KLP 4 Kategori Pertanyaan Sains
KLP 4 Kategori Pertanyaan Sains
SISTEM
KATEGORI/KLASIFIK
ASI PERTANYAAN
SAINS
OLEH:
ABFIANTO
(12B13018)
AHMAD ALI
(12B130
AM HALIMAH
(12B130
RESMIN RAZAK
(12B130
A. Latar Belakang
pengelompokan
berdasarkan para ahli?
C. Tujuan
atau
pengklasifikasian
pertanyaan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Defenisi Bertanya
kata atau kalimat yang digunakan utnuk memperoleh respon secara verbal yang dapat
merujuk pada pemenuhan yang diharapkan dari sebuah pertanyaan yaitu jawaban.
Bertanya adalah kegiatan yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari. Dalam
proses belajar mengajar, tujuan pertanyaan yang diajukan oleh guru adalah agar siswa
belajar, yaitu memperoleh pengetahuan dan meningkatkan kemampuan berpikir
siswa.
kepada siswanya. Cara yang ditempuh guru adalah mengajukan pertanyaan yang
mempunyai pengaruh positif bagi kegiatan belajar siswa merupakan suatu hal yang
tidak mudah. Sebab, seorang guru perlu berusaha untuk memahami dan menguasai
keterampilan bertanya sebagai salah satu dari keterampilan mengajar.
Pertanyaan yang baik memiliki kriteria-kriteria khusus seperti jelas, informasi
yang lengkap, terfokus pada satu masalah, memberikan waktu yang cukup,
menyebarkan terlebih dahulu pertanyaan kepada seluruh siswa, memberikan respon
yang menyenangkan sesegera mungkin dan yang terakhir menuntun jawaban siswa
sampai menemukan jawaban sendiri. Dalam pelaksanaan tugas pembelajaran terdapat
empat jenis pertanyaan yaitu: 1) pertanyaan permintaan, 2) pertanyaan mengarahkan
atau menuntun, dan 3) pertanyaan yang bersifat menggali, dan 4) pertanyaan retoris.
Selain itu terdapat pula pertanyaan inventori yang terdiri dari tiga jenis yaitu: 1)
pertanyaan yang mengungkap perasaan dan pikiran, 2) pertanyaan yang menggiring
siswa untuk mengidentifikasi pola-pola perasaan pikiran dan perbuatan, dan 3)
pertanyaan yang menggiring peserta didik untuk mengidentifikasi akibat-akibat dari
perasaan, pikiran, dan perbuatan.
B.
Klasifikasikan Pertanyaan
1. Klasifikasi Pertanyaan Menurut Blosser
Umumnya jenis pertanyaan digolongkan menjadi:
a. Pertanyaan yang bersifat fakta, yang membutuhkan jawaban dengan
kemampuan kognitif berlevel rendah.
b. Pertanyaan bernalar, yang membutuhkan kemampuan kognitif berlevel
tinggi, misalnya: menyimpulkan, menyatakan alasan, membuat generalisasi
2.
Kategori ini mencakup dua macam proses kognitif yaitu menjalankan dan
mengimplementasikan.
d. Menganalisis (analyze)
Pertanyaan analisis menguraikan suatu permasalahan atau obyek ke
unsur-unsurnya dan menentukan bagaimana saling keterkaitan antar unsurunsur tersebut.
e. Mengevaluasi (evaluate)
Mengevaluasi membuat suatu pertimbangan berdasarkan kriteria dan
standar yang ada. Ada dua macam proses kognitif yang tercakup dalam
kategori ini adalah memeriksa dan mengkritik.
f. Membuat (create)
Membuat adalah menggabungkan beberapa unsur menjadi suatu bentuk
kesatuan. Ada tiga macam proses kognitif yang tergolong dalam kategori ini
yaitu membuat, merencanakan, dan memproduksi.
4. Menurut Widodo (2006), macam-macam klasifikasi pertanyaan yaitu:
a. Pertanyaan akademik dan pertanyaan non akademik
Menurut Hamilton dan Brady (1991) dalam Widodo (2006), pertanyaan akademik
adalah pertanyaan yang berkaitan dengan materi subjek, baik materi yang telah lalu
maupun materi yang sedang dibahas. Pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan
sosial, organisasi, dan disiplin yang tidak terkait dengan materi dikelompokkan
dalam pertanyaan non akademik.
atau QCSS)
Sistem ini menetapkan klasifikasi pertanyaan tertutup (jawaban terbatas) dan
pertanyaan terbuka (jawaban berlingkup luas). Menurut Harlen (1992) dalam
Widodo (2006), pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang hanya mengundang satu
atau beberapa respon yang terbatas dan biasanya langsung menuju satu kesimpulan.
Pertanyaan tertutup mempunyai jawaban yang pasti dan terbatas. Pertanyaan terbuka
adalah pertanyaan yang mengundang sejumlah jawaban. Pada pertanyaan terbuka
rentangan kemungkinan respon yang dapat diberi adalah lebih luas jika dibandingkan
dengan pertanyaan tertutup.
Skema 1
Level I
Pertanyaan Tertutup
Memilih jawaban terbatas yang sudah
tersedia
Pertanyaan Terbuka
Jawaban berlingkup luas
Tipe klasifikasi pertanyaan jawaban tertutup dan jawaban terbuka menurut 4
tipe bernalar : kognitif-ingatan, bernalar konvergen, bernalar divergen, dan bernalar
evaluatif.
Skema 2
Level I
Pertanyaan Tertutup
Level II
1. Pertanyaan kognitif-ingatan
2. Pertanyaan bernalar konvergen
Pertanyaan Terbuka
Level I
Pertanyaan Tertutup
Level II
1. Pertanyaan Kognitif-Ingatan
- Mengembangkan ingatan, ingatan ulang
yang faktual
Melibatkan pengenalan
2. Pertanyaan Bernalar Konvergen
- Melibatkan analisis atau integrasi data
-
yang diingat.
Memfokuskan pada jawaban yang
mungkin
Contoh:
Jika suhu rata-rata negara-negara bagian di New England 20 derajat lebih
besar dibanding saat ini, perubahan apa yang terjadi pada lingkungan di
kawasan tersebut?
Kesimpulan apa yang dapat ditarik dari data yang kalian himpun?
Apa yang akan terjadi sekiranya batu bara dan minyak tidak dapat lagi
diperoleh?
Tertutup untuk tipe pertanyaan ingatan-kognitif dan bernalar konvergen
umumnya digunakan agar siswa dapat memperoleh atau memperkokoh
pemahaman materi belajar atau mengkaji ulang.
3. Bernalar Divergen. Tergolong tipe pertanyaan terbuka. siswa memberi
jawaban pada situasi pertanyaan yang kekurangan data, yakni materi cukup
menyediakan informasi dengan batas penalaran tertentu atau membatasi tipetipe jawaban yang dapat diberikan. Bertujuan mengembangkan proses
bernalar dalam bentuk penjabaran, hubungan divergen, implikasi, atau sintesa.
Guru yang membuat tipe pertanyaan seperti ini tidak dapat memastikan
jawaban yang diberikan siswa.
Skema 4
Level I
Pertanyaan Tertutup
Level II
1. Pertanyaan kognitif-ingatan
2. Pertanyaan bernalar konvergen
Pertanyaan Terbuka
dan/atau afektif
bertujuan
mengembangkan
minat,
motivasi
belajar
selanjutnya,
murid-muridnya
umumnya
memiliki
cukup
pengetahuan
dan
Level I
mengingat definisi
2. Identifikasi atau Menyebut Nama
Atau Mengamati
B. Bernalar Konvergen
membedakan; mengklasifikasi
2. Merumuskan ulang
3. Menerapkan: memperoleh informasi
sebelumnya untuk memecahkan
masalah baru dan/atau masalah
yang berbeda.
4. Membuat sintesa
5. Membuat prediksi tertutup: dibatasi
1. Mengemukakan Pendapat
2. Membuat Prediksi Terbuka:
perilaku afektif
4. Membuat pertimbangan (B) :
pertanyaan.
3. Bernalar divergen : pembuktian tanpa jawaban langsung.
4. Bernalar evaluatif : pembuktikan melalui jawaban langsung atau tidak langsung;
jawaban langsung atau tidak langsung menurut kriteria yang ditetapkan. Implikasi
bahwa siswa mengukuhkan pendapatnya atas jawaban yang ia berikan.
Apa yang terjadi pada udara di dalam balon saat terjadi pergerakan
molekul?
Apakah penyebab batu gamping/kapur berbuih ketika dimasukkan
asam kedalammnya?
4. Sintesis, siswa memberiakn kombinasi dari beberapa informasi, membuat
generalisasi.
Contoh: Jika udara temperatur diruangan 85F dan temperatur dinding 85F,
mengapa sesorang dapat merasakan dingin?
Apa yang dapat kamu simpulkan dari data tersebut?
5. Prediksi tertutup: siswa menyakan prediksi, menggunakan data yang terbatas
pada jawabanya.
Contoh: Dari hasil yang kami kumpulkan dari data ini, mengapa kamu berpikir
panjang lengan dapat berbeda jika kami menggunakan contoh siswa
yang lebih muda?
Jika kedua orangtua adalah hybrid, apa yang dapat kamu jelaskan
pada generasi F1nya?
6. Membuat pertimbangan kritis: memberikan pertimbangan, restriktif tentang
cara yang benar, kecukupan, kepantasan dari beberapa situasi atau respon
dengan menggunakan standard dan kriteria yang diketahui dalam kelas.
Contoh: Ada yang sependapat dengan pilihan jawabannya?
Bagaimana ukuran relative dari hubungan objek tersebut?
Setujukah prosedur yang digunakan tersebut?
C. Pertanyaan berpikir divergent (mendorong respon yang tidak tersedia secara
langsung)
1. Memberikan pendapat, siswa menanyakan pendapat tanpa atau memberikan
respon yang rasional, ini berbeda dari bentuk membuat pertimbangan kritis,
pada jenis ini bahwa konten dari pertanyaan tidak diimpikasi tetapi hanya
sekedar respon yang dipertimbangkan untuk diterima oleh guru.
Contoh: Apa yang kamu pikirkan jika kami mengulang eksperimen ini?
2. Prediksi terbuka; siswa membuat prediksi tetapi data yang mendukung tidak
cukup untuk memberikan batasan respon, siswa memberikan spekulasi untuk
brain-strorm.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengetahuan yang dimiliki seseorang selalu bermula dari bertanya. Terdapat
B.
Saran
Defenisi pertanyaan dan klasifikasi pertanyaan merupaka hal yang penting
DAFTAR PUSTAKA
Arifin Z. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta. PT. Remaja Rosda Karya
Daryanto. 2009. Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif. Jakarta.
AV.Publiser
Djamarah. 2000. Guru dan anak didik dalam enteraksi edukatif. Jakarta. Rineka Cipta
H.B.Uno. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta. Bumi Aksara
P.E.Blosser. 1973. Hand Book of Effective Question Techniques. Colombus Ohio. The
Ohio State University.
Suharsimi Arikunto. 2009. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta. Bumi Aksara
Widodo, A. 2006. Profil Pertanyaan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Sains: The
Feature Of Teachers and Students Questions In Science Lessons, (Online),
Vol. 4, No. 2, (http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/4206139148.pdf, Diakses
1 Maret 2012).