Anda di halaman 1dari 103

Kompetensi Inti (KI):

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong), kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar (KD) yang diintegrasikan pada semua proses pembelajaran:


1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan fungsi DNA,
gen dan kromosom dalam pembentukan dan pewarisan sifat serta pengaturan proses pada
mahluk hidup.
1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses.
1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi
lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya.

2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan
peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan
dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai,
berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan
dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di
luar kelas/laboratorium.
2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan
kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di
lingkungan sekitar.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Kalianget


Kelas / Semester : XII / 1
Materi Pokok : pengaruh faktor internal dan eksternal terhadap pertumbuhan dan
perkembangan pada Mahluk Hidup.
Alokasi Waktu : 6 X 45 menit
Jumlah Pertemuan : 3 kali pertemuan

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong), kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1 Menjelaskan pengaruh faktor  Mengidentifikasi fakta tentang
internal dan faktor eksternal pertumbuhan pada makhluk hidup
terhadap pertumbuhan dan  Menjelaskan konsep pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup perkembangan makhluk hidup.
 Menjelaskan perbedaan pengertian
pertumbuhan dengan perkembangan
pada makhluk hidup.
 Menjelaskan proses fisiologi
perkecambahan.
 Menjelaskan macam-macam
perkecambahan.
 Menganalisis faktor-faktor yang
memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pada makhluk hidup
 Menyimpulkan konsep pertumbuhan dan
perkembangan pada makhluk hidup
4.1 Menyusun laporan hasil  Membuat rancangan eksperimen tentang
percobaan tentang pengaruh pengaruh faktor eksternal terhadap
faktor eksternal terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan pada
pertumbuhan dan tumbuhan.
perkembangan tanaman  Melakukan eksperimen tentang pengaruh
faktor eksternal terhadap pertumbuhan
dan perkembangan pada tumbuhan
 Menyususn secara tertulis hasil
eksperimen tentang pengaruh faktor
eksternal terhadap pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan
 Mempresentasikan/menuliskan dalam log-
book/buku kerja kesimpulan hasil kajian
dan diskusi tentang konsep pertumbuhan
dan perkembangan pada makhluk hidup

C. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu untuk:
1. Menjelaskan konsep pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan serta faktor-
faktor yang memengaruhinya
2. Menjelaskan tahapan pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
3. Menjelaskan tahapan petumbuhan dan perkembangan pada manusia dan hewan serta
factor-faktor yang memengaruhinya
4. Menjelaskan tahapan pertumbuhan dan perkembangan pada manusia dan hewan
5. Menyusun rancangan, melakukan percobaan, mendiskusikan hasil percobaan serta
menyusun laporan tentang pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.
6. Mengomunikasikan hasil percobaan tentang faktor yang memengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan pada tumbuhan
7. Mempresentasikan/menuliskan dalam log-book/buku kerja kesimpulan hasil kajian
dan diskusi tentang konsep pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan

D. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan tingkat tinggi diawali
dari biji.

Struktur Biji Proses perkecambahan

Tipe perkecambahan epigeal

Tipe perkecambahan hypogeal

Faktor dalam (internal) dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.


Contohnya yaitu hormon pada tumbuhan buah anggur tanpa biji dan tanaman bonsai.

Buah anggur tanpa biji Tanaman bonsai


2. Materi Konsep
 Pertumbuhan adalah peristiwa perubahan biologis yang terjadi pada makhluk hidup
berupa pertambahan ukuran volume, tinggi, masa yang bersifat irreverisible, dan
dapat diukur secara kuantitatif.
 Perkembangan adalah proses menuju tercapainnya kedewasaan yang dinyatakan
secara kualitatif.
 Setiap makhluk hidup akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
 Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dibagi menjadi 3 tahap,
yaitu perkecambahan, pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.
 Faktor yang memengaruhi perkecambahan, yaitu air, oksigen, suhu dan cahaya.
 Pertumbuhan primer adalah proses pertumbuhan memanjang yang terjadi pada
ujung akar dan ujung batang, akibat aktivitas jaringan meristem primer.
 Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan membesar yang terjadi pada batang
akibat aktivitas meristem sekunder dan terjadi pada Gymnospermae dan
Dycotyledone.
 Faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu faktor internal (gen dan hormon) dan faktor
eksternal (nutrisi, air, pH, kadar garam, oksigen, cahaya, suhu, kelembapan,
gravitasi, sentuhan, organisme parasit, dan herbivora).

3. Materi Prosedural
 Pengamatan pengaruh faktor eksternal yang memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan.
 Menganalisis status pertumbuhan dengan menggunakan kartu menuju sehat (KMS)

E. Model Pembelajaran: Penemuan (discovery learning) dan proyek (project based learning).

F. Metode Pembelajaran
 Presentasi peserta didik
 Pembelajaraan kooperatif
 Diskusi
 Praktikum /percobaan
 Kuis

G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1 = 2 x 45 menit
No Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Waktu
Pembelajaran Discovery Learning (Penemuan) (menit)
1 Pendahuluan  Guru memberikan salam dan berdoa 10’
bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas
dan pembiasaan (sebagai implementasi
nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan
peserta didik tentang pertumbuhan dan
perkembangan. Apa perbedaan antara
pertumbuhan dan perkembangan?
 Memotivasi:
Guru menyampaikan manfaat belajar
pertumbuhan dan perkembangan, yaitu
agar kita senantiasa menjaga
pertumbuhan dan perkembangan tubuh
serta memperhatikan proses pertumbuhan
dan perkembangan makhluk hidup lainnya
(tumbuhan) di lingkungan sekitar.
 Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengidentifikasi indikator pembelajaran.

2 Kegiatan inti Stimulasi 70’


 Guru mengajak peserta didik untuk
mengamati dan menganalisis gambar/
film video tentang pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup (tumbuhan,
hewan, manusia). (literasi visual)

Identifikasi Masalah
 Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan hasil pengamatan
gambar/video pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup.

Pengumpulan Data
 Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
 Guru mengajak peserta didik melakukan
kajian literatur secara cermat dan teliti
tentang pertumbuhan dan perkembangan
pada makhluk hidup. (Literasi Dasar)
Pengolahan Data
 Peserta didik diminta untuk menganalisis
data hasil pengamatan pertumbuhan
untuk membuat grafik Sigmoid untuk
memahami konsep pertumbuhan dan
perkembangan.
 Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan: pengertian pertumbuhan
dan perkembangan, peristiwa
perkecambahan, pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan.
Pembuktian (Verifikasi)
 Diskusi kelas tentang tipe-tipe
perkecambahan, pertumbuhan primer dan
pertumbuhan sekunder pada tumbuhan.
 Setiap kelompok mengomunikasikan
hasil diskusinya, dan ditanggapi oleh
kelompok lainnya.
 Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep.
Generalisasi (Menarik Kesimpulan)
 Secara klasikal peserta didik menyepakati
hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara
demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi
sebagai penguatan atas kesimpulan
peserta didik tentang pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup.

3 Penutup  Resume: Guru membimbing peserta didik 10’


untuk menyimpulkan kembali tentang
konsep pertumbuhan dan perkembangan.
 Review: Guru mereview hasil
pembelajaran hari ini, dan memberikan
penghargaan kepada peserta didik atau
kelompok yang berkinerja sangat baik.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis)
berkaitan dengan pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan.
 Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk
melakukan percobaan di rumah/di
laboratorium tentang faktor-faktor yang
memengaruhi perkecambahan (halaman
23), hasilnya dibawa ke sekolah pada
pertemuan berikutnya.(Tugas Tidak
terstruktur)
 Rencana pembelajaran selanjutnya:
Merancang dan melakukan eksperimen
tentang faktor-faktor yang memengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan.

2. Pertemuan ke-2 = 2 x 45 menit


No Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Waktu
Pembelajaran Project Based Learning (Proyek) (menit)
1 Pendahuluan  Guru memberikan salam dan berdoa 10’
bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas
dan pembiasaan (sebagai implementasi
nilai disiplin).
 Guru menanyakan hasil tugas kelompok
tentang percobaan faktor-faktor yang
memengaruhi perkecambahan yang telah
dilakukan di rumah/ di laboratorium.
 Apersepsi:
- Menggali pengetahuan peserta didik
tentang faktor-faktor yang
memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan.
 Guru memotivasi:
- Bahwa dengan mengetahui faktor-
faktor yang memengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan dapat membuat manusia
mendapatkan teknik-teknik baru dalam
bercocok tanam.
- Jika kita mengetahui faktor-faktor luar
yang memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan, maka kita
bisa menjadi lebih bijak dalam
bercocok tanam dan mengetahui hal-
hal apa saja yang dibutuhkan
tumbuhan agar lebih subur.
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengidentifikasi indikator pembelajaran.

2 Kegiatan inti Stimulasi 70


 Guru mengajak peserta didik untuk
mengamati keadaan tanaman hasil
percobaan yang dibawanya (percobaan
faktor-faktor yang memengaruhi
perkecambahan). (Literasi Visual)

Identifikasi Masalah
 Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan hasil pengamatan
terhadap keadaan tanaman percobaan
faktor-faktor yang memengaruhi
perkecambahan yang telah dilakukan
sebelumnya:
- Mengapa terdapat biji yang tidak
tumbuh?
- Mengapa ada tanaman yang berdaun
kekuningan?
- Mengapa batang kecambah ada yang
tumbuhnya lebih cepat sehingga
menjadi lebih panjang?
- Apakah faktor-faktor yang
memengaruhi perkecambahan sama
dengan faktor-faktor yang
memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman pada waktu
selanjutnya?
- Faktor-faktor eksternal apakah yang
memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan?
Mendesain Perencanaan Proyek
 Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
 Guru membagi kelompok secara
heterogen.
 Tugas tidak terstruktur.
 Guru menugaskan kepada setiap
kelompok untuk mendesain suatu proyek/
penelitian/ percobaan tentang faktor-faktor
luar (eksternal) yang memengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan , yang meliputi:
- Judul percobaan
- Tujuan percobaan
- Variabel-variabel dalam percobaan
- Alat dan bahan
- Cara kerja
- Gambar percobaan
- Tabel pengamatan
 Peserta didik secara berkelompok
mendiskusikan rancangan eksperimen
yang akan dilakukannya tentang faktor luar
yang memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan.
 Diskusi kelas: setiap kelompok
mempresentasikan rancangan percobaan
yang akan dilakukan. Kelompok lainnya
bisa memberikan saran-saran.
 Guru bersama-sama peserta didik
menyepakati rancangan penelitian/
percobaan yang akan dilakukan.
Penyusunan Jadwal Proyek
 Setiap kelompok membuat jadwal mulai
pelaksanaan penelitian, waktu konsultasi
dengan guru, batas akhir penelitian, dan
pembuatan laporan.
3 Penutup  Review: Guru mereview setiap kelompok 10’
berkaitan dengan rancangan penelitian/
judul-judul eksperimen yang akan
dilaksanakan.
 Tindak lanjut: Penugasan menjawab soal-
soal uji kompetensi 3(halaman 24 – 25)
sebagai persiapan ulangan harian ke-1.
 Rencana pembelajaran selanjutnya:
materi Enzim dan Metabolisme Sel.
Praktikum Enzim katalase (halaman 38 –
39). Setiap kelompok membawa hati ayam
segar, lilin, lidi, tisu, kertas koran, dll.

Kegiatan pembelajaran pelaksanaan proyek (dapat dilakukan pada jam


pelajaran atau di luar jam pelajaran)
4 Memonitor  Guru memonitor selama pelaksanaan
Pelaksanaan proyek/ penelitian yang dilakukan oleh
Proyek peserta didik.
 Guru melayani peserta didik yang
berkonsultasi berkaitan dengan hasil-hasil
pelaksanaan proyek/ penelitian dan
memberikan saran-saran.
5 Menguji Hasil  Guru menilai laporan pelaksanaan proyek/
penelitian.
 Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan
berkaitan dengan hasil penelitian.
6 Mengevaluasi  Perwakilan setiap kelompok diminta untuk
Pengalaman mengungkapkan pengalamannya.
 Guru dan peserta didik berdiskusi untuk
perbaikan kinerja dalam proses
pembelajaran, sehingga dapat
mengembangkan kemampuan
metakognitif atau memperoleh penemuan
baru.
3. Pertemuan ke-3 = 2 x 45 menit
No Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Waktu
Pembelajaran Project Based Learning (Proyek) (menit)
1 Pendahuluan  Guru memberikan salam dan berdoa 10
bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas
dan pembiasaan (sebagai implementasi
nilai disiplin).
 Guru menanyakan hasil tugas kelompok
tentang percobaan faktor-faktor yang
memengaruhi perkecambahan yang telah
dilakukan di rumah/ di laboratorium.
 Apersepsi:
- Menggali pengetahuan peserta didik
tentang faktor-faktor yang
memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan.
 Guru memotivasi:
- Bahwa dengan mengetahui faktor-
faktor yang memengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan dapat membuat manusia
mendapatkan teknik-teknik baru dalam
bercocok tanam.
- Jika kita mengetahui faktor-faktor luar
yang memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan, maka kita
bisa menjadi lebih bijak dalam
bercocok tanam dan mengetahui hal-
hal apa saja yang dibutuhkan
tumbuhan agar lebih subur.
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengidentifikasi indikator pembelajaran.

2 Kegiatan inti  Presentasi hasil percobaan dari masing- 70


masing kelompok dimana kelas terbagi
menjadi 6 kelompok
3 Penutup  Guru bersama dengan siswa 10
menyimpulkan hasil dari kelompok
percobaan
5 Menguji Hasil  Guru menilai laporan pelaksanaan proyek/
penelitian.
 Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan
berkaitan dengan hasil penelitian.

H. Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat


1. Sumber belajar:
- Buku teks Biologi SMA/MA kelas XII, Penyusun Irnaningtyas. Penerbit Erlangga,
Jakarta. Program peminatan kelompok Matematika dan Ilmu-ilmu Pengetahuan
Alam (MIPA), Bab 1.
- Buku teks Biologi SMA kelas XII, Penyusun Wigawati Hadi Omegawati dkk. Penerbit
Intan Pariwara.Klaten. Program Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam.
- Campbell, Reece, Mitchell, 2002, Biology (terjemahan), Erlangga
- Internet dan lingkungan sekitar
2. Bahan ajar:
 Bahan presentasi dan gambar biji, tipe perkecambahan, pertumbuhan primer, dan
pertumbuhan sekunder, tanaman hasil pengaruh hormon.
 Bahan praktikum: alat dan bahan yang dirancang oleh setiap kelompok peserta
didik.
3. Alat:
-Komputer/LCD, VCD/CD player.
I. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Ulangan harian.
Contoh soal:
 Jelaskan perbedaan pertumbuhan dengan perkembangan pada makhluk
hidup.
 Jelaskan faktor-faktor internal yang memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan.
 Jelaskan faktor-faktor eksternal yang memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan.
 Sebutkan unsur-unsur mikro yang dibutuhkan oleh tumbuhan.
 Mengapa tumbuhan selalu tumbuh membelok ke arah cahaya matahari?

2. Keterampilan: Perencanaan dan pelaksanaan proyek.

3. Sikap:
Pengamatan sikap dan perilaku pada saat berdiskusi.

INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN PROYEK


Nama :………………………………
Kelas :………………………………

No Aspek yang dinilai Skor (1-5)


1 Perencanaan
a. Rancangan alat, bahan, cara kerja, dll
b. Kualitas proyek/ penelitian
2 Pelaksanaan:
a. Keakuratan data
b. Kuantitas dan kualitas data
c. Analisis data
d. Penarikan kesimpulan
3 Laporan:
a. Sistematika pelaporan
b. Performans
c. Presentasi
Jumlah Skor
Nilai

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP PADA KEGIATAN DISKUSI

Jumlah
Aspek yang dinilai Nilai
Skor
No Nama
Kerja Rasa ingin
Santun Komunikatif
sama tahu

Keterangan: Skor 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, dan 1 = kurang.

Mengetahui Sumenep,15 Juli 2019


Kepala SMA Negeri 1 Kalianget Guru Mata Pelajaran Biologi,
Drs. SUKARMAN ENDRAWASIH, S.Pd
NIP.19650525 199203 1 014 NIP.19690202 199512 2 004
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Negreri 1 Kalianget


Kelas / Semester : XII / Ganjil
Materi Pembelajaran : Enzim dan Metabolisme Sel
Alokasi Waktu : 6 X 45 menit
Jumlah Pertemuan : 3 kali

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong), kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar (KD)

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.2 Memahami peran enzim dalam  Membedakan pengertian metabolisme,
proses metabolisme dan ,katabolisme dan anabolisme dengan
menyajikan data tentang proses benar melalui kajian literatur.
metabolisme berdasarkan hasil  Menjelaskan klasifikasi enzim
investigasi dan studi literatur berdasarkan tipe reaksi dan tempat
untuk memahami proses bekerjanya dengan benar melalui kajian
pembentukan energi pada literatur.
mahluk hidup.  Mendeskripsikan komponen penyusun
enzim dengan benar melalui kajian
literatur.
 Menganalisis sifat-sifat enzim dengan
benar melalui kajian literatur.
 Menjelaskan cara kerja enzim dengan
menggunakan bagan dengan benar.
 Menjelaskan mekanisme inhibitor yang
menghalangi kerja enzimdengan benar
melalui kajian literatur.
 Menganalisis faktor-faktor yang
memengaruhi kerja enzim dengan benar
melalui kajian literatur.
 Menjelaskan tahapan reaksi dalam
respirasi aerob dengan menggunakan
bagan dengan benar.
 Menjelaskan tahapan reaksi dalam
respirasi anaerob dengan menggunakan
bagan dengan benar.
 Menganalisis perbedaan respirasi aerob
dengan respirasi anaerob dengan benar
melalui kajian literatur.
 Menganalisis perbedaan fermentasi
alkohol dengan fermentasi asam laktat
dengan benar melalui kajian literatur.
 Menjelaskan hubungan antara
katabolisme karbohidrat, lemak dan
proteindengan benar melalui kajian
literatur.
 Mengkaji permasalahan dalam kehidupan
yang berkaitan dengan proses
metabolisme, misalnya diet tinggi protein
untuk mencegah obesitas dengan benar
melalui kajian literatur.
 Menjelaskan reaksi terang dan reaksi
gelap dalam tahapan fotosintesis dengan
menggunakan bagan dengan benar.
 Menjelaskan produk fotosintesis dengan
benar melalui kajian literatu
4.2 Melaksanakan percobaan dan  Melakukan Praktikum tentang faktor-
menyusun laporan hasil faktor yang mempengruhi kerja enzim
percobaan tentang cara kerja katalase.
enzim, fotosintesis, respirasi  Melakukan eksperimen tentang
anaerob secara tertulis dengan fermentasi alkohol dengan benar melalui
berbagai media. prosedur.
 Melakukan percobaan untuk mengetahui
faktor-faktor yang memengaruhi
fotosintesis dengan benar melalui
prosedur.
 Melakukan percobaan untuk
membuktikan hasil akhir fotosintesis
dengan benar melalui prosedur.
 Melaporkan secara tertulis hasil
eksperimen tentang faktor-faktor yang
memengaruhi fotosintesis dengan benar.

C. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta:
Metabolisme sel meliputi katabolisme dan anabolisme. Contoh katabolisme adalah
respirasi aerob dan anaerob.
Anabolisme merupakan reaksi penyusunan senyawa kompleks dari senyawa senyawa
sederhana dan membutuhkan energi. Penyusunan senyawa kompleks organic dari
senyawa-senyawa sederhana membutuhkan sejumlah energi yang berasal dari cahaya
atau reaksi kimia. Jika sumber energinya berasal dari cahaya disebut fotosintesis.
Fotosintesis dapat dibuktikan dengan percobaan Ingenhousz dan percobaan Sachs.

2. Materi Konsep
 Sel pada makhluk hidup melakukan metabolisme.
 Metabolisme adalah reaksi-reaksi kimia untuk mengubah zat-zat yang menghasilkan
energi maupun memerlukan energi dan terjadi di dalam sel-sel tubuh.
 Proses metabolisme dibedakan menjadi dua macam, yaitu katabolisme dan
anabolisme. Pada katabolisme maupun anabolisme, diperlukan sejumlah enzim dan
ATP.
 Enzim merupakan senyawa protein yang diproduksi oleh sel-sel di dalam tubuh dan
berfungsi sebagai katalis yang mampu meningkatkan kecepatam reaksi-reaksi kimia
di dalam tubuh.
 Enzim tersusun dari senyawa protein dan nonprotein
 Kerja enzim dipengaruhi oleh suhu, pH, zat inhibitor, activator, konsentrasi enzim,
konsentrasi substrat, dan jumlah produk.
 Katabolisme merupakan reaksi penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa-
senyawa yang lebih sederhana dan menghasilkan energi. Contohnya respirasi sel
secara aerob dan anaerob.
 Anabolisme merupakan reaksi penyusunan dari senyawa-senyawa sederhana
menjadi senyawa-senyawa kompleks dan menggunakan energi (reaksi endergonik).
Contohnya fotosintesis dan kemosintesis.
 Reaksi terang fotosintesis adalah reaksi yang mengubah energi cahaya menjadi
energi kimia berupa ATP.
 Reaksi gelap (siklus Calvin) tidak memerlukan cahaya matahari.

3. Materi Prosedural
 Pengamatan faktor-faktor yang memengaruhi kerja enzim katalase
 Pengamatan proses dan hasil fermentasi alkohol.
 Melakukan Percobaan Ingenhousz

D. Model Pembelajaran: Penemuan (discovery learning).

E. Metode Pembelajaran
 Pembelajaraan kooperatif
 Presentasi
 Diskusi kelas
 Praktikum
 Kuis

F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1 = 2 x 45 menit

No Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Waktu


Pembelajaran Discovery Learning (Penemuan) (menit)
1 Pendahuluan Pendahuluan 10
 Peserta didik berada di laboratorium, dan Menit
duduk sesuai dengan kelompoknya masing-
masing.
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama
(sebagai implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan peserta
didik tentang metabolisme, dan peranan
enzim dalam metabolisme tubuh.
 Memotivasi:
- Guru menanyakan persiapan bahan-bahan
praktikum yang di bawa peserta didik (hati
ayam segar, lilin, lidi, tisu, dll).
- Guru menjelaskan manfaat mempelajari
metabolisme dan fungsi enzim, adalah
supaya kita lebih menjaga kesehatan
dengan menjaga asupan gizi yang masuk
ke tubuh sehingga proses metabolisme
dapat berlangsung dengan baik.
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengidentifikasi indikator pembelajaran.

2 Kegiatan inti Stimulasi 70


 Guru mengajak peserta didik untuk Menit
mengamati dan menganalisis gambar/ film
video tentang metabolisme sel, kompleksitas
metabolisme, fungsi dan cara kerja enzim
dalam metabolisme tubuh. (Literasi Visual)

Identifikasi Masalah
 Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan hasil pengamatan
gambar/video tentang metabolisme sel, fungsi
enzim dalam metabolisme, dan cara kerja
enzim.
- Apa yang dimaksud metabolisme?
- Mengapa metabolisme memerlukan
enzim?
- Jenis enzim apakah yang terdapat di dalam
sel-sel tubuh?
- Bagaimana cara kerja enzim di dalam
tubuh?
- Adakah faktor-faktor yang memengaruhi
kerja enzim?

Pengumpulan Data
 Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
 Guru mengajak peserta didik melakukan kajian
literatur secara cermat dan teliti tentang
pengertian metabolisme dan enzim (halaman
35). (Literasi Dasar)
 Peserta didik diminta untuk mempelajari cara
kerja praktikum tentang enzim katalase
(halaman 38 – 39), dan diberi kesempatan
untuk menanya jika kurang paham.
 Guru memberikan penjelasan untuk
mempertegas cara kerja praktikum yang benar,
cara melakukan uji gelembung gas, bahaya zat
kimia H2O2 dan keselamatan dalam bekerja.
 Setiap kelompok melakukan kegiatan
praktikum enzim katalase.
 Peserta didik mencatat data-data hasil
pengamatan ke dalam tabel pengamatan
dengan jujur dan objektif ( Implementasi nilai
jujur)

Pengolahan Data
 Peserta didik mengkaji literatur dari buku teks
tentang komponen penyusun enzim, sifat-sifat
enzim, cara kerja enzim, dan faktor-faktor yang
memengaruhi kerja enzim (halaman 37 - 38).
( Literasi Dasar)
 Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan:
- peranan enzim katalase;
- data hasil percobaan untuk mengetahui
pengaruh pH dan suhu terhadap kerja
enzim katalase.
- menjawab pertanyaan yang ada di lembar
kegiatan.

Pembuktian (Verifikasi)
 Diskusi kelas untuk memverifikasikan data
percobaan dengan teori pada buku sumber,
tentang peranan enzim katalase, pengaruh pH
dan suhu terhadap kerja enzim katalase.
 Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok
lainnya.
 Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep.
 Guru bersama peserta didik membahas
jawaban pertanyaan pada lembar kegiatan

Generalisasi (Menarik Kesimpulan)


 Secara klasikal peserta didik menyepakati hasil
pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan peserta didik
tentang faktor-faktor yang memengaruhi kerja
enzim, antara lain pH dan suhu.
3 Penutup  Resume: Guru membimbing peserta didik 10
untuk menyimpulkan kembali tentang konsep Menit
enzim.
 Review: Guru mereview hasil pembelajaran
hari ini, dan memberikan penghargaan kepada
peserta didik atau kelompok yang berkinerja
sangat baik.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis)
berkaitan dengan enzim.
 Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk
membuat laporan tertulis praktikum enzim
katalase.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: materi
katabolisme dan praktikum fermentasi alkohol
(halaman 56 – 70). Guru memberikan
penjelasan kepada peserta didik, agar
membawa bahan praktikum (ragi tape,
sedotan, lilin mainan, dll),

2. Pertemuan ke-2 = 2 x 45 menit

No Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Waktu


Pembelajaran Discovery Learning (Penemuan) (menit)
1 Pendahuluan Pendahuluan 10
 Peserta didik berada di laboratorium, dan Menit
duduk sesuai dengan kelompoknya masing-
masing.
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama
(sebagai implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan peserta
didik tentang metabolisme, dan peranan
enzim dalam metabolisme tubuh.
 Memotivasi:
- Guru menanyakan persiapan bahan-bahan
praktikum yang di bawa peserta didik (hati
ayam segar, lilin, lidi, tisu, dll).
- Guru menjelaskan manfaat mempelajari
metabolisme dan fungsi enzim, adalah
supaya kita lebih menjaga kesehatan
dengan menjaga asupan gizi yang masuk
ke tubuh sehingga proses metabolisme
dapat berlangsung dengan baik.
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengidentifikasi indikator pembelajaran.

2 Kegiatan inti Pengumpulan Data 70


 Guru memberikan informasi kegiatan Menit
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
 Peserta didik diminta untuk mempelajari cara
kerja praktikum tentang enzim katalase
(halaman 38 – 39), dan diberi kesempatan
untuk menanya jika kurang paham.
 Guru memberikan penjelasan untuk
mempertegas cara kerja praktikum yang benar,
cara melakukan uji gelembung gas, bahaya zat
kimia H2O2 dan keselamatan dalam bekerja.
 Guru membagikan panduan praktikum faktor-
faktor yang mempengaruhi kerja enzim
 Setiap kelompok melakukan kegiatan
praktikum enzim katalase.
 Guru membimbing peserta didik untuk cermat
dan teliti dalam mengamati perubahan-
perubahan yang terjadi selama proses
eksperimen serta membimbing siswa untuk
mengumpulkan dan mengorganisasi data.
 Peserta didik mencatat data-data hasil
pengamatan ke dalam tabel pengamatan
dengan jujur dan objektif ( Implementasi nilai
jujur)

Pengolahan Data
 Peserta didik mengkaji literatur dari buku teks
tentang komponen penyusun enzim, sifat-sifat
enzim, cara kerja enzim, dan faktor-faktor yang
memengaruhi kerja enzim (halaman 35 - 38).
( Literasi Dasar)
 Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan:
- peranan enzim katalase;
- data hasil percobaan untuk mengetahui
pengaruh pH dan suhu terhadap kerja
enzim katalase.
- menjawab pertanyaan yang ada di lembar
kegiatan.

Pembuktian (Verifikasi)
 Diskusi kelas untuk memverifikasikan data
percobaan dengan teori pada buku sumber,
tentang peranan enzim katalase, pengaruh pH
dan suhu terhadap kerja enzim katalase.
 Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok
lainnya.
 Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep.
 Guru bersama peserta didik membahas
jawaban pertanyaan pada lembar kegiatan

Generalisasi (Menarik Kesimpulan)


 Secara klasikal peserta didik menyepakati hasil
pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan peserta didik
tentang faktor-faktor yang memengaruhi kerja
enzim, antara lain pH dan suhu.
3 Penutup  Resume: Guru membimbing peserta didik 10
untuk menyimpulkan kembali tentang konsep Menit
enzim.
 Review: Guru mereview hasil pembelajaran
hari ini, dan memberikan penghargaan kepada
peserta didik atau kelompok yang berkinerja
sangat baik.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis)
berkaitan dengan enzim.
 Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk
membuat laporan tertulis praktikum enzim
katalase.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: materi
katabolisme dan praktikum fermentasi alkohol
(halaman 56 – 70). Guru memberikan
penjelasan kepada peserta didik, agar
membawa bahan praktikum (ragi tape,
sedotan, lilin mainan, dll),

3. Pertemuan ke-3 = 2 x 45 menit

No Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Waktu


Pembelajaran Discovery Learning (Penemuan) (menit)
1 Pendahuluan Pendahuluan 10
 Peserta didik berada di laboratorium, dan Menit
duduk sesuai dengan kelompoknya masing-
masing.
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama
(sebagai implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan peserta
didik tentang katabolisme karbohidrat yang
meliputi respirasi secara aerob dan anaerob.
 Memotivasi:
- Guru menanyakan persiapan bahan-bahan
praktikum yang di bawa peserta didik
(misalnya ragi roti).
- Guru menjelaskan manfaat mempelajari
katabolisme seperti respirasi aerob dan
respirasi anaerob, agar senantiasa hidup
sehat dengan menghirup udara segar yang
banyak mengandung oksigen. Respirasi
aerob di dalam tubuh manusia lebih
menguntungkan daripada respirasi
anaerob.
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengidentifikasi indikator pembelajaran.

2 Kegiatan inti Stimulasi 70


 Guru mengajak peserta didik untuk Menit
mengamati dan menganalisis gambar/
animasi tentang respirasi aerob dan respirasi
anaerob.

Respirasi aerob
Respirasi anaerob

Identifikasi Masalah
 Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan reaksi katabolisme
(respirasi aerob dan anaerob).
- Apa yang dimaksud respirasi aerob?
- Apa yang dimaksud respirasi anaerob?
- Apakah perbedaan respirasi aerobe
dengan anaerob?
- Kapankah terjadi respirasi aerob dan
anaerob?
- Makhluk hidup apakah yang melakukan
respirasi aerob dan anaerob?

Pengumpulan Data
 Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
 Guru mengajak peserta didik melakukan kajian
literatur secara cermat dan teliti tentang
katabolisme karbohidrat dan katabolisme
lemak dan protein (halaman 41 – 44).
 Peserta didik diminta untuk mempelajari cara
kerja praktikum tentang fermentasi alkohol
(halaman 45), dan diberi kesempatan untuk
menanya jika kurang paham.
 Guru memberikan penjelasan untuk
mempertegas cara kerja praktikum yang benar.
Guru mengingatkan agar peserta didik bekerja
dengan hati-hati karena beberapa alat bisa
pecah seperti erlenmeyer.
Pengolahan Data
 Peserta didik mengkaji literatur dari buku teks
tentang reaksi fermentasi alkohol (halaman
45).
 Guru mengajak kelompok untuk:
- mendiskusikan data hasil percobaan untuk
mengetahui proses dan hasil respirasi
anaerob;
- menjawab pertanyaan yang ada di lembar
kegiatan (halaman 45);
- mendiskusikan perbedaan respirasi aerob
dengan anaerob; tahapan reaksi respirasi
aerob dan anaerob.
Pembuktian (Verifikasi)
 Diskusi kelas untuk memverifikasikan data
percobaan dengan teori pada buku sumber,
tentang fermentasi alkohol.
 Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok
lainnya.
 Guru bersama peserta didik membahas
jawaban pertanyaan pada lembar kegiatan
(halaman 45).
 Guru memfasilitasi peserta didik untuk
memahami gambar/ bagan tahapan-tahapan
pada respirasi aerob (glikolisis, dekarboksilasi
oksidatif, siklus Krebs, dan rantai transpor
elektron), serta respirasi anaerob (fermentasi
alkohol dan fermentasi asam laktat).
Generalisasi (Menarik Kesimpulan)
 Secara klasikal peserta didik menyepakati hasil
pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan peserta didik
tentang katabolisme karbohidrat, katabolisme
lemak dan protein, serta pengembangan materi
yaitu diet tinggi protein dalam pengelolaan
berat badan (halaman 70).
3 Penutup  Resume: Guru membimbing peserta didik 10
untuk menyimpulkan kembali tentang konsep Menit
katabolisme sel.
 Review: Guru mereview hasil pembelajaran
hari ini, dan memberikan penghargaan kepada
peserta didik atau kelompok yang berkinerja
sangat baik.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis)
berkaitan dengan katabolisme.
 Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk
membuat laporan tertulis praktikum fermentasi
alkohol.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: materi
anabolisme dan praktikum percobaan
fotosintesis (halaman 52 – 53). Guru
memberikan penjelasan kepada peserta didik,
agar membawa bahan praktikum (tanaman air
Hydrilla sp., daun yang berfotosintesis dan
daun yang tidak berfotosintesis).

4. Pertemuan ke-4 = 2 x 45 menit

No Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Waktu


Pembelajaran Discovery Learning (Penemuan) (menit)
1 Pendahuluan Pendahuluan 10
 Peserta didik berada di laboratorium, dan Menit
duduk sesuai dengan kelompoknya masing-
masing.
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama
(sebagai implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan peserta
didik tentang katabolisme karbohidrat yang
meliputi respirasi secara aerob dan anaerob.
 Memotivasi:
- Guru menanyakan persiapan bahan-bahan
praktikum yang di bawa peserta didik
(misalnya ragi roti).
- Guru menjelaskan manfaat mempelajari
katabolisme seperti respirasi aerob dan
respirasi anaerob, agar senantiasa hidup
sehat dengan menghirup udara segar yang
banyak mengandung oksigen. Respirasi
aerob di dalam tubuh manusia lebih
menguntungkan daripada respirasi
anaerob.
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengidentifikasi indikator pembelajaran.

2 Kegiatan inti Pengumpulan Data 70


 Guru memberikan informasi kegiatan Menit
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
 Peserta didik diminta untuk mempelajari cara
kerja praktikum tentang fermentasi alkohol
(halaman 46), dan diberi kesempatan untuk
menanya jika kurang paham.
 Guru memberikan penjelasan untuk
mempertegas cara kerja praktikum yang benar.
Guru mengingatkan agar peserta didik bekerja
dengan hati-hati karena beberapa alat bisa
pecah seperti erlenmeyer.
 Setiap kelompok melakukan kegiatan
praktikum fermentasi alkohol.
 Peserta didik mencatat data-data hasil
pengamatan ke dalam tabel pengamatan.

Pengolahan Data
 Peserta didik mengkaji literatur dari buku teks
tentang reaksi fermentasi alkohol (halaman
45).
 Guru mengajak kelompok untuk:
- mendiskusikan data hasil percobaan untuk
mengetahui proses dan hasil respirasi
anaerob;
- menjawab pertanyaan yang ada di lembar
kegiatan.
- mendiskusikan perbedaan respirasi aerob
dengan anaerob; tahapan reaksi respirasi
aerob dan anaerob.

Pembuktian (Verifikasi)
 Diskusi kelas untuk memverifikasikan data
percobaan dengan teori pada buku sumber,
tentang fermentasi alkohol.
 Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok
lainnya.
 Guru bersama peserta didik membahas
jawaban pertanyaan pada lembar kegiatan
(halaman 45).
 Guru memfasilitasi peserta didik untuk
memahami gambar/ bagan tahapan-tahapan
pada respirasi aerob (glikolisis, dekarboksilasi
oksidatif, siklus Krebs, dan rantai transpor
elektron), serta respirasi anaerob (fermentasi
alkohol dan fermentasi asam laktat).

Generalisasi (Menarik Kesimpulan)


 Secara klasikal peserta didik menyepakati hasil
pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan peserta didik
tentang katabolisme karbohidrat, katabolisme
lemak dan protein, serta pengembangan materi
yaitu diet tinggi protein dalam pengelolaan
berat badan (halaman 46).

3 Penutup  Resume: Guru membimbing peserta didik 10


untuk menyimpulkan kembali tentang konsep Menit
katabolisme sel.
 Review: Guru mereview hasil pembelajaran
hari ini, dan memberikan penghargaan kepada
peserta didik atau kelompok yang berkinerja
sangat baik.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis)
berkaitan dengan katabolisme.
 Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk
membuat laporan tertulis praktikum fermentasi
alkohol.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: materi
anabolisme dan praktikum percobaan
fotosintesis (halaman 49 – 53). Guru
memberikan penjelasan kepada peserta didik,
agar membawa bahan praktikum (tanaman air
Hydrilla sp., daun yang berfotosintesis dan
daun yang tidak berfotosintesis).

5. Pertemuan ke-5 = 2 x 45 menit

No Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Waktu


Pembelajaran Discovery Learning (Penemuan) (menit)
1 Pendahuluan Pendahuluan 10
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama Menit
(sebagai implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan peserta
didik tentang anabolisme (fotosintesis).
 Memotivasi:
- Bagaimana cara tumbuhan dapat
menghasilkan oksigen yang dibutuhkan
oleh setiap makhluk hidup?”
- Guru menanyakan persiapan bahan-bahan
praktikum yang di bawa peserta didik
(misalnya tanaman air Hydrilla sp., daun
yang berfotosintesis dan tidak
berfotosintesis).
- Guru menjelaskan manfaat mempelajari
anabolisme (fotosintesis), agar bisa
mengaplikasikan proses fotosintesis pada
teknik-teknik di bidang pertanian.
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengidentifikasi indikator pembelajaran.
2 Kegiatan inti Stimulasi 70
 Guru mengajak peserta didik untuk Menit
mengamati dan menganalisis gambar
tentang hal-hal yang berkaitan dengan
fotosintesis (misalnya kloroplas, reaksi
fotosintesis, perangkat percobaan fotosintesis).

Identifikasi Masalah
 Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan,
setelah mengamati gambar hal-hal yang
berkaitan dengan fotosintesis.
- Bagaimana tahapan reaksi fotosintesis?
- Dimanakah terjadi fotosintesis?
- Apa yang diperlukan untuk proses
fotosintesis?
- Untuk apa tumbuhan melakukan
fotosintesis?
- Bagaimana cara membuktikan bahwa
tumbuhan melakukan fotosintesis?
- Apa tujuan percobaan fotosintesis yang
dilakukan oleh Ingengousz?
- Apa tujuan percobaan fotosintesis yang
dilakukan oleh Sachs?
- Faktor-faktor apakah yang memengaruhi
proses fotosintesis?

Pengumpulan Data
 Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
 Guru mengajak peserta didik melakukan kajian
literatur secara cermat dan teliti tentang
anabolisme/fotosintesis (halaman 49 – 52).
 Peserta didik diminta untuk mempelajari cara
kerja praktikum tentang percobaan Ingenhousz
(halaman 52 - 53) dan percobaan Sachs
(halaman 53 – 54). Peserta didik diberi
kesempatan untuk menanya jika kurang
paham.
 Guru memberikan penjelasan untuk
mempertegas cara kerja praktikum yang benar.
Guru mengingatkan agar peserta didik bekerja
dengan hati-hati, misalnya ketika merebus
daun dalam alkohol yang panas.
 Setiap kelompok melakukan kegiatan
praktikum fotosintesis.
 Peserta didik mencatat data-data hasil
pengamatan ke dalam tabel pengamatan.

Pengolahan Data
 Peserta didik mengkaji literatur dari buku teks
tentang tahapan reaksi fotosintesis (reaksi
terang dan reaksi gelap (halaman 50 – 52).
 Guru mengajak kelompok untuk:
- mendiskusikan data hasil percobaan untuk
mengetahui faktor-faktor yang
memengaruhi fotosintesis, zat-zat yang
diperlukan dan dihasilkan fotosintesis.
- menjawab pertanyaan yang ada di lembar
kegiatan (halaman 53 dan 54).
- memahami gambar tahapan reaksi
fotosintesis.

Pembuktian (Verifikasi)
 Diskusi kelas untuk memverifikasikan data
percobaan dengan teori pada buku sumber,
tentang fotosintesis.
 Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok
lainnya.
 Guru bersama peserta didik membahas
jawaban pertanyaan pada lembar kegiatan
(halaman 53 dan 54).
 Guru memfasilitasi peserta didik untuk
memahami gambar tahapan-tahapan reaksi
fotosintesis (reaksi terang dan reaksi gelap).

Generalisasi (Menarik Kesimpulan)


 Secara klasikal peserta didik menyepakati hasil
pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan peserta didik
tentang tahapan reaksi
fotosintesis,penggunaan produk fotosintesis,
dan faktor-faktor yang memengaruhi
fotosintesis.
3 Penutup  Resume: Guru membimbing peserta didik 10
untuk menyimpulkan kembali tentang konsep Menit
fotosintesis.
 Review: Guru mereview hasil pembelajaran
hari ini, dan memberikan penghargaan kepada
peserta didik atau kelompok yang berkinerja
sangat baik.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis)
berkaitan dengan fotosintesis.
 Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk
membuat laporan tertulis praktikum
pembuktian fotosintesis.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Bab 3
Materi Genetik (halaman 63 – 73). Praktikum
isolasi DNA (halaman 68 – 69), peserta didik
diminta membawa buah-buahan masak,
detergen, garam halus.

6. Pertemuan ke-6 = 2 x 45 menit

N Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Discovery Waktu


o Pembelajara Learning (Penemuan) (menit
n )
1 Pendahuluan Pendahuluan 10
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama Menit
(sebagai implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan peserta didik
tentang anabolisme (fotosintesis).
 Memotivasi:
- Bagaimana cara tumbuhan dapat
menghasilkan oksigen yang dibutuhkan oleh
setiap makhluk hidup?”
- Guru menanyakan persiapan bahan-bahan
praktikum yang di bawa peserta didik
(misalnya tanaman air Hydrilla sp., daun
yang berfotosintesis dan tidak
berfotosintesis).
- Guru menjelaskan manfaat mempelajari
anabolisme (fotosintesis), agar bisa
mengaplikasikan proses fotosintesis pada
teknik-teknik di bidang pertanian.
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengidentifikasi indikator pembelajaran.
2 Kegiatan inti Stimulasi 70
 Guru mengajak peserta didik untuk mengamati Menit
dan menganalisis gambar tentang hal-hal yang
berkaitan dengan fotosintesis (misalnya
kloroplas, reaksi fotosintesis, perangkat
percobaan fotosintesis).

Percobaan Ingenhousz
Percobaan Sachs
Pengumpulan Data
 Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.
 Peserta didik diminta untuk mempelajari cara
kerja praktikum tentang percobaan Ingenhousz
(halaman 52 – 53) dan percobaan Sachs
(halaman 53 – 54). Peserta didik diberi
kesempatan untuk menanya jika kurang paham.
 Guru memberikan penjelasan untuk
mempertegas cara kerja praktikum yang benar.
Guru mengingatkan agar peserta didik bekerja
dengan hati-hati, misalnya ketika merebus daun
dalam alkohol yang panas.
 Setiap kelompok melakukan kegiatan praktikum
fotosintesis.
 Peserta didik mencatat data-data hasil
pengamatan ke dalam tabel pengamatan.

Pengolahan Data
 Peserta didik mengkaji literatur dari buku teks
tentang tahapan reaksi fotosintesis (reaksi
terang dan reaksi gelap (halaman 50 – 51).
 Guru mengajak kelompok untuk:
- mendiskusikan data hasil percobaan untuk
mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi
fotosintesis, zat-zat yang diperlukan dan
dihasilkan fotosintesis.
- menjawab pertanyaan yang ada di lembar
kegiatan (halaman 50 dan 51).
- memahami gambar tahapan reaksi
fotosintesis.

Pembuktian (Verifikasi)
 Diskusi kelas untuk memverifikasikan data
percobaan dengan teori pada buku sumber,
tentang fotosintesis.
 Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok
lainnya.
 Guru bersama peserta didik membahas jawaban
pertanyaan pada lembar kegiatan (halaman 50
dan 51).
 Guru memfasilitasi peserta didik untuk
memahami gambar tahapan-tahapan reaksi
fotosintesis (reaksi terang dan reaksi gelap).

Generalisasi (Menarik Kesimpulan)


 Secara klasikal peserta didik menyepakati hasil
pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan peserta didik tentang
tahapan reaksi fotosintesis,penggunaan produk
fotosintesis, dan faktor-faktor yang memengaruhi
fotosintesis.
3 Penutup  Resume: Guru membimbing peserta didik untuk 10
menyimpulkan kembali tentang konsep Menit
fotosintesis.
 Review: Guru mereview hasil pembelajaran hari
ini, dan memberikan penghargaan kepada
peserta didik atau kelompok yang berkinerja
sangat baik.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis)
berkaitan dengan fotosintesis.
 Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk
membuat laporan tertulis praktikum pembuktian
fotosintesis.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Bab 3
Materi Genetik (halaman 63 – 74). Praktikum
isolasi DNA (halaman 68 – 69), peserta didik
diminta membawa buah-buahan masak,
detergen, garam halus.

G. Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat


1. Sumber belajar:
- Buku teks Biologi SMA/MA kelas XII, Penyusun Irnaningtyas. Penerbit Erlangga,
Jakarta. Program peminatan kelompok Matematika dan Ilmu-ilmu Pengetahuan
Alam (MIPA), Bab 2.
- Buku teks Biologi SMA kelas XII, Penyusun Wigawati Hadi Omegawati dkk.
Penerbit Intan Pariwara.Klaten. Program Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu
Alam
- Lingkungan dan internet
2. Bahan ajar:
 Bahan presentasi enzim, katabolisme dan anabolisme
 Bahan praktikum: ekstrak hati segar, H2O2, HCL, NaOH, air panas, es batu, ragi
roti, tanaman Hydrilla sp.
3. Alat:
-Laptop dan LCD
-Lilin, korek api, lidi, bunsen, kasa dan kaki tiga, gelas beker 1000 mL, corong
kaca, tabung reaksi, kawat penggantung, termometer, ember, pipet tetes,.

H. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Ulangan harian.
Contoh soal:
 Jelaskan sifat-sifat enzim.
 Bagaimana cara kerja enzim pada umumnya ?
 Jelaskan perbedaan reaksi anabolisme dengan katabolisme dan sebutkan
masing-masing contohnya.
 Jelaskan cara membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan oksigen dan
dipengaruhi oleh suhu.
 Bagaimanakah cara kerja enzim menurut teori “gembok dengan anak kuncinya”?
 Apa yang dimaksud respirasi aerob dan respirasi anaerob?
 Bagaimanakah tahapan reaksi dalam reaksi respirasi aerob dan anaerob?

2. Keterampilan
 Praktik di laboratorium:
 Pengamatan faktor-faktor yang memengaruhi kerja enzim katalase
 Pengamatan proses dan hasil fermentasi alkohol
 Melakukan percobaan pembuktian fotosintesis, yaitu percobaan Ingenhousz
3. Sikap
Pengamatan sikap dan perilaku pada saat kegiatan praktikum di laboratorium, dan
penilaian diri tentang pemahaman materi.

INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN PADA KEGIATAN PRAKTIK


No Nama Persiapan Pelaksanaan Kegiatan Laporan Jumlah Nilai
percobaan percobaan akhir tertulis Skor
praktikum

Keterangan:
Skor = 1 – 3
Nilai = (skor yang diperoleh : skor maksimal) x 4

RUBRIK
No Penilaian Aspek Rubrik Skor
ketrampilan tahap (1 – 3)
1 Persiapan - Menggunakan jas lab. 1, jika terpenuhi 1
percobaan - Tersedia buku/ lembar praktikum aspek.
- Tersedia alat dan bahan praktikum
2 Pelaksanaan - Bekerja sesuai dengan prosedur 2, jika terpenuhi 2
percobaan - Menggunakan alat secara benar aspek
- Mengamati hasil percobaan dengan
tepat 3, jika terpenuhi 3
3 Kegiatan akhir - Membersihkan alat dengan baik aspek
praktikum - Mengembalikan alat ke tempat semula
- Membuang larutan/ sampah pada
tempatnya
4 Laporan tertulis - Keaslian laporan/ buatan sendiri
- Sistematika penulisan
- Performans

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP PADA KEGIATAN PRAKTIKUM


Aspek yang dinilai Jumlah
Nilai
skor
No Nama
Disiplin Tanggun Kerjasam Teliti Kreatif Peduli
g jawab a lingkungan

Keterangan: Skor 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, dan 1 = kurang.

INSTRUMEN PENILAIAN DIRI TERHADAP PEMAHAMAN MATERI


Topik materi : Enzim dan metabolisme sel
Nama :………………………….
Kelas :…………

Setelah mempelajari enzim dan metabolisme sel, Anda dapat melakukan penilaian diri dengan
cara memberikan tanda (V) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kemampuan.
No Pernyataan Sudah memahami Belum memahami
1 Memahami konsep enzim
2 Memahami komponen penyusun enzim
3 Memahami cara kerja enzim
4 Memahami sifat-sifat enzim
5 Memahami faktor-faktor yang
memengaruhi kerja enzim
6 Memahami konsep metabolisme,
katabolisme, dan anabolisme
7 Memahami hubungan antara katabolisme
karbohidrat, lemak, dan protein
8 Memahami tahapan reaksi respirasi aerob
9 Memahami tahapan reaksi respirasi
anaerob
10 Memahami cara membuktikan fotosintesis

Mengetahui Sumenep,15 Juli 2019


Kepala SMA Negeri 1 Kalianget Guru Mata Pelajaran Biologi,

Drs. SUKARMAN ENDRAWASIH,S.Pd


NIP. 19650525 199303 1 004 NIP.19690202 199512 2 004
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Kalianget
Kelas / Semester : XII / 1
Materi Pembelajaran : Substansi Materi Genetik
Alokasi Waktu : 8 X 45 menit
Jumlah Pertemuan : 4 kali

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong), kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar (KD)


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3 Menganalisis keterkaitan antara  Menjelaskan struktur kromosom dengan
struktur dan fungsi gen, DNA, benar melalui gambar.
kromosom dalam proses  Membedakan bentuk kromosom
penurunan sifat pada mahluk berdasarkan jumlah dan letak
hidup serta menerapkan prinsi- sentromernya dengan benar melalui kajian
prinsip pewarisan sifat dalam literatur.
kehidupan.  Menganalisis gonosom dan autosom pada
gambar kariotipe suatu spesies dengan
benar melalui kajian literatur.
 Membedakan pengertian gen dengan alel
dengan benar melalui kajian literatur.
 Menjelaskan komponen penyusun DNA
dengan benar melalui kajian literatur.
 Menjelaskan mekanisme replikasi DNA
dengan benar melalui kajian literatur.
 Menjelaskan struktur RNA dengan benar
melalui kajian literatur.
 Mendeskripsikan jenis RNA dengan benar
melalui kajian literatur.
 Menjelaskan perbedaan DNA dengan
RNA dengan menggunakan tabel dengan
benar melalui kajian literatur.
 Menjelaskan tahapan mekanisme sintesis
protein dengan menggunakan bagan
dengan benar melalui kajian literatur.
 Menyebutkan jenis asam amino penyusun
polipeptida yang dihasilkan dalam sintesis
protein dengan benar melalui kajian
literatur.

4.3 Membuat model untuk  Membuat model tiga dimensi DNA


mensimulasi proses sintesis dengan menggunakan bahan dari barang
protein serta peran DNA dan bekas yang tidak berbahaya dengan
kromosom dalam proses benar melalui prosedur.
pewarisan sifat.  Melakukan percobaan isolasi DNA dari
jaringan buah-buahan dengan benar
melalui prosedur.
 Melaporkan secara lisan dan tertulis hasil
eksperimen tentang isolasi DNA dari
buah-buahan dengan benar melalui
prosedur.

C. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: DNA adalah substansi pembawa informasi genetik dari suatu generasi ke
generasi berikutnya. DNA berbentuk double helix dan merupakan penyusun gen.
DNA memiliki perbedaan bentuk dan struktur kimiawi dengan RNA

Perbedaan DNA dan RNA

Sintesis protein berlangsung di dalam inti sel dan ribosom dengan bahan baku berupa
asam amino. Terdapat 20 jenis asam amino.
Sintesis protein Inti sel tempat terjadinya sintesis
protein

2. Materi Konsep
 DNA merupakan substansi pembawa informais genetik, berupa makromolekul asam
nukleat berbentuk heliks ganda terpilin, tersusun dari nukleotida-nukleotida yang
mengandung gula deoksiribosa, gugus fosfat, serta pasangan basa nitrogen purin
(adenin dan guanin) dan pirimidin (timin dan sitosin)
 DNA merupakan penyusun gen. Gen terdapat di dalam kromosom, kromosom
terdapat di dalam inti sel, dan inti sel terdapat di dalam sel-sel penyusun tubuh.
 Kromosom merupakan benang-benang kromatin yang memendek, menebal dan
mudah menyerap warna.
 Kromosom tubuh (autosom) mengendalikan sifat-sifat tubuh, sedangkan kromosom
seks (gonosom) adalah kromosom yang menentukan jenis kelamin.
 Gen adalah unit terkecil dari materi genetik yang mengendalikan sifat-sifat hereditas
suatu organisme.
 Setiap kromosom memiliki ratusan lokus sehingga di dalam sel mengabdng ribuan
gen. Satu gen mengendalikan satu sifat hereditas sehingga satu individu
mempunyai ribuan sifat.
 Alel adalah pasangan gen yan terdapat pada kromosom homolog yang
menunjukkan sifat alternatif sesamanya. Pasangna gen terdapat di dalam
kromosom.

3. Materi Prosedural
 Praktikum isolasi DNA
 Pembuatan model heliks ganda dari bahan bekas

D. Model Pembelajaran : Discovery learning (penemuan) dan Problem Based Learning


(pembelajaran memecahkan masalah).

E. Metode Pembelajaran
 Presentasi Peserta didik
 Diskusi kelas
 Praktikum
 Kuis

F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke -1 = 2 x 45 menit
No Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Inquiri Waktu
Pembelajaran (Inquiri Based Learning) (menit)
1 Pendahuluan Pendahuluan 10’
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama
(sebagai implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan peserta
didik tentang DNA, gen dan kromosom.
 Memotivasi:
- Guru menanyakan kepada peserta didik
“Apakah bisa memastikan identitas seorang
anak yang dikaitkan dengan hubungan
keluarga melalui DNA nya?”
- Apakah DNA bisa diisolasi?
- Guru menanyakan persiapan bahan-bahan
praktikum yang dibawa peserta didik
(misalnya buah-buahan masak).
- Guru menjelaskan manfaat mempelajari
materi genetik, yaitu dapat mengetahui
sifat-sifat yang dapat diturunkan dalam
keluarga.
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengidentifikasi indikator pembelajaran.

2 Kegiatan inti Observasi/Stimulasi 70’


 Guru mengajak peserta didik untuk mengamati
Vidio dan menganalisis (Literasi Visual)
gambar tentang:
- hubungan antara DNA, gen, kromosom,
dan pembentukan sifat.
- perbedaan struktur kimia DNA dengan RNA

Hubungan antara DNA, gen, kromosom, dan


pembentukan sifat.
Identifikasi Masalah
 Peserta didik dimotivasi untuk mengemukakan
pertanyaan-pertanyaan, setelah mengamati
gambar RNA, hubungan DNA, gen, kromosom,
dan pembentukan sifat.
- Apakah yang dimaksud DNA?
- Bagaimanakah struktur DNA?
- Di manakah terdapat DNA?
- Bagaimana cara mengisolasi DNA?
- Apakah yang dimaksud gen dan
kromosom?
- Bagaimanakah bentuk kromosom?
- Apakah kromosom pada berbagai jenis
makhluk hidup adalah sama?

Pengumpulan Data
 Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
 Guru mengajak peserta didik melakukan kajian
literatur secara cermat dan teliti tentang materi
genetic. (Literasi Dasar)
 Dalam format kelompok, membimbing siswa
melakukan kegiatan dalam LKS 1 tentang
Struktur kromosom dan gen serta memberikan
umpan balik sampai siswa memahami
pengertian
 Menanyakan kepada siswa, “ Dari hasil
pengamatan pada gambar struktur kromosom
coba deskripsikan struktur, jenis, dan macam
kromosom serta sifat dan fungsinya”.
Pengolahan Data
 Peserta didik mengkaji literatur dari buku teks
tentang kromosom, gen, alel, DNA, replikasi
DNA, RNA, perbedaan DNA dengan RNA Guru
mengajak kelompok untuk:
- mendiskusikan Hubungan antara Gen, DNA
dan kromosom.
Generalisasi (Menarik Kesimpulan)
 Secara klasikal peserta didik menyepakati hasil
pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan peserta didik
tentang struktur kromosom, bentuk dan ukuran
kromosom, jumlah kromosom pada makhluk
hidup, gen dan alel, gen aktif dan gen pasif,
DNA, replikasi DNA, RNA, dan perbedaan DNA
dengan RNA.
3 Penutup  Resume: Guru membimbing peserta didik 10’
untuk menyimpulkan kembali tentang konsep
DNA, RNA, kromosom, gen dan alel.
 Review: Guru mereview hasil pembelajaran
hari ini, dan memberikan penghargaan kepada
peserta didik atau kelompok yang berkinerja
sangat baik.( Sebagai implementasi nilai
menghargai prestasi)
 Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis)
berkaitan dengan DNA, RNA, kromosom, gen
dan alel.
 Tindak lanjut:
- Penugasan kelompok untuk membuat
laporan tertulis praktikum isolasi DNA.
- Tugas mandiri: membuat model heliks
ganda DNA) untuk penilaian portofolio.
 Rencana pembelajaran selanjutnya:
Percobaan Isolasi DNA pada buah.

2. Pertemuan ke2 = 2 x 45 menit

N Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Discovery Waktu


o Pembelajara Learning (Penemuan) (menit)
n
1 Pendahuluan Pendahuluan 10’
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama
(sebagai implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan peserta didik
tentang DNA, gen dan kromosom.
 Memotivasi:
- Guru menanyakan kepada peserta didik
“Apakah bisa memastikan identitas seorang
anak yang dikaitkan dengan hubungan
keluarga melalui DNA nya?”
- Apakah DNA bisa diisolasi?
- Guru menanyakan persiapan bahan-bahan
praktikum yang dibawa peserta didik
(misalnya buah-buahan masak).
- Guru menjelaskan manfaat mempelajari
materi genetik, yaitu dapat mengetahui sifat-
sifat yang dapat diturunkan dalam keluarga.
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengidentifikasi indikator pembelajaran.

2 Kegiatan inti Stimulasi 70’


 Guru mengajak peserta didik untuk mengamati
Vidio dan menganalisis (Literasi Visual)
gambar tentang: Isolasi DNA

Isolasi DNA

Identifikasi Masalah
 Peserta didik dimotivasi untuk mengemukakan
pertanyaan-pertanyaan, setelah mengamati
gambar RNA, hubungan DNA, gen, kromosom,
dan pembentukan sifat.
- Apakah yang dimaksud DNA?
- Bagaimanakah struktur DNA?
- Di manakah terdapat DNA?
- Bagaimana cara mengisolasi DNA?
- Apakah yang dimaksud gen dan kromosom?
- Bagaimanakah bentuk kromosom?
- Apakah kromosom pada berbagai jenis
makhluk hidup adalah sama?

Pengumpulan Data
 Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.
 Guru mengajak peserta didik melakukan kajian
literatur secara cermat dan teliti tentang materi
genetic. (Literasi Dasar)
 Peserta didik diminta untuk mempelajari cara
kerja praktikum tentang percobaan Isolasi DNA)
Peserta didik diberi kesempatan untuk menanya
jika kurang memahami.
 Guru memberikan penjelasan untuk
mempertegas cara kerja praktikum yang benar.
Guru mengingatkan agar peserta didik bekerja
dengan hati-hati, misalnya ketika mengupas dan
memotong buah-buah agar tidak terluka.
 Setiap kelompok melakukan kegiatan praktikum
isolasi DNA.
 Peserta didik mencatat data-data hasil
pengamatan ke dalam tabel pengamatan.

Pengolahan Data
 Peserta didik mengkaji literatur dari buku teks
tentang kromosom, gen, alel, DNA, replikasi
DNA, RNA, perbedaan DNA dengan RNA Guru
mengajak kelompok untuk:
- mendiskusikan data hasil percobaan untuk
mengetahui kandungan DNA dalam sel buah-
buahan.
- menjawab pertanyaan yang ada di lembar
kegiatan

Pembuktian (Verifikasi)
 Diskusi kelas untuk memverifikasikan data
percobaan dengan teori pada buku sumber,
tentang DNA.
 Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok
lainnya.
 Guru bersama peserta didik membahas jawaban
pertanyaan pada lembar kegiatan
 Guru memfasilitasi peserta didik untuk
memahami gambar struktur DNA, mekanisme
replikasi DNA, dan perbedaan DNA dengan
RNA.

Generalisasi (Menarik Kesimpulan)


 Secara klasikal peserta didik menyepakati hasil
pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan peserta didik tentang
struktur kromosom, bentuk dan ukuran
kromosom, jumlah kromosom pada makhluk
hidup, gen dan alel, gen aktif dan gen pasif, DNA,
replikasi DNA, RNA, dan perbedaan DNA
dengan RNA.
3 Penutup  Resume: Guru membimbing peserta didik untuk 10’
menyimpulkan kembali tentang konsep DNA,
RNA, kromosom, gen dan alel.
 Review: Guru mereview hasil pembelajaran hari
ini, dan memberikan penghargaan kepada
peserta didik atau kelompok yang berkinerja
sangat baik.( Sebagai implementasi nilai
menghargai prestasi)
 Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis)
berkaitan dengan DNA, RNA, kromosom, gen
dan alel.
 Tindak lanjut:
- Penugasan kelompok untuk membuat
laporan tertulis praktikum isolasi DNA.
- Tugas mandiri: membuat model heliks ganda
DNA) untuk penilaian portofolio.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Sintesis
protein dan pembentukan sifat

3. Pertemuan ke-3= 2 x 45 menit

No Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Problem Waktu


Pembelajaran Based Learning (Pemecahan Masalah) (menit)
1 Pendahuluan Pendahuluan 10’
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama
(sebagai implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan peserta
didik tentang sintesis protein dan
pembentukan sifat.
 Memotivasi:
- Guru menanyakan kepada peserta didik:
Bagaimanakah proses sintesis protein?
Apakah sintesis protein memengaruhi
pembentukan sifat pada makhluk hidup?
- Guru menjelaskan manfaat mempelajari
sintesis protein, yaitu dapat mengetahui
pembentukan sifat yang berbeda-beda
pada makhluk hidup. Fenotipe suatu
organisme ditentukan oleh aktivitas protein
fungsional dari suatu enzim.
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengidentifikasi indikator pembelajaran.
2 Kegiatan inti Stimulasi 70’
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengamati dan menganalisis:
- gambar/ video animasi tentang mekanisme
sintesis protein.
- perbedaan susunan asam amino dalam
hemoglobin manusia normal dengan
penderita siklemia.
HbA = valin – histidin – leusin – treonin – prolin
– glutamat – glutamat – lisin.
HbS = valin – histidin – leusin – treonin – prolin
– valin – glutamat – lisin.

Orientasi peserta didik pada masalah


(identifikasi masalah)
 Peserta didik dimotivasi untuk menemukan
masalah dengan mengemukakan
pertanyaan-pertanyaan, setelah mengamati
gambar / video animasi sintesis protein.
- Di manakah terjadi sintesis protein?
- Apa saja yang terlibat dalam sintesis
protein?
- Bagaimanakah mekanisme sintesis
protein?
- Apakah fungsi cetakan DNA?
- Apa yang dimaksud dengan transkripsi dan
translasi?
- Apakah kodon pada RNAm menentukan
jenis asam amino?
- Mengapa asam amino yang dibentuk
berbeda-beda?
- Mengapa terjadi perbedaan asam amino
pada hemoglobin orang normal dengan
penderita siklemia?

Mengorganisasikan peserta didik


 Guru membantu peserta didik untuk
mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas
belajar yang berhubungan dengan masalah.
- Pada sintesis protein, apakah susunan
triplet basa nitrogen untai DNA yang
berbeda akan membentuk jenis asam
amino yang berbeda?
- Apakah jenis susunan amino yang
berbeda-beda menentukan jenis protein
yang berbeda sehingga membentuk sifat
yang berbeda-beda?
- Mengapa terjadi perbedaan asam amino
pada hemoglobin orang normal dengan
penderita siklemia? Apakah perbedaan
tersebut berkaitan dengan sintesis protein?
 Guru memberikan beberapa soal tentang
sintesis protein dengan triplet basa nitrogen
DNA yang berbeda-beda.

Membimbing penyelidikan individu dan


kelompok
 Peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya
untuk menjawab soal-soal berbasis masalah
yang diberikan oleh guru, dengan kajian
literatur materi sintesis protein (Guru
membimbing peserta didik dalam memecahkan
masalah (menjawab soal-soal).

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


 Peserta didik menjawab soal-soal dalam
bentuk laporan tertulis.
 Kelompok mempresentasikan/
mengomunikasikan laporan tertulisnya.
 Guru memberikan informasi tambahan untuk
mengembangkan konsep, yaitu tentang
perbedaan sintesis protein pada sel prokariotik
dengan sel eukariotik.

Menganalisis dan mengevaluasi proses


pemecahan masalah
 Diskusi kelas untuk membahas jawaban soal-
soal berbasis masalah.
 Peserta didik bersama-sama guru membuat
kesimpulan berkaitan dengan mekanisme
sintesis protein.
 Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi
sintesis protein yang telah dipelajarinya.
3 Penutup  Resume: Guru membimbing peserta didik 10’
untuk menyimpulkan kembali tentang konsep
sintesis protein.
 Review: Guru mereview hasil pembelajaran
hari ini, dan memberikan penghargaan kepada
peserta didik atau kelompok yang berkinerja
sangat baik. .( Sebagai implementasi nilai
menghargai prestasi)
 Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis)
berkaitan dengan sintesis protein.
 Tindak lanjut: Penugasan secara individu untuk
mengerjakan soal-soal uji kompetensi materi
genetik
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Bermain
peran pada proses Sintesa Protein.

4. Pertemuan ke-4. 2 x 45 menit

No Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Problem Waktu


Pembelajaran Based Learning (Pemecahan Masalah) (menit)
1 Pendahuluan Pendahuluan 10’
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama
(sebagai implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan peserta
didik tentang sintesis protein dan
pembentukan sifat.
 Memotivasi:
- Guru menanyakan kepada peserta didik:
Bagaimanakah proses sintesis protein?
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengidentifikasi indikator pembelajaran.
2 Kegiatan inti Stimulasi 70’
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengamati dan menganalisis: (Literasi
Visual)
- gambar/ video animasi tentang mekanisme
sintesis protein.
HbA = valin – histidin – leusin – treonin – prolin
– glutamat – glutamat – lisin.
HbS = valin – histidin – leusin – treonin – prolin
– valin – glutamat – lisin.

Orientasi peserta didik pada masalah


(identifikasi masalah)
 Peserta didik, setelah mengamati gambar /
video animasi sintesis protein (Literasi
Visual), melakukan kegiatan bermain peran
dalam proses sintesa protein.
- Pembagian peran :
- Peserta didik memerankan DNA ( 18 siswa)
- Peserta didik memerankan RNA duta yang
membawa kodon (9 siswa)
- Peserta didik memerankan RNA transfer
Yang membawa anti kodon dan asam
amino sesuai kodon (9 siswa)

Membingbing peserta didik


 Guru membantu peserta didik untuk melakukan
main peran dalam sintesa protein.
Menganalisis dan mengevaluasi proses
bermain peran sintesa protein.
 Peserta didik bersama-sama guru membuat
kesimpulan berkaitan dengan mekanisme
sintesis protein.
 Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi
sintesis protein yang telah dipelajarinya.
3 Penutup  Resume: Guru membimbing peserta didik 10’
untuk menyimpulkan kembali tentang konsep
sintesis protein.
 Review: Guru mereview hasil pembelajaran
hari ini, dan memberikan penghargaan kepada
peserta didik atau kelompok yang berkinerja
sangat baik.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis)
berkaitan dengan sintesis protein.
 Tindak lanjut: Penugasan secara individu untuk
mengerjakan soal-soal uji kompetensi materi
genetik
 Rencana pembelajaran selanjutnya:
Pembelahan sel
 Praktikum pembelahan mitosis pada sel-sel
tumbuhan , peserta didik membawa akar
bawang merah segar yang telah ditumbuhkan
di dalam air selama 7 hari.
G. Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat
1. Sumber belajar:
Buku teks Biologi SMA/MA kelas XII, Penyusun Irnaningtyas. Penerbit Erlangga,
Jakarta. Program peminatan kelompok Matematika dan Ilmu-ilmu Pengetahuan
Alam (MIPA), Bab 3.
Internet dan lingkungan.
2. Bahan ajar:
 Bahan presentasi, video replikasi DNA dan video sintesis protein.
 Bahan praktikum: Buah-buahan yang masak, detergen cair, garam halus.
3. Alat:
- Komputer/LCD, VCD/CD player.
- Blender, gelas beaker, erlenmeyer, gelas ukur, rak, pipet tetes, spatula, cotong
kaca, timbangan, pisau, mikroskop, kaca objek, kaca penutup.
H. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Ulangan harian.
Contoh soal:
 Jelaskan persamaan dan perbedaan DNA dan RNA.
 Gambarkan skema untai DNA yang memiliki 6 nukleotida.
 Apa yang dimaksud dengan transkripsi dan translasi dalam sintesis proten ?
 Apa yang dimaksud dengan tahap inisiasi, elongasi, dan terminasi dalam
transkripsi DNA ?
 Gambarkan bentuk kromosom metasentrik, submetasentrik, akrosentrik dan
telosentrik.
2. Keterampilan
 Praktik di laboratorium: Praktikum isolasi DNA.
 Produk : model heliks ganda DNA
3. Sikap
 Penilaian sikap antar peserta didik.

INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN PADA KEGIATAN PRAKTIK

No Nama Persiapan Pelaksanaan Kegiatan Laporan Jumlah Nilai


percobaan percobaan akhir tertulis Skor
praktikum

Keterangan:
Skor = 1 – 3
Nilai = (skor yang diperoleh : skor maksimal) x 4

RUBRIK
No Penilaian Aspek Rubrik Skor
ketrampilan tahap (1 – 3)
1 Persiapan - Menggunakan jas lab. 1, jika terpenuhi 1
percobaan - Tersedia buku/ lembar praktikum aspek.
- Tersedia alat dan bahan praktikum
2 Pelaksanaan - Bekerja sesuai dengan prosedur 2, jika terpenuhi 2
percobaan - Menggunakan alat secara benar aspek
- Mengamati hasil percobaan dengan
tepat 3, jika terpenuhi 3
3 Kegiatan akhir - Membersihkan alat dengan baik aspek
praktikum - Mengembalikan alat ke tempat semula
- Membuang larutan/ sampah pada
tempatnya
4 Laporan tertulis - Keaslian laporan/ buatan sendiri
- Sistematika penulisan
- Performans

INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN PRODUK


Jenis produk: model heliks ganda DNA

No Nama Aspek yang dinilai Skor Nilai


(1-5)

Pemilihan Kesesuaian Keindahan Kreativitas


bahan bekas dengan isi
materi

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP ANTAR PESERTA DIDIK

No Nama Mau menerima Tidak Memberikan Bekerja Skor Nilai


pendapat teman memaksa solusi sama
teman untuk terhadap
menerima pendapat
pendapatnya yang
berbeda

Keterangan : YA = 2, TIDAK = 1

Mengetahui Sumenep,15 Juli 2019


Kepala SMA Negeri 1 Kalianget Guru Mata Pelajaran Biologi,

Drs. SUKARMAN ENDRAWASIH, S.Pd


NIP.19650525 199203 1 014 NIP.19690202 199512 2 004
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Kalianget


Kelas / Semester : XII / 1
Materi Pembelajaran : Pembelahan Sel
Alokasi Waktu : 8 X 45 menit
Jumlah Pertemuan : 4 kali

A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong), kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (KI)
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4 Menganalisis proses  Menjelaskan mekanisme pembelahan sel
pembelahan sel secara amitosis dengan menggunakan
gambar dengan benar.
 Menjelaskan fase-fase mitosis dengan
menggunakan gambar dengan benar.
 Menjelaskan fase-fase meiosis dengan
menggunakan gambar dengan benar.
 Membandingkan mitosis dan meiosis
dengan menggunakan tabel dengan
benar.
 Menjelaskan mekanismegamteogenesis
pada hewan dan manusia dengan
menggunakan gambar dengan benar.
 Menganalisis perbedaan
spermatogenesis dengan oogenesis
dengan benar melalui kajian literatur.
 Menjelaskan mekanisme gametogenesis
pada tumbuhan tingkat tinggi dengan
benar melalui kajian literatur.
 Menganalisis perbedaan
mikrosporogenesis dengan
megasporogenesis yang terjadi pada
tumbuhan tingkat tinggi dengan benar
melalui kajian literatur.
 Menjelaskan akibat kegagalan mitosis
dan miosis terhadap cacat pada makhluk
hidup dengan benar melalui kajian
literatur.

4.4 Menyajikan data hasil analisis  Membuat bagan mitosis dan meiosis
pembelahan sel. padamakhluk hidup dengan benar melalui
prosedur.
 Melakukan pengamatan terhadap fase-
fase mitosis yang terjadi pada akar
bawang merah menggunakan mikroskop.
 Melaporkan secara lisan dan tertulis hasil
pengamatan terhadap fase-fase mitosis
yang terjadi pada akar bawang merah.

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
 Mengklasifikasi informasi tentang mitosis dan meiosis meliputi tujuan, proses/tahapan,
hasil, tempat berlangsung melalui studi literatur
 Mengaitkan hubungan antara pembelahan mitosis dan meiosis/ gametogenesis
dengan penurunan sifat dari induk kepada anaknya berdasarkan pengamatan
gambar/diagram/film
 Menyimpulkan tentang persamaan dan perbedaan antara mitosis dan meiosis,
oogenesis dan spermatogenesis serta pembentukan sifat pada anak gabungan sifat
yang dibawa oleh kedua jenis gamet orang tuanya.
 Melakukan pengamatan pembelahan sel pada sel hewan maupun tumbuhan
 Menyajikan hasil pengamatan pembelahan sel pada sel hewan maupun tumbuhan

D. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Sel memiliki kemampuan untuk membelah atau memperbanyak diri.
Pembelahan sel dapat terjadi pada organisme uniseluler maupun multiseluler untuk
perkembangbiakan, pertumbuhan dan mengganti sel-sel yang rusak atau mati.

2. Materi Konsep
 Pembelahan sel terjadi pada organisme uniseluler maupun multiseluler untuk
perkembangbiakan, pertumbuhan dan mengganti sel-sel yang rusak atau mati.
 Pembelahan sel dibedakan menjadi dua macam, yaitu pembelahan secara langsung
(amitosis) dan pembelahan secara tidak langsung (mitosis dan meiosis).
 Amitosis terjadi pada organisme prokariotik.
 Mitosis dan meiosis terjadi pada organisme eukariotik.
 Sel-sel tubuh dihasilkan dari pembelahan mitosis, sedangkan sel-sel kelamin dari
pembelahan meiosis.
 Tahapan mitosis yaitu interfase, profase, metafase, anafase, dan telofase disertai
tahapan sitokinesis.
 Pembelahan meiosis menghasilkan 4 sel anakan dengan jumlah kromosom separuh
dari kromosom sel induknya.
 Gametogenesis adalah proses pembentukan sel kelamin (gamet).
 Gametogenesis pada manusia dan hewan adalah spermatogenesis dan oogenesis.
 Gametogenesis pada tumbuhan tingkat tinggi adalah mikrosporogenesis dan
megasprogenesis.
 Setiap 1 sel spermatogonium akan menghasilkan 4 spermatozoa yang semuanya
fungsional.
 Setiap 1 sel oogonium hanya menghasilkan 1 ovum yang fungsional.
 Mikrosporogenesis adalah proses pembentukan mikrospora (serbuk sari).
 Megasporogenesis adalah proses pembentukan megaspora.

3. Materi Prosedural
 Pengamatan pembelahan mitosis pada sel-sel tumbuhan.
 Pembuatan bagan pembelahan mitosis dan meiosis.

E. Model Pembelajaran: penemuan (discovery learning).

F. Metode Pembelajaran
 Presentasi peserta didik
 Diskusi kelas
 Praktikum
 Kuis
 Pembelajaran kooperatif

G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1 = 2 x 45 menit

N Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Discovery Waktu


o Pembelajara Learning (Penemuan) (menit
n )
1 Pendahuluan Pendahuluan 10’
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama
(sebagai implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan peserta didik
tentang pembelahan sel.
 Memotivasi:
- Guru menanyakan persiapan bahan-bahan
praktikum yang di bawa peserta didik (akar
bawang merah segar yang sdh direndam air
7 hari).
- Guru menanyakan kepada peserta didik:
Apakah sel-sel penyusun jaringan pada akar
bawang merah mengalami pembelahan?
Bagaimanakah proses pembelahan sel-sel
tersebut?
- Guru menyampaikan manfaat mempelajari
pembelahan sel, yaitu kita harus hidup sehat,
mengonsumsi makanan yang bergizi agar
sel-sel kita dapat membelah secara normal
untuk pertumbuhan, dan mengganti sel-sel
yang rusak.
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengidentifikasi indikator pembelajaran.

2 Kegiatan inti Stimulasi 70’


 Guru mengajak peserta didik untuk mengamati
dan menganalisis gambar/ video animasi
proses pembelahan mitosis sel-sel tubuh.

Pembelahan amitosis

Pembelahan mitosis pada akar bawang


Pembelahan meiosis Pembelahan
mitosis

Identifikasi Masalah
 Peserta didik dimotivasi untuk mengemukakan
pertanyaan-pertanyaan, setelah mengamati
gambar/ video animasi pembelahan sel,
misalnya:
- Apa tujuan pembelahan sel pada organisme
bersel satu?
- Apa akibatnya jika sel-sel penyusun jaringan
tubuh mengalami pembelahan?
- Apakah mekanisme pembelahan sel secara
mitosis sama dengan meiosis?
- Sel-sel apakah yang mengalami pembelahan
mitosis?
- Sel-sel apakah yang mengalami pembelahan
secara meiosis?
- Apakah yang dimaksud gen dan kromosom?
- Bagaimanakah mekanisme pembelahan
mitosis dan meiosis?

Pengumpulan Data
 Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.
 Guru mengajak peserta didik melakukan kajian
literatur secara cermat dan teliti tentang
pembelahan sel.
 Peserta didik diminta untuk mempelajari cara
kerja praktikum tentang pembelahan mitosis
pada sel-sel tumbuhan.
 Peserta didik diberi kesempatan untuk menanya
jika kurang memahami.
 Guru memberikan penjelasan untuk
mempertegas cara kerja praktikum yang benar.
Guru mengingatkan agar peserta didik bekerja
dengan hati-hati, misalnya ketika menggunakan
pemanas bunsen agar tidak terjadi kebakaran.
Hati-hati menggunakan mikroskop agar tidak
pecah.
 Setiap kelompok melakukan kegiatan praktikum
pembelahan mitosis pada sel-sel tumbuhan.
 Peserta didik mencatat data-data hasil
pengamatan ke dalam tabel pengamatan.

Pengolahan Data
 Peserta didik mengkaji literatur dari buku teks
tentang fase-fase pembelahan mitosis.
 Guru mengajak kelompok untuk:
- mendiskusikan data hasil percobaan untuk
mengetahui fase-fase pembelahan mitosis
pada sel-sel akar bawang merah.
- mengidentifikasi sel-sel bawang merah yang
manakah yang sedang mengalami
pembelahan mitosis pada fase-fase tertentu.
- menjawab pertanyaan yang ada di lembar
kegiatan.

Pembuktian (Verifikasi)
 Diskusi kelas untuk memverifikasikan data
percobaan dengan teori pada buku sumber,
tentang pembelahan sel.
 Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok
lainnya.
 Guru bersama peserta didik membahas jawaban
pertanyaan pada lembar kegiatan.
 Guru memfasilitasi peserta didik untuk
memahami gambar tahap-tahap pembelahan sel-
sel secara amitosis, mitosis, maupun meiosis.

Generalisasi (Menarik Kesimpulan)


 Secara klasikal peserta didik menyepakati hasil
pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan peserta didik tentang
ciri-ciri yang terdapat pada setiap tahap
pembelahan sel secara mitosis maupun meiosis,
dan perbedaan pembelahan mitosis dengan
meiosis.
3 Penutup  Resume: Guru membimbing peserta didik untuk 10’
menyimpulkan kembali tentang konsep
pembelahan sel secara amitosis, mitosis, dan
meiosis.
 Review: Guru mereview hasil pembelajaran hari
ini, dan memberikan penghargaan kepada
peserta didik atau kelompok yang berkinerja
sangat baik.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis)
berkaitan dengan konsep pembelahan sel
secara amitosis, mitosis, dan meiosis.
 Tindak lanjut:
- Penugasan kelompok untuk membuat
laporan tertulis praktikum pembelahan sel.
- Tugas kelompok: membuat bagan
pembelahan sel dengan bahan bekas yang
aman.
 Rencana pembelajaran selanjutnya:
Gametogenesis.

2. Pertemuan ke-2 = 2 x 45 menit

N Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Problem Waktu


o Pembelajara Based Learning (Pemecahan Masalah) (menit
n )
1 Pendahuluan Pendahuluan 10’
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama
(sebagai implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan peserta didik
tentang gametogenesis.
 Memotivasi:
- Guru menanyakan kepada peserta didik:
Bagaimanakah proses gametogenesis pada
hewan dan manusia? Bagaimanakah
gametogenesis pada tumbuhan?
- Guru menjelaskan manfaat mempelajari
gametogenesis, yaitu dapat memahami
pembentukan gamet pada hewan, manusia,
tumbuhan untuk melestarikan keturunannya.
Kita harus menjaga sistem reproduksi, agar
proses gametogenesis dalam keadaan
normal.
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengidentifikasi indikator pembelajaran.
2 Kegiatan inti Stimulasi 70’
 Guru mengajak peserta didik untuk mengamati
dan menganalisis:
- gambar/ video animasi tentang
gametogenesis pada hewan dan manusia,
serta gametogenesis pada tumbuhan.

Gambar: Spermatogenesis dan oogenesis


pada hewan dan manusia.

Gambar: Gametogenesis pada bunga


Angiospermae.

Orientasi peserta didik pada masalah


(identifikasi masalah)
 Peserta didik dimotivasi untuk menemukan
masalah dengan mengemukakan pertanyaan-
pertanyaan, setelah mengamati gambar / video
animasi gametogenesis, misalnya:
- Di mana terjadi gametogenesis?
- Apa yang dimaksud dengan gametogenesis?
- Pada proses gametogensis terjadi
pembelahan mitosis atau meiosis?
- Bagaimanakah tahapan gametogenesis pada
hewan dan manusia?
- Apa yang dimaksud dengan
spermatogenesis?
- Apa yang dimaksud dengan oogenesis?
- Berapakah jumlah sel yang dihasilkan pada
spermatogenesis?
- Berapakah jumlah sel yang dihasilkan pada
oogenesis?

Mengorganisasikan peserta didik


 Guru membantu peserta didik untuk
mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas
belajar yang berhubungan dengan masalah,
antara lain:
- Di mana tempat terjadinya gametogenesis
pada wanita?
- Di mana tempat terjadinya gametogenesis
pada laki-laki?
- Bagaimanakah tahapan spermatogenesis?
- Bagaimanakah tahapan oogenesis?
- Apakah perbedaan antara spermatogenesis
dengan oogenesis?
- Di mana terjadinya mikrosporogenesis pada
tumbuhan tingkat tinggi?
- Di mana tempat tejadinya megasporogenesis
pada tumbuhan tingkat tinggi?
- Apakah perbedaan mikrosporogenesis
dengan megasporogensis?
- Bagaimanakah pengaruh kegagalan mitosis
dan meiosis dalam gametogenesis terhadap
kelainan pada makhluk hidup?
- Bagaimanakah sel-sel kanker (tumor ganas)
bisa tumbuh dengan cepat?

 Guru memberikan masalah-masalah yang


berbeda-beda kepada setiap kelompok.

Membimbing penyelidikan individu dan


kelompok
 Peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya
untuk mencari jawaban permasalahan yang
diberikan oleh guru, dengan kajian literatur
materi gametogenesis, pengaruh kegagalan
mitosis dan meiosis terhadap kelainan makhluk
hidup, dan pertumbuhan kanker (tumor ganas)
akibat pembelahan sel yang sangat cepat. (
 Guru membimbing peserta didik dalam
memecahkan masalah (menjawab soal-soal).
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
 Peserta didik memberikan jawaban masalah
(soal-soal) dalam bentuk laporan tertulis.
 Kelompok mempresentasikan/
mengomunikasikan laporan tertulisnya.
 Guru memberikan informasi tambahan untuk
mengembangkan konsep, misalnya pengaruh
kegagalan mitosis dan meiosis terhadap
kelainan pada makhluk hidup.

Menganalisis dan mengevaluasi proses


pemecahan masalah
 Diskusi kelas untuk membahas jawaban
permasalahan.
 Peserta didik bersama-sama guru membuat
kesimpulan berkaitan dengan gametogenesis.
 Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi
sintesis protein yang telah dipelajarinya.
3 Penutup  Resume: Guru membimbing peserta didik untuk 10’
menyimpulkan kembali tentang konsep
gametogenesis.
 Review: Guru mereview hasil pembelajaran hari
ini, dan memberikan penghargaan kepada
peserta didik atau kelompok yang berkinerja
sangat baik.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis)
berkaitan dengan gametogenesis.
 Tindak lanjut: Penugasan secara individu untuk
mengerjakan soal-soal uji kompetensi
pembelahan sel.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Pola-pola
hereditas). Praktikum penyilangan monohibrid.

H. Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat


1. Sumber belajar:
Buku teks Biologi SMA/MA kelas XII, Penyusun Irnaningtyas. Penerbit Erlangga,
Jakarta. Program peminatan kelompok Matematika dan Ilmu-ilmu Pengetahuan Alam
(MIPA), Bab 4.
Lingkungan dan internet

2. Bahan ajar:
 Bahan presentasi dan video pembelahan sel
 Bahan praktikum: bawang merah segar, larutan HCl, dan larutan asetokarmin

3. Alat:
 Komputer/LCD, VCD/CD player.
 Mikroskop, gelas arloji, kaca objek, silet tajam, pemanas Bunsen, korek api, gelas,
lidi, pipet, dan kertas tisu.

I. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Ulangan harian.
Contoh soal:
 Jelaskan pembuahan ganda yang terjadi pada Angiospermae.
 Gambarkan pembelahan sel secara mitosis pada metafase dan anafase.
 Jika suatu sel membelah secara meiosis sebnayak 4 kali, berapakah jumlah
sel anakan yang dihasilkan?
 Jelaskan manfaat pembelahan sel secara mitosis dan meiosis.
 Gambarkan skema mitosis yang terjadi pada sel yang memiliki dua pasang
kromosom.

2. Keterampilan
 Praktik di laboratorium: Pengamatan pembelahan mitosis pada sel-sel tumbuhan.
 Pembuatan bagan pembelahan mitosis dan meiosis

3. Sikap
Pengamatan sikap dan perilaku pada kegiatan diskusi.

INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN PADA KEGIATAN PRAKTIK

No Nama Persiapan Pelaksanaan Kegiatan Laporan Jumlah Nilai


percobaan percobaan akhir tertulis Skor
praktikum

Keterangan:
Skor = 1 – 3
Nilai = (skor yang diperoleh : skor maksimal) x 4

RUBRIK
No Penilaian Aspek Rubrik Skor
ketrampilan tahap (1 – 3)
1 Persiapan - Menggunakan jas lab. 1, jika terpenuhi 1
percobaan - Tersedia buku/ lembar praktikum aspek.
- Tersedia alat dan bahan praktikum
2 Pelaksanaan - Bekerja sesuai dengan prosedur 2, jika terpenuhi 2
percobaan - Menggunakan alat secara benar aspek
- Mengamati hasil percobaan dengan
tepat 3, jika terpenuhi 3
3 Kegiatan akhir - Membersihkan alat dengan baik aspek
praktikum - Mengembalikan alat ke tempat semula
- Membuang larutan/ sampah pada
tempatnya
4 Laporan tertulis - Keaslian laporan/ buatan sendiri
- Sistematika penulisan
- Performans

INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN PRODUK

Jenis produk: bagan pembelahan sel.

No Nama Aspek yang dinilai Jumlah Nilai


Kesesuaian Kerapihan Keindahan Kreativitas Skor
dengan isi
materi

Keterangan: Skor 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, dan 1 = kurang.


INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP PADA KEGIATAN DISKUSI

Jumlah
Aspek yang dinilai Nilai
Skor
No Nama
Kerja Rasa ingin
Santun Komunikatif
sama tahu

Keterangan: Skor 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, dan 1 = kurang.

Mengetahui Sumenep,15 Juli 2019


Kepala SMA Negeri 1 Kalianget Guru Mata Pelajaran Biologi,

Drs. SUKARMAN ENDRAWASIH, S.Pd


NIP.19650525 199203 1 014 NIP.19690202 199512 2 004
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Kalianget


Kelas / Semeste : XII / 1
Materi Pembelajaran : Pola-Pola Hereditas
Alokasi Waktu : 6 X 45 menit
Jumlah Pertemuan : 3 kali

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong), kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar (KD)
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.5 Memahami pola-pola hukum 3.5.1 Membedakan hukum Mendel I dan
Mendel hukum Mendel II.
3.5.2 Membuat diagram penyilangan
monohibrid dan dihibrid.
3.5.3 Menghitung rasio fenotipe F2 pada
contoh penyilangan monohibrid dan
dihibrid.
3.5.4 Membuat contoh penyilangan
backcross dan testcross dengan
menggunakan diagram papan catur
(kotak Punnett) dan diagram anak
garpu (Bracket).
3.5.5 Menghitung jumlah macam gamet,
fenotipe, dan genotipe dengan
diagram anak garpu.
3.5.6 Menganalisis perbedaan rasio
fenotipe hasil penyilangan dari
peristiwa penyimpangan semu hukum
Mendel akibat interaksi antar alel
(kodominan, dominansi tidak
sempurna/intermediet, alel ganda,
alel letal).
3.5.7 Menganalisis perbedaan rasio
fenotipe hasil penyilangan dari
peristiwa penyimpangan semu hukum
Mendel akibat interaksi genetik
(atavisme, epistasis-hipostasis,
3.6 Memahami pola-pola hereditas polimeri, kriptomeri, komplementer).
pautan dan pindah silang
3.6.1 Menjelaskan peristiwa tautan
(linkage), pindah silang (crossing
over), dan gagal berpisah (non-
disjunction).

4.5 Mengaitkan pola-pola Hukum 4.5.1 Melakukan pengamatan terhadap


Mendel dengan peristiwa yang objek di lingkungan sekitar berkaitan
ditemukan sehari-hari. dengan peristiwa penyimpangan
semu hukum Mendel.
4.5.2 Melaporkan secara lisan dan tertulis
hasil simulasi penyilangan
monohibrid.
4.5.3 Melaporkan secara lisan dan tertulis
hasil simulasi penyilangan dihibrid
4.6 Mengevaluasi pola-pola dengan penyimpangan semu hukum
hereditas pautan dan pindah Mendel.
silang 4.6.1 Melaporkan secara tertulis hasil
evaluasi pola-pola hereditas pautan
dan pindah silang.

C. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Penurunan atau pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya melalui
gen, disebut hereditas. Gregor Johann Mendel menyampaikan eksperimen penyilangan
(hibridisasi) kacang ercis.

2. Materi Konsep
 Sifat-sifat makhluk hidup akan diturunkan dari generasi ke generasi berikutnya.
 Gen merupakan karakteristik yang diturunkan sehingga meskipun terjadi
mitosis dan meiosis bentuk dan identitas setiap gen di dalam kromosom adalah
tetap
 Pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya mengikuti aturan tertentu (Pola-
pola hereditas).
 Hukum mendel I merupakan kaidah pemisahan alel secara bebas pada saat
pembelahan meiosis dalam pembentukan gamet yang dapat dibuktikan dalam
persilangan monohibrid dengan hasil rasio fenotipe F2 adalah 3 :1.
 Hukum Mendel II merupakan kaidah yang menyatakan bahwa setiap alel
berpasangan secara bebas dengan alel lainnya yang tidak sealel pada waktu
pembentukan gamet.
 Hukum Mendel II dapat dibuktikan dalam persilangan dihibrid dengan hasil rasio
fenotipe F2 sebesar 9 : 3 : 3 : 1
 Angka perbandingan yang menyimpang dengan hukum Mendel (penyimpangan
semu hukum Mendel) merupakan akibat dari interaksi antaralel (kodomain,
dominansi tidak sempurna, alel ganda, dan alel letal)dan interaksi genetik (atavisme,
epistasis-hipostasis, polimeri, kriptomeri, dan komplementer).
 Penyimpangan semu hukum Mendel dapat terjadi karena interaksi antaralel dan
interaksi genetik.
 Bentuk peristiwa lainnya dalam pola-pola hereditas, antara lain tautan (linkage),
pindah silang (crossing over), dan gagal berpisah (nondisjunction).
 Jenis kelamin merupakan salah satu sifat yang diwariskan dari generasi ke
generasi berikutnya.

3. Materi Prosedural
 Praktikum penyilangan monohibrid

D. Model Pembelajaran: Discovery learning (penemuan) dan Problem Based Learning


(pembelajaran memecahkan masalah).

E. Metode Pembelajaran
 Presentasi peserta didik
 Diskusi
 Praktikum
 Kuis
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1 = 2 x 45 menit

No Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Discovery Waktu


Pembelajaran Learning (Penemuan) (menit)
1 Pendahuluan Pendahuluan 10’
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama
(sebagai implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan peserta didik
tentang hereditas (genetika).
 Memotivasi:
- Guru menanyakan kepada peserta didik:
Mengapa anggota dalam satu keluarga
terkadang memiliki kesamaan sifat-sifat, namun
ada pula yang berbeda sifatnya?
- Guru menyampaikan manfaat mempelajari
pola-pola hereditas, yaitu agar kita paham
terhadap penurunan sifat-sifat yang terjadi
pada tanaman, hewan, maupun manusia.
Melalui ilmu genetika, dapat diperoleh hewan
dan tumbuhan yang bersifat unggul.
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengidentifikasi indikator pembelajaran.

2 Kegiatan inti Stimulasi 70’


 Guru mengajak peserta didik untuk mengamati
dan menganalisis gambar: keanekaragaman
genetik pada manusia, pola-pola hereditas yang
terjadi pada tumbuhan dan hewan.

Keanekaragaman genetik pada manusia


Eksperimen Gregor Johann Mendel

Sifat beda kacang ercis

Identifikasi Masalah
 Peserta didik dimotivasi untuk mengemukakan
pertanyaan-pertanyaan, setelah mengamati
gambar berkaitan dengan pola-pola hereditas,
misalnya:
- Mengapa manusia memiliki ciri-ciri fisik yang
berbeda?
- Bagaimana cara Mendel mempelajari genetik
pada makhluk hidup?
- Apa yang ditemukan Mendel setelah
melakukan penyilangan kacang ercis?
- Mengapa Mendel memiliki kacang ercis
sebagai objek penelitiannya?
- Bagaimanakah isi hukum Mendel I dan hukum
Mendel II?
- Bagaimana menghitung rasio fenotipe dan
rasio genotipe keturunan pada penyilangan
monohibrid dan dihibrid?

Pengumpulan Data
 Guru memberikan informasi kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan peserta didik.
 Guru mengajak peserta didik melakukan kajian
literatur secara cermat dan teliti tentang pola-pola
hereditas subtopik hukum Mendel I dan hukum
Mendel II, menghitung rasio genotipe dan fenotipe
keturunan dari suatu .
 Peserta didik diminta untuk mempelajari cara kerja
praktikum tentang penyilangan monohibrid).
Peserta didik diberi kesempatan untuk menanya
jika kurang memahami.
 Guru memberikan penjelasan untuk mempertegas
cara kerja praktikum yang benar. Guru
mengingatkan agar peserta didik bekerja dengan
teliti dalam menghitung kancing untuk simulasi
penyilangan monohibrid.
 Setiap kelompok melakukan kegiatan praktikum
penyilangan monohibrid.
 Peserta didik mencatat data-data hasil
pengamatan ke dalam tabel pengamatan.

Pengolahan Data
 Peserta didik mengkaji literatur dari buku teks
tentang hukum Mendel I.
 Guru mengajak kelompok untuk:
- mendiskusikan data hasil percobaan untuk
mengetahui rasio fenotipe F2 pada penyilangan
monohibrid.
- menjawab pertanyaan yang ada di lembar
kegiatan.

Pembuktian (Verifikasi)
 Diskusi kelas untuk memverifikasikan data
percobaan dengan teori pada buku sumber,
tentang hukum Mendel I.
 Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok lainnya.
 Guru bersama peserta didik membahas jawaban
pertanyaan pada lembar kegiatan.
 Guru memfasilitasi peserta didik untuk memahami
cara menghitung rasio fenotipe maupun genotipe
dari beberapa tipe penyilangan monohibrid dan
dihibrid.

Generalisasi (Menarik Kesimpulan)


 Secara klasikal peserta didik menyepakati hasil
pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi
kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan peserta didik tentang
hukum pewarisan sifat (hukum Mendel I dan hukum
Mendel II); testcross; backcross; penyilangan
resiprok, cara menghitung macam gamet, genotipe,
fenotipe dengan diagram anak garpu (Bracket).
3 Penutup  Resume: Guru membimbing peserta didik untuk 10’
menyimpulkan kembali tentang konsep hukum
pewarisan sifat.
 Review: Guru mereview hasil pembelajaran hari ini,
dan memberikan penghargaan kepada peserta
didik atau kelompok yang berkinerja sangat baik.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis) berupa
soal-soal penyilangan monohibrid dan dihibrid.
 Tindak lanjut:
- Penugasan kelompok untuk membuat laporan
tertulis praktikum tentang penyilangan
monohibrid (hukum Mendel I).
 Rencana pembelajaran selanjutnya: penyimpangan
semu hukum Mendel.

2. Pertemuan ke-2 = 2 x 45 menit

No Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Discovery Waktu


Pembelajaran Learning (Penemuan) (menit)
1 Pendahuluan Pendahuluan 10’
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama
(sebagai implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan peserta didik
tentang penyimpangan semu hukum Mendel.
 Memotivasi:
- Guru menanyakan kepada peserta didik:
Mengapa dalam suatu penyilangan terkadang
terdapat sifat anak yang berbeda dengan
induknya, atau menghasilkan rasio keturunan
yang menyimpang dari hukum Mendel I dan
hukum Mendel II?
- Guru menyampaikan manfaat mempelajari
pola-pola heredita, yaitu agar kita paham
terhadap penyimpangan/ perbedaan hasil
keturunan pada suatu penyilangan.
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengidentifikasi indikator pembelajaran.

2 Kegiatan inti Stimulasi 70’


 Guru mengajak peserta didik untuk mengamati
dan menganalisis:
- gambar peristiwa pola-pola hereditas,
penyimpangan semua hukum Mendel, atau
keturunan dengan sifat yang unik yang
berbeda dari induknya.

Kodominan pada warna rambut sapi roan, contoh


interaksi antaralel

Atavisme pada jengger ayam, contoh interaksi genetik


Diagram penyilangan pada bunga snapdragon.

Kelinci himalayan

Ayam creeper

Identifikasi Masalah
 Peserta didik dimotivasi untuk menemukan
masalah dengan mengemukakan pertanyaan-
pertanyaan, setelah mengamati gambar pola-pola
hereditas dan penyimpangan semu hukum Mendel,
antara lain:
- Apa yang dimaksud penyimpang semu hukum
Mendel?
- Peristiwa apakah yang termasuk
penyimpangan semu hukum Mendel?
- Mengapa terjadi ayam creeper, sapi roan,
kelinci himalayan, dan variasi bentuk pial
ayam?

Pengumpulan Data
 Guru memberikan informasi kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan peserta didik.
 Guru mengajak peserta didik melakukan kajian
literatur secara cermat dan teliti tentang
penyimpangan semu hukum Mendel Peserta didik
diminta untuk mempelajari cara kerja praktikum
tentang penyimpanagan semu hukum Mendel.
Peserta didik diberi kesempatan untuk menanya
jika kurang memahami.
 Guru memberikan penjelasan untuk mempertegas
cara kerja praktikum yang benar. Guru
mengingatkan agar peserta didik bekerja dengan
teliti dalam menghitung turus suatu genotipe F2
pada peristiwa penyimpangan semu hukum
Mendel epistasis-hipostasis.
 Setiap kelompok melakukan kegiatan praktikum
penyimpangan semu hukum Mendel.
 Peserta didik mencatat data-data hasil
pengamatan ke dalam tabel pengamatan.

Pengolahan Data
 Peserta didik mengkaji literatur dari buku teks
tentang epistasis-hipostasis .
 Guru mengajak kelompok untuk:
- mendiskusikan data hasil percobaan untuk
mengetahui rasio fenotipe F2 pada peristiwa
epistasis-hipostasis dalam penyilangan dihibrid
(dua sifat beda).
- menjawab pertanyaan yang ada di lembar
kegiatan.

Pembuktian (Verifikasi)
 Diskusi kelas untuk memverifikasikan data
percobaan dengan teori pada buku sumber,
tentang penyimpangan semu hukum Mendel.
 Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok lainnya.
 Guru bersama peserta didik membahas jawaban
pertanyaan pada lembar kegiatan .
 Guru memfasilitasi peserta didik untuk memahami
cara menghitung rasio fenotipe dan genotipe dari
beberapa tipe penyilangan pada pola
penyimpangan tertentu (misalnya epistasis-
hipostasis, atavisme, polimeri, komplementer, dan
kriptomeri).

Generalisasi (Menarik Kesimpulan)


 Secara klasikal peserta didik menyepakati hasil
pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi
kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan peserta didik tentang
penyimpangan semu hukum Mendel (epistasis-
hipostasis, atavisme, polimeri, komplementer, dan
kriptomeri).

3 Penutup  Resume: Guru membimbing peserta didik untuk 10’


menyimpulkan kembali tentang penyimpangan
semu hukum Mendel.
 Review: Guru mereview hasil pembelajaran hari ini,
dan memberikan penghargaan kepada peserta
didik atau kelompok yang berkinerja sangat baik.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis) berupa
soal-soal penyilangan dihibrid dengan peristiwa
penyimpangan semu hukum Mendel.
 Tindak lanjut:
- Penugasan kelompok untuk membuat laporan
tertulis praktikum tentang penyimpangan semu
hukum Mendel epistasis-hipostasis.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Tautan,
pindah silang, dan gagal.

3. Pertemuan ke-3 = 2 x 45 menit

No Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Problem Waktu


Pembelajaran Based Learning (Pemecahan Masalah) (menit)
1 Pendahuluan Pendahuluan 10’
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama
(sebagai implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan peserta
didik tentang tautan, pindah silang, dan gagal
berpisah.
 Memotivasi:
- Guru menanyakan kepada peserta didik:
Pola hereditas apakah yang menyebabkan
terjadinya kombinasi parental dan
kombinasi baru yang dihasilkan dalam
suatu penyilangan?
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengidentifikasi indikator pembelajaran.
2 Kegiatan inti Stimulasi 70’
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengamati dan menganalisis:
- gambar / diagram perkawinan lalat buah
yang menunjukkan nondisjunction,
peristiwa crossing over.

Diagram perkawinan lalat buah yang menunjukkan


nondisjunction.

Crossing over

rientasi peserta didik pada masalah


(identifikasi masalah)
 Peserta didik dimotivasi untuk menemukan
masalah dengan mengemukakan
pertanyaan-pertanyaan, setelah mengamati
gambar / diagram peristiwa crossing over,
tautan, perkawinan lalat buah yang
menunjukkan nondisjunction, antara lain:
- Apa yang dimaksud dengan tautan?
- Apa yang dimaksud dengan tautan
autosomal dan tautan seks?
- Apa yang dimaksud dengan crossing over?
- Apa akibatnya jika terjadi pindah silang
antara gen-gen di dalam kromosom?
- Apa yang dimaksud dengan
nondisjunction?

Mengorganisasikan peserta didik


 Guru membantu peserta didik untuk
mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas
belajar yang berhubungan dengan masalah,
antara lain:
- Apa yang dimaksud dengan tautan, tautan
autosomal, dan tautan seks?
- Bagaimanakah jumlah gamet yang
dihasilkan, jika terjadi tautan gen?
- Apakah jumlah gamet dihasilkan berjumlah
lebih sedikit jika terjadi tautan?
- Bagaimanakah fenotipe keturunan yang
dihasilkan pada peristiwa tautan?
- Apa yang dimaksud dengan pindah silang
(crossing over)?
- Apakah crossing over dapat terjadi pada
gen-gen yang terletak pada kromosom
homolog maupun kromosom nonhomolog?
- Bagaimanakah fenotipe keturunan yang
dihasilkan pada peristiwa pindah silang
(crossing over)?
- Apa yang dimaksud dengan gagal berpisah
(nondisjunction)?
- Apakah nondisjunction dapat terjadi pada
autosom dan gonosom?
- Apakah nondisjunction dapat
mengakibatkan terjadinya kelainan seperti
sindrom Down, sindrom Klinefelter, dan
sindrom Turner?
 Guru memberikan masalah-masalah yang
berbeda-beda kepada setiap kelompok.

Membimbing penyelidikan individu dan


kelompok
 Peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya
untuk mencari jawaban permasalahan yang
diberikan oleh guru, dengan kajian literatur
materi tautan, pindah silang, dan gagal
berpisah .
 Guru membimbing peserta didik dalam
memecahkan masalah (menjawab soal-soal).

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


 Peserta didik memberikan jawaban masalah
(soal-soal) dalam bentuk laporan tertulis.
 Kelompok mempresentasikan/
mengomunikasikan laporan tertulisnya.
 Guru memberikan informasi tambahan untuk
mengembangkan konsep, misalnya kelainan
(sindrom) akibat nondisjunction.

Menganalisis dan mengevaluasi proses


pemecahan masalah
 Diskusi kelas untuk membahas jawaban
permasalahan.
 Peserta didik bersama-sama guru membuat
kesimpulan berkaitan dengan gametogenesis.
 Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi
sintesis protein yang telah dipelajarinya.
3 Penutup  Resume: Guru membimbing peserta didik 10’
untuk menyimpulkan kembali tentang konsep
tautan, pindah silang, dan gagal berpisah.
 Review: Guru mereview hasil pembelajaran
hari ini, dan memberikan penghargaan kepada
peserta didik atau kelompok yang berkinerja
sangat baik.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis)
berkaitan dengan tautan, pindah silang, dan
gagal berpisah.
 Tindak lanjut: Penugasan secara individu untuk
mengerjakan soal-soal uji kompetensi pola-
pola hereditas .
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Hereditas
pada manusia .
G. Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat
1. Sumber belajar:
Buku teks Biologi SMA/MA kelas XII, Penyusun Irnaningtyas. Penerbit Erlangga,
Jakarta. Program peminatan kelompok Matematika dan Ilmu-ilmu Pengetahuan Alam
(MIPA), Bab 5.
Internet dan lingkungan

2. Bahan ajar:
 Bahan presentasi tentang pola-pola hereditas
 Bahan praktikum: Kancing baju/ kancing genetika

3. Alat:
 Komputer/LCD.
 Alat tulis

H. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Membuat mind map
c. Ulangan harian.
Contoh soal:
 Jelaskan istilah gen, alel, genotipe dan fenotipe.
 Jelaskan perbedaan antara backcross dengan testcross.
 Apa yang dimaksud dengan pindah silang ?
 Bagaimana bunyi hukum Mendel I?
 Apa yang dimaksud dengan penyilangan monohibrid?
 Apa yang dimaksud denganpenyimpangan semu hukum Mendel?
 Sebutkan beberapa peristiwa yang termasuk penyimpangan semu hukum
Mendel.

2. Keterampilan
 Praktik di laboratorium: Praktikum penyilangan monohibrid
3. Sikap
Pengamatan sikap dan perilaku pada saat berdiskusi.

INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PRAKTIK

Jumlah
Aspek yang dinilai Skor Nilai

Nama Kesesuaian Kontribusi


No Persiapan
pelaksanaan dalam Laporan
alat dan
dengan teman praktikum
bahan
prosedur kelompok
1
2

Keterangan: Skor 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, dan 1 = kurang.

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP PADA KEGIATAN DISKUSI

Jumlah
Aspek yang dinilai Nilai
Skor
No Nama
Kerja Rasa ingin
Santun Komunikatif
sama tahu

Keterangan: Skor 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, dan 1 = kurang.

Mengetahui Sumenep,15 Juli 20189


Kepala SMA Negeri 1 Kalianget Guru Mata Pelajaran Biologi,

Drs. SUKARMAN ENDRAWASIH, S.Pd


NIP.19650525 199203 1 014 NIP.19690202 199512 2 004
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 1 KALIANGET


Kelas / Semester : XII / 2
Materi Pembelajaran : Hereditas pada Manusia
Alokasi Waktu : 8 X 45 menit
Jumlah Pertemuan : 4 kali Pertemuan

A. Kompetensi Inti (KI)


B. Kompetensi Dasar (KD)

3.7 Menganalisis hereditas pada manusia


4.7 Menyajikan data hereditas pada manusia

C. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Sikap
1.1.6 Mengubah perilakunya untuk mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan
Tuhan berkaitan dengan hereditas pada manusia.
1.2.1 Mengubah perilakunya untuk menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam
kemampuan mengamati hereditas pada manusia.
2.1.5 Menunjukkan sikap dan perilaku ilmiah teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta,
disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam melakukan observasi dan eksperimen
tentang variasi sifat, kelainan dan penyakit menurun pada manusia.

Pengetahuan
3.7.1 Menjelaskan pedigree penyakit menurun hemofilia pada keluarga kerajaan Inggris.
3.7.2 Menjelaskan kriteria penentuan jenis kelamin (determinasi seks) pada manusia.
3.7.3 Menghitung angka kemungkinan pemunculan jenis kelamin pada suatu tipe
perkawinan.
3.7.4 Menjelaskan genotipe dan fenotipe golongan darah sistem ABO, MN, dan rhesus.
3.7.5 Menghitung angka rasio fenotipe golongan darah pada suatu tipe perkawinan.
3.7.6 Mengidentifikasi genotipe dan fenotipe kelainan dan penyakit menurun pada
manusia.
3.7.7 Menghitung rasio fenotipe hasil keturunan dari suatu tipe perkawinan berkaitan
dengan suatu kelainan dan penyakit menurun pada manusia.
3.7.8 Menjelaskan usaha-usaha dalam rangka perbaikan mutu genetik pada manusia.

Keterampilan
4.7.1 Membuat pedigree sederhana tentang sifat-sifat yang tampak.
4.7.2 Melaporkan secara lisan dan tertulis hasil pengamatan tentang kelainan dan
penyakit menurun pada manusia.

D. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Hereditas pada manusia juga meliputi kelainan dan penyakit genetik
pada manusia. Kelainan dan penyakit genetik pada manusia dapat disebabkan oleh
alel-alel yang tertaut pada kromosom seks (gonosom) maupun kromosom tubuh
(autosom) dan hormon kelamin.

2. Materi Konsep
 Semua sifat pada diri manusia didapatkan dari kedua orangtuanya, meliputi sifat fisik,
fisiologi dan psikologi (kejiwaan).
 Variasi sifat – sifat pada diri manusia dikendalikan oleh gen-gen yang bersifat
dominan atau resesif.
 Genetika manusia dipelajari melalui pedigree, karakter pada anak kembar, dan
hewan penelitian. Dengan menggunakan pedigree , perkawinan dapat diatur untuk
memperbaiki mutu genetik keluarga.
 Penentuan jenis kelamin pada manusia berdasarkan tipe XY
 Gonosom Y merupakan penentu laki-laki.
 Sistem penggolongan darah berdasarkan keberadaan antigen tertentu dalam darah,
yaitu sistem ABO (golongan darah A, B, AB, dan O), sistem MN (golongan darah M,
N, dan MN), dan sistem rhesus (Rh + DAN Rh -).
 Kelainan dan penyakit genetik pada manusia dapat disebabkan oleh alel yang
tertaut pada kromosom tubuh (autosom), alel yang tertaut pada kromosom kelamin
X atau Y, dan hormon kelamin.

3. Materi Prosedural
 Membuat pedigree tentang sifat-sifat yang tampak

E. Model Pembelajaran: Problem Based Learning (pembelajaran memecahkan masalah).

F. Metode Pembelajaran
 Presentasi Peserta didik
 Pembelajaran kooperatif
 Diskusi kelas
 Praktikum
 Kuis

G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1 = 2 x 45 menit

No Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Problem Waktu


Pembelajaran Based Learning (Pemecahan Masalah) (menit)
1 Pendahuluan Pendahuluan 15’
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama
(sebagai implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan peserta
didik tentang hereditas pada manusia.
 Memotivasi:
- Guru menanyakan kepada peserta didik:
Bagaimana sifat golongan darah yang
dimiliki oleh anggota keluarga?
- Guru menjelaskan manfaat mempelajari
hereditas manusia, yaitu dapat mengetahui
sifat-sifat menurun seperti golongan darah.
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengidentifikasi indikator pembelajaran.
2 Kegiatan inti Stimulasi 65’
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengamati dan menganalisis: (Literasi
Visual)
- gambar peta silsilah tentang penurunan
sifat hemofilia pada kerajaan Inggris,
variasi sifat pada manusia, diagram
contoh perkawinan pada sifat golongan
darah.

Pedigree kerajaan Inggris.

Variasi sifat pada manusia.

Orientasi peserta didik pada masalah


(identifikasi masalah)
 Peserta didik dimotivasi untuk menemukan
masalah dengan mengemukakan
pertanyaan-pertanyaan, setelah mengamati
gambar pedigree kerajaan Inggris, variasi sifat
pada manusia, dan contoh diagram perkawinan
sifat golongan darah.
- Apa yang dimaksud pedigree?
- Bagaimana variasi sifat pada manusia?
- Bagaimana cara membuat pedigree untuk
keluarga sendiri?
- Bagaimana penurunan sifat golongan
darah?

Mengorganisasikan peserta didik


 Guru membantu peserta didik untuk
mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas
belajar yang berhubungan dengan masalah.
- Mengapa menjadikan manusia sebagai
objek penelitian genetika banyak
kendalanya?
- Bagaimana cara mempelajari genetika
manusia?
- Bagaimanakah variasi sifat pada manusia?
- Bagaimana cara membuat pedigree?
- Dapatkah Anda membuat contoh pedigree
untuk sifat tertentu keluarga sendiri?
- Bagaimana penentuan sifat jenis kelamin
pada manusia?
- Bagaimana penurunan sifat golongan
darah sistem ABO, sistem rhesus, dan
sistem MN pada suatu tipe perkawinan?

 Guru memberikan beberapa soal tentang


hereditas manusia (variasi sifat, pedigree,
golongan darah).

Membimbing penyelidikan individu dan kelompok


(sebagai implementasi nilai gotong royong)
 Peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya
untuk menjawab soal-soal berbasis masalah
yang diberikan oleh guru, dengan kajian
literatur hereditas manusia (halaman 198 –
223).
 Kelompok mengerjakan kegiatan tentang
Pedigree tentang sifat-sifat yang tampak
(halaman 214 – 215).
 Guru membimbing peserta didik dalam
memecahkan masalah (menjawab soal-soal).

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


 Peserta didik menjawab soal-soal dalam
bentuk laporan tertulis.
 Kelompok mempresentasikan/
mengomunikasikan laporan tertulisnya.
 Guru memberikan informasi tambahan untuk
mengembangkan konsep, yaitu tentang
pembuatan pedigree untuk golongan darah,
dan penentuan seks (jenis kelamin) pada
manusia.

Menganalisis dan mengevaluasi proses


pemecahan masalah
 Diskusi kelas untuk membahas jawaban soal-
soal berbasis masalah terutama hereditas
dalam masyarakat, seperti kasus bayi tertukar
yang dapat dicari solusinya melalui pewarisan
golongan darah.
 Peserta didik bersama-sama guru membuat
kesimpulan berkaitan dengan hereditas
manusia (golongan darah dan jenis kelamin).
 Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi
hereditas manusia (pedigree, golongan darah,
dan penentuan jenis kelamin) yang telah
dipelajarinya.
3 Penutup  Resume: Guru membimbing peserta didik 10’
untuk menyimpulkan kembali tentang konsep
hereditas manusia (golongan darah dan
penentuan jenis kelamin/determinasi seks).
 Review: Guru mereview hasil pembelajaran
hari ini, dan memberikan penghargaan kepada
peserta didik atau kelompok yang berkinerja
sangat baik.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis)
berkaitan dengan hereditas manusia (variasi
sifat, pedigree, golongan darah dan
determinasi seks).
 Tindak lanjut: Penugasan secara individu untuk
mencoba membuat pedigree keluarga sendiri
terhadap sifat-sifat tertentu (halaman 214 –
215).
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Hereditas
manusia subtopik kelainan dan penyakit
genetik pada manusia (halaman 223 – 236).

2. Pertemuan ke-2 = 2 x 45 menit

No Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Problem Waktu


Pembelajaran Based Learning (Pemecahan Masalah) (menit)
1 Pendahuluan Pendahuluan 15’
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama
(sebagai implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan peserta
didik tentang kelainan dan penyakit genetik
pada manusia.
 Memotivasi:
- Guru menanyakan kepada peserta didik:
Kelainan dan penyakit menurun apakah
yang banyak dijumpai di masyarakat
Indonesia?
- Guru menjelaskan manfaat mempelajari
kelainan dan penyakit genetik pada
manusia, yaitu dapat mencegah
pemunculan kelainan dan penyakit genetik
melalui tipe-tipe perkawinan.
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengidentifikasi indikator pembelajaran.
2 Kegiatan inti Stimulasi 65’
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengamati dan menganalisis: gambar
kelainan dan penyakit genetik pada manusia.
(literasi visual)
Kelainan dan penyakit genetik oleh alel tertaut
pada autosom.

Kelainan dan penyakit genetik oleh alel tertaut


pada gonosom.

Orientasi peserta didik pada masalah


(identifikasi masalah)
 Peserta didik dimotivasi untuk menemukan
masalah dengan mengemukakan
pertanyaan-pertanyaan, setelah mengamati
gambar kelainan dan penyakit genetik pada
manusia.
- Jenis penyakit apa saja yang bersifat
menurun?
- Apakah kelainan dan penyakit menurun
bisa disembuhkan?
- Apa yang dimaksud penyakit hemofilia?
- Bagaimana ciri-ciri fenotipe dan genotipe
kelainan albino?
- Bagaimana ciri-ciri kelainan buta warna?
- Bagaimana cara menghindari munculnya
buta warna?

Mengorganisasikan peserta didik


 Guru membantu peserta didik untuk
mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas
belajar yang berhubungan dengan masalah.
- Kelainan dan penyakit apakah yang
bersifat menurun?
- Bagaimanakah cara menghindari kelainan
dan penyakit keturunan?
- Bagaimanakah ciri-ciri fenotipe dan
genotipe kelainan dan penyakit keturunan,
misalnya polidaktili, sindaktili, talasemia,
huntington, progeria, akondroplasia, tilosis,
sindrom Marfan, hipertensi, hemofilia, buta
warna, hypertrichosis, dan kebotakan?
- Apakah terdapat penyakit menurun yang
dipengaruhi oleh jenis kelamin?

 Guru memberikan soal-soal/ permasalahan/


kasus tentang kelainan dan penyakit menurun
pada manusia.

Membimbing penyelidikan individu dan


kelompok
 Peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya
untuk menjawab soal-soal/ permasalahan/
kasus yang diberikan oleh guru, dengan kajian
literatur kelainan dan penyakit menurun pada
manusia (halaman 223 – 236). (sebagai
implementasi nilai gotong royong)
 Guru membimbing peserta didik dalam
memecahkan masalah/ membahas kasus/
menjawab soal-soal.

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


 Peserta didik menjawab soal-soal/
pembahasan kasus dan masalah dalam bentuk
laporan tertulis.
 Kelompok mempresentasikan/
mengomunikasikan laporan tertulisnya.
 Guru memberikan informasi tambahan untuk
mengembangkan konsep, yaitu tentang cara
perbaikan mutu genetik pada manusia.

Menganalisis dan mengevaluasi proses


pemecahan masalah
 Diskusi kelas untuk membahas jawaban soal-
soal berbasis masalah terutama kasus-kasus
penyakit dan kelainan menurun yang terdapat
di masyarakat, seperti kasus buta warna,
kebotakan, keterbelakangan mental, hipertensi,
dan cebol (akondroplasia).
 Peserta didik bersama-sama guru membuat
kesimpulan berkaitan dengan kelainan dan
penyakit menurun pada manusia.
 Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi
kelainan dan penyakit menurun yang telah
dipelajarinya.
3 Penutup  Resume: Guru membimbing peserta didik 15’
untuk menyimpulkan kembali tentang konsep
kelainan dan penyakit menurun pada manusia.
 Review: Guru mereview hasil pembelajaran
hari ini, dan memberikan penghargaan kepada
peserta didik atau kelompok yang berkinerja
sangat baik.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis)
berkaitan dengan kelainan dan penyakit
menurun pada manusia.
 Tindak lanjut: Penugasan secara individu untuk
menjawab soal-soal uji kompetensi (halaman
236 – 239).
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Mutasi
(halaman 247 – 312). Peserta didik membawa
clipboard, plastisin, pisau cutter dan gunting
untuk membuat simulasi jenis-jenis mutasi
(halaman 262).

3. Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat


1. Sumber belajar: Buku teks Biologi SMA/MA kelas XII, Penyusun Irnaningtyas.
Penerbit Erlangga, Jakarta. Program peminatan kelompok Matematika dan Ilmu-
ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Bab 6.
Lingkungan dan Internet

2. Bahan ajar:
 Bahan presentasi dan gambar tentang hereditas pad manusia

3. Alat:
 Komputer/LCD.
 Kertas karton, pensil warna, pensil.

4. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Ulangan harian.
Contoh soal:
 Sebutkan kelainan yang disebabkan oleh alel resesif autosomal.
 Apa yang dimaksud dengan galaktosemia?
 Siapa yang menemukan penggolongan darah dengan sistem ABO?
 Apa yang dimaksud dengan pedigree?
 Jelaskan manfaat pembuatan pedigree?
 Jika ayah bergolongan darah A sedangkan ibu bergolongan darah B,
bagaimanakah golongan darah anak-anaknya?

2. Keterampilan
 Membuat pedigree tentang sifat-sifat yang tampak seperti warna kulit, postur
tubuh, bentuk cuping telinga, atau golongan darah.

3. Sikap
Pengamatan sikap dan perilaku pada saat berdikusi.

INSTRUMEN PENILAIAN PRODUK

Indikator :Membuat pedigree sederhana tentang sifat-sifat yang tampak.


Aspek penilaian : Keterampilan
Judul kegiatan : Pedigree tentang sifat-sifat yang tampak
Tanggal Penilaian :……………
Kelas :……………

Aspek yang dinilai Jumlah


No Nama Kesesuaian isi Skor Nilai
kerapihan kreativitas
materi
1
2
Keterangan: Skor 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, dan 1 = kurang.

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP PADA KEGIATAN DISKUSI


Jumlah
Aspek yang dinilai Nilai
Skor
No Nama
Kerja Rasa ingin
Santun Komunikatif
sama tahu

Keterangan: Skor 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, dan 1 = kurang.

Mengetahui, Sumenep, 02 Januari 2019


Kepala SMA Negeri 1 Kalianget Guru Mata Pelajaran Biologi

Drs. SUKARMAN ENDRAWASIH, S.Pd


NIP.19650525 199203 1 014 NIP. 19690202 199512 2 004

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan pendidkan : SMA NEGERI 1 KALIANGET


Kelas / Semester : XII / GENAP
Materi Pembelajaran : Mutasi
Alokasi Waktu : 8 X 45 menit
Jumlah Pertemuan : 4 kali

A. Kompetensi Dasar (KD)


3.8 Menganalisis peristiwa mutasi
4.8 Menyajikan data proses mutasi

B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Sikap
1.1.7 Mengubah perilakunya untuk mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan
Tuhan berkaitan dengan mutasi, dampak dan manfaatnya.
1.2.2 Mengubah perilakunya untuk menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam
kemampuan mengamati mutasi yang terjadi di alam.
2.1.6 Menunjukkan sikap dan perilaku ilmiah teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta,
disiplin, tanggung jawab , dan peduli dalam melakukan observasi yang berkaitan
dengan mutasi.
2.2.1 Menunjukkan sikap peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan
menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan
percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar berkaitan dengan mutasi.

Pengetahuan
3.8.1 Menjelaskan pengertian mutasi dengan benar berdasarkan kajian literatur.
3.8.2 Menjelaskan jenis mutasi tingkat gen akibat perubahan jumlah basa nitrogen
dengan benar berdasarkan kajian literatur.
3.8.3 Menjelaskan perbedaan duplikasi, adisi, insersi, dan delesi pada mutasi tingkat gen
dengan menggunakan diagram dengan benar berdasarkan kajian literatur.
3.8.4 Menjelaskan jenis mutasi tingkat gen akibat perubahan jenis basa nitrogen dengan
benar berdasarkan kajian literatur.
3.8.5 Menjelaskan perbedaan urutan jenis asam amino penyusun hemoglobin normal
dengan hemoglobin penderita siklemia akibat mutasi gen dengan benar
berdasarkan kajian literatur.
3.8.6 Membedakan jenis mutasi kromosom delesi, duplikasi, inversi, translokasi dan
katenasi dengan benar berdasarkan kajian literatur.
3.8.7 Menjelaskan perbedaan mutasi akibat perubahan jumah kromosom euploid dengan
aneuploid dengan benar berdasarkan kajian literatur.
3.8.8 Menggambar diagram euploid dan aneuploid dengan benar berdasarkan kajian
literatur.
3.8.9 Membedakan autopoliploid dengan alopoliploid dengan benar berdasarkan kajian
literatur.
3.8.10 Menuliskan rumus nulisomi, monosomi, trisomi, dan tetrasomi dengan benar
berdasarkan kajian literatur.
3.8.11 Menyebutkan contoh mutagen kimia, mutagen fisika dan mutagen biologi dengan
benar berdasarkan kajian literatur.
3.8.12 Menjelaskan klasifikasi mutasi dengan benar berdasarkan kajian literatur.
3.8.13 Menyebutkan contoh kelainan pada manusia akibat mutasi dengan benar
berdasarkan kajian literatur.
3.8.14 Menjelaskan mutasi dalam mekanisme proses evolusi dengan benar berdasarkan
kajian literatur.
3.8.15 Menuliskan kata kata dalam word square berkaitan dengan mutagen dengan benar
berdasarkan kajian literatur.

Keterampilan
4.8.1 Melaporkan secara lisan dan tertulis hasil simulasi berkaitan dengan mutasi tingkat
gen dan kromosom dengan benar berdasarkan prosedur.

C. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Perubahan materi genetik dapat terjadi secara alami yang menyebabkan
berbagai jenis organisme pada tingkat sel maupun individu yang memiliki sifat yang
abnormal. Perubahan materi genetik tersebut dikenal sebagai peristiwa mutasi.

2. Materi Konsep
 Mutasi adalah peristiwa perubahan materi genetik kromosom atau DNA di dalam inti
sel.
 Adanya perubahan materi genetik menyebabkan perubahan sifat pada tingkat sel
maupun tingkat individu.
 Berdasarkan tingkatan terjadinya, mutasi dibedakan menjadi dua macam yaitu
mutasi tingkat gen dan mutasi tingkat kromosom.
 Mutasi tingkat gen dapat terjadi akibat perubahan jumlah basa nitrogen
(duplikasi/penggandaan, adisi/penambahan, insersi/penyisipan, dan
delesi/pengurangan), perubahan macam basa nitrogen (substitusi transisi dan
substitusi transverse), perubahan letak urutan basa nitrogen pada rantai nukleotida
(transposisi).
 Mutasi tingkat kromosom dapat terjadi akibat perubahan struktur kromosom (delesi,
duplikasi, inverse, translokasi, dan katenasi) dan perubahan jumlah kromosom
(Euploid dan aneuploid).
 Kelainan pada manusia akibat mutasi adalah sindrom Klinefelter, sindrom Turner,
sindrom tripel X, sindrom Jacob, sindrom Y, hermafrodit, sindrom cri du chat,
sindrom Patau, sindrom Edward, sindrom Down, dan sindrom Wolf.

3. Materi Prinsip
 Mutasi yang terjadi pada sel-sel somatik janin dapat menyebabkan teratogen (cacat
sejak lahir).

4. Materi Prosedural
 Mengetahui bahan bahan penyebab mutasi menggunakan word square

D. Model Pembelajaran: Discovery learning (penemuan) non-eksperimen.

E. Metode Pembelajaran
 Diskusi
 Pembelajaran kooperatif
 Praktikum
 Kuis
 Mind map

F. Kegiatan Pembelajaran

1. Pertemuan ke-1 = 4 x 45 menit


No Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Waktu
Pembelajaran Discovery Learning (Penemuan) (menit)
non-eksperimen
1 Pendahuluan  Guru memberikan salam dan berdoa 25’
bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas
dan pembiasaan (sebagai implementasi
nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan
peserta didik tentang mutasi.
 Memotivasi:
- Guru menanyakan kepada peserta
didik: Pernahkah Anda mengonsumsi
buah semangka tanpa biji?
Bagaimanakah membuat buah
semangka tanpa biji?
- Guru menyampaikan manfaat belajar
mutasi, yaitu kita menjadi tahu bahwa
di alam tempat kita hidup terdapat zat-
zat penyebab mutasi. Mutasi ada yang
menguntungkan tetapi ada pula yang
merugikan.
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengidentifikasi indikator pembelajaran.

2 Kegiatan inti Stimulasi 125’


 Guru mengajak peserta didik untuk
mengamati dan menganalisis gambar
tentang mutasi. (literasi visual)

Semangka dan jeruk tanpa biji

Domba ancon
Identifikasi Masalah
 Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan hasil pengamatan
gambar peristiwa mutasi.
- Apa yang dimaksud dengan mutasi?
- Apa yang menyebabkan terjadinya
mutasi?
- Apakah mutasi bersifat merugikan?
- Adakah mutasi yang menguntungkan?
- Apakah buah semangka tanpa biji
akibat mutasi materi genetik?
- Bagaimana terjadinya mutasi?
- Bagaimana terjadinya domba ancon?

Pengumpulan Data
 Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
 Guru mengajak peserta didik melakukan
kajian literatur secara cermat dan teliti
tentang mutasi subtopik pengertian mutasi
dan jenis mutasi (halaman 251 – 262).
(literasi dasar)
Pengolahan Data
 Kelompok diminta untuk melakukan
kegiatan 7.1 bermain simulasi tentang
mutasi gen dan mutasi kromosom
(halaman 262). (sebagai implementasi
sifat gotong royong)
 Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan:
- Peristiwa mutasi tingkat gen seperti
perubahan jumlah basa nitrogen akibat
duplikasi, adisi, insersi, delesi ).
- Peristiwa mutasi tingkat kromosom
seperti perubahan struktur kromosom
akibat delesi, duplikasi, inversi,
translokasi, katenasi kromosom.

Pembuktian (Verifikasi)
 Diskusi kelas tentang mutasi gen dan
mutasi kromosom.
 Setiap kelompok mengomunikasikan
hasil diskusinya, dan ditanggapi oleh
kelompok lainnya.
 Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalah pahaman konsep. Kelompok bisa
menunjukkan hasil simulasi tentang
peristiwa mutasi, kelompok lainnya
menebak/ menjawab jenis mutasi yang
terjadi.

Generalisasi (Menarik Kesimpulan)


 Secara klasikal peserta didik menyepakati
hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara
demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi
sebagai penguatan atas kesimpulan
peserta didik tentang pengertian mutasi
dan jenis mutasi.
3 Penutup  Resume: Guru membimbing peserta didik 30’
untuk menyimpulkan kembali tentang
pengertian mutasi dan jenis mutasi.
 Review: Guru mereview hasil
pembelajaran hari ini, dan memberikan
penghargaan kepada peserta didik atau
kelompok yang berkinerja sangat baik.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis)
berkaitan dengan pengertian mutasi dan
jenis mutasi.
 Tindak lanjut: Penugasan individu
menjawab fitur kuis bio (halaman 253, 258,
261).
 Rencana pembelajaran selanjutnya:
subtopik penyebab mutasi/ mutagen,
klasifikasi mutasi, kelainan pada manusia
akibat mutasi, mutasi dalam mekanisme
evolusi (halaman 263 – 273).

2. Pertemuan ke-2 = 4 x 45 menit

No Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Waktu


Pembelajaran Discovery Learning (Penemuan) (menit)
non-eksperimen
1 Pendahuluan  Guru memberikan salam dan berdoa 20’
bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas
dan pembiasaan (sebagai implementasi
nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan
peserta didik tentang mutagen dan
kelainan akibat mutasi.
 Memotivasi:
- Guru menanyakan kepada peserta
didik: Apakah di alam tempat kita hidup
terdapat mutagen? Bagaimanakah
akibatnya jika tubuh kita terkena
mutagen?
- Guru menyampaikan manfaat belajar
mutagen, yaitu agar kita senantiasa
melindungi tubuh dari pengaruh
mutagen yang terdapat di alam sekitar
atau yang terkandung dalam makanan.
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengidentifikasi indikator pembelajaran.

2 Kegiatan inti Stimulasi 130’


 Guru mengajak peserta didik untuk
mengamati dan menganalisis gambar
tentang kelainan pada manusia akibat
mutasi.
Mutagen kimia

Manusia akar

Siklemia

Sindrom Klinefelter dan sindrom Patau

Identifikasi Masalah
 Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan hasil pengamatan
gambar kelainan akibat mutasi.
- Apa yang menyebabkan mutasi?
- Apakah bahan-bahan kimia merupakan
mutagen?
- Selain bahan kimia, adakah mutagen
yang lainnya (mutagen fisika dan
mutagen biologi)?
- Apakah mutasi dapat menyebabkan
penyakit pada manusia?
- Apa yang menyebabkan terjadinya
kelainan “manusia akar”?
- Jenis mutasi apakah yang
menyebabkan penyakit siklemia?
- Peristiwa mutasi apakah yang
menyebabkan sindrom Klinefelter dan
sindrom Patau?
Pengumpulan Data
 Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
 Guru mengajak peserta didik melakukan
kajian literatur secara cermat dan teliti
tentang mutasi subtopik mutagen,
klasifikasi mutasi, kelainan akibat mutasi,
dan mutasi dalam mekanisme evolusi
(halaman 263 – 273).

Pengolahan Data
 Kelompok diminta untuk melakukan
kegiatan 7.2 menemukan berbagai jenis
mutagen pada word square (halaman
265), dan menuliskan hasilnya ke dalam
tabel.
 Setiap kelompok menjawab pertanyaan
pada lembar kegiatan (halaman 266).
 Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan: mutagen, klasifikasi
mutasi, kelainan akibat mutasi, dan mutasi
dalam mekanisme evolusi.

Pembuktian (Verifikasi)
 Diskusi kelas tentang mutagen, klasifikasi
mutasi, kelainan akibat mutasi, dan mutasi
dalam mekanisme evolusi.
 Setiap kelompok mengomunikasikan
hasil diskusinya, dan ditanggapi oleh
kelompok lainnya.
 Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep. Kelompok bisa
menunjukkan hasil penemuan berbagai
jenis mutagen pada word square.

Generalisasi (Menarik Kesimpulan)


 Secara klasikal peserta didik menyepakati
hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara
demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi
sebagai penguatan atas kesimpulan
peserta didik tentang mutagen, klasifikasi
mutasi, kelainan akibat mutasi, dan mutasi
dalam mekanisme evolusi.
 Guru menghimbau kepada peserta didik
untuk berhati-hati dan waspada terhadap
radiasi di sekitar lingkungan (bio suplemen
halaman 272).
3 Penutup  Resume: Guru membimbing peserta didik 30’
untuk menyimpulkan kembali tentang
mutagen, klasifikasi mutasi, kelainan
akibat mutasi, dan mutasi dalam
mekanisme evolusi.
 Review: Guru mereview hasil
pembelajaran hari ini, dan memberikan
penghargaan kepada peserta didik atau
kelompok yang berkinerja sangat baik.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis)
berkaitan dengan mutagen, klasifikasi
mutasi, kelainan akibat mutasi, dan mutasi
dalam mekanisme evolusi.
 Tindak lanjut: Penugasan individu
menjawab soal-soal uji kompetensi
(halaman 273 - 277).
 Rencana pembelajaran selanjutnya:
Evolusi (halaman 278 – 312).

G. Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat


1. Sumber belajar: Buku teks Biologi SMA/MA kelas XII, Penyusun Irnaningtyas.
Penerbit Erlangga, Jakarta. Program peminatan kelompok Matematika dan Ilmu-
ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Bab 7.
Internet dan lingkungan

2. Bahan ajar:
 Bahan presentasi tentang mutasi

3. Alat:
 Komputer/LCD, VCD/CD player.

H. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Mind Map
c. Ulangan harian.
Contoh soal:
 Jelaskan ciri-ciri mutan sindrom Wolf.
 Bagaimanakah cara membuat tanaman buah-buhan poliploid?
 Jelaskan perbedaan autopoliploid dengan alopoliploid.
 Tuliskan rumus monosomi.
 Tuliskan masing-masing 3 contoh mutagen yang merupakan mutagen kimia,
mutagen fisika, dan mutagen biologi.
 Adakah hubungan antara peristiwa mutasi dengan proses evolusi organisme?

2. Keterampilan
 Pelaporan secara lisan dan tulisan hasil penemuan berbagai jenis mutagen pada
word square

3. Sikap
Pengamatan sikap dan perilaku pada saat berdiskusi

INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN PELAPORAN SECARA TERTULIS

Indikator : Melaporkan secara tertulis hasil simulasi berkaitan dengan mutasi tingkat gen
dan kromosom.
Judul kegiatan : Mutasi gen dan kromosom
Tanggal Penilaian :……………………….
Kelas :………………………
No Nama Aspek yang dinilai Jumlah Nilai
Skor

Kebenaran Kelengkapan Sistematika Tatabahas


konsep gagasan penulisan a
1
2

Keterangan: Skor 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, dan 1 = kurang.

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP PADA KEGIATAN DISKUSI

Jumlah
Aspek yang dinilai Nilai
Skor
No Nama
Kerja Rasa ingin
Santun Komunikatif
sama tahu

Keterangan: Skor 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, dan 1 = kurang.

Mengetahui, Sumenep, 02 Januari 2019


Kepala SMA Negeri 1 Kalianget Guru Mata Pelajaran Biologi

Drs. SUKARMAN ENDRAWASIH, S.Pd


NIP.19650525 199203 1 014 NIP. 19690202 199512 2 004

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 1 KALIANGET
Kelas / SemesteR : XII / 2
Materi Pembelajaran : Evolusi
Alokasi Waktu : 10 X 45 menit
Jumlah Pertemuan : 3 kali

A. Kompetensi Dasar (KD)


3.9 Menganalisis tentang teori evolusi dan seleksi alam dengan pandangan baru
mengenai pembentukan spesies baru di bumi berdasarkan studi literatur.

4.9 Mengevaluasi pemahaman diri tentang berbagai pandangan mengenai evolusi


makhluk hidup dan menciptakan gagasan baru tentang kemungkinan-kemungkinan
teori evolusi berdasarkan pemahaman yang dimilikinya.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Sikap
1.1.8 Mengubah perilakunya untuk mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan
Tuhan tentang struktur dan fungsi DNA, gen, dan kromosom dalam pembentukan dan
pewarisan sifat serta pengaturan proses pada makhluk hidup dan proses evolusi.
1.2.3 Mengubah perilakunya untuk menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam
kemampuan mengamati proses evolusi.
2.1.8 Menunjukkan sikap dan perilaku ilmiah teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta,
disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam melakukan observasi yang berkaitan
dengan evolusi.

Pengetahuan
3.9.1 Menjelaskan pengertian evolusi.
3.9.2 Mendeskripsikan jenis-jenis evolusi.
3.9.3 Menjelaskan perkembangan pemikiran evolusi sebelum teori Darwin.
3.9.4 Menjelaskan perjalanan Darwin dalam penemuan teori evolusi.
3.9.5 Menjelaskan teori evolusi Darwin.
3.9.6 Menjelaskan perbandingan antara teori evolusi Lamarck, Weismann, dan Darwin.
3.9.7 Menjelaskan fenomena-fenomena berkaitan dengan teori evolusi, seperti adaptasi
dan seleksi alam.
3.9.8 Mendeskripsikan petunjuk adanya evolusi, misalnya fosil, perbandingan anatomi
dan embriologi, dan peristiwa domestikasi.
3.9.9 Menjelaskan proses evolusi kuda dengan menggunakan gambar.
3.9.10 Memberikan contoh-contoh homologi dan analogi.
3.9.11 Menganalisis pohon filogenetik makhluk hidup yang menunjukkan hubungan
evolusi.
3.9.12 Menjelaskan peranan variasi genetik akibat rekombinasi gen dan mutasi gen
terhadap mekanisme evolusi.
3.9.13 Menjelaskan hukum Hardy-Weinberg.
3.9.14 Menghitung frekuensi alel dan frekuensi genotipe dalam suatu populasi.
3.9.15 Menjelaskan faktor penyebab perubahan kesetimbangan frekuensi alel dan genotipe
dalam populasi.
3.9.16 Menjelaskan mekanisme terbentuknya spesies baru (spesiasi).

Keterampilan
4.9.1 Membuat karya tulis (makalah) tentang pandangan kontroversi teori perancangan
cerdas (intelligent design) terhadap teori evolusi Darwin untuk dipresentasikan.
4.9.2 Membuktikan adanya seleksi alam melalui eksperimen adaptasi dan seleksi.
4.9.3 Melaporkan secara lisan dan tertulis hasil eksperimen adaptasi dan seleksi.

C. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Evolusi adalah perubahan perlahan-lahan dalam waktu yang sangat
lama. Berdasarkan jumlah spesies yang berevolusi dan dihasilkan, evolusi dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu evolusi divergensi dan konvergensi. Evolusi
duvergensi merupakan evolusi yang diawali dari satu spesies kemudian menghasilkan
banyak spesies baru.

Contoh evolusi divergen

Liatrus spicata Echinacea purpurea

Pemikiran mengenai evolusi sebenarnya sudah muncul sejak dahulu. Salah satunya adalah
Charles Robert Darwin. Darwin melakukan pelayaran dengan kapal HMS Beagle. Selain
Charles Darwin, ilmuwan lainnya juga berpendapat tentang teori evolusi, yaitu Jean
Baptiste Lamarck.

Perbandingan proses evolusi jerapah menurut Darwin dan


Lamarck
2. Materi Konsep
 Evolusi adalah perubahan perlahan-lahan dalam waktu yang sangat lama. Waktu
proses evolusi sangat lama, yaitu, ratusan, ribuan hingga jutaan tahun.
 Evolusi dapat dibedakan menjadi evolusi kosmik (evolusi universe) dan evolusi
organik (evolusi makhluk hidup), mikroevolusi dan makroevolusi (evolusi
transpesifik), evolusi progresif dan evolusi regresif, sereta evolusi divergensi dan
evolusi konvergensi.
 Alam merupakan lingkungan yang selalu menyeleksi organisme yang hidup di
dalamnya.
 Petunjuk-petunjuk adanya evolusi, yaitu fosil, anatomi perbandingan, embriologi
perbandingan, organ tubuh yang tersisa pada organisme, perbandingan fisiologi,
perbandingan biokimia dan peristiwa domestikasi.
 Hukum Hardy-Weinberg adalah frekuensi alel dan prekuensi genotipe dalam suatu
populasi dari generasi ke generasi berikutnya akan selalu tetap (konstan) pada
kondisi tertentu.
 Faktor penyebab perubahan frekuensi alel atau genotipe adalah hanyutan (genetik
drift), aliran gen (gene flow), mutasi, perkawinan yang tidak acak dan seleksi alam.

3. Materi Prosedural
 Membuat karya tulis (makalah) tentang pandangan kontroversi teori perancangan
cerdas (intelligent design) terhadap teori evolusi Darwin.

D. Model Pembelajaran: Discovery learning (penemuan) non-eksperimen dan eksperimen,


serta Problem Based Learning (pembelajaran memecahkan masalah).

E. Metode Pembelajaran
 Presentasi Peserta didik
 Diskusi
 Pembelajaran kooperatif
 Kuis

F. Kegiatan Pembelajaran

1. Pertemuan ke-1 = 4 x 45 menit

No Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Waktu


Pembelajaran Discovery Learning (Penemuan) (menit)
non-eksperimen
1 Pendahuluan  Guru memberikan salam dan berdoa 25’
bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan
peserta didik tentang evolusi.
 Memotivasi:
- Guru menanyakan kepada peserta didik:
Cobalah perhatikan hewan primata
seperti gibon, orangutan, gorila, dan
simpanse, dapatkah Anda menjelaskan
persamaan ciri-ciri yang dimilikinya?
Dengan adanya persamaan ciri-ciri yang
dimilikinya, mungkinkah beberapa
organisme tersebut mempunyai asal
mula yang sama?
- Guru menyampaikan manfaat belajar
evolusi, yaitu kita mengkaji informasi
dari beberapa para ahli tentang asal-
usul makhluk hidup yang
beranekaragam.
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengidentifikasi indikator pembelajaran.

2 Kegiatan inti Stimulasi 125’


 Guru mengajak peserta didik untuk
mengamati dan menganalisis gambar
tentang variasi bentuk paruh burung; serta
persamaan dan perbedaan kelompok
Primata.

Variasi bentuk paruh burung finch (emprit).

Kelompok Primata yang memiliki persamaan


dan perbedaan ciri-ciri.

Identifikasi Masalah
 Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan hasil pengamatan
gambar variasi bentuk paruh burung; serta
persamaan dan perbedaan kelompok
Primata:
- Apa yang dimaksud dengan evolusi?
- Apa semua makhluk hidup mengalami
mutasi?
- Bagaimana terjadinya bentuk paruh
burung yang beranekaragam?
- Apakah bentuk paruh burung
menyesuaikan dengan makanannya?
- Adakah mutasi yang menguntungkan?
- Apakah keanekaragaman golongan
Primata merupakan hasil evolusi?
- Apakah manusia juga mengalami
evolusi?

Pengumpulan Data
 Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
 Guru mengajak peserta didik melakukan
kajian literatur secara cermat dan teliti
tentang evolusi subtopik pengertian evolusi,
teori-teori evolusi dari para ahli (halaman
282 – 290).

Pengolahan Data
 Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan:
- Perkembangan teori evolusi sebelum
Darwin.
- Perbandingan beberapa teori evolusi,
antara lain menurut Darwin, Lamarck,
dan Weisman.
 Kelompok diminta untuk mempelajari peta
jalur pelayaran Darwin, dan gambar
perbandingan proses evolusi jerapah
menurut Lamarck dan Darwin.

Pembuktian (Verifikasi)
 Diskusi kelas tentang perbandingan
beberapa teori evolusi.
 Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok
lainnya.
 Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep teori-teori evolusi.

Generalisasi (Menarik Kesimpulan)


 Secara klasikal peserta didik menyepakati
hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara
demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi
sebagai penguatan atas kesimpulan peserta
didik tentang teori-teori evolusi, juga teori
perancangan cerdas (intelligent design)
yang menentang teori evolusi Darwin.

3 Penutup  Resume: Guru membimbing peserta didik 30’


untuk menyimpulkan kembali tentang
pengertian evolusi dan teori-teori evolusi.
 Review: Guru mereview hasil pembelajaran
hari ini, dan memberikan penghargaan
kepada peserta didik atau kelompok yang
berkinerja sangat baik.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis)
berkaitan dengan pengertian evolusi dan
teori-teori evolusi.
 Tindak lanjut: Penugasan individu
melakukan tugas mandiri membuat makalah
tentang pandangan pro dan kontra terhadap
teori evolusi Darwin (halaman 311).
 Rencana pembelajaran selanjutnya:
subtopik Fenomena yang berkaitan dengan
teori evolusi (halaman 290 – 300).
Melakukan praktik kegiatan 8.1 Adaptasi
dan Seleksi, kelompok membawa bahan
berupa kertas berwarna daun, dan bunga.

2. Pertemuan ke-2 = 4 x 45 menit


No Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Waktu
Pembelajaran Discovery Learning (Penemuan) (menit)
eksperimen
1 Pendahuluan  Guru memberikan salam dan berdoa 25’
bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan
peserta didik tentang fenomena berkaitan
dengan teori evolusi.
 Memotivasi:
- Guru menanyakan kepada peserta didik:
Apa yang Anda ketahui tentang adaptasi
dan seleksi alam?
- Guru menyampaikan manfaat belajar
fenomena evolusi, yaitu kita mengenal
kekuasaan Tuhan yang telah
menciptakan bumi dengan berbagai
makhluk hidup ciptaanNya, namun
masih banyak kejadian-kejadian yang
belum dapat diungkap oleh manusia.
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengidentifikasi indikator pembelajaran.

2 Kegiatan inti Stimulasi 125’


 Guru mengajak peserta didik untuk
mengamati dan menganalisis gambar/ film
video tentang fenomena evolusi, antara lain
peristiwa adaptasi dan seleksi alam,
penemuan fosil, atau homologi.

Adaptasi evolusioner kuda laut yang hidup


pada ganggang laut.
Ngengat Biston betularia hinggap di pohon.

Fosil Archaeopteryx

Homologi
Identifikasi Masalah
 Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan hasil pengamatan
gambar/ film video tentang fenomena
evolusi, antara lain peristiwa adaptasi dan
seleksi alam, penemuan fosil, atau
homologi.
- Apa hubungan antara adaptasi makhluk
hidup dengan seleksi alam?
- Apa tujuan makhluk hidup melakukan
adapatasi terhadap lingkungannya
seperti yang tampak pada gambar kuda
laut yang hidup pada ganggang?
- Apa semua makhluk hidup mengalami
adaptasi?
- Bagaimana adaptasi ngengat Biston
betularia?

Pengumpulan Data
 Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
 Guru mengajak peserta didik melakukan
kajian literatur secara cermat dan teliti
tentang evolusi subtopik fenomena yang
berkaitan dengan teori evolusi dan petunjuk
adanya evolusi (halaman 290 – 300).
 Peserta didik diminta untuk mempelajari
cara kerja praktikum tentang adaptasi dan
seleksi (halaman 292 – 293), dan diberi
kesempatan untuk menanya jika kurang
paham.
 Guru memberikan penjelasan untuk
mempertegas cara kerja praktikum yang
benar, dan tidak merusak rumput yang
tumbuh di lapangan tempat kegiatan.
 Kelompok melakukan praktikum di lapangan
rumput, yaitu kegiatan 8.1 tentang adaptasi
dan seleksi (halaman 292 – 293).
 Peserta didik mencatat data-data hasil
pengamatan ke dalam tabel pengamatan.

Pengolahan Data
 Peserta didik mengolah data hasil
pengamatan dengan bantuan pertanyaan-
pertanyaan pada lembar kerja (halaman
293).
 Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan: fenomena yang berkaitan
dengan teori evolusi dan petunjuk adanya
evolusi.
 Kelompok diminta untuk mempelajari
gambar evolusi kuda (halaman 297),
homologi dan analogi (298), dan
perbandingan embriologi (halaman 299).

Pembuktian (Verifikasi)
 Diskusi kelas untuk memverifikasikan data
hasil praktikum dengan teori pada buku
sumber, untuk membuktikan adanya
peristiwa seleksi alam.
 Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok
lainnya.
 Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep.
 Guru bersama peserta didik membahas
jawaban pertanyaan pada lembar kegiatan
(halaman 293).

Generalisasi (Menarik Kesimpulan)


 Secara klasikal peserta didik menyepakati
hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara
demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi
sebagai penguatan atas kesimpulan peserta
didik tentang fenomena yang berkaitan
dengan teori evolusi dan petunjuk adanya
evolusi, terutama adanya seleksi alam yang
terjadi bumi.
3 Penutup  Resume: Guru membimbing peserta didik 30’
untuk menyimpulkan kembali tentang
fenomena yang berkaitan dengan teori
evolusi dan petunjuk adanya evolusi.
 Review: Guru mereview hasil pembelajaran
hari ini, dan memberikan penghargaan
kepada peserta didik atau kelompok yang
berkinerja sangat baik.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis)
berkaitan dengan fenomena yang berkaitan
dengan teori evolusi dan petunjuk adanya
evolusi.
 Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk
membuat laporan tertulis praktikum adaptasi
dan seleksi.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Evolusi
subtopik Mekanisme evolusi (halaman 300
– 310).

3. Pertemuan ke-3 = 4 x 45 menit

No Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Problem Waktu


Pembelajaran Based Learning (Pemecahan Masalah) (menit)
1 Pendahuluan Pendahuluan 25’
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama
(sebagai implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan peserta
didik tentang mekanisme evolusi.
 Memotivasi:
- Guru menanyakan kepada peserta didik:
Bagaimana terbentuknya variasi genetik
dalam populasi? Apakah rekombinasi gen
dalam perkawinan generatif dan mutasi
dapat menyebabkan terjadinya variasi
genetik yang akan mengarah terjadinya
evolusi?
- Guru menjelaskan manfaat mempelajari
mekanisme evolusi, yaitu peserta didik
dapat memahami kemungkinan
terbentuknya spesies-spesies baru di bumi.
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengidentifikasi indikator pembelajaran.
2 Kegiatan inti Stimulasi 120’
 Guru menyampaikan hukum Hardy-Wenberg:
Bahwa frekuensi alel dan frekuensi genotipe
dalam suatu populasi dari generasi ke
generasi berikutnya akan selalu konstan pada
kondisi tertentu.
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengamati dan menganalisis:
- gambar “Efek leher botol” pada konsep
perubahan kesetimbangan frekuensi alel
dan genotipe dalam populasi.
- Contoh terbentuknya spesies alopatrik.
Efek leher botol.

Contoh spesies alopatrik.

Orientasi peserta didik pada masalah


(identifikasi masalah)
 Peserta didik dimotivasi untuk menemukan
masalah dengan mengemukakan
pertanyaan-pertanyaan, setelah mengamati
gambar “efek leher botol” dan contoh spesiasi
alopatrik.
- Apa yang dimaksud dengan kondisi
tertentu pada hukum Hardy-Weinberg?
- Apakah frekuensi alel dan frekuensi
genotipe dalam suatu populasi dapat
berubah?
- Apakah gambar”efek leher botol”
menggambarkan perubahan frekuensi alel
dan genotipe dalam suatu populasi?
- Apa yang dimaksud dengan spesies
alopatrik?
- Apa yang menyebabkan anggota spesies
terpisah?
- Apakah jika suatu spesies terpisah oleh
kondisi geografis yang berjauhan akan
membentuk spesies baru?

Mengorganisasikan peserta didik


 Guru membantu peserta didik untuk
mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas
belajar yang berhubungan dengan masalah:
- maksud dari teori “efek leher botol” pada
peristiwa perubahan frekuensi alel dan
genotipe dalam populasi.
- bagaimana penerapan rumus aljabar
hukum Hardy-Weinberg: p2 + 2pq + q2
- faktor-faktor apakah yang menyebabkan
mikroevolusi
- Apa yang menyebabkan terjadinya isolasi
reproduksi

 Guru memberikan soal-soal/ permasalahan/


kasus tentang frekuensi alel dan frekuensi
genotipe dalam populasi untuk sifat-sifat
tertentu, misalnya perasa PTC, albino,
butawarna, atau golongan darah.
Membimbing penyelidikan individu dan
kelompok
 Peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya
untuk menjawab soal-soal/ permasalahan/
kasus yang diberikan oleh guru, dengan kajian
literatur mekanisme evolusi (halaman 300 –
310).
 Guru membimbing peserta didik dalam
memecahkan masalah/ membahas kasus/
menjawab soal-soal.

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


 Peserta didik menjawab soal-soal/
pembahasan kasus dan masalah dalam bentuk
laporan tertulis.
 Kelompok mempresentasikan/
mengomunikasikan laporan tertulisnya.
 Guru memberikan informasi tambahan untuk
mengembangkan konsep, yaitu tentang
perubahan kesetimbangan frekuensi alel dan
genotipe dalam populasi, spesiasi, dan
terjadinya isolasi reproduksi.

Menganalisis dan mengevaluasi proses


pemecahan masalah
 Diskusi kelas untuk membahas jawaban soal-
soal berbasis masalah terutama penerapan
hukum Hardy-Weinberg.
 Peserta didik bersama-sama guru membuat
kesimpulan berkaitan dengan mekanisme
evolusi.
 Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi
mekanisme evolusi.
3 Penutup  Resume: Guru membimbing peserta didik 35’
untuk menyimpulkan kembali tentang konsep
mekanisme evolusi.
 Review: Guru mereview hasil pembelajaran
hari ini, dan memberikan penghargaan kepada
peserta didik atau kelompok yang berkinerja
sangat baik.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis)
berkaitan dengan mekanisme evolusi dan
penerapan hukum Hardy-Weinberg.
 Tindak lanjut: Penugasan secara individu untuk
menjawab soal-soal uji kompetensi (halaman
313 – 317).
 Rencana pembelajaran selanjutnya:
Bioteknologi (halaman 318 – 361). Praktik
membuat soyghurt (halaman 329 – 330).
Kelompok membawa alat (stoples, blender,
kain saring, panci perebus, kompor) dan bahan
kacang kedelai yang sudah direndam 8 jam,
gula pasir, susu skim).

G. Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat


1. Sumber belajar: Buku teks Biologi SMA/MA kelas XII, Penyusun Irnaningtyas.
Penerbit Erlangga, Jakarta. Program peminatan kelompok Matematika dan Ilmu-
ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Bab 8.
Lingkungan dan Internet

2. Bahan ajar:
 Bahan presentasi tentang evolusi

3. Alat:
 Komputer/LCD

H. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Ulangan harian.
Contoh soal:
 Apakah perbedaan teori evolusi menurut Lamarck dengan Weismann?
 Apa yang dimaksud dengan evolusi ?
 Sebutkan perbedaan antara homologi dan analogi.
 Bagaimana seleksi alam berperan dalam kehidupan ?
 Bagaimana bunyi hukum Hardy-Weinberg ?
2. Keterampilan
 Membuat karya tulis (makalah) tentang pandangan kontroversi teori perancangan
cerdas (intelligent design) terhadap teori evolusi Darwin

3. Sikap
Pengamatan sikap dan perilaku pada saat berdiskusi.

INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN MEMBUAT MAKALAH


Judul kegiatan: Membuat makalah tentang pandangan kontroversi teori perancangan cerdas
(intelligent design) terhadap teori evolusi Darwin.

Tanggal :…………………
Kelas :…………………

No Nama Aspek yang dinilai Jumlah Nilai


Skor

Kebenaran Kelengkapan Sistematika Tatabahasa


konsep gagasan penulisan
1
2

Keterangan: Skor 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, dan 1 = kurang.

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP PADA KEGIATAN DISKUSI

Jumlah
Aspek yang dinilai Nilai
Skor
No Nama
Kerja Rasa ingin
Santun Komunikatif
sama tahu

Keterangan: Skor 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, dan 1 = kurang.

Mengetahui, Sumenep, 02 Januari 2019


Kepala SMA Negeri 1 Kalianget Guru Mata Pelajaran Biologi
Drs. SUKARMAN ENDRAWASIH, S.Pd
NIP.19650525 199203 1 014 NIP. 19690202 199512 2 004

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 1 KALIANGET


Kelas / SemesteR : XII / 2
Materi Pembelajaran : Bioteknologi
Alokasi Waktu : 10 X 45 menit
Jumlah Pertemuan : 3 kali

A. Kompetensi Dasar (KD)


3.10 Memahami tentang prinsip-prinsip bioteknologi yang menerapkan bioproses dalam
menghasilkan produk baru untuk meningkatkan kesejahteraan manusia dalam
berbagai aspek kehidupan.
.
4.10 Merencanakan dan melakukan percobaan dalam penerapan prinsip-prinsip
bioteknologi konvensional untuk menghasilkan produk dan mengevaluasi produk yang
dihasilkan serta prosedur yang dilaksanakan

B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Sikap
1.1.9 Mengubah perilakunya untuk mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan
Tuhan tentang struktur dan fungsi DNA, gen, dan kromosom dalam pembentukan dan
pewarisan sifat serta pengaturan proses pada makhluk hidup yang diterapkan dalam
bioteknologi
2.1.9 Menunjukkan sikap dan perilaku ilmiah teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta,
disiplin, tanggung jawab , dan peduli dalam melakukan percobaan bioteknologi.

Pengetahuan
3.3.1 Menjelaskan pengertian bioteknologi.
3.3.2 Menjelaskan perbedaan bioteknologi konvensional dengan bioteknologi modern.
3.3.3 Menjelaskan pengembangan bioteknologi kondisi non-steril dan steril.
3.3.4 Menjelaskan peranan mikroorganisme penghasil makanan dan minuman.
3.3.5 Mendeskripsikan mikroorganisme penghasil protein.
3.3.6 Mendeskripsikan mikroorganisme penghasil zat-zat organik, enzim, dan vitamin.
3.3.7 Menjelaskan peranan mikroorganisme penghasil obat.
3.3.8 Mendeskripsikan mikroorganisme penghasil energi.
3.3.9 Menjelaskan peranan mikroorganisme pembasmi hama tanaman (biopestisida).
3.3.10 Menjelaskan pemanfaatan mikroorganisme dalam bidang peternakan.
3.3.11 Menjelaskan peranan mikroorganisme pengolah limbah (bioremidiasi).
3.3.12 Menjelaskan bioplastik.
3.3.13 Menjelaskan peranan mikroorganisme dalam bidang pertambangan.
3.3.14 Menjelaskan prinsip kultur jaringan pada tumbuhan.
3.3.15 Menjelaskan tahapan kloning embrio dan kloning transfer inti pada hewan dengan
menggunakan diagram.
3.3.16 Menjelaskan teknologi hibridoma.
3.3.17 Menjelaskan prinsip rekombinasi DNA.
3.3.18 Menjelaskan tahapan teknologi plasmid dengan menggunakan diagram.
3.3.19 Mendeskripsikan organisme transgenik.
3.3.20 Menganalisis dampak negatif penerapan bioteknologi.

Keterampilan
4.10.1 Membuat produk makanan/ minuman berbasis bioteknologi.
4.10.2 Melaporkan secara lisan dan tertulis hasil praktik pembuatan produk bioteknologi.

C. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Kemajuan di bidang bioteknologi saat ini, bahwa perkembangbiakan
tanaman bisa dilakukan dengan kultur jaringan yang memanfaatkan sifat totipotensi.

Perkembangbiakan tumbuhan dengan cara kultur jaringan

2. Materi Konsep
 Bioteknologi adalah ilmu yang menerapkan prinsip ilmiah dan kerekayasaan untuk
penanganan dan pengolahan bahan mentah organik maupun anorganik dengan
bantuan makhluk hidup seperti mikroorganisme, sel hewan dan tumbuhan untuk
meningkatkan potensi makhluk hidup, menghasilkan produk dan jasa bagi kepentingan
hidup manusia.
 Bioteknologi dapat dibedakan menjadi bioteknologi konvensional dan bioteknologi
modern, bioteknologi kondisi non-steril dan steril.
 Prinsip bioteknologi yang digunakan pada proses fermentasi, yaitu prinsip respirasi
anaerob oleh ragi (jamur).
 Penerapan bioteknologi dalam segala bidang kehidupan semakin meningkat sejak
ditemukannya struktur dan fungsi DNA.
 Pemanfaatan mikroorganisme dalam bioteknologi, antara lain sebagai penghasil
makanan/minuman, protein, zat organik, enzim, vitamin, obat, energi, biopestisida,
bioremediasi, bioplastik dan pertambangan.
 Dampak negative bioteknologi, kemungkinan menciptakan mikroorganisme pangan
baru, timbulnya bahan makanan yang mengandung protein baru bersifat toksik,
munculnya tanaman supergulma, teknik bayi tabung, membingungkan status
orangtuanya, resiko tinggi bagi organisme hasil kloning, penyebaran bakteri strain
secara liar, erosi plasma nutfah, terganggunya keseimbangan ekosistem, dan
penyalahgunaan senjata biologis.

3. Materi Prosedural
 Membuat yoghurt susu kedelai (soyghurt)

D. Model Pembelajaran: Penemuan (discovery learning).

E. Metode Pembelajaran
 Presentasi Peserta didik
 Diskusi
 Pembelajaran kooperatif
 Praktikum
 Mind map
 Kuis

F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1 = 4 x 45 menit
No Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Waktu
Pembelajaran Discovery Learning (Penemuan) (menit)
1 Pendahuluan Pendahuluan 15’
 Peserta didik berada di laboratorium, dan
duduk sesuai dengan kelompoknya masing-
masing.
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama
(sebagai implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan peserta
didik tentang bioteknologi.
 Memotivasi:
- Guru menjelaskan manfaat mempelajari
bioteknologi, agar kehidupan manusia
semakin maju dan sejahtera dengan
dihasilkannya produk-produk melalui
penerapan bioteknologi.
- Guru menanyakan persiapan bahan-bahan
praktik membuat soyghurt yang di bawa
peserta didik: alat (stoples, blender, kain
saring, panci perebus, kompor) dan bahan
kacang kedelai yang sudah direndam 8
jam, gula pasir, susu skim).
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengidentifikasi indikator pembelajaran.

2 Kegiatan inti Stimulasi 140’


 Guru mengajak peserta didik untuk
mengamati dan menganalisis gambar/ film
video tentang produk bioteknologi.
Identifikasi Masalah
 Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan hasil pengamatan
gambar/video tentang produk bioteknologi.
- Apa yang dimaksud dengan bioteknologi?
- Produk apa saja yang dihasilkan oleh
bioteknologi?
- Jenis mikroorganisme apakah yang
dipergunaakan untuk membuat tempe,
tape, kecap, dan yoghurt?
- Bagaimana cara membuat yoghurt?

Pengumpulan Data
 Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
 Guru mengajak peserta didik melakukan kajian
literatur secara cermat dan teliti tentang
pengertian bioteknologi, diagram bioteknologi,
perbedaan bioteknologi konvensional dan
modern, pengembangan bioteknologi kondisi
steril dan nonsteril (halaman 320 – 324).
 Peserta didik diminta untuk mempelajari cara
kerja praktikum tentang pembuatan soyghurt
(halaman 329 – 330), dan diberi kesempatan
untuk menanya jika kurang paham.
 Guru memberikan penjelasan untuk
mempertegas cara kerja praktikum yang benar,
cara mengerjakannya harus steril agar tidak
tercemar organisme lainnya yang bersifat
patogen. Hati-hati menggunakan kompor agar
tidak terjadi kebakaran.
 Setiap kelompok melakukan kegiatan
praktikum pembuatan soyghurt. Waktu
inkubasi bakteri selama 12 jam, sehingga
hasilnya baru bisa dinilai keesokan harinya.

Pengolahan Data
 Peserta didik menjawab pertanyaan yang ada
di lembar kegiatan (halaman 330).
 Peserta didik mengkaji literatur dari buku teks
tentang penggunaan mikroorganisme dalam
bioteknologi (halaman 325 – 340).
 Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan:
- pemanfaatan mikroorganisme penghasil
makanan dan minuman;
- pemanfaatan mikroorganisme penghasil
protein;
- pemanfaatan mikroorganisme penghasil
zat-zat organik, enzim, dan vitamin;
- pemanfaatan mikroorganisme penghasil
obat;
- pemanfaatan mikroorganisme penghasil
energi;
- pemanfaatan mikroorganisme sebagai
biopestisida;
- pemanfaatan mikroorganisme dalam bidang
peternakan;
- pemanfaatan mikroorganisme di bidang
pertambangan;
- bioremidiasi;
- bioplastik.

Pembuktian (Verifikasi)
 Diskusi kelas untuk memverifikasikan data
percobaan dengan bantuan menjawab
pertanyaan yang ada di lembar kegiatan
(halaman 330).
 Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya tentang pemanfaatan
mikroorganisme dalam bioteknologi, dan
ditanggapi oleh kelompok lainnya.
 Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep.

Generalisasi (Menarik Kesimpulan)


 Secara klasikal peserta didik menyepakati hasil
pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan peserta didik
tentang pemanfaatan mikroorganisme dalam
bioteknologi.
3 Penutup  Resume: Guru membimbing peserta didik 25’
untuk menyimpulkan kembali tentang konsep
pemanfaatan mikroorganisme dalam
bioteknologi.
 Review: Guru mereview hasil pembelajaran
hari ini, dan memberikan penghargaan kepada
peserta didik atau kelompok yang berkinerja
sangat baik.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis)
berkaitan dengan pemanfaatan
mikroorganisme dalam bioteknologi dan
prinsip-prinsip pembuatan soyghurt.
 Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk
membuat laporan tertulis praktikum pembuatan
soyghurt.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: materi
kultur jaringan, kloning, dan rekayasa genetika.
(halaman 341 – 358). Melakukan kegiatan 9.2
tentang rekayasa genetika. Guru memberikan
penjelasan kepada peserta didik, agar
membawa alat dan bahan untuk pembuatan
puzzle (gunting, lem, spidol, kardus bekas,
gambar-gambar tentang metode rekayasa
genetika).

2. Pertemuan ke-2 = 4 x 45 menit


No Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Waktu
Pembelajaran Discovery Learning (Penemuan) (menit)
non-eksperimen
1 Pendahuluan  Guru memberikan salam dan berdoa 20’
bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas
dan pembiasaan (sebagai implementasi
nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan
peserta didik tentang kultur jaringan,
kloning, dan rekayasa genetika.
 Memotivasi:
- Guru menanyakan kepada peserta
didik: Bagaimanakah penerapan teknik
rekayasa genetika pada kehidupan
manusia saat ini?
- Guru menyampaikan manfaat belajar
kultur jaringan, kloning, dan rekayasa
genetika, agar kita paham terhadap
produk-produknya yang sudah banyak
dimanfaatkan oleh masyarakat di
seluruh dunia.
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengidentifikasi indikator pembelajaran.

2 Kegiatan inti Stimulasi 135’


 Guru mengajak peserta didik untuk
mengamati dan menganalisis gambar
tentang kultur jaringan, kloning, dan
produk yang memanfaatkan rekayasa
genetika.

Identifikasi Masalah
 Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan hasil pengamatan
gambar kultur jaringan, kloning, dan
produk yang memanfaatkan rekayasa
genetika.
- Apa yang dimaksud dengan teknik
kultur jaringan?
- Bagaimana teknik kultur jaringan?
- Bagaimana teknik kloning yang
menghasilkan domba Dolly?
- Apa yang dimaksud dengan tanaman
transgenik?
- Bagaimana teknik pembuatan tanaman
transgenik?

Pengumpulan Data
 Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
 Guru mengajak peserta didik melakukan
kajian literatur secara cermat dan teliti
tentang tentang kultur jaringan, kloning,
dan rekayasa genetika (halaman 341 –
357).
 Setiap kelompok membuat puzzel yang
berisikan materi metode-metode rekayasa
genetika dalam aplikasi bioteknologi
seperti teknologi hibridoma, teknologi
plasmid, dan mekanisme pembuatan
organisme transgenik (kegiatan 9.2,
halaman 358).

Pengolahan Data
 Setiap kelompok diminta memainkan
puzzel hasil karyanya untuk memahami
metode-metode rekayasa genetika dalam
aplikasi bioteknologi.
 Setiap kelompok menjawab pertanyaan
pada lembar kegiatan 9.2 (halaman 358).
 Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan: metode-metode rekayasa
genetika dalam aplikasi bioteknologi.

Pembuktian (Verifikasi)
 Setiap kelompok menunjukkan puzzel hasil
karyanya.
 Antar kelompok bertukar puzzel, kemudian
kelompok lainnya diminta menyusun
puzzel tersebut dengan tujuan peserta
didik memahami urutan langkah-langkah
dalam metode rekayasa genetika.
 Setiap kelompok mengemukakan
pendapatnya tentang isi materi yang
digambarkan pada puzzel kelompok
lainnya. Kelompok yang berbeda diberi
kesempatan untuk menanggapinya.
 Diskusi kelas tentang metode-metode
rekayasa genetika dalam aplikasi
bioteknologi seperti teknologi hibridoma,
teknologi plasmid, dan mekanisme
pembuatan organisme transgenik.
 Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep.

Generalisasi (Menarik Kesimpulan)


 Secara klasikal peserta didik menyepakati
hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara
demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi
sebagai penguatan atas kesimpulan
peserta didik tentang metode-metode
rekayasa genetika dalam aplikasi
bioteknologi.
3 Penutup  Resume: Guru membimbing peserta didik 25’
untuk menyimpulkan kembali tentang
metode-metode rekayasa genetika dalam
aplikasi bioteknologi.
 Review: Guru mereview hasil
pembelajaran hari ini, dan memberikan
penghargaan kepada peserta didik atau
kelompok yang berkinerja sangat baik.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis)
berkaitan dengan metode-metode
rekayasa genetika dalam aplikasi
bioteknologi.
 Tindak lanjut: Penugasan individu
mempelajari fitur Bio Suplemen (halaman
361) dan mencari tambahan informasi
terkini dari internet tentang teknologi
kloning.
 Rencana pembelajaran selanjutnya:
Bioteknologi, subtopik Dampak Negatif
Bioteknologi (halaman 358 – 360).

3. Pertemuan ke -3 = 4 x 45 menit
No Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Waktu
Pembelajaran Discovery Learning (Penemuan) (menit)
non-eksperimen
1 Pendahuluan  Guru memberikan salam dan berdoa 20’
bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas
dan pembiasaan (sebagai implementasi
nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan
peserta didik tentang dampak positif dan
dampak negatif bioteknologi.
 Memotivasi:
- Guru menanyakan kepada peserta
didik: Mungkinkah bioteknologi akan
disalahgunakan oleh pihak-pihak
tertentu yang tidak bertanggung
jawab?
- Guru menyampaikan manfaat belajar
dampak negatif bioteknologi, agar
selalu berhati-hati dalam
menggunakan produk bioteknologi
karena sebagian bisa menimbulkan
resiko seperti alergi dari mengonsumsi
makanan dari organisme transgenik.
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengidentifikasi indikator pembelajaran.

2 Kegiatan inti Stimulasi 135’


 Guru mengajak peserta didik untuk
menyimak paparan guru/ wacana dari
media, tentang penyalahgunaan
bioteknologi, misalnya penggunaan
senjata biologi dalam peperangan, desain
baby dari teknik kloning, kultur jaringan
untuk tumbuhan bahan narkotika, dll.

Identifikasi Masalah
 Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan hasil mendengar
paparan guru / membaca wacana dari
media, misalnya:
- Apa akibatnya jika kloning diterapkan
pada manusia?
- Apa akibatnya jika mikroorganisme
pemakan limbah minyak terlepas ke
alam bebas?
- Apa akibatnya jika mikroorganisme
pengurai limbah plastik terlepas dan
hidup di alam bebas?
Pengumpulan Data
 Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
 Guru mengajak peserta didik melakukan
kajian literatur secara cermat dan teliti
tentang tentang dampak negatif
bioteknologi (halaman 358 – 360).
 Peserta didik bisa mencari informasi
tambahan lainnya dari internet.

Pengolahan Data
 Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan: dampak negatif
bioteknologi dan cara-cara alternatif untuk
mencegah atau menangani dampak
negatif tersebut.

Pembuktian (Verifikasi)
 Diskusi kelas tentang dampak negatif
bioteknologi dan cara-cara alternatif untuk
mencegah atau menangani dampak
negatif tersebut.
 Setiap kelompok mengemukakan
pendapatnya tentang dampak negatif
bioteknologi dan cara-cara alternatif untuk
mencegah atau menangani dampak
negatif tersebut.
 Kelompok lain diberikan kesempatan
untuk menanggapinya.
 Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep.

Generalisasi (Menarik Kesimpulan)


 Secara klasikal peserta didik menyepakati
hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara
demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi
sebagai penguatan atas kesimpulan
peserta didik tentang dampak negatif
bioteknologi dan cara-cara alternatif untuk
mencegah atau menangani dampak
negatif tersebut.
 Guru menghimbau kepada peserta didik
agar selalu hati-hati dalam menggunakan
produk bioteknologi.
3 Penutup  Resume: Guru membimbing peserta didik 25’
untuk menyimpulkan kembali tentang
dampak negatif bioteknologi dan cara-cara
alternatif untuk mencegah atau menangani
dampak negatif tersebut.
 Review: Guru mereview hasil
pembelajaran hari ini, dan memberikan
penghargaan kepada peserta didik atau
kelompok yang berkinerja sangat baik.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis)
berkaitan dengan dampak negatif
bioteknologi dan cara-cara alternatif untuk
mencegah atau menangani dampak
negatif tersebut.
 Tindak lanjut: Penugasan individu
mengerjakan soal-soal uji kompetensi
(halaman 362 – 367).
 Rencana pembelajaran selanjutnya:
Latihan ulangan semester 2 (halaman 368
– 371).

H. Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat


1. Sumber belajar: Buku teks Biologi SMA/MA kelas XII, Penyusun Irnaningtyas. Penerbit
Erlangga, Jakarta. Program peminatan kelompok Matematika dan Ilmu-ilmu
Pengetahuan Alam (MIPA), Bab 9. Lingkungan dan internet

2. Bahan ajar:
 Bahan presentasi/ video tentang bioteknologi.
 Bahan praktikum: Susu skim, gula pasir, kacang kedelai, starter bakteri.
3. Alat:
 Komputer/LCD, VCD/CD player.
 Panci perebus, stoples,blender, kain saring

I. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Ulangan harian.
Contoh soal:
 Jelaskan perbedaan antara bioteknologi modern dengan kovensional.
 Jelaskan secara siangkat cara pembuatan soyghurt dari kacang kedelai.
 Sebutkan dampak negative adanya bioteknologi.
 Apa yang dimaksud dengan rekayasa genetika?
 Bagaimana proses kloning pada makhluk hidup?
 Jelaskan teknologi plasmid dalam pembuatan hormon insulin dengan menggunakan
skema.
2. Keterampilan: Praktikum membuat yoghurt susu kedelai (soyghurt)
3. Sikap: Pengamatan sikap dan perilaku pada saat praktikum.

INSTRUMEN PENILAIAN PRODUK DARI PERAKTIK PEMBUATAN SOYGHURT

No. Nama Persiapan Teknik Kebersihan Bentu Cita Jumlah Nilai


alat dan dalam k fisik Rasa
pengolahan Skor
bahan pengolahan produk
1.
2.

Keterangan: Skor 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, dan 1 = kurang.

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP PADA KEGIATAN DISKUSI


Jumlah
Aspek yang dinilai Nilai
Skor
No Nama
Kerja Rasa ingin
Santun Komunikatif
sama tahu

Keterangan: Skor 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, dan 1 = kurang.

Mengetahui, Sumenep, 02 Januari 2019


Kepala SMA Negeri 1 Kalianget Guru Mata Pelajaran Biologi

Drs. SUKARMAN ENDRAWASIH, S.Pd


NIP.19650525 199203 1 014 NIP. 19690202 199512 2 004

Anda mungkin juga menyukai