Jonjot ) usus halus. Usus halus terdiri
atas tiga bagian, yaitu duodenum ( usus dua belas jari ), yeyunum ( usus
kosong ), ileum ( usus serap ). Di dinding usus halus banyak mengandung
kelenjar kelenjar mukosa yang mampu menghasilkan sekitar 3 liter
getah/hari. Hasil sekresi kelenjar bersifat alkalis ( ph 8-9 ) yang berfungsi
menetralkan makanan dari asam getah lambung dan mengubah pH usus
halus ke pH optimal agar enzim pangkreas bekerja.
Usus besar ( kolon ) dilapisi oleh membran mukosa tanpa lipatan
kecuali pada rektum. Fungsi utama organ ini adalah mengabsorbsi air,
membentuk massa feses, dan membentuk lendir untuk melumasi
permukaan mukosa. Dalam sistem pencernaan, posisi kolon mula mula
naik yaitu di mulai dari apendiks ( usus buntu ) kemudian mendatar dan
turun kembali sampai poros usus ( rektum ). Kolon yang mengarah ke
Gambar.2
Gambar. 3
Gambar. 4
Usus
halus
Usus
Gambar. 5
Usus
Lambun
g
Gambar. 6
Gambar. 7
Gambar. 8
Keterangan :
Gambar 1 : Gambar hewan coba Mus musculus
Gambar 2 : Gambar posisi melintang hewan coba Mus musculus
Gambar 3 : Gambar hewan coba Mus musculus pada saat di bedah
Gambar 4: Gambar organ pencernaan setelah di bedah pada hewan
coba
Gambar 5 : Gambar organ usus pada hewan coba
Gambar 6 : Gambar organ usus dan lambung pada hewan coba
Gambar 7 : Gambar anatomi sistem pencernaan pada manusia
Gambar 8 : Gambar anatomi lambung manusia
BAB VI
PENUTUP
VI.1 KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa:
1. Sistem
pencernaan
kerongkongan
manusia
terdiri
lambung
dari
usus halus
mulut
usus
besar
anus
2. Adapun panjang esofagus pada mencit yaitu berkisar antara
1cm 3 cm dan lebarnya yaitu berkisar antara 0,1 cm 0,3 cm
3. Panjang lambung pada mencit yaitu berkisar antara
1,3
cm
cm
0,5 cm 1,5 cm
4. Panjang usus halus
dan
lebarnya
yaitu
berkisar
antara
cm
57
cm
dan
lebarnya
yaitu
berkisar
antara
0,1 cm 0,5 cm
VI.2. SARAN
Sebaiknya menggunakan hewan coba yang ukurannya lebih
besar misalnya tikus dll.
DAFTAR PUSTAKA
Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen
Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.
Endro Nugroho. 2007. Farmakologi Obat Obat Dalam Pembelajaran
Ilmu Farmasi Dan Dunia Kesehatan. Pustaka Pelajar. Jakarta.