Anda di halaman 1dari 171

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : SMA N 1 Medan


Kelas / Semester : XII / 1
Materi Pembelajaran : Pertumbuhan dan Perkembangan
Alokasi Waktu : 4 X 45 menit
Jumlah Pertemuan : 2 kali pertemuan

A. Kompetensi Dasar (KD)


3.1 Menganalisis hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan proses pertumbuhan
dan perkembangan pada mahluk hidup berdasarkan hasil percobaan.

4.1 Merencanakan dan melaksanakan percobaan tentang faktor luar yang memengaruhi proses
pertumbuhan dan perkembangan tanaman, dan melaporkan secara tertulis dengan
menggunakan tatacara penulisan ilmiah yang benar.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


 Sikap
1.1.1 Mengubah perilakunya untuk mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan
Tuhan tentang pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.

2.1.1 Menunjukkan sikap dan perilaku ilmiah (teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta,
disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam melakukan observasi dan eksperimen
tentang pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.

 Pengetahuan
Menjelaskan perbedaan pengertian pertumbuhan dengan perkembangan pada
makhluk hidup.
Menganalisis status pertumbuhan dengan menggunakan kartu menuju sehat
(KMS) untuk mendapatkan konsep pertumbuhan dan perkembangan.
Menunjukkan bagian-bagian struktur biji.
Membandingkan struktur biji monokotil dengan dikotil.
Menyebutkan tiga tahapan proses pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan.
Menjelaskan proses fisiologi perkecambahan.
Membedakan pertumbuhan primer dengan pertumbuhan sekunder.
Membedakan zona-zona pada titik tumbuh akar dan titik tumbuh batang.
Mendeskripsikan faktor-faktor internal yang memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan.
Menjelaskan fungsi beberapa jenis fitohormon.
Mendeskripsikan faktor-faktor eksternal yang memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan.

 Keterampilan
Melakukan eksperimen tentang pengaruh faktor eksternal terhadap
perkecambahan.
Membuat rancangan eksperimen tentang pengaruh faktor eksternal terhadap
pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.
Melakukan eksperimen tentang pengaruh faktor eksternal terhadap pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan.
Melaporkan secara lisan dan tertulis hasil eksperimen tentang pengaruh faktor
eksternal terhadap pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.

Page 1
C. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan tingkat tinggi diawali
dari biji.

Page 2
Struktur Biji
Proses perkecambahan

Tipe perkecambahan epigeal


Tipe perkecambahan hypogeal

Faktor dalam (internal) dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan


tumbuhan. Contohnya yaitu hormon pada tumbuhan buah anggur tanpa biji dan
tanaman bonsai.

Buah anggur tanpa biji Tanaman bonsai

2. Materi Konsep
 Pertumbuhan adalah peristiwa perubahan biologis yang terjadi pada makhluk hidup
berupa pertambahan ukuran volume, tinggi, masa yang bersifat irreverisible, dan
dapat diukur secara kuantitatif.
 Perkembangan adalah proses menuju tercapainnya kedewasaan yang dinyatakan
secara kualitatif.
 Setiap makhluk hidup akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
 Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dibagi menjadi 3 tahap,
yaitu perkecambahan, pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.
 Faktor yang memengaruhi perkecambahan, yaitu air, oksigen, suhu dan cahaya.
 Pertumbuhan primer adalah proses pertumbuhan memanjang yang terjadi pada
ujung akar dan ujung batang, akibat aktivitas jaringan meristem primer.
 Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan membesar yang terjadi pada batang
akibat aktivitas meristem sekunder dan terjadi pada Gymnospermae dan
Page 3
Dycotyledone.

Page 4
 Faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu faktor internal (gen dan hormon) dan
faktor eksternal (nutrisi, air, pH, kadar garam, oksigen, cahaya, suhu,
kelembapan, gravitasi, sentuhan, organisme parasit, dan herbivora).

3. Materi Prosedural
 Pengamatan pengaruh faktor eksternal yang memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan.
 Menganalisis status pertumbuhan dengan menggunakan kartu menuju sehat (KMS)

D. Model Pembelajaran: Penemuan (discovery learning) dan proyek (project based learning).

E. Metode Pembelajaran
 Presentasi peserta didik
 Pembelajaraan kooperatif
 Diskusi
 Praktikum /percobaan
 Kuis

F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1 = 2 x 45 menit
No Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Waktu
Pembelajaran Discovery Learning (Penemuan) (menit)
1 Pendahuluan  Guru memberikan salam dan berdoa 15’
bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas
dan pembiasaan (sebagai implementasi
nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan
peserta didik tentang pertumbuhan dan
perkembangan. Apa perbedaan antara
pertumbuhan dan perkembangan?
 Memotivasi:
Guru menyampaikan manfaat belajar
pertumbuhan dan perkembangan, yaitu
agar kita senantiasa menjaga pertumbuhan
dan perkembangan tubuh serta
memperhatikan proses pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup lainnya
(tumbuhan) di lingkungan sekitar.

 Guru mengajak peserta didik untuk


mengidentifikasi indikator
pembelajaran.
2 Kegiatan inti Stimulasi 60’
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengamati dan menganalisis gambar/
film video tentang pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup (tumbuhan,
hewan, manusia).

Page 5
Identifikasi Masalah
 Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan hasil pengamatan
gambar/video pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup.

Pengumpulan Data
 Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
 Guru mengajak peserta didik melakukan
kajian literatur secara cermat dan teliti
tentang pertumbuhan dan perkembangan
pada makhluk hidup (halaman 5 – 20).

Pengolahan Data
 Peserta didik diminta untuk menganalisis
gambar kartu menuju sehat/KMS (halaman
8) untuk memahami konsep pertumbuhan
dan perkembangan.
 Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan: pengertian pertumbuhan
dan perkembangan, peristiwa
perkecambahan, pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan.

Pembuktian (Verifikasi)
 Diskusi kelas tentang tipe-tipe
perkecambahan, pertumbuhan primer dan
pertumbuhan sekunder pada tumbuhan.
 Setiap kelompok mengomunikasikan
hasil diskusinya, dan ditanggapi oleh
kelompok lainnya.
 Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep.

Generalisasi (Menarik Kesimpulan)


 Secara klasikal peserta didik menyepakati
hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara
demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi
sebagai penguatan atas kesimpulan
peserta didik tentang pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup.
Page 6
3 Penutup  Resume: Guru membimbing peserta didik 15’

Page 7
untuk menyimpulkan kembali tentang
konsep pertumbuhan dan perkembangan.
 Review: Guru mereview hasil
pembelajaran hari ini, dan memberikan
penghargaan kepada peserta didik atau
kelompok yang berkinerja sangat baik.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan
(kuis) berkaitan dengan pertumbuhan
dan perkembangan tumbuhan.
 Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk
melakukan percobaan di rumah/di
laboratorium tentang faktor-faktor yang
memengaruhi perkecambahan (halaman
12), hasilnya dibawa ke sekolah pada
pertemuan berikutnya.
 Rencana pembelajaran selanjutnya:
Merancang dan melakukan eksperimen
tentang faktor-faktor yang memengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan (halaman 20 – 35).

2. Pertemuan ke-2 = 2 x 45 menit


No Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Waktu
Pembelajaran Project Based Learning (Proyek) (menit)
1 Pendahuluan  Guru memberikan salam dan berdoa 15’
bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas
dan pembiasaan (sebagai implementasi
nilai disiplin).
 Guru menanyakan hasil tugas kelompok
tentang percobaan faktor-faktor yang
memengaruhi perkecambahan yang telah
dilakukan di rumah/ di laboratorium.
 Apersepsi:
- Menggali pengetahuan peserta didik
tentang faktor-faktor yang
memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan.
 Guru memotivasi:
- Bahwa dengan mengetahui faktor-
faktor yang memengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan dapat membuat manusia
mendapatkan teknik-teknik baru dalam
bercocok tanam.
- Jika kita mengetahui faktor-faktor
luar yang memengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan tumbuhan, maka
kita bisa menjadi lebih bijak dalam
bercocok tanam dan mengetahui hal-
hal apa saja yang dibutuhkan
tumbuhan agar lebih subur.
 Guru mengajak peserta didik untuk
Page 8
mengidentifikasi indikator
pembelajaran.

Page 9
2 Kegiatan inti Stimulasi 60
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengamati keadaan tanaman hasil
percobaan yang dibawanya (percobaan
faktor-faktor yang memengaruhi
perkecambahan).

Identifikasi Masalah
 Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan hasil pengamatan
terhadap keadaan tanaman percobaan
faktor-faktor yang memengaruhi
perkecambahan yang telah dilakukan
sebelumnya:
- Mengapa terdapat biji yang tidak
tumbuh?
- Mengapa ada tanaman yang berdaun
kekuningan?
- Mengapa batang kecambah ada yang
tumbuhnya lebih cepat sehingga
menjadi lebih panjang?
- Apakah faktor-faktor yang
memengaruhi perkecambahan sama
dengan faktor-faktor yang
memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman pada waktu
selanjutnya?
- Faktor-faktor eksternal apakah yang
memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan?

Mendesain Perencanaan Proyek


 Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
 Guru membagi kelompok secara
heterogen.
 Guru menugaskan kepada setiap kelompok
untuk mendesain suatu proyek/ penelitian/
percobaan tentang faktor-faktor luar
(eksternal) yang memengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan (halaman 30), yang meliputi:
- Judul percobaan
- Tujuan percobaan
Page 10
- Variabel-variabel dalam percobaan
- Alat dan bahan

Page 11
- Cara kerja
- Gambar percobaan
- Tabel pengamatan
 Peserta didik secara berkelompok
mendiskusikan rancangan eksperimen
yang akan dilakukannya tentang faktor luar
yang memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan.
 Diskusi kelas: setiap kelompok
mempresentasikan rancangan percobaan
yang akan dilakukan. Kelompok lainnya
bisa memberikan saran-saran.
 Guru bersama-sama peserta didik
menyepakati rancangan penelitian/
percobaan yang akan dilakukan.

Penyusunan Jadwal Proyek


 Setiap kelompok membuat jadwal mulai
pelaksanaan penelitian, waktu konsultasi
dengan guru, batas akhir penelitian, dan
pembuatan laporan.
3 Penutup  Review: Guru mereview setiap 15
kelompok berkaitan dengan rancangan
penelitian/ judul-judul eksperimen yang
akan dilaksanakan.
 Tindak lanjut: Penugasan menjawab soal-
soal uji kompetensi (halaman 36 – 41)
sebagai persiapan ulangan harian ke-1.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: materi
Enzim dan Metabolisme Sel. Praktikum
Enzim katalase (halaman 54 – 56). Setiap
kelompok membawa hati ayam segar, lilin,
lidi, tisu, kertas koran, dll.
Kegiatan pembelajaran pelaksanaan proyek (dapat dilakukan pada jam
pelajaran atau di luar jam pelajaran)
4 Memonitor  Guru memonitor selama pelaksanaan
Pelaksanaan proyek/ penelitian yang dilakukan
Proyek oleh peserta didik.
 Guru melayani peserta didik yang
berkonsultasi berkaitan dengan hasil-hasil
pelaksanaan proyek/ penelitian dan
memberikan saran-saran.
5 Menguji Hasil  Guru menilai laporan pelaksanaan proyek/
penelitian.
 Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan
berkaitan dengan hasil penelitian.
6 Mengevaluasi  Perwakilan setiap kelompok diminta
Pengalaman untuk mengungkapkan pengalamannya.
 Guru dan peserta didik berdiskusi untuk
perbaikan kinerja dalam proses
pembelajaran, sehingga dapat
mengembangkan kemampuan
metakognitif atau memperoleh penemuan
baru.

Page 12
3. Pertemuan ke-3 = 2 x 45 menit
No Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Waktu
Pembelajaran Project Based Learning (Proyek) (menit)
1 Pendahuluan  Guru memberikan salam dan berdoa 15
bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas
dan pembiasaan (sebagai implementasi
nilai disiplin).
 Guru menanyakan hasil tugas kelompok
tentang percobaan faktor-faktor yang
memengaruhi perkecambahan yang telah
dilakukan di rumah/ di laboratorium.
 Apersepsi:
- Menggali pengetahuan peserta didik
tentang faktor-faktor yang
memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan.
 Guru memotivasi:
- Bahwa dengan mengetahui faktor-
faktor yang memengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan dapat membuat manusia
mendapatkan teknik-teknik baru dalam
bercocok tanam.
- Jika kita mengetahui faktor-faktor
luar yang memengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan tumbuhan, maka
kita bisa menjadi lebih bijak dalam
bercocok tanam dan mengetahui hal-
hal apa saja yang dibutuhkan
tumbuhan agar lebih subur.
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengidentifikasi indikator
pembelajaran.
2 Kegiatan inti  Presentasi hasil percobaan dari 60
masing-masing kelompok dimana kelas
terbagi menjadi 6 kelompok
3 Penutup  Guru bersama dengan siswa 15
menyimpulkan hasil dari kelompok
percobaan
5 Menguji Hasil  Guru menilai laporan pelaksanaan proyek/
penelitian.
 Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan
berkaitan dengan hasil penelitian.

G. Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat


1. Sumber belajar:
- Buku teks Biologi SMA/MA kelas XII, Penyusun Irnaningtyas. Penerbit
Erlangga, Jakarta. Program peminatan kelompok Matematika dan Ilmu-ilmu
Pengetahuan Alam (MIPA), Bab 1.
- Campbell, Reece, Mitchell, 2002, Biology (terjemahan), Erlangga
- Internet dan lingkungan sekitar

Page 13
2. Bahan ajar:

Page 14
 Bahan presentasi dan gambar biji, tipe perkecambahan, pertumbuhan primer, dan
pertumbuhan sekunder, tanaman hasil pengaruh hormon.
 Bahan praktikum: alat dan bahan yang dirancang oleh setiap kelompok peserta didik.
3. Alat:
-Komputer/LCD, VCD/CD player.

H. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Ulangan harian.
Contoh soal:
 Jelaskan perbedaan pertumbuhan dengan perkembangan pada makhluk
hidup.
 Jelaskan faktor-faktor internal yang memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan.
 Jelaskan faktor-faktor eksternal yang memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan.
 Sebutkan unsur-unsur mikro yang dibutuhkan oleh tumbuhan.
 Mengapa tumbuhan selalu tumbuh membelok ke arah cahaya matahari?

2. Keterampilan: Perencanaan dan pelaksanaan proyek.

3. Sikap:
Pengamatan sikap dan perilaku pada saat berdiskusi.

INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN PROYEK


Nama :………………………………
Kelas :………………………………

No Aspek yang dinilai Skor (1-5)


1 Perencanaan
a. Rancangan alat, bahan, cara kerja, dll
b. Kualitas proyek/ penelitian
2 Pelaksanaan:
a. Keakuratan data
b. Kuantitas dan kualitas data
c. Analisis data
d. Penarikan kesimpulan
3 Laporan:
a. Sistematika pelaporan
b. Performans
c. Presentasi
Jumlah Skor
Nilai

Page 15
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP PADA KEGIATAN DISKUSI

Aspek yang dinilai


Kerja Rasa ingin Jumlah
No Nama Santun Komunikatif Nilai
sama tahu Skor

Keterangan: Skor 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, dan 1 = kurang.

Mengetahui, Baureno ,10 Juli 2017


Kepala MAN 4 bojonegoro Guru Mata Pelajaran Biologi,

Dra. FARIKHAH NURUL HIDAYATI, S.Si


NIP. 19620824 199003 2 003 NIP.19790902 200604 2 032

Page 16
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Madrasah : MAN 4


Bojonegoro Kelas / Semester : XII / 1
Materi Pembelajaran : Enzim dan Metabolisme Sel
Alokasi Waktu : 6 X 45 menit
Jumlah Pertemuan : 3 kali

A. Kompetensi Dasar (KD)


3.2 Memahami peran enzim dalam proses metabolisme dan menyajikan data tentang proses
metabolisme berdasarkan hasil investigasi dan studi literatur untuk memahami proses
pembentukan energi pada mahluk hidup.

4.2 Melaksanakan percobaan dan menyusun laporan hasil percobaan tentang cara kerja
enzim, fotosintesis, respirasi anaerob secara tertulis dengan berbagai media.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


 Sikap
1.1.2 Mengubah perilakunya untuk mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan
Tuhan tentang metabolisme sel.
1.2.1 Mengubah perilakunya untuk menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam
kemampuan mengamati bioproses metabolisme sel.

2.1.2 Menunjukkan sikap dan perilaku ilmiah teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta,
disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam melakukan observasi dan eksperimen
tentang metabolisme sel.
2.2.1 Menunjukkan sikap peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dalam
melakukan kegiatan praktikum tentang enzim dan metabolisme sel.

 Pengetahuan
Membedakan pengertian metabolisme, ,katabolisme dan anabolisme dengan
benar melalui kajian literatur.
Menjelaskan klasifikasi enzim berdasarkan tipe reaksi dan tempat bekerjanya
dengan benar melalui kajian literatur.
Mendeskripsikan komponen penyusun enzimdengan benar melalui kajian
literatur.
Menganalisis sifat-sifat enzimdengan benar melalui kajian literatur.
Menjelaskan cara kerja enzim dengan menggunakan bagan dengan benar.
Menjelaskan mekanisme inhibitor yang menghalangi kerja enzimdengan benar
melalui kajian literatur.
Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kerja enzimdengan benar melalui
kajian literatur.
Menjelaskan tahapan reaksi dalam respirasi aerob dengan menggunakan bagan
dengan benar.
Menjelaskan tahapan reaksi dalam respirasi anaerob dengan menggunakan bagan
dengan benar.
Menganalisis perbedaan respirasi aerob dengan respirasi anaerobdengan benar
melalui kajian literatur.
Menganalisis perbedaan fermentasi alkohol dengan fermentasi asam laktat
dengan benar melalui kajian literatur.
Menjelaskan hubungan antara katabolisme karbohidrat, lemak dan
proteindengan benar melalui kajian literatur.

Page 17
Mengkaji permasalahan dalam kehidupan yang berkaitan dengan proses
metabolisme, misalnya diet tinggi protein untuk mencegah obesitas dengan
benar melalui kajian literatur.
Menjelaskan reaksi terang dan reaksi gelap dalam tahapan fotosintesis dengan
menggunakan bagan dengan benar.

Page 18
Menjelaskan produk fotosintesis dengan benar melalui kajian literatur.

 Keterampilan
Melakukan eksperimen tentang fermentasi alkohol dengan benar melalui
prosedur.
Melakukan observasi pasar untuk mengidentifikasi produk-produk yang
menerapkan proses katabolisme dengan benar melalui prosedur.
Melakukan percobaan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi
fotosintesis dengan benar melalui prosedur.
Melakukan percobaan untuk membuktikan hasil akhir fotosintesis dengan benar
melalui prosedur.
Melaporkan secara lisan dan tertulis hasil eksperimen tentang faktor-faktor yang
memengaruhi fotosintesis dengan benar.

C. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Metabolisme sel meliputi katabolisme dan anabolisme. Contoh
katabolisme adalah respirasi aerob dan anaerob.
Anabolisme merupakan reaksi penyusunan senyawa kompleks dari senyawa senyawa
sederhana dan membutuhkan energi. Penyusunan senyawa kompleks organic dari
senyawa-senyawa sederhana membutuhkan sejumlah energi yang berasal dari cahaya
atau reaksi kimia. Jika sumber energinya berasal dari cahaya disebut fotosintesis.
Fotosintesis dapat dibuktikan dengan percobaan Ingenhousz dan percobaan Sachs.

2. Materi Konsep
 Sel pada makhluk hidup melakukan metabolisme.
 Metabolisme adalah reaksi-reaksi kimia untuk mengubah zat-zat yang menghasilkan
energi maupun memerlukan energi dan terjadi di dalam sel-sel tubuh.
 Proses metabolisme dibedakan menjadi dua macam, yaitu katabolisme dan
anabolisme. Pada katabolisme maupun anabolisme, diperlukan sejumlah enzim dan
ATP.
 Enzim merupakan senyawa protein yang diproduksi oleh sel-sel di dalam tubuh dan
berfungsi sebagai katalis yang mampu meningkatkan kecepatam reaksi-reaksi kimia
di dalam tubuh.
 Enzim tersusun dari senyawa protein dan nonprotein
 Kerja enzim dipengaruhi oleh suhu, pH, zat inhibitor, activator, konsentrasi
enzim, konsentrasi substrat, dan jumlah produk.
 Katabolisme merupakan reaksi penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa-
senyawa yang lebih sederhana dan menghasilkan energi. Contohnya respirasi sel
secara aerob dan anaerob.
 Anabolisme merupakan reaksi penyusunan dari senyawa-senyawa sederhana
menjadi senyawa-senyawa kompleks dan menggunakan energi (reaksi endergonik).
Contohnya fotosintesis dan kemosintesis.
 Reaksi terang fotosintesis adalah reaksi yang mengubah energi cahaya menjadi
energi kimia berupa ATP.
 Reaksi gelap (siklus Calvin) tidak memerlukan cahaya matahari.

3. Materi Prosedural
 Pengamatan faktor-faktor yang memengaruhi kerja enzim katalase
 Pengamatan proses dan hasil fermentasi alkohol.
 Melakukan Percobaan Ingenhousz

D. Model Pembelajaran: Penemuan (discovery learning).

E. Metode Pembelajaran
 Pembelajaraan kooperatif
Page 19
 Presentasi
 Diskusi kelas
 Praktikum

Page 20
 Kuis

F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1 = 4 x 45 menit

No Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Waktu


Pembelajaran Discovery Learning (Penemuan) (menit)
1 Pendahuluan Pendahuluan 25’
 Peserta didik berada di laboratorium, dan
duduk sesuai dengan kelompoknya masing-
masing.
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama
(sebagai implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan peserta
didik tentang metabolisme, dan peranan enzim
dalam metabolisme tubuh.
 Memotivasi:
- Guru menanyakan persiapan bahan-bahan
praktikum yang di bawa peserta didik (hati
ayam segar, lilin, lidi, tisu, dll).
- Guru menjelaskan manfaat mempelajari
metabolisme dan fungsi enzim, adalah
supaya kita lebih menjaga kesehatan
dengan menjaga asupan gizi yang masuk
ke tubuh sehingga proses metabolisme
dapat berlangsung dengan baik.
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengidentifikasi indikator
pembelajaran.

Page 21
2 Kegiatan inti Stimulasi 130’
 Guru mengajak peserta didik untuk mengamati
dan menganalisis gambar/ film video tentang
metabolisme sel, kompleksitas metabolisme,
fungsi dan cara kerja enzim dalam metabolisme
tubuh.

Page 22
Identifikasi Masalah
 Peserta didik dimotivasi untuk mengemukakan
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan
dengan hasil pengamatan gambar/video tentang
metabolisme sel, fungsi enzim dalam
metabolisme, dan cara kerja enzim.
- Apa yang dimaksud metabolisme?
- Mengapa metabolisme memerlukan enzim?
- Jenis enzim apakah yang terdapat di dalam
sel-sel tubuh?
- Bagaimana cara kerja enzim di dalam
tubuh?
- Adakah faktor-faktor yang
memengaruhi kerja enzim?

Pengumpulan Data
 Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
 Guru mengajak peserta didik melakukan kajian
literatur secara cermat dan teliti tentang
pengertian metabolisme dan enzim (halaman
46 – 47).
 Peserta didik diminta untuk mempelajari cara
kerja praktikum tentang enzim katalase
(halaman 54 – 56), dan diberi kesempatan
untuk menanya jika kurang paham.
 Guru memberikan penjelasan untuk
mempertegas cara kerja praktikum yang benar,
cara melakukan uji gelembung gas, bahaya zat
kimia H2O2 dan keselamatan dalam bekerja.
 Setiap kelompok melakukan kegiatan praktikum
enzim katalase.
 Peserta didik mencatat data-data hasil
pengamatan ke dalam tabel pengamatan.

Page 23
Pengolahan Data
 Peserta didik mengkaji literatur dari buku teks

Page 24
tentang komponen penyusun enzim, sifat-sifat
enzim, cara kerja enzim, dan faktor-faktor yang
memengaruhi kerja enzim (halaman 47 – 54).
 Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan:
- peranan enzim katalase;
- data hasil percobaan untuk mengetahui
pengaruh pH dan suhu terhadap kerja
enzim katalase.
- menjawab pertanyaan yang ada di lembar
kegiatan (halaman 56).

Pembuktian (Verifikasi)
 Diskusi kelas untuk memverifikasikan data
percobaan dengan teori pada buku sumber,
tentang peranan enzim katalase, pengaruh pH
dan suhu terhadap kerja enzim katalase.
 Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok
lainnya.
 Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep.
 Guru bersama peserta didik membahas
jawaban pertanyaan pada lembar kegiatan
(halaman 56).

Generalisasi (Menarik Kesimpulan)


 Secara klasikal peserta didik menyepakati hasil
pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan peserta didik
tentang faktor-faktor yang memengaruhi kerja
enzim, antara lain pH dan suhu.
3 Penutup  Resume: Guru membimbing peserta didik untuk 25’
menyimpulkan kembali tentang konsep enzim.
 Review: Guru mereview hasil pembelajaran
hari ini, dan memberikan penghargaan kepada
peserta didik atau kelompok yang berkinerja
sangat baik.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan
(kuis) berkaitan dengan enzim.
 Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk
membuat laporan tertulis praktikum
enzim katalase.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: materi
katabolisme dan praktikum fermentasi alkohol
(halaman 56 – 70). Guru memberikan
penjelasan kepada peserta didik, agar membawa
bahan praktikum (ragi tape, sedotan,
lilin mainan, dll),

Page 25
2. Pertemuan ke-2 = 4 x 45 menit

No Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Waktu


Pembelajaran Discovery Learning (Penemuan) (menit)
1 Pendahuluan Pendahuluan 25’
 Peserta didik berada di laboratorium, dan
duduk sesuai dengan kelompoknya masing-
masing.
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama
(sebagai implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan peserta
didik tentang katabolisme karbohidrat yang
meliputi respirasi secara aerob dan anaerob.
 Memotivasi:
- Guru menanyakan persiapan bahan-bahan
praktikum yang di bawa peserta didik
(misalnya ragi roti).
- Guru menjelaskan manfaat mempelajari
katabolisme seperti respirasi aerob dan
respirasi anaerob, agar senantiasa hidup
sehat dengan menghirup udara segar yang
banyak mengandung oksigen. Respirasi
aerob di dalam tubuh manusia lebih
menguntungkan daripada respirasi anaerob.
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengidentifikasi indikator
pembelajaran.
2 Kegiatan inti Stimulasi 120’
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengamati dan menganalisis gambar/
animasi tentang respirasi aerob dan respirasi
anaerob.

Respirasi aerob

Page 26
Respirasi anaerob

Identifikasi

Masalah
 Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan reaksi katabolisme
(respirasi aerob dan anaerob).
- Apa yang dimaksud respirasi aerob?
- Apa yang dimaksud respirasi anaerob?
- Apakah perbedaan respirasi aerobe
dengan anaerob?
- Kapankah terjadi respirasi aerob dan
anaerob?
- Makhluk hidup apakah yang melakukan
respirasi aerob dan anaerob?

Pengumpulan Data
 Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
 Guru mengajak peserta didik melakukan kajian
literatur secara cermat dan teliti tentang
katabolisme karbohidrat dan katabolisme
lemak dan protein (halaman 56 – 69).
 Peserta didik diminta untuk mempelajari cara
kerja praktikum tentang fermentasi alkohol
(halaman 65 – 66), dan diberi kesempatan
untuk menanya jika kurang paham.
 Guru memberikan penjelasan untuk
mempertegas cara kerja praktikum yang benar.
Guru mengingatkan agar peserta didik bekerja
dengan hati-hati karena beberapa alat bisa
pecah seperti erlenmeyer.
 Setiap kelompok melakukan kegiatan
praktikum fermentasi alkohol.
 Peserta didik mencatat data-data hasil
pengamatan ke dalam tabel pengamatan.

Pengolahan Data
 Peserta didik mengkaji literatur dari buku teks
tentang reaksi fermentasi alkohol (halaman
64).
 Guru mengajak kelompok untuk:
Page 27
- mendiskusikan data hasil percobaan untuk
mengetahui proses dan hasil respirasi
anaerob;
- menjawab pertanyaan yang ada di lembar

Page 28
kegiatan (halaman 66);
- mendiskusikan perbedaan respirasi aerob
dengan anaerob; tahapan reaksi respirasi
aerob dan anaerob.

Pembuktian (Verifikasi)
 Diskusi kelas untuk memverifikasikan data
percobaan dengan teori pada buku sumber,
tentang fermentasi alkohol.
 Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok
lainnya.
 Guru bersama peserta didik membahas
jawaban pertanyaan pada lembar kegiatan
(halaman 56).
 Guru memfasilitasi peserta didik untuk
memahami gambar/ bagan tahapan-tahapan
pada respirasi aerob (glikolisis, dekarboksilasi
oksidatif, siklus Krebs, dan rantai transpor
elektron), serta respirasi anaerob (fermentasi
alkohol dan fermentasi asam laktat).

Generalisasi (Menarik Kesimpulan)


 Secara klasikal peserta didik menyepakati hasil
pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan peserta didik
tentang katabolisme karbohidrat, katabolisme
lemak dan protein, serta pengembangan materi
yaitu diet tinggi protein dalam pengelolaan
berat badan (halaman 70).
3 Penutup  Resume: Guru membimbing peserta didik 35’
untuk menyimpulkan kembali tentang konsep
katabolisme sel.
 Review: Guru mereview hasil pembelajaran
hari ini, dan memberikan penghargaan kepada
peserta didik atau kelompok yang berkinerja
sangat baik.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan
(kuis) berkaitan dengan katabolisme.
 Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk
membuat laporan tertulis praktikum fermentasi
alkohol.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: materi
anabolisme dan praktikum percobaan
fotosintesis (halaman 80 – 83). Guru
memberikan penjelasan kepada peserta didik,
agar membawa bahan praktikum (tanaman air
Hydrilla sp., daun yang berfotosintesis dan
daun yang tidak berfotosintesis).

3. Pertemuan ke-3 = 4 x 45 menit

Page 29
No Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Discovery Waktu
Pembelajaran Learning (Penemuan) (menit)

Page 30
1 Pendahuluan Pendahuluan 25’
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama
(sebagai implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan peserta didik
tentang anabolisme (fotosintesis).
 Memotivasi:
- Bagaimana cara tumbuhan dapat
menghasilkan oksigen yang dibutuhkan oleh
setiap makhluk hidup?”
- Guru menanyakan persiapan bahan-bahan
praktikum yang di bawa peserta didik
(misalnya tanaman air Hydrilla sp., daun yang
berfotosintesis dan tidak berfotosintesis).
- Guru menjelaskan manfaat mempelajari
anabolisme (fotosintesis), agar bisa
mengaplikasikan proses fotosintesis pada
teknik-teknik di bidang pertanian.
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengidentifikasi indikator
pembelajaran.

Page 31
2 Kegiatan inti Stimulasi 130’
 Guru mengajak peserta didik untuk mengamati
dan menganalisis gambar tentang hal-hal yang
berkaitan dengan fotosintesis (misalnya
kloroplas, reaksi fotosintesis, perangkat
percobaan fotosintesis).

Page 32
Percobaan Ingenhousz

Percobaan Sachs

Identifikasi Masalah
 Peserta didik dimotivasi untuk mengemukakan
pertanyaan-pertanyaan, setelah mengamati
gambar hal-hal yang berkaitan dengan
fotosintesis.
- Bagaimana tahapan reaksi fotosintesis?
- Dimanakah terjadi fotosintesis?
- Apa yang diperlukan untuk proses
fotosintesis?
- Untuk apa tumbuhan melakukan fotosintesis?
- Bagaimana cara membuktikan bahwa
tumbuhan melakukan fotosintesis?
- Apa tujuan percobaan fotosintesis yang
dilakukan oleh Ingengousz?
- Apa tujuan percobaan fotosintesis yang
dilakukan oleh Sachs?
- Faktor-faktor apakah yang memengaruhi
proses fotosintesis?

Pengumpulan Data
 Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.
 Guru mengajak peserta didik melakukan kajian
literatur secara cermat dan teliti tentang
anabolisme/fotosintesis (halaman 71 – 80).
 Peserta didik diminta untuk mempelajari cara
kerja praktikum tentang percobaan Ingenhousz
(halaman 80 – 81) dan percobaan Sachs
(halaman 82 – 83). Peserta didik diberi
kesempatan untuk menanya jika kurang paham.
 Guru memberikan penjelasan untuk
mempertegas cara kerja praktikum yang benar.
Guru mengingatkan agar peserta didik bekerja
dengan hati-hati, misalnya ketika merebus daun
dalam alkohol yang panas.
 Setiap kelompok melakukan kegiatan praktikum
fotosintesis.
 Peserta didik mencatat data-data hasil
pengamatan ke dalam tabel pengamatan.

Pengolahan Data
 Peserta didik mengkaji literatur dari buku teks
tentang tahapan reaksi fotosintesis (reaksi terang
dan reaksi gelap (halaman 74 – 78).
Page 33
 Guru mengajak kelompok untuk:
- mendiskusikan data hasil percobaan untuk

Page 34
mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi
fotosintesis, zat-zat yang diperlukan dan
dihasilkan fotosintesis.
- menjawab pertanyaan yang ada di lembar
kegiatan (halaman 82 dan 83).
- memahami gambar tahapan reaksi
fotosintesis.

Pembuktian (Verifikasi)
 Diskusi kelas untuk memverifikasikan data
percobaan dengan teori pada buku sumber,
tentang fotosintesis.
 Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok
lainnya.
 Guru bersama peserta didik membahas jawaban
pertanyaan pada lembar kegiatan (halaman 82
dan 83).
 Guru memfasilitasi peserta didik untuk
memahami gambar tahapan-tahapan reaksi
fotosintesis (reaksi terang dan reaksi gelap).

Generalisasi (Menarik Kesimpulan)


 Secara klasikal peserta didik menyepakati hasil
pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan peserta didik tentang
tahapan reaksi fotosintesis,penggunaan produk
fotosintesis, dan faktor-faktor yang memengaruhi
fotosintesis.
3 Penutup  Resume: Guru membimbing peserta didik untuk 25’
menyimpulkan kembali tentang konsep
fotosintesis.
 Review: Guru mereview hasil pembelajaran hari
ini, dan memberikan penghargaan kepada
peserta didik atau kelompok yang berkinerja
sangat baik.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan
(kuis) berkaitan dengan fotosintesis.
 Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk
membuat laporan tertulis praktikum
pembuktian fotosintesis.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Bab 3 Materi
Genetik (halaman 92 – 121). Praktikum isolasi
DNA (halaman 110 – 111), peserta didik diminta
membawa buah-buahan masak, detergen, garam
halus.

G. Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat


1. Sumber belajar:
- Buku teks Biologi SMA/MA kelas XII, Penyusun Irnaningtyas. Penerbit
Erlangga, Jakarta. Program peminatan kelompok Matematika dan Ilmu-ilmu
Pengetahuan Alam (MIPA), Bab 2.
- Lingkungan dan internet
Page 35
2. Bahan ajar:

Page 36
 Bahan presentasi enzim, katabolisme dan anabolisme
 Bahan praktikum: ekstrak hati segar, H2O2, HCL, NaOH, air panas, es batu, ragi
roti, tanaman Hydrilla sp.

3. Alat:
-Laptop dan LCD
-Lilin, korek api, lidi, bunsen, kasa dan kaki tiga, gelas beker 1000 mL, corong kaca,
tabung reaksi, kawat penggantung, termometer, ember, pipet tetes,.

H. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Ulangan harian.
Contoh soal:
 Jelaskan sifat-sifat enzim.
 Bagaimana cara kerja enzim pada umumnya ?
 Jelaskan perbedaan reaksi anabolisme dengan katabolisme dan sebutkan
masing-masing contohnya.
 Jelaskan cara membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan oksigen dan
dipengaruhi oleh suhu.
 Bagaimanakah cara kerja enzim menurut teori “gembok dengan anak kuncinya”?
 Apa yang dimaksud respirasi aerob dan respirasi anaerob?
 Bagaimanakah tahapan reaksi dalam reaksi respirasi aerob dan anaerob?

2. Keterampilan
 Praktik di laboratorium:
 Pengamatan faktor-faktor yang memengaruhi kerja enzim katalase
 Pengamatan proses dan hasil fermentasi alkohol
 Melakukan percobaan pembuktian fotosintesis, yaitu percobaan Ingenhousz
3. Sikap
Pengamatan sikap dan perilaku pada saat kegiatan praktikum di laboratorium, dan
penilaian diri tentang pemahaman materi.

INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN PADA KEGIATAN PRAKTIK


No Nama Persiapan Pelaksanaan Kegiatan Laporan Jumlah Nilai
percobaan percobaan akhir tertulis Skor
praktiku
m

Keterangan:
Skor = 1 – 3
Nilai = (skor yang diperoleh : skor maksimal) x 4

RUBRIK
No Penilaian Aspek Rubrik Skor
ketrampilan tahap (1 – 3)
1 Persiapan - Menggunakan jas lab. 1, jika terpenuhi
percobaan - Tersedia buku/ lembar praktikum 1 aspek.
- Tersedia alat dan bahan praktikum
2 Pelaksanaan - Bekerja sesuai dengan prosedur 2, jika terpenuhi
percobaan - Menggunakan alat secara benar
2 aspek
- Mengamati hasil percobaan dengan
tepat

Page 37
3 Kegiatan - Membersihkan alat dengan baik 3, jika terpenuhi
akhir - Mengembalikan alat ke tempat semula 3 aspek
praktikum - Membuang larutan/ sampah pada
tempatnya
4 Laporan tertulis - Keaslian laporan/ buatan sendiri

Page 38
- Sistematika penulisan
- Performans

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP PADA KEGIATAN PRAKTIKUM


Aspek yang
dinilai Jumlah
No Nama Nilai
Disiplin Tanggung Kerjasama Teliti Kreatif Peduli skor
jawab lingkungan

Keterangan: Skor 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, dan 1 = kurang.

INSTRUMEN PENILAIAN DIRI TERHADAP PEMAHAMAN MATERI


Topik materi : Enzim dan metabolisme sel
Nama :………………………….
Kelas :…………

Setelah mempelajari enzim dan metabolisme sel, Anda dapat melakukan penilaian diri dengan
cara memberikan tanda (V) pada kolom yang tersedia sesuai dengan kemampuan.
No Pernyataan Sudah memahami Belum memahami
1 Memahami konsep enzim
2 Memahami komponen penyusun enzim
3 Memahami cara kerja enzim
4 Memahami sifat-sifat enzim
5 Memahami faktor-faktor
yang memengaruhi kerja
enzim
6 Memahami konsep metabolisme,
katabolisme, dan anabolisme
7 Memahami hubungan antara katabolisme
karbohidrat, lemak, dan protein
8 Memahami tahapan reaksi respirasi aerob
9 Memahami tahapan reaksi respirasi
anaerob
10 Memahami cara membuktikan fotosintesis

Mengetahui, Baureno ,10 Juli 2017


Kepala MAN 4 bojonegoro Guru Mata Pelajaran Biologi,

Page 39
Dra. FARIKHAH NURUL HIDAYATI, S.Si
NIP. 19620824 199003 2 003 NIP.19790902 200604 2 032

Page 40
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nomor 3
Kelas / Semester : XII / 1
Materi Pembelajaran : Materi
Genetik Alokasi Waktu : 6 X 45 menit
Jumlah Pertemuan : 3 kali

A. Kompetensi Dasar (KD)


Menganalisis keterkaitan antara struktur dan fungsi gen, DNA, kromosom dalam
proses penurunan sifat pada mahluk hidup serta menerapkan prinsi-prinsip pewarisan
sifat dalam kehidupan.

4.3 Membuat model untuk mensimulasi proses sintesis protein serta peran DNA dan
kromosom dalam proses pewarisan sifat.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Sikap:
1.1.3 Mengubah perilakunya untuk mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan
Tuhan tentang materi genetik yang berkaitan dengan struktur dan fungsi DNA, gen,
dan kromosom dalam pembentukan dan pewarisan sifat makhluk hidup.

1.2.2 Mengubah perilakunya untuk menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam
kemampuan mengamati bioproses berkaitan dengan peranan materi genetik dalam
pewarisan sifat.

2.1.3 Menunjukkan sikap dan perilaku ilmiah teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta,
disiplin, tanggung jawab , dan peduli dalam melakukan observasi dan eksperimen
tentang materi genetik.

Pengertahuan:
Menjelaskan struktur kromosom dengan benar melalui gambar.
Membedakan bentuk kromosom berdasarkan jumlah dan letak sentromernya
dengan benar melalui kajian literatur.
Menganalisis gonosom dan autosom pada gambar kariotipe suatu spesies dengan
benar melalui kajian literatur.
Membedakan pengertian gen dengan alel dengan benar melalui kajian literatur.
Menjelaskan komponen penyusun DNA dengan benar melalui kajian literatur.
Menjelaskan mekanisme replikasi DNA dengan benar melalui kajian literatur.
Menjelaskan struktur RNA dengan benar melalui kajian literatur.
Mendeskripsikan jenis RNA dengan benar melalui kajian literatur.
Menjelaskan perbedaan DNA dengan RNA dengan menggunakan tabel dengan
benar melalui kajian literatur.
Menjelaskan tahapan mekanisme sintesis protein dengan menggunakan bagan
dengan benar melalui kajian literatur.
Menyebutkan jenis asam amino penyusun polipeptida yang dihasilkan dalam
sintesis protein dengan benar melalui kajian literatur.

Keterampilan:
Membuat model tiga dimensi DNA dengan menggunakan bahan dari barang bekas
yang tidak berbahaya dengan benar melalui prosedur.
Melakukan percobaan isolasi DNA dari jaringan buah-buahan dengan benar melalui
prosedur.
Melaporkan secara lisan dan tertulis hasil eksperimen tentang isolasi DNA dari buah-
buahan dengan benar melalui prosedur.
Page 41
C. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: DNA adalah substansi pembawa informasi genetik dari suatu generasi ke
generasi berikutnya. DNA berbentuk double helix dan merupakan penyusun gen.

Page 42
DNA memiliki perbedaan bentuk dan struktur kimiawi dengan RNA

Perbedaan DNA dan RNA

Sintesis protein berlangsung di dalam inti sel dan ribosom dengan bahan baku berupa
asam amino. Terdapat 20 jenis asam amino.

Sintesis protein Inti sel tempat terjadinya sintesis protein

2. Materi Konsep
 DNA merupakan substansi pembawa informais genetik, berupa makromolekul asam
nukleat berbentuk heliks ganda terpilin, tersusun dari nukleotida-nukleotida yang
mengandung gula deoksiribosa, gugus fosfat, serta pasangan basa nitrogen purin
(adenin dan guanin) dan pirimidin (timin dan sitosin)
 DNA merupakan penyusun gen. Gen terdapat di dalam kromosom, kromosom
terdapat di dalam inti sel, dan inti sel terdapat di dalam sel-sel penyusun tubuh.
 Kromosom merupakan benang-benang kromatin yang memendek, menebal dan
mudah menyerap warna.
 Kromosom tubuh (autosom) mengendalikan sifat-sifat tubuh, sedangkan kromosom
seks (gonosom) adalah kromosom yang menentukan jenis kelamin.
 Gen adalah unit terkecil dari materi genetik yang mengendalikan sifat-sifat hereditas
suatu organisme.
 Setiap kromosom memiliki ratusan lokus sehingga di dalam sel mengabdng ribuan
gen. Satu gen mengendalikan satu sifat hereditas sehingga satu individu mempunyai
ribuan sifat.

Page 43
 Alel adalah pasangan gen yan terdapat pada kromosom homolog yang menunjukkan
sifat alternatif sesamanya. Pasangna gen terdapat di dalam kromosom.

3. Materi Prosedural
 Praktikum isolasi DNA
 Pembuatan model heliks ganda dari bahan bekas

D. Model Pembelajaran : Discovery learning (penemuan) dan Problem Based Learning


(pembelajaran memecahkan masalah).

E. Metode Pembelajaran
 Presentasi Peserta didik
 Diskusi kelas
 Praktikum
 Kuis

F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke -1 = 4 x 45 menit
No Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Waktu
Pembelajaran Discovery Learning (Penemuan) (menit)
1 Pendahuluan Pendahuluan 25’
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama
(sebagai implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan peserta
didik tentang DNA, gen dan kromosom.
 Memotivasi:
- Guru menanyakan kepada peserta didik
“Apakah bisa memastikan identitas seorang
anak yang dikaitkan dengan hubungan
keluarga melalui DNA nya?”
- Apakah DNA bisa diisolasi?
- Guru menanyakan persiapan bahan-bahan
praktikum yang dibawa peserta didik
(misalnya buah-buahan masak).
- Guru menjelaskan manfaat mempelajari
materi genetik, yaitu dapat mengetahui
sifat-sifat yang dapat diturunkan dalam
keluarga.
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengidentifikasi indikator
pembelajaran.
2 Kegiatan inti Stimulasi 130’
 Guru mengajak peserta didik untuk mengamati
dan menganalisis gambar tentang:
- hubungan antara DNA, gen, kromosom,
dan pembentukan sifat.
- perbedaan struktur kimia DNA dengan RNA

Page 44
Hubungan antara DNA, gen, kromosom, dan
pembentukan sifat.

Isolasi DNA

Identifikasi

Masalah
 Peserta didik dimotivasi untuk mengemukakan
pertanyaan-pertanyaan, setelah mengamati
gambar RNA, hubungan DNA, gen, kromosom,
dan pembentukan sifat.
- Apakah yang dimaksud DNA?
- Bagaimanakah struktur DNA?
- Di manakah terdapat DNA?
- Bagaimana cara mengisolasi DNA?
- Apakah yang dimaksud gen dan
kromosom?
- Bagaimanakah bentuk kromosom?
- Apakah kromosom pada berbagai jenis
makhluk hidup adalah sama?

Pengumpulan Data
 Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
 Guru mengajak peserta didik melakukan kajian
literatur secara cermat dan teliti tentang materi
genetik (halaman 94 – 114).
 Peserta didik diminta untuk mempelajari cara
kerja praktikum tentang percobaan Isolasi
Page 45
DNA (halaman 110 – 111). Peserta didik diberi
kesempatan untuk menanya jika kurang
memahami.

Page 46
 Guru memberikan penjelasan untuk
mempertegas cara kerja praktikum yang benar.
Guru mengingatkan agar peserta didik bekerja
dengan hati-hati, misalnya ketika mengupas
dan memotong buah-buah agar tidak terluka.
 Setiap kelompok melakukan kegiatan
praktikum isolasi DNA.
 Peserta didik mencatat data-data hasil
pengamatan ke dalam tabel pengamatan.

Pengolahan Data
 Peserta didik mengkaji literatur dari buku teks
tentang kromosom, gen, alel, DNA, replikasi
DNA, RNA, perbedaan DNA dengan RNA
(halaman 95 – 114).
 Guru mengajak kelompok untuk:
- mendiskusikan data hasil percobaan untuk
mengetahui kandungan DNA dalam sel
buah-buahan.
- menjawab pertanyaan yang ada di lembar
kegiatan (halaman 111).

Pembuktian (Verifikasi)
 Diskusi kelas untuk memverifikasikan data
percobaan dengan teori pada buku sumber,
tentang DNA.
 Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok
lainnya.
 Guru bersama peserta didik membahas
jawaban pertanyaan pada lembar kegiatan
(halaman 111).
 Guru memfasilitasi peserta didik untuk
memahami gambar struktur DNA,
mekanisme replikasi DNA, dan perbedaan
DNA dengan RNA.

Generalisasi (Menarik Kesimpulan)


 Secara klasikal peserta didik menyepakati hasil
pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan peserta didik
tentang struktur kromosom, bentuk dan ukuran
kromosom, jumlah kromosom pada makhluk
hidup, gen dan alel, gen aktif dan gen pasif,
DNA, replikasi DNA, RNA, dan perbedaan
DNA
dengan RNA.
3 Penutup  Resume: Guru membimbing peserta didik 25’
untuk menyimpulkan kembali tentang konsep
DNA, RNA, kromosom, gen dan alel.
 Review: Guru mereview hasil pembelajaran
hari ini, dan memberikan penghargaan kepada
peserta didik atau kelompok yang berkinerja
Page 47
sangat baik.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis)

Page 48
berkaitan dengan DNA, RNA, kromosom, gen
dan alel.
 Tindak lanjut:
- Penugasan kelompok untuk membuat
laporan tertulis praktikum isolasi
DNA.
- Tugas mandiri: membuat model heliks
ganda DNA (halaman 106) untuk penilaian
portofolio.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Sintesis
protein dan pembentukan sifat (halaman 114 –
122).

2. Pertemuan ke-2 = 4 x 45 menit

No Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Problem Waktu


Pembelajaran Based Learning (Pemecahan Masalah) (menit)
1 Pendahuluan Pendahuluan 25’
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama
(sebagai implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan peserta
didik tentang sintesis protein dan
pembentukan sifat.
 Memotivasi:
- Guru menanyakan kepada peserta didik:
Bagaimanakah proses sintesis protein?
Apakah sintesis protein memengaruhi
pembentukan sifat pada makhluk hidup?
- Guru menjelaskan manfaat mempelajari
sintesis protein, yaitu dapat mengetahui
pembentukan sifat yang berbeda-beda pada
makhluk hidup. Fenotipe suatu organisme
ditentukan oleh aktivitas protein
fungsional dari suatu enzim.
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengidentifikasi indikator
pembelajaran.
2 Kegiatan inti Stimulasi 130’
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengamati dan menganalisis:
- gambar/ video animasi tentang mekanisme
sintesis protein.
- perbedaan susunan asam amino dalam
hemoglobin manusia normal dengan
penderita siklemia.

Page 49
HbA = valin – histidin – leusin – treonin – prolin
– glutamat – glutamat – lisin.
HbS = valin – histidin – leusin – treonin – prolin
– valin – glutamat – lisin.

Orientasi peserta didik pada masalah


(identifikasi masalah)
 Peserta didik dimotivasi untuk menemukan
masalah dengan mengemukakan
pertanyaan-pertanyaan, setelah mengamati
gambar / video animasi sintesis protein.
- Di manakah terjadi sintesis protein?
- Apa saja yang terlibat dalam sintesis
protein?
- Bagaimanakah mekanisme sintesis
protein?
- Apakah fungsi cetakan DNA?
- Apa yang dimaksud dengan transkripsi dan
translasi?
- Apakah kodon pada RNAm menentukan
jenis asam amino?
- Mengapa asam amino yang dibentuk
berbeda-beda?
- Mengapa terjadi perbedaan asam amino
pada hemoglobin orang normal dengan
penderita siklemia?

Mengorganisasikan peserta didik


 Guru membantu peserta didik untuk
mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas
belajar yang berhubungan dengan masalah.
- Pada sintesis protein, apakah susunan
triplet basa nitrogen untai DNA yang
berbeda akan membentuk jenis asam
amino yang berbeda?
- Apakah jenis susunan amino yang
berbeda-beda menentukan jenis protein
Page 50
yang berbeda sehingga membentuk sifat

Page 51
yang berbeda-beda?
- Mengapa terjadi perbedaan asam amino
pada hemoglobin orang normal dengan
penderita siklemia? Apakah perbedaan
tersebut berkaitan dengan sintesis protein?
 Guru memberikan beberapa soal tentang
sintesis protein dengan triplet basa nitrogen
DNA yang berbeda-beda.

Membimbing penyelidikan individu


dan kelompok
 Peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya
untuk menjawab soal-soal berbasis masalah
yang diberikan oleh guru, dengan kajian
literatur materi sintesis protein (halaman 114 –
120).
 Guru membimbing peserta didik dalam
memecahkan masalah (menjawab soal-soal).

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


 Peserta didik menjawab soal-soal dalam
bentuk laporan tertulis.
 Kelompok mempresentasikan/
mengomunikasikan laporan tertulisnya.
 Guru memberikan informasi tambahan untuk
mengembangkan konsep, yaitu tentang
perbedaan sintesis protein pada sel prokariotik
dengan sel eukariotik ( halaman 121).

Menganalisis dan mengevaluasi proses


pemecahan masalah
 Diskusi kelas untuk membahas jawaban soal-
soal berbasis masalah.
 Peserta didik bersama-sama guru membuat
kesimpulan berkaitan dengan mekanisme
sintesis protein.
 Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi
sintesis protein yang telah dipelajarinya.
3 Penutup  Resume: Guru membimbing peserta didik 25’
untuk menyimpulkan kembali tentang konsep
sintesis protein.
 Review: Guru mereview hasil pembelajaran
hari ini, dan memberikan penghargaan kepada
peserta didik atau kelompok yang berkinerja
sangat baik.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan
(kuis) berkaitan dengan sintesis protein.
 Tindak lanjut: Penugasan secara individu untuk
mengerjakan soal-soal uji kompetensi materi
genetik (halaman 123 – 127).
 Rencana pembelajaran selanjutnya:
Pembelahan sel (halaman 130 – 152).
Praktikum pembelahan mitosis pada sel-sel
tumbuhan (halaman 138 – 139), peserta didik
Page 52
membawa akar bawang merah segar yang
telah ditumbuhkan di dalam air selama 7 hari.

Page 53
G. Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat
1. Sumber belajar:
Buku teks Biologi SMA/MA kelas XII, Penyusun Irnaningtyas. Penerbit
Erlangga, Jakarta. Program peminatan kelompok Matematika dan Ilmu-ilmu
Pengetahuan Alam (MIPA), Bab 3.
Internet dan lingkungan.

2. Bahan ajar:
 Bahan presentasi, video replikasi DNA dan video sintesis protein.
 Bahan praktikum: Buah-buahan yang masak, detergen cair, garam halus.

3. Alat:
- Komputer/LCD, VCD/CD player.
- Blender, gelas beaker, erlenmeyer, gelas ukur, rak, pipet tetes, spatula, cotong
kaca, timbangan, pisau, mikroskop, kaca objek, kaca penutup.

H. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Ulangan harian.
Contoh soal:
 Jelaskan persamaan dan perbedaan DNA dan RNA.
 Gambarkan skema untai DNA yang memiliki 6 nukleotida.
 Apa yang dimaksud dengan transkripsi dan translasi dalam sintesis proten ?
 Apa yang dimaksud dengan tahap inisiasi, elongasi, dan terminasi dalam
transkripsi DNA ?
 Gambarkan bentuk kromosom metasentrik, submetasentrik, akrosentrik dan
telosentrik.

2. Keterampilan
 Praktik di laboratorium: Praktikum isolasi DNA.
 Produk : model heliks ganda DNA

3. Sikap
 Penilaian sikap antar peserta didik.

INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN PADA KEGIATAN PRAKTIK

No Nama Persiapan Pelaksanaan Kegiatan Laporan Jumlah Nilai


percobaan percobaan akhir tertulis Skor
praktiku
m

Keterangan:
Skor = 1 – 3
Nilai = (skor yang diperoleh : skor maksimal) x 4

RUBRIK
No Penilaian Aspek Rubrik Skor
ketrampilan tahap (1 – 3)
1 Persiapan - Menggunakan jas lab. 1, jika terpenuhi 1
percobaan - Tersedia buku/ lembar praktikum aspek.
- Tersedia alat dan bahan praktikum
2 Pelaksanaan - Bekerja sesuai dengan prosedur 2, jika terpenuhi 2
percobaan - Menggunakan alat secara benar aspek
Page 54
- Mengamati hasil percobaan dengan 3, jika terpenuhi 3
tepat
3 Kegiatan akhir - Membersihkan alat dengan baik aspek

Page 55
praktikum - Mengembalikan alat ke tempat semula
- Membuang larutan/ sampah pada
tempatnya
4 Laporan tertulis - Keaslian laporan/ buatan sendiri
- Sistematika penulisan
- Performans

INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN PRODUK


Jenis produk: model heliks ganda DNA

No Nama Aspek yang dinilai Skor Nilai


Pemilihan Kesesuaian Keindahan Kreativitas (1-
bahan bekas dengan isi 5)
materi

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP ANTAR PESERTA DIDIK

No Nama Mau menerima Tidak Memberika Bekerj Skor Nilai


n a
pendapat teman memaksa solusi sama
teman untuk terhadap
menerima pendapat
pendapatny yang
a
berbeda

Keterangan : YA = 2, TIDAK = 1

Mengetahui, Baureno ,17 Juli 2017


Kepala MAN 4 bojonegoro Guru Mata Pelajaran Biologi,

Dra. FARIKHAH NURUL HIDAYATI, S.Si


NIP. 19620824 199003 2 003 NIP.19790902 200604 2 032

Page 56
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nomor 4
Kelas / Semester : XII / 1
Materi Pembelajaran : Pembelahan Sel
Alokasi Waktu : 6 X 45 menit
Jumlah Pertemuan : 3 kali

A. Kompetensi Dasar (KD)


3.4 Menganalisis proses pembelahan sel

2.4 Menyajikan data hasil analisis pembelahan sel.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


(IPK) Sikap:
1.1.4 Mengubah perilakunya untuk mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan
Tuhan berkaitan dengan bioproses pembelahan sel.
1.2.3 Mengubah perilakunya untuk menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah
dalam kemampuan mengamati pembelahan sel.
2.1.4 Menunjukkan sikap dan perilaku ilmiah teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta,
disiplin, tanggung jawab , dan peduli dalam melakukan observasi dan eksperimen
tentang pembelahan sel.

Pengetahuan:
Menjelaskan mekanisme pembelahan sel secara amitosis dengan menggunakan
gambar dengan benar.
Menjelaskan fase-fase mitosis dengan menggunakan gambar dengan benar.
Menjelaskan fase-fase meiosis dengan menggunakan gambar dengan benar.
Membandingkan mitosis dan meiosis dengan menggunakan tabel dengan benar.
Menjelaskan mekanismegamteogenesis pada hewan dan manusia dengan
menggunakan gambar dengan benar.
Menganalisis perbedaan spermatogenesis dengan oogenesis dengan benar melalui
kajian literatur.
Menjelaskan mekanisme gametogenesis pada tumbuhan tingkat tinggi dengan benar
melalui kajian literatur.
Menganalisis perbedaan mikrosporogenesis dengan megasporogenesis yang terjadi
pada tumbuhan tingkat tinggi dengan benar melalui kajian literatur.
Menjelaskan akibat kegagalan mitosis dan miosis terhadap cacat pada makhluk
hidup dengan benar melalui kajian literatur.

Keterampilan:
Membuat bagan mitosis dan meiosis padamakhluk hidup dengan benar melalui
prosedur.
Melakukan pengamatan terhadap fase-fase mitosis yang terjadi pada akar bawang
merah menggunakan mikroskop.
Melaporkan secara lisan dan tertulis hasil pengamatan terhadap fase-fase mitosis
yang terjadi pada akar bawang merah.

C. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Sel memiliki kemampuan untuk membelah atau memperbanyak diri.
Pembelahan sel dapat terjadi pada organisme uniseluler maupun multiseluler untuk
perkembangbiakan, pertumbuhan dan mengganti sel-sel yang rusak atau mati.

2. Materi Konsep
Page 57
 Pembelahan sel terjadi pada organisme uniseluler maupun multiseluler untuk
perkembangbiakan, pertumbuhan dan mengganti sel-sel yang rusak atau mati.
 Pembelahan sel dibedakan menjadi dua macam, yaitu pembelahan secara langsung
(amitosis) dan pembelahan secara tidak langsung (mitosis dan meiosis).

Page 58
 Amitosis terjadi pada organisme prokariotik.
 Mitosis dan meiosis terjadi pada organisme eukariotik.
 Sel-sel tubuh dihasilkan dari pembelahan mitosis, sedangkan sel-sel kelamin dari
pembelahan meiosis.
 Tahapan mitosis yaitu interfase, profase, metafase, anafase, dan telofase disertai
tahapan sitokinesis.
 Pembelahan meiosis menghasilkan 4 sel anakan dengan jumlah kromosom separuh
dari kromosom sel induknya.
 Gametogenesis adalah proses pembentukan sel kelamin (gamet).
 Gametogenesis pada manusia dan hewan adalah spermatogenesis dan oogenesis.
 Gametogenesis pada tumbuhan tingkat tinggi adalah mikrosporogenesis dan
megasprogenesis.
 Setiap 1 sel spermatogonium akan menghasilkan 4 spermatozoa yang semuanya
fungsional.
 Setiap 1 sel oogonium hanya menghasilkan 1 ovum yang fungsional.
 Mikrosporogenesis adalah proses pembentukan mikrospora (serbuk sari).
 Megasporogenesis adalah proses pembentukan megaspora.

3. Materi Prosedural
 Pengamatan pembelahan mitosis pada sel-sel tumbuhan.
 Pembuatan bagan pembelahan mitosis dan meiosis.

D. Model Pembelajaran: penemuan (discovery learning).

E. Metode Pembelajaran
 Presentasi peserta didik
 Diskusi kelas
 Praktikum
 Kuis
 Pembelajaran kooperatif

F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1 = 4 x 45 menit

No Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Discovery Waktu


Pembelajaran Learning (Penemuan) (menit)
1 Pendahuluan Pendahuluan 25’
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama
(sebagai implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan peserta didik
tentang pembelahan sel.
 Memotivasi:
- Guru menanyakan persiapan bahan-bahan
praktikum yang di bawa peserta didik (akar
bawang merah segar yang sdh direndam air
7 hari).
- Guru menanyakan kepada peserta didik:
Apakah sel-sel penyusun jaringan pada akar
bawang merah mengalami pembelahan?
Bagaimanakah proses pembelahan sel-sel
tersebut?

Page 59
- Guru menyampaikan manfaat mempelajari
pembelahan sel, yaitu kita harus hidup sehat,

Page 60
mengonsumsi makanan yang bergizi agar
sel-sel kita dapat membelah secara normal
untuk pertumbuhan, dan mengganti sel-sel
yang rusak.
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengidentifikasi indikator
pembelajaran.
2 Kegiatan inti Stimulasi 125’
 Guru mengajak peserta didik untuk mengamati
dan menganalisis gambar/ video animasi
proses pembelahan mitosis sel-sel tubuh.

Pembelahan amitosis

Pembelahan mitosis pada akar bawang

Identifikasi Masalah
 Peserta didik dimotivasi untuk mengemukakan
pertanyaan-pertanyaan, setelah mengamati
gambar/ video animasi pembelahan sel,
misalnya:
- Apa tujuan pembelahan sel pada organisme
bersel satu?
- Apa akibatnya jika sel-sel penyusun jaringan
tubuh mengalami pembelahan?
- Apakah mekanisme pembelahan sel secara
Page 61
Pembelahan meiosis Pembelahan mitosis

Page 62
mitosis sama dengan meiosis?
- Sel-sel apakah yang mengalami pembelahan
mitosis?
- Sel-sel apakah yang mengalami pembelahan
secara meiosis?
- Apakah yang dimaksud gen dan kromosom?
- Bagaimanakah mekanisme pembelahan
mitosis dan meiosis?

Pengumpulan Data
 Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik.
 Guru mengajak peserta didik melakukan kajian
literatur secara cermat dan teliti tentang
pembelahan sel (halaman 130 – 143).
 Peserta didik diminta untuk mempelajari cara
kerja praktikum tentang pembelahan mitosis
pada sel-sel tumbuhan (halaman 138 – 139).
Peserta didik diberi kesempatan untuk menanya
jika kurang memahami.
 Guru memberikan penjelasan untuk
mempertegas cara kerja praktikum yang benar.
Guru mengingatkan agar peserta didik bekerja
dengan hati-hati, misalnya ketika menggunakan
pemanas bunsen agar tidak terjadi kebakaran.
Hati-hati menggunakan mikroskop agar tidak
pecah.
 Setiap kelompok melakukan kegiatan praktikum
pembelahan mitosis pada sel-sel tumbuhan.
 Peserta didik mencatat data-data hasil
pengamatan ke dalam tabel pengamatan.

Pengolahan Data
 Peserta didik mengkaji literatur dari buku teks
tentang fase-fase pembelahan mitosis (halaman
134 – 137).
 Guru mengajak kelompok untuk:
- mendiskusikan data hasil percobaan untuk
mengetahui fase-fase pembelahan mitosis
pada sel-sel akar bawang merah.
- mengidentifikasi sel-sel bawang merah yang
manakah yang sedang mengalami
pembelahan mitosis pada fase-fase tertentu.
- menjawab pertanyaan yang ada di lembar
kegiatan (halaman 139).

Pembuktian (Verifikasi)
 Diskusi kelas untuk memverifikasikan data
percobaan dengan teori pada buku sumber,
tentang pembelahan sel.
 Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok
lainnya.
 Guru bersama peserta didik membahas jawaban
Page 63
pertanyaan pada lembar kegiatan (halaman 139).
 Guru memfasilitasi peserta didik untuk

Page 64
memahami gambar tahap-tahap pembelahan sel-
sel secara amitosis, mitosis, maupun meiosis.

Generalisasi (Menarik Kesimpulan)


 Secara klasikal peserta didik menyepakati hasil
pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan peserta didik tentang
ciri-ciri yang terdapat pada setiap tahap
pembelahan sel secara mitosis maupun meiosis,
dan perbedaan pembelahan mitosis dengan
meiosis.
3 Penutup  Resume: Guru membimbing peserta didik untuk 30’
menyimpulkan kembali tentang konsep
pembelahan sel secara amitosis, mitosis, dan
meiosis.
 Review: Guru mereview hasil pembelajaran hari
ini, dan memberikan penghargaan kepada
peserta didik atau kelompok yang berkinerja
sangat baik.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis)
berkaitan dengan konsep pembelahan sel secara
amitosis, mitosis, dan meiosis.
 Tindak lanjut:
- Penugasan kelompok untuk membuat
laporan tertulis praktikum pembelahan sel.
- Tugas kelompok: membuat bagan
pembelahan sel dengan bahan bekas yang
aman (halaman 144).
 Rencana pembelajaran selanjutnya:
Gametogenesis (halaman 144 – 152).

2. Pertemuan ke-2 = 4 x 45 menit

No Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Problem Waktu


Pembelajaran Based Learning (Pemecahan Masalah) (menit)
1 Pendahuluan Pendahuluan 25’
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama
(sebagai implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan peserta didik
tentang gametogenesis.
 Memotivasi:
- Guru menanyakan kepada peserta didik:
Bagaimanakah proses gametogenesis pada
hewan dan manusia? Bagaimanakah
gametogenesis pada tumbuhan?
- Guru menjelaskan manfaat mempelajari
gametogenesis, yaitu dapat memahami
pembentukan gamet pada hewan, manusia,
tumbuhan untuk melestarikan keturunannya.
Page 65
Kita harus menjaga sistem reproduksi, agar
proses gametogenesis dalam keadaan

Page 66
normal.
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengidentifikasi indikator
pembelajaran.
2 Kegiatan inti Stimulasi 130’
 Guru mengajak peserta didik untuk mengamati
dan menganalisis:
- gambar/ video animasi tentang
gametogenesis pada hewan dan manusia,
serta gametogenesis pada tumbuhan.

Gambar: Spermatogenesis dan oogenesis pada


hewan dan manusia.

Gambar: Gametogenesis pada bunga


Angiospermae.

Orientasi peserta didik pada masalah (identifikasi


masalah)
 Peserta didik dimotivasi untuk menemukan
masalah dengan mengemukakan pertanyaan-
pertanyaan, setelah mengamati gambar / video
animasi gametogenesis, misalnya:
- Di mana terjadi gametogenesis?
Page 67
- Apa yang dimaksud dengan gametogenesis?

Page 68
- Pada proses gametogensis terjadi
pembelahan mitosis atau meiosis?
- Bagaimanakah tahapan gametogenesis pada
hewan dan manusia?
- Apa yang dimaksud dengan
spermatogenesis?
- Apa yang dimaksud dengan oogenesis?
- Berapakah jumlah sel yang dihasilkan pada
spermatogenesis?
- Berapakah jumlah sel yang dihasilkan pada
oogenesis?

Mengorganisasikan peserta didik


 Guru membantu peserta didik untuk
mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas
belajar yang berhubungan dengan masalah,
antara lain:
- Di mana tempat terjadinya gametogenesis
pada wanita?
- Di mana tempat terjadinya gametogenesis
pada laki-laki?
- Bagaimanakah tahapan spermatogenesis?
- Bagaimanakah tahapan oogenesis?
- Apakah perbedaan antara spermatogenesis
dengan oogenesis?
- Di mana terjadinya mikrosporogenesis pada
tumbuhan tingkat tinggi?
- Di mana tempat tejadinya megasporogenesis
pada tumbuhan tingkat tinggi?
- Apakah perbedaan mikrosporogenesis
dengan megasporogensis?
- Bagaimanakah pengaruh kegagalan mitosis
dan meiosis dalam gametogenesis terhadap
kelainan pada makhluk hidup?
- Bagaimanakah sel-sel kanker (tumor ganas)
bisa tumbuh dengan cepat?

 Guru memberikan masalah-masalah yang


berbeda-beda kepada setiap kelompok.

Membimbing penyelidikan individu


dan kelompok
 Peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya
untuk mencari jawaban permasalahan yang
diberikan oleh guru, dengan kajian literatur materi
gametogenesis, pengaruh kegagalan mitosis dan
meiosis terhadap kelainan makhluk hidup, dan
pertumbuhan kanker (tumor ganas) akibat
pembelahan sel yang sangat cepat (halaman 144
– 152).
 Guru membimbing peserta didik dalam
memecahkan masalah (menjawab soal-soal).

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


 Peserta didik memberikan jawaban masalah
Page 69
(soal-soal) dalam bentuk laporan tertulis.

Page 70
 Kelompok mempresentasikan/
mengomunikasikan laporan tertulisnya.
 Guru memberikan informasi tambahan untuk
mengembangkan konsep, misalnya pengaruh
kegagalan mitosis dan meiosis terhadap kelainan
pada makhluk hidup.

Menganalisis dan mengevaluasi proses


pemecahan masalah
 Diskusi kelas untuk membahas jawaban
permasalahan.
 Peserta didik bersama-sama guru membuat
kesimpulan berkaitan dengan gametogenesis.
 Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi
sintesis protein yang telah dipelajarinya.
3 Penutup  Resume: Guru membimbing peserta didik untuk 25’
menyimpulkan kembali tentang konsep
gametogenesis.
 Review: Guru mereview hasil pembelajaran hari
ini, dan memberikan penghargaan kepada
peserta didik atau kelompok yang berkinerja
sangat baik.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis) berkaitan
dengan gametogenesis.
 Tindak lanjut: Penugasan secara individu untuk
mengerjakan soal-soal uji kompetensi
pembelahan sel (halaman 153 – 157).
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Pola-pola
hereditas (halaman 158 – 202). Praktikum
penyilangan monohibrid.

G. Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat


1. Sumber belajar:
Buku teks Biologi SMA/MA kelas XII, Penyusun Irnaningtyas. Penerbit Erlangga,
Jakarta. Program peminatan kelompok Matematika dan Ilmu-ilmu Pengetahuan Alam
(MIPA), Bab 4.
Lingkungan dan internet

2. Bahan ajar:
 Bahan presentasi dan video pembelahan sel
 Bahan praktikum: bawang merah segar, larutan HCl, dan larutan asetokarmin

3. Alat:
 Komputer/LCD, VCD/CD player.
 Mikroskop, gelas arloji, kaca objek, silet tajam, pemanas Bunsen, korek api, gelas,
lidi, pipet, dan kertas tisu.

H. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Ulangan harian.
Contoh soal:
 Jelaskan pembuahan ganda yang terjadi pada Angiospermae.
 Gambarkan pembelahan sel secara mitosis pada metafase dan anafase.
Page 71
 Jika suatu sel membelah secara meiosis sebnayak 4 kali, berapakah jumlah
sel anakan yang dihasilkan?

Page 72
 Jelaskan manfaat pembelahan sel secara mitosis dan meiosis.
 Gambarkan skema mitosis yang terjadi pada sel yang memiliki dua pasang
kromosom.

2. Keterampilan
 Praktik di laboratorium: Pengamatan pembelahan mitosis pada sel-sel tumbuhan.
 Pembuatan bagan pembelahan mitosis dan meiosis

3. Sikap
Pengamatan sikap dan perilaku pada kegiatan diskusi.

INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN PADA KEGIATAN


PRAKTIK

No Nama Persiapan Pelaksanaan Kegiatan Laporan Jumlah Nilai


percobaan percobaan akhir tertulis Skor
praktikum

Keterangan:
Skor = 1 – 3
Nilai = (skor yang diperoleh : skor maksimal) x 4

RUBRIK
No Penilaian Aspek Rubrik Skor
ketrampilan tahap (1 – 3)
1 Persiapan - Menggunakan jas lab. 1, jika terpenuhi
percobaan - Tersedia buku/ lembar praktikum 1 aspek.
- Tersedia alat dan bahan praktikum
2 Pelaksanaan - Bekerja sesuai dengan prosedur 2, jika terpenuhi
percobaan - Menggunakan alat secara benar
2 aspek
- Mengamati hasil percobaan dengan
tepat
3 Kegiatan - Membersihkan alat dengan baik 3, jika terpenuhi
akhir - Mengembalikan alat ke tempat semula 3 aspek
praktikum - Membuang larutan/ sampah pada
tempatnya
4 Laporan tertulis - Keaslian laporan/ buatan sendiri
- Sistematika penulisan
- Performans

INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN PRODUK

Jenis produk: bagan pembelahan sel.

No Nama Aspek yang dinilai Jumlah Nilai


Kesesuaian Kerapihan Keindahan Kreativitas Skor
dengan isi
materi

Keterangan: Skor 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, dan 1 = kurang.

Page 73
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP PADA KEGIATAN DISKUSI

Aspek yang dinilai


Kerja Rasa ingin Jumlah
No Nama Santun Komunikatif Nilai
sama tahu Skor

Keterangan: Skor 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, dan 1 = kurang.

Mengetahui, Baureno ,10 Juli 2017


Kepala MAN 4 bojonegoro Guru Mata Pelajaran Biologi,

Dra. FARIKHAH NURUL HIDAYATI, S.Si


NIP. 19620824 199003 2 003 NIP.19790902 200604 2 032

Page 74
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nomor 5
Kelas / Semester : XII / 1
Materi Pembelajaran : Pola-Pola Hereditas
Alokasi Waktu : 6 X 45 menit
Jumlah Pertemuan : 3 kali

A. Kompetensi Dasar (KD)


Memahami pola-pola hukum Mendel
Memahami pola-pola hereditas pautan dan pindah silang

Mengaitkan pola-pola Hukum Mendel dengan peristiwa yang ditemukan sehari-hari.


Mengevaluasi pola-pola hereditas pautan dan pindah silang

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


(IPK) Sikap
1.1.5 Mengubah perilakunya untuk mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan
Tuhan berkaitan dengan pola-pola hereditas.
1.2.4 Mengubah perilakunya untuk menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam
kemampuan mengamati pola-pola hereditas yang terjadi di lingkungan sekitar.
2.1.5 Menunjukkan sikap dan perilaku ilmiah teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta,
disiplin, tanggung jawab , dan peduli dalam melakukan observasi dan eksperimen
tentang pola-pola hereditas.

Pengetahuan:
Membedakan hukum Mendel I dan hukum Mendel II.
Membuat diagram penyilangan monohibrid dan dihibrid.
Menghitung rasio fenotipe F2 pada contoh penyilangan monohibrid dan dihibrid.
Membuat contoh penyilangan backcross dan testcross dengan menggunakan
diagram papan catur (kotak Punnett) dan diagram anak garpu (Bracket).
Menghitung jumlah macam gamet, fenotipe, dan genotipe dengan diagram anak
garpu.
Menganalisis perbedaan rasio fenotipe hasil penyilangan dari peristiwa
penyimpangan semu hukum Mendel akibat interaksi antar alel (kodominan,
dominansi tidak sempurna/intermediet, alel ganda, alel letal).
Menganalisis perbedaan rasio fenotipe hasil penyilangan dari peristiwa
penyimpangan semu hukum Mendel akibat interaksi genetik (atavisme, epistasis-
hipostasis, polimeri, kriptomeri, komplementer).

3.6.1 Menjelaskan peristiwa tautan (linkage), pindah silang (crossing over), dan gagal
berpisah (non-disjunction).

Keterampilan
Melakukan pengamatan terhadap objek di lingkungan sekitar berkaitan dengan
peristiwa penyimpangan semu hukum Mendel.
Melaporkan secara lisan dan tertulis hasil simulasi penyilangan monohibrid.
Melaporkan secara lisan dan tertulis hasil simulasi penyilangan dihibrid dengan
penyimpangan semu hukum Mendel.

4.6.1 Melaporkan secara tertulis hasil evaluasi pola-pola hereditas pautan dan pindah
silang.

C. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Penurunan atau pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya melalui
gen, disebut hereditas. Gregor Johann Mendel menyampaikan eksperimen penyilangan
Page 75
(hibridisasi) kacang ercis.

2. Materi Konsep

Page 76
 Sifat-sifat makhluk hidup akan diturunkan dari generasi ke generasi berikutnya.
 Gen merupakan karakteristik yang diturunkan sehingga meskipun terjadi
mitosis dan meiosis bentuk dan identitas setiap gen di dalam kromosom adalah
tetap
 Pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya mengikuti aturan tertentu (Pola-pola
hereditas).
 Hukum mendel I merupakan kaidah pemisahan alel secara bebas pada saat
pembelahan meiosis dalam pembentukan gamet yang dapat dibuktikan dalam
persilangan monohibrid dengan hasil rasio fenotipe F2 adalah 3 :1.
 Hukum Mendel II merupakan kaidah yang menyatakan bahwa setiap alel
berpasangan secara bebas dengan alel lainnya yang tidak sealel pada waktu
pembentukan gamet.
 Hukum Mendel II dapat dibuktikan dalam persilangan dihibrid dengan hasil
rasio fenotipe F2 sebesar 9 : 3 : 3 : 1
 Angka perbandingan yang menyimpang dengan hukum Mendel (penyimpangan
semu hukum Mendel) merupakan akibat dari interaksi antaralel (kodomain,
dominansi tidak sempurna, alel ganda, dan alel letal)dan interaksi genetik (atavisme,
epistasis-hipostasis, polimeri, kriptomeri, dan komplementer).
 Penyimpangan semu hukum Mendel dapat terjadi karena interaksi antaralel dan
interaksi genetik.
 Bentuk peristiwa lainnya dalam pola-pola hereditas, antara lain tautan (linkage),
pindah silang (crossing over), dan gagal berpisah (nondisjunction).
 Jenis kelamin merupakan salah satu sifat yang diwariskan dari generasi ke
generasi berikutnya.

3. Materi Prosedural
 Praktikum penyilangan monohibrid

D. Model Pembelajaran: Discovery learning (penemuan) dan Problem Based Learning


(pembelajaran memecahkan masalah).

E. Metode Pembelajaran
 Presentasi peserta didik
 Diskusi
 Praktikum
 Kuis

F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1 = 4 x 45 menit

No Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Discovery Waktu


Pembelajaran Learning (Penemuan) (menit)
1 Pendahuluan Pendahuluan 25’
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama
(sebagai implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan peserta didik
tentang hereditas (genetika).
 Memotivasi:
- Guru menanyakan kepada peserta didik:
Mengapa anggota dalam satu keluarga
terkadang memiliki kesamaan sifat-sifat, namun
ada pula yang berbeda sifatnya?

Page 77
- Guru menyampaikan manfaat mempelajari
pola-pola hereditas, yaitu agar kita paham

Page 78
terhadap penurunan sifat-sifat yang terjadi
pada tanaman, hewan, maupun manusia.
Melalui ilmu genetika, dapat diperoleh hewan
dan tumbuhan yang bersifat unggul.
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengidentifikasi indikator
pembelajaran.
2 Kegiatan inti Stimulasi 125’
 Guru mengajak peserta didik untuk mengamati
dan menganalisis gambar: keanekaragaman
genetik pada manusia, pola-pola hereditas yang
terjadi pada tumbuhan dan hewan.

Keanekaragaman genetik pada manusia

Eksperimen Gregor Johann Mendel

Sifat beda kacang ercis

Identifikasi Masalah
 Peserta didik dimotivasi untuk mengemukakan
pertanyaan-pertanyaan, setelah mengamati
gambar berkaitan dengan pola-pola hereditas,
misalnya:
- Mengapa manusia memiliki ciri-ciri fisik
yang berbeda?
- Bagaimana cara Mendel mempelajari genetik
pada makhluk hidup?
- Apa yang ditemukan Mendel setelah
melakukan penyilangan kacang ercis?
- Mengapa Mendel memiliki kacang
ercis sebagai objek penelitiannya?
Page 79
- Bagaimanakah isi hukum Mendel I dan hukum
Mendel II?

Page 80
- Bagaimana menghitung rasio fenotipe dan
rasio genotipe keturunan pada penyilangan
monohibrid dan dihibrid?

Pengumpulan Data
 Guru memberikan informasi kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan peserta didik.
 Guru mengajak peserta didik melakukan kajian
literatur secara cermat dan teliti tentang pola-pola
hereditas subtopik hukum Mendel I dan hukum
Mendel II, menghitung rasio genotipe dan fenotipe
keturunan dari suatu penyilangan (halaman 160 –
175).
 Peserta didik diminta untuk mempelajari cara kerja
praktikum tentang penyilangan monohibrid
(halaman 165 – 166). Peserta didik diberi
kesempatan untuk menanya jika kurang
memahami.
 Guru memberikan penjelasan untuk mempertegas
cara kerja praktikum yang benar. Guru
mengingatkan agar peserta didik bekerja dengan
teliti dalam menghitung kancing untuk simulasi
penyilangan monohibrid.
 Setiap kelompok melakukan kegiatan praktikum
penyilangan monohibrid.
 Peserta didik mencatat data-data hasil
pengamatan ke dalam tabel pengamatan.

Pengolahan Data
 Peserta didik mengkaji literatur dari buku teks
tentang hukum Mendel I (halaman 164 – 165).
 Guru mengajak kelompok untuk:
- mendiskusikan data hasil percobaan untuk
mengetahui rasio fenotipe F2 pada penyilangan
monohibrid.
- menjawab pertanyaan yang ada di lembar
kegiatan (halaman 166).

Pembuktian (Verifikasi)
 Diskusi kelas untuk memverifikasikan data
percobaan dengan teori pada buku sumber,
tentang hukum Mendel I.
 Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok
lainnya.
 Guru bersama peserta didik membahas jawaban
pertanyaan pada lembar kegiatan (halaman 166).
 Guru memfasilitasi peserta didik untuk
memahami cara menghitung rasio fenotipe
maupun genotipe dari beberapa tipe penyilangan
monohibrid dan dihibrid.

Generalisasi (Menarik Kesimpulan)


 Secara klasikal peserta didik menyepakati hasil
Page 81
pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi
kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai

Page 82
penguatan atas kesimpulan peserta didik tentang
hukum pewarisan sifat (hukum Mendel I dan hukum
Mendel II); testcross; backcross; penyilangan
resiprok, cara menghitung macam gamet, genotipe,
fenotipe dengan diagram anak garpu (Bracket).
3 Penutup  Resume: Guru membimbing peserta didik untuk 30’
menyimpulkan kembali tentang konsep hukum
pewarisan sifat.
 Review: Guru mereview hasil pembelajaran hari
ini, dan memberikan penghargaan kepada peserta
didik atau kelompok yang berkinerja sangat baik.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis) berupa
soal-soal penyilangan monohibrid dan dihibrid.
 Tindak lanjut:
- Penugasan kelompok untuk membuat laporan
tertulis praktikum tentang penyilangan
monohibrid (hukum Mendel I).
 Rencana pembelajaran selanjutnya: penyimpangan
semu hukum Mendel (halaman 176 – 193).

2. Pertemuan ke-2 = 4 x 45 menit

No Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Discovery Waktu


Pembelajaran Learning (Penemuan) (menit)
1 Pendahuluan Pendahuluan 25’
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama
(sebagai implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan peserta didik
tentang penyimpangan semu hukum Mendel.
 Memotivasi:
- Guru menanyakan kepada peserta didik:
Mengapa dalam suatu penyilangan terkadang
terdapat sifat anak yang berbeda dengan
induknya, atau menghasilkan rasio keturunan
yang menyimpang dari hukum Mendel I dan
hukum Mendel II?
- Guru menyampaikan manfaat mempelajari
pola-pola heredita, yaitu agar kita paham
terhadap penyimpangan/ perbedaan hasil
keturunan pada suatu penyilangan.
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengidentifikasi indikator
pembelajaran.
2 Kegiatan inti Stimulasi 125’
 Guru mengajak peserta didik untuk mengamati
dan menganalisis:
- gambar peristiwa pola-pola hereditas,
penyimpangan semua hukum Mendel, atau
keturunan dengan sifat yang unik yang
berbeda dari induknya.

Page 83
Kodominan pada warna rambut sapi roan, contoh
interaksi antaralel

Atavisme pada jengger ayam, contoh interaksi genetik

Diagram penyilangan pada bunga snapdragon.

Kelinci himalayan

Page 84
Ayam creeper

Identifikasi Masalah
 Peserta didik dimotivasi untuk menemukan
masalah dengan mengemukakan pertanyaan-
pertanyaan, setelah mengamati gambar pola-pola
hereditas dan penyimpangan semu hukum Mendel,
antara lain:
- Apa yang dimaksud penyimpang semu hukum
Mendel?
- Peristiwa apakah yang termasuk
penyimpangan semu hukum Mendel?
- Mengapa terjadi ayam creeper, sapi roan,
kelinci himalayan, dan variasi bentuk pial
ayam?

Pengumpulan Data
 Guru memberikan informasi kegiatan pembelajaran
yang akan dilakukan peserta didik.
 Guru mengajak peserta didik melakukan kajian
literatur secara cermat dan teliti tentang
penyimpangan semu hukum Mendel (halaman 176
– 193).
 Peserta didik diminta untuk mempelajari cara kerja
praktikum tentang penyimpanagan semu hukum
Mendel (halaman 186 – 1187). Peserta didik diberi
kesempatan untuk menanya jika kurang
memahami.
 Guru memberikan penjelasan untuk mempertegas
cara kerja praktikum yang benar. Guru
mengingatkan agar peserta didik bekerja dengan
teliti dalam menghitung turus suatu genotipe F2
pada peristiwa penyimpangan semu hukum
Mendel epistasis-hipostasis.
 Setiap kelompok melakukan kegiatan praktikum
penyimpangan semu hukum Mendel.
 Peserta didik mencatat data-data hasil
pengamatan ke dalam tabel pengamatan.

Pengolahan Data
 Peserta didik mengkaji literatur dari buku teks
tentang epistasis-hipostasis (halaman 186 – 187).
 Guru mengajak kelompok untuk:
- mendiskusikan data hasil percobaan untuk
mengetahui rasio fenotipe F2 pada peristiwa
epistasis-hipostasis dalam penyilangan dihibrid
(dua sifat beda).
Page 85
- menjawab pertanyaan yang ada di lembar
kegiatan (halaman 187).

Page 86
Pembuktian (Verifikasi)
 Diskusi kelas untuk memverifikasikan data
percobaan dengan teori pada buku sumber,
tentang penyimpangan semu hukum Mendel.
 Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok
lainnya.
 Guru bersama peserta didik membahas jawaban
pertanyaan pada lembar kegiatan (halaman 187).
 Guru memfasilitasi peserta didik untuk
memahami cara menghitung rasio fenotipe dan
genotipe dari beberapa tipe penyilangan pada pola
penyimpangan tertentu (misalnya epistasis-
hipostasis, atavisme, polimeri, komplementer, dan
kriptomeri).

Generalisasi (Menarik Kesimpulan)


 Secara klasikal peserta didik menyepakati hasil
pengembangan materi dari kelompok untuk menjadi
kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan peserta didik tentang
penyimpangan semu hukum Mendel (epistasis-
hipostasis, atavisme, polimeri, komplementer, dan
kriptomeri).
3 Penutup  Resume: Guru membimbing peserta didik untuk 30’
menyimpulkan kembali tentang penyimpangan
semu hukum Mendel.
 Review: Guru mereview hasil pembelajaran hari
ini, dan memberikan penghargaan kepada peserta
didik atau kelompok yang berkinerja sangat baik.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis) berupa
soal-soal penyilangan dihibrid dengan peristiwa
penyimpangan semu hukum Mendel.
 Tindak lanjut:
- Penugasan kelompok untuk membuat laporan
tertulis praktikum tentang penyimpangan semu
hukum Mendel epistasis-hipostasis.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Tautan,
pindah silang, dan gagal berpisah (halaman 194 –
202).

3. Pertemuan ke-3 = 4 x 45 menit

No Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Problem Waktu


Pembelajaran Based Learning (Pemecahan Masalah) (menit)
1 Pendahuluan Pendahuluan 25’
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama
(sebagai implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan peserta
Page 87
didik tentang tautan, pindah silang, dan gagal
berpisah.

Page 88
 Memotivasi:
- Guru menanyakan kepada peserta didik:
Pola hereditas apakah yang menyebabkan
terjadinya kombinasi parental dan
kombinasi baru yang dihasilkan dalam
suatu penyilangan?
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengidentifikasi indikator
pembelajaran.
2 Kegiatan inti Stimulasi 130’
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengamati dan menganalisis:
- gambar / diagram perkawinan lalat buah
yang menunjukkan nondisjunction,
peristiwa crossing over.

Diagram perkawinan lalat buah yang menunjukkan


nondisjunction.

Crossing over

rientasi peserta didik pada masalah


(identifikasi masalah)
 Peserta didik dimotivasi untuk menemukan
masalah dengan mengemukakan
pertanyaan-pertanyaan, setelah mengamati
gambar / diagram peristiwa crossing over,
tautan, perkawinan lalat buah yang
menunjukkan nondisjunction, antara lain:
- Apa yang dimaksud dengan tautan?
- Apa yang dimaksud dengan tautan
autosomal dan tautan seks?
- Apa yang dimaksud dengan crossing over?
- Apa akibatnya jika terjadi pindah
silang antara gen-gen di dalam
kromosom?
- Apa yang dimaksud dengan
nondisjunction?

Mengorganisasikan peserta didik


 Guru membantu peserta didik untuk
Page 89
mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas
belajar yang berhubungan dengan masalah,

Page 90
antara lain:
- Apa yang dimaksud dengan tautan, tautan
autosomal, dan tautan seks?
- Bagaimanakah jumlah gamet yang
dihasilkan, jika terjadi tautan gen?
- Apakah jumlah gamet dihasilkan
berjumlah lebih sedikit jika terjadi tautan?
- Bagaimanakah fenotipe keturunan yang
dihasilkan pada peristiwa tautan?
- Apa yang dimaksud dengan pindah silang
(crossing over)?
- Apakah crossing over dapat terjadi pada
gen-gen yang terletak pada kromosom
homolog maupun kromosom nonhomolog?
- Bagaimanakah fenotipe keturunan yang
dihasilkan pada peristiwa pindah silang
(crossing over)?
- Apa yang dimaksud dengan gagal berpisah
(nondisjunction)?
- Apakah nondisjunction dapat terjadi pada
autosom dan gonosom?
- Apakah nondisjunction dapat
mengakibatkan terjadinya kelainan seperti
sindrom Down, sindrom Klinefelter, dan
sindrom Turner?

 Guru memberikan masalah-masalah yang


berbeda-beda kepada setiap kelompok.

Membimbing penyelidikan individu


dan kelompok
 Peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya
untuk mencari jawaban permasalahan yang
diberikan oleh guru, dengan kajian literatur
materi tautan, pindah silang, dan gagal
berpisah (halaman 194 – 200).
 Guru membimbing peserta didik dalam
memecahkan masalah (menjawab soal-soal).

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


 Peserta didik memberikan jawaban masalah
(soal-soal) dalam bentuk laporan tertulis.
 Kelompok mempresentasikan/
mengomunikasikan laporan tertulisnya.
 Guru memberikan informasi tambahan untuk
mengembangkan konsep, misalnya kelainan
(sindrom) akibat nondisjunction.

Menganalisis dan mengevaluasi proses


pemecahan masalah
 Diskusi kelas untuk membahas jawaban
permasalahan.
 Peserta didik bersama-sama guru membuat
kesimpulan berkaitan dengan gametogenesis.
 Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi
Page 91
sintesis protein yang telah dipelajarinya.

Page 92
3 Penutup  Resume: Guru membimbing peserta didik 25’
untuk menyimpulkan kembali tentang konsep
tautan, pindah silang, dan gagal berpisah.
 Review: Guru mereview hasil pembelajaran
hari ini, dan memberikan penghargaan kepada
peserta didik atau kelompok yang berkinerja
sangat baik.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis)
berkaitan dengan tautan, pindah silang, dan
gagal berpisah.
 Tindak lanjut: Penugasan secara individu untuk
mengerjakan soal-soal uji kompetensi pola-
pola hereditas (halaman 203 – 207).
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Hereditas
pada manusia (halaman 210 – 236).

G. Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat


1. Sumber belajar:
Buku teks Biologi SMA/MA kelas XII, Penyusun Irnaningtyas. Penerbit Erlangga,
Jakarta. Program peminatan kelompok Matematika dan Ilmu-ilmu Pengetahuan Alam
(MIPA), Bab 5.
Internet dan lingkungan

2. Bahan ajar:
 Bahan presentasi tentang pola-pola hereditas
 Bahan praktikum: Kancing baju/ kancing genetika

3. Alat:
 Komputer/LCD.
 Alat tulis

H. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Membuat mind map
c. Ulangan harian.
Contoh soal:
 Jelaskan istilah gen, alel, genotipe dan fenotipe.
 Jelaskan perbedaan antara backcross dengan testcross.
 Apa yang dimaksud dengan pindah silang ?
 Bagaimana bunyi hukum Mendel I?
 Apa yang dimaksud dengan penyilangan monohibrid?
 Apa yang dimaksud denganpenyimpangan semu hukum Mendel?
 Sebutkan beberapa peristiwa yang termasuk penyimpangan semu hukum
Mendel.

2. Keterampilan
 Praktik di laboratorium: Praktikum penyilangan monohibrid

3. Sikap
Pengamatan sikap dan perilaku pada saat berdiskusi.

Page 93
INSTRUMEN PENILAIAN KEGIATAN PRAKTIK

Aspek yang dinilai


Kesesuaian Kontribus Jumlah
Persiapan
Nama pelaksanaan i dalam Laporan Skor Nilai
alat dan
dengan teman praktiku
bahan prosedur kelompok m
1
2

Keterangan: Skor 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, dan 1 = kurang.

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP PADA KEGIATAN DISKUSI

Aspek yang dinilai


Kerja Rasa ingin Jumlah
No Nama Santun Komunikatif Nilai
sama tahu Skor

Keterangan: Skor 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, dan 1 = kurang.

Mengetahui, Baureno ,17 Juli 2017


Kepala MAN 4 bojonegoro Guru Mata Pelajaran Biologi,

Dra. FARIKHAH NURUL HIDAYATI, S.Si


NIP. 19620824 199003 2 003 NIP.19790902 200604 2 032

Page 94
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nomor 6
Kelas / Semester : XII / 1
Materi Pembelajaran : Hereditas pada Manusia
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit
Jumlah Pertemuan : 1 kali

A. Kompetensi Dasar (KD)


3.7 Menganalisis hereditas pada manusia
4.7 Menyajikan data hereditas pada manusia

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


(IPK) Sikap
1.1.6 Mengubah perilakunya untuk mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan
Tuhan berkaitan dengan hereditas pada manusia.
1.2.5 Mengubah perilakunya untuk menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah
dalam kemampuan mengamati hereditas pada manusia.
2.1.6 Menunjukkan sikap dan perilaku ilmiah teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta,
disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam melakukan observasi dan eksperimen
tentang variasi sifat, kelainan dan penyakit menurun pada manusia.

Pengetahuan
Menjelaskan pedigree penyakit menurun hemofilia pada keluarga kerajaan Inggris.
Menjelaskan kriteria penentuan jenis kelamin (determinasi seks) pada manusia.
Menghitung angka kemungkinan pemunculan jenis kelamin pada suatu tipe
perkawinan.
Menjelaskan genotipe dan fenotipe golongan darah sistem ABO, MN, dan rhesus.
Menghitung angka rasio fenotipe golongan darah pada suatu tipe perkawinan.
Mengidentifikasi genotipe dan fenotipe kelainan dan penyakit menurun pada
manusia.
Menghitung rasio fenotipe hasil keturunan dari suatu tipe perkawinan berkaitan
dengan suatu kelainan dan penyakit menurun pada manusia.
Menjelaskan usaha-usaha dalam rangka perbaikan mutu genetik pada manusia.

Keterampilan
Membuat pedigree sederhana tentang sifat-sifat yang tampak.
Melaporkan secara lisan dan tertulis hasil pengamatan tentang kelainan dan
penyakit menurun pada manusia.

C. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Hereditas pada manusia juga meliputi kelainan dan penyakit genetik pada
manusia. Kelainan dan penyakit genetik pada manusia dapat disebabkan oleh alel-alel
yang tertaut pada kromosom seks (gonosom) maupun kromosom tubuh (autosom) dan
hormon kelamin.

Page 95
2. Materi Konsep
 Semua sifat pada diri manusia didapatkan dari kedua orangtuanya, meliputi sifat fisik,
fisiologi dan psikologi (kejiwaan).

Page 96
 Variasi sifat – sifat pada diri manusia dikendalikan oleh gen-gen yang bersifat
dominan atau resesif.
 Genetika manusia dipelajari melalui pedigree, karakter pada anak kembar, dan hewan
penelitian. Dengan menggunakan pedigree , perkawinan dapat diatur untuk
memperbaiki mutu genetik keluarga.
 Penentuan jenis kelamin pada manusia berdasarkan tipe XY
 Gonosom Y merupakan penentu laki-laki.
 Sistem penggolongan darah berdasarkan keberadaan antigen tertentu dalam darah,
yaitu sistem ABO (golongan darah A, B, AB, dan O), sistem MN (golongan darah M,
N, dan MN), dan sistem rhesus (Rh + DAN Rh -).
 Kelainan dan penyakit genetik pada manusia dapat disebabkan oleh alel yang tertaut
pada kromosom tubuh (autosom), alel yang tertaut pada kromosom kelamin X atau Y,
dan hormon kelamin.

3. Materi Prosedural
 Membuat pedigree tentang sifat-sifat yang tampak

D. Model Pembelajaran: Problem Based Learning (pembelajaran memecahkan masalah).

E. Metode Pembelajaran
 Presentasi Peserta didik
 Pembelajaran kooperatif
 Diskusi kelas
 Praktikum
 Kuis

F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1 = 4 x 45 menit

No Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Problem Waktu


Pembelajaran Based Learning (Pemecahan Masalah) (menit)
1 Pendahuluan Pendahuluan 25’
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama
(sebagai implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan peserta
didik tentang hereditas pada manusia.
 Memotivasi:
- Guru menanyakan kepada peserta didik:
Bagaimana sifat golongan darah yang
dimiliki oleh anggota keluarga?
- Guru menjelaskan manfaat mempelajari
hereditas manusia, yaitu dapat mengetahui
sifat-sifat menurun seperti golongan darah.
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengidentifikasi indikator
pembelajaran.
2 Kegiatan inti Stimulasi 125’
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengamati dan menganalisis:
- gambar peta silsilah tentang penurunan
sifat hemofilia pada kerajaan Inggris,
variasi sifat pada manusia, diagram
Page 97
contoh perkawinan pada sifat golongan
darah.

Page 98
Pedigree kerajaan Inggris.

Variasi sifat pada manusia.

Orientasi peserta didik pada masalah


(identifikasi masalah)
 Peserta didik dimotivasi untuk menemukan
masalah dengan mengemukakan
pertanyaan-pertanyaan, setelah mengamati
gambar pedigree kerajaan Inggris, variasi sifat
pada manusia, dan contoh diagram perkawinan
sifat golongan darah.
- Apa yang dimaksud pedigree?
- Bagaimana variasi sifat pada manusia?
- Bagaimana cara membuat pedigree untuk
keluarga sendiri?
- Bagaimana penurunan sifat golongan
darah?

Mengorganisasikan peserta didik


 Guru membantu peserta didik untuk
mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas
belajar yang berhubungan dengan masalah.
Page 99
Page
100
- Mengapa menjadikan manusia sebagai
objek penelitian genetika banyak
kendalanya?
- Bagaimana cara mempelajari genetika
manusia?
- Bagaimanakah variasi sifat pada manusia?
- Bagaimana cara membuat pedigree?
- Dapatkah Anda membuat contoh pedigree
untuk sifat tertentu keluarga sendiri?
- Bagaimana penentuan sifat jenis kelamin
pada manusia?
- Bagaimana penurunan sifat golongan
darah sistem ABO, sistem rhesus, dan
sistem MN pada suatu tipe perkawinan?

 Guru memberikan beberapa soal tentang


hereditas manusia (variasi sifat, pedigree,
golongan darah).

Membimbing penyelidikan individu


dan kelompok
 Peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya
untuk menjawab soal-soal berbasis masalah
yang diberikan oleh guru, dengan kajian
literatur hereditas manusia (halaman 198 –
223).
 Kelompok mengerjakan kegiatan tentang
Pedigree tentang sifat-sifat yang tampak
(halaman 214 – 215).
 Guru membimbing peserta didik dalam
memecahkan masalah (menjawab soal-soal).

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


 Peserta didik menjawab soal-soal dalam
bentuk laporan tertulis.
 Kelompok mempresentasikan/
mengomunikasikan laporan tertulisnya.
 Guru memberikan informasi tambahan untuk
mengembangkan konsep, yaitu tentang
pembuatan pedigree untuk golongan darah,
dan penentuan seks (jenis kelamin) pada
manusia.

Menganalisis dan mengevaluasi proses


pemecahan masalah
 Diskusi kelas untuk membahas jawaban soal-
soal berbasis masalah terutama hereditas
dalam masyarakat, seperti kasus bayi tertukar
yang dapat dicari solusinya melalui pewarisan
golongan darah.
 Peserta didik bersama-sama guru membuat
kesimpulan berkaitan dengan hereditas
manusia (golongan darah dan jenis kelamin).
 Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi
hereditas manusia (pedigree, golongan darah,
Page
101
dan penentuan jenis kelamin) yang telah
dipelajarinya.

Page
102
3 Penutup  Resume: Guru membimbing peserta didik 30’
untuk menyimpulkan kembali tentang konsep
hereditas manusia (golongan darah dan
penentuan jenis kelamin/determinasi seks).
 Review: Guru mereview hasil pembelajaran
hari ini, dan memberikan penghargaan kepada
peserta didik atau kelompok yang berkinerja
sangat baik.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis)
berkaitan dengan hereditas manusia (variasi
sifat, pedigree, golongan darah dan
determinasi seks).
 Tindak lanjut: Penugasan secara individu untuk
mencoba membuat pedigree keluarga sendiri
terhadap sifat-sifat tertentu (halaman 214 –
215).
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Hereditas
manusia subtopik kelainan dan penyakit
genetik pada manusia (halaman 223 – 236).

2. Pertemuan ke-2 = 4 x 45 menit

No Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Problem Waktu


Pembelajaran Based Learning (Pemecahan Masalah) (menit)
1 Pendahuluan Pendahuluan 25’
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama
(sebagai implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan peserta
didik tentang kelainan dan penyakit genetik
pada manusia.
 Memotivasi:
- Guru menanyakan kepada peserta didik:
Kelainan dan penyakit menurun apakah
yang banyak dijumpai di masyarakat
Indonesia?
- Guru menjelaskan manfaat mempelajari
kelainan dan penyakit genetik pada
manusia, yaitu dapat mencegah
pemunculan kelainan dan penyakit genetik
melalui tipe-tipe perkawinan.
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengidentifikasi indikator
pembelajaran.
2 Kegiatan inti Stimulasi 130’
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengamati dan menganalisis: gambar
kelainan dan penyakit genetik pada manusia.

Page
103
Page
104
Kelainan dan penyakit genetik oleh alel tertaut
pada autosom.

Kelainan dan penyakit genetik oleh alel tertaut


pada gonosom.

Orientasi peserta didik pada masalah


(identifikasi masalah)
 Peserta didik dimotivasi untuk menemukan
masalah dengan mengemukakan
pertanyaan-pertanyaan, setelah mengamati
gambar kelainan dan penyakit genetik pada
manusia.
- Jenis penyakit apa saja yang bersifat
menurun?
- Apakah kelainan dan penyakit menurun
bisa disembuhkan?
- Apa yang dimaksud penyakit hemofilia?
- Bagaimana ciri-ciri fenotipe dan
genotipe kelainan albino?
- Bagaimana ciri-ciri kelainan buta warna?
- Bagaimana cara menghindari munculnya
buta warna?

Mengorganisasikan peserta didik


 Guru membantu peserta didik untuk
mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas
belajar yang berhubungan dengan masalah.
- Kelainan dan penyakit apakah yang
bersifat menurun?
- Bagaimanakah cara menghindari kelainan
dan penyakit keturunan?
- Bagaimanakah ciri-ciri fenotipe dan
Page
105
genotipe kelainan dan penyakit keturunan,

Page
106
misalnya polidaktili, sindaktili, talasemia,
huntington, progeria, akondroplasia, tilosis,
sindrom Marfan, hipertensi, hemofilia, buta
warna, hypertrichosis, dan kebotakan?
- Apakah terdapat penyakit menurun yang
dipengaruhi oleh jenis kelamin?

 Guru memberikan soal-soal/ permasalahan/


kasus tentang kelainan dan penyakit menurun
pada manusia.

Membimbing penyelidikan individu


dan kelompok
 Peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya
untuk menjawab soal-soal/ permasalahan/
kasus yang diberikan oleh guru, dengan kajian
literatur kelainan dan penyakit menurun pada
manusia (halaman 223 – 236).
 Guru membimbing peserta didik dalam
memecahkan masalah/ membahas kasus/
menjawab soal-soal.

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


 Peserta didik menjawab soal-soal/ pembahasan
kasus dan masalah dalam bentuk laporan
tertulis.
 Kelompok mempresentasikan/
mengomunikasikan laporan tertulisnya.
 Guru memberikan informasi tambahan untuk
mengembangkan konsep, yaitu tentang cara
perbaikan mutu genetik pada manusia.

Menganalisis dan mengevaluasi proses


pemecahan masalah
 Diskusi kelas untuk membahas jawaban soal-
soal berbasis masalah terutama kasus-kasus
penyakit dan kelainan menurun yang terdapat
di masyarakat, seperti kasus buta warna,
kebotakan, keterbelakangan mental, hipertensi,
dan cebol (akondroplasia).
 Peserta didik bersama-sama guru membuat
kesimpulan berkaitan dengan kelainan dan
penyakit menurun pada manusia.
 Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi
kelainan dan penyakit menurun yang telah
dipelajarinya.
3 Penutup  Resume: Guru membimbing peserta didik 25’
untuk menyimpulkan kembali tentang konsep
kelainan dan penyakit menurun pada manusia.
 Review: Guru mereview hasil pembelajaran
hari ini, dan memberikan penghargaan kepada
peserta didik atau kelompok yang berkinerja
sangat baik.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis)
Page
107
berkaitan dengan kelainan dan penyakit
menurun pada manusia.
 Tindak lanjut: Penugasan secara individu untuk

Page
108
menjawab soal-soal uji kompetensi (halaman
236 – 239).
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Mutasi
(halaman 247 – 312). Peserta didik membawa
clipboard, plastisin, pisau cutter dan gunting
untuk membuat simulasi jenis-jenis mutasi
(halaman 262).

3. Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat


1. Sumber belajar: Buku teks Biologi SMA/MA kelas XII, Penyusun Irnaningtyas.
Penerbit Erlangga, Jakarta. Program peminatan kelompok Matematika dan Ilmu-ilmu
Pengetahuan Alam (MIPA), Bab 6.
Lingkungan dan Internet

2. Bahan ajar:
 Bahan presentasi dan gambar tentang hereditas pad manusia

3. Alat:
 Komputer/LCD.
 Kertas karton, pensil warna, pensil.

4. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Ulangan harian.
Contoh soal:
 Sebutkan kelainan yang disebabkan oleh alel resesif autosomal.
 Apa yang dimaksud dengan galaktosemia?
 Siapa yang menemukan penggolongan darah dengan sistem ABO?
 Apa yang dimaksud dengan pedigree?
 Jelaskan manfaat pembuatan pedigree?
 Jika ayah bergolongan darah A sedangkan ibu bergolongan darah B,
bagaimanakah golongan darah anak-anaknya?

2. Keterampilan
 Membuat pedigree tentang sifat-sifat yang tampak seperti warna kulit, postur
tubuh, bentuk cuping telinga, atau golongan darah.

3. Sikap
Pengamatan sikap dan perilaku pada saat berdikusi.

INSTRUMEN PENILAIAN PRODUK

Indikator :Membuat pedigree sederhana tentang sifat-sifat yang tampak.


Aspek penilaian : Keterampilan
Judul kegiatan : Pedigree tentang sifat-sifat yang tampak
Tanggal Penilaian :……………
Kelas :……………

Aspek yang dinilai Jumlah


No Nama Kesesuaian isi Skor Nilai
materi kerapihan kreativitas
1
2
Keterangan: Skor 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, dan 1 = kurang.
Page
109
Page
110
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP PADA KEGIATAN DISKUSI

Aspek yang dinilai


Kerja Rasa ingin Jumlah
No Nama Santun Komunikatif Nilai
sama tahu Skor

Keterangan: Skor 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, dan 1 = kurang.

Mengetahui, Baureno ,17 Juli 2017


Kepala MAN 4 bojonegoro Guru Mata Pelajaran Biologi,

Dra. FARIKHAH NURUL HIDAYATI, S.Si


NIP. 19620824 199003 2 003 NIP.19790902 200604 2 032

Page
111
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nomor 7
Kelas / Semester : XII / 2
Materi Pembelajaran : Mutasi
Alokasi Waktu : 6 X 45
menit Jumlah Pertemuan
: 3 kali

A. Kompetensi Dasar (KD)


3.8 Menganalisis peristiwa mutasi
4.8 Menyajikan data proses mutasi

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


(IPK) Sikap
1.1.7 Mengubah perilakunya untuk mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan
Tuhan berkaitan dengan mutasi, dampak dan manfaatnya.
1.2.6 Mengubah perilakunya untuk menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam
kemampuan mengamati mutasi yang terjadi di alam.
2.1.7 Menunjukkan sikap dan perilaku ilmiah teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta,
disiplin, tanggung jawab , dan peduli dalam melakukan observasi yang berkaitan
dengan mutasi.
2.2.1 Menunjukkan sikap peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan
menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan
percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar berkaitan dengan mutasi.

Pengetahuan
3.8.1 Menjelaskan pengertian mutasi dengan benar berdasarkan kajian literatur.
Menjelaskan jenis mutasi tingkat gen akibat perubahan jumlah basa nitrogen dengan
benar berdasarkan kajian literatur.
Menjelaskan perbedaan duplikasi, adisi, insersi, dan delesi pada mutasi tingkat gen
dengan menggunakan diagram dengan benar berdasarkan kajian literatur.
Menjelaskan jenis mutasi tingkat gen akibat perubahan jenis basa nitrogen dengan
benar berdasarkan kajian literatur.
Menjelaskan perbedaan urutan jenis asam amino penyusun hemoglobin normal
dengan hemoglobin penderita siklemia akibat mutasi gen dengan benar berdasarkan
kajian literatur.
Membedakan jenis mutasi kromosom delesi, duplikasi, inversi, translokasi dan
katenasi dengan benar berdasarkan kajian literatur.
Menjelaskan perbedaan mutasi akibat perubahan jumah kromosom euploid dengan
aneuploid dengan benar berdasarkan kajian literatur.
Menggambar diagram euploid dan aneuploid dengan benar berdasarkan kajian
literatur.
Membedakan autopoliploid dengan alopoliploid dengan benar berdasarkan kajian
literatur.
Menuliskan rumus nulisomi, monosomi, trisomi, dan tetrasomi dengan benar
berdasarkan kajian literatur.
Menyebutkan contoh mutagen kimia, mutagen fisika dan mutagen biologi dengan
benar berdasarkan kajian literatur.
Menjelaskan klasifikasi mutasi dengan benar berdasarkan kajian literatur.
Menyebutkan contoh kelainan pada manusia akibat mutasi dengan benar
berdasarkan kajian literatur.
Menjelaskan mutasi dalam mekanisme proses evolusi dengan benar berdasarkan
kajian literatur.
Page
112
Menuliskan kata kata dalam word square berkaitan dengan mutagen dengan benar
berdasarkan kajian literatur.

Keterampilan

Page
113
4.8.1 Melaporkan secara lisan dan tertulis hasil simulasi berkaitan dengan mutasi tingkat
gen dan kromosom dengan benar berdasarkan prosedur.

C. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Perubahan materi genetik dapat terjadi secara alami yang menyebabkan
berbagai jenis organisme pada tingkat sel maupun individu yang memiliki sifat yang
abnormal. Perubahan materi genetik tersebut dikenal sebagai peristiwa mutasi.

2. Materi Konsep
 Mutasi adalah peristiwa perubahan materi genetik kromosom atau DNA di dalam inti
sel.
 Adanya perubahan materi genetik menyebabkan perubahan sifat pada tingkat sel
maupun tingkat individu.
 Berdasarkan tingkatan terjadinya, mutasi dibedakan menjadi dua macam yaitu
mutasi tingkat gen dan mutasi tingkat kromosom.
 Mutasi tingkat gen dapat terjadi akibat perubahan jumlah basa nitrogen
(duplikasi/penggandaan, adisi/penambahan, insersi/penyisipan, dan
delesi/pengurangan), perubahan macam basa nitrogen (substitusi transisi dan
substitusi transverse), perubahan letak urutan basa nitrogen pada rantai nukleotida
(transposisi).
 Mutasi tingkat kromosom dapat terjadi akibat perubahan struktur kromosom (delesi,
duplikasi, inverse, translokasi, dan katenasi) dan perubahan jumlah kromosom
(Euploid dan aneuploid).
 Kelainan pada manusia akibat mutasi adalah sindrom Klinefelter, sindrom Turner,
sindrom tripel X, sindrom Jacob, sindrom Y, hermafrodit, sindrom cri du chat,
sindrom Patau, sindrom Edward, sindrom Down, dan sindrom Wolf.

3. Materi Prinsip
 Mutasi yang terjadi pada sel-sel somatik janin dapat menyebabkan teratogen (cacat
sejak lahir).

4. Materi Prosedural
 Mengetahui bahan bahan penyebab mutasi menggunakan word square

D. Model Pembelajaran: Discovery learning (penemuan) non-eksperimen.

E. Metode Pembelajaran
 Diskusi
 Pembelajaran kooperatif
 Praktikum
 Kuis
 Mind map

F. Kegiatan Pembelajaran

1. Pertemuan ke-1 = 4 x 45 menit


No Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Waktu
Pembelajaran Discovery Learning (Penemuan) (menit)
non-eksperimen
1 Pendahuluan  Guru memberikan salam dan berdoa 25’
bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas
Page
114
dan pembiasaan (sebagai implementasi
nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan

Page
115
peserta didik tentang mutasi.
 Memotivasi:
- Guru menanyakan kepada peserta
didik: Pernahkah Anda mengonsumsi
buah semangka tanpa biji?
Bagaimanakah membuat buah
semangka tanpa biji?
- Guru menyampaikan manfaat belajar
mutasi, yaitu kita menjadi tahu bahwa
di alam tempat kita hidup terdapat zat-
zat penyebab mutasi. Mutasi ada yang
menguntungkan tetapi ada pula yang
merugikan.
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengidentifikasi indikator
pembelajaran.
2 Kegiatan inti Stimulasi 125’
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengamati dan menganalisis gambar
tentang mutasi.

Semangka dan jeruk tanpa biji

Domba ancon
Identifikasi Masalah
 Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan hasil pengamatan
gambar peristiwa mutasi.
- Apa yang dimaksud dengan mutasi?
- Apa yang menyebabkan terjadinya
mutasi?
- Apakah mutasi bersifat merugikan?
- Adakah mutasi yang menguntungkan?
- Apakah buah semangka tanpa biji
akibat mutasi materi genetik?
- Bagaimana terjadinya mutasi?
- Bagaimana terjadinya domba ancon?

Pengumpulan Data
 Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
Page
116
didik.

Page
117
 Guru mengajak peserta didik melakukan
kajian literatur secara cermat dan teliti
tentang mutasi subtopik pengertian mutasi
dan jenis mutasi (halaman 251 – 262).

Pengolahan Data
 Kelompok diminta untuk melakukan
kegiatan 7.1 bermain simulasi tentang
mutasi gen dan mutasi kromosom
(halaman 262).
 Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan:
- Peristiwa mutasi tingkat gen seperti
perubahan jumlah basa nitrogen akibat
duplikasi, adisi, insersi, delesi ).
- Peristiwa mutasi tingkat kromosom
seperti perubahan struktur kromosom
akibat delesi, duplikasi, inversi,
translokasi, katenasi kromosom.

Pembuktian (Verifikasi)
 Diskusi kelas tentang mutasi gen dan
mutasi kromosom.
 Setiap kelompok mengomunikasikan
hasil diskusinya, dan ditanggapi oleh
kelompok lainnya.
 Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep. Kelompok bisa
menunjukkan hasil simulasi tentang
peristiwa mutasi, kelompok lainnya
menebak/ menjawab jenis mutasi yang
terjadi.

Generalisasi (Menarik Kesimpulan)


 Secara klasikal peserta didik menyepakati
hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara
demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi
sebagai penguatan atas kesimpulan
peserta didik tentang pengertian mutasi
dan jenis mutasi.
3 Penutup  Resume: Guru membimbing peserta didik 30’
untuk menyimpulkan kembali tentang
pengertian mutasi dan jenis mutasi.
 Review: Guru mereview hasil
pembelajaran hari ini, dan memberikan
penghargaan kepada peserta didik atau
kelompok yang berkinerja sangat baik.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis)
berkaitan dengan pengertian mutasi dan
jenis mutasi.
 Tindak lanjut: Penugasan individu
menjawab fitur kuis bio (halaman 253,
Page
118
258, 261).

Page
119
 Rencana pembelajaran selanjutnya:
subtopik penyebab mutasi/ mutagen,
klasifikasi mutasi, kelainan pada manusia
akibat mutasi, mutasi dalam mekanisme
evolusi (halaman 263 – 273).

2. Pertemuan ke-2 = 4 x 45 menit

No Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Waktu


Pembelajaran Discovery Learning (Penemuan) (menit)
non-eksperimen
1 Pendahuluan  Guru memberikan salam dan berdoa 20’
bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas
dan pembiasaan (sebagai implementasi
nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan
peserta didik tentang mutagen dan
kelainan akibat mutasi.
 Memotivasi:
- Guru menanyakan kepada peserta
didik: Apakah di alam tempat kita
hidup terdapat mutagen?
Bagaimanakah akibatnya jika tubuh
kita terkena mutagen?
- Guru menyampaikan manfaat belajar
mutagen, yaitu agar kita senantiasa
melindungi tubuh dari pengaruh
mutagen yang terdapat di alam sekitar
atau yang terkandung dalam makanan.
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengidentifikasi indikator
pembelajaran.
2 Kegiatan inti Stimulasi 130’
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengamati dan menganalisis gambar
tentang kelainan pada manusia akibat
mutasi.

Mutagen kimia

Page
120
Manusia akar

Siklemia

Sindrom Klinefelter dan sindrom Patau

Identifikasi Masalah
 Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan hasil pengamatan
gambar kelainan akibat mutasi.
- Apa yang menyebabkan mutasi?
- Apakah bahan-bahan kimia merupakan
mutagen?
- Selain bahan kimia, adakah mutagen
yang lainnya (mutagen fisika dan
mutagen biologi)?
- Apakah mutasi dapat menyebabkan
penyakit pada manusia?
- Apa yang menyebabkan terjadinya
kelainan “manusia akar”?
- Jenis mutasi apakah yang
menyebabkan penyakit siklemia?
- Peristiwa mutasi apakah yang
menyebabkan sindrom Klinefelter dan
sindrom Patau?

Pengumpulan Data
 Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
Page
121
 Guru mengajak peserta didik melakukan

Page
122
kajian literatur secara cermat dan teliti
tentang mutasi subtopik mutagen,
klasifikasi mutasi, kelainan akibat mutasi,
dan mutasi dalam mekanisme evolusi
(halaman 263 – 273).

Pengolahan Data
 Kelompok diminta untuk melakukan
kegiatan 7.2 menemukan berbagai jenis
mutagen pada word square (halaman
265), dan menuliskan hasilnya ke dalam
tabel.
 Setiap kelompok menjawab pertanyaan
pada lembar kegiatan (halaman 266).
 Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan: mutagen, klasifikasi
mutasi, kelainan akibat mutasi, dan mutasi
dalam mekanisme evolusi.

Pembuktian (Verifikasi)
 Diskusi kelas tentang mutagen, klasifikasi
mutasi, kelainan akibat mutasi, dan mutasi
dalam mekanisme evolusi.
 Setiap kelompok mengomunikasikan
hasil diskusinya, dan ditanggapi oleh
kelompok lainnya.
 Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep. Kelompok bisa
menunjukkan hasil penemuan berbagai
jenis mutagen pada word square.

Generalisasi (Menarik Kesimpulan)


 Secara klasikal peserta didik menyepakati
hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara
demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi
sebagai penguatan atas kesimpulan peserta
didik tentang mutagen, klasifikasi mutasi,
kelainan akibat mutasi, dan mutasi dalam
mekanisme evolusi.
 Guru menghimbau kepada peserta didik
untuk berhati-hati dan waspada terhadap
radiasi di sekitar lingkungan (bio suplemen
halaman 272).
3 Penutup  Resume: Guru membimbing peserta didik 30’
untuk menyimpulkan kembali tentang
mutagen, klasifikasi mutasi, kelainan
akibat mutasi, dan mutasi dalam
mekanisme evolusi.
 Review: Guru mereview hasil
pembelajaran hari ini, dan memberikan
penghargaan kepada peserta didik atau
kelompok yang berkinerja sangat baik.
Page
123
 Refleksi: Memberikan pertanyaan
(kuis) berkaitan dengan mutagen,
klasifikasi

Page
124
mutasi, kelainan akibat mutasi, dan mutasi
dalam mekanisme evolusi.
 Tindak lanjut: Penugasan individu
menjawab soal-soal uji kompetensi
(halaman 273 - 277).
 Rencana pembelajaran selanjutnya:
Evolusi (halaman 278 – 312).

G. Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat


1. Sumber belajar: Buku teks Biologi SMA/MA kelas XII, Penyusun Irnaningtyas.
Penerbit Erlangga, Jakarta. Program peminatan kelompok Matematika dan Ilmu-ilmu
Pengetahuan Alam (MIPA), Bab 7.
Internet dan lingkungan

2. Bahan ajar:
 Bahan presentasi tentang mutasi

3. Alat:
 Komputer/LCD, VCD/CD player.

H. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Mind Map
c. Ulangan harian.
Contoh soal:
 Jelaskan ciri-ciri mutan sindrom Wolf.
 Bagaimanakah cara membuat tanaman buah-buhan poliploid?
 Jelaskan perbedaan autopoliploid dengan alopoliploid.
 Tuliskan rumus monosomi.
 Tuliskan masing-masing 3 contoh mutagen yang merupakan mutagen kimia,
mutagen fisika, dan mutagen biologi.
 Adakah hubungan antara peristiwa mutasi dengan proses evolusi organisme?

2. Keterampilan
 Pelaporan secara lisan dan tulisan hasil penemuan berbagai jenis mutagen pada
word square

3. Sikap
Pengamatan sikap dan perilaku pada saat berdiskusi

INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN PELAPORAN SECARA


TERTULIS

Indikator : Melaporkan secara tertulis hasil simulasi berkaitan dengan mutasi tingkat gen
dan kromosom.
Judul kegiatan : Mutasi gen dan kromosom
Tanggal Penilaian :……………………….
Kelas :………………………
Aspek yang dinilai

Page
125
No Nama Kebenaran Kelengkapan Sistematika Tatabahas Jumlah Nilai
konsep gagasan penulisan a Skor
1
2

Page
126
Keterangan: Skor 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, dan 1 = kurang.

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP PADA KEGIATAN DISKUSI

Aspek yang dinilai


Kerja Rasa ingin Jumlah
No Nama Santun Komunikatif Nilai
sama tahu Skor

Keterangan: Skor 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, dan 1 = kurang.

Mengetahui, Baureno ,10 Juli 2017


Kepala MAN 4 bojonegoro Guru Mata Pelajaran Biologi,

Dra. FARIKHAH NURUL HIDAYATI, S.Si


NIP. 19620824 199003 2 003 NIP.19790902 200604 2 032

Page
127
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nomor 8
Kelas / Semester : XII / 2
Materi Pembelajaran :
Evolusi
Alokasi Waktu : 10 X 45
menit Jumlah Pertemuan :3
kali

A. Kompetensi Dasar (KD)


3.9 Menganalisis tentang teori evolusi dan seleksi alam dengan pandangan baru mengenai
pembentukan spesies baru di bumi berdasarkan studi literatur.

4.9 Mengevaluasi pemahaman diri tentang berbagai pandangan mengenai evolusi


makhluk hidup dan menciptakan gagasan baru tentang kemungkinan-kemungkinan
teori evolusi berdasarkan pemahaman yang dimilikinya.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


Sikap
1.1.8 Mengubah perilakunya untuk mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan
tentang struktur dan fungsi DNA, gen, dan kromosom dalam pembentukan dan
pewarisan sifat serta pengaturan proses pada makhluk hidup dan proses evolusi.
1.2.7 Mengubah perilakunya untuk menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam
kemampuan mengamati proses evolusi.
2.1.8 Menunjukkan sikap dan perilaku ilmiah teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin,
tanggung jawab, dan peduli dalam melakukan observasi yang berkaitan dengan evolusi.

Pengetahuan
Menjelaskan pengertian evolusi.
Mendeskripsikan jenis-jenis evolusi.
Menjelaskan perkembangan pemikiran evolusi sebelum teori Darwin.
Menjelaskan perjalanan Darwin dalam penemuan teori evolusi.
Menjelaskan teori evolusi Darwin.
Menjelaskan perbandingan antara teori evolusi Lamarck, Weismann, dan Darwin.
Menjelaskan fenomena-fenomena berkaitan dengan teori evolusi, seperti adaptasi
dan seleksi alam.
Mendeskripsikan petunjuk adanya evolusi, misalnya fosil, perbandingan anatomi dan
embriologi, dan peristiwa domestikasi.
Menjelaskan proses evolusi kuda dengan menggunakan gambar.
Memberikan contoh-contoh homologi dan analogi.
Menganalisis pohon filogenetik makhluk hidup yang menunjukkan hubungan evolusi.
Menjelaskan peranan variasi genetik akibat rekombinasi gen dan mutasi gen

Page
128
terhadap mekanisme evolusi.
Menjelaskan hukum Hardy-Weinberg.
Menghitung frekuensi alel dan frekuensi genotipe dalam suatu populasi.
Menjelaskan faktor penyebab perubahan kesetimbangan frekuensi alel dan genotipe
dalam populasi.
Menjelaskan mekanisme terbentuknya spesies baru (spesiasi).

Page
129
Keterampilan
Membuat karya tulis (makalah) tentang pandangan kontroversi teori perancangan
cerdas (intelligent design) terhadap teori evolusi Darwin untuk dipresentasikan.
Membuktikan adanya seleksi alam melalui eksperimen adaptasi dan seleksi.
Melaporkan secara lisan dan tertulis hasil eksperimen adaptasi dan seleksi.

C. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Evolusi adalah perubahan perlahan-lahan dalam waktu yang sangat
lama. Berdasarkan jumlah spesies yang berevolusi dan dihasilkan, evolusi dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu evolusi divergensi dan konvergensi. Evolusi
duvergensi merupakan evolusi yang diawali dari satu spesies kemudian menghasilkan
banyak spesies baru.

Contoh evolusi divergen

Liatrus spicata Echinacea purpurea

Pemikiran mengenai evolusi sebenarnya sudah muncul sejak dahulu. Salah satunya adalah
Charles Robert Darwin. Darwin melakukan pelayaran dengan kapal HMS Beagle. Selain
Charles Darwin, ilmuwan lainnya juga berpendapat tentang teori evolusi, yaitu Jean
Baptiste Lamarck.

Perbandingan proses evolusi jerapah menurut Darwin dan Lamarck

2. Materi Konsep
 Evolusi adalah perubahan perlahan-lahan dalam waktu yang sangat lama. Waktu
proses evolusi sangat lama, yaitu, ratusan, ribuan hingga jutaan tahun.
 Evolusi dapat dibedakan menjadi evolusi kosmik (evolusi universe) dan evolusi
organik (evolusi makhluk hidup), mikroevolusi dan makroevolusi (evolusi
transpesifik), evolusi progresif dan evolusi regresif, sereta evolusi divergensi dan
evolusi konvergensi.
 Alam merupakan lingkungan yang selalu menyeleksi organisme yang hidup di
dalamnya.
 Petunjuk-petunjuk adanya evolusi, yaitu fosil, anatomi perbandingan, embriologi
perbandingan, organ tubuh yang tersisa pada organisme, perbandingan fisiologi,
Page
130
perbandingan biokimia dan peristiwa domestikasi.

Page
131
 Hukum Hardy-Weinberg adalah frekuensi alel dan prekuensi genotipe dalam suatu
populasi dari generasi ke generasi berikutnya akan selalu tetap (konstan) pada
kondisi tertentu.
 Faktor penyebab perubahan frekuensi alel atau genotipe adalah hanyutan (genetik
drift), aliran gen (gene flow), mutasi, perkawinan yang tidak acak dan seleksi alam.

3. Materi Prosedural
 Membuat karya tulis (makalah) tentang pandangan kontroversi teori perancangan
cerdas (intelligent design) terhadap teori evolusi Darwin.

D. Model Pembelajaran: Discovery learning (penemuan) non-eksperimen dan eksperimen,


serta Problem Based Learning (pembelajaran memecahkan masalah).

E. Metode Pembelajaran
 Presentasi Peserta didik
 Diskusi
 Pembelajaran kooperatif
 Kuis

F. Kegiatan Pembelajaran

1. Pertemuan ke-1 = 4 x 45 menit

No Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Wakt


Pembelajaran Discovery Learning (Penemuan) u
non-eksperimen (menit
)
1 Pendahuluan  Guru memberikan salam dan berdoa 25’
bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan
peserta didik tentang evolusi.
 Memotivasi:
- Guru menanyakan kepada peserta didik:
Cobalah perhatikan hewan primata
seperti gibon, orangutan, gorila, dan
simpanse, dapatkah Anda menjelaskan
persamaan ciri-ciri yang dimilikinya?
Dengan adanya persamaan ciri-ciri yang
dimilikinya, mungkinkah beberapa
organisme tersebut mempunyai asal
mula yang sama?
- Guru menyampaikan manfaat belajar
evolusi, yaitu kita mengkaji
informasi dari beberapa para ahli
tentang asal- usul makhluk hidup
yang beranekaragam.
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengidentifikasi indikator
pembelajaran.
2 Kegiatan inti Stimulasi 125’

Page
132
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengamati dan menganalisis gambar
tentang variasi bentuk paruh burung; serta
persamaan dan perbedaan kelompok

Page
133
Primata.

Variasi bentuk paruh burung finch (emprit).

Kelompok Primata yang memiliki persamaan


dan perbedaan ciri-ciri.

Identifikasi Masalah
 Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan hasil pengamatan
gambar variasi bentuk paruh burung; serta
persamaan dan perbedaan kelompok
Primata:
- Apa yang dimaksud dengan evolusi?
- Apa semua makhluk hidup mengalami
mutasi?
- Bagaimana terjadinya bentuk paruh
burung yang beranekaragam?
- Apakah bentuk paruh burung
menyesuaikan dengan makanannya?
- Adakah mutasi yang menguntungkan?
- Apakah keanekaragaman golongan
Primata merupakan hasil evolusi?
- Apakah manusia juga mengalami
evolusi?

Page
134
Pengumpulan Data

Page
135
 Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
 Guru mengajak peserta didik melakukan
kajian literatur secara cermat dan teliti
tentang evolusi subtopik pengertian evolusi,
teori-teori evolusi dari para ahli (halaman
282 – 290).

Pengolahan Data
 Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan:
- Perkembangan teori evolusi sebelum
Darwin.
- Perbandingan beberapa teori evolusi,
antara lain menurut Darwin,
Lamarck, dan Weisman.
 Kelompok diminta untuk mempelajari
peta jalur pelayaran Darwin, dan gambar
perbandingan proses evolusi jerapah
menurut Lamarck dan Darwin.

Pembuktian (Verifikasi)
 Diskusi kelas tentang perbandingan
beberapa teori evolusi.
 Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok
lainnya.
 Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep teori-teori evolusi.

Generalisasi (Menarik Kesimpulan)


 Secara klasikal peserta didik menyepakati
hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara
demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi
sebagai penguatan atas kesimpulan peserta
didik tentang teori-teori evolusi, juga teori
perancangan cerdas (intelligent design)
yang menentang teori evolusi Darwin.
3 Penutup  Resume: Guru membimbing peserta didik 30’
untuk menyimpulkan kembali tentang
pengertian evolusi dan teori-teori evolusi.
 Review: Guru mereview hasil pembelajaran
hari ini, dan memberikan penghargaan
kepada peserta didik atau kelompok yang
berkinerja sangat baik.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis)
berkaitan dengan pengertian evolusi dan
teori-teori evolusi.
 Tindak lanjut: Penugasan individu
melakukan tugas mandiri membuat makalah
tentang pandangan pro dan kontra terhadap
Page
136
Page
137
teori evolusi Darwin (halaman 311).
 Rencana pembelajaran selanjutnya:
subtopik Fenomena yang berkaitan dengan
teori evolusi (halaman 290 – 300).
Melakukan praktik kegiatan 8.1 Adaptasi
dan Seleksi, kelompok membawa bahan
berupa kertas berwarna daun, dan bunga.

2. Pertemuan ke-2 = 4 x 45 menit


No Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Waktu
Pembelajaran Discovery Learning (Penemuan) (menit)
eksperimen
1 Pendahuluan  Guru memberikan salam dan berdoa 25’
bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan
peserta didik tentang fenomena berkaitan
dengan teori evolusi.
 Memotivasi:
- Guru menanyakan kepada peserta didik:
Apa yang Anda ketahui tentang adaptasi
dan seleksi alam?
- Guru menyampaikan manfaat belajar
fenomena evolusi, yaitu kita mengenal
kekuasaan Tuhan yang telah
menciptakan bumi dengan berbagai
makhluk hidup ciptaanNya, namun
masih banyak kejadian-kejadian yang
belum dapat diungkap oleh manusia.
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengidentifikasi indikator
pembelajaran.
2 Kegiatan inti Stimulasi 125’
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengamati dan menganalisis gambar/ film
video tentang fenomena evolusi, antara lain
peristiwa adaptasi dan seleksi alam,
penemuan fosil, atau homologi.

Adaptasi evolusioner kuda laut yang hidup


pada ganggang laut.

Page
138
Ngengat Biston betularia hinggap di pohon.

Fosil Archaeopteryx

Homologi
Identifikasi Masalah
 Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan hasil pengamatan
gambar/ film video tentang fenomena
evolusi, antara lain peristiwa adaptasi dan
seleksi alam, penemuan fosil, atau
homologi.
- Apa hubungan antara adaptasi makhluk
hidup dengan seleksi alam?
- Apa tujuan makhluk hidup melakukan
adapatasi terhadap lingkungannya
seperti yang tampak pada gambar kuda
laut yang hidup pada ganggang?
- Apa semua makhluk hidup mengalami
adaptasi?
- Bagaimana adaptasi ngengat Biston
betularia?

Pengumpulan Data
 Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
 Guru mengajak peserta didik melakukan
kajian literatur secara cermat dan teliti
tentang evolusi subtopik fenomena yang
berkaitan dengan teori evolusi dan petunjuk
adanya evolusi (halaman 290 – 300).
Page
139
 Peserta didik diminta untuk mempelajari

Page
140
cara kerja praktikum tentang adaptasi dan
seleksi (halaman 292 – 293), dan diberi
kesempatan untuk menanya jika kurang
paham.
 Guru memberikan penjelasan untuk
mempertegas cara kerja praktikum yang
benar, dan tidak merusak rumput yang
tumbuh di lapangan tempat kegiatan.
 Kelompok melakukan praktikum di
lapangan rumput, yaitu kegiatan 8.1 tentang
adaptasi dan seleksi (halaman 292 – 293).
 Peserta didik mencatat data-data hasil
pengamatan ke dalam tabel pengamatan.

Pengolahan Data
 Peserta didik mengolah data hasil
pengamatan dengan bantuan pertanyaan-
pertanyaan pada lembar kerja (halaman
293).
 Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan: fenomena yang berkaitan
dengan teori evolusi dan petunjuk adanya
evolusi.
 Kelompok diminta untuk mempelajari
gambar evolusi kuda (halaman 297),
homologi dan analogi (298), dan
perbandingan embriologi (halaman 299).

Pembuktian (Verifikasi)
 Diskusi kelas untuk memverifikasikan
data hasil praktikum dengan teori pada
buku sumber, untuk membuktikan adanya
peristiwa seleksi alam.
 Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya, dan ditanggapi oleh kelompok
lainnya.
 Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep.
 Guru bersama peserta didik membahas
jawaban pertanyaan pada lembar kegiatan
(halaman 293).

Generalisasi (Menarik Kesimpulan)


 Secara klasikal peserta didik menyepakati
hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara
demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi
sebagai penguatan atas kesimpulan peserta
didik tentang fenomena yang berkaitan
dengan teori evolusi dan petunjuk adanya
evolusi, terutama adanya seleksi alam yang
terjadi bumi.
Page
141
3 Penutup  Resume: Guru membimbing peserta didik 30’
untuk menyimpulkan kembali tentang
fenomena yang berkaitan dengan teori

Page
142
evolusi dan petunjuk adanya evolusi.
 Review: Guru mereview hasil pembelajaran
hari ini, dan memberikan penghargaan
kepada peserta didik atau kelompok yang
berkinerja sangat baik.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis)
berkaitan dengan fenomena yang berkaitan
dengan teori evolusi dan petunjuk adanya
evolusi.
 Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk
membuat laporan tertulis praktikum adaptasi
dan seleksi.
 Rencana pembelajaran selanjutnya: Evolusi
subtopik Mekanisme evolusi (halaman 300
– 310).

3. Pertemuan ke-3 = 4 x 45 menit

No Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Problem Waktu


Pembelajaran Based Learning (Pemecahan Masalah) (menit)
1 Pendahuluan Pendahuluan 25’
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama
(sebagai implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan peserta
didik tentang mekanisme evolusi.
 Memotivasi:
- Guru menanyakan kepada peserta didik:
Bagaimana terbentuknya variasi genetik
dalam populasi? Apakah rekombinasi gen
dalam perkawinan generatif dan mutasi
dapat menyebabkan terjadinya variasi
genetik yang akan mengarah terjadinya
evolusi?
- Guru menjelaskan manfaat mempelajari
mekanisme evolusi, yaitu peserta didik
dapat memahami kemungkinan
terbentuknya spesies-spesies baru di bumi.
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengidentifikasi indikator
pembelajaran.
2 Kegiatan inti Stimulasi 120’
 Guru menyampaikan hukum Hardy-Wenberg:
Bahwa frekuensi alel dan frekuensi genotipe
dalam suatu populasi dari generasi ke generasi
berikutnya akan selalu konstan pada kondisi
tertentu.
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengamati dan menganalisis:
- gambar “Efek leher botol” pada konsep
perubahan kesetimbangan frekuensi alel
dan genotipe dalam populasi.
Page
143
- Contoh terbentuknya spesies alopatrik.

Page
144
Efek leher botol.

Contoh spesies alopatrik.

Orientasi peserta didik pada masalah


(identifikasi masalah)
 Peserta didik dimotivasi untuk menemukan
masalah dengan mengemukakan
pertanyaan-pertanyaan, setelah mengamati
gambar “efek leher botol” dan contoh spesiasi
alopatrik.
- Apa yang dimaksud dengan kondisi
tertentu pada hukum Hardy-Weinberg?
- Apakah frekuensi alel dan frekuensi
genotipe dalam suatu populasi dapat
berubah?
- Apakah gambar”efek leher botol”
menggambarkan perubahan frekuensi alel
dan genotipe dalam suatu populasi?
- Apa yang dimaksud dengan spesies
alopatrik?
- Apa yang menyebabkan anggota spesies
terpisah?
- Apakah jika suatu spesies terpisah oleh
kondisi geografis yang berjauhan akan
membentuk spesies baru?

Mengorganisasikan peserta didik


 Guru membantu peserta didik untuk
mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas
belajar yang berhubungan dengan masalah:
- maksud dari teori “efek leher botol”
pada peristiwa perubahan frekuensi alel
Page
145
dan genotipe dalam populasi.

Page
146
- bagaimana penerapan rumus aljabar
hukum Hardy-Weinberg: p2 + 2pq +
q2
- faktor-faktor apakah yang menyebabkan
mikroevolusi
- Apa yang menyebabkan terjadinya isolasi
reproduksi

 Guru memberikan soal-soal/ permasalahan/


kasus tentang frekuensi alel dan frekuensi
genotipe dalam populasi untuk sifat-sifat
tertentu, misalnya perasa PTC, albino,
butawarna, atau golongan darah.

Membimbing penyelidikan individu


dan kelompok
 Peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya
untuk menjawab soal-soal/ permasalahan/
kasus yang diberikan oleh guru, dengan kajian
literatur mekanisme evolusi (halaman 300 –
310).
 Guru membimbing peserta didik dalam
memecahkan masalah/ membahas kasus/
menjawab soal-soal.

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya


 Peserta didik menjawab soal-soal/ pembahasan
kasus dan masalah dalam bentuk laporan
tertulis.
 Kelompok mempresentasikan/
mengomunikasikan laporan tertulisnya.
 Guru memberikan informasi tambahan untuk
mengembangkan konsep, yaitu tentang
perubahan kesetimbangan frekuensi alel dan
genotipe dalam populasi, spesiasi, dan
terjadinya isolasi reproduksi.

Menganalisis dan mengevaluasi proses


pemecahan masalah
 Diskusi kelas untuk membahas jawaban soal-
soal berbasis masalah terutama penerapan
hukum Hardy-Weinberg.
 Peserta didik bersama-sama guru membuat
kesimpulan berkaitan dengan mekanisme
evolusi.
 Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi
mekanisme evolusi.
3 Penutup  Resume: Guru membimbing peserta didik 35’
untuk menyimpulkan kembali tentang konsep
mekanisme evolusi.
 Review: Guru mereview hasil pembelajaran
hari ini, dan memberikan penghargaan kepada
peserta didik atau kelompok yang berkinerja
sangat baik.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis)
Page
147
berkaitan dengan mekanisme evolusi dan
penerapan hukum Hardy-Weinberg.

Page
148
 Tindak lanjut: Penugasan secara individu untuk
menjawab soal-soal uji kompetensi (halaman
313 – 317).
 Rencana pembelajaran selanjutnya:
Bioteknologi (halaman 318 – 361). Praktik
membuat soyghurt (halaman 329 – 330).
Kelompok membawa alat (stoples, blender,
kain saring, panci perebus, kompor) dan bahan
kacang kedelai yang sudah direndam 8 jam,
gula pasir, susu skim).

G. Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat


1. Sumber belajar: Buku teks Biologi SMA/MA kelas XII, Penyusun Irnaningtyas.
Penerbit Erlangga, Jakarta. Program peminatan kelompok Matematika dan Ilmu-ilmu
Pengetahuan Alam (MIPA), Bab 8.
Lingkungan dan Internet

2. Bahan ajar:
 Bahan presentasi tentang evolusi

3. Alat:
 Komputer/LCD

H. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Ulangan harian.
Contoh soal:
 Apakah perbedaan teori evolusi menurut Lamarck dengan Weismann?
 Apa yang dimaksud dengan evolusi ?
 Sebutkan perbedaan antara homologi dan analogi.
 Bagaimana seleksi alam berperan dalam kehidupan ?
 Bagaimana bunyi hukum Hardy-Weinberg ?

2. Keterampilan
 Membuat karya tulis (makalah) tentang pandangan kontroversi teori perancangan
cerdas (intelligent design) terhadap teori evolusi Darwin

3. Sikap
Pengamatan sikap dan perilaku pada saat berdiskusi.

INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN MEMBUAT MAKALAH


Judul kegiatan: Membuat makalah tentang pandangan kontroversi teori perancangan cerdas
(intelligent design) terhadap teori evolusi Darwin.

Tanggal :…………………
Kelas :…………………

No Nama Aspek yang Jumlah Nilai


dinilai Skor
Kebenaran Kelengkapan Sistematika Tatabahasa
konsep gagasan penulisan
1
Page
149
2

Keterangan: Skor 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, dan 1 = kurang.

Page
150
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP PADA KEGIATAN DISKUSI

Aspek yang dinilai


Kerja Rasa ingin Jumlah
No Nama Santun Komunikatif Nilai
sama tahu Skor

Keterangan: Skor 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, dan 1 = kurang.

Mengetahui, Baureno ,10 Juli 2017


Kepala MAN 4 bojonegoro Guru Mata Pelajaran Biologi,

Dra. FARIKHAH NURUL HIDAYATI, S.Si


NIP. 19620824 199003 2 003 NIP.19790902 200604 2 032

Page
151
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nomor 9
Kelas / Semester : XII / 2
Materi Pembelajaran : Bioteknologi
Alokasi Waktu : 10 X 45
menit Jumlah Pertemuan :3
kali

A. Kompetensi Dasar (KD)


3.10 Memahami tentang prinsip-prinsip bioteknologi yang menerapkan bioproses dalam
menghasilkan produk baru untuk meningkatkan kesejahteraan manusia dalam
berbagai aspek kehidupan.
.
4.10 Merencanakan dan melakukan percobaan dalam penerapan prinsip-prinsip bioteknologi
konvensional untuk menghasilkan produk dan mengevaluasi produk yang dihasilkan
serta prosedur yang dilaksanakan

B. Indikator Pencapaian Kompetensi


(IPK) Sikap
1.1.9 Mengubah perilakunya untuk mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan
tentang struktur dan fungsi DNA, gen, dan kromosom dalam pembentukan dan
pewarisan sifat serta pengaturan proses pada makhluk hidup yang diterapkan dalam
bioteknologi
2.1.9 Menunjukkan sikap dan perilaku ilmiah teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin,
tanggung jawab , dan peduli dalam melakukan percobaan bioteknologi.

Pengetahuan
Menjelaskan pengertian bioteknologi.
Menjelaskan perbedaan bioteknologi konvensional dengan bioteknologi modern.
Menjelaskan pengembangan bioteknologi kondisi non-steril dan steril.
Menjelaskan peranan mikroorganisme penghasil makanan dan minuman.
Mendeskripsikan mikroorganisme penghasil protein.
Mendeskripsikan mikroorganisme penghasil zat-zat organik, enzim, dan vitamin.
Menjelaskan peranan mikroorganisme penghasil obat.
Mendeskripsikan mikroorganisme penghasil energi.
Menjelaskan peranan mikroorganisme pembasmi hama tanaman (biopestisida).
Menjelaskan pemanfaatan mikroorganisme dalam bidang peternakan.
Menjelaskan peranan mikroorganisme pengolah limbah (bioremidiasi).
Menjelaskan bioplastik.
Menjelaskan peranan mikroorganisme dalam bidang pertambangan.
Menjelaskan prinsip kultur jaringan pada tumbuhan.
Menjelaskan tahapan kloning embrio dan kloning transfer inti pada hewan dengan
menggunakan diagram.
Page
152
Menjelaskan teknologi hibridoma.
Menjelaskan prinsip rekombinasi DNA.
Menjelaskan tahapan teknologi plasmid dengan menggunakan diagram.
Mendeskripsikan organisme transgenik.
Menganalisis dampak negatif penerapan bioteknologi.

Page
153
Keterampilan
Membuat produk makanan/ minuman berbasis bioteknologi.
Melaporkan secara lisan dan tertulis hasil praktik pembuatan produk bioteknologi.

C. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta: Kemajuan di bidang bioteknologi saat ini, bahwa perkembangbiakan
tanaman bisa dilakukan dengan kultur jaringan yang memanfaatkan sifat totipotensi.

Perkembangbiakan tumbuhan dengan cara kultur jaringan

2. Materi Konsep
 Bioteknologi adalah ilmu yang menerapkan prinsip ilmiah dan kerekayasaan untuk
penanganan dan pengolahan bahan mentah organik maupun anorganik dengan bantuan
makhluk hidup seperti mikroorganisme, sel hewan dan tumbuhan untuk meningkatkan
potensi makhluk hidup, menghasilkan produk dan jasa bagi kepentingan hidup manusia.
 Bioteknologi dapat dibedakan menjadi bioteknologi konvensional dan bioteknologi
modern, bioteknologi kondisi non-steril dan steril.
 Prinsip bioteknologi yang digunakan pada proses fermentasi, yaitu prinsip respirasi
anaerob oleh ragi (jamur).
 Penerapan bioteknologi dalam segala bidang kehidupan semakin meningkat sejak
ditemukannya struktur dan fungsi DNA.
 Pemanfaatan mikroorganisme dalam bioteknologi, antara lain sebagai penghasil
makanan/minuman, protein, zat organik, enzim, vitamin, obat, energi, biopestisida,
bioremediasi, bioplastik dan pertambangan.
 Dampak negative bioteknologi, kemungkinan menciptakan mikroorganisme pangan
baru, timbulnya bahan makanan yang mengandung protein baru bersifat toksik,
munculnya tanaman supergulma, teknik bayi tabung, membingungkan status
orangtuanya, resiko tinggi bagi organisme hasil kloning, penyebaran bakteri strain secara
liar, erosi plasma nutfah, terganggunya keseimbangan ekosistem, dan penyalahgunaan
Page
154
senjata biologis.

Page
155
3. Materi Prosedural
 Membuat yoghurt susu kedelai (soyghurt)

D. Model Pembelajaran: Penemuan (discovery learning).

E. Metode Pembelajaran
 Presentasi Peserta didik
 Diskusi
 Pembelajaran kooperatif
 Praktikum
 Mind map
 Kuis

F. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1 = 4 x 45 menit
No Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Waktu
Pembelajaran Discovery Learning (Penemuan) (menit)
1 Pendahuluan Pendahuluan 15’
 Peserta didik berada di laboratorium, dan
duduk sesuai dengan kelompoknya masing-
masing.
 Guru memberikan salam dan berdoa bersama
(sebagai implementasi nilai religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan
pembiasaan (sebagai implementasi nilai
disiplin).
 Apersepsi: Menggali pengetahuan peserta
didik tentang bioteknologi.
 Memotivasi:
- Guru menjelaskan manfaat mempelajari
bioteknologi, agar kehidupan manusia
semakin maju dan sejahtera dengan
dihasilkannya produk-produk melalui
penerapan bioteknologi.
- Guru menanyakan persiapan bahan-bahan
praktik membuat soyghurt yang di bawa
peserta didik: alat (stoples, blender, kain
saring, panci perebus, kompor) dan bahan
kacang kedelai yang sudah direndam 8
jam, gula pasir, susu skim).
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengidentifikasi indikator
pembelajaran.
2 Kegiatan inti Stimulasi 140’
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengamati dan menganalisis gambar/ film
video tentang produk bioteknologi.

Page
156
Identifikasi Masalah
 Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan hasil pengamatan
gambar/video tentang produk
bioteknologi.
- Apa yang dimaksud dengan bioteknologi?
- Produk apa saja yang dihasilkan oleh
bioteknologi?
- Jenis mikroorganisme apakah yang
dipergunaakan untuk membuat tempe,
tape, kecap, dan yoghurt?
- Bagaimana cara membuat yoghurt?

Pengumpulan Data
 Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
 Guru mengajak peserta didik melakukan kajian
literatur secara cermat dan teliti tentang
pengertian bioteknologi, diagram bioteknologi,
perbedaan bioteknologi konvensional dan
modern, pengembangan bioteknologi kondisi
steril dan nonsteril (halaman 320 – 324).
 Peserta didik diminta untuk mempelajari cara
kerja praktikum tentang pembuatan soyghurt
(halaman 329 – 330), dan diberi kesempatan
untuk menanya jika kurang paham.
 Guru memberikan penjelasan untuk
mempertegas cara kerja praktikum yang benar,
cara mengerjakannya harus steril agar tidak
tercemar organisme lainnya yang bersifat
patogen. Hati-hati menggunakan kompor agar
tidak terjadi kebakaran.
 Setiap kelompok melakukan kegiatan
praktikum pembuatan soyghurt. Waktu
inkubasi bakteri selama 12 jam, sehingga
hasilnya baru bisa dinilai keesokan harinya.

Pengolahan Data
 Peserta didik menjawab pertanyaan yang ada
di lembar kegiatan (halaman 330).
 Peserta didik mengkaji literatur dari buku teks
tentang penggunaan mikroorganisme dalam
bioteknologi (halaman 325 – 340).
 Guru mengajak kelompok untuk
Page
157
mendiskusikan:
- pemanfaatan mikroorganisme penghasil

Page
158
makanan dan minuman;
- pemanfaatan mikroorganisme penghasil
protein;
- pemanfaatan mikroorganisme penghasil
zat-zat organik, enzim, dan vitamin;
- pemanfaatan mikroorganisme penghasil
obat;
- pemanfaatan mikroorganisme penghasil
energi;
- pemanfaatan mikroorganisme sebagai
biopestisida;
- pemanfaatan mikroorganisme dalam bidang
peternakan;
- pemanfaatan mikroorganisme di bidang
pertambangan;
- bioremidiasi;
- bioplastik.

Pembuktian (Verifikasi)
 Diskusi kelas untuk memverifikasikan
data percobaan dengan bantuan menjawab
pertanyaan yang ada di lembar kegiatan
(halaman 330).
 Setiap kelompok mengomunikasikan hasil
diskusinya tentang pemanfaatan
mikroorganisme dalam bioteknologi, dan
ditanggapi oleh kelompok lainnya.
 Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep.

Generalisasi (Menarik Kesimpulan)


 Secara klasikal peserta didik menyepakati hasil
pengembangan materi dari kelompok untuk
menjadi kesimpulan utuh (secara demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi sebagai
penguatan atas kesimpulan peserta didik
tentang pemanfaatan mikroorganisme dalam
bioteknologi.
3 Penutup  Resume: Guru membimbing peserta didik 25’
untuk menyimpulkan kembali tentang konsep
pemanfaatan mikroorganisme dalam
bioteknologi.
 Review: Guru mereview hasil pembelajaran
hari ini, dan memberikan penghargaan kepada
peserta didik atau kelompok yang berkinerja
sangat baik.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis)
berkaitan dengan pemanfaatan
mikroorganisme dalam bioteknologi
dan prinsip-prinsip pembuatan
soyghurt.
 Tindak lanjut: Penugasan kelompok untuk
membuat laporan tertulis praktikum pembuatan
soyghurt.
Page
159
 Rencana pembelajaran selanjutnya: materi
kultur jaringan, kloning, dan rekayasa genetika.
(halaman 341 – 358). Melakukan kegiatan 9.2

Page
160
tentang rekayasa genetika. Guru memberikan
penjelasan kepada peserta didik, agar
membawa alat dan bahan untuk pembuatan
puzzle (gunting, lem, spidol, kardus bekas,
gambar-gambar tentang metode rekayasa
genetika).

2. Pertemuan ke-2 = 4 x 45 menit


No Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Waktu
Pembelajaran Discovery Learning (Penemuan) (menit)
non-eksperimen
1 Pendahuluan  Guru memberikan salam dan berdoa 20’
bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas
dan pembiasaan (sebagai implementasi
nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan
peserta didik tentang kultur jaringan,
kloning, dan rekayasa genetika.
 Memotivasi:
- Guru menanyakan kepada peserta
didik: Bagaimanakah penerapan teknik
rekayasa genetika pada kehidupan
manusia saat ini?
- Guru menyampaikan manfaat belajar
kultur jaringan, kloning, dan rekayasa
genetika, agar kita paham terhadap
produk-produknya yang sudah banyak
dimanfaatkan oleh masyarakat di
seluruh dunia.
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengidentifikasi indikator
pembelajaran.
2 Kegiatan inti Stimulasi 135’
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengamati dan menganalisis gambar
tentang kultur jaringan, kloning, dan
produk yang memanfaatkan rekayasa
genetika.

Identifikasi Masalah
 Peserta didik dimotivasi untuk
Page
161
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan

Page
162
yang berkaitan dengan hasil pengamatan
gambar kultur jaringan, kloning, dan
produk yang memanfaatkan rekayasa
genetika.
- Apa yang dimaksud dengan teknik
kultur jaringan?
- Bagaimana teknik kultur jaringan?
- Bagaimana teknik kloning
yang menghasilkan domba
Dolly?
- Apa yang dimaksud dengan tanaman
transgenik?
- Bagaimana teknik pembuatan tanaman
transgenik?

Pengumpulan Data
 Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
 Guru mengajak peserta didik melakukan
kajian literatur secara cermat dan teliti
tentang tentang kultur jaringan, kloning,
dan rekayasa genetika (halaman 341 –
357).
 Setiap kelompok membuat puzzel yang
berisikan materi metode-metode rekayasa
genetika dalam aplikasi bioteknologi
seperti teknologi hibridoma, teknologi
plasmid, dan mekanisme pembuatan
organisme transgenik (kegiatan 9.2,
halaman 358).

Pengolahan Data
 Setiap kelompok diminta memainkan
puzzel hasil karyanya untuk memahami
metode-metode rekayasa genetika dalam
aplikasi bioteknologi.
 Setiap kelompok menjawab pertanyaan
pada lembar kegiatan 9.2 (halaman 358).
 Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan: metode-metode rekayasa
genetika dalam aplikasi bioteknologi.

Pembuktian (Verifikasi)
 Setiap kelompok menunjukkan puzzel
hasil karyanya.
 Antar kelompok bertukar puzzel, kemudian
kelompok lainnya diminta menyusun
puzzel tersebut dengan tujuan peserta didik
memahami urutan langkah-langkah dalam
metode rekayasa genetika.
 Setiap kelompok mengemukakan
pendapatnya tentang isi materi yang
digambarkan pada puzzel kelompok
Page
163
lainnya. Kelompok yang berbeda diberi
kesempatan untuk menanggapinya.
 Diskusi kelas tentang metode-metode
rekayasa genetika dalam aplikasi

Page
164
bioteknologi seperti teknologi
hibridoma, teknologi plasmid, dan
mekanisme pembuatan organisme
transgenik.
 Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep.

Generalisasi (Menarik Kesimpulan)


 Secara klasikal peserta didik menyepakati
hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara
demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi
sebagai penguatan atas kesimpulan
peserta didik tentang metode-metode
rekayasa genetika dalam aplikasi
bioteknologi.
3 Penutup  Resume: Guru membimbing peserta didik 25’
untuk menyimpulkan kembali tentang
metode-metode rekayasa genetika dalam
aplikasi bioteknologi.
 Review: Guru mereview hasil
pembelajaran hari ini, dan memberikan
penghargaan kepada peserta didik atau
kelompok yang berkinerja sangat baik.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan
(kuis) berkaitan dengan metode-metode
rekayasa genetika dalam aplikasi
bioteknologi.
 Tindak lanjut: Penugasan individu
mempelajari fitur Bio Suplemen
(halaman 361) dan mencari tambahan
informasi terkini dari internet tentang
teknologi kloning.
 Rencana pembelajaran selanjutnya:
Bioteknologi, subtopik Dampak Negatif
Bioteknologi (halaman 358 – 360).

3. Pertemuan ke -3 = 4 x 45 menit
No Langkah Deskripsi Sintak Model Pembelajaran Waktu
Pembelajaran Discovery Learning (Penemuan) (menit)
non-eksperimen
1 Pendahuluan  Guru memberikan salam dan berdoa 20’
bersama (sebagai implementasi nilai
religius).
 Guru mengabsen, mengondisikan kelas
dan pembiasaan (sebagai implementasi
nilai disiplin).
 Apersepsi: Guru menggali pengetahuan
peserta didik tentang dampak positif dan
dampak negatif bioteknologi.
 Memotivasi:
- Guru menanyakan kepada peserta
didik: Mungkinkah bioteknologi
Page
165
akan disalahgunakan oleh pihak-
pihak tertentu yang tidak
bertanggung
jawab?

Page
166
- Guru menyampaikan manfaat belajar
dampak negatif bioteknologi, agar
selalu berhati-hati dalam
menggunakan produk bioteknologi
karena sebagian bisa menimbulkan
resiko seperti alergi dari mengonsumsi
makanan dari organisme transgenik.
 Guru mengajak peserta didik untuk
mengidentifikasi indikator
pembelajaran.
2 Kegiatan inti Stimulasi 135’
 Guru mengajak peserta didik untuk
menyimak paparan guru/ wacana dari
media, tentang penyalahgunaan
bioteknologi, misalnya penggunaan
senjata biologi dalam peperangan, desain
baby dari teknik kloning, kultur jaringan
untuk tumbuhan bahan narkotika, dll.

Identifikasi Masalah
 Peserta didik dimotivasi untuk
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan hasil mendengar
paparan guru / membaca wacana dari
media, misalnya:
- Apa akibatnya jika kloning
diterapkan pada manusia?
- Apa akibatnya jika mikroorganisme
pemakan limbah minyak terlepas ke
alam bebas?
- Apa akibatnya jika mikroorganisme
pengurai limbah plastik terlepas dan
hidup di alam bebas?
Pengumpulan Data
 Guru memberikan informasi kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan peserta
didik.
 Guru mengajak peserta didik melakukan
kajian literatur secara cermat dan teliti
tentang tentang dampak negatif
bioteknologi (halaman 358 – 360).
 Peserta didik bisa mencari informasi
tambahan lainnya dari internet.

Pengolahan Data
 Guru mengajak kelompok untuk
mendiskusikan: dampak negatif
bioteknologi dan cara-cara alternatif untuk
mencegah atau menangani dampak negatif
tersebut.

Pembuktian (Verifikasi)
 Diskusi kelas tentang dampak negatif
bioteknologi dan cara-cara alternatif untuk
mencegah atau menangani dampak negatif
Page
167
tersebut.
 Setiap kelompok mengemukakan

Page
168
pendapatnya tentang dampak negatif
bioteknologi dan cara-cara alternatif untuk
mencegah atau menangani dampak negatif
tersebut.
 Kelompok lain diberikan kesempatan
untuk menanggapinya.
 Guru memfasilitasi peserta didik dalam
pengembangan konsep dan meluruskan
kesalahpahaman konsep.

Generalisasi (Menarik Kesimpulan)


 Secara klasikal peserta didik menyepakati
hasil pengembangan materi dari kelompok
untuk menjadi kesimpulan utuh (secara
demokratis).
 Guru memberikan tambahan informasi
sebagai penguatan atas kesimpulan
peserta didik tentang dampak negatif
bioteknologi dan cara-cara alternatif untuk
mencegah atau menangani dampak negatif
tersebut.
 Guru menghimbau kepada peserta didik
agar selalu hati-hati dalam menggunakan
produk bioteknologi.
3 Penutup  Resume: Guru membimbing peserta didik 25’
untuk menyimpulkan kembali tentang
dampak negatif bioteknologi dan cara-cara
alternatif untuk mencegah atau menangani
dampak negatif tersebut.
 Review: Guru mereview hasil
pembelajaran hari ini, dan memberikan
penghargaan kepada peserta didik atau
kelompok yang berkinerja sangat baik.
 Refleksi: Memberikan pertanyaan (kuis)
berkaitan dengan dampak negatif
bioteknologi dan cara-cara alternatif untuk
mencegah atau menangani dampak negatif
tersebut.
 Tindak lanjut: Penugasan individu
mengerjakan soal-soal uji kompetensi
(halaman 362 – 367).
 Rencana pembelajaran selanjutnya:
Latihan ulangan semester 2 (halaman 368
– 371).

G. Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat


1. Sumber belajar: Buku teks Biologi SMA/MA kelas XII, Penyusun Irnaningtyas. Penerbit
Erlangga, Jakarta. Program peminatan kelompok Matematika dan Ilmu-ilmu Pengetahuan
Alam (MIPA), Bab 9. Lingkungan dan internet

2. Bahan ajar:
 Bahan presentasi/ video tentang bioteknologi.
 Bahan praktikum: Susu skim, gula pasir, kacang kedelai, starter bakteri.
3. Alat:
 Komputer/LCD, VCD/CD player.
Page
169
 Panci perebus, stoples,blender, kain saring

Page
170
H. Penilaian
1. Pengetahuan
a. Hasil jawaban latihan soal-soal (PR).
b. Ulangan harian.
Contoh soal:
 Jelaskan perbedaan antara bioteknologi modern dengan kovensional.
 Jelaskan secara siangkat cara pembuatan soyghurt dari kacang kedelai.
 Sebutkan dampak negative adanya bioteknologi.
 Apa yang dimaksud dengan rekayasa genetika?
 Bagaimana proses kloning pada makhluk hidup?
 Jelaskan teknologi plasmid dalam pembuatan hormon insulin dengan menggunakan
skema.

2. Keterampilan: Praktikum membuat yoghurt susu kedelai (soyghurt)

3. Sikap: Pengamatan sikap dan perilaku pada saat praktikum.

INSTRUMEN PENILAIAN PRODUK DARI PERAKTIK PEMBUATAN


SOYGHURT

Persiapan Kebersihan Bentuk Cita


alat dan Teknik dalam fisik Jumlah
No. Nama Rasa Nilai
bahan pengolahan pengolahan produ Skor
k
1.
2.

Keterangan: Skor 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, dan 1 = kurang.

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP PADA KEGIATAN DISKUSI


Aspek yang dinilai
Kerja Rasa ingin Jumlah
No Nama Santun Komunikatif Nilai
sama tahu Skor

Keterangan: Skor 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, dan 1 = kurang.

Mengetahui, Baureno ,10 Juli 2017


Kepala MAN 4 bojonegoro Guru Mata Pelajaran Biologi,

Dra. FARIKHAH NURUL HIDAYATI, S.Si


NIP. 19620824 199003 2 003 NIP.19790902 200604 2 032

Page
171

Anda mungkin juga menyukai