OLEH :
KELOMPOK 1
D IV KEPERAWATAN TINGKAT II, SEMESTER IV
Ni Kadek Ariyastuti
I Nyoman Sugiharta Dana
Putu Epriliani
I Gusti Ayu Cintya Adianti
I Gusti Ngurah Agung Kusuma Sedana
Ni Putu Novia Indah Lestari
Kadek Poni Marjayanti
Ngakan Raka Saputra
I Putu Dharma Partana
(P07120214007)
(P07120214008)
(P07120214010)
(P07120214012)
(P07120214015)
(P07120214016)
(P07120214026)
(P07120214036)
(P07120214038)
I.
KONSEP DASAR PENYAKIT
A. Definisi
Psoriasis adalah suatu penyakit peradangan kronis pada kulit dimana
penderitanya mengalami proses pergantian kulit yang terlalu cepat. Penyakit ini
secara klinis sifatnya tidak mengancam jiwa dan tidak menular tetapi karena
timbulnya dapat terjadi pada bagian tubuh mana saja sehingga dapat menurunkan
kualitas hidup seseorang bila tidak dirawat dengan baik. (Effendy, 2005).
Psoriasis penyakit kulit kronik residif dengan lesi yang khas berupa bercakbercak eritema berbatas tegas di tutupi oleh skuama tebal berlapis-lapis berwarna
putih mengkilat. (Siregar, 2005). Psoriasis adalah ganggguan kulit yang ditandai
dengan
plaque,
bercak,
bersisik
yang
dikenal
dengan
nama
penyakit
C. Etiologi
Etiologi belum diketahui secara jelas, akan tetapi waktu pulih (turn over
time) epidermis dipercepat menjadi 3-4 hari, sedangkan pada kulit normal lamanya
27 hari. Beberapa faktor penting yang disangka menjadi penyebab timbulnya
Psoriasis adalah :
1.
2.
3.
4.
5.
Genetik
Imunologik
Stres Psikis
Infeksi fokal. Umumnya infeksi disebabkan oleh Kuman Streptococcus
Faktor Endokrin. Puncak insidensi pada waktu pubertas dan menopause,
pada waktu kehamilan membaik tapi menjadi lebih buruk pada masa
pascapartus.
6. Gangguan Metabolik, contohnya hipokalsemia dan dialisis.
7. Obat-obatan misalnya beta-adrenergic blocking agents, litium, antimalaria,
dan penghentian mendadak korikosteroid sistemik.
8. Alkohol dan merokok.
Penyebab psoriasis sampai saat ini belum diketahui. Diduga penyakit ini
diwariskan secara poligenik. Walaupun sebagian besar penderita psoriasis timbul
secara spontan, namun pada beberapa penderita dijumpai adanya faktor pencetus
antara lain:
1. Trauma
Psoriasis pertama kali timbul pada tempat-tempat yang terkena trauma,
garukan, luka bekas operasi, bekas vaksinasi, dan sebagainya. Kemungkinan
beraktivitas.
Bila
Psoriasis
sudah
muncul
dan
kemudian
b.
c.
d.
e.
Obat telan tertentu antara lain obat anti hipertensi dan antibiotik.
Mengoleskan obat terlalu keras bagi kulit.
Emosi tak terkendali.
Makanan berkalori sangat tinggi sehingga badan terasa panas dan kulit
menjadi merah, misalnya mengandung alcohol.
D. Klasifikasi
Derajat keparahan psoriasis diukur dalam kaitannya dengan efek terhadap fisik
dan emosional secara fisik, psoriasis ringan jika lesi kurang dari 2%, sedang bila lesi
antara 3-10% dan lebih dari 10% diklasifikasikan ke dalam derajat berat.
Psoriasis juga diukur berdasar dampak terhadap kualitas hidup. Ketika psoriasis
mengenai tangan dan kaki bisa diklasifikasikan ke dalam derajat berat dikarenakan
hal ini berakibat pada kemampuan seseorang melakukan fungsinya. Atau, jika
kehidupan psikologis dan emosional seseorang terganggu, selanjutnya psoriasis bisa
diklasifikasikan ke dalam derajat berat.
Jenis-jenis Psoriasis
a) Plaquae psoriasis
Adalah karakteristik lesi terlihat merah, papula yang naik dan berubah menjadi
plaque berwarna silver.
b) Pustular psoriasis
Ada 2 jenis :
1. Pustular Psoriasis Generalisata
Psoriasis ini dapat muncul secara cepat. Dalam hanya beberapa jam kulit
menjadi lunak, terdapat blister (pustula) non infeksiuspus juga dapat muncul.
Dapat menyebabkan demam, menggigil, gatal yang hebat, tachy cardia,
kelelahan, animea, penurunan berat badan dan kelemahan muskuler.
a. Bentuk
- Terjadi kulit merah (erythema) yang menjalar ke seluruh permukaan
-
tubuh
Kulit menjadi sangat nyeri dan lembek
Pustula muncul pada kulit, kemudian kering dan mengelupas dalam dua
hari
- Pustula bisa muncul dan erupsi setiap beberapa hari atau minggu
b. Treatmen
- Hospitalisasi : Bed rest, sedasi ringan, terapy topikal, rehydrasi dan
penghindaran kehilangan panas yang berlebihan, jika terjadi infeksi
-
terlewati.
2. Pustular Psoriasis Lokal
Bentuk ini meliputi :
a. Palmo plantar pustulosis (PPP)
PPP secara umum menyerang manusia pada usia 20 dan 60, infeksi dan
stres bisa memicu hal ini. Tipe psoriasis ini lebih sering menyerang
seperti
c) Erythrodermic psoriasis
Merupakan bentuk psoriasis inflamasi yang sering terjadi hampir pada seluruh
permintaan tubuh. Jenis ini merupakan yang paling jarang terjadi. Psoriasis ini
kadang-kadang terjadi secara mendadak pada awal psoriasis, atau datang setelah
bertahap pada orang dengan plaque psoriasis.
1. Bentuk
Paling sering terjadi pada orang yang memiliki psoriasis unstabil.Kulit
memerah secara luas dan sangat panas. Gatal berat dan nyeri bisa mengikuti
kelainan pada kulit yang memerah.
2. Komplikasi
Dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk mengontrol temperatur dan
dapat menimbulkan sakit berat. Dalam kasus-kasus berat, orang dengan tipe
psoriasis ini mungkin membutuhkan hospitalisasi jika mereka mengalami
kehilangan cairan yang banyak, terjadi infeksi/alirah darah/sirkulasi yang
tidak lancar.
3. Treatmen
Tahap awal :
Topikal steroid dengan potensi medium dan mousturizer liberal digunakan
pada tahap awal, dikombinasikan dengan mandi oatmeal dan bed rest.
Steroid sistemik :
- Metotrexate, acitretin (brand name soriatane) atau cyclosporme (brand
-
cases.
4. Terapi kombinasi
- Sering digunakan untuk mencegah side effect yang serius
- Antibiotik mungkin diberikan untuk menghambat infeksi
- Ultra violet B (kadang-kadang digunakan sebagai kombinasi dengan
coaltar) atau terapi PUVA digunakan hanya setelah inflamasi awal telah
-
dihilangkan.
Setelah kemerahan terlewati, psoriasis biasanya dikembalikan pada
Sering terjadi pada usia anak-anak/dewasa muda, sering terjadi secara tiba-tiba.
Mungkin muncul akibat infeksi tenggorokan akibat streptokokus. Akan tetapi
beberapa kondisi lain seperti flu, chicken pox dan tonsilitis, diyakini sebagai
pemicu serangan psoriasis guttate.
1. Bentuk
Berbentuk kecil, merah dan seperti tetesan yang sendiri-sendiri, lesi ini
umumnya tampak pada kerongkongan dan lengan dan tungkai dan kadangkadang kulit kepala, lesi tidak setebal psoriasis plaque.
Psoriasis guttate mungkin dapat sembuh dengan sendirinya. Tanpa
meninggalkan bekas.
2. Treatmen
Antibiotik dapat mencegah infeksi dari kekambuhan dan timbulnya guttate
psoriasis. Moistureizer/agen-agen topikal yang lebih kuat dapat membantu
kasus-kasus sedang. Agen topikal (coal tar, corticosteroid, topikal vit D3
derivat atau topikal retinoids) merupakan treatmen yang diberikan pada kulit
ointmen disadari merupaakn treatmen yang paling aman. Treatmen sinar
ultraviolet dengan UVB atau PUVA dapat memudahkan terjadinya
kekambuhan, khususnya ketika digunakan dengan agen-agen topikal.
e) Inverse psoriasis
Lesi halus, area-area kulit kering yang memerah dan terinflamasi tetapi tidak
terjadi sisik, sering pada lipatan tubuh. Disebut juga sebagai flexual psoriasis.
1. Bentuk
Pada psoriasis ini, area-area kulit kering, halus, merah dan terjadi inflamasi.
Utamanya terjadi pada ketiak, lipat paha, di bawah payudara dan di area lain
sekitar kelamin dan pantat.
2. Treatmen
Disadari sangat efektif, tetapi pada pemberian tidak boleh ditutup dengan
balutan yang berasal dari plastik
3. Agen-agen topikal
- Topikal : meliputi derivat-derivat vit D3, retinoid, coal tar atau anthralin.
-
E. Manifestasi Klinis
Kulit penderita psoriasis awalnya tampak seperti bintik merah yang makin
melebar dan ditumbuhi sisik lebar putih berlapis-lapis. Tumbuhnya tidak selalu di
seluruh bagian kulit tubuh, kadang-kadang hanya timbul pada tempat-tempat
tertentu saja, karena pergiliran sel-sel kulit bagian lainnya berjalan normal. Lesi
kulit yang pertama kali timbul biasanya pada tempat-tempat yang mudah terkena
trauma antara lain : siku, lutut, sakrum, kepala dan genitalia, berupa makula
eritematus dengan batas jelas, tertutup skwama tebal dan transparan yang lepas
pada bagian tetapi dan lekat di bagian tengah. Skwama ini selalu menunjukkan
gambaran menebal yang konstan dan perlekatannya kendor.
Bentuk yang paling sering dijumpai adalah bentuk makula yaitu berupa
bercak yang dapat bulat atau oval dengan diameter satu sampai beberapa
sentimeter. Bentuk ini akan statis dalam jangka waktu yang lama yang apabila
terjadi eksaserbasi dapat memberikan perubahan bentuk klinik yang bermacammacam antara lain : bentuk anular, gyrata folikularis, gutara dan punktata. Psoriasis
pada kulit kepala dapat menyerupai ketombe. Penyakit psoriasis dapat disertai
dengan atau tanpa rasa gatal. Kulit dapat membaik seperti kulit normal lainnya
setelah warna kemerahan, putih atau kehitaman bekas psoriasis.
Pada beberapa jenis psoriasis, komplikasi yang diakibatkan dapat menjadi
serius, seperti pada psoriasis artropi yaitu psoriasis yang menyerang sendi, psoriasis
bernanah (psoriasis pustulosa) dan terakhir seluruh kulit akan menjadi merah
disertai badan menggigil (eritroderma). Selain itu psoriasis dapat menyerang kuku
dimana permukaan kuku menjadi keruh, kekuning-kuningan dan terdapat
cekungan-cekungan/pitting
atau
titik-titik/punctate,
menebal
dan
terdapat
subungual hiper keratosis sehingga kuku terangkat dari dasarnya. Dalam hal ini
kuku tangan lebih sering diserang daripada kuku kaki. Psoriasis dapat menyerang
mukosa dan sendi-sendi terutama sendi kecil.
Vlek phernomena (phenomena bercak lilin) yaitu bila skuama psoriasis
dikerok akan terlihat warna keruh seperti kerokan lilin. Koebner phernomena : bila
pada kulit yang masih normal terkenal trauma maka akan timbul lesi baru yang
bersifat sama dengan lesi yang telah ada. Sifat seperti ini juga ditemukan pada
lichen planus, lichen nitidus, veruka plana dan eksematoid dermatitis.
Ileguler yang lebar. Psoriasis dapat menimbulkan permasalahan mulai dari
kosmetikaa Lesi muncul sebagai bercak-bercak merah menonjol pada kulit yang
ditutupi oleh sisik berwarna perak. Bercak-bercak bersisik tersebut karena
penumpukan kulit yang hidup dan mati akibat peningkatankecepatan pertumbuhan
serta pergantian sel-sel kulit yang sangat besar. Jika sisisk tersebut dikerok maka
terlihat dasar lesiyang berwarnaa merah gelap dengan titik-titik perdarahan. Bercakbercak ini tidak basah dan bisa terasa gatal atau tidak gatal, tetap berukuran kecil
sehingga terbentuk psoriasis gutata. Biasanya lesi melebar secara perlahan-lahan,
tetapi setelah beberapa bulan kemudian, lesi-lesi tersebut akan menyatu sehingga
terbentuk bercak yang mengganggu hingga keadaan yang menimbulkan cacat dan
ketidakmampuan fisik.
Tempat-tempat tertentu pada tubuh cenderung terkena kelainan ini; tempattempat tersebut mencakup kulit kepala, daerah disekitar siku serta lutut, punggung
bagian bawah dan genetalia. Psoriasis juga dapat ditemukan pada permukaan
ekstensor lengan dan tungkai, daerah disekitar sakrum, serta lipatan intergluteal.
Distribusi simetri dilateral merupakan cirihas psoriasis. Pada kurang lebih
seperempat hingga separuh dari pasien-pasien, kelainan tersebut mengenai kuku
yang menyebabkan terjadinya piting, perubahan pada kuku serta pemngumpulan
pada ujung bebas dan pemisahan lempeng
telapak kaki dan tangan, keadaan ini bisa menimbulkan lesi pustule. Gejala dari
psoriasis antara lain:
1. Mengeluh gatal ringan
F. Patofisiologi
Patogenesis terjadinya psoriasis, diperkirakan karena:
1. Terjadi peningkatan turnover epidermis atau kecepatan pembentukannya
dimana pada kulit normal memerlukan waktu 26-28 hari, pada psoriasis hanya
3-4 hari sehingga gambaran
skuama dimana
merupakan campuran sel kulit yang mati. Bila dilakukan kerokan pada
permukaan psoriasis, maka akan timbul gejala koebner phenomenon. Terdapat
banyak tipe dari psoriasis, misalnya plaque, guttate, pustular, inverse, dan
erythrodermic psoriasis. Umumnya psoriasis akan timbul pada kulit kepala, siku
bagian luar, lutut, maupun daerah penekanan lainnya. Tetapi psoriasis dapat pula
berkembang di daerah lain, termasuk pada kuku, telapak tangan, genitalia,
wajah, dll.
Pemeriksaan histopatologi pada biopsi kulit penderita psoriasis menunjukkan
adanya penebalan epidermis dan stratum korneum dan pelebaran pembuluhpembuluh darah dermis bagian atas.Jumlah sel-sel basal yang bermitosis jelas
meningkat.Sel-sel yang membelah dengan cepat itu bergerak dengan cepat ke
bagian permukaan epidermis yang menebal.Proliferasi dan migrasi sel-sel
epidermis yang cepat ini menyebabkan epidermis menjadi tebal dan diliputi
keratin yang tebal (sisik yang berwarna seperti perak). Peningkatan kecepatan
mitosis sel-sel epidermis ini agaknya antara lain disebabkan oleh kadar
nukleotida siklik yang abnormal, terutama adenosin monofosfat (AMP) siklik
dan guanosin monofosfat (GMP) sikli. Prostaglandin dan poliamin juga
abnormal pada penyakit ini. Peranan setiap kelainan tersebut dalam
mempengaruhi pembentukan plak psoriatik belum dapat dimengerti secara jelas.
Pathway
Produksi Sel Epidermis meningkat
Peningkatan histamin
Peningkatan Jumlah Sel Basal
Reaksi Gatal
Lapisan sel Basal Epirmis ke Stratum Corneum
lebih cepat
Krusta Halus
Terjadi Maserasi
Bulla
Pertumbuhan Sel yang Abnormal
Erosi
Kulit yang Abnormal
Excoriasi
Lesi pada kulit yang ditutupi
Krusta kasar
Sisik yang
Ganggua
integritas
Ganggua
n Citra
Tubuh
Cema
s
Risiko
Infeksi
G. Manifestasi Klinis
Penderita biasanya mengeluh adanya gatal ringan pada tempat-tempat predileksi,
yakni pada kulit kepala, perbatasan daerah tersebut dengan muka, ekstremitas bagian
ekstensor terutama siku serta lutut, dan daerah lumbosakral. Kelainan kulit terdiri atas
parakeratosis,
akantosis
dan
hilangnya
stratum
granulosum.
Papilomatosis ini dapat memberi beberapa variasi bentuk seperti gambaran pemukul
bola kasti atau pemukul bola golf.
Aktivitas mitosis sel epidermis tampak begitu tinggi, sehingga pematangan keratinisasi
terlalu cepat dan stratum korneum tampak menebal. Di dalam sel-sel tanduk ini masih
dapat ditemukan inti-inti sel yang disebut parakeratosis. Di dalam stratum korneum
dapat ditemukan kantong-kantong kecil yang berisikan sel radang polimorfonuklear
yang dikenal sebagai mikro abses Munro. Pada puncak papil dermis didapati pelebaran
pembuluh darah kecil yang disertai oleh sebukan sel-sel radang limfosit dan monosit.
I. Penatalaksanaan Medik
Sampai saat ini belum ditemukan pengobatan yang spesifik karena penyebabnya
belum jelas dan banyak faktor yang berpengaruh. Psoriasis sebaiknya diobati secara
J. Pencegahan
Meskipun tindakan merawat tidak akan menyembuhkan psoriasis, tetapi dapat
membantu memperbaiki penampilan dan nuansa kulit rusak. Langkah-langkah ini dapat
bermanfaat untuk mencegah terjadinya psoriasis atau mencegah memperburuk penyakit
psoriasis pada penderita :
1. Mandi setiap hari
2. Gunakan pelembab
3. Tutup daerah yang terkena dampak dalam semalam
4. Paparkan seminim mungkin sinar matahari ke kulit
5. Gunakan obat krim atau salep
6. Hindari pemicu psoriasis, jika mungkin
7. Hindari minum alkohol
K. Komplikasi
Penyakit ini dapat disertai artritis asimetris pada lebih dari satu sendi dengan
factor rheumatoid yang negatif. Perubahan akritik ini dapat terjadi sebelum atau
sesudah munculnya lesi kulit. Hubungan antara arthritis dan psoriasis yang belum
dipahami. Komplikasi lainnya berupa keadaan psoriatic eksfoliatif
dimana
II.
A. Pengkajian
1. Pola Persepsi Kesehatan
a. Adanya riwayat infeksi sebelumya.
b. Pengobatan sebelumnya tidak berhasil.
c. Riwayat mengonsumsi obat-obatan tertentu, mis., vitamin; jamu.
d. Adakah konsultasi rutin ke Dokter.
e. Hygiene personal yang kurang.
f. Lingkungan yang kurang sehat, tinggal berdesak-desakan.
2. Pola Nutrisi Metabolik
a. Pola makan sehari-hari: jumlah makanan, waktu makan, berapa kali
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
sehari makan.
Kebiasaan mengonsumsi makanan tertentu: berminyak, pedas.
Jenis makanan yang disukai.
Napsu makan menurun.
Muntah-muntah.
Penurunan berat badan.
Turgor kulit buruk, kering, bersisik, pecah-pecah, benjolan.
Perubahan warna kulit, terdapat bercak-bercak, gatal-gatal, rasa terbakar
atau perih
3. Pola Eliminasi
a. Sering berkeringat.
b. Tanyakan pola berkemih dan bowel.
4. Pola Aktivitas dan Latihan
a.
C. Intervensi Keperawatan
1.
Tujuam
Intervensi
NIC Label :
keperawatan selama .....x a. Skin care: Topical treatments (perawatan kulit: terapi
jam
diharapkan
kerusakan
topikal)
1. Pantau perkembangan kerusakan kulit klien setiap hari.
Rasional: mengevaluasi status kerusakan kulit sehingga
dapat memberikan intervensi yang tepat.
2. Cegah penggunaan linen bertekstur kasar dan jaga agar
NOC Label :
a. Tissue Integrity: Skin &
mucous
membran
Temperatur kulit
Sensasi kulit
Elastisitas kulit
Hidrasi kulit
Warna kulit
Tekstur kulit
Ketebalan kulit
Kulit
intak
(tidak
ada
Tujuan
Intervensi
selama
...
mengalami
gangguan
citra
tubuh
NOC Label :
mengatakan
NIC Label :
Klien
bisa
karena penyakitnya.
Rasional: dengan mengetahui penyebab perubahan diri
klien
karena
penyakitnya
diharapkan
klien
dapat
body
kondisinya.
3. Monitor frekuensi pernyataan mengkritik diri.
Rasional: dengan menghitung frekuensi klien dalam
kesesuaian
presentation
antara
mengkritik
dirinya
dapat
membantu
mengevaluasi
dengan
individu
yang
memiliki
3. Ansietas
Tujuan
Intervensi
NIC Label :
keperawatan selama x 1. Anxiety Reduction (pengurangan ansietas)
jam diharapkan level
ansietas klien berkurang,
dengan kriteria hasil:
Klien
tidak
dan
pendekatan
yang
menenangkan
dapat
mengalami
Rasional: untuk mengetahui tingkat kecemasan klien.
menenangkan
distress
yang
a. Level Ansietas
Klien tidak gelisah
pendekatan
menenteramkan hati.
Rasional:
NOC Label :
-
1. Gunakan
tidak
peningkatan
mengalami
tekanan
darah
pemberian
informasi
yang
aktual
dapat
Klien
tidak
Klien
tidak
peningkatan
x/menit)
mengalami
RR
(16-20
untuk
mengetahui
sejauh
mana
tingkat
kecemasan klien.
7. Identifikasi apabila level ansietas klien berubah.
Rasional: untuk memberikan intervensi yang tepat.
8. Bantu klien untuk mengidentifikasi situasi yang dapat
memunculkan kecemasan.
Rasional: untuk membantu klien mengatasi kecemasan
yang dialami secara mandiri
9. Kontrol stimuli secara tepat sesuai dengan kebutuhan klien.
Rasional: membantu klien untuk mengontrol faktor-faktor
yang dapat menstimulasi kecemasannya.
10. Dukung mekanisme pertahanan yang diperlukan secara
tepat.
Rasional: mekanisme pertahanan diri yang tepat dapat
membantu mengurangi kecemasan.
11. Instruksikan klien dalam penggunaan teknik relaksasi.
Rasional: teknik relaksasi dapat membantu memberikan
rasa nyaman kepada klien
dengan
mengobservasi
tanda
verbal
dan
4. Resiko Infeksi
Tujuan
Setelah
dilakukan
Intervensi
NIC Label :
keperawatan selama .....x jam a. Infection control (kontrol infeksi)
1. Bersihkan lingkungan setelah digunakan oleh klien.
diharapkan tidak terjadi infeksi,
Rasional: Agar bakteri dan penyakit tidak menyebar dari
dengan kriteria hasil :
NOC Label :
a.
Infection
asuhan
(Keparahan infeksi)
- Tidak ada kemerahan
- Tidak terjadi hipertermia
- Tidak ada nyeri
- Tidak ada pembengkakan
b. Risk Control (Kontrol resiko)
- Klien mampu menyebutkan 4.
factor-faktor resiko penyebab
infeksi
benar.
Rasional:
Mencegah
terjadinya
infeksi
dari
Klien
mampu
memonitor
keperawatan.
Rasional: Mencegah infeksi nosokomial.
lingkungan penyebab infeksi
6. Terapkan Universal precaution.
Klien mampu memonitor
Rasional: Mencegah infeksi nosokomial.
tingkah laku penyebab infeksi 7. Pertahankan lingkungan aseptik selama perawatan.
Tidak terjadi paparan saat
Rasional: untuk meminimalkan terkontaminasi mikroba
tindakan keperawatan
atau bakteri.
8. Anjurkan klien untuk memenuhan asupan nutrisi dan cairan
adekuat.
Rasional: Menjaga ketahanan sistem imun.
9. Ajarkan klien dan keluarga untuk menghindari infeksi.
Rasional: infeksi lebih lanjut dapat memperburuk resiko
infeksi pada klien.
10. Ajarkan pada klien dan keluarga tanda-tanda infeksi.
Rasional: agar dapat melaporkan kepada petugas lebih
cepat, sehingga penangan lebih efisien.
11. Kolaborasi pemberian antibiotik bila perlu.
Rasional: untuk mempercepat perbaikan kondisi klien
b. Infection protection (proteksi terhadap infeksi)
1. Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
Rasional: agar memudahkan pengambilan intervensi
2. Monitor hitung granulosit, WBC
Rasional: sebagai monitor adanya reaksi infeksi.
3. Monitor kerentanan terhadap infeksi
Rasional: untuk mengetahui tinggi/rendahnya tingkat
infeksi pada klien, sehingga memudahkan pengambilan
intervensi
4. Berikan perawatan kulit.
Rasional: kulit merupakan pertahanan pertama dari bakteri.
5. Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan,
panas dan drainase
Rasional: merupakan tanda-tanda terjadinya inspeksi.
6. Inspeksi kondisi luka
Rasional: untuk mempermudah pengambilan intervensi
selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
Ardi
Indra,
2014.
Laporan
Pendahuluan
Psoriasis
(online),
available:
https://www.scribd.com/doc/231277683/LAPORAN-PENDAHULUAN-PSORIASISI
(1 Maret 2016, 19.00 WITA)
Carpenito, Lynda Jual. 2004. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta : ECG
Doenges, Marilyn E. 2002. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman Untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien. Edisi III. Jakarta : EGC
Effendy, B. 2005. Kualitas dan harapan hidup penderita psoriasis dapat ditingkatkan
dengan terapi dini dan tepat.
Kalsum Umi, 2015. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Psoriasis. (online), available:
https://www.scribd.com/doc/284297460/Asuhan-Keperawatan-Pada-Pasien-DenganPsoriasis
27