Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebagai salah satu sektor pembangunan yang dapat memacu pertumbuhan
ekonomi suatu wilayah , periwisata dianggap sebagai suatu aset yang
strategis untuk mendorong pembangunan pada wilayah wilayah tertentu
yang mempunyai potensi objek wisata. Dengan adanya perkembangan
industri pariwisata di suatu wilayah, arus urbanisasi ke kota kota besar
dapat lebih ditekan. Hal ini disebabkan pariwisata memiliki tiga aspek
pengaruh yaitu aspek ekonomis ( sumber devisa, pajak pajak ), aspek sosial
( penciptaan lapangan kerja ) dan aspek budaya ( Hartono, 1974 : 45 ).
keberadaan sektor pariwisata tersebut seharusnya memperoleh dukungan dari
semua pihak seperti pemerintah daerah sebagai pengelola, masyarakat yang
berada di lokasi objek wisata serta partisipasi pihak swasta sebagai
pengembang.
Selain peran yang dimilikinya, pariwisata juga merupakan suatu sektor
yang tidak jauh berbeda dengan sektor ekonomi yang lain yaitu dalam proses
perkembangannya juga mempunyai dampak atau pengaruh dibidang sosial
dan ekonomi. Pengaruh yang ditimbulkan tersebut dapat berupa pengaruh
positif maupun negatif terhadap kehidupan masyarakat setempat. Untuk
mencegah perubahaan itu menuju ke arah negatif maka diperlukan suatu
perencanaan yang mencakup aspek sosial dan ekonomi, sehingga sedapat
mungkin masyarakat setempat ikut terlibat di dalam perencanaan dan
pengembangan pariwisata. Hal ini perlu dilakukan untuk mendukung
keberhasilan pengembangan daerah wisata yang bersangkutan ( Kodyat ,
1982 : 4 ) . proses pembangunan dan pengembangan suatu wilayah dapat
ditunjang oleh potensi wisata yang dimilikinya.

13

Majunya industri pariwisata suatu daerah sangat bergantung kepada


jumlah wisatawan yang datang, karena itu harus ditunjang dengan
peningkatan pemanfaatan Daerah Tujuan Wisata (DTW) sehingga industri
pariwisata akan berkembang dengan baik. Negara Indonesia yang memiliki
pemandangan alam yang indah sangat mendukung bagi berkembangnya
sektor industri pariwisata di Indonesia. Sebagai negara kepulauan, potensi
Indonesia untuk mengembangkan industri pariwisata sangatlah besar.
Kabupaten Gianyar merupakan daerah yang giat mengembangkan potensi
wilayahnya untuk tujuan wisata dan menarik minat wisatawan untuk
berkunjung. Obyek dan daya tarik wisata (ODTW) yang dimiliki Kabupaten
Gianyar cukup banyak dan bervariasi sesuai Keputusan Bupati Gianyar
Nomor : 402 Tahun 2008 Tentang Penetapan Obyek Dan Daya Tarik Wisata
Kabupaten Gianyar memiliki 61 Obyek dan Daya Tarik Wisata yang terdiri
atas obyek wisata alam, museum, peninggalan purbakala, pusat kesenian,
pusat kerajinan.

1.2 Rumusan Masalah


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Apakah yang di maksud dengan pariwisata ?


Apa saja aspek dari ekonomi pariwisata ?
Apa saja dampak yang timbul dalam ekonomi pariwisata ?
Bagaimana potensi Desa Lebih tersebut ?
Apa yang menarik dari Pantai Lebih ini ?
Apa yang menjadi ciri khas dari pantai lebih ?

1.3 Tujuan
Tujuan dari pembahasan ini adalah untuk mengetahui kehidupan
masyarakat di wilayah desa Lebih, dan Objek wisata Pntai Lebih itu sendiri

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pariwisata
Secara Etomoogi pariwisata berasal dari dua kta yaitu pari yang berarti
banyak/berkeliling, sedangkan pengertian wisata berarti pergi. Didalam
kamus besar indonesia pariwisata adalah suatu kegiatan yang berhubungan

13

dengan perjalanan rekreasi. Sedangkan pengertian secara umum pariwisata


merupakan suatu perjalanan yang dilakukan seseorang untuk sementara
waktuyang diselenggarakan dari suatu tempat ketempat lain dengan
meninggalkan tempat semula dan dengan suatu perencanaan atau bukan
maksud mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya, tetapi semata mata
untuk menikmati kegiataan pertamasyaan atau reakreasi untuk memenuhi
keinginan yang beraneka ragam.
Banyak negara yang mengantungkan pendapatan pada sektor pariwisata
karena industri pajak merupakann sumber pajak dan pendapatan. Adapun
wisatan menurut definisi internaional sebagai berikut:
1. Visitor atau pengunjung adalah sesorang yang melakukan perjalanan
kesuatu negara yang bukan tempat negara yang mereka tinggal, karean
suatu alasan yang bukan pekerjaannya sehari-hari.
2. Tourist atau wisatawan adalah pengunjung yang tinggal sementara disuatu
tempat paling sedikit 24 jam di negara yang dikunjungi dengan motivasi
perjalanannya yang berhubungan dengan berlibur, berdagang, kunjungan
keluarga, misi dan pertemuan-pertemuan.
3. Excursionist ( pelancong) adalah pengunjung sementara di suatu negara
tanpa menginap.

2.2 Aspek Aspek Ekonomi Pariwisata

1. Lokasi Industri Pariwisata


Lokasi industri pariwisata mempunyai beberapa pengaruh
dan akibat terkait dengan keadaan ekonomi suatu kawasan. Dari
berbagai pengaruh dan akibat tersebut, ada 3 hal yang menjadi
fokus dalam diskusi dalam kaitannnya dengan lokasi sebuah
industri pariwisata yaitu:
a. Pengaruh terhadap masyarakat daerah

13

Dengan dibangunnya beberapa fasilitas pariwisata seperti, hotel,


restoran dan lainnya berpengaruh kepada masyarakat setempat
seperti:
1) Penyerapan tenaga kerja
Contohnya: Hotel dan restoran yang membutuhkan banyak
karyawan yang sesuai dengan bidangnya.
2) Promosi budaya daerah masyarakat
Contoh: Budaya kita akan lebih dikenal oleh masyarakat
luar negeri.
3) Pemberdayaan hasil alam masyarakat daerah
Contoh: Bahan baku dan bahan mentah untuk hotel dan
restoran seperti, mebel, amentis hingga bahan makanan.
4) Pengembangan infrastruktur pendukung didaerah
Contoh: perbaikan aksesibilitas menju objek wisata,
perbaikan untuk sarana penerangan
b. Akibat ganda pariwisata
Dengan besarnya pertumbuhan pariwisata juga berperan ganda
dalam terciptanya kesempatan kerja, baik langsung maupun tidak
langsung. Sehingga menekan angka pengangguran.Contoh: disaat
pariwisata tumbuh, maka industry pariwisata juga membutuhkan
orang yang andal juga dalam bidang tersebut seperti: pemandu
wisata, driver pariwisata dan lainya.
c. Berbagai masalah dalam pariwisata
Berkembangnya pola hidup yang konsumtif di kalangan
masyarakat daerah wisata
Berkurangnya lahan pertanian, karena perluasan kawasan
wisata.
Berubahnya gaya atau pola hidup sehari-hari di daerah wisata.
Terganggunya kelestarian lingkungan.

13

Tenaga kerja pribumi hanya berada pada level yang bawah.


Contoh: hanya menjadi, gardener, bellboy, cleaning service, dan
lainnya.
Budaya dikomersilkan.
Munculnya berbagai
dipentaskan

kesenian

untuk kepentingan

yang
agama,

awalanya
kemudian

hanya
demi

kepentingan wisatawan dijadikan suatu yang bersifat komersial.


Contoh: Pura umat Hindu di Bali.
Bahan makanan yang tidak sesuai standar membuat pihak hotel
dan restoran harus meng-import untuk bahan bakunya dari
negara asal. Hal ini membuat tidak diberdayakannya hasil bumi
masyarakat setempat. Contoh: beberapa jenis sayuran dan
minuman.
Munculnya sex industry yang membuat masyarakat setempat
terpengaruh terhadap budaya luar, sehingga melanggar dari
norma-norma yang berlaku di daerah tersebut. Contoh:
banyaknya Pub dan diskotek serta tempat karaoke yang beralih
fungsi.
2. KEDUDUKAN PARIWISATA SEBAGAI PENGHASIL DEVISA

1. Periwisata sebagai Quick Yielding Industry


Dalam pariwisata Quick Yielding Industri berarti cepat
menghasilkan. Dengan mengembangkan pariwisata sebagai
industry, perolehan devisa yang dibutuhkan oleh pembangunan
ekonomi lebih cepat diperoleh dibandingkan dengan melakukan
pengiriman komoditi ke luar negeri ( ekspor) yang memakan
waktu relative lebih lama. Oleh karena itu pariwisata
merupakan salah satu alternative untuk memperoleh lebih cepat

13

dengan mengembangkan pariwisata sebagai penghasi devisa


Negara
2. Pariwisata sebagai Insible Export
Insible export berarti eksport yang tidak nyata, karena memang
tidak ada barang atau komoditi yang dikirim keluar negeri.
Devisa diperoleh dengan menarik wisatawan datang berkunjung
disuatu Negara. Bila wisatawan datang kenegara atau daerah
tujuan wisata maka mereka akan membelanjakan uangnya
untuk semua kebutuhan dan keinginananya selama tinggal
didaerah atau suatu kota tertentu. Jadi dalam insible export
devisa diperoleh secara langsung dari wisatawan ketika mereka
membayar bermacam macam kebutuhan yang umumnya
terdiri dari :
a) Biaya menginap dihotel (accommodation)
b) Biaya makan dan minum selama berkunjung ( food
and beverages)
c) Biaya menyaksikan hiburan (entertainment)
d) Biaya belanja cinderamata dan oleh oleh lainnya
(purchases)
e) Biaya sightseeing dan tours disetiap kota / DTW
yang dikunjungi
f) Biaya transportasi local
g) Biaya keperluan lain lain (others)
3. Kedudukan pariwisata sebagai penghasil devisa
Pada dasarnya, masuknya devisa sector pariwisata bukan saja
dari pengeluaran wisatawan (touris expenditure) akan tetapi
berasal dari beberapa transaksi sebagai berikut :
A. Menerima visa feee sewaktu calon wisatawan meminta visa
dikedutaan besar Indonesia diluar negeri ( Negara asal
wisatawan)

13

B. Hasil penjualan tiket maskapai penerbangan ( bila wisatawan


C.
D.
E.
F.

menggunakan Garuda)
Biaya taksi dari bandara ke hotel
Biaya penginapan dihotel atau yang lainnya
Biaya taksi atau angkutan lain untuk shopping dan sebagainya
Feee perpanjangan visa bila diperlukan.

2.3 Dampak Ekonomi Pariwisata


Pariwisata adalah suatu kegiatan yang secara langsung menyentuh
dan melibatkan masyarakat, sehingga membawa berbagai dampak
terhadap masyarakat. Salah satunya dampaknya adalah dalam
bidang ekonomi, antara lain :
Dampak Positifnya
1. Membuka lapangan kerja bagi penduduk lokal di bidang
pariwisata seperti : tour guide, waiter, bell boy, dan lain-lain.
2. Dibangunnya fasilitas dan infrastruktur yang lebih baik demi
kenyamanan para wisatawan yang juga secara langsung dan
tidak langsung bisa dipergunakan oleh penduduk lokal pula.
Seperti : tempat rekreasi, mall, dan lain-lain.
3. Mendapatkan devisa (national balance payment) melalui
pertukaran mata uang asing (foreign exchange).
4. Mendorong seseorang untuk berwiraswasta / wirausaha,
contoh : pedagang kerajinan, penyewaan papan selancar,
pemasok bahan makanan dan bunga ke hotel,dan lain-lain.
5. Meningkatkan pendapatan masyarakat dan juga pendapatan
pemerintah.
6. Memberikan keuntungan ekonomi kepada hotel dan restaurant.
Contohnya,

wisatawan

yang

pergi

berwisata

bersama

keluarganya memerlukan kamar yang besar dan makanan yang


lebih banyak. Dampak ekonomi tidak langsung dapat dirasakan

13

oleh pedagang-pedagang di pasar karena permintaan terhadap


barang/bahan makanan akan bertambah.
Dampak negatifnya
1. Bahaya ketergantungan yang sangat mendalam terhadap
pariwisata.
2. Meningkatkan inflasi dan harga jual tanah menjadi mahal.
3. Meningkatkan impor barang dari luar negri, terutama alat-alat
teknologi

modern

yang

digunakan

untuk

memberikan

pelayanan bermutu pada wisatawan dan juga biaya-biaya


pemeliharaan fasilitas-fasilitas yang ada.
4. Produksi yang bersifat musiman menyebabkan rendahnya
tingkat pengembalian modal awal.
5. Terjadi ketimpangan daerah dan memburuknya kesenjangan
pendapatan antara beberapa kelompok masyarakat.
6. Hilangnya kontrol masyarakat lokal terhadap sumber daya
ekonomi.
7. Munculnya neo kolonialisme dan neo imperialisme.
2.4 Potensi Masyarakat Desa Lebih
Lebih adalah desa yang berada di kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar,
Bali, Indonesia yang memiliki luas wilayah 2,015 Km2. Jumlah penduduk
desa Lebih sebanyak 8.324 (Jiwa) yang terdiri dari 4.178 (jiwa) laki laki
dan 4.146 (jiwa) perempuan serta jumlah Rumah tangga di desa Lebih
sebanyak 1.690 ( RT). Jumlah pengangguran di Desa Lebih sebanyak 1.371
orang, yang terdiri dari 651 orang yang kisaran umur dari 18 sampai dengan
65 tahun sedangkan yang Perempuan sebanyak 720 orang yang kisaran umur
dari 20 sampai dengan 63 tahun. Sedangkan jumlah pekerja di Desa Lebih ini
Mulai dari PNS sejumlah 156 RT ( rumah tangga ) sebanyak 212 orang,
Swasta/buruh sejumlah 766 RT sebnyak 1.774 orang,

2.5 Objek wisata pantai Lebih

13

Pantai Lebih Gianyar ini terletak di kawasan selatan gianyar, menawarkan


keindahannya, dari pantai ini bisa melihat gambaran bentuk pulau Lombok
dari barat karena pantai ini dibatasi oleh pulau Lombok pada bagian timurnya,
apabila kita berada dipantai ini dan melihat ke selatan maka kita juga bisa
melihat bentuk pulau Nusa Penida karena pantai lebih ini pada bagian
selatannya dibatasi oleh pulau Nusa Penida.
Perayaan libur akhir pekan ( weekend ), sejumlah objek wisata di Bali
selalu ramai dikunjungi wisatawan. Salah satunya adalah Pantai Lebih yang
terletak di Desa Lebih, Kabupaten Gianyar. Pantai yang umumnya relatif sepi
pada hari biasanya, di hari libur akhir pekan tampak lebih ramai. Menurut
seorang pemilik salah satu warung lesehan di kawasan pantai tersebut
mengatakan, tiap hari libur jumlah kunjungan ke pantai ini meningkat hingga
tiga kali lipat dibanding hari normal. Berbeda dengan Pantai Kuta yang ramai
dan macet oleh turis asing, pantai yang menawarkan suasana tenang dan jauh
dari kemacetan lebih banyak didominasi wisatawan lokal atau domestik.
Pengunjung yang datang ke pantai ini sebagian besar warga Bali dan
beberapa wisatawan domestik dari berbagai kota di Indonesia yang kebetulan
lewat. Para pengunjung atau wisatawan yang singgah umumnya ingin
mencoba sate languan, yang katanya terkenal di mana-mana, ungkapnya.
Selain sebagai tempat mencoba beragam kuliner ikan laut, Pantai Lebih juga
menawarkan keindahan. Dari pantai, pengunjung bisa melihat gambaran
bentuk Pulau Lombok dari barat melihat bentuk Pulau Nusa Penida pada
bagian selatannya. Untuk bisa masuk ke areal pantai ini, pengunjung tidak
dipungut tiket tanda masuk. Mereka yang datang hanya diwajibkan membayar
retribusi parkir untuk kendaraan roda dua maupun roda empat, katanya.
Ia mengungkapkan, angin kencang dan gelombang tinggi yang kerap
menerjang kawasan perairan Pantai Lebih ini telah memporak-porandakan
sejumlah warung lesehan yang tidak jauh dari bibir pantai. Kalau sekarang
hanya beberapa warung yang masih, tapi mereka masih bisa nongkrong

13

sambil mencoba aneka hidangan laut, karena banyak warung makan yang
masih tetap buka, katanya.
Dan salah seorang warga asal Klungkung mengakui, Pantai Lebih
menawarkan suasana yang relatif lebih sepi, tenang, dan tentu saja bebas
macet.

2.6 Ciri Khas dari Pantai Lebih


Ciri khas dari pantai Lebih adalah Jejeran warung-warung makanan khas Desa
Lebih. Tentu saja tema utamanya adalah hidangan laut. Ikan tenggiri, ikan
tuna, hingga ikan marlin, diolah menjadi menu makanan yang enak.
Pantai Lebih cocok menjadi destinasi wisata kuliner maupun tempat
peristirahatan sejenak. Dengan pemandangan ke lepas pantai timur Bali, pasir
hitam yang eksotis, aroma satai lilit yang dibakar, cocoklah Pantai Lebih
menjadi tempat wisata.
Bisa dibilang, Pantai Lebih cocok menjadi rest area atau tempat peristirahatan
karena aksesnya yang berada di tengah-tengah Jalan Ida Bagus Mantra. Jalan
ini menghubungkan Denpasar dan Kabupaten Karangasem, berada di sisi
timur Bali.
"Ciri khas kuliner lokal serba ikan, seperti sate laut, sate lilit dengan
bumbunya khas Desa Lebih, bakso laut atau bakso ikan, dan pepes," tutur
Badan Pengelola Desa Pakraman Lebih, I Gde Pageh Yasa.
Ada lebih dari 20 warung di pantai ini, belum termasuk pedagang ikan segar.
Ya, penduduk lokal umumnya adalah nelayan. Setiap harinya ikan segar
mudah didapat.
Namun, dulu warung-warung di Pantai Lebih masih terkesan berantakan.
Belakangan, tepatnya sejak sebulan lalu, warung-warung ditata rapi di tepian
jalan masuk ke Pantai Lebih. Warung permanen dengan lantai keramik.

13

Jalan masuk pun dibuat lebar, bahkan terdapat mini market di Pantai Lebih.
Hanya saja, akibat abrasi sejak lama, pantai pun terkikis. Di tepian terdapat
batu-batu penahan gelombang yang baru dibangun sejak setahun lalu.
Penggemar wisata budaya dan fotografi pun cocok mampir ke pantai ini.
Sebab, pantai ini biasa dijadikan tempat upacara keagamaan seperti melasti.
Di waktu-waktu tertentu, pantai akan dipenuhi orang-orang yang beribadah,
melarung sajen ke laut. Corak cantik kebaya, pakaian adat Bali yang khas,
wewangian dupa, dan warna-warni sajen serta bunga-bunga, tambahan lagi
latar belakang laut lepas, hanya akan menghasilkan foto yang cantik.
"Tapi, setiap hari banyak juga dikunjungi orang untuk urusan spiritual. Dan,
ada keistimewaan dengan pasir hitamnya, orang yang sudah berumur senang
berendam di dalam pasir untuk kesehatan," tutur Yasa.
Tentu karena laut, wisata bahari menjadi andalan. Surfing di Pantai Lebih
sudah tak asing, baik oleh penduduk lokal maupun turis asing terutama
Australia. Sekedar berenang dan memancing juga menjadi andalan wisata di
Pantai Lebih.
Menurut Gde Bayangkara dari Dinas Pariwisata Gianyar, Desa Lebih sendiri
memiliki daya tarik berupa kerajinan khas penduduk setempat. Kerajinan
tersebut adalah tikar dari pandan dan batu sikat.

13

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pariwisata adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan
rekreasi. Sedangkan pengertian secara umum pariwisata merupakan suatu
perjalanan yang dilakukan seseorang untuk sementara waktu yang
diselenggarakan dari suatu tempat ketempat lain dengan meninggalkan tempat
semula dan dengan suatu perencanaan atau bukan maksud mencari nafkah di
tempat yang dikunjunginya, tetapi semata mata untuk menikmati kegiataan
pertamasyaan atau reakreasi untuk memenuhi keinginan yang beraneka
ragam.

13

13

Anda mungkin juga menyukai