ALAMAT :……………………………….
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab,
dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan
pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama,
cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam
setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam
kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip
keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di
laboratorium dan di lingkungan sekitar.
2.1.1 Menunjukkan sikap dan perilaku ilmiah (teliti, tekun, jujur sesuai data dan
fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam melakukan observasi dan
eksperimen tentang pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.
Pengetahuan
3.1.1 Menjelaskan perbedaan pengertian pertumbuhan dengan perkembangan
pada makhluk hidup.
3.1.2 Menganalisis status pertumbuhan dengan menggunakan kartu menuju
sehat (KMS) untuk mendapatkan konsep pertumbuhan dan perkembangan.
3.1.3 Menunjukkan bagian-bagian struktur biji.
3.1.4 Membandingkan struktur biji monokotil dengan dikotil.
3.1.5 Menyebutkan tiga tahapan proses pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan.
3.1.6 Menjelaskan proses fisiologi perkecambahan.
3.1.7 Membedakan pertumbuhan primer dengan pertumbuhan sekunder.
3.1.8 Membedakan zona-zona pada titik tumbuh akar dan titik tumbuh batang.
3.1.9 Mendeskripsikan faktor-faktor internal yang memengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan tumbuhan.
3.1.10 Menjelaskan fungsi beberapa jenis fitohormon.
3.1.11 Mendeskripsikan faktor-faktor eksternal yang memengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan tumbuhan.
Keterampilan
4.1.1 Melakukan eksperimen tentang pengaruh faktor eksternal terhadap
perkecambahan.
4.1.2 Membuat rancangan eksperimen tentang pengaruh faktor eksternal
terhadap pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.
4.1.3 Melakukan eksperimen tentang pengaruh faktor eksternal terhadap
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.
C. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan tingkat tinggi
diawali dari biji.
2. Materi Konsep
3. Materi Prosedural
Pengamatan pengaruh faktor eksternal yang memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan.
Menganalisis status pertumbuhan dengan menggunakan kartu menuju sehat
(KMS)
E. Metode Pembelajaran
Presentasi peserta didik
Pembelajaraan kooperatif
Diskusi
Praktikum
Kuis
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1 = 4 x 45 menit
No Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Waktu
Pembelajaran Discovery Learning (Penemuan) (menit)
1 Pendahuluan Guru memberikan salam dan berdoa 15’
bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas
dan pembiasaan (sebagai implementasi
nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan
peserta didik tentang pertumbuhan dan
perkembangan. Apa perbedaan antara
pertumbuhan dan perkembangan?
Identifikasi Masalah
Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan hasil pengamatan
gambar/video pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup.
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan
kajian literatur secara cermat dan teliti
tentang pertumbuhan dan perkembangan
pada makhluk hidup (halaman 5 – 20).
Pengolahan Data
Peserta didik diminta untuk menganalisis
gambar kartu menuju sehat/KMS (halaman
8) untuk memahami konsep pertumbuhan
dan perkembangan.
Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan: pengertian pertumbuhan
dan perkembangan, peristiwa
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas tentang tipe-tipe
perkecambahan, pertumbuhan primer dan
pertumbuhan sekunder pada tumbuhan.
Setiap kelompok mengomunikasikan
hasil diskusinya, dan ditanggapi oleh
kelompok lainnya.
Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep.
2. Bahan ajar:
Bahan presentasi dan gambar biji, tipe perkecambahan, pertumbuhan primer,
dan pertumbuhan sekunder, tanaman hasil pengaruh hormon.
Bahan praktikum: alat dan bahan yang dirancang oleh setiap kelompok peserta
didik.
3. Alat:
-Komputer/LCD, VCD/CD player.
H. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Ulangan harian.
Contoh soal:
Jelaskan perbedaan pertumbuhan dengan perkembangan pada
makhluk hidup.
Jelaskan faktor-faktor internal yang memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan.
Jelaskan faktor-faktor eksternal yang memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan.
Sebutkan unsur-unsur mikro yang dibutuhkan oleh tumbuhan.
Mengapa tumbuhan selalu tumbuh membelok ke arah cahaya
matahari?
3. Sikap:
Pengamatan sikap dan perilaku pada saat berdiskusi.
...................................... ............................................
NIP................................ NIP.....................................
------------------
4.2 Melaksanakan percobaan dan menyusun laporan hasil percobaan tentang cara
kerja enzim, fotosintesis, respirasi anaerob secara tertulis dengan berbagai media.
2.1.2 Menunjukkan sikap dan perilaku ilmiah teliti, tekun, jujur sesuai data dan
fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam melakukan observasi dan
eksperimen tentang metabolisme sel.
2.2.1 Menunjukkan sikap peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dalam
melakukan kegiatan praktikum tentang enzim dan metabolisme sel.
Pengetahuan
3.2.1 Membedakan pengertian metabolisme, ,katabolisme dan anabolisme
dengan benar melalui kajian literatur.
3.2.2 Menjelaskan klasifikasi enzim berdasarkan tipe reaksi dan tempat
bekerjanya dengan benar melalui kajian literatur.
3.2.3 Mendeskripsikan komponen penyusun enzimdengan benar melalui kajian
literatur.
3.2.4 Menganalisis sifat-sifat enzimdengan benar melalui kajian literatur.
3.2.5 Menjelaskan cara kerja enzim dengan menggunakan bagan dengan benar.
3.2.6 Menjelaskan mekanisme inhibitor yang menghalangi kerja enzimdengan
benar melalui kajian literatur.
3.2.7 Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kerja enzimdengan benar
melalui kajian literatur.
3.2.8 Menjelaskan tahapan reaksi dalam respirasi aerob dengan menggunakan
bagan dengan benar.
3.2.9 Menjelaskan tahapan reaksi dalam respirasi anaerob dengan menggunakan
bagan dengan benar.
3.2.10 Menganalisis perbedaan respirasi aerob dengan respirasi anaerobdengan
benar melalui kajian literatur.
3.2.11 Menganalisis perbedaan fermentasi alkohol dengan fermentasi asam laktat
dengan benar melalui kajian literatur.
Keterampilan
4.2.1 Melakukan eksperimen tentang fermentasi alkohol dengan benar melalui
prosedur.
4.2.2 Melakukan observasi pasar untuk mengidentifikasi produk-produk yang
menerapkan proses katabolisme dengan benar melalui prosedur.
4.2.3 Melakukan percobaan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi
fotosintesis dengan benar melalui prosedur.
4.2.4 Melakukan percobaan untuk membuktikan hasil akhir fotosintesis dengan
benar melalui prosedur.
4.2.5 Melaporkan secara lisan dan tertulis hasil eksperimen tentang faktor-faktor
yang memengaruhi fotosintesis dengan benar.
C. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Metabolisme sel meliputi katabolisme dan anabolisme. Contoh
katabolisme adalah respirasi aerob dan anaerob.
Anabolisme merupakan reaksi penyusunan senyawa kompleks dari senyawa
senyawa sederhana dan membutuhkan energi. Penyusunan senyawa kompleks
organic dari senyawa-senyawa sederhana membutuhkan sejumlah energi yang
berasal dari cahaya atau reaksi kimia. Jika sumber energinya berasal dari cahaya
disebut fotosintesis. Fotosintesis dapat dibuktikan dengan percobaan Ingenhousz
dan percobaan Sachs.
2. Materi Konsep
Sel pada makhluk hidup melakukan metabolisme.
Metabolisme adalah reaksi-reaksi kimia untuk mengubah zat-zat yang
menghasilkan energi maupun memerlukan energi dan terjadi di dalam sel-sel
tubuh.
Proses metabolisme dibedakan menjadi dua macam, yaitu katabolisme dan
anabolisme. Pada katabolisme maupun anabolisme, diperlukan sejumlah
enzim dan ATP.
Enzim merupakan senyawa protein yang diproduksi oleh sel-sel di dalam tubuh
dan berfungsi sebagai katalis yang mampu meningkatkan kecepatam reaksi-
reaksi kimia di dalam tubuh.
Enzim tersusun dari senyawa protein dan nonprotein
Kerja enzim dipengaruhi oleh suhu, pH, zat inhibitor, activator, konsentrasi
enzim, konsentrasi substrat, dan jumlah produk.
Katabolisme merupakan reaksi penguraian senyawa kompleks menjadi
senyawa-senyawa yang lebih sederhana dan menghasilkan energi. Contohnya
respirasi sel secara aerob dan anaerob.
Anabolisme merupakan reaksi penyusunan dari senyawa-senyawa sederhana
menjadi senyawa-senyawa kompleks dan menggunakan energi (reaksi
endergonik). Contohnya fotosintesis dan kemosintesis.
3. Materi Prosedural
Pengamatan faktor-faktor yang memengaruhi kerja enzim katalase
Pengamatan proses dan hasil fermentasi alkohol.
Melakukan Percobaan Ingenhousz
E. Metode Pembelajaran
Pembelajaraan kooperatif
Presentasi
Diskusi kelas
Praktikum
Kuis
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1 = 4 x 45 menit
Identifikasi Masalah
Peserta didik dimotivasi untuk mengemukakan
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan
dengan hasil pengamatan gambar/video
tentang metabolisme sel, fungsi enzim dalam
metabolisme, dan cara kerja enzim.
- Apa yang dimaksud metabolisme?
- Mengapa metabolisme memerlukan enzim?
- Jenis enzim apakah yang terdapat di dalam
sel-sel tubuh?
- Bagaimana cara kerja enzim di dalam
tubuh?
- Adakah faktor-faktor yang memengaruhi
kerja enzim?
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan kajian
literatur secara cermat dan teliti tentang
pengertian metabolisme dan enzim (halaman
Pengolahan Data
Peserta didik mengkaji literatur dari buku teks
tentang komponen penyusun enzim, sifat-sifat
enzim, cara kerja enzim, dan faktor-faktor yang
memengaruhi kerja enzim (halaman 47 – 54).
Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan:
- peranan enzim katalase;
- data hasil percobaan untuk mengetahui
pengaruh pH dan suhu terhadap kerja
enzim katalase.
- menjawab pertanyaan yang ada di lembar
kegiatan (halaman 56).
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas untuk memverifikasikan data
percobaan dengan teori pada buku sumber,
tentang peranan enzim katalase, pengaruh pH
dan suhu terhadap kerja enzim katalase.
Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok
lainnya.
Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep.
Guru bersama peserta didik membahas
jawaban pertanyaan pada lembar kegiatan
(halaman 56).
Respirasi aerob
Respirasi anaerob
Identifikasi Masalah
Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan reaksi katabolisme
(respirasi aerob dan anaerob).
- Apa yang dimaksud respirasi aerob?
- Apa yang dimaksud respirasi anaerob?
- Apakah perbedaan respirasi aerobe
dengan anaerob?
- Kapankah terjadi respirasi aerob dan
anaerob?
- Makhluk hidup apakah yang melakukan
respirasi aerob dan anaerob?
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan kajian
literatur secara cermat dan teliti tentang
Pengolahan Data
Peserta didik mengkaji literatur dari buku teks
tentang reaksi fermentasi alkohol (halaman
64).
Guru mengajak kelompok untuk:
- mendiskusikan data hasil percobaan untuk
mengetahui proses dan hasil respirasi
anaerob;
- menjawab pertanyaan yang ada di lembar
kegiatan (halaman 66);
- mendiskusikan perbedaan respirasi aerob
dengan anaerob; tahapan reaksi respirasi
aerob dan anaerob.
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas untuk memverifikasikan data
percobaan dengan teori pada buku sumber,
tentang fermentasi alkohol.
Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok
lainnya.
Guru bersama peserta didik membahas
jawaban pertanyaan pada lembar kegiatan
(halaman 56).
Guru memfasilitasi peserta didik untuk
memahami gambar/ bagan tahapan-tahapan
pada respirasi aerob (glikolisis, dekarboksilasi
oksidatif, siklus Krebs, dan rantai transpor
elektron), serta respirasi anaerob (fermentasi
alkohol dan fermentasi asam laktat).
Percobaan Ingenhousz
Percobaan Sachs
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan kajian
literatur secara cermat dan teliti tentang
anabolisme/fotosintesis (halaman 71 – 80).
Peserta didik diminta untuk mempelajari cara
kerja praktikum tentang percobaan Ingenhousz
(halaman 80 – 81) dan percobaan Sachs
(halaman 82 – 83). Peserta didik diberi
kesempatan untuk menanya jika kurang paham.
Guru memberikan penjelasan untuk
mempertegas cara kerja praktikum yang benar.
Guru mengingatkan agar peserta didik bekerja
dengan hati-hati, misalnya ketika merebus daun
dalam alkohol yang panas.
Setiap kelompok melakukan kegiatan praktikum
fotosintesis.
Peserta didik mencatat data-data hasil
pengamatan ke dalam tabel pengamatan.
Pengolahan Data
Peserta didik mengkaji literatur dari buku teks
tentang tahapan reaksi fotosintesis (reaksi
terang dan reaksi gelap (halaman 74 – 78).
Guru mengajak kelompok untuk:
- mendiskusikan data hasil percobaan untuk
mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas untuk memverifikasikan data
percobaan dengan teori pada buku sumber,
tentang fotosintesis.
Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok
lainnya.
Guru bersama peserta didik membahas jawaban
pertanyaan pada lembar kegiatan (halaman 82
dan 83).
Guru memfasilitasi peserta didik untuk
memahami gambar tahapan-tahapan reaksi
fotosintesis (reaksi terang dan reaksi gelap).
2. Bahan ajar:
Bahan presentasi enzim, katabolisme dan anabolisme
Bahan praktikum: ekstrak hati segar, H2O2, HCL, NaOH, air panas, es batu,
ragi roti, tanaman Hydrilla sp.
3. Alat:
-Komputer/LCD, VCD/CD player.
-Lilin, korek api, lidi, bunsen, kasa dan kaki tiga, gelas beker 1000 mL, corong
kaca, tabung reaksi, kawat penggantung, termometer, ember, pipet tetes,.
H. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Ulangan harian.
Contoh soal:
Jelaskan sifat-sifat enzim.
Bagaimana cara kerja enzim pada umumnya ?
Jelaskan perbedaan reaksi anabolisme dengan katabolisme dan sebutkan
masing-masing contohnya.
Jelaskan cara membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan oksigen dan
dipengaruhi oleh suhu.
Bagaimanakah cara kerja enzim menurut teori “gembok dengan anak
kuncinya”?
Apa yang dimaksud respirasi aerob dan respirasi anaerob?
Bagaimanakah tahapan reaksi dalam reaksi respirasi aerob dan anaerob?
2. Keterampilan
Praktik di laboratorium:
Pengamatan faktor-faktor yang memengaruhi kerja enzim katalase
Pengamatan proses dan hasil fermentasi alkohol
Melakukan percobaan pembuktian fotosintesis, yaitu percobaan
Ingenhousz dan Sachs.
3. Sikap
Pengamatan sikap dan perilaku pada saat kegiatan praktikum di laboratorium, dan
penilaian diri tentang pemahaman materi.
Keterangan:
Skor = 1 – 3
Nilai = (skor yang diperoleh : skor maksimal) x 4
Setelah mempelajari enzim dan metabolisme sel, Anda dapat melakukan penilaian diri
dengan cara memberikan tanda (V) pada kolom yang tersedia sesuai dengan
kemampuan.
No Pernyataan Sudah memahami Belum memahami
1 Memahami konsep enzim
2 Memahami komponen penyusun enzim
3 Memahami cara kerja enzim
4 Memahami sifat-sifat enzim
5 Memahami faktor-faktor yang
memengaruhi kerja enzim
6 Memahami konsep metabolisme,
katabolisme, dan anabolisme
7 Memahami hubungan antara katabolisme
karbohidrat, lemak, dan protein
8 Memahami tahapan reaksi respirasi aerob
9 Memahami tahapan reaksi respirasi
anaerob
10 Memahami cara membuktikan fotosintesis
Mengetahui, ……………...,……
...................................... ......................................
NIP................................ NIP.................................
4.3 Membuat model untuk mensimulasi proses sintesis protein serta peran DNA dan
kromosom dalam proses pewarisan sifat.
1.2.2 Mengubah perilakunya untuk menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah
dalam kemampuan mengamati bioproses berkaitan dengan peranan materi
genetik dalam pewarisan sifat.
2.1.3 Menunjukkan sikap dan perilaku ilmiah teliti, tekun, jujur sesuai data dan
fakta, disiplin, tanggung jawab , dan peduli dalam melakukan observasi dan
eksperimen tentang materi genetik.
Pengertahuan:
3.3.1 Menjelaskan struktur kromosom dengan benar melalui gambar.
3.3.2 Membedakan bentuk kromosom berdasarkan jumlah dan letak sentromernya
dengan benar melalui kajian literatur.
3.3.3 Menganalisis gonosom dan autosom pada gambar kariotipe suatu spesies
dengan benar melalui kajian literatur.
3.3.4 Membedakan pengertian gen dengan alel dengan benar melalui kajian
literatur.
3.3.5 Menjelaskan komponen penyusun DNA dengan benar melalui kajian literatur.
3.3.6 Menjelaskan mekanisme replikasi DNA dengan benar melalui kajian literatur.
3.3.7 Menjelaskan struktur RNA dengan benar melalui kajian literatur.
3.3.8 Mendeskripsikan jenis RNA dengan benar melalui kajian literatur.
3.3.9 Menjelaskan perbedaan DNA dengan RNA dengan menggunakan tabel
dengan benar melalui kajian literatur.
3.3.10 Menjelaskan tahapan mekanisme sintesis protein dengan menggunakan
bagan dengan benar melalui kajian literatur.
Keterampilan:
4.3.1 Membuat model tiga dimensi DNA dengan menggunakan bahan dari barang
bekas yang tidak berbahaya dengan benar melalui prosedur.
4.3.2 Melakukan percobaan isolasi DNA dari jaringan buah-buahan dengan benar
melalui prosedur.
4.3.3 Melaporkan secara lisan dan tertulis hasil eksperimen tentang isolasi DNA dari
buah-buahan dengan benar melalui prosedur.
C. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: DNA adalah substansi pembawa informasi genetik dari suatu
generasi ke generasi berikutnya. DNA berbentuk double helix dan merupakan
penyusun gen.
DNA memiliki perbedaan bentuk dan struktur kimiawi dengan RNA
Sintesis protein berlangsung di dalam inti sel dan ribosom dengan bahan baku
berupa asam amino. Terdapat 20 jenis asam amino.
2. Materi Konsep
DNA merupakan substansi pembawa informais genetik, berupa makromolekul
asam nukleat berbentuk heliks ganda terpilin, tersusun dari nukleotida-
nukleotida yang mengandung gula deoksiribosa, gugus fosfat, serta pasangan
basa nitrogen purin (adenin dan guanin) dan pirimidin (timin dan sitosin)
DNA merupakan penyusun gen. Gen terdapat di dalam kromosom, kromosom
terdapat di dalam inti sel, dan inti sel terdapat di dalam sel-sel penyusun tubuh.
Kromosom merupakan benang-benang kromatin yang memendek, menebal
dan mudah menyerap warna.
Kromosom tubuh (autosom) mengendalikan sifat-sifat tubuh, sedangkan
kromosom seks (gonosom) adalah kromosom yang menentukan jenis kelamin.
Gen adalah unit terkecil dari materi genetik yang mengendalikan sifat-sifat
hereditas suatu organisme.
Setiap kromosom memiliki ratusan lokus sehingga di dalam sel mengabdng
ribuan gen. Satu gen mengendalikan satu sifat hereditas sehingga satu
individu mempunyai ribuan sifat.
Alel adalah pasangan gen yan terdapat pada kromosom homolog yang
menunjukkan sifat alternatif sesamanya. Pasangna gen terdapat di dalam
kromosom.
3. Materi Prosedural
Praktikum isolasi DNA
Pembuatan model heliks ganda dari bahan bekas
E. Metode Pembelajaran
Presentasi Peserta didik
Diskusi kelas
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke -1 = 4 x 45 menit
Isolasi DNA
Identifikasi Masalah
Peserta didik dimotivasi untuk mengemukakan
pertanyaan-pertanyaan, setelah mengamati
gambar RNA, hubungan DNA, gen, kromosom,
dan pembentukan sifat.
- Apakah yang dimaksud DNA?
- Bagaimanakah struktur DNA?
- Di manakah terdapat DNA?
- Bagaimana cara mengisolasi DNA?
- Apakah yang dimaksud gen dan
kromosom?
- Bagaimanakah bentuk kromosom?
- Apakah kromosom pada berbagai jenis
makhluk hidup adalah sama?
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan kajian
Pengolahan Data
Peserta didik mengkaji literatur dari buku teks
tentang kromosom, gen, alel, DNA, replikasi
DNA, RNA, perbedaan DNA dengan RNA
(halaman 95 – 114).
Guru mengajak kelompok untuk:
- mendiskusikan data hasil percobaan untuk
mengetahui kandungan DNA dalam sel
buah-buahan.
- menjawab pertanyaan yang ada di lembar
kegiatan (halaman 111).
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas untuk memverifikasikan data
percobaan dengan teori pada buku sumber,
tentang DNA.
Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok
lainnya.
Guru bersama peserta didik membahas
jawaban pertanyaan pada lembar kegiatan
(halaman 111).
Guru memfasilitasi peserta didik untuk
memahami gambar struktur DNA, mekanisme
replikasi DNA, dan perbedaan DNA dengan
RNA.
2. Bahan ajar:
Bahan presentasi, video replikasi DNA dan video sintesis protein.
Bahan praktikum: Buah-buahan yang masak, detergen cair, garam halus.
3. Alat:
- Komputer/LCD, VCD/CD player.
- Blender, gelas beaker, erlenmeyer, gelas ukur, rak, pipet tetes, spatula,
cotong kaca, timbangan, pisau, mikroskop, kaca objek, kaca penutup.
H. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Ulangan harian.
Contoh soal:
Jelaskan persamaan dan perbedaan DNA dan RNA.
Gambarkan skema untai DNA yang memiliki 6 nukleotida.
Apa yang dimaksud dengan transkripsi dan translasi dalam sintesis proten ?
2. Keterampilan
Praktik di laboratorium: Praktikum isolasi DNA.
Produk : model heliks ganda DNA
3. Sikap
Penilaian sikap antar peserta didik.
Keterangan:
Skor = 1 – 3
Nilai = (skor yang diperoleh : skor maksimal) x 4
RUBRIK
No Penilaian Aspek Rubrik Skor
ketrampilan tahap (1 – 3)
1 Persiapan - Menggunakan jas lab. 1, jika terpenuhi 1
percobaan - Tersedia buku/ lembar praktikum aspek.
- Tersedia alat dan bahan praktikum
2 Pelaksanaan - Bekerja sesuai dengan prosedur 2, jika terpenuhi 2
percobaan - Menggunakan alat secara benar aspek
- Mengamati hasil percobaan dengan
tepat 3, jika terpenuhi 3
3 Kegiatan akhir - Membersihkan alat dengan baik aspek
praktikum - Mengembalikan alat ke tempat semula
- Membuang larutan/ sampah pada
tempatnya
4 Laporan tertulis - Keaslian laporan/ buatan sendiri
- Sistematika penulisan
- Performans
Keterangan : YA = 2, TIDAK = 1
...................................... ............................................
NIP................................ NIP.....................................
---------------
Pengetahuan:
3.4.1 Menjelaskan mekanisme pembelahan sel secara amitosis dengan
menggunakan gambar dengan benar.
3.4.2 Menjelaskan fase-fase mitosis dengan menggunakan gambar dengan benar.
3.4.3 Menjelaskan fase-fase meiosis dengan menggunakan gambar dengan benar.
3.4.4 Membandingkan mitosis dan meiosis dengan menggunakan tabel dengan
benar.
3.4.5 Menjelaskan mekanismegamteogenesis pada hewan dan manusia dengan
menggunakan gambar dengan benar.
3.4.6 Menganalisis perbedaan spermatogenesis dengan oogenesis dengan benar
melalui kajian literatur.
3.4.7 Menjelaskan mekanisme gametogenesis pada tumbuhan tingkat tinggi dengan
benar melalui kajian literatur.
3.4.8 Menganalisis perbedaan mikrosporogenesis dengan megasporogenesis yang
terjadi pada tumbuhan tingkat tinggi dengan benar melalui kajian literatur.
3.4.9 Menjelaskan akibat kegagalan mitosis dan miosis terhadap cacat pada
makhluk hidup dengan benar melalui kajian literatur.
Keterampilan:
4.4.1 Membuat bagan mitosis dan meiosis padamakhluk hidup dengan benar melalui
prosedur.
4.4.2 Melakukan pengamatan terhadap fase-fase mitosis yang terjadi pada akar
bawang merah menggunakan mikroskop.
4.4.3 Melaporkan secara lisan dan tertulis hasil pengamatan terhadap fase-fase
mitosis yang terjadi pada akar bawang merah.
C. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Sel memiliki kemampuan untuk membelah atau memperbanyak diri.
Pembelahan sel dapat terjadi pada organisme uniseluler maupun multiseluler
untuk perkembangbiakan, pertumbuhan dan mengganti sel-sel yang rusak atau
mati.
2. Materi Konsep
Pembelahan sel terjadi pada organisme uniseluler maupun multiseluler untuk
perkembangbiakan, pertumbuhan dan mengganti sel-sel yang rusak atau mati.
Pembelahan sel dibedakan menjadi dua macam, yaitu pembelahan secara
langsung (amitosis) dan pembelahan secara tidak langsung (mitosis dan
meiosis).
Amitosis terjadi pada organisme prokariotik.
Mitosis dan meiosis terjadi pada organisme eukariotik.
Sel-sel tubuh dihasilkan dari pembelahan mitosis, sedangkan sel-sel kelamin
dari pembelahan meiosis.
Tahapan mitosis yaitu interfase, profase, metafase, anafase, dan telofase
disertai tahapan sitokinesis.
Pembelahan meiosis menghasilkan 4 sel anakan dengan jumlah kromosom
separuh dari kromosom sel induknya.
Penerbit Erlangga, Irnaningtyas Page 39
Gametogenesis adalah proses pembentukan sel kelamin (gamet).
Gametogenesis pada manusia dan hewan adalah spermatogenesis dan
oogenesis.
Gametogenesis pada tumbuhan tingkat tinggi adalah mikrosporogenesis dan
megasprogenesis.
Setiap 1 sel spermatogonium akan menghasilkan 4 spermatozoa yang
semuanya fungsional.
Setiap 1 sel oogonium hanya menghasilkan 1 ovum yang fungsional.
Mikrosporogenesis adalah proses pembentukan mikrospora (serbuk sari).
Megasporogenesis adalah proses pembentukan megaspora.
3. Materi Prosedural
Pengamatan pembelahan mitosis pada sel-sel tumbuhan.
Pembuatan bagan pembelahan mitosis dan meiosis.
E. Metode Pembelajaran
Presentasi peserta didik
Diskusi kelas
Praktikum
Kuis
Pembelajaran kooperatif
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1 = 4 x 45 menit
Pembelahan amitosis
Identifikasi Masalah
Peserta didik dimotivasi untuk mengemukakan
pertanyaan-pertanyaan, setelah mengamati
Penerbit Erlangga, Irnaningtyas Page 41
gambar/ video animasi pembelahan sel,
misalnya:
- Apa tujuan pembelahan sel pada organisme
bersel satu?
- Apa akibatnya jika sel-sel penyusun jaringan
tubuh mengalami pembelahan?
- Apakah mekanisme pembelahan sel secara
mitosis sama dengan meiosis?
- Sel-sel apakah yang mengalami pembelahan
mitosis?
- Sel-sel apakah yang mengalami pembelahan
secara meiosis?
- Apakah yang dimaksud gen dan kromosom?
- Bagaimanakah mekanisme pembelahan
mitosis dan meiosis?
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan kajian
literatur secara cermat dan teliti tentang
pembelahan sel (halaman 130 – 143).
Peserta didik diminta untuk mempelajari cara
kerja praktikum tentang pembelahan mitosis
pada sel-sel tumbuhan (halaman 138 – 139).
Peserta didik diberi kesempatan untuk menanya
jika kurang memahami.
Guru memberikan penjelasan untuk
mempertegas cara kerja praktikum yang benar.
Guru mengingatkan agar peserta didik bekerja
dengan hati-hati, misalnya ketika menggunakan
pemanas bunsen agar tidak terjadi kebakaran.
Hati-hati menggunakan mikroskop agar tidak
pecah.
Setiap kelompok melakukan kegiatan praktikum
pembelahan mitosis pada sel-sel tumbuhan.
Peserta didik mencatat data-data hasil
pengamatan ke dalam tabel pengamatan.
Pengolahan Data
Peserta didik mengkaji literatur dari buku teks
tentang fase-fase pembelahan mitosis (halaman
134 – 137).
Guru mengajak kelompok untuk:
- mendiskusikan data hasil percobaan untuk
mengetahui fase-fase pembelahan mitosis
pada sel-sel akar bawang merah.
- mengidentifikasi sel-sel bawang merah yang
manakah yang sedang mengalami
pembelahan mitosis pada fase-fase tertentu.
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas untuk memverifikasikan data
percobaan dengan teori pada buku sumber,
tentang pembelahan sel.
Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok
lainnya.
Guru bersama peserta didik membahas jawaban
pertanyaan pada lembar kegiatan (halaman 139).
Guru memfasilitasi peserta didik untuk
memahami gambar tahap-tahap pembelahan sel-
sel secara amitosis, mitosis, maupun meiosis.
2. Bahan ajar:
Bahan presentasi dan video pembelahan sel
Bahan praktikum: bawang merah segar, larutan HCl, dan larutan asetokarmin
3. Alat:
Komputer/LCD, VCD/CD player.
Mikroskop, gelas arloji, kaca objek, silet tajam, pemanas Bunsen, korek api,
gelas, lidi, pipet, dan kertas tisu.
2. Keterampilan
Praktik di laboratorium: Pengamatan pembelahan mitosis pada sel-sel
tumbuhan.
Pembuatan bagan pembelahan mitosis dan meiosis
3. Sikap
Pengamatan sikap dan perilaku pada kegiatan diskusi.
Keterangan:
Skor = 1 – 3
Nilai = (skor yang diperoleh : skor maksimal) x 4
RUBRIK
No Penilaian Aspek Rubrik Skor
ketrampilan tahap (1 – 3)
1 Persiapan - Menggunakan jas lab. 1, jika terpenuhi 1
percobaan - Tersedia buku/ lembar praktikum aspek.
- Tersedia alat dan bahan praktikum
2 Pelaksanaan - Bekerja sesuai dengan prosedur 2, jika terpenuhi 2
percobaan - Menggunakan alat secara benar aspek
- Mengamati hasil percobaan dengan
tepat 3, jika terpenuhi 3
3 Kegiatan akhir - Membersihkan alat dengan baik aspek
praktikum - Mengembalikan alat ke tempat semula
- Membuang larutan/ sampah pada
tempatnya
4 Laporan tertulis - Keaslian laporan/ buatan sendiri
- Sistematika penulisan
- Performans
...................................... ............................................
NIP................................ NIP.....................................
------------------
4.5 Mengaitkan pola-pola Hukum Mendel dengan peristiwa yang ditemukan sehari-
hari.
4.6 Mengevaluasi pola-pola hereditas pautan dan pindah silang
Pengetahuan:
3.5.1 Membedakan hukum Mendel I dan hukum Mendel II.
3.5.2 Membuat diagram penyilangan monohibrid dan dihibrid.
3.5.3 Menghitung rasio fenotipe F2 pada contoh penyilangan monohibrid dan dihibrid.
3.5.4 Membuat contoh penyilangan backcross dan testcross dengan menggunakan
diagram papan catur (kotak Punnett) dan diagram anak garpu (Bracket).
3.5.5 Menghitung jumlah macam gamet, fenotipe, dan genotipe dengan diagram
anak garpu.
3.5.6 Menganalisis perbedaan rasio fenotipe hasil penyilangan dari peristiwa
penyimpangan semu hukum Mendel akibat interaksi antar alel (kodominan,
dominansi tidak sempurna/intermediet, alel ganda, alel letal).
3.5.7 Menganalisis perbedaan rasio fenotipe hasil penyilangan dari peristiwa
penyimpangan semu hukum Mendel akibat interaksi genetik (atavisme,
epistasis-hipostasis, polimeri, kriptomeri, komplementer).
3.6.1 Menjelaskan peristiwa tautan (linkage), pindah silang (crossing over), dan
gagal berpisah (non-disjunction).
Keterampilan
4.5.1 Melakukan pengamatan terhadap objek di lingkungan sekitar berkaitan dengan
peristiwa penyimpangan semu hukum Mendel.
4.5.2 Melaporkan secara lisan dan tertulis hasil simulasi penyilangan monohibrid.
4.5.3 Melaporkan secara lisan dan tertulis hasil simulasi penyilangan dihibrid dengan
penyimpangan semu hukum Mendel.
C. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Penurunan atau pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya
melalui gen, disebut hereditas. Gregor Johann Mendel menyampaikan eksperimen
penyilangan (hibridisasi) kacang ercis.
2. Materi Konsep
Sifat-sifat makhluk hidup akan diturunkan dari generasi ke generasi berikutnya.
Gen merupakan karakteristik yang diturunkan sehingga meskipun terjadi
mitosis dan meiosis bentuk dan identitas setiap gen di dalam kromosom adalah
tetap
Pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya mengikuti aturan tertentu
(Pola-pola hereditas).
Hukum mendel I merupakan kaidah pemisahan alel secara bebas pada saat
pembelahan meiosis dalam pembentukan gamet yang dapat dibuktikan dalam
persilangan monohibrid dengan hasil rasio fenotipe F2 adalah 3 :1.
Hukum Mendel II merupakan kaidah yang menyatakan bahwa setiap alel
berpasangan secara bebas dengan alel lainnya yang tidak sealel pada waktu
pembentukan gamet.
Hukum Mendel II dapat dibuktikan dalam persilangan dihibrid dengan hasil
rasio fenotipe F2 sebesar 9 : 3 : 3 : 1
Angka perbandingan yang menyimpang dengan hukum Mendel
(penyimpangan semu hukum Mendel) merupakan akibat dari interaksi antaralel
(kodomain, dominansi tidak sempurna, alel ganda, dan alel letal)dan interaksi
genetik (atavisme, epistasis-hipostasis, polimeri, kriptomeri, dan
komplementer).
Penyimpangan semu hukum Mendel dapat terjadi karena interaksi antaralel
dan interaksi genetik.
Bentuk peristiwa lainnya dalam pola-pola hereditas, antara lain tautan
(linkage), pindah silang (crossing over), dan gagal berpisah (nondisjunction).
Jenis kelamin merupakan salah satu sifat yang diwariskan dari generasi ke
generasi berikutnya.
3. Materi Prosedural
Praktikum penyilangan monohibrid
E. Metode Pembelajaran
Presentasi peserta didik
Diskusi
Praktikum
Kuis
Identifikasi Masalah
Peserta didik dimotivasi untuk mengemukakan
pertanyaan-pertanyaan, setelah mengamati
gambar berkaitan dengan pola-pola hereditas,
misalnya:
- Mengapa manusia memiliki ciri-ciri fisik yang
berbeda?
- Bagaimana cara Mendel mempelajari genetik
pada makhluk hidup?
- Apa yang ditemukan Mendel setelah
melakukan penyilangan kacang ercis?
- Mengapa Mendel memiliki kacang ercis
sebagai objek penelitiannya?
- Bagaimanakah isi hukum Mendel I dan hukum
Mendel II?
- Bagaimana menghitung rasio fenotipe dan
rasio genotipe keturunan pada penyilangan
monohibrid dan dihibrid?
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan peserta didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan kajian
literatur secara cermat dan teliti tentang pola-pola
hereditas subtopik hukum Mendel I dan hukum
Mendel II, menghitung rasio genotipe dan fenotipe
keturunan dari suatu penyilangan (halaman 160 –
175).
Peserta didik diminta untuk mempelajari cara kerja
praktikum tentang penyilangan monohibrid
(halaman 165 – 166). Peserta didik diberi
kesempatan untuk menanya jika kurang
memahami.
Guru memberikan penjelasan untuk mempertegas
cara kerja praktikum yang benar. Guru
mengingatkan agar peserta didik bekerja dengan
teliti dalam menghitung kancing untuk simulasi
penyilangan monohibrid.
Pengolahan Data
Peserta didik mengkaji literatur dari buku teks
tentang hukum Mendel I (halaman 164 – 165).
Guru mengajak kelompok untuk:
- mendiskusikan data hasil percobaan untuk
mengetahui rasio fenotipe F2 pada penyilangan
monohibrid.
- menjawab pertanyaan yang ada di lembar
kegiatan (halaman 166).
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas untuk memverifikasikan data
percobaan dengan teori pada buku sumber,
tentang hukum Mendel I.
Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok lainnya.
Guru bersama peserta didik membahas jawaban
pertanyaan pada lembar kegiatan (halaman 166).
Guru memfasilitasi peserta didik untuk memahami
cara menghitung rasio fenotipe maupun genotipe
dari beberapa tipe penyilangan monohibrid dan
dihibrid.
Kelinci himalayan
Ayam creeper
Identifikasi Masalah
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan peserta didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan kajian
literatur secara cermat dan teliti tentang
penyimpangan semu hukum Mendel (halaman 176
– 193).
Peserta didik diminta untuk mempelajari cara kerja
praktikum tentang penyimpanagan semu hukum
Mendel (halaman 186 – 1187). Peserta didik diberi
kesempatan untuk menanya jika kurang
memahami.
Guru memberikan penjelasan untuk mempertegas
cara kerja praktikum yang benar. Guru
mengingatkan agar peserta didik bekerja dengan
teliti dalam menghitung turus suatu genotipe F2
pada peristiwa penyimpangan semu hukum
Mendel epistasis-hipostasis.
Setiap kelompok melakukan kegiatan praktikum
penyimpangan semu hukum Mendel.
Peserta didik mencatat data-data hasil
pengamatan ke dalam tabel pengamatan.
Pengolahan Data
Peserta didik mengkaji literatur dari buku teks
tentang epistasis-hipostasis (halaman 186 – 187).
Guru mengajak kelompok untuk:
- mendiskusikan data hasil percobaan untuk
mengetahui rasio fenotipe F2 pada peristiwa
epistasis-hipostasis dalam penyilangan dihibrid
(dua sifat beda).
- menjawab pertanyaan yang ada di lembar
kegiatan (halaman 187).
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas untuk memverifikasikan data
percobaan dengan teori pada buku sumber,
Penerbit Erlangga, Irnaningtyas Page 57
tentang penyimpangan semu hukum Mendel.
Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok lainnya.
Guru bersama peserta didik membahas jawaban
pertanyaan pada lembar kegiatan (halaman 187).
Guru memfasilitasi peserta didik untuk memahami
cara menghitung rasio fenotipe dan genotipe dari
beberapa tipe penyilangan pada pola
penyimpangan tertentu (misalnya epistasis-
hipostasis, atavisme, polimeri, komplementer, dan
kriptomeri).
Crossing over
2. Bahan ajar:
Bahan presentasi tentang pola-pola hereditas
Bahan praktikum: Kancing baju/ kancing genetika
3. Alat:
Komputer/LCD.
Alat tulis
H. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Membuat mind map
2. Keterampilan
Praktik di laboratorium: Praktikum penyilangan monohibrid
3. Sikap
Pengamatan sikap dan perilaku pada saat berdiskusi.
...................................... ...........................................
NIP................................ NIP.....................................
------------------
Pengetahuan
3.7.1 Menjelaskan pedigree penyakit menurun hemofilia pada keluarga kerajaan
Inggris.
3.7.2 Menjelaskan kriteria penentuan jenis kelamin (determinasi seks) pada
manusia.
3.7.3 Menghitung angka kemungkinan pemunculan jenis kelamin pada suatu tipe
perkawinan.
3.7.4 Menjelaskan genotipe dan fenotipe golongan darah sistem ABO, MN, dan
rhesus.
3.7.5 Menghitung angka rasio fenotipe golongan darah pada suatu tipe perkawinan.
3.7.6 Mengidentifikasi genotipe dan fenotipe kelainan dan penyakit menurun pada
manusia.
3.7.7 Menghitung rasio fenotipe hasil keturunan dari suatu tipe perkawinan berkaitan
dengan suatu kelainan dan penyakit menurun pada manusia.
3.7.8 Menjelaskan usaha-usaha dalam rangka perbaikan mutu genetik pada
manusia.
Keterampilan
4.7.1 Membuat pedigree sederhana tentang sifat-sifat yang tampak.
4.7.2 Melaporkan secara lisan dan tertulis hasil pengamatan tentang kelainan dan
penyakit menurun pada manusia.
C. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Hereditas pada manusia juga meliputi kelainan dan penyakit genetik
pada manusia. Kelainan dan penyakit genetik pada manusia dapat disebabkan
oleh alel-alel yang tertaut pada kromosom seks (gonosom) maupun kromosom
tubuh (autosom) dan hormon kelamin.
2. Materi Konsep
3. Materi Prosedural
Membuat pedigree tentang sifat-sifat yang tampak
E. Metode Pembelajaran
Presentasi Peserta didik
Pembelajaran kooperatif
Diskusi kelas
Praktikum
Kuis
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1 = 4 x 45 menit
2. Bahan ajar:
Bahan presentasi dan gambar tentang hereditas pad manusia
3. Alat:
Komputer/LCD.
Kertas karton, pensil warna, pensil.
4. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Ulangan harian.
Contoh soal:
Sebutkan kelainan yang disebabkan oleh alel resesif autosomal.
Apa yang dimaksud dengan galaktosemia?
Siapa yang menemukan penggolongan darah dengan sistem ABO?
Apa yang dimaksud dengan pedigree?
Jelaskan manfaat pembuatan pedigree?
Jika ayah bergolongan darah A sedangkan ibu bergolongan darah B,
bagaimanakah golongan darah anak-anaknya?
2. Keterampilan
Membuat pedigree tentang sifat-sifat yang tampak seperti warna kulit,
postur tubuh, bentuk cuping telinga, atau golongan darah.
3. Sikap
Pengamatan sikap dan perilaku pada saat berdikusi.
...................................... ...........................................
NIP................................ NIP.....................................
------------------
Pengetahuan
3.8.1 Menjelaskan pengertian mutasi dengan benar berdasarkan kajian literatur.
3.8.2 Menjelaskan jenis mutasi tingkat gen akibat perubahan jumlah basa nitrogen
dengan benar berdasarkan kajian literatur.
3.8.3 Menjelaskan perbedaan duplikasi, adisi, insersi, dan delesi pada mutasi tingkat
gen dengan menggunakan diagram dengan benar berdasarkan kajian literatur.
3.8.4 Menjelaskan jenis mutasi tingkat gen akibat perubahan jenis basa nitrogen
dengan benar berdasarkan kajian literatur.
3.8.5 Menjelaskan perbedaan urutan jenis asam amino penyusun hemoglobin
normal dengan hemoglobin penderita siklemia akibat mutasi gen dengan benar
berdasarkan kajian literatur.
3.8.6 Membedakan jenis mutasi kromosom delesi, duplikasi, inversi, translokasi dan
katenasi dengan benar berdasarkan kajian literatur.
3.8.7 Menjelaskan perbedaan mutasi akibat perubahan jumah kromosom euploid
dengan aneuploid dengan benar berdasarkan kajian literatur.
3.8.8 Menggambar diagram euploid dan aneuploid dengan benar berdasarkan kajian
literatur.
3.8.9 Membedakan autopoliploid dengan alopoliploid dengan benar berdasarkan
kajian literatur.
3.8.10 Menuliskan rumus nulisomi, monosomi, trisomi, dan tetrasomi dengan benar
berdasarkan kajian literatur.
3.8.11 Menyebutkan contoh mutagen kimia, mutagen fisika dan mutagen biologi
dengan benar berdasarkan kajian literatur.
3.8.12 Menjelaskan klasifikasi mutasi dengan benar berdasarkan kajian literatur.
3.8.13 Menyebutkan contoh kelainan pada manusia akibat mutasi dengan benar
berdasarkan kajian literatur.
Keterampilan
4.8.1 Melaporkan secara lisan dan tertulis hasil simulasi berkaitan dengan mutasi
tingkat gen dan kromosom dengan benar berdasarkan prosedur.
C. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Perubahan materi genetik dapat terjadi secara alami yang
menyebabkan berbagai jenis organisme pada tingkat sel maupun individu yang
memiliki sifat yang abnormal. Perubahan materi genetik tersebut dikenal sebagai
peristiwa mutasi.
2. Materi Konsep
Mutasi adalah peristiwa perubahan materi genetik kromosom atau DNA di
dalam inti sel.
Adanya perubahan materi genetik menyebabkan perubahan sifat pada tingkat
sel maupun tingkat individu.
Berdasarkan tingkatan terjadinya, mutasi dibedakan menjadi dua macam yaitu
mutasi tingkat gen dan mutasi tingkat kromosom.
Mutasi tingkat gen dapat terjadi akibat perubahan jumlah basa nitrogen
(duplikasi/penggandaan, adisi/penambahan, insersi/penyisipan, dan
delesi/pengurangan), perubahan macam basa nitrogen (substitusi transisi dan
substitusi transverse), perubahan letak urutan basa nitrogen pada rantai
nukleotida (transposisi).
Mutasi tingkat kromosom dapat terjadi akibat perubahan struktur kromosom
(delesi, duplikasi, inverse, translokasi, dan katenasi) dan perubahan jumlah
kromosom (Euploid dan aneuploid).
Kelainan pada manusia akibat mutasi adalah sindrom Klinefelter, sindrom
Turner, sindrom tripel X, sindrom Jacob, sindrom Y, hermafrodit, sindrom cri du
chat, sindrom Patau, sindrom Edward, sindrom Down, dan sindrom Wolf.
3. Materi Prinsip
Mutasi yang terjadi pada sel-sel somatik janin dapat menyebabkan teratogen
(cacat sejak lahir).
4. Materi Prosedural
Mengetahui bahan bahan penyebab mutasi menggunakan word square
E. Metode Pembelajaran
Diskusi
Pembelajaran kooperatif
Praktikum
Kuis
Mind map
F. Kegiatan Pembelajaran
Domba ancon
Penerbit Erlangga, Irnaningtyas Page 75
Identifikasi Masalah
Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan hasil pengamatan
gambar peristiwa mutasi.
- Apa yang dimaksud dengan mutasi?
- Apa yang menyebabkan terjadinya
mutasi?
- Apakah mutasi bersifat merugikan?
- Adakah mutasi yang menguntungkan?
- Apakah buah semangka tanpa biji
akibat mutasi materi genetik?
- Bagaimana terjadinya mutasi?
- Bagaimana terjadinya domba ancon?
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan
kajian literatur secara cermat dan teliti
tentang mutasi subtopik pengertian mutasi
dan jenis mutasi (halaman 251 – 262).
Pengolahan Data
Kelompok diminta untuk melakukan
kegiatan 7.1 bermain simulasi tentang
mutasi gen dan mutasi kromosom
(halaman 262).
Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan:
- Peristiwa mutasi tingkat gen seperti
perubahan jumlah basa nitrogen akibat
duplikasi, adisi, insersi, delesi ).
- Peristiwa mutasi tingkat kromosom
seperti perubahan struktur kromosom
akibat delesi, duplikasi, inversi,
translokasi, katenasi kromosom.
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas tentang mutasi gen dan
mutasi kromosom.
Setiap kelompok mengomunikasikan
hasil diskusinya, dan ditanggapi oleh
kelompok lainnya.
Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep. Kelompok bisa
menunjukkan hasil simulasi tentang
Penerbit Erlangga, Irnaningtyas Page 76
peristiwa mutasi, kelompok lainnya
menebak/ menjawab jenis mutasi yang
terjadi.
Mutagen kimia
Manusia akar
Siklemia
Identifikasi Masalah
Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan hasil pengamatan
gambar kelainan akibat mutasi.
- Apa yang menyebabkan mutasi?
- Apakah bahan-bahan kimia merupakan
mutagen?
- Selain bahan kimia, adakah mutagen
yang lainnya (mutagen fisika dan
mutagen biologi)?
- Apakah mutasi dapat menyebabkan
penyakit pada manusia?
- Apa yang menyebabkan terjadinya
kelainan “manusia akar”?
- Jenis mutasi apakah yang
menyebabkan penyakit siklemia?
- Peristiwa mutasi apakah yang
menyebabkan sindrom Klinefelter dan
sindrom Patau?
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan
kajian literatur secara cermat dan teliti
tentang mutasi subtopik mutagen,
klasifikasi mutasi, kelainan akibat mutasi,
dan mutasi dalam mekanisme evolusi
(halaman 263 – 273).
Pengolahan Data
Kelompok diminta untuk melakukan
kegiatan 7.2 menemukan berbagai jenis
mutagen pada word square (halaman
265), dan menuliskan hasilnya ke dalam
tabel.
Setiap kelompok menjawab pertanyaan
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas tentang mutagen, klasifikasi
mutasi, kelainan akibat mutasi, dan mutasi
dalam mekanisme evolusi.
Setiap kelompok mengomunikasikan
hasil diskusinya, dan ditanggapi oleh
kelompok lainnya.
Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep. Kelompok bisa
menunjukkan hasil penemuan berbagai
jenis mutagen pada word square.
2. Bahan ajar:
Bahan presentasi tentang mutasi
3. Alat:
Komputer/LCD, VCD/CD player.
H. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Mind Map
c. Ulangan harian.
Contoh soal:
Jelaskan ciri-ciri mutan sindrom Wolf.
Bagaimanakah cara membuat tanaman buah-buhan poliploid?
Jelaskan perbedaan autopoliploid dengan alopoliploid.
Tuliskan rumus monosomi.
Tuliskan masing-masing 3 contoh mutagen yang merupakan mutagen
kimia, mutagen fisika, dan mutagen biologi.
Adakah hubungan antara peristiwa mutasi dengan proses evolusi
organisme?
2. Keterampilan
Pelaporan secara lisan dan tulisan hasil penemuan berbagai jenis mutagen
pada word square
3. Sikap
Pengamatan sikap dan perilaku pada saat berdiskusi
Indikator : Melaporkan secara tertulis hasil simulasi berkaitan dengan mutasi tingkat
gen dan kromosom.
Judul kegiatan : Mutasi gen dan kromosom
Tanggal Penilaian :……………………….
Kelas :………………………
No Nama Aspek yang dinilai Jumlah Nilai
Kebenaran Kelengkapan Sistematika Tatabahas Skor
konsep gagasan penulisan a
1
2
...................................... ...........................................
NIP................................ NIP.....................................
------------------
Pengetahuan
3.9.1 Menjelaskan pengertian evolusi.
3.9.2 Mendeskripsikan jenis-jenis evolusi.
3.9.3 Menjelaskan perkembangan pemikiran evolusi sebelum teori Darwin.
3.9.4 Menjelaskan perjalanan Darwin dalam penemuan teori evolusi.
3.9.5 Menjelaskan teori evolusi Darwin.
3.9.6 Menjelaskan perbandingan antara teori evolusi Lamarck, Weismann, dan
Darwin.
3.9.7 Menjelaskan fenomena-fenomena berkaitan dengan teori evolusi, seperti
adaptasi dan seleksi alam.
3.9.8 Mendeskripsikan petunjuk adanya evolusi, misalnya fosil, perbandingan
anatomi dan embriologi, dan peristiwa domestikasi.
3.9.9 Menjelaskan proses evolusi kuda dengan menggunakan gambar.
3.9.10 Memberikan contoh-contoh homologi dan analogi.
3.9.11 Menganalisis pohon filogenetik makhluk hidup yang menunjukkan hubungan
evolusi.
3.9.12 Menjelaskan peranan variasi genetik akibat rekombinasi gen dan mutasi gen
terhadap mekanisme evolusi.
3.9.13 Menjelaskan hukum Hardy-Weinberg.
3.9.14 Menghitung frekuensi alel dan frekuensi genotipe dalam suatu populasi.
3.9.15 Menjelaskan faktor penyebab perubahan kesetimbangan frekuensi alel dan
genotipe dalam populasi.
3.9.16 Menjelaskan mekanisme terbentuknya spesies baru (spesiasi).
C. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Evolusi adalah perubahan perlahan-lahan dalam waktu yang sangat
lama. Berdasarkan jumlah spesies yang berevolusi dan dihasilkan, evolusi dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu evolusi divergensi dan konvergensi. Evolusi
duvergensi merupakan evolusi yang diawali dari satu spesies kemudian
menghasilkan banyak spesies baru.
Pemikiran mengenai evolusi sebenarnya sudah muncul sejak dahulu. Salah satunya
adalah Charles Robert Darwin. Darwin melakukan pelayaran dengan kapal HMS
Beagle. Selain Charles Darwin, ilmuwan lainnya juga berpendapat tentang teori
evolusi, yaitu Jean Baptiste Lamarck.
2. Materi Konsep
Evolusi adalah perubahan perlahan-lahan dalam waktu yang sangat lama.
Waktu proses evolusi sangat lama, yaitu, ratusan, ribuan hingga jutaan tahun.
Evolusi dapat dibedakan menjadi evolusi kosmik (evolusi universe) dan evolusi
organik (evolusi makhluk hidup), mikroevolusi dan makroevolusi (evolusi
transpesifik), evolusi progresif dan evolusi regresif, sereta evolusi divergensi
dan evolusi konvergensi.
3. Materi Prosedural
Membuat karya tulis (makalah) tentang pandangan kontroversi teori
perancangan cerdas (intelligent design) terhadap teori evolusi Darwin.
E. Metode Pembelajaran
Presentasi Peserta didik
Diskusi
Pembelajaran kooperatif
Kuis
F. Kegiatan Pembelajaran
Identifikasi Masalah
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan
kajian literatur secara cermat dan teliti
tentang evolusi subtopik pengertian evolusi,
teori-teori evolusi dari para ahli (halaman
282 – 290).
Pengolahan Data
Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan:
- Perkembangan teori evolusi sebelum
Darwin.
- Perbandingan beberapa teori evolusi,
antara lain menurut Darwin, Lamarck,
dan Weisman.
Kelompok diminta untuk mempelajari peta
jalur pelayaran Darwin, dan gambar
perbandingan proses evolusi jerapah
menurut Lamarck dan Darwin.
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas tentang perbandingan
beberapa teori evolusi.
Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok
lainnya.
Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep teori-teori evolusi.
Fosil Archaeopteryx
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan
kajian literatur secara cermat dan teliti
tentang evolusi subtopik fenomena yang
berkaitan dengan teori evolusi dan petunjuk
adanya evolusi (halaman 290 – 300).
Peserta didik diminta untuk mempelajari
cara kerja praktikum tentang adaptasi dan
seleksi (halaman 292 – 293), dan diberi
kesempatan untuk menanya jika kurang
paham.
Guru memberikan penjelasan untuk
mempertegas cara kerja praktikum yang
benar, dan tidak merusak rumput yang
tumbuh di lapangan tempat kegiatan.
Kelompok melakukan praktikum di lapangan
rumput, yaitu kegiatan 8.1 tentang adaptasi
dan seleksi (halaman 292 – 293).
Peserta didik mencatat data-data hasil
pengamatan ke dalam tabel pengamatan.
Pengolahan Data
Peserta didik mengolah data hasil
pengamatan dengan bantuan pertanyaan-
pertanyaan pada lembar kerja (halaman
293).
Guru mengajak kelompok untuk
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas untuk memverifikasikan data
hasil praktikum dengan teori pada buku
sumber, untuk membuktikan adanya
peristiwa seleksi alam.
Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok
lainnya.
Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep.
Guru bersama peserta didik membahas
jawaban pertanyaan pada lembar kegiatan
(halaman 293).
2. Bahan ajar:
Bahan presentasi tentang evolusi
3. Alat:
Komputer/LCD
H. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Ulangan harian.
Contoh soal:
Apakah perbedaan teori evolusi menurut Lamarck dengan Weismann?
Apa yang dimaksud dengan evolusi ?
Sebutkan perbedaan antara homologi dan analogi.
Bagaimana seleksi alam berperan dalam kehidupan ?
Bagaimana bunyi hukum Hardy-Weinberg ?
2. Keterampilan
3. Sikap
Pengamatan sikap dan perilaku pada saat berdiskusi.
Tanggal :…………………
Kelas :…………………
...................................... ............................................
NIP................................ NIP.....................................
Pengetahuan
3.3.1 Menjelaskan pengertian bioteknologi.
3.3.2 Menjelaskan perbedaan bioteknologi konvensional dengan bioteknologi
modern.
3.3.3 Menjelaskan pengembangan bioteknologi kondisi non-steril dan steril.
3.3.4 Menjelaskan peranan mikroorganisme penghasil makanan dan minuman.
3.3.5 Mendeskripsikan mikroorganisme penghasil protein.
3.3.6 Mendeskripsikan mikroorganisme penghasil zat-zat organik, enzim, dan
vitamin.
3.3.7 Menjelaskan peranan mikroorganisme penghasil obat.
3.3.8 Mendeskripsikan mikroorganisme penghasil energi.
3.3.9 Menjelaskan peranan mikroorganisme pembasmi hama tanaman
(biopestisida).
3.3.10 Menjelaskan pemanfaatan mikroorganisme dalam bidang peternakan.
3.3.11 Menjelaskan peranan mikroorganisme pengolah limbah (bioremidiasi).
3.3.12 Menjelaskan bioplastik.
3.3.13 Menjelaskan peranan mikroorganisme dalam bidang pertambangan.
3.3.14 Menjelaskan prinsip kultur jaringan pada tumbuhan.
3.3.15 Menjelaskan tahapan kloning embrio dan kloning transfer inti pada hewan
dengan menggunakan diagram.
3.3.16 Menjelaskan teknologi hibridoma.
3.3.17 Menjelaskan prinsip rekombinasi DNA.
3.3.18 Menjelaskan tahapan teknologi plasmid dengan menggunakan diagram.
3.3.19 Mendeskripsikan organisme transgenik.
3.3.20 Menganalisis dampak negatif penerapan bioteknologi.
Keterampilan
C. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Kemajuan di bidang bioteknologi saat ini, bahwa perkembangbiakan
tanaman bisa dilakukan dengan kultur jaringan yang memanfaatkan sifat
totipotensi.
2. Materi Konsep
Bioteknologi adalah ilmu yang menerapkan prinsip ilmiah dan kerekayasaan untuk
penanganan dan pengolahan bahan mentah organik maupun anorganik dengan
bantuan makhluk hidup seperti mikroorganisme, sel hewan dan tumbuhan untuk
meningkatkan potensi makhluk hidup, menghasilkan produk dan jasa bagi
kepentingan hidup manusia.
Bioteknologi dapat dibedakan menjadi bioteknologi konvensional dan bioteknologi
modern, bioteknologi kondisi non-steril dan steril.
Prinsip bioteknologi yang digunakan pada proses fermentasi, yaitu prinsip respirasi
anaerob oleh ragi (jamur).
Penerapan bioteknologi dalam segala bidang kehidupan semakin meningkat sejak
ditemukannya struktur dan fungsi DNA.
Pemanfaatan mikroorganisme dalam bioteknologi, antara lain sebagai penghasil
makanan/minuman, protein, zat organik, enzim, vitamin, obat, energi, biopestisida,
bioremediasi, bioplastik dan pertambangan.
Dampak negative bioteknologi, kemungkinan menciptakan mikroorganisme
pangan baru, timbulnya bahan makanan yang mengandung protein baru bersifat
Penerbit Erlangga, Irnaningtyas Page 98
toksik, munculnya tanaman supergulma, teknik bayi tabung, membingungkan
status orangtuanya, resiko tinggi bagi organisme hasil kloning, penyebaran bakteri
strain secara liar, erosi plasma nutfah, terganggunya keseimbangan ekosistem,
dan penyalahgunaan senjata biologis.
3. Materi Prosedural
Membuat yoghurt susu kedelai (soyghurt)
E. Metode Pembelajaran
Presentasi Peserta didik
Diskusi
Pembelajaran kooperatif
Praktikum
Mind map
Kuis
F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1 = 4 x 45 menit
No Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Waktu
Pembelajaran Discovery Learning (Penemuan) (menit)
1 Pendahuluan Pendahuluan 15’
Peserta didik berada di laboratorium, dan
duduk sesuai dengan kelompoknya masing-
masing.
Guru memberikan salam dan berdoa bersama
(sebagai implementasi nilai religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
Apersepsi: Menggali pengetahuan peserta
didik tentang bioteknologi.
Memotivasi:
- Guru menjelaskan manfaat mempelajari
bioteknologi, agar kehidupan manusia
semakin maju dan sejahtera dengan
dihasilkannya produk-produk melalui
penerapan bioteknologi.
- Guru menanyakan persiapan bahan-bahan
praktik membuat soyghurt yang di bawa
peserta didik: alat (stoples, blender, kain
saring, panci perebus, kompor) dan bahan
kacang kedelai yang sudah direndam 8
jam, gula pasir, susu skim).
Guru mengajak peserta didik untuk
mengidentifikasi indikator pembelajaran.
Identifikasi Masalah
Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan hasil pengamatan
gambar/video tentang produk bioteknologi.
- Apa yang dimaksud dengan bioteknologi?
- Produk apa saja yang dihasilkan oleh
bioteknologi?
- Jenis mikroorganisme apakah yang
dipergunaakan untuk membuat tempe,
tape, kecap, dan yoghurt?
- Bagaimana cara membuat yoghurt?
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan kajian
literatur secara cermat dan teliti tentang
pengertian bioteknologi, diagram bioteknologi,
perbedaan bioteknologi konvensional dan
modern, pengembangan bioteknologi kondisi
steril dan nonsteril (halaman 320 – 324).
Peserta didik diminta untuk mempelajari cara
kerja praktikum tentang pembuatan soyghurt
(halaman 329 – 330), dan diberi kesempatan
untuk menanya jika kurang paham.
Guru memberikan penjelasan untuk
mempertegas cara kerja praktikum yang benar,
cara mengerjakannya harus steril agar tidak
tercemar organisme lainnya yang bersifat
patogen. Hati-hati menggunakan kompor agar
Penerbit Erlangga, Irnaningtyas Page 100
tidak terjadi kebakaran.
Setiap kelompok melakukan kegiatan
praktikum pembuatan soyghurt. Waktu
inkubasi bakteri selama 12 jam, sehingga
hasilnya baru bisa dinilai keesokan harinya.
Pengolahan Data
Peserta didik menjawab pertanyaan yang ada
di lembar kegiatan (halaman 330).
Peserta didik mengkaji literatur dari buku teks
tentang penggunaan mikroorganisme dalam
bioteknologi (halaman 325 – 340).
Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan:
- pemanfaatan mikroorganisme penghasil
makanan dan minuman;
- pemanfaatan mikroorganisme penghasil
protein;
- pemanfaatan mikroorganisme penghasil
zat-zat organik, enzim, dan vitamin;
- pemanfaatan mikroorganisme penghasil
obat;
- pemanfaatan mikroorganisme penghasil
energi;
- pemanfaatan mikroorganisme sebagai
biopestisida;
- pemanfaatan mikroorganisme dalam bidang
peternakan;
- pemanfaatan mikroorganisme di bidang
pertambangan;
- bioremidiasi;
- bioplastik.
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas untuk memverifikasikan data
percobaan dengan bantuan menjawab
pertanyaan yang ada di lembar kegiatan
(halaman 330).
Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya tentang pemanfaatan
mikroorganisme dalam bioteknologi, dan
ditanggapi oleh kelompok lainnya.
Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep.
Identifikasi Masalah
Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan hasil pengamatan
gambar kultur jaringan, kloning, dan
produk yang memanfaatkan rekayasa
genetika.
- Apa yang dimaksud dengan teknik
kultur jaringan?
- Bagaimana teknik kultur jaringan?
- Bagaimana teknik kloning yang
menghasilkan domba Dolly?
- Apa yang dimaksud dengan tanaman
transgenik?
- Bagaimana teknik pembuatan tanaman
transgenik?
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan
kajian literatur secara cermat dan teliti
tentang tentang kultur jaringan, kloning,
Pengolahan Data
Setiap kelompok diminta memainkan
puzzel hasil karyanya untuk memahami
metode-metode rekayasa genetika dalam
aplikasi bioteknologi.
Setiap kelompok menjawab pertanyaan
pada lembar kegiatan 9.2 (halaman 358).
Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan: metode-metode rekayasa
genetika dalam aplikasi bioteknologi.
Pembuktian (Verifikasi)
Setiap kelompok menunjukkan puzzel hasil
karyanya.
Antar kelompok bertukar puzzel, kemudian
kelompok lainnya diminta menyusun
puzzel tersebut dengan tujuan peserta
didik memahami urutan langkah-langkah
dalam metode rekayasa genetika.
Setiap kelompok mengemukakan
pendapatnya tentang isi materi yang
digambarkan pada puzzel kelompok
lainnya. Kelompok yang berbeda diberi
kesempatan untuk menanggapinya.
Diskusi kelas tentang metode-metode
rekayasa genetika dalam aplikasi
bioteknologi seperti teknologi hibridoma,
teknologi plasmid, dan mekanisme
pembuatan organisme transgenik.
Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep.
3. Pertemuan ke -3 = 4 x 45 menit
No Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Waktu
Pembelajaran Discovery Learning (Penemuan) (menit)
non-eksperimen
1 Pendahuluan Guru memberikan salam dan berdoa 20’
bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas
dan pembiasaan (sebagai implementasi
nilai disiplin).
Apersepsi: Guru menggali pengetahuan
peserta didik tentang dampak positif dan
dampak negatif bioteknologi.
Memotivasi:
- Guru menanyakan kepada peserta
didik: Mungkinkah bioteknologi akan
disalahgunakan oleh pihak-pihak
tertentu yang tidak bertanggung
jawab?
- Guru menyampaikan manfaat belajar
dampak negatif bioteknologi, agar
selalu berhati-hati dalam
menggunakan produk bioteknologi
karena sebagian bisa menimbulkan
resiko seperti alergi dari mengonsumsi
makanan dari organisme transgenik.
Identifikasi Masalah
Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan hasil mendengar
paparan guru / membaca wacana dari
media, misalnya:
- Apa akibatnya jika kloning diterapkan
pada manusia?
- Apa akibatnya jika mikroorganisme
pemakan limbah minyak terlepas ke
alam bebas?
- Apa akibatnya jika mikroorganisme
pengurai limbah plastik terlepas dan
hidup di alam bebas?
Pengumpulan Data
Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
Guru mengajak peserta didik melakukan
kajian literatur secara cermat dan teliti
tentang tentang dampak negatif
bioteknologi (halaman 358 – 360).
Peserta didik bisa mencari informasi
tambahan lainnya dari internet.
Pengolahan Data
Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan: dampak negatif
bioteknologi dan cara-cara alternatif untuk
mencegah atau menangani dampak
negatif tersebut.
Pembuktian (Verifikasi)
Diskusi kelas tentang dampak negatif
bioteknologi dan cara-cara alternatif untuk
mencegah atau menangani dampak
negatif tersebut.
Setiap kelompok mengemukakan
H. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Ulangan harian.
Contoh soal:
Jelaskan perbedaan bioteknologi modern dengankovensional.
Jelaskan secara siangkat cara pembuatan soyghurt dari kacang kedelai.
Sebutkan dampak negative adanya bioteknologi.
Apa yang dimaksud dengan rekayasa genetika?
Bagaimana proses kloning pada makhluk hidup?
Jelaskan teknologi plasmid dalam pembuatan hormon insulin dengan
menggunakan skema.
...................................... ............................................
NIP................................ NIP.....................................