2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan
peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan
dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai,
berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan
dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di
luar kelas/laboratorium.
2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan
kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di
lingkungan sekitar.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong), kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
C. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu untuk:
1. Menjelaskan konsep pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan serta faktor-
faktor yang memengaruhinya
2. Menjelaskan tahapan pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
3. Menjelaskan tahapan petumbuhan dan perkembangan pada manusia dan hewan serta
factor-faktor yang memengaruhinya
4. Menjelaskan tahapan pertumbuhan dan perkembangan pada manusia dan hewan
5. Menyusun rancangan, melakukan percobaan, mendiskusikan hasil percobaan serta
menyusun laporan tentang pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.
6. Mengomunikasikan hasil percobaan tentang faktor yang memengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan pada tumbuhan
7. Mempresentasikan/menuliskan dalam log-book/buku kerja kesimpulan hasil kajian
dan diskusi tentang konsep pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan tingkat tinggi diawali
dari biji.
3. Materi Prosedural
Pengamatan pengaruh faktor eksternal yang memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan.
Menganalisis status pertumbuhan dengan menggunakan kartu menuju sehat (KMS)
E. Model Pembelajaran: Penemuan (discovery learning) dan proyek (project based learning).
F. Metode Pembelajaran
Presentasi peserta didik
Pembelajaraan kooperatif
Diskusi
Praktikum /percobaan
Kuis
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1 = 2 x 45 menit
No Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Waktu
Pembelajaran Discovery Learning (Penemuan) (menit)
1 Pendahuluan Guru memberikan salam dan berdoa 10’
bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas
dan pembiasaan (sebagai implementasi
nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan
peserta didik tentang pertumbuhan dan
perkembangan. Apa perbedaan antara
pertumbuhan dan perkembangan?
Memotivasi:
Guru menyampaikan manfaat belajar
pertumbuhan dan perkembangan, yaitu
agar kita senantiasa menjaga
pertumbuhan dan perkembangan tubuh
serta memperhatikan proses pertumbuhan
dan perkembangan makhluk hidup lainnya
(tumbuhan) di lingkungan sekitar.
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran
Guru mengajak peserta didik untuk
mengidentifikasi indikator pembelajaran.
Identifikasi Masalah
Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan hasil pengamatan
gambar/video pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup.
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan
kajian literatur secara cermat dan teliti
tentang pertumbuhan dan perkembangan
pada makhluk hidup. (Literasi Dasar)
Pengolahan Data
Peserta didik diminta untuk menganalisis
data hasil pengamatan pertumbuhan
untuk membuat grafik Sigmoid untuk
memahami konsep pertumbuhan dan
perkembangan.
Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan: pengertian pertumbuhan
dan perkembangan, peristiwa
perkecambahan, pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan.
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas tentang tipe-tipe
perkecambahan, pertumbuhan primer dan
pertumbuhan sekunder pada tumbuhan.
Setiap kelompok mengomunikasikan
hasil diskusinya, dan ditanggapi oleh
kelompok lainnya.
Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep.
Generalisasi (Menarik Kesimpulan)
Secara klasikal peserta didik menyepakati
hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara
demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi
sebagai penguatan atas kesimpulan
peserta didik tentang pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup.
Identifikasi Masalah
Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan hasil pengamatan
terhadap keadaan tanaman percobaan
faktor-faktor yang memengaruhi
perkecambahan yang telah dilakukan
sebelumnya:
- Mengapa terdapat biji yang tidak
tumbuh?
- Mengapa ada tanaman yang berdaun
kekuningan?
- Mengapa batang kecambah ada yang
tumbuhnya lebih cepat sehingga
menjadi lebih panjang?
- Apakah faktor-faktor yang
memengaruhi perkecambahan sama
dengan faktor-faktor yang
memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman pada waktu
selanjutnya?
- Faktor-faktor eksternal apakah yang
memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan?
Mendesain Perencanaan Proyek
Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
Guru membagi kelompok secara
heterogen.
Tugas tidak terstruktur.
Guru menugaskan kepada setiap
kelompok untuk mendesain suatu proyek/
penelitian/ percobaan tentang faktor-faktor
luar (eksternal) yang memengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan , yang meliputi:
- Judul percobaan
- Tujuan percobaan
- Variabel-variabel dalam percobaan
- Alat dan bahan
- Cara kerja
- Gambar percobaan
- Tabel pengamatan
Peserta didik secara berkelompok
mendiskusikan rancangan eksperimen
yang akan dilakukannya tentang faktor luar
yang memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan.
Diskusi kelas: setiap kelompok
mempresentasikan rancangan percobaan
yang akan dilakukan. Kelompok lainnya
bisa memberikan saran-saran.
Guru bersama-sama peserta didik
menyepakati rancangan penelitian/
percobaan yang akan dilakukan.
Penyusunan Jadwal Proyek
Setiap kelompok membuat jadwal mulai
pelaksanaan penelitian, waktu konsultasi
dengan guru, batas akhir penelitian, dan
pembuatan laporan.
3 Penutup Review: Guru mereview setiap kelompok 10’
berkaitan dengan rancangan penelitian/
judul-judul eksperimen yang akan
dilaksanakan.
Tindak lanjut: Penugasan menjawab soal-
soal uji kompetensi 3(halaman 24 – 25)
sebagai persiapan ulangan harian ke-1.
Rencana pembelajaran selanjutnya:
materi Enzim dan Metabolisme Sel.
Praktikum Enzim katalase (halaman 38 –
39). Setiap kelompok membawa hati ayam
segar, lilin, lidi, tisu, kertas koran, dll.
3. Sikap:
Pengamatan sikap dan perilaku pada saat berdiskusi.
Jumlah
Aspek yang dinilai Nilai
Skor
No Nama
Kerja Rasa ingin
Santun Komunikatif
sama tahu
C. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta:
Metabolisme sel meliputi katabolisme dan anabolisme. Contoh katabolisme adalah
respirasi aerob dan anaerob.
Anabolisme merupakan reaksi penyusunan senyawa kompleks dari senyawa senyawa
sederhana dan membutuhkan energi. Penyusunan senyawa kompleks organic dari
senyawa-senyawa sederhana membutuhkan sejumlah energi yang berasal dari cahaya
atau reaksi kimia. Jika sumber energinya berasal dari cahaya disebut fotosintesis.
Fotosintesis dapat dibuktikan dengan percobaan Ingenhousz dan percobaan Sachs.
2. Materi Konsep
Sel pada makhluk hidup melakukan metabolisme.
Metabolisme adalah reaksi-reaksi kimia untuk mengubah zat-zat yang menghasilkan
energi maupun memerlukan energi dan terjadi di dalam sel-sel tubuh.
Proses metabolisme dibedakan menjadi dua macam, yaitu katabolisme dan
anabolisme. Pada katabolisme maupun anabolisme, diperlukan sejumlah enzim dan
ATP.
Enzim merupakan senyawa protein yang diproduksi oleh sel-sel di dalam tubuh dan
berfungsi sebagai katalis yang mampu meningkatkan kecepatam reaksi-reaksi kimia
di dalam tubuh.
Enzim tersusun dari senyawa protein dan nonprotein
Kerja enzim dipengaruhi oleh suhu, pH, zat inhibitor, activator, konsentrasi enzim,
konsentrasi substrat, dan jumlah produk.
Katabolisme merupakan reaksi penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa-
senyawa yang lebih sederhana dan menghasilkan energi. Contohnya respirasi sel
secara aerob dan anaerob.
Anabolisme merupakan reaksi penyusunan dari senyawa-senyawa sederhana
menjadi senyawa-senyawa kompleks dan menggunakan energi (reaksi endergonik).
Contohnya fotosintesis dan kemosintesis.
Reaksi terang fotosintesis adalah reaksi yang mengubah energi cahaya menjadi
energi kimia berupa ATP.
Reaksi gelap (siklus Calvin) tidak memerlukan cahaya matahari.
3. Materi Prosedural
Pengamatan faktor-faktor yang memengaruhi kerja enzim katalase
Pengamatan proses dan hasil fermentasi alkohol.
Melakukan Percobaan Ingenhousz
E. Metode Pembelajaran
Pembelajaraan kooperatif
Presentasi
Diskusi kelas
Praktikum
Kuis
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1 = 2 x 45 menit
Identifikasi Masalah
Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan hasil pengamatan
gambar/video tentang metabolisme sel, fungsi
enzim dalam metabolisme, dan cara kerja
enzim.
- Apa yang dimaksud metabolisme?
- Mengapa metabolisme memerlukan
enzim?
- Jenis enzim apakah yang terdapat di dalam
sel-sel tubuh?
- Bagaimana cara kerja enzim di dalam
tubuh?
- Adakah faktor-faktor yang memengaruhi
kerja enzim?
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan kajian
literatur secara cermat dan teliti tentang
pengertian metabolisme dan enzim (halaman
35). (Literasi Dasar)
Peserta didik diminta untuk mempelajari cara
kerja praktikum tentang enzim katalase
(halaman 38 – 39), dan diberi kesempatan
untuk menanya jika kurang paham.
Guru memberikan penjelasan untuk
mempertegas cara kerja praktikum yang benar,
cara melakukan uji gelembung gas, bahaya zat
kimia H2O2 dan keselamatan dalam bekerja.
Setiap kelompok melakukan kegiatan
praktikum enzim katalase.
Peserta didik mencatat data-data hasil
pengamatan ke dalam tabel pengamatan
dengan jujur dan objektif ( Implementasi nilai
jujur)
Pengolahan Data
Peserta didik mengkaji literatur dari buku teks
tentang komponen penyusun enzim, sifat-sifat
enzim, cara kerja enzim, dan faktor-faktor yang
memengaruhi kerja enzim (halaman 37 - 38).
( Literasi Dasar)
Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan:
- peranan enzim katalase;
- data hasil percobaan untuk mengetahui
pengaruh pH dan suhu terhadap kerja
enzim katalase.
- menjawab pertanyaan yang ada di lembar
kegiatan.
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas untuk memverifikasikan data
percobaan dengan teori pada buku sumber,
tentang peranan enzim katalase, pengaruh pH
dan suhu terhadap kerja enzim katalase.
Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok
lainnya.
Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep.
Guru bersama peserta didik membahas
jawaban pertanyaan pada lembar kegiatan
Pengolahan Data
Peserta didik mengkaji literatur dari buku teks
tentang komponen penyusun enzim, sifat-sifat
enzim, cara kerja enzim, dan faktor-faktor yang
memengaruhi kerja enzim (halaman 35 - 38).
( Literasi Dasar)
Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan:
- peranan enzim katalase;
- data hasil percobaan untuk mengetahui
pengaruh pH dan suhu terhadap kerja
enzim katalase.
- menjawab pertanyaan yang ada di lembar
kegiatan.
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas untuk memverifikasikan data
percobaan dengan teori pada buku sumber,
tentang peranan enzim katalase, pengaruh pH
dan suhu terhadap kerja enzim katalase.
Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok
lainnya.
Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep.
Guru bersama peserta didik membahas
jawaban pertanyaan pada lembar kegiatan
Respirasi aerob
Respirasi anaerob
Identifikasi Masalah
Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan reaksi katabolisme
(respirasi aerob dan anaerob).
- Apa yang dimaksud respirasi aerob?
- Apa yang dimaksud respirasi anaerob?
- Apakah perbedaan respirasi aerobe
dengan anaerob?
- Kapankah terjadi respirasi aerob dan
anaerob?
- Makhluk hidup apakah yang melakukan
respirasi aerob dan anaerob?
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan kajian
literatur secara cermat dan teliti tentang
katabolisme karbohidrat dan katabolisme
lemak dan protein (halaman 41 – 44).
Peserta didik diminta untuk mempelajari cara
kerja praktikum tentang fermentasi alkohol
(halaman 45), dan diberi kesempatan untuk
menanya jika kurang paham.
Guru memberikan penjelasan untuk
mempertegas cara kerja praktikum yang benar.
Guru mengingatkan agar peserta didik bekerja
dengan hati-hati karena beberapa alat bisa
pecah seperti erlenmeyer.
Pengolahan Data
Peserta didik mengkaji literatur dari buku teks
tentang reaksi fermentasi alkohol (halaman
45).
Guru mengajak kelompok untuk:
- mendiskusikan data hasil percobaan untuk
mengetahui proses dan hasil respirasi
anaerob;
- menjawab pertanyaan yang ada di lembar
kegiatan (halaman 45);
- mendiskusikan perbedaan respirasi aerob
dengan anaerob; tahapan reaksi respirasi
aerob dan anaerob.
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas untuk memverifikasikan data
percobaan dengan teori pada buku sumber,
tentang fermentasi alkohol.
Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok
lainnya.
Guru bersama peserta didik membahas
jawaban pertanyaan pada lembar kegiatan
(halaman 45).
Guru memfasilitasi peserta didik untuk
memahami gambar/ bagan tahapan-tahapan
pada respirasi aerob (glikolisis, dekarboksilasi
oksidatif, siklus Krebs, dan rantai transpor
elektron), serta respirasi anaerob (fermentasi
alkohol dan fermentasi asam laktat).
Generalisasi (Menarik Kesimpulan)
Secara klasikal peserta didik menyepakati hasil
pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan peserta didik
tentang katabolisme karbohidrat, katabolisme
lemak dan protein, serta pengembangan materi
yaitu diet tinggi protein dalam pengelolaan
berat badan (halaman 70).
3 Penutup Resume: Guru membimbing peserta didik 10
untuk menyimpulkan kembali tentang konsep Menit
katabolisme sel.
Review: Guru mereview hasil pembelajaran
hari ini, dan memberikan penghargaan kepada
peserta didik atau kelompok yang berkinerja
sangat baik.
Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis)
berkaitan dengan katabolisme.
Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk
membuat laporan tertulis praktikum fermentasi
alkohol.
Rencana pembelajaran selanjutnya: materi
anabolisme dan praktikum percobaan
fotosintesis (halaman 52 – 53). Guru
memberikan penjelasan kepada peserta didik,
agar membawa bahan praktikum (tanaman air
Hydrilla sp., daun yang berfotosintesis dan
daun yang tidak berfotosintesis).
Pengolahan Data
Peserta didik mengkaji literatur dari buku teks
tentang reaksi fermentasi alkohol (halaman
45).
Guru mengajak kelompok untuk:
- mendiskusikan data hasil percobaan untuk
mengetahui proses dan hasil respirasi
anaerob;
- menjawab pertanyaan yang ada di lembar
kegiatan.
- mendiskusikan perbedaan respirasi aerob
dengan anaerob; tahapan reaksi respirasi
aerob dan anaerob.
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas untuk memverifikasikan data
percobaan dengan teori pada buku sumber,
tentang fermentasi alkohol.
Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok
lainnya.
Guru bersama peserta didik membahas
jawaban pertanyaan pada lembar kegiatan
(halaman 45).
Guru memfasilitasi peserta didik untuk
memahami gambar/ bagan tahapan-tahapan
pada respirasi aerob (glikolisis, dekarboksilasi
oksidatif, siklus Krebs, dan rantai transpor
elektron), serta respirasi anaerob (fermentasi
alkohol dan fermentasi asam laktat).
Identifikasi Masalah
Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan,
setelah mengamati gambar hal-hal yang
berkaitan dengan fotosintesis.
- Bagaimana tahapan reaksi fotosintesis?
- Dimanakah terjadi fotosintesis?
- Apa yang diperlukan untuk proses
fotosintesis?
- Untuk apa tumbuhan melakukan
fotosintesis?
- Bagaimana cara membuktikan bahwa
tumbuhan melakukan fotosintesis?
- Apa tujuan percobaan fotosintesis yang
dilakukan oleh Ingengousz?
- Apa tujuan percobaan fotosintesis yang
dilakukan oleh Sachs?
- Faktor-faktor apakah yang memengaruhi
proses fotosintesis?
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan kajian
literatur secara cermat dan teliti tentang
anabolisme/fotosintesis (halaman 49 – 52).
Peserta didik diminta untuk mempelajari cara
kerja praktikum tentang percobaan Ingenhousz
(halaman 52 - 53) dan percobaan Sachs
(halaman 53 – 54). Peserta didik diberi
kesempatan untuk menanya jika kurang
paham.
Guru memberikan penjelasan untuk
mempertegas cara kerja praktikum yang benar.
Guru mengingatkan agar peserta didik bekerja
dengan hati-hati, misalnya ketika merebus
daun dalam alkohol yang panas.
Setiap kelompok melakukan kegiatan
praktikum fotosintesis.
Peserta didik mencatat data-data hasil
pengamatan ke dalam tabel pengamatan.
Pengolahan Data
Peserta didik mengkaji literatur dari buku teks
tentang tahapan reaksi fotosintesis (reaksi
terang dan reaksi gelap (halaman 50 – 52).
Guru mengajak kelompok untuk:
- mendiskusikan data hasil percobaan untuk
mengetahui faktor-faktor yang
memengaruhi fotosintesis, zat-zat yang
diperlukan dan dihasilkan fotosintesis.
- menjawab pertanyaan yang ada di lembar
kegiatan (halaman 53 dan 54).
- memahami gambar tahapan reaksi
fotosintesis.
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas untuk memverifikasikan data
percobaan dengan teori pada buku sumber,
tentang fotosintesis.
Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok
lainnya.
Guru bersama peserta didik membahas
jawaban pertanyaan pada lembar kegiatan
(halaman 53 dan 54).
Guru memfasilitasi peserta didik untuk
memahami gambar tahapan-tahapan reaksi
fotosintesis (reaksi terang dan reaksi gelap).
Percobaan Ingenhousz
Percobaan Sachs
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.
Peserta didik diminta untuk mempelajari cara
kerja praktikum tentang percobaan Ingenhousz
(halaman 52 – 53) dan percobaan Sachs
(halaman 53 – 54). Peserta didik diberi
kesempatan untuk menanya jika kurang paham.
Guru memberikan penjelasan untuk
mempertegas cara kerja praktikum yang benar.
Guru mengingatkan agar peserta didik bekerja
dengan hati-hati, misalnya ketika merebus daun
dalam alkohol yang panas.
Setiap kelompok melakukan kegiatan praktikum
fotosintesis.
Peserta didik mencatat data-data hasil
pengamatan ke dalam tabel pengamatan.
Pengolahan Data
Peserta didik mengkaji literatur dari buku teks
tentang tahapan reaksi fotosintesis (reaksi
terang dan reaksi gelap (halaman 50 – 51).
Guru mengajak kelompok untuk:
- mendiskusikan data hasil percobaan untuk
mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi
fotosintesis, zat-zat yang diperlukan dan
dihasilkan fotosintesis.
- menjawab pertanyaan yang ada di lembar
kegiatan (halaman 50 dan 51).
- memahami gambar tahapan reaksi
fotosintesis.
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas untuk memverifikasikan data
percobaan dengan teori pada buku sumber,
tentang fotosintesis.
Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok
lainnya.
Guru bersama peserta didik membahas jawaban
pertanyaan pada lembar kegiatan (halaman 50
dan 51).
Guru memfasilitasi peserta didik untuk
memahami gambar tahapan-tahapan reaksi
fotosintesis (reaksi terang dan reaksi gelap).
H. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Ulangan harian.
Contoh soal:
Jelaskan sifat-sifat enzim.
Bagaimana cara kerja enzim pada umumnya ?
Jelaskan perbedaan reaksi anabolisme dengan katabolisme dan sebutkan
masing-masing contohnya.
Jelaskan cara membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan oksigen dan
dipengaruhi oleh suhu.
Bagaimanakah cara kerja enzim menurut teori “gembok dengan anak kuncinya”?
Apa yang dimaksud respirasi aerob dan respirasi anaerob?
Bagaimanakah tahapan reaksi dalam reaksi respirasi aerob dan anaerob?
2. Keterampilan
Praktik di laboratorium:
Pengamatan faktor-faktor yang memengaruhi kerja enzim katalase
Pengamatan proses dan hasil fermentasi alkohol
Melakukan percobaan pembuktian fotosintesis, yaitu percobaan Ingenhousz
3. Sikap
Pengamatan sikap dan perilaku pada saat kegiatan praktikum di laboratorium, dan
penilaian diri tentang pemahaman materi.
Keterangan:
Skor = 1 – 3
Nilai = (skor yang diperoleh : skor maksimal) x 4
RUBRIK
No Penilaian Aspek Rubrik Skor
ketrampilan tahap (1 – 3)
1 Persiapan - Menggunakan jas lab. 1, jika terpenuhi 1
percobaan - Tersedia buku/ lembar praktikum aspek.
- Tersedia alat dan bahan praktikum
2 Pelaksanaan - Bekerja sesuai dengan prosedur 2, jika terpenuhi 2
percobaan - Menggunakan alat secara benar aspek
- Mengamati hasil percobaan dengan
tepat 3, jika terpenuhi 3
3 Kegiatan akhir - Membersihkan alat dengan baik aspek
praktikum - Mengembalikan alat ke tempat semula
- Membuang larutan/ sampah pada
tempatnya
4 Laporan tertulis - Keaslian laporan/ buatan sendiri
- Sistematika penulisan
- Performans
Setelah mempelajari enzim dan metabolisme sel, Anda dapat melakukan penilaian diri dengan
cara memberikan tanda (V) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kemampuan.
No Pernyataan Sudah memahami Belum memahami
1 Memahami konsep enzim
2 Memahami komponen penyusun enzim
3 Memahami cara kerja enzim
4 Memahami sifat-sifat enzim
5 Memahami faktor-faktor yang
memengaruhi kerja enzim
6 Memahami konsep metabolisme,
katabolisme, dan anabolisme
7 Memahami hubungan antara katabolisme
karbohidrat, lemak, dan protein
8 Memahami tahapan reaksi respirasi aerob
9 Memahami tahapan reaksi respirasi
anaerob
10 Memahami cara membuktikan fotosintesis
C. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: DNA adalah substansi pembawa informasi genetik dari suatu generasi ke
generasi berikutnya. DNA berbentuk double helix dan merupakan penyusun gen.
DNA memiliki perbedaan bentuk dan struktur kimiawi dengan RNA
Sintesis protein berlangsung di dalam inti sel dan ribosom dengan bahan baku berupa
asam amino. Terdapat 20 jenis asam amino.
Sintesis protein Inti sel tempat terjadinya sintesis
protein
2. Materi Konsep
DNA merupakan substansi pembawa informais genetik, berupa makromolekul asam
nukleat berbentuk heliks ganda terpilin, tersusun dari nukleotida-nukleotida yang
mengandung gula deoksiribosa, gugus fosfat, serta pasangan basa nitrogen purin
(adenin dan guanin) dan pirimidin (timin dan sitosin)
DNA merupakan penyusun gen. Gen terdapat di dalam kromosom, kromosom
terdapat di dalam inti sel, dan inti sel terdapat di dalam sel-sel penyusun tubuh.
Kromosom merupakan benang-benang kromatin yang memendek, menebal dan
mudah menyerap warna.
Kromosom tubuh (autosom) mengendalikan sifat-sifat tubuh, sedangkan kromosom
seks (gonosom) adalah kromosom yang menentukan jenis kelamin.
Gen adalah unit terkecil dari materi genetik yang mengendalikan sifat-sifat hereditas
suatu organisme.
Setiap kromosom memiliki ratusan lokus sehingga di dalam sel mengabdng ribuan
gen. Satu gen mengendalikan satu sifat hereditas sehingga satu individu
mempunyai ribuan sifat.
Alel adalah pasangan gen yan terdapat pada kromosom homolog yang
menunjukkan sifat alternatif sesamanya. Pasangna gen terdapat di dalam
kromosom.
3. Materi Prosedural
Praktikum isolasi DNA
Pembuatan model heliks ganda dari bahan bekas
E. Metode Pembelajaran
Presentasi Peserta didik
Diskusi kelas
Praktikum
Kuis
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke -1 = 2 x 45 menit
No Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Inquiri Waktu
Pembelajaran (Inquiri Based Learning) (menit)
1 Pendahuluan Pendahuluan 10’
Guru memberikan salam dan berdoa bersama
(sebagai implementasi nilai religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan peserta
didik tentang DNA, gen dan kromosom.
Memotivasi:
- Guru menanyakan kepada peserta didik
“Apakah bisa memastikan identitas seorang
anak yang dikaitkan dengan hubungan
keluarga melalui DNA nya?”
- Apakah DNA bisa diisolasi?
- Guru menanyakan persiapan bahan-bahan
praktikum yang dibawa peserta didik
(misalnya buah-buahan masak).
- Guru menjelaskan manfaat mempelajari
materi genetik, yaitu dapat mengetahui
sifat-sifat yang dapat diturunkan dalam
keluarga.
Guru mengajak peserta didik untuk
mengidentifikasi indikator pembelajaran.
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan kajian
literatur secara cermat dan teliti tentang materi
genetic. (Literasi Dasar)
Dalam format kelompok, membimbing siswa
melakukan kegiatan dalam LKS 1 tentang
Struktur kromosom dan gen serta memberikan
umpan balik sampai siswa memahami
pengertian
Menanyakan kepada siswa, “ Dari hasil
pengamatan pada gambar struktur kromosom
coba deskripsikan struktur, jenis, dan macam
kromosom serta sifat dan fungsinya”.
Pengolahan Data
Peserta didik mengkaji literatur dari buku teks
tentang kromosom, gen, alel, DNA, replikasi
DNA, RNA, perbedaan DNA dengan RNA Guru
mengajak kelompok untuk:
- mendiskusikan Hubungan antara Gen, DNA
dan kromosom.
Generalisasi (Menarik Kesimpulan)
Secara klasikal peserta didik menyepakati hasil
pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan peserta didik
tentang struktur kromosom, bentuk dan ukuran
kromosom, jumlah kromosom pada makhluk
hidup, gen dan alel, gen aktif dan gen pasif,
DNA, replikasi DNA, RNA, dan perbedaan DNA
dengan RNA.
3 Penutup Resume: Guru membimbing peserta didik 10’
untuk menyimpulkan kembali tentang konsep
DNA, RNA, kromosom, gen dan alel.
Review: Guru mereview hasil pembelajaran
hari ini, dan memberikan penghargaan kepada
peserta didik atau kelompok yang berkinerja
sangat baik.( Sebagai implementasi nilai
menghargai prestasi)
Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis)
berkaitan dengan DNA, RNA, kromosom, gen
dan alel.
Tindak lanjut:
- Penugasan kelompok untuk membuat
laporan tertulis praktikum isolasi DNA.
- Tugas mandiri: membuat model heliks
ganda DNA) untuk penilaian portofolio.
Rencana pembelajaran selanjutnya:
Percobaan Isolasi DNA pada buah.
Isolasi DNA
Identifikasi Masalah
Peserta didik dimotivasi untuk mengemukakan
pertanyaan-pertanyaan, setelah mengamati
gambar RNA, hubungan DNA, gen, kromosom,
dan pembentukan sifat.
- Apakah yang dimaksud DNA?
- Bagaimanakah struktur DNA?
- Di manakah terdapat DNA?
- Bagaimana cara mengisolasi DNA?
- Apakah yang dimaksud gen dan kromosom?
- Bagaimanakah bentuk kromosom?
- Apakah kromosom pada berbagai jenis
makhluk hidup adalah sama?
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan kajian
literatur secara cermat dan teliti tentang materi
genetic. (Literasi Dasar)
Peserta didik diminta untuk mempelajari cara
kerja praktikum tentang percobaan Isolasi DNA)
Peserta didik diberi kesempatan untuk menanya
jika kurang memahami.
Guru memberikan penjelasan untuk
mempertegas cara kerja praktikum yang benar.
Guru mengingatkan agar peserta didik bekerja
dengan hati-hati, misalnya ketika mengupas dan
memotong buah-buah agar tidak terluka.
Setiap kelompok melakukan kegiatan praktikum
isolasi DNA.
Peserta didik mencatat data-data hasil
pengamatan ke dalam tabel pengamatan.
Pengolahan Data
Peserta didik mengkaji literatur dari buku teks
tentang kromosom, gen, alel, DNA, replikasi
DNA, RNA, perbedaan DNA dengan RNA Guru
mengajak kelompok untuk:
- mendiskusikan data hasil percobaan untuk
mengetahui kandungan DNA dalam sel buah-
buahan.
- menjawab pertanyaan yang ada di lembar
kegiatan
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas untuk memverifikasikan data
percobaan dengan teori pada buku sumber,
tentang DNA.
Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok
lainnya.
Guru bersama peserta didik membahas jawaban
pertanyaan pada lembar kegiatan
Guru memfasilitasi peserta didik untuk
memahami gambar struktur DNA, mekanisme
replikasi DNA, dan perbedaan DNA dengan
RNA.
Keterangan:
Skor = 1 – 3
Nilai = (skor yang diperoleh : skor maksimal) x 4
RUBRIK
No Penilaian Aspek Rubrik Skor
ketrampilan tahap (1 – 3)
1 Persiapan - Menggunakan jas lab. 1, jika terpenuhi 1
percobaan - Tersedia buku/ lembar praktikum aspek.
- Tersedia alat dan bahan praktikum
2 Pelaksanaan - Bekerja sesuai dengan prosedur 2, jika terpenuhi 2
percobaan - Menggunakan alat secara benar aspek
- Mengamati hasil percobaan dengan
tepat 3, jika terpenuhi 3
3 Kegiatan akhir - Membersihkan alat dengan baik aspek
praktikum - Mengembalikan alat ke tempat semula
- Membuang larutan/ sampah pada
tempatnya
4 Laporan tertulis - Keaslian laporan/ buatan sendiri
- Sistematika penulisan
- Performans
Keterangan : YA = 2, TIDAK = 1
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong), kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (KI)
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4 Menganalisis proses Menjelaskan mekanisme pembelahan sel
pembelahan sel secara amitosis dengan menggunakan
gambar dengan benar.
Menjelaskan fase-fase mitosis dengan
menggunakan gambar dengan benar.
Menjelaskan fase-fase meiosis dengan
menggunakan gambar dengan benar.
Membandingkan mitosis dan meiosis
dengan menggunakan tabel dengan
benar.
Menjelaskan mekanismegamteogenesis
pada hewan dan manusia dengan
menggunakan gambar dengan benar.
Menganalisis perbedaan
spermatogenesis dengan oogenesis
dengan benar melalui kajian literatur.
Menjelaskan mekanisme gametogenesis
pada tumbuhan tingkat tinggi dengan
benar melalui kajian literatur.
Menganalisis perbedaan
mikrosporogenesis dengan
megasporogenesis yang terjadi pada
tumbuhan tingkat tinggi dengan benar
melalui kajian literatur.
Menjelaskan akibat kegagalan mitosis
dan miosis terhadap cacat pada makhluk
hidup dengan benar melalui kajian
literatur.
4.4 Menyajikan data hasil analisis Membuat bagan mitosis dan meiosis
pembelahan sel. padamakhluk hidup dengan benar melalui
prosedur.
Melakukan pengamatan terhadap fase-
fase mitosis yang terjadi pada akar
bawang merah menggunakan mikroskop.
Melaporkan secara lisan dan tertulis hasil
pengamatan terhadap fase-fase mitosis
yang terjadi pada akar bawang merah.
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Mengklasifikasi informasi tentang mitosis dan meiosis meliputi tujuan, proses/tahapan,
hasil, tempat berlangsung melalui studi literatur
Mengaitkan hubungan antara pembelahan mitosis dan meiosis/ gametogenesis
dengan penurunan sifat dari induk kepada anaknya berdasarkan pengamatan
gambar/diagram/film
Menyimpulkan tentang persamaan dan perbedaan antara mitosis dan meiosis,
oogenesis dan spermatogenesis serta pembentukan sifat pada anak gabungan sifat
yang dibawa oleh kedua jenis gamet orang tuanya.
Melakukan pengamatan pembelahan sel pada sel hewan maupun tumbuhan
Menyajikan hasil pengamatan pembelahan sel pada sel hewan maupun tumbuhan
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Sel memiliki kemampuan untuk membelah atau memperbanyak diri.
Pembelahan sel dapat terjadi pada organisme uniseluler maupun multiseluler untuk
perkembangbiakan, pertumbuhan dan mengganti sel-sel yang rusak atau mati.
2. Materi Konsep
Pembelahan sel terjadi pada organisme uniseluler maupun multiseluler untuk
perkembangbiakan, pertumbuhan dan mengganti sel-sel yang rusak atau mati.
Pembelahan sel dibedakan menjadi dua macam, yaitu pembelahan secara langsung
(amitosis) dan pembelahan secara tidak langsung (mitosis dan meiosis).
Amitosis terjadi pada organisme prokariotik.
Mitosis dan meiosis terjadi pada organisme eukariotik.
Sel-sel tubuh dihasilkan dari pembelahan mitosis, sedangkan sel-sel kelamin dari
pembelahan meiosis.
Tahapan mitosis yaitu interfase, profase, metafase, anafase, dan telofase disertai
tahapan sitokinesis.
Pembelahan meiosis menghasilkan 4 sel anakan dengan jumlah kromosom separuh
dari kromosom sel induknya.
Gametogenesis adalah proses pembentukan sel kelamin (gamet).
Gametogenesis pada manusia dan hewan adalah spermatogenesis dan oogenesis.
Gametogenesis pada tumbuhan tingkat tinggi adalah mikrosporogenesis dan
megasprogenesis.
Setiap 1 sel spermatogonium akan menghasilkan 4 spermatozoa yang semuanya
fungsional.
Setiap 1 sel oogonium hanya menghasilkan 1 ovum yang fungsional.
Mikrosporogenesis adalah proses pembentukan mikrospora (serbuk sari).
Megasporogenesis adalah proses pembentukan megaspora.
3. Materi Prosedural
Pengamatan pembelahan mitosis pada sel-sel tumbuhan.
Pembuatan bagan pembelahan mitosis dan meiosis.
F. Metode Pembelajaran
Presentasi peserta didik
Diskusi kelas
Praktikum
Kuis
Pembelajaran kooperatif
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1 = 2 x 45 menit
Pembelahan amitosis
Identifikasi Masalah
Peserta didik dimotivasi untuk mengemukakan
pertanyaan-pertanyaan, setelah mengamati
gambar/ video animasi pembelahan sel,
misalnya:
- Apa tujuan pembelahan sel pada organisme
bersel satu?
- Apa akibatnya jika sel-sel penyusun jaringan
tubuh mengalami pembelahan?
- Apakah mekanisme pembelahan sel secara
mitosis sama dengan meiosis?
- Sel-sel apakah yang mengalami pembelahan
mitosis?
- Sel-sel apakah yang mengalami pembelahan
secara meiosis?
- Apakah yang dimaksud gen dan kromosom?
- Bagaimanakah mekanisme pembelahan
mitosis dan meiosis?
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan kajian
literatur secara cermat dan teliti tentang
pembelahan sel.
Peserta didik diminta untuk mempelajari cara
kerja praktikum tentang pembelahan mitosis
pada sel-sel tumbuhan.
Peserta didik diberi kesempatan untuk menanya
jika kurang memahami.
Guru memberikan penjelasan untuk
mempertegas cara kerja praktikum yang benar.
Guru mengingatkan agar peserta didik bekerja
dengan hati-hati, misalnya ketika menggunakan
pemanas bunsen agar tidak terjadi kebakaran.
Hati-hati menggunakan mikroskop agar tidak
pecah.
Setiap kelompok melakukan kegiatan praktikum
pembelahan mitosis pada sel-sel tumbuhan.
Peserta didik mencatat data-data hasil
pengamatan ke dalam tabel pengamatan.
Pengolahan Data
Peserta didik mengkaji literatur dari buku teks
tentang fase-fase pembelahan mitosis.
Guru mengajak kelompok untuk:
- mendiskusikan data hasil percobaan untuk
mengetahui fase-fase pembelahan mitosis
pada sel-sel akar bawang merah.
- mengidentifikasi sel-sel bawang merah yang
manakah yang sedang mengalami
pembelahan mitosis pada fase-fase tertentu.
- menjawab pertanyaan yang ada di lembar
kegiatan.
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas untuk memverifikasikan data
percobaan dengan teori pada buku sumber,
tentang pembelahan sel.
Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok
lainnya.
Guru bersama peserta didik membahas jawaban
pertanyaan pada lembar kegiatan.
Guru memfasilitasi peserta didik untuk
memahami gambar tahap-tahap pembelahan sel-
sel secara amitosis, mitosis, maupun meiosis.
2. Bahan ajar:
Bahan presentasi dan video pembelahan sel
Bahan praktikum: bawang merah segar, larutan HCl, dan larutan asetokarmin
3. Alat:
Komputer/LCD, VCD/CD player.
Mikroskop, gelas arloji, kaca objek, silet tajam, pemanas Bunsen, korek api, gelas,
lidi, pipet, dan kertas tisu.
I. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Ulangan harian.
Contoh soal:
Jelaskan pembuahan ganda yang terjadi pada Angiospermae.
Gambarkan pembelahan sel secara mitosis pada metafase dan anafase.
Jika suatu sel membelah secara meiosis sebnayak 4 kali, berapakah jumlah
sel anakan yang dihasilkan?
Jelaskan manfaat pembelahan sel secara mitosis dan meiosis.
Gambarkan skema mitosis yang terjadi pada sel yang memiliki dua pasang
kromosom.
2. Keterampilan
Praktik di laboratorium: Pengamatan pembelahan mitosis pada sel-sel tumbuhan.
Pembuatan bagan pembelahan mitosis dan meiosis
3. Sikap
Pengamatan sikap dan perilaku pada kegiatan diskusi.
Keterangan:
Skor = 1 – 3
Nilai = (skor yang diperoleh : skor maksimal) x 4
RUBRIK
No Penilaian Aspek Rubrik Skor
ketrampilan tahap (1 – 3)
1 Persiapan - Menggunakan jas lab. 1, jika terpenuhi 1
percobaan - Tersedia buku/ lembar praktikum aspek.
- Tersedia alat dan bahan praktikum
2 Pelaksanaan - Bekerja sesuai dengan prosedur 2, jika terpenuhi 2
percobaan - Menggunakan alat secara benar aspek
- Mengamati hasil percobaan dengan
tepat 3, jika terpenuhi 3
3 Kegiatan akhir - Membersihkan alat dengan baik aspek
praktikum - Mengembalikan alat ke tempat semula
- Membuang larutan/ sampah pada
tempatnya
4 Laporan tertulis - Keaslian laporan/ buatan sendiri
- Sistematika penulisan
- Performans
Jumlah
Aspek yang dinilai Nilai
Skor
No Nama
Kerja Rasa ingin
Santun Komunikatif
sama tahu
C. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Penurunan atau pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya melalui
gen, disebut hereditas. Gregor Johann Mendel menyampaikan eksperimen penyilangan
(hibridisasi) kacang ercis.
2. Materi Konsep
Sifat-sifat makhluk hidup akan diturunkan dari generasi ke generasi berikutnya.
Gen merupakan karakteristik yang diturunkan sehingga meskipun terjadi
mitosis dan meiosis bentuk dan identitas setiap gen di dalam kromosom adalah
tetap
Pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya mengikuti aturan tertentu (Pola-
pola hereditas).
Hukum mendel I merupakan kaidah pemisahan alel secara bebas pada saat
pembelahan meiosis dalam pembentukan gamet yang dapat dibuktikan dalam
persilangan monohibrid dengan hasil rasio fenotipe F2 adalah 3 :1.
Hukum Mendel II merupakan kaidah yang menyatakan bahwa setiap alel
berpasangan secara bebas dengan alel lainnya yang tidak sealel pada waktu
pembentukan gamet.
Hukum Mendel II dapat dibuktikan dalam persilangan dihibrid dengan hasil rasio
fenotipe F2 sebesar 9 : 3 : 3 : 1
Angka perbandingan yang menyimpang dengan hukum Mendel (penyimpangan
semu hukum Mendel) merupakan akibat dari interaksi antaralel (kodomain,
dominansi tidak sempurna, alel ganda, dan alel letal)dan interaksi genetik (atavisme,
epistasis-hipostasis, polimeri, kriptomeri, dan komplementer).
Penyimpangan semu hukum Mendel dapat terjadi karena interaksi antaralel dan
interaksi genetik.
Bentuk peristiwa lainnya dalam pola-pola hereditas, antara lain tautan (linkage),
pindah silang (crossing over), dan gagal berpisah (nondisjunction).
Jenis kelamin merupakan salah satu sifat yang diwariskan dari generasi ke
generasi berikutnya.
3. Materi Prosedural
Praktikum penyilangan monohibrid
E. Metode Pembelajaran
Presentasi peserta didik
Diskusi
Praktikum
Kuis
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1 = 2 x 45 menit
Identifikasi Masalah
Peserta didik dimotivasi untuk mengemukakan
pertanyaan-pertanyaan, setelah mengamati
gambar berkaitan dengan pola-pola hereditas,
misalnya:
- Mengapa manusia memiliki ciri-ciri fisik yang
berbeda?
- Bagaimana cara Mendel mempelajari genetik
pada makhluk hidup?
- Apa yang ditemukan Mendel setelah
melakukan penyilangan kacang ercis?
- Mengapa Mendel memiliki kacang ercis
sebagai objek penelitiannya?
- Bagaimanakah isi hukum Mendel I dan hukum
Mendel II?
- Bagaimana menghitung rasio fenotipe dan
rasio genotipe keturunan pada penyilangan
monohibrid dan dihibrid?
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan peserta didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan kajian
literatur secara cermat dan teliti tentang pola-pola
hereditas subtopik hukum Mendel I dan hukum
Mendel II, menghitung rasio genotipe dan fenotipe
keturunan dari suatu .
Peserta didik diminta untuk mempelajari cara kerja
praktikum tentang penyilangan monohibrid).
Peserta didik diberi kesempatan untuk menanya
jika kurang memahami.
Guru memberikan penjelasan untuk mempertegas
cara kerja praktikum yang benar. Guru
mengingatkan agar peserta didik bekerja dengan
teliti dalam menghitung kancing untuk simulasi
penyilangan monohibrid.
Setiap kelompok melakukan kegiatan praktikum
penyilangan monohibrid.
Peserta didik mencatat data-data hasil
pengamatan ke dalam tabel pengamatan.
Pengolahan Data
Peserta didik mengkaji literatur dari buku teks
tentang hukum Mendel I.
Guru mengajak kelompok untuk:
- mendiskusikan data hasil percobaan untuk
mengetahui rasio fenotipe F2 pada penyilangan
monohibrid.
- menjawab pertanyaan yang ada di lembar
kegiatan.
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas untuk memverifikasikan data
percobaan dengan teori pada buku sumber,
tentang hukum Mendel I.
Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok lainnya.
Guru bersama peserta didik membahas jawaban
pertanyaan pada lembar kegiatan.
Guru memfasilitasi peserta didik untuk memahami
cara menghitung rasio fenotipe maupun genotipe
dari beberapa tipe penyilangan monohibrid dan
dihibrid.
Kelinci himalayan
Ayam creeper
Identifikasi Masalah
Peserta didik dimotivasi untuk menemukan
masalah dengan mengemukakan pertanyaan-
pertanyaan, setelah mengamati gambar pola-pola
hereditas dan penyimpangan semu hukum Mendel,
antara lain:
- Apa yang dimaksud penyimpang semu hukum
Mendel?
- Peristiwa apakah yang termasuk
penyimpangan semu hukum Mendel?
- Mengapa terjadi ayam creeper, sapi roan,
kelinci himalayan, dan variasi bentuk pial
ayam?
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan peserta didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan kajian
literatur secara cermat dan teliti tentang
penyimpangan semu hukum Mendel Peserta didik
diminta untuk mempelajari cara kerja praktikum
tentang penyimpanagan semu hukum Mendel.
Peserta didik diberi kesempatan untuk menanya
jika kurang memahami.
Guru memberikan penjelasan untuk mempertegas
cara kerja praktikum yang benar. Guru
mengingatkan agar peserta didik bekerja dengan
teliti dalam menghitung turus suatu genotipe F2
pada peristiwa penyimpangan semu hukum
Mendel epistasis-hipostasis.
Setiap kelompok melakukan kegiatan praktikum
penyimpangan semu hukum Mendel.
Peserta didik mencatat data-data hasil
pengamatan ke dalam tabel pengamatan.
Pengolahan Data
Peserta didik mengkaji literatur dari buku teks
tentang epistasis-hipostasis .
Guru mengajak kelompok untuk:
- mendiskusikan data hasil percobaan untuk
mengetahui rasio fenotipe F2 pada peristiwa
epistasis-hipostasis dalam penyilangan dihibrid
(dua sifat beda).
- menjawab pertanyaan yang ada di lembar
kegiatan.
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas untuk memverifikasikan data
percobaan dengan teori pada buku sumber,
tentang penyimpangan semu hukum Mendel.
Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok lainnya.
Guru bersama peserta didik membahas jawaban
pertanyaan pada lembar kegiatan .
Guru memfasilitasi peserta didik untuk memahami
cara menghitung rasio fenotipe dan genotipe dari
beberapa tipe penyilangan pada pola
penyimpangan tertentu (misalnya epistasis-
hipostasis, atavisme, polimeri, komplementer, dan
kriptomeri).
Crossing over
2. Bahan ajar:
Bahan presentasi tentang pola-pola hereditas
Bahan praktikum: Kancing baju/ kancing genetika
3. Alat:
Komputer/LCD.
Alat tulis
H. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Membuat mind map
c. Ulangan harian.
Contoh soal:
Jelaskan istilah gen, alel, genotipe dan fenotipe.
Jelaskan perbedaan antara backcross dengan testcross.
Apa yang dimaksud dengan pindah silang ?
Bagaimana bunyi hukum Mendel I?
Apa yang dimaksud dengan penyilangan monohibrid?
Apa yang dimaksud denganpenyimpangan semu hukum Mendel?
Sebutkan beberapa peristiwa yang termasuk penyimpangan semu hukum
Mendel.
2. Keterampilan
Praktik di laboratorium: Praktikum penyilangan monohibrid
3. Sikap
Pengamatan sikap dan perilaku pada saat berdiskusi.
Jumlah
Aspek yang dinilai Skor Nilai
Jumlah
Aspek yang dinilai Nilai
Skor
No Nama
Kerja Rasa ingin
Santun Komunikatif
sama tahu
Pengetahuan
3.7.1 Menjelaskan pedigree penyakit menurun hemofilia pada keluarga kerajaan Inggris.
3.7.2 Menjelaskan kriteria penentuan jenis kelamin (determinasi seks) pada manusia.
3.7.3 Menghitung angka kemungkinan pemunculan jenis kelamin pada suatu tipe
perkawinan.
3.7.4 Menjelaskan genotipe dan fenotipe golongan darah sistem ABO, MN, dan rhesus.
3.7.5 Menghitung angka rasio fenotipe golongan darah pada suatu tipe perkawinan.
3.7.6 Mengidentifikasi genotipe dan fenotipe kelainan dan penyakit menurun pada
manusia.
3.7.7 Menghitung rasio fenotipe hasil keturunan dari suatu tipe perkawinan berkaitan
dengan suatu kelainan dan penyakit menurun pada manusia.
3.7.8 Menjelaskan usaha-usaha dalam rangka perbaikan mutu genetik pada manusia.
Keterampilan
4.7.1 Membuat pedigree sederhana tentang sifat-sifat yang tampak.
4.7.2 Melaporkan secara lisan dan tertulis hasil pengamatan tentang kelainan dan
penyakit menurun pada manusia.
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Hereditas pada manusia juga meliputi kelainan dan penyakit genetik
pada manusia. Kelainan dan penyakit genetik pada manusia dapat disebabkan oleh
alel-alel yang tertaut pada kromosom seks (gonosom) maupun kromosom tubuh
(autosom) dan hormon kelamin.
2. Materi Konsep
Semua sifat pada diri manusia didapatkan dari kedua orangtuanya, meliputi sifat fisik,
fisiologi dan psikologi (kejiwaan).
Variasi sifat – sifat pada diri manusia dikendalikan oleh gen-gen yang bersifat
dominan atau resesif.
Genetika manusia dipelajari melalui pedigree, karakter pada anak kembar, dan
hewan penelitian. Dengan menggunakan pedigree , perkawinan dapat diatur untuk
memperbaiki mutu genetik keluarga.
Penentuan jenis kelamin pada manusia berdasarkan tipe XY
Gonosom Y merupakan penentu laki-laki.
Sistem penggolongan darah berdasarkan keberadaan antigen tertentu dalam darah,
yaitu sistem ABO (golongan darah A, B, AB, dan O), sistem MN (golongan darah M,
N, dan MN), dan sistem rhesus (Rh + DAN Rh -).
Kelainan dan penyakit genetik pada manusia dapat disebabkan oleh alel yang
tertaut pada kromosom tubuh (autosom), alel yang tertaut pada kromosom kelamin
X atau Y, dan hormon kelamin.
3. Materi Prosedural
Membuat pedigree tentang sifat-sifat yang tampak
F. Metode Pembelajaran
Presentasi Peserta didik
Pembelajaran kooperatif
Diskusi kelas
Praktikum
Kuis
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1 = 2 x 45 menit
2. Bahan ajar:
Bahan presentasi dan gambar tentang hereditas pad manusia
3. Alat:
Komputer/LCD.
Kertas karton, pensil warna, pensil.
4. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Ulangan harian.
Contoh soal:
Sebutkan kelainan yang disebabkan oleh alel resesif autosomal.
Apa yang dimaksud dengan galaktosemia?
Siapa yang menemukan penggolongan darah dengan sistem ABO?
Apa yang dimaksud dengan pedigree?
Jelaskan manfaat pembuatan pedigree?
Jika ayah bergolongan darah A sedangkan ibu bergolongan darah B,
bagaimanakah golongan darah anak-anaknya?
2. Keterampilan
Membuat pedigree tentang sifat-sifat yang tampak seperti warna kulit, postur
tubuh, bentuk cuping telinga, atau golongan darah.
3. Sikap
Pengamatan sikap dan perilaku pada saat berdikusi.
Pengetahuan
3.8.1 Menjelaskan pengertian mutasi dengan benar berdasarkan kajian literatur.
3.8.2 Menjelaskan jenis mutasi tingkat gen akibat perubahan jumlah basa nitrogen
dengan benar berdasarkan kajian literatur.
3.8.3 Menjelaskan perbedaan duplikasi, adisi, insersi, dan delesi pada mutasi tingkat gen
dengan menggunakan diagram dengan benar berdasarkan kajian literatur.
3.8.4 Menjelaskan jenis mutasi tingkat gen akibat perubahan jenis basa nitrogen dengan
benar berdasarkan kajian literatur.
3.8.5 Menjelaskan perbedaan urutan jenis asam amino penyusun hemoglobin normal
dengan hemoglobin penderita siklemia akibat mutasi gen dengan benar
berdasarkan kajian literatur.
3.8.6 Membedakan jenis mutasi kromosom delesi, duplikasi, inversi, translokasi dan
katenasi dengan benar berdasarkan kajian literatur.
3.8.7 Menjelaskan perbedaan mutasi akibat perubahan jumah kromosom euploid dengan
aneuploid dengan benar berdasarkan kajian literatur.
3.8.8 Menggambar diagram euploid dan aneuploid dengan benar berdasarkan kajian
literatur.
3.8.9 Membedakan autopoliploid dengan alopoliploid dengan benar berdasarkan kajian
literatur.
3.8.10 Menuliskan rumus nulisomi, monosomi, trisomi, dan tetrasomi dengan benar
berdasarkan kajian literatur.
3.8.11 Menyebutkan contoh mutagen kimia, mutagen fisika dan mutagen biologi dengan
benar berdasarkan kajian literatur.
3.8.12 Menjelaskan klasifikasi mutasi dengan benar berdasarkan kajian literatur.
3.8.13 Menyebutkan contoh kelainan pada manusia akibat mutasi dengan benar
berdasarkan kajian literatur.
3.8.14 Menjelaskan mutasi dalam mekanisme proses evolusi dengan benar berdasarkan
kajian literatur.
3.8.15 Menuliskan kata kata dalam word square berkaitan dengan mutagen dengan benar
berdasarkan kajian literatur.
Keterampilan
4.8.1 Melaporkan secara lisan dan tertulis hasil simulasi berkaitan dengan mutasi tingkat
gen dan kromosom dengan benar berdasarkan prosedur.
C. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Perubahan materi genetik dapat terjadi secara alami yang menyebabkan
berbagai jenis organisme pada tingkat sel maupun individu yang memiliki sifat yang
abnormal. Perubahan materi genetik tersebut dikenal sebagai peristiwa mutasi.
2. Materi Konsep
Mutasi adalah peristiwa perubahan materi genetik kromosom atau DNA di dalam inti
sel.
Adanya perubahan materi genetik menyebabkan perubahan sifat pada tingkat sel
maupun tingkat individu.
Berdasarkan tingkatan terjadinya, mutasi dibedakan menjadi dua macam yaitu
mutasi tingkat gen dan mutasi tingkat kromosom.
Mutasi tingkat gen dapat terjadi akibat perubahan jumlah basa nitrogen
(duplikasi/penggandaan, adisi/penambahan, insersi/penyisipan, dan
delesi/pengurangan), perubahan macam basa nitrogen (substitusi transisi dan
substitusi transverse), perubahan letak urutan basa nitrogen pada rantai nukleotida
(transposisi).
Mutasi tingkat kromosom dapat terjadi akibat perubahan struktur kromosom (delesi,
duplikasi, inverse, translokasi, dan katenasi) dan perubahan jumlah kromosom
(Euploid dan aneuploid).
Kelainan pada manusia akibat mutasi adalah sindrom Klinefelter, sindrom Turner,
sindrom tripel X, sindrom Jacob, sindrom Y, hermafrodit, sindrom cri du chat,
sindrom Patau, sindrom Edward, sindrom Down, dan sindrom Wolf.
3. Materi Prinsip
Mutasi yang terjadi pada sel-sel somatik janin dapat menyebabkan teratogen (cacat
sejak lahir).
4. Materi Prosedural
Mengetahui bahan bahan penyebab mutasi menggunakan word square
E. Metode Pembelajaran
Diskusi
Pembelajaran kooperatif
Praktikum
Kuis
Mind map
F. Kegiatan Pembelajaran
Domba ancon
Identifikasi Masalah
Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan hasil pengamatan
gambar peristiwa mutasi.
- Apa yang dimaksud dengan mutasi?
- Apa yang menyebabkan terjadinya
mutasi?
- Apakah mutasi bersifat merugikan?
- Adakah mutasi yang menguntungkan?
- Apakah buah semangka tanpa biji
akibat mutasi materi genetik?
- Bagaimana terjadinya mutasi?
- Bagaimana terjadinya domba ancon?
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan
kajian literatur secara cermat dan teliti
tentang mutasi subtopik pengertian mutasi
dan jenis mutasi (halaman 251 – 262).
(literasi dasar)
Pengolahan Data
Kelompok diminta untuk melakukan
kegiatan 7.1 bermain simulasi tentang
mutasi gen dan mutasi kromosom
(halaman 262). (sebagai implementasi
sifat gotong royong)
Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan:
- Peristiwa mutasi tingkat gen seperti
perubahan jumlah basa nitrogen akibat
duplikasi, adisi, insersi, delesi ).
- Peristiwa mutasi tingkat kromosom
seperti perubahan struktur kromosom
akibat delesi, duplikasi, inversi,
translokasi, katenasi kromosom.
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas tentang mutasi gen dan
mutasi kromosom.
Setiap kelompok mengomunikasikan
hasil diskusinya, dan ditanggapi oleh
kelompok lainnya.
Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalah pahaman konsep. Kelompok bisa
menunjukkan hasil simulasi tentang
peristiwa mutasi, kelompok lainnya
menebak/ menjawab jenis mutasi yang
terjadi.
Manusia akar
Siklemia
Identifikasi Masalah
Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan hasil pengamatan
gambar kelainan akibat mutasi.
- Apa yang menyebabkan mutasi?
- Apakah bahan-bahan kimia merupakan
mutagen?
- Selain bahan kimia, adakah mutagen
yang lainnya (mutagen fisika dan
mutagen biologi)?
- Apakah mutasi dapat menyebabkan
penyakit pada manusia?
- Apa yang menyebabkan terjadinya
kelainan “manusia akar”?
- Jenis mutasi apakah yang
menyebabkan penyakit siklemia?
- Peristiwa mutasi apakah yang
menyebabkan sindrom Klinefelter dan
sindrom Patau?
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan
kajian literatur secara cermat dan teliti
tentang mutasi subtopik mutagen,
klasifikasi mutasi, kelainan akibat mutasi,
dan mutasi dalam mekanisme evolusi
(halaman 263 – 273).
Pengolahan Data
Kelompok diminta untuk melakukan
kegiatan 7.2 menemukan berbagai jenis
mutagen pada word square (halaman
265), dan menuliskan hasilnya ke dalam
tabel.
Setiap kelompok menjawab pertanyaan
pada lembar kegiatan (halaman 266).
Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan: mutagen, klasifikasi
mutasi, kelainan akibat mutasi, dan mutasi
dalam mekanisme evolusi.
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas tentang mutagen, klasifikasi
mutasi, kelainan akibat mutasi, dan mutasi
dalam mekanisme evolusi.
Setiap kelompok mengomunikasikan
hasil diskusinya, dan ditanggapi oleh
kelompok lainnya.
Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep. Kelompok bisa
menunjukkan hasil penemuan berbagai
jenis mutagen pada word square.
2. Bahan ajar:
Bahan presentasi tentang mutasi
3. Alat:
Komputer/LCD, VCD/CD player.
H. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Mind Map
c. Ulangan harian.
Contoh soal:
Jelaskan ciri-ciri mutan sindrom Wolf.
Bagaimanakah cara membuat tanaman buah-buhan poliploid?
Jelaskan perbedaan autopoliploid dengan alopoliploid.
Tuliskan rumus monosomi.
Tuliskan masing-masing 3 contoh mutagen yang merupakan mutagen kimia,
mutagen fisika, dan mutagen biologi.
Adakah hubungan antara peristiwa mutasi dengan proses evolusi organisme?
2. Keterampilan
Pelaporan secara lisan dan tulisan hasil penemuan berbagai jenis mutagen pada
word square
3. Sikap
Pengamatan sikap dan perilaku pada saat berdiskusi
Indikator : Melaporkan secara tertulis hasil simulasi berkaitan dengan mutasi tingkat gen
dan kromosom.
Judul kegiatan : Mutasi gen dan kromosom
Tanggal Penilaian :……………………….
Kelas :………………………
No Nama Aspek yang dinilai Jumlah Nilai
Skor
Jumlah
Aspek yang dinilai Nilai
Skor
No Nama
Kerja Rasa ingin
Santun Komunikatif
sama tahu
Pengetahuan
3.9.1 Menjelaskan pengertian evolusi.
3.9.2 Mendeskripsikan jenis-jenis evolusi.
3.9.3 Menjelaskan perkembangan pemikiran evolusi sebelum teori Darwin.
3.9.4 Menjelaskan perjalanan Darwin dalam penemuan teori evolusi.
3.9.5 Menjelaskan teori evolusi Darwin.
3.9.6 Menjelaskan perbandingan antara teori evolusi Lamarck, Weismann, dan Darwin.
3.9.7 Menjelaskan fenomena-fenomena berkaitan dengan teori evolusi, seperti adaptasi
dan seleksi alam.
3.9.8 Mendeskripsikan petunjuk adanya evolusi, misalnya fosil, perbandingan anatomi
dan embriologi, dan peristiwa domestikasi.
3.9.9 Menjelaskan proses evolusi kuda dengan menggunakan gambar.
3.9.10 Memberikan contoh-contoh homologi dan analogi.
3.9.11 Menganalisis pohon filogenetik makhluk hidup yang menunjukkan hubungan
evolusi.
3.9.12 Menjelaskan peranan variasi genetik akibat rekombinasi gen dan mutasi gen
terhadap mekanisme evolusi.
3.9.13 Menjelaskan hukum Hardy-Weinberg.
3.9.14 Menghitung frekuensi alel dan frekuensi genotipe dalam suatu populasi.
3.9.15 Menjelaskan faktor penyebab perubahan kesetimbangan frekuensi alel dan genotipe
dalam populasi.
3.9.16 Menjelaskan mekanisme terbentuknya spesies baru (spesiasi).
Keterampilan
4.9.1 Membuat karya tulis (makalah) tentang pandangan kontroversi teori perancangan
cerdas (intelligent design) terhadap teori evolusi Darwin untuk dipresentasikan.
4.9.2 Membuktikan adanya seleksi alam melalui eksperimen adaptasi dan seleksi.
4.9.3 Melaporkan secara lisan dan tertulis hasil eksperimen adaptasi dan seleksi.
C. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Evolusi adalah perubahan perlahan-lahan dalam waktu yang sangat
lama. Berdasarkan jumlah spesies yang berevolusi dan dihasilkan, evolusi dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu evolusi divergensi dan konvergensi. Evolusi
duvergensi merupakan evolusi yang diawali dari satu spesies kemudian menghasilkan
banyak spesies baru.
Pemikiran mengenai evolusi sebenarnya sudah muncul sejak dahulu. Salah satunya adalah
Charles Robert Darwin. Darwin melakukan pelayaran dengan kapal HMS Beagle. Selain
Charles Darwin, ilmuwan lainnya juga berpendapat tentang teori evolusi, yaitu Jean
Baptiste Lamarck.
3. Materi Prosedural
Membuat karya tulis (makalah) tentang pandangan kontroversi teori perancangan
cerdas (intelligent design) terhadap teori evolusi Darwin.
E. Metode Pembelajaran
Presentasi Peserta didik
Diskusi
Pembelajaran kooperatif
Kuis
F. Kegiatan Pembelajaran
Identifikasi Masalah
Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan hasil pengamatan
gambar variasi bentuk paruh burung; serta
persamaan dan perbedaan kelompok
Primata:
- Apa yang dimaksud dengan evolusi?
- Apa semua makhluk hidup mengalami
mutasi?
- Bagaimana terjadinya bentuk paruh
burung yang beranekaragam?
- Apakah bentuk paruh burung
menyesuaikan dengan makanannya?
- Adakah mutasi yang menguntungkan?
- Apakah keanekaragaman golongan
Primata merupakan hasil evolusi?
- Apakah manusia juga mengalami
evolusi?
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan
kajian literatur secara cermat dan teliti
tentang evolusi subtopik pengertian evolusi,
teori-teori evolusi dari para ahli (halaman
282 – 290).
Pengolahan Data
Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan:
- Perkembangan teori evolusi sebelum
Darwin.
- Perbandingan beberapa teori evolusi,
antara lain menurut Darwin, Lamarck,
dan Weisman.
Kelompok diminta untuk mempelajari peta
jalur pelayaran Darwin, dan gambar
perbandingan proses evolusi jerapah
menurut Lamarck dan Darwin.
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas tentang perbandingan
beberapa teori evolusi.
Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok
lainnya.
Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep teori-teori evolusi.
Fosil Archaeopteryx
Homologi
Identifikasi Masalah
Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan hasil pengamatan
gambar/ film video tentang fenomena
evolusi, antara lain peristiwa adaptasi dan
seleksi alam, penemuan fosil, atau
homologi.
- Apa hubungan antara adaptasi makhluk
hidup dengan seleksi alam?
- Apa tujuan makhluk hidup melakukan
adapatasi terhadap lingkungannya
seperti yang tampak pada gambar kuda
laut yang hidup pada ganggang?
- Apa semua makhluk hidup mengalami
adaptasi?
- Bagaimana adaptasi ngengat Biston
betularia?
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan
kajian literatur secara cermat dan teliti
tentang evolusi subtopik fenomena yang
berkaitan dengan teori evolusi dan petunjuk
adanya evolusi (halaman 290 – 300).
Peserta didik diminta untuk mempelajari
cara kerja praktikum tentang adaptasi dan
seleksi (halaman 292 – 293), dan diberi
kesempatan untuk menanya jika kurang
paham.
Guru memberikan penjelasan untuk
mempertegas cara kerja praktikum yang
benar, dan tidak merusak rumput yang
tumbuh di lapangan tempat kegiatan.
Kelompok melakukan praktikum di lapangan
rumput, yaitu kegiatan 8.1 tentang adaptasi
dan seleksi (halaman 292 – 293).
Peserta didik mencatat data-data hasil
pengamatan ke dalam tabel pengamatan.
Pengolahan Data
Peserta didik mengolah data hasil
pengamatan dengan bantuan pertanyaan-
pertanyaan pada lembar kerja (halaman
293).
Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan: fenomena yang berkaitan
dengan teori evolusi dan petunjuk adanya
evolusi.
Kelompok diminta untuk mempelajari
gambar evolusi kuda (halaman 297),
homologi dan analogi (298), dan
perbandingan embriologi (halaman 299).
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas untuk memverifikasikan data
hasil praktikum dengan teori pada buku
sumber, untuk membuktikan adanya
peristiwa seleksi alam.
Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok
lainnya.
Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep.
Guru bersama peserta didik membahas
jawaban pertanyaan pada lembar kegiatan
(halaman 293).
2. Bahan ajar:
Bahan presentasi tentang evolusi
3. Alat:
Komputer/LCD
H. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Ulangan harian.
Contoh soal:
Apakah perbedaan teori evolusi menurut Lamarck dengan Weismann?
Apa yang dimaksud dengan evolusi ?
Sebutkan perbedaan antara homologi dan analogi.
Bagaimana seleksi alam berperan dalam kehidupan ?
Bagaimana bunyi hukum Hardy-Weinberg ?
2. Keterampilan
Membuat karya tulis (makalah) tentang pandangan kontroversi teori perancangan
cerdas (intelligent design) terhadap teori evolusi Darwin
3. Sikap
Pengamatan sikap dan perilaku pada saat berdiskusi.
Tanggal :…………………
Kelas :…………………
Jumlah
Aspek yang dinilai Nilai
Skor
No Nama
Kerja Rasa ingin
Santun Komunikatif
sama tahu
Pengetahuan
3.3.1 Menjelaskan pengertian bioteknologi.
3.3.2 Menjelaskan perbedaan bioteknologi konvensional dengan bioteknologi modern.
3.3.3 Menjelaskan pengembangan bioteknologi kondisi non-steril dan steril.
3.3.4 Menjelaskan peranan mikroorganisme penghasil makanan dan minuman.
3.3.5 Mendeskripsikan mikroorganisme penghasil protein.
3.3.6 Mendeskripsikan mikroorganisme penghasil zat-zat organik, enzim, dan vitamin.
3.3.7 Menjelaskan peranan mikroorganisme penghasil obat.
3.3.8 Mendeskripsikan mikroorganisme penghasil energi.
3.3.9 Menjelaskan peranan mikroorganisme pembasmi hama tanaman (biopestisida).
3.3.10 Menjelaskan pemanfaatan mikroorganisme dalam bidang peternakan.
3.3.11 Menjelaskan peranan mikroorganisme pengolah limbah (bioremidiasi).
3.3.12 Menjelaskan bioplastik.
3.3.13 Menjelaskan peranan mikroorganisme dalam bidang pertambangan.
3.3.14 Menjelaskan prinsip kultur jaringan pada tumbuhan.
3.3.15 Menjelaskan tahapan kloning embrio dan kloning transfer inti pada hewan dengan
menggunakan diagram.
3.3.16 Menjelaskan teknologi hibridoma.
3.3.17 Menjelaskan prinsip rekombinasi DNA.
3.3.18 Menjelaskan tahapan teknologi plasmid dengan menggunakan diagram.
3.3.19 Mendeskripsikan organisme transgenik.
3.3.20 Menganalisis dampak negatif penerapan bioteknologi.
Keterampilan
4.10.1 Membuat produk makanan/ minuman berbasis bioteknologi.
4.10.2 Melaporkan secara lisan dan tertulis hasil praktik pembuatan produk bioteknologi.
C. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Kemajuan di bidang bioteknologi saat ini, bahwa perkembangbiakan
tanaman bisa dilakukan dengan kultur jaringan yang memanfaatkan sifat totipotensi.
2. Materi Konsep
Bioteknologi adalah ilmu yang menerapkan prinsip ilmiah dan kerekayasaan untuk
penanganan dan pengolahan bahan mentah organik maupun anorganik dengan
bantuan makhluk hidup seperti mikroorganisme, sel hewan dan tumbuhan untuk
meningkatkan potensi makhluk hidup, menghasilkan produk dan jasa bagi kepentingan
hidup manusia.
Bioteknologi dapat dibedakan menjadi bioteknologi konvensional dan bioteknologi
modern, bioteknologi kondisi non-steril dan steril.
Prinsip bioteknologi yang digunakan pada proses fermentasi, yaitu prinsip respirasi
anaerob oleh ragi (jamur).
Penerapan bioteknologi dalam segala bidang kehidupan semakin meningkat sejak
ditemukannya struktur dan fungsi DNA.
Pemanfaatan mikroorganisme dalam bioteknologi, antara lain sebagai penghasil
makanan/minuman, protein, zat organik, enzim, vitamin, obat, energi, biopestisida,
bioremediasi, bioplastik dan pertambangan.
Dampak negative bioteknologi, kemungkinan menciptakan mikroorganisme pangan
baru, timbulnya bahan makanan yang mengandung protein baru bersifat toksik,
munculnya tanaman supergulma, teknik bayi tabung, membingungkan status
orangtuanya, resiko tinggi bagi organisme hasil kloning, penyebaran bakteri strain
secara liar, erosi plasma nutfah, terganggunya keseimbangan ekosistem, dan
penyalahgunaan senjata biologis.
3. Materi Prosedural
Membuat yoghurt susu kedelai (soyghurt)
E. Metode Pembelajaran
Presentasi Peserta didik
Diskusi
Pembelajaran kooperatif
Praktikum
Mind map
Kuis
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1 = 4 x 45 menit
No Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Waktu
Pembelajaran Discovery Learning (Penemuan) (menit)
1 Pendahuluan Pendahuluan 15’
Peserta didik berada di laboratorium, dan
duduk sesuai dengan kelompoknya masing-
masing.
Guru memberikan salam dan berdoa bersama
(sebagai implementasi nilai religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan peserta
didik tentang bioteknologi.
Memotivasi:
- Guru menjelaskan manfaat mempelajari
bioteknologi, agar kehidupan manusia
semakin maju dan sejahtera dengan
dihasilkannya produk-produk melalui
penerapan bioteknologi.
- Guru menanyakan persiapan bahan-bahan
praktik membuat soyghurt yang di bawa
peserta didik: alat (stoples, blender, kain
saring, panci perebus, kompor) dan bahan
kacang kedelai yang sudah direndam 8
jam, gula pasir, susu skim).
Guru mengajak peserta didik untuk
mengidentifikasi indikator pembelajaran.
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan kajian
literatur secara cermat dan teliti tentang
pengertian bioteknologi, diagram bioteknologi,
perbedaan bioteknologi konvensional dan
modern, pengembangan bioteknologi kondisi
steril dan nonsteril (halaman 320 – 324).
Peserta didik diminta untuk mempelajari cara
kerja praktikum tentang pembuatan soyghurt
(halaman 329 – 330), dan diberi kesempatan
untuk menanya jika kurang paham.
Guru memberikan penjelasan untuk
mempertegas cara kerja praktikum yang benar,
cara mengerjakannya harus steril agar tidak
tercemar organisme lainnya yang bersifat
patogen. Hati-hati menggunakan kompor agar
tidak terjadi kebakaran.
Setiap kelompok melakukan kegiatan
praktikum pembuatan soyghurt. Waktu
inkubasi bakteri selama 12 jam, sehingga
hasilnya baru bisa dinilai keesokan harinya.
Pengolahan Data
Peserta didik menjawab pertanyaan yang ada
di lembar kegiatan (halaman 330).
Peserta didik mengkaji literatur dari buku teks
tentang penggunaan mikroorganisme dalam
bioteknologi (halaman 325 – 340).
Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan:
- pemanfaatan mikroorganisme penghasil
makanan dan minuman;
- pemanfaatan mikroorganisme penghasil
protein;
- pemanfaatan mikroorganisme penghasil
zat-zat organik, enzim, dan vitamin;
- pemanfaatan mikroorganisme penghasil
obat;
- pemanfaatan mikroorganisme penghasil
energi;
- pemanfaatan mikroorganisme sebagai
biopestisida;
- pemanfaatan mikroorganisme dalam bidang
peternakan;
- pemanfaatan mikroorganisme di bidang
pertambangan;
- bioremidiasi;
- bioplastik.
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas untuk memverifikasikan data
percobaan dengan bantuan menjawab
pertanyaan yang ada di lembar kegiatan
(halaman 330).
Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya tentang pemanfaatan
mikroorganisme dalam bioteknologi, dan
ditanggapi oleh kelompok lainnya.
Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep.
Identifikasi Masalah
Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan hasil pengamatan
gambar kultur jaringan, kloning, dan
produk yang memanfaatkan rekayasa
genetika.
- Apa yang dimaksud dengan teknik
kultur jaringan?
- Bagaimana teknik kultur jaringan?
- Bagaimana teknik kloning yang
menghasilkan domba Dolly?
- Apa yang dimaksud dengan tanaman
transgenik?
- Bagaimana teknik pembuatan tanaman
transgenik?
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan
kajian literatur secara cermat dan teliti
tentang tentang kultur jaringan, kloning,
dan rekayasa genetika (halaman 341 –
357).
Setiap kelompok membuat puzzel yang
berisikan materi metode-metode rekayasa
genetika dalam aplikasi bioteknologi
seperti teknologi hibridoma, teknologi
plasmid, dan mekanisme pembuatan
organisme transgenik (kegiatan 9.2,
halaman 358).
Pengolahan Data
Setiap kelompok diminta memainkan
puzzel hasil karyanya untuk memahami
metode-metode rekayasa genetika dalam
aplikasi bioteknologi.
Setiap kelompok menjawab pertanyaan
pada lembar kegiatan 9.2 (halaman 358).
Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan: metode-metode rekayasa
genetika dalam aplikasi bioteknologi.
Pembuktian (Verifikasi)
Setiap kelompok menunjukkan puzzel hasil
karyanya.
Antar kelompok bertukar puzzel, kemudian
kelompok lainnya diminta menyusun
puzzel tersebut dengan tujuan peserta
didik memahami urutan langkah-langkah
dalam metode rekayasa genetika.
Setiap kelompok mengemukakan
pendapatnya tentang isi materi yang
digambarkan pada puzzel kelompok
lainnya. Kelompok yang berbeda diberi
kesempatan untuk menanggapinya.
Diskusi kelas tentang metode-metode
rekayasa genetika dalam aplikasi
bioteknologi seperti teknologi hibridoma,
teknologi plasmid, dan mekanisme
pembuatan organisme transgenik.
Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep.
3. Pertemuan ke -3 = 4 x 45 menit
No Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Waktu
Pembelajaran Discovery Learning (Penemuan) (menit)
non-eksperimen
1 Pendahuluan Guru memberikan salam dan berdoa 20’
bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas
dan pembiasaan (sebagai implementasi
nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan
peserta didik tentang dampak positif dan
dampak negatif bioteknologi.
Memotivasi:
- Guru menanyakan kepada peserta
didik: Mungkinkah bioteknologi akan
disalahgunakan oleh pihak-pihak
tertentu yang tidak bertanggung
jawab?
- Guru menyampaikan manfaat belajar
dampak negatif bioteknologi, agar
selalu berhati-hati dalam
menggunakan produk bioteknologi
karena sebagian bisa menimbulkan
resiko seperti alergi dari mengonsumsi
makanan dari organisme transgenik.
Guru mengajak peserta didik untuk
mengidentifikasi indikator pembelajaran.
Identifikasi Masalah
Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan hasil mendengar
paparan guru / membaca wacana dari
media, misalnya:
- Apa akibatnya jika kloning diterapkan
pada manusia?
- Apa akibatnya jika mikroorganisme
pemakan limbah minyak terlepas ke
alam bebas?
- Apa akibatnya jika mikroorganisme
pengurai limbah plastik terlepas dan
hidup di alam bebas?
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan
kajian literatur secara cermat dan teliti
tentang tentang dampak negatif
bioteknologi (halaman 358 – 360).
Peserta didik bisa mencari informasi
tambahan lainnya dari internet.
Pengolahan Data
Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan: dampak negatif
bioteknologi dan cara-cara alternatif untuk
mencegah atau menangani dampak
negatif tersebut.
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas tentang dampak negatif
bioteknologi dan cara-cara alternatif untuk
mencegah atau menangani dampak
negatif tersebut.
Setiap kelompok mengemukakan
pendapatnya tentang dampak negatif
bioteknologi dan cara-cara alternatif untuk
mencegah atau menangani dampak
negatif tersebut.
Kelompok lain diberikan kesempatan
untuk menanggapinya.
Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep.
2. Bahan ajar:
Bahan presentasi/ video tentang bioteknologi.
Bahan praktikum: Susu skim, gula pasir, kacang kedelai, starter bakteri.
3. Alat:
Komputer/LCD, VCD/CD player.
Panci perebus, stoples,blender, kain saring
I. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Ulangan harian.
Contoh soal:
Jelaskan perbedaan antara bioteknologi modern dengan kovensional.
Jelaskan secara siangkat cara pembuatan soyghurt dari kacang kedelai.
Sebutkan dampak negative adanya bioteknologi.
Apa yang dimaksud dengan rekayasa genetika?
Bagaimana proses kloning pada makhluk hidup?
Jelaskan teknologi plasmid dalam pembuatan hormon insulin dengan menggunakan
skema.
2. Keterampilan: Praktikum membuat yoghurt susu kedelai (soyghurt)
3. Sikap: Pengamatan sikap dan perilaku pada saat praktikum.