JUDUL PROGRAM
EKSTRAKSI KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L)
SEBAGAI BAHAN ANTI RAYAP TANAH (Coptotermes curvignatus)
BIDANG KEGIATAN:
PKM-P
Diusulkan oleh:
Dwi Yoga Budi P.
NIM. G01110104
Angkatan 2010
Iliyin Toni
NIM. G01111009
Angkatan 2011
Daeng Maulana
NIM. G01111063
Angkatan 2011
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2012
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan
2. Bidang Kegiatan
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap
b. NIM
c. Jurusan
d. Universitas/Institut/Politeknik
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP
f. Alamat email
4. Anggota Pelaksana Kegiatan
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar
: Dr. Farah Diba, S.Hut, M.Si
b. NIDN
: 197011161996012001
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Komplek UNTAN No P 42 Jl Imam Bonjol
Pontianak
6. Biaya Kegiatan Total
:
a. Dikti
: Rp. 9.700.000,b. Sumber lain
: Rp.7. Jangka Waktu Pelaksanaan
: 4 bulan
Pontianak, 8 November 2012
Menyetujui
Ketua Jurusan Kehutanan
Fakultas Kehutanan
Universitas Tanjungpura
DAFTAR ISI
Halaman
ii
iii
vi
C. TUJUAN ..................................................................................................
E. KEGUNAAN ...........................................................................................
iii
10
I.
11
11
11
11
K. LAMPIRAN .............................................................................................
12
12
13
13
14
14
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2. Analisa Sidik Ragam Pengujian Ekstraks Cair Kulit Buah Manggis
terhadap Rayap Coptotermes curvignathus ......................................
10
11
11
14
14
14
DAFTAR GAMBAR
Halaman
10
vi
buah dan berdampak negatif bagi kebersihan lingkungan. Kulit buah manggis
mengandung senyawa xantone yang dapat diekstrak dan digunakan sebagai biopestisida.
Dengan pemanfaatan tersebut akan dapat mengurangi pencemaran lingkungan dan
membuat kulit buah manggis bernilai ekonomis.
Salah satu hama perusak bangunan yang paling sering dijumpai adalah rayap
tanah Coptotermes curvignathus Holmgren. Serangan rayap tanah mengakibatkan
berkurangnya nilai estetika bangunan rumah yang terutama didominasi oleh perabotan
dari kayu dan kerugian ekonomis lainnya. Untuk mengendalikan hama rayap tanah
dapat digunakan biotermitisida yang salah satunya berasal dari ekstraksi kulit buah
manggis. Dengan demikian perumusan masalah adalah (1) aplikasi ekstraksi cair kulit
buah manggis sebagai bahan anti rayap tanah Coptotermes curvignathus Holmgren, (2)
konsentrasi ekstraksi cair kulit buah manggis yang optimum dalam menekan serangan
hama rayap tanah Coptotermes curvignathus Holmgren.
C. TUJUAN
Tujuan dari program kreativitas kemahasiswaan dalam bidang penelitian ini
adalah (1) mengetahui bioaktivitas ekstraksi kulit buah manggis sebagai bahan anti
rayap tanah Coptotermes curvignathus Holmgren, (2) mengetahui konsentrasi ekstraksi
kulit buah manggis yang optimum dalam menekan serangan hama rayap tanah
Coptotermes curvignathus Holmgren.
D. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Diharapkan dalam penelitian ini akan diperoleh informasi ilmiah mengenai
ekstraksi kulit buah manggis yang bisa digunakan sebagai biotermitisida untuk
menanggulanngi serangan hama rayap tanah Coptotermes curvignathus Holmgren.
E. KEGUNAAN
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi tambahan informasi ilmiah bioaktivitas
ekstraksi kulit buah manggis sebagai biotermitisida serta konsentrasi yang optimum
dalam menekan serangan hama rayap tanah Coptotermes curvignathus Holmgren.
Selanjutnya dapat dikembangkan dan dipublikasikan pada jurnal ilmiah nasional.
F. TINJAUAN PUSTAKA
F.1 Karakteristik Umum Manggis
Manggis merupakan tanaman buah berupa pohon yang berasal dari hutan tropis
di kawasan Asia Tenggara, yaitu hutan belantara Malaysia atau Indonesia. Di Indonesia
manggis disebut dengan berbagai macam nama lokal seperti Manggu (Jawa Barat),
Manggus (Lampung), Manggusto (Sulawesi Utara), Manggista (Sumatera Barat). Hidup
pada dataran rendah sampai di ketinggian di bawah 1.000 m dpl. Pertumbuhan terbaik
dicapai pada daerah dengan ketinggian di bawah 500-600 m dpl dengan tipe iklim
basah. Peran angin dalam budidaya manggis yaitu pada penyerbukan bunga untuk
tumbuhnya buah. Daerah yang cocok untuk budidaya manggis adalah daerah yang
memiliki curah hujan tahunan 1.500-3.000 mm/tahun dan merata sepanjang tahun. Suhu
udara yang ideal berada pada kisaran 22-320C. Klasifikasi botani Manggis yaitu:
Divisi
: Spermatophyta
Sub divisi
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledonae
Keluarga
: Guttiferae
Genus
: Garcinia
Spesies
: Garcinia mangostana L.
Tanah yang baik untuk budidaya manggis adalah tanah yang subur, gembur dan
mengandung bahan organik. Derajat keasaman tanah (pH tanah) ideal untuk budidaya
manggis adalah 5-7, tetapi lebih toleran pada pH rendah (masam) di lahan gambut.
Untuk pertumbuhan tanaman manggis memerlukan daerah dengan drainase baik, tidak
tergenang serta air tanah berada pada kedalaman 50-200 m. Pohon berumah dua, batang
lurus, bagian tubuh tumbuhan mengandung getah kekuningan. Daun berseling,
berbentuk memanjang atau jorong, berdaging tebal dan permukaannya mengkilap, tepi
daun rata, ujung daun meruncing tajam. Bunga soliter pada bagian ujung percabangan,
daun mahkota tebal dan berdaging, berwarna hijau kekuningan. Buah yang sudah masak
berwarna merah tua keunguan, bentuk bulat diameter 4-7 cm. Kelopak berwarna hijau
muda. Daging buah berwarna putih, rasanya enak, manis serta biji berwarna kecoklatan.
Kulit manggis bisa dipakai sebagai pewarna alami makanan karena
menghasilkan warna ungu yang dihasilkan oleh pigmen yang bernama anthosianin
seperti cyanidin-3-sophoroside, dan cyanidin-3-glucoside. Disamping itu kulit buah
Manggis mengandung senyawa xantone yang bersifat toksik bagi serangga. Kulit buah
dimanfaatkan sebagai pewarna termasuk untuk tekstil dan air rebusannya dimanfaatkan
sebagai obat tradisional. Batang pohon dipakai sebagai bahan bangunan, kayu bakar
atau kerajinan.
F.2 Ekstraksi
Menurut Rusliati (2003) ekstraksi adalah suatu metode umum yang digunakan
untuk mengambil produk dari bahan alami seperti jaringan tumbuhan, hewan,
mikroorganisme dan sebagainya yang dianggap memiliki pengaruh biologis pada suatu
organisme. Bahan-bahan tanaman diperlakukan dengan mengabsorpsikan metode dan
pelarut tertentu untuk mendapatkan senyawa-senyawa kimia yang terdapat dalam bahan
tanaman tersebut. Bahan-bahan pelarut yang sering digunakan adalah petroleum eter
atau heksana untuk komponen polar serta etanol dan metanol untuk komponen yang
lebih polar. Metode ekstrak yang tepat amat tergantung pada tekstur dan kandungan
bahan yang diekstrak juga tipe senyawa yang diisolasi. Rusliati (2003) menerangkan
bahwa teknik pengekstrakan dilakukan dengan pengembangan metode perendaman,
metode maserasi, metode perkolasi dan metode sokletasi.
F.3 Daya Racun
Toksikologi merupakan cabang dari farmakologi yaitu ilmu pengetahuan tentang
interaksi antara senyawa kimia dengan organisme hidup, sedangkan zat ekstraktif
mengandung bioaktif yang dapat menghambat aktifitas organisme. Banyak penelitian
telah membuktikan khasiat kulit buah manggis, hingga penemuan senyawa yang
menimbulkkan efek tertentu. Suksamrarn et al. (2003) melakukan penelitian potensi
antituberkulosa dari senyawa xanton terprenilasi yang diisolasi dari kulit buah manggis.
Pada alfa mangostin, gamma-mangostin dan garsinon B juga menunjukkan aktivitas
paling potesial. Ketiga senyawa tersebut menghambat kuat terhadap bakteri
Mycobacterium tuberculosis. Hasil temuan tersebut ditindaklanjuti oleh Sakagami et al.
(2005) pada alfa-mangostin senyawa tersebut diisolasi dari kulit batang pohon. Alfa
mangostin aktif terhadap bakteri Enterococci dan Staphylococcus aureus yang masingmasing resisten terhadap vancomisin dan metisilin. Mahabusarakam et al. (2006)
melakukan pengujian golongan xanton termasuk mangostin, pada Plasmodium
falciparum. Hasil menunjukkan bahwa mangostin mempunyai efek antiplasmodial level
menengah, sedangkan xantone terprenilasi yang mempunyai gugus alkilamino
menghambat sangat potensial.
F.4 Rayap
Rayap merupakan serangga sosial yang berukuran kecil sampai sedang, hidup
berkoloni dengan sistem kasta, yang terdiri dari kasta reproduktif, kasta prajurit dan
menjadi rayap
penghuni tanah dan rayap penghuni kayu. Mudahnya rayap beradaptasi dengan
lingkungan mengakibatkan mereka bisa ditemui di hampir semua ekosistem. Beberapa
rayap dalam agroekosistem berperan sebagai hama karena memakan jaringan berkayu
dari tanaman budidaya. Menurut Nandika et al.(2003), serangan rayap pada tanaman
dapat menyebabkan kerusakan fisik secara langsung. Tidak hanya tanaman yang
diserang oleh rayap, bahkan arsip atau dokumen, buku, furniture, hingga bangunan
rumah pun diserangnya (Prasetyo et al., 2005).
Rayap Coptotermes curvignathus Holmgren merupakan rayap perusak yang
menimbulkan serangan paling ganas pada suatu bangunan. Menurut Prasetyo et al
(2005) komponen kayu pada bangunan yang dipasang rendah di atas lantai merupakan
bagian yang pertama diserang. Rayap ini masuk ke dalam kayu melalui lubang kecil
yang ada dipermukaan kayu. Perilaku unik yang dilakukan rayap ini, yakni bagian luar
kayu yang diserang tidak rusak karena dijadikan pelindung dari serangan predator serta
digunakan untuk menghindari cahaya langsung (sifat kriptobiotik).
G. METODE PELAKSANAAN
G.1 Lokasi penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Hutan Fakultas
Kehutanan Universitas Tanjungpura Pontianak.
G.2 Bahan dan Alat Penelitian
G.2.1 Bahan-Bahan Penelitian
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian yaitu: ekstrak cair kulit buah
manggis, Metanol, kertas saring (Whatman No 1), rayap Coptotermes curvignathus
Holmgren, aquadest, pasir dan kapas.
G.2.2 Alat-alat penelitian
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu alat ekstraksi, timbangan
analitik, pinset, oven, botol uji rayap, kotak akrilik tempat penyimpanan rayap selama
pengujian, pipet tetes, gelas ukur, termometer.
G.3 Prosedur Kerja
Penelitian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut (1) ekstraksi kulit
buah manggis, (2) pengumpulan dan identifikasi
ekstraksi cair kulit buah Manggis sebagai anti rayap, (4) penimbangan kehilangan berat
kertas umpan dan kematian rayap
G.3.1 Ekstraksi kulit buah manggis
Proses ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi dengan pelarut methanol di
Laboratorium Teknologi Hasil Hutan Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura
Pontianak. Kulit buah manggis sebanyak 5 kg dihancurkan dan dijadikan serbuk dengan
ukuran lolos saringan 40 mesh tertahan 60 mesh. Selanjutnya serbuk dikeringanginkan
sampai kadar air serbuk mencapai 5%. Serbuk kulit buah manggis dimaserasi dengan
larutan metanol perbandingan 1:5 (b/v). Larutan hasil maserasi dievaporasi sampai
menghasilkan ekstrak cair kulit buah manggis. Ekstraksi cair kemudian dilarutkan
dengan aquadest dengan konsentrasi 0%, 2,5%, 5,0%, 7,5% dan 10%. Sebanyak 0,2 ml
larutan ekstrak kulit buah manggis diteteskan ke kertas saring Whatman No 1 ( 5 cm).
Kertas saring ini akan digunakan sebagai umpan untuk makanan rayap tanah
Coptotermes curvignathus Holmgren. Jumlah ekstraksi cair kulit buah manggis dan
aquadest untuk membuat masing-masing konsentrasi disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Konsentrasi Ekstraksi Cair Kulit Buah Manggis
No Ekstraksi Cair (ml) Aquadest (ml) Larutan (ml)
1.
0,00
2,00
2
2.
0,05
1,95
2
3.
0,10
1,90
2
4.
0,15
1,85
2
5.
0,20
1,80
2
G.3.2 Pengumpulan dan Identifikasi Rayap
Konsentrasi (%)
0
2,5
5,0
7,5
10
W1 W2
x100%
W1
N2
x100%
N1
diberikan adalah tingkat konsentrasi ekstraksi cair kulit buah manggis yaitu sebagai
berikut :
Faktor A (konsentrasi) dengan taraf faktor :
aO = 0 % (Kontrol), a1 = 2.5% ,
a2 = 5.0 % , a3 = 7.5 %,
a4 = 10 %
Model linier untuk pola Faktorial RAL menurut Gaspersz (1994) yang telah
disesuaikan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:
Yij = u + i + ij
Dimana :
Yijk
= Nilai rata-rata
ij
= Banyaknya ulangan
Y2
r.a.b
JK total
ijk FK
ijk
JKA
(ai..}
JKG
= JKT-JKA
Db total
= a.r-1
db A
= a1
JKP
db galat
ijk
FK
r.b
FK
= a (r-1)
KT A
JKA
a 1
KT galat
JKG
( a.b)(r 1)
KT Perlakuan
KT Galat
Kemudian dibuat tabel analisa sidik ragam pengujian ekstraksi cair kulit buah manggis
terhadap rayap Coptotermes curvignathus Holmgren yang disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Analisa Sidik Ragam Pengujian Ekstraksi Cair Kulit Buah Manggis terhadap
Rayap Coptotermes curvignathus Holmgren
Sumber
Derajat
Jumlah
Kuadrat
F Tabel
F Hitung
Keragaman
Bebas
Kuadrat
Tengah
5% 1%
(a-1)
JK A
JK A/(a-1)
KT A/G
A
a(r-1)
JK G
Galat
(a.r-1)
JK T
Total
Hasil analisis keragaman jika F hitung lebih besar dari pada F tabel pada taraf 1
%, maka pengaruh perlakuan dikatakan sangat nyata. Jika F hitung lebih besar dari pada
F tabel pada taraf 5 % tetapi lebih kecil dari pada F tabel pada taraf 1%, maka pengaruh
perlakuan dikatakan nyata. Akan tetapi apabila F hitung lebih kecil dari pada F tabel
pada taraf 5 %, maka pengaruh perlakuan dikatakan tidak nyata. Jika hasil analisis
keragaman dengan uji F berbeda sangat nyata atau nyata, maka dilakukan uji lanjut
untuk mengetahui perbedaan tersebut dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) yang, menurut
Tukey (Gasperz, 1994) adalah :
BNJ = qa.(p.fe)Sy
Keterangan :
BNJ = Beda Nyata Jujur, yaitu nilai untuk setiap percobaan.
qa = Nilai rata - rata yang diperoleh dari tabel untuk tingkat kepercayaan 5% dan 1%
p
fe
Sy = Kesalahan baku
Kesalahan baku (Sy) dapat diketahui dengan rumus sebagai berikut:
10
Sy =
KTG
r
Keterangan :
Sy
= Kesalahan Baku
= Ulangan
Diagram Alir Proses Penelitian disajikan pada Gambar 1.
Ekstraksi
Kulit Buah
Manggis
Pembuatan
Konsentrasi
0 %, 2.5 %, 5 %,
7.5 %, 10 %
Pengambilan
dan
Identifikasi
Rayap
Pengujian
Daya Racun
Ekstrak Kulit
Buah
Manggis ke
rayap
Persiapan
Rayap
Konsentrasi
optimum dalam
menekan rayap
C. curvignathus
Perhitungan
Kehilangan
Berat Umpan
dan Mortalitas
Rayap
Pengamatan
Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
11
I. RANCANGAN BIAYA
I.1 Bahan Habis Pakai
Tabel 4.1 Biaya Bahan
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Uraian
Volume
Buah manggis
5 kg
Metanol
10 liter
Kertas label
7 pak
Alumunium foil
3 roll
Kertas tisu
10 roll
Aquades
30 liter
Kapas
3 pak
Plastik wrap
3 gulungan
Kain hitam
3m
Sortimen kayu
6 kg
Baterai
4 pak
Kertas saring Whatman No 1 2 pak
Sarung tangan
6 set
Masker
6 set
Gelas plastik
7 set
Kotak akrilik
2 buah
Kuas
6 buah
Parang
3 buah
Jumlah
Harga (Rp)
125.000
300.000
35.000
330.000
90.000
450.000
30.000
150.000
90.000
60.000
60.000
880.000
150.000
180.000
210.000
800.000
90.000
270.000
Rp. 4.300.000
I.2. Lain-lain
Tabel 4.2 Biaya lain-lain
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Uraian
Perijinan,pemeliharaan dan sewa alat
Biaya ekstraksi dan analisis
Kertas A4 70 gram
Tinta printer warna 250 ml
Tinta hitam 250 ml
Alat tulis menulis
Kertas foto
Biaya fotocopy dan penjilidan
Penggandaan Laporan Hasil Penelitian
Jumlah
Unit satuan
1 kegiatan
1 kegiatan
2 rim
3 botol
2 botol
3 paket
2 rim
5 eks
5 eks
Harga (Rp)
3.000.000
1.500.000
70.000
150.000
100.000
105.000
100.000
125.000
250.000
Rp.5.400.000
12
13
Iliyin Toni
NIM. G 01111009
K.3 BIODATA ANGGOTA
Nama
: Daeng Maulana
NIM
: G 01111063
Tempat/tanggal lahir : Nanga Pinoh/ 10 Maret 1994
Alamat
: Jl. Parit Haji Mukhsin II
Pendidikan
:
1. Mahasiswa S-1 Program Studi Kehutanan Fakultas Kehutanan Universitas
Tanjungpura (2011Sekarang)
2. SMA Negeri 01 Nanga Pinoh (2008 2011)
3. SMP Negeri 01 Nanga Pinoh (20052008)
4. SD Negeri 01 Sintang (19992005)
Pengalaman Lomba :
Pontianak, 8 November 2012
Daeng Maulana
NIM. G 01111063
14
Gelar
S.Hut
M.Si
Dr
Bidang Ilmu
Kehutanan
Kehutanan
Kehutanan
Tabel 5.2 Pengalaman Kerja dalam Pendidikan dan Pengalaman Profesional serta Kedudukan
Saat Ini
Institusi
Jabatan
Periode Bekerja
Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura Pontianak
Dosen
1996-sekarang
Tahun
2011
2011
2010
2010
2010
2010
15
2009
2009
2009
2009
2009
2009
2009
2009
2009
2009
2008
2007
2007
2007