1. Presipitasi
- Presipitasi merupakan reaksi imun terhadap antigen terlarut, uji presipitasi merupakan
metode untuk mengetahui ikatan spesifik antara antigen terlarut dan antibody. Ikatan
antara antigen dan antibody membentuk presipitat karena beberapa antigen bersifat
multivalent sehingga dapat diikat oleh lebih dari satu ikatan antibody dan terbentuk
senyawa yang lebih besar kemudian terbentuk presipitat yang dapat diamati. Cross
reaction: lattice
- Presipitat akan terbentuk pada proporsi antigen dan antibody yang optimal
- Faktor yang mempengaruhi terjadinya presipitat: jumlah antigen dan afinitas antibody
>108/mol
- Kurva presipitasi: zona antibody excess (kelebihan antibody), zona equivalence (optimal
antigen antibody) dan antigen excess (kelebihan antigen)
2. Aglutinasi
Uji deteksi ikatan antigen dan antibody membentuk jarring-jaring karena bagian antigen dapat
dikenali oleh antibody lain maka akan terjadi ikatan dan terbentuk agregat atau clumping
akibat cross link precipitate antigen. Terdapat dua jenis aglutinasi:
- Aglutinasi langsung: reaksi antara antigen yang tidak larut dengan antibody yang larut (tes
widal, tes demam tifoid)
- Aglutinasi tidak langsung: reaksi antara antigen terlarut dengan diikat oleh molekul
pembawa yang tidak larut seperti latex, sel darah merah. (contoh tes crp, rf).
Tipe-tipe aglutinasi:
• Aglutinasi langsung (direct agglutination)
• Aglutinasi tidak langsung (indirect agglutination/ passive agglutination), aglutinasi
pasif terbalik (reverse passive agglutination)
• Hambatan aglutinasi (Aglutination inhibition)
Penjelasan:
• Aglutinasi langsung atau direct agglutination: antigennya berupa suspense antigen
misalkan bakteri. Prinsipnya, antibody berikatan langsung dengan soluble antigen
dipermukaan sel kemudian terjadi cross reaction sehingga terbentuk agregat atau
clumping yang dapat diamati perubahannya.
➔ Contoh untuk tes widal (demma tifoid) suspense yang digunakan adalah bakteri
salmonelly yang telah dilemahkan dan uji golongan darah pada eritrosit
Golongan darah:
• Aglutinasi tidak langsung: Antigen soluble diikatkan pada molekul pembawa yang
tidak larut (latex, gelatin, silika) sehingga reaksi aglutinasi dapat dilihat langsung.
➔ Aplikaisnya: rheumatoid factor, antibody anti nuclear (virus), CRP, antibody
terhadap antigen streptococcus
Reaksi ini bisa dilakukan di slide atau tabung. Clamping bisa diamati dimikroskop
➔ Aglutinasi pasif terbalik: yang diikat oleh carrier adalan antibodinya untuk
mendeteksi antigennya. Antigennya multiple determinan
• Hambatan aglutinasi (Agglutination inhibition): reaksi hambatan aglutinasi didasarkan
pada kompetisi antara particulate dengan antigen terlarut di sampel terhadap
antibody yang terbatas. Sempel serum yang mengandung antigen ditambahkan
antibody akan terjadi ikatan sehingga ketika ditambahkan molekul carrier dengan
antigen tidak membentuk kompleks aglutinasi jadi jika tidak terjadi aglutinasi hasil
test positif
➔ Misalkan pemeriksaan circulating immune complekx atau tes kehamilan