IMUNOLOGI - Reaksi Ag Ab
IMUNOLOGI - Reaksi Ag Ab
Dr Nurhayati M.Kes
4.
Reaksi Presipitasi
Landasan teori :
1. Permukaan antibodi minimal 2 reseptor
antigen
Permukaan molekul antigen : banyak
epitop
Antigen berbentuk larutan
2. Antigen terlarut dicampur antibodi yang
sesuai terjadi ikatan silang antara
reseptor antigen pada permukaan
antibodi dengan epitop dari antigen
Reaksi Presipitasi
3.
Percobaan presipitasi
1.
2.
3.
Kelebihan Antigen :
Tidak terjadi ikatan silang ekstensif sehingga tidak
mungkin menghasilkan kisi-kisi 3 dimensi.
Kompleks Ag-Ab dihasilkan dalam jumlah sangat
sedikit dan bukan merupakan agregat besar shg
tetap dalam keadaan suspensi
Kelebihan antibodi :
Tiap antigen determinan diikat satu antibodi.
Karena itu tidak mungkin terjadi ikatan silang atau
kisi2 3 dimensi. Molekul Ag-Ab yang terbentuk
berupa kompleks kecil2 dan tetap dalam suspensi
koloid
Imunoelektroforesis
Reaksi Aglutinasi
Antigen berupa partikel ukuran besar
tidak
Crooss Matching
Tes Widal
Salmonella typhi (antgen) masuk tubuh antibodi
CARA :
1. Kedalam sederet tabung dituangkan serum penderita yang
ditipiskan secara bertingkat
2. Tambah suspensi kuman penyebab penyakit
3. Tentukan tabung dgn penipisa serum tertinggi yang masih
terjadi aglutinasi titer antibodi
Interpretasi :
Titer O aglutinasi < 1/40 dianggap normal, bila 1 mg kemudian
diulang terjadi peningkatan menunjang diagnosis
Uji Kehamilan
Imunofluoresensi
2.
Eksotoksin
- Bahan yang bersifat racun yang dibuat
kuman sewaktu masih hidup
- Larut dalam air
- Dapat berdifusi kedalam cairan tubuh
- diedarkan oleh darah keseluruh tubuh
Endotoksin
- Bahan yang bersifat racun dan dikeluarkan dari
tubuh kuman setelah kuman mati dihancurkan
oleh pertahanan tubuh
1.
EKSOTOKSIN
Antigen yang baik
1.
ENDOTOKSIN
Bukan antigen
2.
2.
3.
3.
4.
4.
Termostabil
Antitoksin
Toksoid :
Eksotoksin yang sudah dihilangkan sifat racunnya
melalui: penyimpanan lama, pemanasan suhu 570 C 30
menit atau dicampur bahan kimia
Antigenik determinan dari toksoid tidak rusak shg
masih menimbulkan respon kekebalan
Kuda disuntik toksoid berulang kali kuda menjadi
kebal, bila titer antitoksin cukup tinggi maka darah
kuda diambil bb liter diproses
Antitoksin mengikat toksin kerusakan sel dapat
dicegah
1.
2.
2.
Reaksi Wassermann
Bahan yang dibutuhkan
1. Serum orang yang diduga sifilis
Panaskan 560 C 30 menit komplemen
inaktif
2. Serum segar cavia normal : sumber
komplemen
3. Suspensi antigen : ekstrak jantung sapi (terdiri
dari kardiolipin + lesitin = 1 : 5)
4. Indikator dalam bentuk sistem hemolitik
E : eritrosit domba
A : antibodi terhadap eritrosit domba
C : komplemen
E + A EA
hemolisis negatif
EA + C EA-C
hemolisis positif
Tes WR positif
Ag + serum (ada Ab)
kompleks Ag-Ab
2.
Ag-Ab + C
kompleks Ag-Ab-C
3.
Ag-Ab-C + EA
Ag-Ab-C + EA hemolisis negatif
Cairan suspensi tidak berubah menjadi merah tidak
hemolisis
Komplemen sudah habis dipakai sistem I dalam tabung
ada Ab terhadap sifilis WR+
1.
Tes WR negatif
1.
2.
3.