ANALISIS
1. SEKRAP
Proses sekrap digunakan dalam proses pemesinan untuk meratakan suatu
permukaan yang tidak rata, atau mereduksi ketebalan dari suatu permukaan.
Untuk meratakan permukaan benda-benda kerja yang berukuran besar dan
berat atau benda-benda kerja yang dipegang satu baris pada platen
sebaiknya digunakan sekrap meja (planning), karena kecepatan potongnya
konstan. Pada sekrap meja (planning), komponen yang bergerak adalah meja
kerja dalam arah garis lurus terhadap pahat. Sedangkan pahat tetap pada
posisinya.
1.1 Jenis-jenis mesin sekrap
Mesin sekrap ada 2 jenis, yakni mesin sekrap biasa (shaper) dan mesin
sekrap meja (planner). Perbedaan paling mendasar pada keduanya terletak
pada gerak potong dan gerak makan. Gerak potong pada shaping dilakukan
oleh pahat sedangkan gerak makan dilakukan oleh benda kerja. Sebaliknya,
pada planner benda kerja yang melakukan gerak potong dan pahat yang
melakukan gerak makan.
Pada mekanisme tersebut gerak balik lebih cepat daripada gerak maju
(gerak potong) pahat. Karena kecepatan sudut crank pin adalah konstan,
maka waktu yang dibutuhkan gerak maju lebih pendek dibanding waktu
untuk gerak balik, sehingga cycle saat gerak maju lebih besar dibandingkan
besar sudut yang ditempuh Crank pin saat gerak balik. Dengan kata lain,
kecepatan balik lebih cepat dibandingkan kecepatan maju.
Oleh karena adanya mekanisme balik cepat (quick return mechanism), mata
pahat akan terangkat pada saat gerak balik. Akibatnya pada proses balik
tidak terjadi gerak potong. Pada proses balik tidak terjadi gerak potong
dikarenakan adanya material (benda kerja) pada daerah yang dilewati pahat
saat gerak maju sudah habis terpotong saat gerak maju (gerak potong)
pahat.
Berikut adalah gambar skematik untuk gerak quick return mechanism :
geram.
Sedangkan
menghasilkan
permukaan
baru
gerak
sehingga
potong
adalah
menghasilkan
gerak
sisa
yang
material
berbentuk serpihan yang disebut geram. Pada mesin sekrap gerak potong
dilakukan oleh benda kerja dan gerak makan dilakukan oleh pahat. Pahat
yang digunakan adalah pahat mata tunggal. Ketelitian proses pemesinan
menggunakan mesin sekrap meja lebih baik.
kecermatan
perataan
menggunakan
gigi
rachet
sangat
tergantung dengan jarak pits dari roda gigi yang ada. Semakin besar nilai
pitsnya, kecermatan pemotongan akan semakin menurun. Sebaliknya,
apabila melakukan pemotongan secara manual, tergantung kemampuan
operator yang mengoperasikannya, namun kecermatan perataan benda
kerja
Langkah ayun pada mesin sekrap dapat diatur sesuai dengan yang
diinginkan. Untuk mengatur daerah kerja langkah ayun, dilakukan dengan
melonggarkan ram positioning lock terlebih dahulu, kemudian geser ram
sehingga jangkauan pahat pada waktu ram bergerak menjangkau semua
bagian benda kerja. Setelah itu dikunci kembali vertical positioning lock.
Untuk mengatur panjang langkah ayun, mula mula longgarkan terlebih
dahulu stroke regulator lock nut, kemudian putar stroke shaft sesuai dengan
panjang langkah yang diinginkan. Setelah itu kencangkan kembali stroke
regulator lock nut.
Semakin besar kecepatan potong, maka semakin besar pula produktifitas
mesin sekrap dalam satu waktu tertentu. Jadi antara kecepatan potong dan
produktivitas mesin berbanding lurus satu sama lain.
Perbandingan kecepatan Rs selalu < 1 karena kecepatan maju lebih kecil dari
kecepatan balik. Hal ini disebabkan oleh pahat yang naik pada saat gerak
balik dan saat itu pahat tidak melakukan gerak potong sehingga gerakan
yang tidak produktif semacam itu lebih baik dipercepat untuk efisiensi
waktu.
Semakin besar gerak makan (f) dan jumlah langkah per menit (n p), maka
kecepatan makan semakin besar:
Vf f . n p
Kecepatan potong rata-rata (v) yang sudah diketahui sejak awal digunakan
untuk mencari jumlah langkah per menit (np)
n p . l t . (1 R s )
2 .1000
Benda kerja :
lt
= panjang pemesinan
= lo + lv + lw
lo
= panjang pemotongan
lv
= langkah awal
lw
= langkah akhir
dalam mm
Mesin sekrap
f
np
Rs
= perbandingan kecepatan
vM
vr
=
2. BROACHING
proses
broaching
dilakukan,
benda
kerja
harus
lubangi
broaching
pembuatan
profil
adalah
pada
proses
lubang
suatu
akan terbentuk
pahat
yang
tergantung
digunakan.
dari
Pada
Penarik pahat
Geram yang dihasilkan dari proses broaching tidak kontinu. Hal ini
disebabkan oleh mata pahat yang jamak.
gerak
balik
menghubungkan
sehingga
ketika
terdapat
pahat
gerak
engsel
dengan
balik
pahat
yang
mesin
tidak
3.
gambar!
Cara mengaturnya yaitu dengan
mengatur tuas panjang langkah
seperti pada gambar di bawah ini.
Pengaturan
tuas
untuk
menentukan
kecepatan,
dapat
dilihat
table
dari
kecepatan
pada
mesin
table
sekrap.
pemotongan
yang
akan dilakukan
4. Bagaimana cara menentukan langkah per menit?
Langkah per menit dapat ditentukan dengan mengatur panel transmisi.
Mulanya dengan cara menghubungkan kopling melalui handel clutch setelah
itu memilih besarnya tingkatan langkah per menit sesuai dengan jenis pahat
dan benda kerja seperti tercantum pada tabel di bawah ini.
No.
1
2
3
4
5
6
5.
Gear
1
2
3
4
5
6
range
low
low
low
high
high
high
stroke/min
11
17
27
41
65
101
antar sisinya dari raw material berupa balok yang belum tentu siku
antar sisinya? Jelaskan langkah-langkahnya dengan gambar!
Benda kerja harus dicekam dengan baik lebih dahulu. Pencekaman benda
kerja disesuaikan dengan kontur permukaan benda kerja yang akan disekrap.
Untuk mencekam benda kerja yang memiliki permukaan tidak beraturan
material
disekrap
di
agar
bergerak
perlahan
relatif
lambat.
Setelah
itu,
blank
dengan
keadaan
statis.
B. BROACHING
1. Gambarkan benda kerja beserta dimensinya (sebelum dan sesudah
dilakukan proses permesinan)!
dimana
= pitch
RPT
nr
ns
nf
tr
ts
tf
Ls
= Shank length
LRP
D1
D2
3.
gambar!
Pertama-tama benda kerja dilubangi dengan proses gurdi (drilling). Lalu,
pahat broaching dimasukkan ke
dalam lubang benda kerja tersebut.
Kemudian
pahat
dipasangkan
ke
broaching
broach
chuck.
broaching
akan
bergerak
Gerak makan
5.
6. Apakah jenis pembuat lubang yang anda anjurkan untuk hal-hal berikut :
- melebarkan alur pasak roda gigi?
- membuat spline pada blank roda gigi?