penuaan
dan
penyakit
degeneratif
seperti
kanker,
granulasi
basah.
Metode
granulasi
basah
memiliki
meningkatkan
(Siregar,2010).
distribusi
Berdasarkan
keseragaman
paparan
diatas,
kandungan
peneliti
ingin
: Plantae
Division
: Magnoliophyta
Class
: Magnoliopsida
Order
: Asterales
Family
: Asteraceae
Genus
: Cosmos
Species
II.1.2 Morfologi
Morfologi dari tumbuhan kenikir (Cosmos caudatus Kunth) adalah
sebagai berikut: (Depkes, 2008)
Batang : Tegak segi empat, beralur membujur, bercabang banyak,
beruas, hijau keunguan.
Daun
panjang
cm, merah, benang sari bentuk tabung, kepala sari coklat kehitamhitaman, putik hijau kekuning-kuningan
Buah
1 cm, hitam
II.1.3 Habitat
Kenikir merupakan tumbuhan tropika asal Amerika Latin, namun
telah tumbuh menyebar dan mudah didapati di Florida, Amerika
Serikat, Malaysia, serta negara-negara di Asia Tenggara, termasuk
Indonesia. Kenikir merupakan tanaman perdu dengan tinggi sekitar
75-100 cm. (Batari, 2007)
II.1.4 Kandungan kimia
Daun kenikir mengandung saponin, flavonoida, fenol, mineral,
protein dan vitamin. (Daulat, 2013; Bunawan, 2014)
II.1.5 Khasiat
Sebagai penambah nafsu makan, obat lemah lambung, dan pengusir
serangga.
Tanaman
ini
digunakan
secara
tradisional
untuk
tahap
perkolasi
sebenarnya
(penetasan/penampungan
ekstrak), terus-menerus sampai diperoleh perkolat yang jumlahnya 15 kali jumlah bahan. (Depkes, 2000)
3. Sokhletasi
antioksidan,
enzim-enzim
tersebut
menghambat
Tablet
rendah
Tablet merupakan bentuk sediaan yang ongkos pembuatannya
paling rendah
3.
Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang paling ringan dan
paling kompak
4. Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang paling mudah dan
2.
5.
6.
7.
8.
2.
berat jenis.
Obat yang sukar dibasahkan, lambat melarut, dosisnya cukupan
atau tinggi, absorbsi optimumnya tinggi melalui saluran cerna
atau setiap kombinasi dari sifat di atas, akan sukar atau tidak
mungkin diformulasi dan dipabrikasi dalam bentuk tablet yang
3.
dan
5. Glidan
Glidan adalah bahan yang dapat meningkatkan kemampuan mengalir
serbuk, umumnya digunakan dalam kempa langsung tanpa proses
granulasi. Glidan berfungsi untuk menmpatkan partikel-partikelnya
di antara partikel partikel komponen lainnya. Glidan yang umum
digunakan adalah talk, pati, aerosil. (Anonim, 1995; Siregar, 2010)
6. Zat warna, Pemberi rasa, dan Pemanis
Penambahan zat warna, pemberi rasa dan pemanis untuk
meningkatkan nilai estetika atau untuk memberi rasa yang tidak enak
pada tablet. (Siregar, 2010)
II.4.4 Metode pembuatan tablet
Metode pembuatan tablet terdiri dari 3 metode, yaitu:
1. Cetak langsung
Cetak langsung adalah pencetakan bahan obat atau campuran bahanbahan obat, bahan pembantu berbentuk serbuk tanpa proses
pengolahan awal. Bahan-bahan yang dikempa langsung, disamping
baik alirannya dan kompresibilitasnya, juga harus inert, tidak berasa,
dapat dikerjakan kembali, bisa pecah dan murah. Prinsip pembuatan
tablet dengan metode cetak langsung adalah dengan menambahkan
zat aktif dengan eksipien yang mempunyai sifat alir dan
kompresibilitas yang tinggi dan langsung dicetak. (Ansel, 2005;
Lachman, 1994)
2.
Granulasi basah
Granulasi kering
Uji pemampatan
Uji pemampatan dilakukan untuk mengetahui sifat alir granul dengan
adanya
ketukan.
Pengujian
dilakukan
dengan
mengamati
Kerapatan nyata
1. Ditimbang sebanyak kurang lebih 40 g sampel serbuk (X)
Dimasukkan ke dalam gelas ukur 100 ml dan volume dicatat (Y)
2. Kerapatan nyata diperoleh dari bobot serbuk dibagi volume awal
Kerapatan nyata : Wn = X/Y. (Voight, 1994)
6. Kompresibilitas
Kompresibilitas diperoleh dari perhitungan kerapatan mampat dan
kerapatan nyata dan di hitung dengan rumus: (Voight, 1994)
K (%) = Wm Wn x 100%
Wm
K = Kompresibilitas
Wm = Kerapatan mampat
Wn = Kerapatan nya
II.4.6
1. Penampilan tablet
Penampilan umum suatu tablet, identitas visual serta seluruh
keindahannya sangat penting bagi penerimaan konsumen. Kontrol
terhadap penampilan umum tablet melibatkan bentuk, warna, ada
tidaknya bau, bentuk permukaan, dan cacat fisik. (Lachman, 1994)
2. Keragaman bobot
Jumlah bahan yang diisikan ke dalam cetakan yang akan ditekan,
menentukan berat tablet yang dihasilkan. Volume bahan yang
diisikan yang mungkin masuk ke dalam cetakan harus disesuaikan
dengan beberapa tablet yang telah lebih dahulu dicetak agar tercapai
berat tablet yang diharapkan. (Ansel, 2005)
Timbang 20 tablet, hitung bobot rata-ratanya. Jika ditimbang satu
persatu, tidak boleh lebih dari 2 tablet yang masing-masing bobotnya
menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih besar dari harga yang
ditetapkan kolom A, dan tidak satu tablet pun yang bobotnya
menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih dari harga yang ditetapkan
kolom B. (Anonim, 1979)
Tabel II.1
Syarat Penyimpangan Bobot Rata-Rata Tablet
Bobot rata-rata
25 mg atau kurang
26 mg sampai dengan 150 mg
151 mg sampai dengan 300 mg
Lebih dari 300 mg
3. Keseragaman ukuran
20%
15%
10%
Kekerasan tablet
Friksibilitas
Waktu hancur
DPPH.
Selanjutnya
pengeringan
ekstrak,
penentuan
dosis,
IV.1 Alat
Alat yang digunakan dalam pembuatan tablet ekstrak etanol daun
kenikir ini adalah : Timbangan analitik, oven, spektrofotometer sinar
ultraviolet sinar tampak, batang pengaduk, spatel, mesin pencetak
tablet (rotary machine), ayakan mesh, jangka sorong, alat uji
istirahat (corong dan silinder penyangga), alat uji daya alir, alat uji
metanol
p.a
dalam
labu
takar
100mL,
kemudian
itu
diukur
absorbansi
dengan
panjang
gelombang
IC50
<50
50 100
101 150
151 200
Nama zat
Formulasi
1
550mg
550mg
550mg
Avicel PH 101
2,14%
1,14%
0,14%
PVP
2%
3%
4%
Amprotab
5%
5%
5%
Mg stearat
Aerosil
1%
1%
1%
0,25%
0,25%
0,25%
Amprotab
5%
5%
5%
Ket : Dosis esktrak daun kenikir akan dihitung berdasarkan
perbandingan IC50 ekstrak daun kenikir dan vitamin C
V.5.3 Uji Sifat Fisik Granul
1. Kadar air
Sebanyak 1 gram granul dimasukkan ke dalam alat moisture balance.
Granul diratakan dan kemudian alat dijalankan, selanjutnya
diperoleh data kadar air yang terkandung dalam granul. (Voight,
1994)
Persyaratan : 2 5%
2. Waktu alir
Timbang 25 gram granul tempatkan pada corong alat uji waktu alir
dalam keadaan tertutup. Buka penutupnya biarkan granul mengalir,
catat waktunya, gunakan stopwatch, lakukan 3x. (Aulton, 1988;
Voight, 1994)
Tabel V.3
Kecepatan Alir dan Sifat Alir
Kecepatan Alir
Sifat Aliran
>10
Sangat baik
4 - 10
Baik
1,6 - 4
Sukar
<1,6
Sangat sukar
3. Sudut diam
Campuran serbuk yang tertampung dalam silinder penyangga dengan
membentuk puncak, selanjutnya diukur tinggi puncak serbuk (h)
yang terbentuk. Kemudian diukur juga jari-jari lingkaran (r)
penyangga dan dihitung sudut istirahat () dengan menggunakan
rumus: (Lachman, 1994)
Tg = h/r
Keterangan: h = Tinggi
R = Jari jari penyangga
Tabel V.4
Sudut istirahat dan tipe aliran
Sudut istirahat
Tipe aliran
Kurang dari 25
Sangat baik
25-30
Baik
30-40
Dapat lewat
Lebih dari 40
Sangat buruk
4. Kerapatan nyata
1. Ditimbang sebanyak kurang lebih 40 g sampel serbuk (X)
Dimasukkan ke dalam gelas ukur 100 ml dan volume dicatat (Y)
2. Kerapatan nyata diperoleh dari bobot serbuk dibagi volume awal
Kerapatan nyata : Wn = X/Y. (Voight, 1994)
5.
1.
Kerapatan mampat
Ditimbang sebanyak kurang lebih 40 g sampel serbuk (X)
2.
3.
6. Kompresibilitas
Kompresibilitas diperoleh dari perhitungan kerapatan mampat dan
kerapatan nyata dan di hitung dengan rumus: (Aulton, 1988; Voight,
1994)
K (%) = Wm Wn x 100%
Wm
K = Kompresibilitas
Wm = Kerapatan mampat
Wn = Kerapatan nyata
Tabel V.5
Kompresibilitas dan sifat aliran
V.5.4
Kompresibilitas
Sifat aliran
5 12
Sangat baik
12 18
Baik
18 21
Cukup baik
21 28
Kurang baik
28 35
35 38
Jelek
>40
Sangat jelek
1. Penampilan Tablet
Pengamatan terhadap penampilan fisik tablet seperti bentuk, kondisi
fisik, warna, dan bau. (Lachman, 1994)
2. Keragaman Bobot
Timbang 20 tablet, dihitung bobot rata-rata tiap tablet. Jika
ditimbang satu-persatu, tidak boleh lebih dari 2 tablet yang
menyimpang dari bobot rata-rata lebih besar dari harga yang
ditetapkan kolom A dan tidak boleh 1 tablet pun yang bobotnya
menyimpang dari bobot rata-rata lebih dari harga dalam kolom B.
Jika perlu dapat digunakan 10 tablet dan tidak 1 tablet yang
bobotnya menyimpang dari bobot rata-rata yang ditetapkan dalam
kolom A dan B. (Depkes, 1979)
3. Keseragaman Ukuran
Ambil 20 tablet ukur diameter dan ketebalannya menggunakan
jangka
6. Friksibilitas
Ditimbang 20 tablet (Wo) yang diambil secara acak, kemudian
dimasukkan ke dalam friksibilator. Alat diputar dengan kecepatan 25
putaran permenit selama empat menit. Tablet dibersihkan dengan
kuas dan kemudian ditimbang bobotnya. (Siregar, 2010)
7. Waktu hancur
Masukkan masing-masing 1 tablet ke dalam tabung dari alat uji
waktu hancur. Masukkan keranjang pada beaker glass 1 liter air
dengan suhu 37C 2C. Nyalakan alat dan catat waktunya hingga
tablet hancur seluruhnya. Bila satu atau dua dari tablet tidak hancur
secara sempurna, ulangi pengujian dengan 12 tablet tambahan. Tidak
kurang 16 dari 18 tablet yang diuji harus sempurna. (Lachman,1994;
Ansel, 2005)
Persyaratan
hancur tidak lebih dari 15 menit untuk tablet yang tidak bersalut dan
tidak lebih dari 60 menit untuk tablet salut selaput. (Anonim, 1979)
V.6 Uji Aktivitas Antioksidan Sediaan Tablet
Sejumlah tablet dilarutkan dalam metanol sampai diperoleh larutan
dengan 6 variasi konsentrasi. Keenam larutan uji tersebut
ditambahkan larutan DPPH sebanyak 2mL, kemudian diinkubasi
selama 30 menit pada suhu ruangan dan dilindungi dari cahaya
matahari. Setelah itu larutan diukur pada panjang gelombang
maksimum. IC50 dihitung dari kurva regresi linier antara % serapan
terhadap konsentrasi tablet ekstrak daun kenikir.
VI.1
x 100% =
10,4 %
Tabel VI.1
Hasil Skrining Fitokimia Ekstrak Daun Kenikir
No
Golongan Senyawa
Hasil
Alkaloid
Flavonoid
Saponin
Tanin
VI.4
Triterpenoid/Steroid
Kuinon
sebagai
radikal
spektrofotometri
bebas
dilakukan
UV-Visible
dengan
dengan
maks
menggunakan
515nm.
Untuk
diperoleh
dengan
menghitung
nilai
Absorbansi
tiap
bebas.
selama
14
hari
yang
memungkinkan
terjadinya
Kadar air
b.
Waktu alir
membentuk
suatu
kerucut,
yang
kemudian
sudut
sudut
kemiringannya
semakin
kecil
sehingga
(26.57 oC) dan formula 3 (25.78 oC) dari semua formula mempunyai
sudut diam kurang dari 30oC.
Uji
d. Uji pemampatan
pemampatan bertujuan
untuk
mengetahui
kemampatan
Indeks
pemampatan
dipengaruhi
dengan
VI.7
Formula
I
II
1.380.06
1.30.53
7.510.48
8.870.3
28.71.27
26.570.7
13.131.37
12.871.43
Keseragaman bobot
Kekerasan Tablet
Friabilitas
Friksibilitas
Tabel VI.3
Hasil Pemeriksaan Sifat Fisik Tablet
Formula
Uji sifat fisik tablet
II
0.650.005
0.6520.004
4.510.03
4.50.04
11.70.07
11.790.1
4.530.37
5.240.29
0.220.02
0.120.01
0.670.08
0.510.03
5.130.1
6.110.33