C. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi, tanya jawab, dan presentasi peserta didik dapat m enganalisis hubungan
antara faktor internal dan eksternal dengan proses pertumbuhan dan perkembangan pada
Mahluk Hidup berdasarkan hasil percobaan. sehingga peserta didik dapat menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya, mengembangkan sikap jujur, penuh rasa syukur,
dan bertanggungjawab, serta dapat mengembangankan kemampuan berpikir kritis,
berkomunikasi, berkolaborasi, berkreasi (4C).
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta:
Pertumbuhan proses penambahan ukuran (volume, massa, tinggi, atau panjang) yang
permanen dan bersifat tidak balik (irreversible), bersifat kuantitatif artinya dapat
dinyatakan dengan satuan bilangan.
Perkembangan perubahan dalam bentuk dan kompleksitas yang terjadi selama
pertumbuhan serta proses menuju kedewasaan pada makhluk hidup, bersifat kualitatif
artinya tidak dapat dinyatakan dengan bilangan.
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan ada internal dan
eksternal
Pertumbuhan dan Perkembangan hewan dibagi menjadi 2 tahap, yaitu tahap embrio dan
tahap pasca embrio.
2. Materi Konsep
Perkecambahan epigeal yang ditandai dengan hipokotil terangkat keatas permukaan
tanah. Contohnya kacang hijau.
Perkecambahan hipogeal yang ditandai pertumbuhan memanjang dari epikotil sehingga
menyebabkan plumula keluar dan menembus pada kulit bijinya yang nantinya akan
muncul di atas tanah. Contohnya kacang kapri.
Faktor internal meliputi faktor genetis (gen) dan fisiologis (hormon dan vitamin).
Faktor eksternal meliputi temperatur, cahanya, air, pH, oksigen, dan nutrisi.
Tahap embrio melaiputi fase morula, blastula, gastrula, serta deferensiasi dan
organogenesis
Tahap pasca embrio adalah pertumbuhan dan perkembangan setelah masa
embrio.Pertumbuhan dan perkembangan pasca embrionik yang melalui tahap larva ini
dikenal dengan metamorfosis
3. Materi Metakognitif
Sistem pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup perlu diperhatikan seiring
bertambahnya usiauntuk mengetahui kelainan yang dapat mempengaruhinya.
4. Materi Prosedural
Observasi lapangan (ke klinik kesehatan, puskesmas) mengetahui tumbuh kembang anak
saat melakukan imunisasi
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (4 JP)
Pertemuan 2 ( 2 JP)
3.2.4. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan.
Langkah Sintak Model Alokasi
Deskripsi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Pendahuluan Stimulating a. Guru memberi salam, dilanjutkan dengan
(stimulasi/ meminta salah seorang siswa memandu doa,
pemberian selanjutnya guru menanyakan “kabar” kepada
rangsangan) siswa, dengan memberikan pertanyaan 5
“Bagaimana kabar kalian hari ini ?”
b. Guru memotivasi dan memberi apersepsi
dengan memberi pertanyaan : “bagaimanakah
perbedaan keadaan tumbuhan yang tumbuh
ditempat yang teduh dibanding tempat yg
langsung kena sinar matahari ?
c. Masalah : Guru meminta salah seorang siswa
menceritakan pemahamannya tentang hasil
pengamatan mengenai pertumbuhan .
d. Guru mengajak siswa mengidentifikasi indikator
pembelajaran.
Inti
Disajikan gambar tumbuhan yg tumbuh di
Problem tempat yang berbeda untuk diamati dan
statemen dicermati.
(pertanyaan/ Mengamati gambar tumbuhan . 75
identifikasi
masalah Peserta didik mengidentifikasi sebanyak
mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan
hasil pengamatannya
Pertemuan 3
Mendiskusikan hasil praktikum tentang pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan.
Kegiatan Sintak model Deskripsi Alokasi
pembelajaran pembelajaran waktu
Pendahuluan Stimulating Melakukan pembukaan dengan salam
(stimulasi/ pembuka dan berdoa untuk memulai
pemberian pembelajaran 5
rangsangan) Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai
sikap disiplin
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik
dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
Guru mengulas
Pertemuan 4 ( 2 JP)
Langkah Sintak Model Alokasi
Deskripsi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
pendahuluan a. Guru memberi salam, dilanjutkan dengan
meminta salah seorang siswa memandu doa,
selanjutnya guru menanyakan “kabar” kepada
siswa, dengan memberikan pertanyaan 15
Stimulating “Bagaimana kabar kalian hari ini ?”
(stimulasi/ b. Guru memotivasi dan memberi apersepsi
pemberian dengan memberi pertanyaan : “ Apakah
rangsangan manusia jg mengalami pertumbuhan dan
perkembangan ? apakah cirri-ciri yg
menunjukkan manusia mengalami
pertumbuhan dan perkembangan ?
c. Masalah : Guru meminta salah seorang
siswa menceritakan pemahamannya
d. Guru mengajak siswa mengidentifikasi
indikator pembelajaran.
Inti
Disajikan gambar pertumbuhan pada
manusia
Problem statemen
Mengamati gambar
(pertanyaan/
Peserta didik mengidentifikasi sebanyak
identifikasi
mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan 65
masalah
hasil pengamatannya
Peserta didik mengumpulkan
informasi/data yang relevan untuk menjawab
pertanyaan yang telah diidentifikasi melalui
Data collection kegiatan Study pustaka.
(pengumpulan Mengurutkan tahap embrio pada
data) pertumbuhan dan perkembangan hewan
Peserta didik secara berkelompok
berdiskusi untuk mengolah data hasil
pengamatan dengan dengan bantuan
pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja
Data processing
(pengolahan data) Peserta didik mendiskusikan hasil
pengolahan data dan memverifikasi hasil
pengolahan data-data atau teori pada buku
sumber.Misalnya dengan cara memeriksa
Verification kembali data :
(pembuktian)
Mengomunikasikan secara lisan dan tulisan
tentang fase-fase pertumbuhan dan tahap-
tahap perkembangan.
Penutup Peserta didik dan guru mereview hasil 10
44
pembelajaran tentang pertumbuhan dan
perkembangan pada hewan dan manusia.
.
a.
Instrumen Penilaian Sikap Berbentuk Jurnal
JURNAL
Nama Peserta Didik:
Keterangan/Tindak
No Hari/Tanggal Kejadian
Lanjut
1
2
…
Soal :
Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan cara member tanda silang (x) !
1.) Berikut ini adalah daftar berbagai fungsi hormone tumbuhan:
1. Merangsang pembelahan sel
2. Merangsang pembentukan buah
3. Menghambat pertunasan daun
4. Meningkatkan perkembangan buah dan bunga
5. Mendorong perkembangan biji dan tunas
Fungsi hormone auksin adalah…….
a. 1 dan 2 d. 2 dan 4
b. 1 dan 5 e. 3 dan 5
c. 2 dan 3
45
3.) Asam traumalin berfungsi untuk…..
a. Merangsang pertumbuhan akar
b. Membantu menutupnya luka
c. Mempercepat pembungaan
d. Mengambat tontoknya buah
e. Mempercepat pembuahan
4.) Di antara pernyataan berikut, yang tidak mengacu pada pertumbuhan suatuorganisme
adalah…….
a. Melibatkan pertambahan sel.
b. Melibatakan pertambahan ukuran
c. Merupakan diferensiasi struktur atau fungsi sel
d. Merupakan proses yang tidak berbalik
e. Terjadi pada makhluk hidup
5.) Peristiwa perubahan biologis yang terjadi pada makhluk hidup di bawah ini menunjukkan
proses pertumbuhan, kecuali…
a. Pertambahan jumlah massa sel
b. Pertambahan volume sel
c. Pertambahan jumlah deposisi zat antar sel
d. Pertambahn sel
e. Bersifat reversible
7.) Pernyataan berikut ini yang benar tentang pengaruh cahaya bagi tumbuhan adalah…….
a. Cahaya dapat merusak klorofil dan merusak sel tanaman
b. Cahaya dapat menghambat pertumbuhan pada tanaman
c. Tanaman yang kekuranagn cahaya akan tumbuh kerdil
d. Cahaya tidak di perlukan oleh tumbuhan yang sudah dewasa
e. Perkecambahan biji memerlukan cahaya yang cukup
8.) Pertumbuhan yang terjadi karena adanya kegiatan titik tumbuh yang terdapat pada ujung
akar dan ujung batang disebut……
a. Pertumbuhan primer
b. Pertumbuhan sekunder
c. Cambium fasis
d. Cambium interfasis
e. falogen
9. urutan fase embrionik pada manusia yang benar adalah ….
a. blastulasi – morulasi – gastrulasi
b. morulasi – blastulasi – gastrulasi
c. gastrulasi – morulasi – blastulasi
d. morulasi – gastrulasi – blastulasi
e. blastulasi – gastrulasi – morulasi
10. pada pertumbuhan dan perkembangan manusia, lapisan endoderm, mesoderm dan
ectoderm
terbentuk pada …
a. blastulasi dari fase germinal
b. morulasi dari fase embrionik
c. gastrulasi pada fase postnatal
d. gastrulasi pada fase embrionik
e. gastrulasi pada fase germinal
46
Lembar Pengamatan
Topik :
Kelas :
Persiapan Pelaksanaan Kegiatan Jumlah
No Nama
Percobaan Percobaan Akhir Skor
1
2
…
Rubrik
No Keterampilan yang Skor Rubrik
dinilai
Persiapan Percobaan 30 - Alat-alata sudah tersedia, tertata rapi sesuai
(Menyiapkan dengan keperluannya
alat/bahan) - Bahan-bahan untuk percobaan sudah disiapkan
1 di meja praktikum
- Lembar kegiatan praktikum tersedia
- Menggunakan jas laboratorium
20 Ada 3 aspek yang terpenuhi
10 Ada 2 aspek yang terpenuhi
Pelaksanaan Percobaan 30 - Merendam biji kacang selama 24 jam
- Menggunakan gelas beker
- Meletakkan 5 biji kacang di permukaan kapas
pada gelas beker di tempat gelap dan 5 biji kacang
di permukaan kapas pada gelas beker B di tempat
2
terang
- Mengamati hasil percobaan dengan tepat
20 Ada 4 aspek yang tersedia
10 Ada 2 aspek yang tersedia
2. Pembelajaran Remedial :
Pembelajaran remedial dilaksanakan segera setelah diadakan penilaian bagi peserta didik yang
mendapat nilai di bawah KKM
Strategi pembelajaran remedial dilaksanakan dengan pembelajaran remedial, penugasan dan tutor
sebaya berdasarkan indikator pembelajaran yang belum dicapai oleh masing-masing peserta didik.
3. Pengayaan :
Peserta didik yang mendapat nilai diatas KKM diberikan tugas mengkaji materi gejala dan konsep
pertumbuhan dan perkembangan dalam kehidupan sehari-hari.
47
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : SMA AL MUHAFIZHOH
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : XII / 1
Materi Pembelajaran : Metabolisme sel
Alokasi Waktu : 16 X 45 menit
Jumlah Pertemuan : 8 kali
48
fakta.
4.2.2 Menyusun laporan hasil
percobaan sesuai kaidah ilmiah
melalui berbagai media tentang
cara kerja enzim, fotosintesis
dan respirasi anaerob secara
tertulis dengan jujur terhadap
data dan fakta
4.2.3 Mengkomunikasikan hasil
percobaan tentang cara kerja
enzim, fotosintesis dan respirasi
anaerob dengan jujur dan penuh
tanggungjawab
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi, tanya jawab, dan presentasi peserta didik dapat Memahami peran enzim
dalam proses metabolisme dan menyajikan data tentang proses metabolisme berdasarkan hasil
investigasi dan studi literature untuk memahami proses pembentukan energi pada mahluk
hidup.Sehingga peserta didik dapat menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya, mengembangkan sikap jujur, penuh rasa syukur, dan bertanggungjawab, serta dapat
mengembangankan kemampuan berpikir kritis, berkomunikasi, berkolaborasi, berkreasi
(4C).
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta:
Sistem metabolik tubuh digunakan makhluk hidup untuk memperoleh energi
Enzim sangat penting dalam mepercepat proses reaksi reaksi kimia dalam tubuh
mahkluk hidup
2. Materi Konsep
Enzim adalah biokatalisator organik yang dihasilkan organisme hidup di dalam
protoplasma, yang terdiri atas protein atau suatu senyawa yang berikatan dengan protein.
Sifat-sifat Enzim mengkatalisis penguraian suatu senyawa menjadi senyawa-senyawa
lain. Sebaliknya, enzim juga mengkatalisis penyusunan senyawa-senyawa tersebut
menjadi senyawa semula.
Cara kerja enzim model kunci – dan anak kunci yang diusulkan oleh Emil Fisher dan
Induced-fit model diusulkan pada tahun 1958 oleh Daniel E. Koshland, Jr. yang
menyatakan bahwa terikatnya substrat menyebabkan perubahan konformasi pada bagian
sisi aktif enzim.
Metabolisme adalah segala proses reaksi kimia yang terjadi di dalam makhluk hidup,
mulai makhluk hidup bersel satu yang sangat sederhana seperti bakteri, protozoa, jamur,
tumbuhan, hewan; sampai makhluk yang susunan tubuhnya kompleks seperti manusia.
Katabolisme adalah reaksi penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih
sederhana dengan bantuan enzim.
Proses utama katabolisme adalah respirasi seluler, dimana gula glukosa dan bahan
organik lainnya dirombak menjadi karbondioksida dan air. Setelah perombakan tersebut,
energi yang tersimpan dalam molekul organik dapat digunakan untuk melaksanakan
kerja sel (Campbell, dkk: 2000).
Berdasarkan kebutuhan akan oksigen, respirasi internal dibagi menjadi respirasi aerobik
(memerlukan oksigen) dan respirasi anaerobik (tidak membutuhkan oksigen).
Pengubahan glukosa menjadi CO2 da H2O dapat dibagi menjadi 4 tahap, yaitu glikolisis,
reaksi antara (dekarbosilasi oksidatif/oksidasi piruvat), siklus Krebs, dan transfer
elektron.
Respirasi anaerob merupakan respirasi yang tidak menggunakan oksigen sebagai
penerima elektron akhir pada saat pembentukan ATP. Meskipun energi yang
49
dihasilkannya jauh lebih kecil daripada respirasi aerob, jumlah ini cukup bagi
mikroorganisme dan energi awal bagi hewan.
Respirasi pada tumbuhan, tidak bisa diamati seperti pada manusia. Tumbuhan
melakukan respirasi pada bagian daunnya yang dikenal dengan stomata atau mulut daun.
Melalui stomata, tumbuhan menyerap oksigen. Tumbuhan bisa melakukan respirasi
aerob dan anaerob.
Fermentasi adalah produksi energi di dalam sel berupa respirasi yang terjadi dalam
kondisi anaerob (tanpa melibatkan oksigen). Fermentasi menggunakan agen
pengoksidasi yang berasal dalam sel dan jaringan dari organisme tersebut, dengan
mentransfer elektron dari NADH ke piruvat atau turunan dari piruvat.
Anabolisme adalah suatu peristiwa perubahan senyawa sederhana menjadi senyawa
kompleks, nama lain dari anabolisme adalah peristiwa sintesis atau penyusunan.
Anabolisme memerlukan energi, misalnya: energi cahaya untuk fotosintesis, energi
kimia untuk kemosintesis.
Sintesis protein yang berlangsung di dalam sel, melibatkan DNA, RNA dan Ribosom.
Penggabungan molekul-molekul asam amino dalam jumlah besar akan membentuk
molekul polipeptida. Pada dasarnya protein adalah suatu polipeptida. Setiap sel dari
organisme mampu untuk mensintesis protein-protein tertentu yang sesuai dengan
keperluannya. Sintesis protein dalam sel dapat terjadi karena pada inti sel terdapat suatu
zat (substansi) yang berperan penting sebagai “pengatur sintesis protein”. Substansi-
substansi tersebut adalah DNA dan RNA.
3. Materi Metakognitif
Sintesis protein dibentuk agar bisa mengganti sel yang rusak kembali diperbaiki
4. Materi Prosedural
Observasi lapangan melakukan pengamatan terjadinya fotosintesis, fermentasi, dan
perombakan energy di linkungan sekitar
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model : Pertemuan I : Student Teams Achievement Division
Pertemuan II : Jigsaw
Pertemuan III : Jigsaw
Pertemuan IV : Jigsaw
Pertemuan V : Jigsaw
Pertemuan VI : Discovery Learning
Pertemuan VII : Problem Based Learning
Metode : Diskusi, tanya jawab, praktikum, penugasan
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke 1
3 C. Penutup ( 20 menit ) 20
1) Guru membimbing peserta didik dalam menyimpulkan
materi. (5 menit)
2) Guru memberikan evaluasi (14 menit)
3) Guru memberi tugas mandiri “ membuat rangkuman
tentang cara kerja enzim dalam proses metabolisme”(1
menit)
2. Pertemuan ke 2
1 a. Kegiatan awal ( 10 menit ) 15
1) Berdo’a sebelum memulai pelajaran
2) Mengecek kehadiran peserta didik dan meminta peserta
didik untuk menyiapkan buku referensi yang berkaitan
dengan topik pembelajaran.
Apersepsi
1) Guru menanyakan materi pembelajaran pada pertemuan
51
sebelumnya “apa fungsi enzim?”.
2) Peserta didik menjawab “sebagai biokatalisator
(mempercepat reaksi) dalam proses metabolisme”.
Motivasi
1) Guru melanjutkan pertanyaan “mengapa makanan
misalnya, nasi, daging, dan susu sering dikatakan sebagai
sumber sumber energi?”, Bagaimana tubuh dapat
mengubah makanan menjadi energi?
2) Dari jawaban peserta didik guru mengarahkan pada materi
yang akan dipelajari.
3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai.
2 b. Kegiatan Inti ( 60 menit ) 60
1) Guru memperlihatkan peta konsep tentang metabolisme
2) Guru membagi peserta didik dalam kelompok (masing-
masing kelompok terdiri dari 4-5 orang) yang disebut
kelompok asal
3) Guru membagikan LKPD pada masing peserta didik
dalam kelompoknya (peserta nomor pertama membahas
tentang katabolisme (respirasi aerob) pada manusia,
peserta nomor dua membahas tentang katabolisme
(respirasi aerob) pada tumbuhan dan peserta nomor tiga
membahas tentang katabolisme (respirasi aerob) pada
mikroba.
4) Peserta didik mengkaji literatur/ artikel tentang
katabolisme (respirasi aerob) pada makhluk hidup
5) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya hal-hal yang belum dipahami tentang literature/
artikel katabolisme (respirasi aerob) dalam bentuk tulisan
di kertas
6) Anggota tim yang berbeda yang telah mendapat bagian/sub
bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok
ahli) untuk mendiskusikan materi sesuai dengan nomor
permasalahan pada LKPD dengan menggunakan berbagai
sumber belajar (seperti buku, chart, internet dan sumber
lain yang relevan)
7) Peserta didik menggali informasi dan menganalisis tentang
proses katabolisme (respirasi aerob) pada makhluk hidup
menyangkut bahan, proses, tempat berlangsungnya dan
hasilnya melalui studi literature.
8) Peserta didik menuliskan informasi yang sudah diperoleh
berdasarkan studi literatur.
9) Setelah selesai diskusi dalam tim ahli, tiap anggota
kembali ke kelompoknya (tim asal) dan
menginformasikan tentang materi yang telah dipelajarinya
dalam tim ahli
10) Bersama anggota kelompok asal menyimpulkan hasil
kajian, diskusi dan informasi tentang katabolisme
(respirasi aerob) makhluk hidup melalui kajian literature
11) Guru membimbing kelompok dalam menyajikan hasil
pengamatan, diskusi dan informasi dari kajian
literaturedengan membuat tabel tentang katabolisme
(respirasi aerob) makhluk hidup yang menyangkut bahan,
proses, tempat berlangsung dan hasilnya.
12) Juru bicara masing-masing kelompok mempresentasikan
hasil kajian, diskusi dan informasi tentang katabolisme
(respirasi aerob) makhluk hidup dalam diskusi kelas
13) Guru memberi kesempatan kepada peserta didik dari
52
kelompok lain untuk memberikan tanggapan terhadap
hasil diskusi kelompok penyaji.
14) Guru memberikan penguatan terhadap materi-materi
yang belum dipahami
3 c. Penutup ( 20 menit ) 20
1) Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil
pembelajaran, serta mendorong peserta didik untuk selalu
bersyukur atas karunia Tuhan berupa proses katabolisme
yang berperan penting dalam proses kehidupan makhluk
hidup
2) Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian atau
bentuk penghargaan lain yang relevan) kepada kelompok
berkinerja baik.
3) Guru memberikan evaluasi kepada peserta didik dengan
memberikan tes tertulis
4) Guru memberi tugas mandiri “ membuat rangkuman
tentang perbedaan katabolisme (respirasi aerob) pada
makhluk hidup dan mencari perbedaan respirasi aerob dan
anaerob
3. Pertemuan ke 3
53
bertanya hal-hal yang belum dipahami tentang literature/
artikel katabolisme (respirasi anaerob) dan fermentasi
dalam bentuk tulisan di kertas.
a) Bagaimana proses katabolisme (respirasi anaerob)?
b) Berapa jumlah ATP yang dihasilkan dalam katabolisme
(respirasi anerob) dan fermentasi?
c) Apa perbedaan dan persamaan katabolisme (respirasi
anaerob) dan fermentasi?
5) Anggota tim yang berbeda yang telah mendapat
bagian/sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru
(kelompok ahli) untuk mendiskusikan materi sesuai
dengan nomor permasalahan pada LKPD dengan
menggunakan berbagai sumber belajar (seperti buku,
internet dan sumber lain yang relevan)
6) Peserta didik menggali informasi dan menganalisis
tentang proses katabolisme (respirasi anaerob) dan
fermentasi pada makhluk hidup menyangkut bahan,
proses, tempat berlangsungnya dan hasilnya melalui studi
literature.
7) Peserta didik menuliskan informasi yang sudah diperoleh
berdasarkan studi literatur.
8) Setelah selesai diskusi dalam tim ahli, tiap anggota
kembali ke kelompoknya (tim asal) dan
menginformasikan tentang materi yang telah dipelajarinya
dalam tim ahli
9) Bersama anggota kelompok asal menyimpulkan hasil
diskusi dan informasi tentang katabolisme (respirasi
anaerob) dan fermentasi pada makhluk hidup melalui
kajian literature
10) Guru membimbing kelompok dalam menyajikan hasil
diskusi dan informasi dari kajian literature dengan
membuat tabel tentang katabolisme (respirasi anaerob)
dan fermentasi pada makhluk hidup yang menyangkut
bahan, proses, tempat berlangsung dan hasilnya.
11) Juru bicara masing-masing kelompok mempresentasikan
hasil diskusi dan informasi tentang katabolisme (respirasi
anaerob) dan fermentasi pada makhluk hidup dalam
diskusi kelas
12) Guru memberi kesempatan kepada peserta didik dari
kelompok lain untuk memberikan tanggapan terhadap
hasil diskusi kelompok penyaji.
13) Guru memberikan penguatan terhadap materi-materi
yang belum dipahami
3 c. Penutup ( 20 menit ) 20
1) Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil
pembelajaran
2) Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian atau
bentuk penghargaan lain yang relevan) kepada kelompok
berkinerja baik.
3) Guru memberikan evaluasi kepada peserta didik dengan
memberikan tes tertulis
4) Guru memberi tugas mandiri membuat media chart
“perbedaan katabolisme (respirasi aerob dan anaerob)”
dalam bentuk tabel dan membuat rangkuman tentang
fermentasi, sekaligus mempersiapkan alat dan bahan yang
diperlukan untuk percobaan
54
4. Pertemuan ke 4
3 c. Penutup ( 20 menit ) 20
1. Guru membimbing peserta didik dalam menyimpulkan
materi.
2. Guru memberikan evaluasi
3. Guru memberi tugas mandiri tentang rangkuman materi
yang telah dipelajari
5. Pertemuan ke 5
55
1 a. Kegiatan awal ( 10 menit ) 10
1. Berdo’a sebelum memulai pelajaran
2. Mengecek kehadiran peserta didik dan meminta peserta
didik untuk menyiapkan buku referensi yang berkaitan
dengan topik pembelajaran.
Apersepsi
1. Menanyakan materi sebelumnya tentang peta konsep
metabolisme.
2. Dari jawaban peserta didik guru mengarahkan pada materi
yang akan dipelajari.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai.
2 b. Kegiatan Inti ( 60 menit ) 60
1. Peserta didik mengkaji literature tentang proses
metabolisme tumbuhan (kemosintesis) dan metabolisme
pada hewan (Biosintesis dan Glukoneogenesis)
2. Guru membagi peserta didik dalam kelompok asal.
3. Memberi waktu kepada kelompok asal untuk membagi
permasalahan yang akan dibahas pada kelompok ahli.
4. Anggota tim yang membahas permasalahan yang sama
bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk
mendiskusikan masalah yang di dapat.
5. Peserta didik menggali informasi dan menganalisis
tentang proses anabolisme tumbuhan (kemosintesis) dan
anabolisme pada hewan (Biosintesis dan
Glukoneogenesis) menyangkut bahan, proses, tempat
berlangsungnya dan hasilnya melalui studi literature.
6. Peserta didik menuliskan informasi yang sudah diperoleh
berdasarkan studi literatur.
7. Setelah selesai diskusi dalam tim ahli tiap anggota
kembali ke kelompok asal dan mendiskusikan tentang apa
yang telah dipelajarinya.
8. Guru meminta setiap kelompok mempersentasikan hasil
diskusi secara bergantian
9. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik dari
kelompok lain untuk memberikan tanggapan terhadap
hasil diskusi oleh kelompok penyaji.
10. Guru memberikan penguatan terhadap materi melalui
media power point.
3 c. Penutup ( 20 menit ) 20
1. Guru membimbing peserta didik dalam menyimpulkan
materi. (5 menit)
2. Guru memberikan evaluasi (14 menit)
3. Guru memberi tugas mandiri “ membuat rangkuman
tentang proses metabolisme pada hewan dan tumbuhan”(1
menit)
6. Pertemuan ke 6
3 c. Penutup ( 20 menit ) 20
1) Guru membimbing peserta didik dalam menyimpulkan
materi. (5 menit)
2) Guru memberi tugas mandiri “ menyelesaikan laporan
hasil percobaan sesuai kaidah ilmiah melalui berbagai
media tentang tentang cara kerja enzim, fotosintesis dan
respirasi anaerob secara tertulis”
7. Pertemuan ke 7
b. Pengayaan
Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai materi
pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah tuntas mencapai
KKM atau mencapai Kompetensi Dasar.
Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan peserta
didik.
Direncanakan berdasarkan IPK atau materi pembelajaran yang membutuhkan
pengembangan lebih luas misalnya :
Pemberian bacaan tambahan atau berdiskusi yang bertujuan memperluas
wawasan
Pemberian tugas untuk melakukan analisis gambar atau bacaan
Memberikan soal- soal tambahan yang bersifat pengayaan seperti soal OSN
I. Penilaian
1. Kognitif
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
58
b. Ulangan harian.
Contoh soal:
KUNCI JAWABAN
1. Enzim berfungsi sebagai biokatalisator, menurunkan energi aktivasi suatu reaksi. Terdapat dua
teori yang menjelaskan cara kerja enzim, yaitu teori lock and key dan teori induced fit.
Berdasarkan teori lock and key, kerja enzim mirip mekanisme kunci dan anak kunci.
Substrat memasuki enzim, kemudian substrat diubah menjadi produk dan dilepaskan.
Berdasarkan teori induced fit, enzim melakukan penyesuaian bentuk untuk berikatan dengan
substrat. Hal tersebut meningkatkan kecocokan dan mendorong komplek enzim- substrat lebih
reaktif. Molekul enzim kembali ke bentuk semula setelah produk dihasilkan
2. a) Merupakan protein. Bahan penyusun utama enzim adalah protein
b) Mudah dipengaruhi oleh perubahan lingkungan. Faktor lingkungan antara lain suhu,
pH dan inhibitor
c) Sebagai katalisator. Dalam hal ini enzim berfungsi mempercepat reaksi kimia, tetapi
tidak ikut berubah setelah proses reaksi selesai.
d) Bekerja secara spesifik. Enzim hanya berperan membantu satu macam substrat dan
tidak dapat bekerja untuk bermacam-macam substrat.
e) Bekerja secara bolak-balik. Artinya enzim tidak menentukan arah reaksi, tetapi hanya
bekerja mempercepat laju reaksi sampai mencapai keseibangan.
f) Dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Artinya sedikit enzim dapat mengkatalis suatu
reaksi kimia.
3. A) Golongan Hidrolase, yaitu enzim yang dengan adanya air dapat mengubah
suatu substrat menjadi hasil akhir, misalnya karboksilase, protease, dan lipase.
B) Golongan Desmolase, yaitu enzim yang dapat mencegah ikatan C-C atau C-N. contohnya
enzim-enzim peroksidase, dehidrogenae, katalase, karboksilase, dan transaminase
4. a) Suhu
b) pH (Derajat Keasaman)
c) Inhibitor
d) Konsentrasi Substrat
5. Selulose
Lipase
Protease
59
NO. KOMPETENSI DASAR JUMLAH INDIKATOR BENTUK NOMER
SOAL SOAL SOAL SOAL
1. 3.2 Memahami peran 5 Disajikan paparan, ESSAY 1
enzim dalam proses peserta didik dapat
metabolisme dan menentukan fungsi
menyajikan data tentang dan cara kerja
proses metabolisme enzim.
berdasarkan hasil
investigasi dan studi
literature untuk
memahami proses
pembentukan energi
pada mahluk hidup.
Disajikan paparan, ESSAY 2
peserta didik dapat
menentukan sifat
enzim.
Disajikan paparan, ESSAY 3
peserta didik dapat
menentukan
golongan pada
enzim.
Disajikan paparan, ESSAY 4
peserta didik dapat
menentukan faktor
yang mempengaruhi
kerja enzim.
Disajikan paparan, ESSAY 5
peserta didik dapat
menentukan macam-
macam enzim pada
manusia
2. Psikomotorik:
Bermain peran (role play).
Presentasi.
3. Afektif:
Pengamatan sikap dan perilaku dalam bentuk jurnal guru
Jurnal
Nama Peserta didik : .........
Kelas : ........
Aspek yang diamati : Sikap positif atau sikap negatif, selama dan atau di luar pembelajaran biologi
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi, tanya jawab, dan presentasi peserta didik dapat menganalisis
keterkaitan antara struktur dan fungsi gen, DNA, kromosom dalam proses penurunan sifat pada
mahluk hidup serta menerapkan prinsi-prinsip pewarisan sifat dalam kehidupan. sehingga
peserta didik dapat menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya,
mengembangkan sikap jujur, penuh rasa syukur, dan bertanggungjawab, serta dapat
mengembangankan kemampuan berpikir kritis, berkomunikasi, berkolaborasi, berkreasi
(4C).
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta:
Di dalam setiap tubuh makhlik hidup terdapat materi genetik berupa kromosom, gen,
DNA, dan RNA
Materi genetik ini sangat berpengaruh pada proses perwarisan sifat contoh untuk
mengetahui siapa bapak dari seorang anak yang bingung mencari identitas diri bisa tes
melalui uji DNA
2. Materi Konsep
Kromosom meiliki struktur padat berupa asam nukleat (DNA dan RNA) dan protein
DNA adalah materi genetic yang diwarisi dari induknya, tersusun atas rantai ganda
berupa gugusan guladeoksiribosa, asam folat, dan basa nitrogen
Gen adalah bagian segmen -segmen dari DNA
RNA merupakan materi genetik berntuk rantai tunggal tersusun atas gula ribose, asam
folat, basa nitrogen berupa purin meliputi A dan G serta pirimidi meliputi U dan S.
Sintesis protein erupakan proses penerjemahan gen menjadi urutan asam aminoyang
akan disintesis menjadi polipeptida melalui tahap transkripsi dan translasi.
3. Materi Metakognitif
Materi genetic sangat berperan dalam proses perwarisan sifat pada mahkluk hidup bisa
berbentuk fisik, penyakit keturunan, atau secara fisiologi
4. Materi Prosedural
Materi ginetik bisa dibuktikan melalui pengamatan dengan menggunakan mikroskope
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Pendekatan saintifik
Model Pembelajaran : PBL
62
Metode Pembelajaran : Pembelajaran kooperatif, Metode eksperimen, diskusi, tanya jawab
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke 1
2. Pertemuan ke 2
1 A. Pendahuluan 10 menit 10
Salam ,Doa , Sebagai implementasi nilai religius
Pengkondisian kelas , sebagai implementasi nilai
disiplin
Apersepsi, Motivasi, penyajian prasarat
Penyampaian Tujuan pembelajaran
Guru menanyakan tugas pertemuan sebelumnya
Pembentukkan kelompok
d. Pengayaan
Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai materi
pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah tuntas mencapai
KKM atau mencapai Kompetensi Dasar.
Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan peserta
didik.
Direncanakan berdasarkan IPK atau materi pembelajaran yang membutuhkan
pengembangan lebih luas misalnya :
Pemberian bacaan tambahan atau berdiskusi yang bertujuan memperluas
wawasan
Pemberian tugas untuk melakukan analisis gambar atau bacaan
Memberikan soal- soal tambahan yang bersifat pengayaan seperti soal OSN
65
I. Penilaian
4. Kognitif
c. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
d. Ulangan harian.
Contoh soal:
Translasi akan diulai setelah terdapat sinyal terdapatkodon asam amino berupa...
Kompleksninisiasi trankripsi tersusun atas komponen,........,......., dan........
Kroosom yang memiliki bentuk huruf v disebut....
Basa nitrogen kelompok pirimidin penyusun DNA tersusun atas... dan ...
Daerah lekukan sekitar pertengahan kroosom berfungsi untukpergerakan serta
pembelahan kromosom disebut...
5. Psikomotorik:
Presentasi.
6. Afektif:
Pengamatan sikap dan perilaku dalam bentuk jurnal guru
Jurnal
Nama Peserta didik : .........
Kelas : ........
Aspek yang diamati : Sikap positif atau sikap negatif, selama dan atau di luar pembelajaran biologi
67
pada meiosis melalui pengamatan
gambar.
3.4.6. Membedakan proses, tahapan, tempat
terjadinya, fungsi pembelahan mitosis
dan meiosis melalui studi literatur.
Pertemuan 2
3.4.7.Menjelaskan gametogenesis pada hewan
(spermatogenesis dan oogenesis )
melalui pengamatan gambar
3.4.8.Menjelaskan gametogenesis pada
tumbuhan (megasporogenesis dan
mikrosporogenensis) melalui
pengamatan gambar
Pertemuan 3
3.4.2.Mengidentifikasi ciri-ciri dari tahapan
pada mitosis melalui pengamatan
mikroskopis
4.4.1. Menyajikan data hasil analisis
pembelahan sel melalui laporan tertulis.
4.4.2. Mengkomunikasikan hasil pengamatan
dan studi literature tentang
gametogenesis dalam bentuk presentasi.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi, tanya jawab, dan presentasi peserta didik dapat menganalisis proses
pembelahan sel sebagai dasar penurunan sifat dari induk kepada keturunannya berdasarkan
pengamatan, sehingga peserta didik dapat menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya, mengembangkan sikap jujur, penuh rasa syukur, dan bertanggungjawab, serta dapat
mengembangankan kemampuan berpikir kritis, berkomunikasi, berkolaborasi, berkreasi
(4C).
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta:
Sel juga mengalami siklus untuk menyempurnakan sel tersebut. Siklus sel dibagi
menjadi dua yaitu fase interfase dan fase mitosis.
Pembentukan sel gamet jantan maupun betina melalui pembelahan meiosis
2. Materi Konsep
Setiap sel mengalami pembelahan sel terus menerus sampai waktu tertentu. Pembelahan
sel bertujuan untuk menghasilkan sel-sel baru yang setiap sel nya membawa informasi
genetik di dalam DNA.
Pembelahan sel ada beberapa cara diantaranya adalah;
Pembelahan amitosis
Pembelahan amitosis
pada Amoeba sp
Pembelahan mitosis
Pembelahan mitosis merupakan tipe pembelahan yang menghasilkan dua sel anak yang
memiliki jumlah kromosom sama dengan induknya. Pembelahan mitosis ini memiliki
68
beberapa tahapan seperti profase, metaphase, anaphase, dan telophase. Pembelahan
mitosis ini banyak terjadi di sel-sel eukariotik pada sel-sel tubuh/sel somatik.
Pembelahan meiosis
Pembelahan meiosis merupakan tipe pembelahan sel yang menghasilkan empat sel anak
yang memiliki jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom sel induknya.
pembelahan meiosis ini banyak terjadi di sel-sel eukariotik pada sel-sel kelamin.
Siklus sel
Sel juga mengalami siklus untuk menyempurnakan sel tersebut. Siklus sel dibagi menjadi
dua yaitu fase interfase dan fase mitosis. Fase interfase memiliki waktu yang lama
dibanding fase mitosis. Fase interfase memiliki waktu ± 12-24 jam untuk menyelesaikan
fase ini. Lama 12-24 jam tersebut tergantung dari jenis makhluk hidupnya.
Fase interfase dibedakan menjadi 3 subfase yaitu G1, S, dan G2. Sub fase ini merupakan
sub fase dimana sel mengalami pertumbuhan. Sub fase G1 mengalami pertumbuhan sel
ditandai dengan bertambahnya ukuran sel. Sub fase S terjadi duplikasi dan sintesis DNA,
sedangkan sub fase G2 merupakan subfase untuk persiapan menuju fase mitosis.
69
Pembanding Mitosis Meiosis
Replikasi Terjadi saat interfase Terjadi saat interfase sebelum
sebelum mitosis dimulai meiosis l dimulai
Jumlah pembelahan Satu kali mencakup Dua kali, masing-masing
profase,metafase, anafase mencakup profase, metafase,
dan telofase anafase dan telofase
Sinapsis dan kromosom Tidak terjadi Terjadi saat profase l bersama
homolog pindah silang antara kromatid
nonsaudara, kiasmata yang
dihasilkan menjaga pasangan
kromosom tetap bersama akibat
kohesi kromatid saudara
Jumlah sel anakan dan Dua, masing-masing Empat, masing-masing haploid
komposisi genetik diploid (2n) dan identik (n), mengandung separuh
secara genetik dengan sel jumlah kromosom sel induk,
induk berbeda secara genetik dari sel
induk dan dari satu sama lain
Peran dalam tubuh hewan Memungkinkan dewasa Menghasilkan gamet,
multiselular bertumbuh- mengurangi jumlah kromosom
kembang dari zigot, menjadi separuh dan
menghasilkan sel-sel untuk menyebabkan variabilitas
pertumbuhan, perbaikan genetik di anatara gamet
dan pada beberapa spesies,
reproduksi aseksual
Gametogenesis adalah proses pembentukan sel kelamin (gamet). Pembentukan gamet ini
terjadi secara meiosis di dalam alat reproduksi. Gamet ini dibentuk pada individu yang telah
dewasa.
1. Gametogenesis pada Hewan dan Manusia
Pada individu jantan dewasa, peristiwa pembentukan gamet jantan (spermatozoa) disebut
spermatogenesis. Pada individu betina dewasa, pembentukan gamet betina (sel telur) disebut
oogenesis.
Tahapan Spermatogenesis
1. Masing-masing spermatogonium membelah secara mitosis untuk menghasilkan dua sel
anak yang masing-masing berisi 46 kromosom lengkap (diploid).
2. Dua sel anak yang dihasilkan tersebut masing-masing disebut spermatosit primer yang
berukuran lebih besar dan bergerak ke dalam lumen tubulus seminiferus.
3. Spermatosit primer melakukan meiosis 1 untuk menghasilkan dua spermatosit sekunder
yang berukuran lebih kecil dari spermatosit primer. Spermatosit sekunder ini masing-
masing memiliki 23 kromosom (haploid) yang terdiri atas 22 kromosom tubuh dan satu
kromosom seks Y atau X.
4. Kedua spermatosit sekunder tersebut melakukan meiosis 2 untuk menghasilkan empat sel
lagi yang disebut spermatid yang tetap memiliki 23 kromosom.
5. Spermatid kemudian berubah menjadi spermatozoa matang tanpa mengalami pembelahan
dan bersifat haploid (n) 23 kromosom. Keseluruhan proses spermatogenesis ini
menghabiskan waktu sekitar 64 hari.
Tahapan Oogenesis
1. Oogonium yang merupakan prekursor dari ovum tertutup dalam folikel di ovarium.
2. Oogonium berubah menjadi oosit primer, yang memiliki 46 kromosom. Oosit primer
melakukan meiosis 1, yang menghasilkan dua sel anak yang ukurannya tidak sama.
3. Sel anak yang lebih besar adalah oosit sekunder yang bersifat haploid. Ukurannya dapat
mencapai ribuan kali lebih besar dari yang lain karena berisi lebih banyak sitoplasma dari
oosit primer.
4. Sel anak yang lebih kecil disebut badan polar pertama yang kemudian membelah lagi.
70
5. Oosit sekunder meninggalkan folikel ovarium menuju tuba Fallopi. Apabila oosit sekunder
difertilisasi, maka akan mengalami pembelahan meiosis 2. begitu pula dengan badan polar
pertama membelah menjadi dua badan polar kedua yang akhirnya mengalami degenerasi.
Namun apabila tidak terjadi fertilisasi, menstruasi dengan cepat akan terjadi dan siklus
oogenesis diulang kembali.
6. Selama pembelahan meiosis 2, oosit sekunder menjadi bersifat haploid dengan 23
kromosom dan selanjutnya disebut dengan ootid. Ketika inti nukleus sperma dan ovum
siap melebur menjadi satu, saat itu juga ootid kemudian mencapai perkembangan finalnya
menjadi 1 ovum yang matang.
MEGASPOROGENESIS
Megasporogenesis merupakan proses pembentukan ovum dalam ruang bakal biji.
Prosesnya dimulai dari megasporosit bermeiosis dua kali menjadi megaspora. Megaspora ini
terdiri dari IKL (inti kandung lembaga) Primer dan 3 sel kutub yang nantinya akan mati. IKL
Primer nantinya akan membelah secara mitosis 3 kali dan menghasilkan 3 antipoda, 2 IKL
Sekunder, 2 sinergid, dan 1 ovum.
MIKROSPOROGENESIS
Mikrosporogenesis adalah proses pembentukan serbuk sari (mikrospora) dalam kepala
sari (anthera). Proses mikrosporogenesis dimulai dengan meiosis I dan meiosis II dari
mikrosporosit (sel induk serbuk sari) menjadi 4 mikrospora yang haploid yang disebut tetrad.
Mikrospora kemudian melakukan pembelahan kariokinesis menjadi nukleus generatif dan
nukleus saluran serbuk sari (inti generative dan vegetatif). Inti generatif kemudian membelah
menjadi 2 sperma. Inti vegetative pada masa pembuahan hanya menuntun sperma ke ovum
dan spermaakan membuahi ovum menjadi zigot dan IKL Sekunder menjadi endosperma.
3. Materi Metakognitif
71
System pembelahan sel jika tidak terjadi dengan sempurna akan menimbulkan kelainan
pada hasil pembelahan
4. Materi Prosedural
Pembelahan sel baik secara amitosis, mitosis, maupun meiosis dapat diamati dengan
praktikum menggunakan mikrokop
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Pendekatan saintifik
Model Pembelajaran : PBL
Metode Pembelajaran : Pembelajaran kooperatif, Metode eksperimen, diskusi, tanya jawab
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Langkah Sinta Deskripsi Alokasi Waktu
Pembelajaran k
Mode
l
Pemb
elajar
an
Kegiatan Pendahuluan a. Guru memberi salam dan 10 menit
peserta didik menjawab salam
dari guru.
b. Guru meminta salah satu
peserta didik/ketua kelas untuk
berdoa memohon kepada Allah
swt semoga diberi kelancaran
dan kemudahan dalam belajar.
c. Guru menanyakan absensi
peserta didik, peserta didik
menjawab pertanyaan guru.
d. Guru memberi apersepsi
tentang regenerasi sel-sel yang
rusak. Hasil sel anakan
memiliki sifat sama dengan
induk.
e. Guru memotivasi peserta didik
dengan membimbing peserta
didik menyebutkan indikator
pencapaian kompetensi yang
akan dicapai.
Kegiatan Inti Fase 1. Penentuan pertanyaan Guru membimbing peserta
(Model PjBL) mendasar didik dalam menemukan
masalah yang terkait dengan
pembelahan sel.
Pertanyaan yang diharapkan ;
mengapa sel perlu
membelah?
bagaimana cara sel
membelah?
apakah sama antara sel
tubuh dan sel kelamin?
mengapa pada pembentukan
sel kelamin dihasilkan sel
72
anak yang mengandung
separuh dari sel induk?
Guru membimbing peserta
didik untuk mengerjakan
proyek untuk menghasilkan
gambar pembelahan sel.
Fase 2. Mendesain Perencanaan Peserta didik diminta
Proyek merencanakan proyek membuat
gambar tahap-tahap pembelahan
mitosis dan meiosis dengan
menggunakan kertas yang telah
disediakan.
Peserta didik diharapkan akan
merasa “memiliki” atas proyek
tersebut.
Peserta membuat aturan
penyelesaian proyek.
1. Dilakukan secara berkelompok
2. Waktu kegiatan
3. Sistematika laporan.
73
Fase 3. Menyusun Jadwal Pengajar dan peserta didik
menyusun jadwal aktivitas
penyelesaian proyek.
Wakt Renca
u na
Kegia
tan
5 Persia
menit pan
bahan
10 Meng
menit gali
infor
masi
5 pemb
menit agian
tugas
15 Disku
menit si
mene
ntuka
n
gamb
ar
10 Meng
menit gamb
ar
pemb
elaha
n sel
5 Persia
menit pan
prese
ntasi
74
Fase 4. Memonitor peserta didik Guru menggunakan rubrik
dan kemajuan proyek memonitor aktivitas yang penting
dari peserta didik selama
menyelesaikan proyek.
Fase 5. Menguji Hasil, Guru menilai laporan rancangan
tugas pembuatan gambar, laporan
proses pembuatan gambar sesuai
rancangan, memberikan
pertanyaan-pertanyaan yang
berkaitan dengan pembelahan
mitosis dan meiosis.
Guru memberikan saran-saran
untuk perbaikan.
Fase 6. Mengevaluasi Pada akhir proses
Pengalaman pembelajaran, guru dan peserta
didik melakukan refleksi
terhadap aktivitas selama
melakukan tugas proyek.
Perwakilan peserta didik
diminta untuk mengungkapkan
pengalamanya selama
menyelesaikan proyek.
Guru dan peserta didik
mengembangkan diskusi untuk
memperbaiki kinerja selama
proses pembelajaran, sehingga
pada akhirnya ditemukan suatu
temuan baru (new inquiry)
untuk menjawab permasalahan
yang diajukan pada tahap
pertama pembelajaran.
Kegiatan Penutup a. Guru mereview dengan 10 menit
memberi pertanyaan untuk
dijawab secara bersama, terkait
evaluasi yang diberikan.
b. Guru memilah hasil evaluasi.
c. Guru memberikan remedial
pembelajaran bagi peserta
didik yang belum kompeten
dan memberikan tugas
pengayaan pada peserta didik
yang sudah kompeten.
d. Guru memberikan tugas untuk
persiapan pertemuan
berikutnya yaitu menggali
informasi tentang
gametogenesis.
Pertemuan 2
Langkah Sintak Model Deskripsi Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan Pendahuluan a. Guru memberi salam dan peserta didik 10 menit
menjawab salam dari guru.
b. Guru meminta salah satu peserta didik/ketua
kelas untuk berdoa memohon kepada Allah
swt semoga diberi kelancaran dan kemudahan
75
dalam belajar.
c. Guru menanyakan absensi peserta didik,
peserta didik menjawab pertanyaan guru.
d. Guru memberi apersepsi tentang peristiwa
fertilisasi dan penyerbukan.
e. Guru memotivasi peserta didik dengan
membimbing peserta didik menyebutkan
indikator pencapaian kompetensi yang akan
dicapai.
Kegiatan Inti Fase 1. Guru merangsang keingintahuan peserta didik
(Model DL) Stimulating/ melalui gambar/bagan spermatogenesis, 10 Menit
Pemberian oogenesis, mikrosporogenesis,
rangsangan. megasporogenesis, pembuahan ganda kepada
setiap siswa (siswa yang duduknya berdekatan
mendapat gambar yang berbeda).
Guru membimbing peserta didik untuk
mengamati dan menemukan masalah yang
dilihat dari gambar.
Fase 2. Guru memberikan kesempatan pada peserta didik 10 menit
Problem untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
statemen pertanyaan.
(pertanyaan/ Peserta didik menyampaikan pertanyaan-
identifikasi pertanyaan terkait gambar yang diterimanya.
masalah)
Fase 3. Data Peserta didik berkumpul sesuai gambar yang 15 menit
collection diterimanya.
(pengumpula Dalam kelompok, peserta didik mengumpulkan
n data) informasi yang relevan untuk menjawab
pertanyaan yang telah diidentifikasi melalui
kegiatan studi pustaka.
Fase 4. Data Peserta didik mendiskusikan hasil pencarian 15 menit
processing informasi dan menjawab materi diskusi dalam
(pengolahan LK.
data)
Fase 5. Peserta didik mendiskusikan hasil pencarian 10 menit
Verification informasi dan memverifikasi hasil
(pembuktian) pengamatannya dengan data-data atau teori pada
buku sumber.
Fase 6. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dan 10 menit
Generalizatio menyimpulkan tentang gametogenesis pada
n (menarik hewan/manusia dan tumbuhan.
kesimpulan/
generalisasi)
Kegiatan Penutup a. Guru mereview dengan memberi pertanyaan 10 menit
untuk dijawab secara bersama, terkait
evaluasi yang diberikan.
b. Guru memilah hasil evaluasi.
c. Guru memberikan remedial pembelajaran bagi
peserta didik yang belum kompeten dan
memberikan tugas pengayaan pada peserta
didik yang sudah kompeten.
d. Guru memberikan tugas untuk persiapan
pertemuan berikutnya yaitu membawa
bawang merah/kecambah segar untuk
percobaan melihat pembelahan sel di bagian
meristem akar bawang merah/kecambah
76
segar.
Pertemuan 3 (tidak menggunakan model, tetapi menggunakan metode eksperimen)
Langkah Deskripsi Alokasi
Pembelajaran Waktu
Kegiatan a. Guru memberi salam dan peserta didik menjawab
Pendahuluan salam dari guru. 10
b. Guru meminta salah satu peserta didik/ketua kelas menit
untuk berdoa memohon kepada Allah swt semoga
diberi kelancaran dan kemudahan dalam belajar.
c. Guru menanyakan absensi peserta didik, peserta didik
menjawab pertanyaan guru.
d. Guru memberi apersepsi tentang tahap-tahap mitosis,
lokasi dan sifat sel anak.
e. Guru memotivasi peserta didik dengan membimbing
peserta didik menyebutkan indikator pencapaian
kompetensi.
Kegiatan Inti Peserta didik duduk sesuai kelompoknya masing- 70
masing. menit
Peserta didik mempersiapkan alat dan bahan untuk
praktikum mitosis pada akar bawang
merah/kecambah.
Dalam kelompok, peserta didik membuat rancangan
percobaan.
Peserta didik melaksanakan percobaan.
Peserta didik mengolah data hasil percobaan dengan
panduan LK. yang sudah disiapkan guru)
Peserta didik mempresentasikan hasil pengolahan
data.
Peserta didik mendengarkan dan mengajukan
pertanyaan kepada kelompok yang presentasi
Kelompok yang presentasi berdiskusi dan peserta
lain juga mendiskusikan pertanyaan yang muncul.
Peserta didik menjawab pertanyaan yang diajukan
kelompok lain.
Presentasi selesai, diganti dengan kelompok yang
berbeda.
Kegiatan a. Guru mereview dengan memberi pertanyaan untuk 10
Penutup dijawab secara bersama, terkait evaluasi yang menit
diberikan.
b. Guru memilah hasil evaluasi.
c. Guru memberikan remedial pembelajaran bagi peserta
didik yang belum kompeten dan memberikan tugas
pengayaan pada peserta didik yang sudah kompeten.
d. Guru memberikan tugas untuk persiapan pertemuan
berikutnya; latihan soal guna ulangan KD
Pembelahan Sel.
77
Remidial dapat diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai KKM.
Remidial terdiri atas dua bagian : remedial karena belum mencapai KKM dan
remedial karena belum mencapai Kompetensi Dasar
Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Guru akan memberikan tugas bagi peserta didik yang belum
mencapai KKM (Kriterian Ketuntasan Minimal), misalnya sebagai berikut.
Pemberian pembelajaran atau bimbingan ulang dengan metode berbeda, pemberian
tugas individu atau tugas berkelompok, dan pemberian ulangan lisan setelah
melakukan bimbingan kusus.
b. Pengayaan
Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai materi
pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah tuntas mencapai
KKM atau mencapai Kompetensi Dasar.
Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan peserta
didik.
Direncanakan berdasarkan IPK atau materi pembelajaran yang membutuhkan
pengembangan lebih luas misalnya :
Pemberian bacaan tambahan atau berdiskusi yang bertujuan memperluas
wawasan
Pemberian tugas untuk melakukan analisis gambar atau bacaan
Memberikan soal- soal tambahan yang bersifat pengayaan seperti soal OSN
I. Penilaian
1. Kognitif
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Ulangan harian.
2. Psikomotorik:
ekperiment
3. Afektif:
Pengamatan sikap dan perilaku dalam bentuk jurnal guru
78
Replikasi DNA terjadi pada ...
A.M D.S
B.G1 E.G1 DAN G2
C.G2
Tahapan selanjutnya sesuai gambar tersebut dan perubahan yang terjadi adalah ….
A. metafase, sentromer terikat spindel dan bergerak menuju kutub pembelahan
B. anafase, benang spindel menarik kromosom menuju kutub berlawanan
C. telofase, terbentuk inti sel kembali dan sitokinesis di ekuator sel
D. profase, sentriol membentuk spindel untuk mengikat kromosom di sentromer
E. diakinesis, kromosom memendek dan mengganda membentuk kromatid
9. Berikut ini adalah ciri beberapa tahapan pada pembelahan sel secara meiosis :
1) Kromosom berjajar pada bidang ekuator
2) Setiap kromosom homolog bergerak ke arah kutub yang berlawanan
3) Kromatin memendek dan menebal menjadi kromosom
4) Kromosom homolog saling mendekat
5) Terjadi reduksi jumlah kromosom
6) Terjadi pindah silang
Ciri yang terjadi pada profase I adalah... .
A. 1 – 2 – 3
B. 1 – 3 – 4
C. 2 – 3 – 4
D. 3 – 4 – 5
E. 3 – 4 – 6
10. Pada pembelahan meiosis terjadi peristiwa berikut: Pemisahan kromatid yang membentuk
kromosom, gerakan kromatid ke kutub-kutub yang letaknya berlawanan. Peristiwa tersebut
terjadi pada tahap ... .
A. metafase I D. anafase II
B. telofase I E. metafase II
C. anafase I
11. Pada tahapan-tahapan pembelahan meiosis I berikut, yang menunjukkan terjadinya reduksi
kromosom sel anak adalah … .
80
12. Hasil meiosis II dalam gametogenesis manusia adalah ...
A. Spermatid dan ootid haploid
B. Spermatosit dan oosit sekunder
C. Spermatosit dan polosit primer
D. Spermatozoa dan ovum diploid
E. Spermatosit sekunder dan ootid
A. Metafase I meiosis I
B. Metafase mitosis
C. Metafase II meiosis II
D. Profase II meiosis II
E. Anafase II meiosis II
81
bersifat haploid bersifat haploid
C Telofase, kromosom diploid sel anak Telofase, sel anak berjumlah 4 dan
berjumlah 2 kromosom
Buah tetap seperti induk
D Anaphase sentromer membelah Profase, terjadi replikasi kromosom
menjadi 2
E Profase, kromosom mengalami pindah Profase, terjadi replikasi kromosom
silang
18. Dalam proses gametogenesis pembelahan meiosis II berlangsung untuk membentuk ....
A. spermatozoa dan ovum
B. spermatid dan ootid
C. spermatosit dan oosit
D. spermatogonia dan polosit
E. spermatosit primer dan polosit
20. Dari pernyataan berikut ini, yang paling benar mengenai gametogenesis pada manusia
adalah… .
A.Dari satu sel induk oogonium menghasilkan 3 sel yang fungsional dan 1 ovum
B.Sel gamet yang dihasilkan merupakan sel-sel diploid
C.Pada proses Oogenesis dihasilkan 4 sel telur yang fungsional
D.Pada Oogenesis dihasilkan 1 buah sel telur yang fungsional
E. Spermatogenesis berlangsung seiring dengan proses pertumbuhan laki-laki
Pedoman penilaian;
I. Pilihan ganda skor maksimal 30
II Soal Uraian skor maksimal 50
Nilai akhir = (skor yang dicapai/skor maksimal)X3+1
Lampiran-lampiran
Lembar Kerja ; Pembelahan Mitosis
a. Tujuan
Mengamati tahapan yang terlihat pada pembelahan mitosis sel akar bawang merah
(Allium cepa)
Mengidentifikasi ciri-ciri dari setiap fase yang terlihat terlihat pada pembelahan mitosis
sel akar bawang bombay (Allium cepa).
b. Alat dan Bahan
83
c. Langkah percobaan
No Gambar Langkah
1
84
8
Berdasarkan rancangan percobaan yang telah kamu buat, lakukan pengamatan pembelahan
mitosis pada bawang Bombay (Allium cepa)! Jangan lupa menyusun laporan.
Jurnal
Nama Peserta didik : .........
Kelas : ........
Aspek yang diamati : Sikap positif atau sikap negatif, selama dan atau di luar pembelajaran biologi
3.5 Memahami pola-pola pewarisan sifat 3.5.1 Membedakan Hukum Mendel I dan
makhluk hidup menurut Hukum Mendel Hukum Mendel II dengan tepat
berdasarkan kajian literatur baik
4.5 Menyajikan hasil perhitungan peluang
secara individu maupun kelompok.
dari peristiwa persilangan menurut
3.5.2 Menganalisis dengan teliti pola-pola
Hukum Mendel dalam bidang pertanian
dan peternakan. hukum Mendel berdasarkan kajian
literatur dan contoh persilangan
monohibrid dan dihibrid baik secara
individu maupun kelompok.
3.5.3 Menguraikan penyimpangan semu
Hukum Mendel dengan tepat
berdasarkan kajian literatur baik
secara individu maupun kelompok.
3.5.4 Menganalisis dengan teliti Hukum
Mendel dan penyimpangan semu
hukum Mendel berdasarkan kajian
literatur dan contoh persilangan baik
secara individu maupun kelompok.
3.5.5 Melaksanakan percobaan dengan teliti
Hukum Mendel melalui kancing
genetika berdasarkan kajian literatur
baik secara individu maupun
kelompok
4.5.1 Menyajikan data hasil
percobaantentang pola-pola hukum
Mendel dengan teliti, jujur, terbuka
dan bertanggung jawab.
4.5.2 Menganalisis hasil percobaan
sederhana tentang pola- pola Hukum
Mendel dengan teliti, tekun,
jujurberdasarkan data dan fakta.
4.5.3 Mendeskripsikandengan tepat pola-
pola hukum Mendel yang ada pada
suatu keluarga berkaitan dengan
peristiwa yang ditemukan sehari-hari
melalui observasi dan kajian literatur.
4.5.4 Menyimpulkan Hukum MendelI dan
Hukum Mendel II sebagai karunia
Tuhan untuk mengamati bioproses
tentang terbentuknya variasi genetik
saat pembentukan gamet pada waktu
86
pembelahan meiosis.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi, tanya jawab, dan presentasi peserta didik dapat menganalisis pola-pola
pewarisan sifat makhluk hidup menurut Hukum Mendel, sehingga peserta didik dapat
menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya, mengembangkan sikap jujur,
penuh rasa syukur, dan bertanggungjawab, serta dapat mengembangankan kemampuan
berpikir kritis, berkomunikasi, berkolaborasi, berkreasi (4C).
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta:
Mendel diakui sebagai Bapak Genetika karena dianggap sebagai penemu prinsip dasar
penurunan sifat (hereditas) yang sering dikenal dengan hukum Mendel.
2. Materi Konsep
Gen dikatakan sealela satu sama lain apabila terletakpada kromosom homolog lokus
yang bersesuaian sehinggamemengaruhi atau mengawasi proses perkembangan yang
samatetapi dengan cara yang berlainan. Pada peristiwa lain, alela bisa memiliki lebih
dari dua anggota. Alela yang demikian disebut alelaganda (multiple alelle).
Hukum Mendel I disebut juga hukum segregasi adalah mengenai kaidah pemisahan alel
pada waktu pembentukan gamet. Pembentukan gamet terjadi secara meiosis, dimana
pasangan – pasangan homolog saling berpisah dan tidak berpasangan lagi/ terjadi
pemisahan alel – alel suatu gen secara bebas dari diploid menjadi haploid.
Hukum Mendel II disebut juga hukum asortasi. Menurut hukum ini, setiap gen/ sifat
dapatberpasangan secara bebas dengan gen/ sifat lain. Hukum ini berlaku ketika
pembentukan gamet padapersilangan dihibrid.
Jenis-jenis penyimpangan semu Hukum Mendel
1) Atavisme (Interaksi gen)
Atavisme adalah interaksi dari beberapa gen yang menyebabkan munculnya suatu
sifat yangberbeda dengan karakter induknya
Atavisme pertama kali ditemukan oleh Bateson dan Punnet.
ada empat macam bentuk pial/jengger ayam yaitu:
Interaksi antar gen-gen yang menentukan bentuk dari pial (jengger ayam).
hasil temuan: karakter pial/jengger ayam tidak hanya diatur oleh satu gen, tetapi oleh
duagen yang berinteraksi.
Penyimpangan yang terjadi pada atavisme adalah bukan mengenai rasio fenotip F2,
melainkan munculnya sifat baru pada pial ayam yaitu walnut dan single.
Tipe jengger walnut merupakan hasil interaksi dari dua gen dominan yang berdiri
sendiri. Tipe jengger single merupakan hasil interaksi dua gen resesif
2) Polimeri
87
Polimeri merupakan bentuk interaksi gen yang bersifat kumulatif (saling
menambah).Polimeri terjadi akibat adanya interaksi antara dua gen atau lebih,
sehingga disebut juga genganda.
Polimeri pertama kali ditemukan oleh Nielson ehle.
polimeri mirip dengan persilangan dihibrid dominan tidak penuh (intermediat).
hasil temuan: biji gandum berwarna merah disilangkan dengan gamdum berwarna
putihmenghasilkan variasi warna gandum yang sangat beragam
3) Kriptomeri
Kriptomeri adalah peristiwa dimana gen dominan yang karakternya akan muncul
jikabersama-sama dengan gen dominan lainnya. Jika gen dominan berdiri sendiri,
makakarakternya akan tersembunyi (kriptos)
kriptomeri pertama kali ditemukan oleh Correns
Interaksi antar gen-gen dominan akan menimbulkan karakter baru
hasil temuan: Hasil persilangan antara bunga Linnariamarocana merah dengan
putihdihasilkan F1 seluruhnya berwarna ungu.
4) Epistasis-hipostasis
Interaksi beberapa gen, dimana gen yang bersifat menutup disebut (epistasis) dan
genyang bersifat tertutupi (hipostasis).
Epistasis - hipostasis pertama kali ditemukan oleh Nelson dan Ehle
Interaksi gen bisa berupa gen-gen dominan (epistasis dominan), dan jika
interaksiterjadi antar gen-gen resesif (epistasis resesif)
hasil temuan: Hasil persilangan warna kulit gandum hitam dengan warna
kuningmengahasilkan warna kulit gandum pada F1 semunya hitam
5) Gen-gen komplementer (Epistasis Gen Resesif Rangkap)
Merupakan interaksi beberapa gen yang saling melengkapi. Jika satu gen tidak
muncul,maka sifat yang dimaksud juga tidak muncul atau tidak sempurna.interaksi
tersebutdinamakan juga epistasis gen resesif rangkap karena jika salah satu gen
bersifathomozigot resesif, pemunculan suatu karakter oleh gen lain menjadi tadak
sempurna atauterhalang. Dalam interaksi komplementer, tiap gen dapat bersifat
epistasis bagi gen yanglainnya.
3. Materi Metakognitif
Persilangan baik berdasarkan hokum mendel atau penyimpangan semu hukum mendel
berdampak adanya variasi pada keturunan yang di hasilkan
4. Materi Prosedural
Persilangan hokum mendel dapat kita liat dalam hasil perkawinan dua makhluk hidup
yang kita amati di lingkungan sekitar baik pada manusia, hewan, dan tumbuhan
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model :
Pertemuan I : STAD(Student Teams-Achievement Divisions)
Pertemuan II : NHT (Numbered Heads Together)
Pertemuan III : Jigsaw
Pertemuan IV : Inquiri
Pertemuan V : GI (Group Investigation)
3. Metode : Diskusi, tanya jawab, penugasan.
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1
No Kegiatan Belajar Waktu
(menit)
1 Kegiatan awal (10 menit) 10
1) Berdoa sebelum memulai pembelajaran
2) Mengecek kehadiran siswa dan meminta siswa untuk
menyiapkan referensi yang berhubungan dengan materi.
3) Pengkondisian kelas, sebagai implementasi nilai disiplin.
88
Apersepsi:
1) Menanyakan pada peserta didik, mirip dengan siapakah
mereka? Apakah mirip dengan ayah atau dengan ibu?
2) Cobalah kita amati orang-orang yang paling dekat di
sekitar kita. Anggota keluarga adalah orang yang paling
dekat dengan diri kita. Kemudian bandingkanlah dirimu
dengan Ibu, Bapak dan saudara-saudaramu! Apakah ada
yang persis sama di antara anggota keluarga kalian?
Apakah ada perbedaan yang sangat mencolok antara kamu
dengan anggota keluargamu? Mengapa kita tidak persis
sama dengan ayah dan ibu? Bagaimanakah hal itu dapat
terjadi?
Motivasi:
Dalam kehidupan sehari-hari, tentunya kita pernah dan bahkan
sering menemukan dalam kelompok hewan yang memiliki
beberapa perbedaan dan persamaan, misalnya dalam
kelompok kucing, antara induk kucing dengan anaknya
adakah persamaan dan perbedaan ?
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2 Kegiatan inti (70 menit) 70
1) Peserta didik mengamatifoto keluarga yang diberikan oleh
guru.
2) Peserta didik diminta untuk membuat pertanyaan setelah
mengamati foto keluarga.
3) Guru membagi peserta didik dalam 3 kelompok.
4) Guru membagikan LKPD pada masing- masing kelompok.
5) Peserta didik mendiskusikan LKPD dan menggali
informasi tentang materi hubungan pewarisan sifat dengan
pembelahan sel, Hukum Mendel I dan Hukum Mendel
IIsesuai kelompoknya masing-masingberdasarkan kajian
literatur.
6) Peserta didik menuliskan informasi yang sudah diperoleh
berdasarkan hasil diskusi dan kajian literatur.
7) Setelah informasi didapat, peserta didik dalam kelompok
masing- masing berdiskusi tentang hubungan pewarisan
sifat dengan pembelahan sel, serta Hukum Mendel I dan
Hukum Mendel II.
8) Juru bicara masing- masing kelompok mempresentasikan
hasil diskusi kelompok dalam diskusi kelas.
9) Anggota kelompok lain menanggapi hasil presentasi
kelompok.
10) Guru memberikan penguatan kepada peserta didik dalam
diskusi kelompokpada materi yang belum dipahami dan
sekaligus memberikan pemaknaan hubungan pewarisan
sifat dan pembelahan sel.
3 Kegiatan akhir (10 menit) 10
1) Bersama- sama peserta didik menyimpulkan hasil diskusi.
2) Peserta didik menjawab kuis tentang materi hubungan
pewarisan sifat dengan pembelahan sel, serta Hukum
Mendel I dan Hukum Mendel II.
3) Guru memberikan penghargaan (misalnya pujian atau
dalam bentuk penghargaan lain yang relevan) kepada
kelompok yang kinerjanya baik.
4) Guru memberikan evaluasi tertulis.
5) Guru memberikan tugas mandirikepada peserta didik.
6) Mengakhiri pertemuan dengan berdoa dan mengucapkan
salam.
89
2. Pertemuan ke 2
1 1. Kegiatan Awal 10
a. Salam, doa, sebagai implementasi nilai religious
b. Mengecek kehadiran siswa dan meminta siswa untuk
menyiapkan perlengkapan dan peralatan yang diperlukan,
mislnya buku siswa.
Aperesepsi
Menyajikan contoh kasus tentang Hukum Mendelpada
suatu persilangan,
Motivasi
Terkait dengan pewarisan sifat, tidak semua sifat yang
diwariskan itu ditentukan oleh gen resesif dan gen
dominan. Contohpada biji gandum (persilangan antara
gandum berbiji merah gelap dengan putih menghasilkan
merah sedang 100%, lalu disilangkan lagi sesama merah
sedang).Hasil Perbandinganya adalah 15 : 1 (merah :
putih).
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2 Kegiatan Inti 60
1. Peserta didik mengamati contoh persilangan pada
tanamanmelalui video yang ditayangkan oleh guru.
2. Peserta didik membuat pertanyaan mengenai hal- hal yang
berhubungan dengan video yang diamati.
3. Guru membagi peserta didik dalam 3 kelompok.
4. Guru membagi LKPD kepada masing- masing kelompok
diskusi.
5. Setiap peserta didik dalam masing- masing kelompok
mendapatkan nomor yang berbeda.
6. Peserta didik mengerjakan soal/ menggali informasi
tentang penyimpangan semu Hukum Mendel sesuai dengan
nomor yang diperoleh berdasarkan kajian literatur.
7. Setiap kelompok melakukan kerja sama dalam
mengumpulkan informasi tentang penyimpangan semu
Hukum Mendel bersama dengan anggota kelompok.
8. Peserta didik menuliskanjawaban/ informasi yang sudah
diperoleh berdasarkan kajian literatur.
9. Setelah informasi didapat, peserta didik dalam kelompok
masing- masing mendiskusikan jawaban yang benar dan
memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/
mengetahui jawabannya.
10. Peserta didik menghubungkan konsep penyimpangan semu
hukum mendel berdasarkan jawaban yang diperoleh
melalui diskusi kelompok dan kajian literatur.
11. Guru memanggil salah satu nomor peserta didik dan nomor
yang dipanggil mempresentasikan hasil kerja samanya.
12. Peserta didik yang lain memberikan tanggapan.
13. Guru melanjutkan dengan menunjuk peserta didik yang
lain untuk mempresentasikan hasil kerja samanya.
14. Guru memberikan penguatan kepada peserta didik dalam
diskusi kelompok pada materi yang belum dipahami.
3 Kegiatan Penutup 20
1. Bersama- sama peserta didik menyimpulkan hasil diskusi.
2. Guru memberikan evaluasitertulis kepada peserta didik
dengan dipandu oleh lembar penilaian kognitif.
3. Guru memberikan tugas mandiri kepada peserta didik.
4. Mengakhiri pertemuan dengan berdoa dan mengucapkan
3. Pertemuan ke 3
1 1. Kegiatan Awal 10
1. Salam, doa, sebagai implementasi nilai religious
90
2. Mengecek kehadiran siswa dan meminta siswa untuk
menyiapkan perlengkapan dan peralatan yang diperlukan,
mislnya buku siswa.
3. Pengkondisian kelas, sebagai implementasi nilai disiplin.
Aperesepsi
Guru mengulas kembali materi penyimpangan semu
Hukum Mendel, dan menanyakan kepada peserta didik
“kemarin kita telah belajar tentang beberapa penyimpangan
semu Hukum Mendel, dari yang kita telah pelajari
sebelumnya ada yang masih ingat?” Diharapkan peserta
didik menjawab atavisme, polimeri dan kriptomeri.
Kemudian guru melanjutkan dari ketiga penyimpangan
semu Hukum Mendel yang telah adik- adik sebutkan tadi
masih ada penyimpangan semu Hukum Mendel yang
lainya, untuk lebih mengetahui macam penyimpangan
semu Hukum mendel ini kita akan mempelajarinya pada
hari ini.
Motivasi
Kemarin kita telah belajar beberapa contoh penyimpangan
semu Hukum mendel, salah satu penyimpangan semu
Hukum Mendel yaitu atavisme yaitu interaksi dari
beberapa gen yang menyebabkan munculnya suatu sifat
yang berbeda dengan karakter induknya. Ada juga
beberapa contoh lain penyimpangan semu Hukum Mendel,
untuk mengetahui mengapa sampai terjadi penyimpangan
tersebut akan dipelajari pada hari ini.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2 Kegiatan Inti 60
1. Peserta didik membaca literatur yang berhubungan dengan
materi penyimpangan semu Hukum Mendel.
2. Peserta didik memberikan pertanyaan tentang materi
didapat sebelumnya dan menghubungkanya dengan materi
yang akan dipelajari sekarang.
3. Guru membagi peserta didik dalam 2 kelompok asal.
4. Guru membagi LKPD kepada peserta didik di kelompok
asal.
5. Masing- masing peserta didik di kelompok asal
memperoleh tugasyang berbeda.
6. Memberikan waktu kepada kelompok asal mendiskusikan
LKPD dalam kelompoknya.
7. Anggota dari kelompok yang memperoleh tugas yang sama
bertemu dalam kelompok ahli untuk mendiskusikan materi
sesuai dengan tugasnya masing- masing.
8. Peserta didik dalam kelompok ahli akan melakukan kerja
sama dalam mengumpulkan data sesuai dengan materi
yang ditugaskan berdasarkan kajian pustaka.
9. Peserta didik mengisi dan menuliskan/ mencatat informasi
yang sudah diperoleh di dalam lembar LKPD berdasarkan
hasil kajian pustaka.
10. Setelah selesai diskusi pada kelompok ahli, setiap anggota
dari kelompok ahli akan kembali ke kelompok asal dan
menginformasikan materi yang diperolehnya ke anggota
kelompoknya.
11. Setiap kelompok menyimpulkan materi yang telah di
diskusikan.
12. Perwakilan anggota kelompok mempresentasikan hasil
3 Kegiatan Penutup 20
1. Bersama- sama peserta didik menyimpulkan hasil diskusi.
91
2. Guru memberikan evaluasi kepada peserta didik dengan
memberikan tes tertulis dipandu dengan lembar penilaian
kognitif.
3. Guru memberikan tugas mandiri kepada peserta didik.
4. Mengakhiri pertemuan dengan berdoa dan mengucapkan
salam
4. Pertemuan ke 4
1 Kegiatan Awal 10
a) Salam, doa, sebagai implementasi nilai religious
b) Mengecek kehadiran siswa dan meminta siswa untuk
menyiapkan perlengkapan dan peralatan yang diperlukan,
misalnya buku siswa.
c) Pengkondisian kelas sebagai implementasi nilai disiplin.
Aperesepsi
Mengulas materi sebelumnya tentang Hukum Mendel, dan
menanyakan mengapa kita mirip dengan orang tua kita?
Motivasi
Untuk lebih mempermudah pemahaman tentang persilangan
pada Hukum Mendel maka kita akan melakukan percobaan
kancing genetika.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2 Kegiatan Inti 60
a) Menyampaikan bahan- bahan yang akan digunakan dalam
kegiatan praktikum kepada peserta didik.
b) Menyampaikan isi LKPD tentang cara kerja dalam
melakukan praktikumpersilangan Hukum Mendel dengan
menggunakan kancing genetika.
c) Peserta didik mengamati isi artikel tentang Hukum Mendel.
d) Peserta didik mencermati ulang isi artikel tentang Hukum
Mendel dan membaca kembali perintah yang ada dalam
LKPD.
e) Peserta didik merumuskan masalah berdasarkan artikel yang
telah dibaca, bacaan teks tentang Hukum Mendel dan
berdasarkan kegiatan praktikum.
f) Berdasarkan rumusan masalah, peserta didik merumuskan
hipotesis dalam bentuk opini terhadap permasalahan yang
diperoleh.
g) Peserta didik mendiskusikan isi artikel, bacaan teks, dan
hasil praktikum yang dilakukan untuk memahami tujuan
praktikum persilangan pada Hukum Mendel dengan
menggunakan kancing genetika.
h) Peserta didik menuliskan hasil diskusi dalam LKPD.
i) Peserta didik menganalisis persilanganpada Hukum Mendel
dengan menggunakan kancing genetika berdasarkan isi
artikel, bacaan teks, dan hasil praktikum yang dilakukan.
j) Analisis data hasil praktikum didiskusikan dalam kelompok.
k) Peserta didik menuliskan kesimpulan dari hasil analisis data.
3 Kegiatan Penutup 20
a) Bersama- sama peserta didik menyimpulkan hasil diskusi.
b) Guru memberikan evaluasi kepada peserta didik dengan
memberikan tes tertulis dipandu dengan lembar penilaian
kognitif.
c) Guru memberikan tugas mandiri kepada peserta didik.
d) Mengakhiri pertemuan dengan berdoa dan mengucapkan
salam
5. Pertemuan ke 5
92
1 1. Kegiatan Awal 10
a) Berdoa sebelum memulai pembelajaran
b) Mengecek kehadiran peserta didik dan meminta peserta
didik menyiapkan referensi yang berhubungan dengan
topik pembelajaran.
c) Pengkondisian kelas, sebagai implementasi nilai disiplin.
Apersepsi mengulas materi sebelumnya dan menanyakan
apakah kalian punya ciri cirri tubuh seperti lesung pipit,
dagu membelah, dll
2 2. Kegiatan Inti 60
a) Peserta didik mengamati foto berbagai macam contoh
variasi pada manusia misalnya dagu membelah, lesung
pipi, lidah menggulung dan contoh lainnya.
b) Peserta didik memberikan pertanyaan dari hasil
pengamatan yang dilakukan.
c) Guru membagi peserta didik dalam 3 kelompok.
d) Ketua kelompok dari masing- masing kelompok dipanggil
dan diberi LKPD dengan tugas yang berbeda.
e) Peserta didik dalam setiap kelompok mendiskusikan LKPD
dan menggali informasi tentang pola-pola hukum Mendel
yang ada pada suatu keluarga berkaitan dengan peristiwa
yang ditemukan sehari-hariberdasarkan kajian literatur
danobservasi yang telah dilakukan.
f) Peserta didik menuliskan informasi yang sudah diperoleh
berdasarkan hasil diskusi dan kajian literatur.
g) Setelah informasi didapat, peserta didik dalam kelompok
masing- masing berdiskusi tentang pola-pola hukum
Mendel yang ada pada suatu keluarga berkaitan dengan
peristiwa yang ditemukan sehari-hari.
h) Perwakilan anggota kelompok mempresentasikan hasil
diskusi.
i) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik dari
kelompok lain untuk memberikan tanggapan terhadap hasil
diskusi kelompok penyaji.
j) Guru memberikan penguatan tentang materi yang belum
dipahami
3 3. Kegiatan Penutup 20
a) Bersama- sama peserta didik menyimpulkan hasil diskusi.
b) Guru memberikan evaluasi kepada peserta didik dengan
memberikan tes tertulis dipandu dengan lembar penilaian
kognitif.
c) Guru memberikan tugas mandiri kepada peserta didik.
Mengakhiri pertemuan dengan berdoa dan mengucapkan
salam
93
Pemberian pembelajaran atau bimbingan ulang dengan metode berbeda, pemberian
tugas individu atau tugas berkelompok, dan pemberian ulangan lisan setelah
melakukan bimbingan kusus.
b. Pengayaan
Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai materi
pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah tuntas mencapai
KKM atau mencapai Kompetensi Dasar.
Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan peserta
didik.
Direncanakan berdasarkan IPK atau materi pembelajaran yang membutuhkan
pengembangan lebih luas misalnya :
Pemberian bacaan tambahan atau berdiskusi yang bertujuan memperluas
wawasan
Pemberian tugas untuk melakukan analisis gambar atau bacaan
Memberikan soal- soal tambahan yang bersifat pengayaan seperti soal OSN
I. Penilaian
4. Kognitif
c. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
d. Ulangan harian.
Contoh soal:
5. Psikomotorik:
Presentasi.
6. Afektif:
Pengamatan sikap dan perilaku dalam bentuk jurnal guru
94
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Jurnal
Nama Peserta didik : .........
Kelas : ........
Aspek yang diamati : Sikap positif atau sikap negatif, selama dan atau di luar pembelajaran biologi
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi, tanya jawab, dan presentasi peserta didik dapat menganalisis pola-pola
hereditas dalam peristiwa pautan dan pindah silang pada makhluk hidup, sehingga peserta
didik dapat menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya, mengembangkan
sikap jujur, penuh rasa syukur, dan bertanggungjawab, serta dapat mengembangankan
kemampuan berpikir kritis, berkomunikasi, berkolaborasi, berkreasi (4C).
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta:
Adanya pola-pola hereditas pada makhluk hidup bisa menimbulkan kelainan pada
keturunanya
2. Materi Konsep
96
Terjadinya pautan (gen linkage) antargen ini ternyata disebabkan oleh letak gen-gen
tersebut masih berada dalam kromosom yang sama. Oleh sebab itu, ketika kromosom
memisah sewaktu meiosis dan membentuk gamet, kedua gen tetap bersama.
Salah satu contoh pautan terjadi pada penelitian oleh illiam Bateson dan R.C. Punnet
sekitar 1905. Mereka mengembangkan tanaman ercis galur murni yang mengandung gen
P untuk warna bunga ungu yang dominan terhadap gen P untuk warna bunga merah.
Tanaman tersebut juga mengandung gen L untuk polen lonjong yang dominan terhadap
gen l untuk polen bulat.
Pindah Silang, Perpindahan ini dapat terjadi sepanjang pasangan kromosom. Proses ini
disebut juga pindah silang (crossing over). Pada proses meiosis, pindah silang terjadi
pada kiasma. Oleh karena materi serta susunan gen berubah akibat pindah silang, proses
ini disebut juga rekombinasi gen.
3. Materi Metakognitif
Kegagalan dalam proses pindah silang saat pembelahan dapat menyebabkan kelainan
pada hasil keturunanya
E. Metode Pembelajaran
Pertemuan pertama
1. Pendekatan Pembelajaran : Saintifik
2. Model Pembelajaran :Jigsaw
3. Metode Pembelajaran : Diskusi, ceramah, dan tanya jawab
Pertemuan kedua
1. Pendekatan Pembelajaran : Saintifik
2. Model pembelajaran : STAD (Student teams-Achievment
Divisions)
3. Metode pembelajaran :Diskusi, ceramah, dan tanya jawab.
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-1
No Kegiatan Belajar Waktu
(menit)
1 Kegiatan awal (10 menit) 10
1. Salam, doa, sebagai implementasi nilai religius,
2. Mengecek kehadiran siswa dan meminta siswa untuk
menyiapkan perlengkapan dan peralatan yang diperlukan,
misalnya buku siswa,
3. Pengkondisian kelas, sebagai implementasi nilai disiplin,
Apersepsi
Guru menayangkan video tentang kelainan yang terjadi pada
penderita hipertrikosis. Setelah itu, guru mengarahkan
peserta didik mengkaji video tersebut. Mengapa sampai
terjadi penyakit hypertrikosis ? apa hubungannnya dengan
pewarisan sifat ?.
Motivasi
1. Guru memotivasi siswa dengan menanyakan
penyimpangan hukum Mandel, dan kaitannya dengan pola-
pola hereditas,
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2 Kegiatan inti (70 menit) 70
1. Guru menyampaikan materi awal tentang pola-pola
hereditas pautan dan pindah silang
97
2. Peserta didik mengamatimodel atau gambar tentang pautan
gen,
3. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang dapat
memancing siswa untuk mengumpulkan informasi.
Keterlibatan siswa pada tahap ini adalah memberi respon
positif terhadap masalah yang dikemukakan dan
mengemukakan ide awal,
4. Guru membagi peserta didik dalam 2 kelompok asal
5. Guru membagi LKPD kepada peserta didik di kelompok
asal,
6. Peserta didik memisahkan diri dari kelompok asal, ke
kelompok ahli, berdasarkan pembagian materi di kelompok
asal,
7. Guru memberikan pengarahan cara mengerjakan LKPD
sehingga peserta didik mampu menjawab soal.
8. Peserta didik menanyakan soal yang belum dimengerti dan
membahasnya dalam kelompok ahli.
9. Peserta didik mengkaji soal yang diberikan oleh guru,
10. Peserta didik diajak melakukan kerja sama dalam
mengumpulkan data dari permasalahan yang ada bersama
dengan anggota kelompok ahli,
11. Peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang sesuai,
lewat literatur untuk mendapat penjelasan atau jawaban
ten`tang materi yang dibahas,
12. Peserta didik menjawab pertanyaan dan informasi yang
sudah diperoleh berdasarkan kajian pustaka,
13. Setiap anggota dari kelompok ahli kembali ke kelompok
asal, kemudian menyampaikan hasil diskusi terhadap
materi yang diperoleh di dalam kelompok asal, sehingga
teman dari kelompok ahli lain mendapatkan konsep dan
teori yang benar sesuai konsepsi ilmiah,
14. Setiap kelompok menyimpulkan hasil pengamatan dari
diskusi yang telah dilakukan,
15. Perwakilan anggota dari tiap kelompok mempresentasikan
hasil kerja dari masing-masing kelompoknya di depan
kelas,
16. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk
merngoreksi hasil presentasi dan saling menambah
informasi yang didapat,
17. Guru memberikan penguatan pada materi yang belum
dpahami.
3 Kegiatan akhir (10 menit) 10
Guru bersama-sama dengan peserta didik membuat
rangkuman/ simpulan pembelajaran,
Guru memberikan evaluasi,
Guru memberikan tugas mandiri kepada peserta didik
dengan mencari kasus-kasus yang terkait dengan pautan
gen, serta menganalisisnya
Pertemuan ke 2
1 Kegiatan awal (10 menit) 10
1. Salam, doa, sebagai implementasi nilai religius,
2. Mengecek kehadiran siswa dan meminta siswa untuk
menyiapkan perlengkapan dan peralatan yang diperlukan,
misalnya buku siswa,
3. Pengkondisian kelas, sebagai implementasi nilai disiplin,
Apersepsi
Guru memperlihatkan video tentang keanekaragaman jenis.
Guru mengarahkan peserta didik pada peristiwa terjadi
98
keragaman jenispada makhuk hidup. Mengapa bisa terjadi
keragaman jenis dan mutasi pada makhluk hidup ? menurut
kalian apakah ada peran Genetika dalam memicu terjadinya
keragaman jenis dan mutasi.
Motivasi
1. Guru memotivasi siswa dengan menanyakan pindah
silang, dan kaitannya dengan hereditas,
2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
2 Kegiatan inti (70 menit) 70
1. Guru menyampaikan materi awal tentang pola-pola
hereditas pautan dan pindah silang,
2. Peserta didik menyimakvideo terjadinya keragaman jenis
pada makhluk hidup,
3. Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan yang dapat
memancing siswa untuk mengumpulkan informasi.
Keterlibatan siswa pada tahap ini adalah memberi respon
positif terhadap masalah yang dikemukakan dan
mengemukakan ide awal,
4. Guru membagi peserta didik dalam 4 kelompok yang
heterogen
5. Guru membagi LKPD kepada masing-masing kelompok,
6. Peserta didik soal yang belum dimengerti dan
membahasnya,
7. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menanyakan tentang soal yang belum dimengerti dan
membahasnya.
8. Peserta didik mengkaji soal yang diberikan oleh guru,
9. Peserta didik diajak melakukan kerja sama dalam
mengumpulkan data dari permasalahan di dalam
kelompoknya,
10. Peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang sesuai,
lewat literatur untuk mendapat penjelasan atau jawaban
tentang materi yang dibahas,
11. Peserta didik menjawab pertanyaan dan informasi yang
sudah diperoleh berdasarkan kajian pustaka,
12. Setiap kelompok melakukan analisis dan diskusi terhadap
materi yang diperoleh untuk mendapatkan konsep dan teori
yang benar sesuai konsepsi ilmiah,
13. Setiap kelompok menyimpulkan hasil pengamatan dari
diskusi yang telah dilakukan,
14. Perwakilan anggota dari tiap kelompok mempresentasikan
hasil kerja dari masing-masing kelompoknya di depan
kelas,
15. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk
merngoreksi hasil presentasi dan saling menambah
informasi yang didapat,
16. Guru memberikan penguatan terhadap materi yang belum
dipahami,
17. Peserta didik menjawab pertanyaan kuis,
18. Guru memberikan penghargaan kepada peserta didik yang
mendapat point yang tinggi.
3 Kegiatan akhir (10 menit) 10
Guru bersama-sama dengan peserta didik membuat
rangkuman/ simpulan pembelajaran,
Guru memberikan evaluasi
Guru memberikan tugas mandiri kepada peserta didik
dengan mencari kasus-kasus yang terkait dengan pindah
silang, serta menganalisisnya
99
G. Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat
1. Sumber belajar:
Suwarno.2009.Biologi XII.jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
2. Media Pembelajaran
Video, Chart, PPT (power point)
3. Alat Pembelajaran
LCD, Laptop, Spidol, Karton
d. Pengayaan
Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai materi
pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah tuntas mencapai
KKM atau mencapai Kompetensi Dasar.
Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan peserta
didik.
Direncanakan berdasarkan IPK atau materi pembelajaran yang membutuhkan
pengembangan lebih luas misalnya :
Pemberian bacaan tambahan atau berdiskusi yang bertujuan memperluas
wawasan
Pemberian tugas untuk melakukan analisis gambar atau bacaan
Memberikan soal- soal tambahan yang bersifat pengayaan seperti soal OSN
I. Penilaian
1. Kognitif
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Ulangan harian.
Contoh soal:
2. Psikomotorik:
Presentasi.
3. Afektif:
Pengamatan sikap dan perilaku dalam bentuk jurnal guru
100
Kelo Nama Materi Kerja Keaktifa Ketrampilan Sko Nil
mpok Siswa presentasi sama n dalam r ai
dalam mengemukak
kelompok an pendapat
1
2
3
Jurnal
Nama Peserta didik : .........
Kelas : ........
Aspek yang diamati : Sikap positif atau sikap negatif, selama dan atau di luar pembelajaran biologi
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi, tanya jawab, dan presentasi peserta didik dapat menganalisis pola-pola
hereditas pada manusia berdasarkan studi kasus dalam berbagai aspek kehidupan, sehingga
peserta didik dapat menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya,
mengembangkan sikap jujur, penuh rasa syukur, dan bertanggungjawab, serta dapat
mengembangankan kemampuan berpikir kritis, berkomunikasi, berkolaborasi, berkreasi
(4C).
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta:
Beberapa contoh penyakit menurun pada manusia diantaranya adalah buta warna,
Anodontia dan Hemofilia.
2. Materi Konsep
Buta Warna (Buta warna Merah-Hijau)
Penderita tidak dapat membedakan warna merah dan hijau. Penyakit ini herediter
dan disebabkan oleh gen resesip c (berasal dari bahasa inggris: “colorblind”) yang
terdapat pada kromosom-X. Alelnya dominan C menentukan orang tidak buta warna
(normal). Jika orang perempuan normal (homozigotik) kawin dengan seorang laki-laki
butawarna, maka semua anaknya akan normal. Ini disebabkan karena ginospermium
yang membawa gen dominan C, sehingga zigot mempunyai genotip Cc. Berhubung C
dominan terhadap c, maka individu Cc adalah normal. Keturunan yang menerima
kromosom-Y menjadi anak laki-laki
Anodontia adalah kelainan herediter yang menyebabkan orang tidak mempunyai gigi
seumur hidupnya sejak dia lahir. Kelainan ini ditentukan oleh gen resesip a yang terdapat
pada kromosom-X, sehingga penderita tidak mempunyai benih gigi dalam tulang rahang.
Alelnya dominan A menentukan orang gigi normal. Pasangan gen ini diwariskan dari
orang tua kepada anak-anaknyaseperti halnya pada buta warna. Silsilah dari suatu
102
keluarga penderita anodontia sampai keturunan ke empat dapat diikuti pada gambar
berikut.
Hemofilia adalah suatu penyakit herediter pada manusia yang mengakibatkan darah
sukar membeku diwaktu terjadinya luka. Darah orang normal bila keluar dari luka akan
membeku dalam waktu 5 – 7 menit. Akan tetapi pada orang yang mempunyai keturunan
hemofilia darah akan membeku antara 50 menit sampai 2 jam dan penyakit ini
menyebabkan orang meninggal dunia karena kehilangan banyak darah.
3. Materi Metakognitif
Penyakit karena keturunan akan lebih susah diobati dan di cegah karena bawaan dari
induknya
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Metode : Diskusi
Model : Jigsaw
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-1
2 Kegiatan Inti 70
- Peserta didik mengamati video tentang penyakit anodontia
(penyakit hereditas)
- Peserta didik menanyakan hal-hal yang berkaitan tentang
video yang diamati.
- Peserta didik membentuk kelompok asal
- Peserta didik dalam kelompok asal menerima LKPD
- Peserta didik membentuk 3 kelompok ahlidiskusi
- Peserta didik dalam kelompok ahlimenjawab pertanyaan
sesuai dengan arahan LKPD
- Peserta didik membentuk kembali kelompok asal.
- Peserta didik menjelaskan jawaban yang diperoleh dari
kelompok ahli ke teman-teman kelompok asal.
- Peserta didik membuat laporan hasil diskusi kelompok.
- Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi..
3 Kegiatan Akhir 10
1. Peserta didik menyimpulkan materi yang dia pelajari hari
ini.
2. Peserta didik menjalani kegiatan evaluasi belajar dari guru
f. Pengayaan
Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai materi
pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah tuntas mencapai
KKM atau mencapai Kompetensi Dasar.
Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan dengan peserta
didik.
Direncanakan berdasarkan IPK atau materi pembelajaran yang membutuhkan
pengembangan lebih luas misalnya :
Pemberian bacaan tambahan atau berdiskusi yang bertujuan memperluas
wawasan
Pemberian tugas untuk melakukan analisis gambar atau bacaan
Memberikan soal- soal tambahan yang bersifat pengayaan seperti soal OSN
I. Penilaian
4. Kognitif
c. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
d. Ulangan harian.
Contoh soal:
Kunci jawaban
No Kunci jawaban Skor
1 A dan O 5
2 0% 5
3 50% 5
4 6
5 AB 5
JUMLAH 20
5. Psikomotorik:
Presentasi.
6. Afektif:
Pengamatan sikap dan perilaku dalam bentuk jurnal guru
104
Judul kegiatan : Presentasi dan bermain peran tentang sistem pertahanan tubuh.
Tanggal Penilaian :
Kelas :
Jurnal
Nama Peserta didik : .........
Kelas : ........
Aspek yang diamati : Sikap positif atau sikap negatif, selama dan atau di luar pembelajaran biologi
105