Anda di halaman 1dari 21

USULAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
EKSTRAKSI KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L)
SEBAGAI BAHAN ANTI RAYAP TANAH (Coptotermes curvignatus)

BIDANG KEGIATAN:
PKM-P

Diusulkan oleh:
Dwi Yoga Budi P.

NIM. G01110104

Angkatan 2010

Iliyin Toni

NIM. G01111009

Angkatan 2011

Daeng Maulana

NIM. G01111063

Angkatan 2011

UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2012

HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan

2. Bidang Kegiatan
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap
b. NIM
c. Jurusan
d. Universitas/Institut/Politeknik
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP

: Ekstraksi Kulit Buah Manggis (Garcinia


mangostana L) Sebagai Bahan Anti Rayap
Tanah (Coptotermes curvignatus).
: () PKM-P ( ) PKM-M () PKM-KC
( ) PKM-K ( ) PKM-T
: Dwi Yoga Budi P.
: G01110104
: Kehutanan
: Universitas Tanjungpura
: Perum 3 Gang Mentibu No. 14 Tanjung Hulu
Pontianak Timur/089693935043
: dwiyogapranoto3590@gmail.com
: 3 (tiga) orang

f. Alamat email
4. Anggota Pelaksana Kegiatan
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar
: Dr. Farah Diba, S.Hut, M.Si
b. NIDN
: 197011161996012001
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Komplek UNTAN No P 42 Jl Imam Bonjol
Pontianak
6. Biaya Kegiatan Total
:
a. Dikti
: Rp. 9.700.000,b. Sumber lain
: Rp.7. Jangka Waktu Pelaksanaan
: 4 bulan
Pontianak, 8 November 2012
Menyetujui
Ketua Jurusan Kehutanan
Fakultas Kehutanan
Universitas Tanjungpura

(Ir. Hj. Ratna Herawatiningsih, M.Si)


NIP. 196807111993032002
Pembantu Rektor III
Bidang Kemahasiswaan
Universitas Tanjungpura

(Ir. Waskitha, M.M)


NIP. 195206011984031001

Ketua Pelaksana Kegiatan

(Dwi Yoga Budi P.)


NIM. G01110104
Dosen Pendamping

(Dr. Farah Diba, S.Hut, M.Si)


NIDN. 197011161996012001

DAFTAR ISI
Halaman

HALAMAN MUKA ......................................................................................

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................

ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................

iii

DAFTAR TABEL ..........................................................................................

DAFTAR GAMBAR .....................................................................................

vi

A. LATAR BELAKANG MASALAH .......................................................

B. PERUMUSAN MASALAH ....................................................................

C. TUJUAN ..................................................................................................

D. LUARAN YANG DIHARAPKAN ........................................................

E. KEGUNAAN ...........................................................................................

F. TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................................

F.1 Karakteristik Umum Manggis ............................................................

F.2 Ekstraksi .............................................................................................

F.3 Daya Racun .........................................................................................

F.4 Rayap ..................................................................................................

G. METODE PELAKSANAAN .................................................................

G.1 Lokasi Penelitian ................................................................................

G.2 Bahan dan Alat Penelitian ..................................................................

G.2.1 Bahan-Bahan Penelitian ..........................................................

G.2.2 Alat-Alat Penelitian .................................................................

G.3 Prosedur Kerja ....................................................................................

G.3.1 Ekstraksi Kulit Buah Manggis .................................................

G.3.2 Pengumpulan dan Identifikasi Rayap ......................................

G.3.3 Pengujian Daya Racun Ekstraksi Cair Kulit Buah Manggis


Sebagai Anti Rayap ..................................................................

G.3.4 Penimbangan Kehilangan Berat Umpan


dan Kematian Rayap ................................................................

G.4 Rancangan Penelitian ........................................................................

iii

G.5 Analisis Data .....................................................................................

H. JADWAL KEGIATAN ..........................................................................

10

I.

RANCANGAN BIAYA ..........................................................................

11

I.1 Bahan Habis Pakai ...............................................................................

11

I.2 Lain-Lain .............................................................................................

11

J. DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................

11

K. LAMPIRAN .............................................................................................

12

K.1 BIODATA KETUA ...........................................................................

12

K.2 BIODATA ANGGOTA .....................................................................

13

K.3 BIODATA ANGGOTA .....................................................................

13

K.4 BIODATA DOSEN PENDAMPING ................................................

14

K.5 LAIN-LAIN .......................................................................................

14

iv

DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 1. Konsentrasi Ekstraksi Cair Kulit Buah Manggis ...............................

Tabel 2. Analisa Sidik Ragam Pengujian Ekstraks Cair Kulit Buah Manggis
terhadap Rayap Coptotermes curvignathus ......................................

Tabel 3. Jadwal Kegiatan Program ..................................................................

10

Tabel 4.1 Biaya Bahan .....................................................................................

11

Tabel 4.2 Biaya Lain-Lain ...............................................................................

11

Tabel 5.1 Pendidikan .......................................................................................

14

Tabel 5.2 Pengalaman Kerja dalam Pendidikan dan Pengalaman


Profesional serta Kedudukan Saat Ini ..............................................

14

Tabel 5.3 Publikasi Jurnal dan Prosiding ........................................................

14

DAFTAR GAMBAR
Halaman

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian .................................................................

10

vi

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Di Indonesia lebih kurang ada 3 famili rayap yang berperan sebagai perusak
bangunan yaitu Kalotermitidae (rayap kayu kering), Termitidae (rayap tanah) dan
Rhinotermitidae (rayap kayu basah). Coptotermes curvignathus Holmgren merupakan
rayap tanah perusak yang menimbulkan tingkat serangan paling ganas pada bangunan.
Serangan tersebut bisa terjadi walaupun tidak ada hubungan langsung dengan tanah.
Setelah menyerang, rayap ini akan memperluas serangannya dengan membuat sarang
baru (sarang sekunder) di dalam bangunan (Prasetyo et al., 2005).
Pengendalian rayap hingga saat ini masih mengandalkan penggunaan termitisida
kimia. Sehingga dianggap tidak ramah lingkungan dan berbahaya bagi manusia serta
memerlukan biaya yang besar. Diperlukan alternatif lain dalam masalah ini, misalnya
menggunakan ekstrak bahan alam yang mengandung senyawa toksik bagi serangga.
Ekstrak yang digunakan umumnya berupa ekstraksi cair. Ekstraksi cair adalah proses
pemisahan zat terlarut di dalam dua macam zat pelarut yang tidak saling bercampur,
karena adanya sifat senyawa yang dapat terlarut dalam air dan adapula senyawa yang
dapat larut dalam pelarut organik. Penggunaan termitisida alami lebih ramah lingkungan
karena bersifat mudah terurai dan terbaharui.
Ekstraksi cair sebagai bahan biotermitisida dapat diekstraksi dari berbagai
limbah pertanian, salah satunya adalah kulit buah manggis. Kulit buah manggis
merupakan limbah rumah tangga yang di buang sebagai sampah dan tidak memiliki
nilai ekonomi. Penggunaan kulit buah manggis dapat mengurangi pencemaran
lingkungan sehingga tercipta lingkungan yang bersih dan dapat bernilai ekonomis.
Beberapa pustaka menyatakan kulit buah manggis mengandung senyawa xanton yang
memiliki toksisitas tinggi untuk serangga. Namun belum ada penelitian yang
menggunakan ekstrak kulit buah manggis untuk hama rayap. Untuk itu akan dilakukan
penelitian tentang ekstraksi kulit buah manggis yang akan digunakan sebagai bahan
pengendali rayap Coptotermes curvignathus Holmgren.
B. PERUMUSAN MASALAH
Penggunaan bahanbahan kimia sebagai termitisida untuk mengendalikan hama
rayap perusak bangunan dapat berdampak negatif bagi lingkungan dan manusia.
Sebagai pengganti, maka digunakan zat aktif yang berasal dari bahan alam. Kulit buah
manggis merupakan salah satu sampah organik yang banyak menumpuk pada musim

buah dan berdampak negatif bagi kebersihan lingkungan. Kulit buah manggis
mengandung senyawa xantone yang dapat diekstrak dan digunakan sebagai biopestisida.
Dengan pemanfaatan tersebut akan dapat mengurangi pencemaran lingkungan dan
membuat kulit buah manggis bernilai ekonomis.
Salah satu hama perusak bangunan yang paling sering dijumpai adalah rayap
tanah Coptotermes curvignathus Holmgren. Serangan rayap tanah mengakibatkan
berkurangnya nilai estetika bangunan rumah yang terutama didominasi oleh perabotan
dari kayu dan kerugian ekonomis lainnya. Untuk mengendalikan hama rayap tanah
dapat digunakan biotermitisida yang salah satunya berasal dari ekstraksi kulit buah
manggis. Dengan demikian perumusan masalah adalah (1) aplikasi ekstraksi cair kulit
buah manggis sebagai bahan anti rayap tanah Coptotermes curvignathus Holmgren, (2)
konsentrasi ekstraksi cair kulit buah manggis yang optimum dalam menekan serangan
hama rayap tanah Coptotermes curvignathus Holmgren.
C. TUJUAN
Tujuan dari program kreativitas kemahasiswaan dalam bidang penelitian ini
adalah (1) mengetahui bioaktivitas ekstraksi kulit buah manggis sebagai bahan anti
rayap tanah Coptotermes curvignathus Holmgren, (2) mengetahui konsentrasi ekstraksi
kulit buah manggis yang optimum dalam menekan serangan hama rayap tanah
Coptotermes curvignathus Holmgren.
D. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Diharapkan dalam penelitian ini akan diperoleh informasi ilmiah mengenai
ekstraksi kulit buah manggis yang bisa digunakan sebagai biotermitisida untuk
menanggulanngi serangan hama rayap tanah Coptotermes curvignathus Holmgren.
E. KEGUNAAN
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi tambahan informasi ilmiah bioaktivitas
ekstraksi kulit buah manggis sebagai biotermitisida serta konsentrasi yang optimum
dalam menekan serangan hama rayap tanah Coptotermes curvignathus Holmgren.
Selanjutnya dapat dikembangkan dan dipublikasikan pada jurnal ilmiah nasional.
F. TINJAUAN PUSTAKA
F.1 Karakteristik Umum Manggis
Manggis merupakan tanaman buah berupa pohon yang berasal dari hutan tropis
di kawasan Asia Tenggara, yaitu hutan belantara Malaysia atau Indonesia. Di Indonesia

manggis disebut dengan berbagai macam nama lokal seperti Manggu (Jawa Barat),
Manggus (Lampung), Manggusto (Sulawesi Utara), Manggista (Sumatera Barat). Hidup
pada dataran rendah sampai di ketinggian di bawah 1.000 m dpl. Pertumbuhan terbaik
dicapai pada daerah dengan ketinggian di bawah 500-600 m dpl dengan tipe iklim
basah. Peran angin dalam budidaya manggis yaitu pada penyerbukan bunga untuk
tumbuhnya buah. Daerah yang cocok untuk budidaya manggis adalah daerah yang
memiliki curah hujan tahunan 1.500-3.000 mm/tahun dan merata sepanjang tahun. Suhu
udara yang ideal berada pada kisaran 22-320C. Klasifikasi botani Manggis yaitu:
Divisi

: Spermatophyta

Sub divisi

: Angiospermae

Kelas

: Dicotyledonae

Keluarga

: Guttiferae

Genus

: Garcinia

Spesies

: Garcinia mangostana L.
Tanah yang baik untuk budidaya manggis adalah tanah yang subur, gembur dan

mengandung bahan organik. Derajat keasaman tanah (pH tanah) ideal untuk budidaya
manggis adalah 5-7, tetapi lebih toleran pada pH rendah (masam) di lahan gambut.
Untuk pertumbuhan tanaman manggis memerlukan daerah dengan drainase baik, tidak
tergenang serta air tanah berada pada kedalaman 50-200 m. Pohon berumah dua, batang
lurus, bagian tubuh tumbuhan mengandung getah kekuningan. Daun berseling,
berbentuk memanjang atau jorong, berdaging tebal dan permukaannya mengkilap, tepi
daun rata, ujung daun meruncing tajam. Bunga soliter pada bagian ujung percabangan,
daun mahkota tebal dan berdaging, berwarna hijau kekuningan. Buah yang sudah masak
berwarna merah tua keunguan, bentuk bulat diameter 4-7 cm. Kelopak berwarna hijau
muda. Daging buah berwarna putih, rasanya enak, manis serta biji berwarna kecoklatan.
Kulit manggis bisa dipakai sebagai pewarna alami makanan karena
menghasilkan warna ungu yang dihasilkan oleh pigmen yang bernama anthosianin
seperti cyanidin-3-sophoroside, dan cyanidin-3-glucoside. Disamping itu kulit buah
Manggis mengandung senyawa xantone yang bersifat toksik bagi serangga. Kulit buah
dimanfaatkan sebagai pewarna termasuk untuk tekstil dan air rebusannya dimanfaatkan
sebagai obat tradisional. Batang pohon dipakai sebagai bahan bangunan, kayu bakar
atau kerajinan.

F.2 Ekstraksi
Menurut Rusliati (2003) ekstraksi adalah suatu metode umum yang digunakan
untuk mengambil produk dari bahan alami seperti jaringan tumbuhan, hewan,
mikroorganisme dan sebagainya yang dianggap memiliki pengaruh biologis pada suatu
organisme. Bahan-bahan tanaman diperlakukan dengan mengabsorpsikan metode dan
pelarut tertentu untuk mendapatkan senyawa-senyawa kimia yang terdapat dalam bahan
tanaman tersebut. Bahan-bahan pelarut yang sering digunakan adalah petroleum eter
atau heksana untuk komponen polar serta etanol dan metanol untuk komponen yang
lebih polar. Metode ekstrak yang tepat amat tergantung pada tekstur dan kandungan
bahan yang diekstrak juga tipe senyawa yang diisolasi. Rusliati (2003) menerangkan
bahwa teknik pengekstrakan dilakukan dengan pengembangan metode perendaman,
metode maserasi, metode perkolasi dan metode sokletasi.
F.3 Daya Racun
Toksikologi merupakan cabang dari farmakologi yaitu ilmu pengetahuan tentang
interaksi antara senyawa kimia dengan organisme hidup, sedangkan zat ekstraktif
mengandung bioaktif yang dapat menghambat aktifitas organisme. Banyak penelitian
telah membuktikan khasiat kulit buah manggis, hingga penemuan senyawa yang
menimbulkkan efek tertentu. Suksamrarn et al. (2003) melakukan penelitian potensi
antituberkulosa dari senyawa xanton terprenilasi yang diisolasi dari kulit buah manggis.
Pada alfa mangostin, gamma-mangostin dan garsinon B juga menunjukkan aktivitas
paling potesial. Ketiga senyawa tersebut menghambat kuat terhadap bakteri
Mycobacterium tuberculosis. Hasil temuan tersebut ditindaklanjuti oleh Sakagami et al.
(2005) pada alfa-mangostin senyawa tersebut diisolasi dari kulit batang pohon. Alfa
mangostin aktif terhadap bakteri Enterococci dan Staphylococcus aureus yang masingmasing resisten terhadap vancomisin dan metisilin. Mahabusarakam et al. (2006)
melakukan pengujian golongan xanton termasuk mangostin, pada Plasmodium
falciparum. Hasil menunjukkan bahwa mangostin mempunyai efek antiplasmodial level
menengah, sedangkan xantone terprenilasi yang mempunyai gugus alkilamino
menghambat sangat potensial.
F.4 Rayap
Rayap merupakan serangga sosial yang berukuran kecil sampai sedang, hidup
berkoloni dengan sistem kasta, yang terdiri dari kasta reproduktif, kasta prajurit dan

kasta pekerja, dengan fungsi berbeda-beda. Rayap dikelompokkan

menjadi rayap

penghuni tanah dan rayap penghuni kayu. Mudahnya rayap beradaptasi dengan
lingkungan mengakibatkan mereka bisa ditemui di hampir semua ekosistem. Beberapa
rayap dalam agroekosistem berperan sebagai hama karena memakan jaringan berkayu
dari tanaman budidaya. Menurut Nandika et al.(2003), serangan rayap pada tanaman
dapat menyebabkan kerusakan fisik secara langsung. Tidak hanya tanaman yang
diserang oleh rayap, bahkan arsip atau dokumen, buku, furniture, hingga bangunan
rumah pun diserangnya (Prasetyo et al., 2005).
Rayap Coptotermes curvignathus Holmgren merupakan rayap perusak yang
menimbulkan serangan paling ganas pada suatu bangunan. Menurut Prasetyo et al
(2005) komponen kayu pada bangunan yang dipasang rendah di atas lantai merupakan
bagian yang pertama diserang. Rayap ini masuk ke dalam kayu melalui lubang kecil
yang ada dipermukaan kayu. Perilaku unik yang dilakukan rayap ini, yakni bagian luar
kayu yang diserang tidak rusak karena dijadikan pelindung dari serangan predator serta
digunakan untuk menghindari cahaya langsung (sifat kriptobiotik).
G. METODE PELAKSANAAN
G.1 Lokasi penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Hutan Fakultas
Kehutanan Universitas Tanjungpura Pontianak.
G.2 Bahan dan Alat Penelitian
G.2.1 Bahan-Bahan Penelitian
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian yaitu: ekstrak cair kulit buah
manggis, Metanol, kertas saring (Whatman No 1), rayap Coptotermes curvignathus
Holmgren, aquadest, pasir dan kapas.
G.2.2 Alat-alat penelitian
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu alat ekstraksi, timbangan
analitik, pinset, oven, botol uji rayap, kotak akrilik tempat penyimpanan rayap selama
pengujian, pipet tetes, gelas ukur, termometer.
G.3 Prosedur Kerja
Penelitian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut (1) ekstraksi kulit
buah manggis, (2) pengumpulan dan identifikasi

rayap, (3) pengujian daya racun

ekstraksi cair kulit buah Manggis sebagai anti rayap, (4) penimbangan kehilangan berat
kertas umpan dan kematian rayap
G.3.1 Ekstraksi kulit buah manggis
Proses ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi dengan pelarut methanol di
Laboratorium Teknologi Hasil Hutan Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura
Pontianak. Kulit buah manggis sebanyak 5 kg dihancurkan dan dijadikan serbuk dengan
ukuran lolos saringan 40 mesh tertahan 60 mesh. Selanjutnya serbuk dikeringanginkan
sampai kadar air serbuk mencapai 5%. Serbuk kulit buah manggis dimaserasi dengan
larutan metanol perbandingan 1:5 (b/v). Larutan hasil maserasi dievaporasi sampai
menghasilkan ekstrak cair kulit buah manggis. Ekstraksi cair kemudian dilarutkan
dengan aquadest dengan konsentrasi 0%, 2,5%, 5,0%, 7,5% dan 10%. Sebanyak 0,2 ml
larutan ekstrak kulit buah manggis diteteskan ke kertas saring Whatman No 1 ( 5 cm).
Kertas saring ini akan digunakan sebagai umpan untuk makanan rayap tanah
Coptotermes curvignathus Holmgren. Jumlah ekstraksi cair kulit buah manggis dan
aquadest untuk membuat masing-masing konsentrasi disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Konsentrasi Ekstraksi Cair Kulit Buah Manggis
No Ekstraksi Cair (ml) Aquadest (ml) Larutan (ml)
1.
0,00
2,00
2
2.
0,05
1,95
2
3.
0,10
1,90
2
4.
0,15
1,85
2
5.
0,20
1,80
2
G.3.2 Pengumpulan dan Identifikasi Rayap

Konsentrasi (%)
0
2,5
5,0
7,5
10

Pencarian rayap Coptotermes curvignathus Holmgren dilakukan pada tegakan


pohon yang terserang rayap di Arboretum Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura.
Selanjutnya dilakukan identifikasi jenis rayap dengan cara visual yaitu melihat ciri-ciri
rayap. Ciri-ciri rayap menurut Nandika et al. (2003) adalah kepala berwarna kuning,
antena, labrum dan pronotum kuning pucat. Bentuk kepala bulat, ukuran panjang sedikit
lebih besar daripada lebarnya. Mandibula berbentuk seperti arit dan melengkung di
ujungnya. Selanjutnya rayap dipelihara di dalam tempat pemeliharaan yang berisi kayu
untuk sumber makanan dan tanah lembab.
G.3.3 Pengujian Daya Racun ekstraksi cair kulit buah manggis sebagai anti rayap
Pengujian daya racun ekstraksi cair kulit buah manggis terhadap rayap dilakukan
dengan mengikuti metode yang dilakukan Syafii (2000). Media uji menggunakan pasir

yang berukuran 30 50 mesh sebanyak 10 g yang telah dioven. Pasir dimasukkan ke


dalam petridish berdiameter 7 cm, kemudian ditetesi dengan 2 ml aquades. Peletakan
plastik berdiameter 6 cm di atas pasir untuk menjaga agar kertas saring yang
mengandung ekstraksi cair tidak terserap pasir. Kemudian diletakkan kertas saring
Whatman No 1 yang telah ditetesi tersebut dengan konsentrasi 0%, 2,5%, 5,0%, 7,5%
dan 10%. Selanjutnya dimasukkan 50 ekor rayap sehat dan aktif (45 ekor rayap pekerja
dan 5 ekor rayap prajurit). Masing-masing perlakuan diulang 5 kali. Selanjutnya
petridish diletakkan di kotak akrilik yang telah dilapisi oleh kapas yang ditetesi aquades.
Pengujian dilakukan selama 21 hari di dalam ruangan pemeliharaan rayap. Pengamatan
mortalitas rayap dilakukan pada minggu pertama, kedua dan ketiga. Penghitungan
mortalitas rayap dan kehilangan berat kertas umpan dilakukan pada akhir pengamatan.
G.3.4 Penimbangan Kehilangan Berat Kertas Umpan dan Kematian Rayap
Setelah selesai pengamatan dilakukan penimbangan untuk mengetahui
kehilangan berat umpan dan perhitungan mortalitas rayap. Kertas umpan dibersihkan
dari pasir kemudian di oven dengan suhu 90oC selama 1 jam. Selanjutnya kertas umpan
ditimbang. Nilai kehilangan berat kertas umpan dihitung dengan rumus Brata et al.
(1999), yaitu:
Kehilangan Berat Kertas Umpan (%) =

W1 W2
x100%
W1

Dimana : W1 = Berat kertas umpan mula-mula (g)


W2 = Berat kertas umpan setelah pemaparan selama 21 hari (g)
Mortalitas rayap dilakukan dengan menggunakan rumus dari Brata et al. (1999) yaitu:
Mortalitas (%) =

N2
x100%
N1

Dimana : N1 = Jumlah rayap awal (ekor)


N2 = Jumlah rayap mati setelah pengumpanan (ekor)
Pengujian rayap dianggap berhasil bila rata-rata mortalitas rayap pada sampel
kontrol tidak melebihi 55% (Anonim, 1989 dalam Sushardi, 1999).
G.4 Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pola Faktorial Rancangan Acak Lengkap (RAL)
dengan 5 kali ulangan, sehingga didapatkan 25 kombinasi perlakuan. Perlakuan yang

diberikan adalah tingkat konsentrasi ekstraksi cair kulit buah manggis yaitu sebagai
berikut :
Faktor A (konsentrasi) dengan taraf faktor :
aO = 0 % (Kontrol), a1 = 2.5% ,

a2 = 5.0 % , a3 = 7.5 %,

a4 = 10 %

Model linier untuk pola Faktorial RAL menurut Gaspersz (1994) yang telah
disesuaikan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:
Yij = u + i + ij
Dimana :
Yijk

= Nilai pengamatan pengaruh taraf ke i faktor A pada ulangan ke j

= Nilai rata-rata

= Pengaruh dari taraf ke i Faktor A

ij

= Galat percobaan pada taraf ke i faktor A, pada ulangan ke-j

= Banyaknya taraf perlakuan A

= Banyaknya ulangan

G.5 Analisis Data


Untuk mengetahui pengaruh perlakuan dilakukan analisa percobaan RAL
dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Faktor Koreksi (FK)

Y2
r.a.b

JK total

ijk FK

ijk

JKA

(ai..}

JKG

= JKT-JKA

Db total

= a.r-1

db A

= a1

JKP

db galat

ijk

FK

r.b

FK

= a (r-1)

KT A

JKA
a 1

KT galat

JKG
( a.b)(r 1)

Uji analisis keragaman dilakukan dengan membandingkan F hitung dengan F


tabel pada taraf nyata 5 % dan taraf sangat nyata 1 % dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
FHitung

KT Perlakuan
KT Galat

Koefisien Keragaman (KK) dihitung dengan rumus :


KK

(KT Galat) 1/2


x 100%
Nilai tengah umum

Kemudian dibuat tabel analisa sidik ragam pengujian ekstraksi cair kulit buah manggis
terhadap rayap Coptotermes curvignathus Holmgren yang disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Analisa Sidik Ragam Pengujian Ekstraksi Cair Kulit Buah Manggis terhadap
Rayap Coptotermes curvignathus Holmgren
Sumber
Derajat
Jumlah
Kuadrat
F Tabel
F Hitung
Keragaman
Bebas
Kuadrat
Tengah
5% 1%
(a-1)
JK A
JK A/(a-1)
KT A/G
A
a(r-1)
JK G
Galat
(a.r-1)
JK T
Total
Hasil analisis keragaman jika F hitung lebih besar dari pada F tabel pada taraf 1
%, maka pengaruh perlakuan dikatakan sangat nyata. Jika F hitung lebih besar dari pada
F tabel pada taraf 5 % tetapi lebih kecil dari pada F tabel pada taraf 1%, maka pengaruh
perlakuan dikatakan nyata. Akan tetapi apabila F hitung lebih kecil dari pada F tabel
pada taraf 5 %, maka pengaruh perlakuan dikatakan tidak nyata. Jika hasil analisis
keragaman dengan uji F berbeda sangat nyata atau nyata, maka dilakukan uji lanjut
untuk mengetahui perbedaan tersebut dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) yang, menurut
Tukey (Gasperz, 1994) adalah :
BNJ = qa.(p.fe)Sy
Keterangan :
BNJ = Beda Nyata Jujur, yaitu nilai untuk setiap percobaan.
qa = Nilai rata - rata yang diperoleh dari tabel untuk tingkat kepercayaan 5% dan 1%
p

= Banyaknya perlakuan yang dibandingkan

fe

= Derajat bebas galat

Sy = Kesalahan baku
Kesalahan baku (Sy) dapat diketahui dengan rumus sebagai berikut:

10

Sy =

KTG
r

Keterangan :
Sy

= Kesalahan Baku

KTG = Kuadrat Tengah Galat


r

= Ulangan
Diagram Alir Proses Penelitian disajikan pada Gambar 1.
Ekstraksi
Kulit Buah
Manggis

Pembuatan
Konsentrasi
0 %, 2.5 %, 5 %,
7.5 %, 10 %

Pengambilan
dan
Identifikasi
Rayap

Pengujian
Daya Racun
Ekstrak Kulit
Buah
Manggis ke
rayap

Persiapan
Rayap

Konsentrasi
optimum dalam
menekan rayap
C. curvignathus

Perhitungan
Kehilangan
Berat Umpan
dan Mortalitas
Rayap

Pengamatan

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian


H. JADWAL KEGIATAN
Kegiatan akan dilaksanakan selama empat bulan dengan uraian kegiatan dan waktu
pelaksanaan kegiatan yang disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3. Jadwal Kegiatan Program
Bulan keNo

Kegiatan

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7

Persiapan alat dan bahan


Pembuatan Ekstraksi Cair
Kulit buah Manggis
Identifikasi Rayap
Pengujian Daya Racun
Rekapitulasi Hasil Uji
Pembuatan laporan
Pengiriman laporan

11

I. RANCANGAN BIAYA
I.1 Bahan Habis Pakai
Tabel 4.1 Biaya Bahan
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

Uraian
Volume
Buah manggis
5 kg
Metanol
10 liter
Kertas label
7 pak
Alumunium foil
3 roll
Kertas tisu
10 roll
Aquades
30 liter
Kapas
3 pak
Plastik wrap
3 gulungan
Kain hitam
3m
Sortimen kayu
6 kg
Baterai
4 pak
Kertas saring Whatman No 1 2 pak
Sarung tangan
6 set
Masker
6 set
Gelas plastik
7 set
Kotak akrilik
2 buah
Kuas
6 buah
Parang
3 buah
Jumlah

Harga satuan (Rp)


25.000
30.000
5.000
110.000
9.000
15.000
10.000
50.000
30.000
10.000
15.000
440.000
25.000
30.000
30.000
400.000
15.000
90.000

Harga (Rp)
125.000
300.000
35.000
330.000
90.000
450.000
30.000
150.000
90.000
60.000
60.000
880.000
150.000
180.000
210.000
800.000
90.000
270.000
Rp. 4.300.000

I.2. Lain-lain
Tabel 4.2 Biaya lain-lain
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Uraian
Perijinan,pemeliharaan dan sewa alat
Biaya ekstraksi dan analisis
Kertas A4 70 gram
Tinta printer warna 250 ml
Tinta hitam 250 ml
Alat tulis menulis
Kertas foto
Biaya fotocopy dan penjilidan
Penggandaan Laporan Hasil Penelitian
Jumlah

Unit satuan
1 kegiatan
1 kegiatan
2 rim
3 botol
2 botol
3 paket
2 rim
5 eks
5 eks

Harga satuan (Rp)


3.000.000
1.500.000
35.000
50.000
50.000
35.000
50.000
25.000
50.000

Harga (Rp)
3.000.000
1.500.000
70.000
150.000
100.000
105.000
100.000
125.000
250.000
Rp.5.400.000

Total Biaya Seluruhnya (I.1 + I.2) = Rp. 9.700.000


J. DAFTAR PUSTAKA
Brata T, W. Syafii, D. Nandika. 1999. Efek Termisida Ekstraktif Kayu Pterocarpus
indicus Wild dan Palaquium gutta Baill terhadap Rayap Tanah Coptotermes
curvignathus Holmgren (Isoptera : Rhinotermitidae). Proseding Seminar HasilHasil Penelitian Bidang Ilmu Hayat. Bogor: Pusat Antar Universitas Ilmu Hayat
Institut Pertanian Bogor.
Gaspersz, V. 1994. Metode Perancangan Percobaan. Armico. Jakarta.

12

Mahabusarakam W, Kuaha K, Wilairat P, Taylor WC. 2006. Prenylated xanthones as


potential antiplasmodial substances. Planta Med., 72(10):912-916.
Nandika D, Y. Rismayadi, F. Diba. 2003. Rayap Biologi dan Pengendaliannya.
Surakarta: Muhammadiyah University Press.
Prasetyo, Kurnia Wiji., Yusuf, Sulaeman. 2005. Mencegah dan Membasmi Rayap
Secara Ramah Lingkungan dan Kimiawi. Agro Media Pustaka. Depok.
Rusliati, Mimi. 2003. Uji Daya Fungisida Ekstrak Daun Mindi (Melia azedarach Linn)
Terhadap Cendawan Pelapuk Kayu (Trichoderma sp). Skripsi Fakultas Kehutanan
UNTAN. Pontianak. Tidak Dipublikasikan.
Sakagami Y, Iinuma M, Piyasena KG, Dharmaratne HR., 2005, Antibacterial activity of
alpha-mangostin against vancomycin resistant Enterococci (VRE) and synergism
with antibiotics, Phytomedicine, 12(3):203-208.
Suksamrarn S, Suwannapoch N, Phakhodee W, Thanuhiranlert J, Ratananukul P,
Chimnoi N, Suksamrarn A., 2003, Antimycobacterial activity of prenylated
xanthones from the fruits of Garcinia mangostana, Chem Pharm Bull (Tokyo).,
51(7):857-859.
Syafii, Wasrin. 2000. Sifat Anti Rayap Zat Ektraktif Beberapa Jenis Kayu Daun Lebar
Tropis. Buletin Kehutanan.
Sushardi. 1999. Cara Jitu Mencegah Rayap. Dalam Duta Rimba No. 228/XXIV. Jakarta:
Perum Perhutani.
K. LAMPIRAN
K.1 BIODATA KETUA
Nama
: Dwi Yoga Budi P.
NIM
: G 01110104
Tempat/tanggal lahir : Jember/ 3 Mei 1990
Alamat
: PERUM 3 Gg. Mentibu No. 14 Tanjung Hulu
Pendidikan
:
1. Mahasiswa S-1 Program Studi Kehutanan Fakultas Kehutanan Universitas
Tanjungpura (2010sekarang)
2. SMA Negeri 01 Rambipuji (2005 2008)
3. SMP Negeri 01 Rambipuji (20022005)
1. SD Negeri 08 Rambipuji (19962002)
Pengalaman Penelitian :
1. Program kreativitas mahasiswa bidang kewirausahaan dengan judul Merintis
Bisnis Prospektif Melalui Pemanfaatan Limbah Vinir Sebagai Bahan Dasar
Pembuatan Kotak Lampu Hias Berbasis Home Industry. (Tahun 2011)
2. Lomba karya tulis ilmiah dengan judul Konsep Bioregionalisme Sebagai Upaya
Optimalisasi Fungsi Hutan Gambut Untuk Mengurangi Pemanasan Global.
(Tahun 2010)
3. Lomba karya tulis ilmiah program penelitian lingkungan hidup dengan judul
Konsep Bioregionalisme Sebagai Upaya Optimalisasi Fungsi Hutan Gambut
Untuk Mengurangi Pemanasan Global. (Tahun 2010)

13

Pontianak, 8 November 2012

Dwi Yoga Budi P


NIM. G 01110104
K.2 BIODATA ANGGOTA
Nama
: Iliyin Toni
NIM
: G 01111009
Tempat/tanggal lahir : Bengkayang / 18 Mei 1992
Alamat
: Jalan Imam Bonjol Gang busri no 568 Pontianak
Pendidikan
:
1. Mahasiswa S-1 Program Studi Kehutanan Fakultas Kehutanan Universitas
Tanjungpura (2011sekarang)
2. MAS Ushuluddin Singkawang (2007-2010)
3. SMP Negeri 02 Barak Asam (20042007)
4. SD Negeri 20 Papan Uduk (19982004)
Pengalaman Lomba :
Pontianak, 8 November 2012

Iliyin Toni
NIM. G 01111009
K.3 BIODATA ANGGOTA
Nama
: Daeng Maulana
NIM
: G 01111063
Tempat/tanggal lahir : Nanga Pinoh/ 10 Maret 1994
Alamat
: Jl. Parit Haji Mukhsin II
Pendidikan
:
1. Mahasiswa S-1 Program Studi Kehutanan Fakultas Kehutanan Universitas
Tanjungpura (2011Sekarang)
2. SMA Negeri 01 Nanga Pinoh (2008 2011)
3. SMP Negeri 01 Nanga Pinoh (20052008)
4. SD Negeri 01 Sintang (19992005)
Pengalaman Lomba :
Pontianak, 8 November 2012

Daeng Maulana
NIM. G 01111063

14

K.4 BIODATA DOSEN PENDAMPING


Nama lengkap
: Dr. Farah Diba, S.Hut, M.Si
NIDN
: 0016117010
Pangkat / Gol. Ruang
: Pembina / IV a
Jabatan Fungsional
: Lektor Kepala
Tempat / Tanggal Lahir
: Pontianak, 16 November 1970
Bidang Keahlian
: Pengawetan Kayu
Kantor / Unit Kerja
: Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura Pontianak
Alamat Kantor
Alamat Rumah
Nomor Telepon
K.5 LAIN-LAIN
Tabel 5.1 Pendidikan
No
Perguruan Tinggi
1. Universitas Tanjungpura
2. Institut Pertanian Bogor
3. Institut Pertanian Bogor

: Jl Imam Bonjol Pontianak


: Komplek UNTAN No P 42 Jl Imam Bonjol Pontianak
: 0561-767673

Kota & Negara


Pontianak Indonesia
Bogor Indonesia
Bogor Indonesia

Gelar
S.Hut
M.Si
Dr

Bidang Ilmu
Kehutanan
Kehutanan
Kehutanan

Tabel 5.2 Pengalaman Kerja dalam Pendidikan dan Pengalaman Profesional serta Kedudukan
Saat Ini
Institusi
Jabatan
Periode Bekerja
Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura Pontianak

Dosen

1996-sekarang

Tabel 5.3. Publikasi Jurnal dan Prosiding (5 tahun terakhir)


No
Karya Ilmiah
1
Diba, F., H.A. Oramahi, Wahdina . Antifungi Activity of Wood Vinegar from Acacia
mangium Willd and Vitex pubescens Vahl Bionatura, Journal of Life and Physical
Sciences Volume 13 No 1 March 2011 Padjajaran University Bandung, Indonesia
ISSN 1411-0903 (Terakreditasi B)
2
Diba F. Antitermites and Antifungal Properties of the Soldier Defense Secretions of
Coptotermes curvignathus Holmgren (Blattodea : Rhinotermitidae) Proceedings 8th
Pacific Rim Termites Research Group Symposium. 28 February - 1 March 2011,
Bangkok, Thailand
3
Diba F, F. Hadary, S.D. Panjaitan, T. Yoshimura. Development of Bio-control
Technology for Subterranean Termites Coptotermes curvignathus Holmgren Using
Electromagnetic Waves. Wood Research Journal, Journal of Indonesian Wood
Research Society Volume 1 No 2 October 2010, ISSN 2087-3840
4
Diba F, Jasni, Rita. Durability, Mechanical and Physical Properties of Particleboard
made from Betung Bamboo and Acacia wood. Proceeding MAPEKI XIII (Indonesian
Wood Research Society), 10-11 November 2010, Bali, Indonesia,
ISBN : 978-97996348-7-0
5
H.A. Oramahi Diba F, and Wahdina. Efficacy of Wood Vinegar from Oilpalm Empty
Fruit Bunch to inhibit Aspergillus niger fungi. Journal of Tropical Plant Pest and
Disease, Volume 10 No 2 September 2010. Lampung University ISSN 1411-7525
6
Diba F. and T. Yoshimura. Effect of Oilpalm Vinegar on Hydrogen and Methane
Emission to Subterranean Termites Coptotermes formosanus Shiraki. Proceedings 7th
Pacific Rim Termites Research Group Symposium. 1-3 March 2010, Singapore

Tahun
2011

2011

2010

2010

2010

2010

15

Diba F. Growth Inhibition of Staphyloccoccus aureus and Escherichia coli by


Secretions Derived from Soldier Defensive of Subterranean Termites Coptotermes
curvignathus Holmgren. Proceedings 1st International Wood Research Symposium.2-3
November 2009, Bogor
8
Oramahi H.A. Diba F and Wahdina. Components and Antifungal Efficiency of Wood
Vinegar from Wood Wastes and Oilpalm Empty Fruit Bunch. Proceedings 1st
International Wood Research Symposium. 2-3 November 2009, Bogor, Indonesia
9
Wahdina, Diba F and Oramahi, H.A. Antitermitic Activity of Wood Vinegar and Its
Components. Proceedings 1st International Wood Research Symposium. 2-3 November
2009, Bogor, Indonesia
10 Diba F dan D. Nandika. Toksisitas Sekresi Pertahanan Diri Rayap Tanah Coptotermes
curvignathus Holmgren terhadap Semut Odontoponera denticulata. Jurnal Ilmu dan
Teknologi Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan IPB Volume 2 No 1 Juni 2009
Hal 27-31 ISSN 1979-5238
11 Diba F. Morphology and Anatomy Frontal Gland Subterranean Termites Coptotermes
curvignathus Holmgren. Proceedings National Symposium on Forest Product , 30-31
October 2009, Bogor, Indonesia
12 Arinana and Diba F. Durability Properties of Densified Wood against Subterranean
Termites Coptotermes curvignathus Homgren. Proceedings National Symposium on
Forest Product , 30-31 October 2009, Bogor, Indonesia
13 Diba F and H.A. Oramahi. Termiticidal Activity of Wood Vinegar and Its
Components. Proceeding 3rd Conference Natural Resources in the Tropics (NRTrop3),
3-5 August 2009, Kuching Sarawak, Malaysia
14 H. A.Oramahi and Diba F. Application of Wood Vinegar with Different Raw Materials
as Antifungal and Its Components. Proceeding 3rd Conference Natural Resources in the
Tropics (NRTrop3), 3-5 August 2009, Kuching, Sarawak, Malaysia
15 Diba F. Bamboo Dendrocalamus sp Preservation without Chemical against Dinoderus
minutus beetle. Proceeding Bamboo National Seminar, 6-17 March 2009, Gadjah Mada
University, Yogyakarta, Indonesia
16 Diba F. Chemical Defensive Secretions of Subterranean Termites Coptotermes
curvignathus Holmgren (Isoptera : Rhinotermitidae). Proceedings 6th Pacific Rim
Termites Research Group, Kyoto Japan, 2-3 March 2009
17 Diba F. Utilization of Soldier Defensive Secretions From Coptotermes curvignathus
Holmgren (Isoptera: Rhinotermitidae) To Inhibition Damping off Fungi. Proceedings
5th Pacific Rim Termites Research Group, Bali Indonesia, 3-4 March 2008
18 Pengujian Aktivitas Anti Cendawan Sekresi Pertahanan Diri Rayap Tanah Coptotermes
curvignathus Holmgren (Isoptera: Rhinotermitidae) Jurnal Ilmu dan Teknologi Kayu
Tropis
(Terakreditasi A)Vol 5 No 1 Januari 2007. ISSN 1693-3834
19 Diba F. Utilization Soldier Defensive Secretions Coptotermes curvignathus Holmgren
(Isoptera: Rhinotermitidae) as Biopesticide on Wood Preservation. Proceedings
National Seminar MAPEKI X (Indonesian Wood Research Society), Tanjungpura
University, Pontianak, 8-11 August 2007
20 Diba F. Wood Preservation Technology with Micro Heating: Physical and Mechanical
Properties. Journal Vokasi Vol 3 No 3 January 2007 Polytechnic State Institute,
Pontianak, ISSN 1693-9085
Pontianak, 8 November 2012

Dr. Farah Diba, S.Hut M.Si


NIDN. 0016117010

2009

2009

2009

2009

2009

2009

2009

2009

2009

2009

2008

2007

2007

2007

Anda mungkin juga menyukai