Magnetik Levitation
Magnetik Levitation
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang melimpahkan rahmat dan karuniaNya kepada penulis, sehingga makalah Seminar Fisika dapat diselesaikan dengan
judul Kereta Api Magnetic Levitation.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
individu mata kuliah Seminar Fisika. Dalam penulisan makalah ini penulis banyak
menemui kesulitan. Namun berkat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak,
maka makalah ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih kepada Dosen Pembimbing dan pihak-pihak lainnya.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengalaman
penulis. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritikan yang bersifat
membangun dari pembaca untuk dapat penulis perbaiki dimasa yang akan datang.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................
A.
Latar Belakang..................................................................................
B.
Rumusan Masalah..............................................................................
C.
Tujuan Penulisan................................................................................
D.
Manfaat Penulisan..............................................................................
Magnet............................................................................................
B.
Medan Magnetik................................................................................
C.
Induksi Magnetik...............................................................................
D.
Hukum Lenz.....................................................................................
E.
Bahan Magnetik................................................................................
F.
Superkonduktivitas...........................................................................
G.
B.
C.
D.
BAB IV PENUTUP...................................................................................
A.
Kesimpulan....................................................................................
B.
Saran............................................................................................
DAFTAR PUATAKA.................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Transportasi dapat diartikan sebagai pemindahan barang atau manusia dari
suatu tempat ke tempat lain yang menjadi tujuan. Pemindahan barang atau
manusia ini dapat dilakukan dengan berbagai cara. Cara-cara ini dapat kita sebut
sebagai sebuah system, dimana system transportasi merupakan cara-cara yang
dapat dilakukan untuk melakukan transportasi untuk tujuan tertentu. Dalam suatu
system transportasi dibutuhkan berbagai sarana dan prasarana yang mendukung
jalannya suatu transportasi. Sarana ini berupa kendaraan yang memindahkan
barang atau manusia. Prasarana berupa media yang dapat mendukung terjadinya
suatu transportasi yaitu jalan raya, rel, terminal, sungai dan udara. Sarana dan
prasarana transportasi ini terus mengalami perkembangan seiring berkembangnya
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) memberikan kontribusi yang
besar dalam perkembangan system transportasi, karena system transportasi selalu
berkembang mengikuti perkembangan IPTEK. Dimulai dengan berjalan kaki,
menggunakan hewan, penemuan roda untuk pertama kalinya pada tahun 3500 SM
yang merupakan cikal bakal transportasi modern. Perkembangan system
transportasi selanjutnya ditandai dengan diciptakannya alat transportasi berupa
kereta yang ditarik oleh hewan seperti kuda, onta, sapi dan sebagainya, penemuan
kapal, lokomotif uap, mesin mobil dengan bahan bakar dan lain sebgainya.
Perkembangan system transportasi didukung oleh penemuan pada
bergabagai bidang ilmu sains. Fisika sebagai salah satu bagian dari ilmu sains
slalu menyumbangkan karya-karya inovatifnya dalam system transportasi. Mobil,
motor, kereta api, sepeda, kapal laut, kapal selam, perahu, pesawat, helikopter dan
roket merupakan beberapa alat transortasi yang merupakan hasil penemuan
inovatif dalam bidang fisika.
System transportasi diharapkan mampu menyediakan transportasi yang
aman dan nyaman bagi penggunanya, namun saat ini perkembangan system
BAB II
KAJIAN TEORITIS
Magnetic Levitation Train sebagai salah satu alat transportasi modern
memanfaatkan magnet dalam pergerakannya. Disini akan dijelaskan teori-teori
yang terkait dengan prinsip kerja dari Magnetic Levitation Train.
A. Magnet
Magnet merupakan sutau objek yang memiliki medan magnet yang dapat
menarik material berjenis logam. Magnet barasal dari kata magnesia yang
merupakan nama suatu daerah di Asia kecil yang menjadi tempat ditemukannya
magnet untuk pertama kali. Sebuah magnet terdiri dari magnet-magnet kecil yang
tersusun teratur (disusun dengan arah yang sama), magnet-magnet kecil ini
disebut magnet elementer. Pada logam biasa (bukan magnet) megnet
elementernya tersusun sembarang atau tidak sejajar, magnet-magnet elementer
tersebut bersifat saling meniadakan, sehingga logam tidak memiliki kutub-kutub
magnet. Magnet memiliki kutub pada kedua ujung-ujungnya,yaitu kutub positif
dan kutub negative. Ujung-ujung magnet ini memiliki sifat kemagnetan yang
paling tinggi.
B. Medan Magnetik
Medan magnet merupakan daerah disekitar magnet yang dipengaruhi oleh
gaya-gaya magnet. Young & Freedman (2001) menyatakan :
Medan magnetic adalah sebuah medan vector, yakni, sebuah
kuantitas vector yang di asosiasikan dengan setiap titik dalam
ruang. Kita akan menggunakan symbol
untuk medan
didefenisikan sebagai
Sebuah partikel yang tidak bergerak tidak memiliki gaya magnetic. Dalam
maupun .
Gambar 1. Saat
terhadap
F=
|q|
|q|
sin
(1)
Dimana
|q|
arah ke arah .
(2)
F=
Satuan SI dari
adalah satu coulomb per detik (1A=1C/s), 1 N/A.m. satuan ini dinamakan
tesla (disingkat T), untuk menghormati Nikola Tesla(1857-1943), seorang
ilmuwan keturunan Amerika-Serbia dan seorang penemu :
1 tesla = 1 T =1 N/A.m
C. Induksi Magnetik
Dhina (2013) menyatakan bahwa:
H'
, makan
H'
(3)
H'
= 4M, satuan
E. Bahan Magnetik
Magnetic materials atau bahan magnetic merupakan suatu bahan yang
memiliki sifat kemagnetan dalam bahan penyusunnya. Berdasarkan perilaku
molekulnya di dalam medan magnetic luar, bahan magnetic dibedakan menjadi
tiga yaitu paramagnetisme, diamagnetisme dan feromagnetisme.
1. Paramagnetisme
Menurut Halliday & Resnick (1989) : bahan paramagnetic
adalah bahan yang resultan
atom
saling
meniadakan.
(dikutip
dalam
http://magnet.repository.usu.ac.id).
resultan
medan
magnet
atomis
yang
arahnya
berlawanan.
Material diamagnetic selalu memiliki suseptibilitas negative,
permeabilitas relative Km umumnya berorde 0,99990 sampai 0,99999
untuk benda padat an cairan. Suseptibilitas diamagnetic hamper tidak
tersebut
ditolak.
Fenomena
ini
dikenal
dengan
istilah
diamagnetisme dan efek ini kemudian dikenal dengan efek Meissner. Efek
(4)
(5)
sama
dengan
medan
superkonduktivitasnya
magnet
langsung
kritisnya
rusak
atau
(Bac),
maka
hilang.
sifat
Sehingga
BAB III
KONSEP MAGNET PADA KERETA API MAGNETIC
LEVITATION
Berikut ini merupakan pembahasan dari kereta api Magnetic Levitation, yaitu
dimulai dengan sejarah perkembengan kereta api, pengertian dari Magnetic
Levitation Train, sitem kerja Magnetic Levitation Train dan kelebihan dan
kekurang dari Magnetic Levitation Train. Pembahasan Magnetic Levitation
Train ini didasari oleh penelitian dari Hamid Yaghoubi (2012) tentang
Magnetic Levitation Train.
A. Sejarah Perkembangan Kereta Api
Kereta api merupakan suatu alat transportasi massal yang secara umum
terdiri dari lokomotif dan serangkaian gerbong-gerbong yang luas yang dapat
mengangkut banyak penumpang dan barang. Perkembangan kereta api tak lepas
dari perkembangan mesin lokomotif yang merupakan tempat mesin penggerak
kereta api.
Lokomotif uap
mengalami
penyempurnaan
seiring
dengan
Medan ini digunakan untuk menolak atau meniadakan gaya tarik gravitasi.
Magnetic levitation train atau yang sering disebut dengan Maglev train adalah
kereta api super cepat tanpa roda yang memanfaatkan gaya magnet untuk
melayang, menggerakkannya dan mengontrol jalannya kereta.
kerja
dari
Electromagnetic
Suspension
(EMS)
(magnet
pendukung),
guidance
magnets
(magnet
System
ini
menggunakan
magnet
superkonduktor.
pada
sisitem
control
mengunci
posisi
kereta
dan
Cara penghentian dari kedua system kereta maglev ini sama seperti dengan
cara ia bergerak yaitu menggunakan induksi magnetic pada kumparan dengan
memberikan tolakan antara kutub yang sama. Pada saat akan berhenti medan
magnet dari kumparan ini dirubah atau dibalik, sehingga akan menimbulkan efek
pengereman dan kereta akan berhenti. Maglev train memiliki system control
(control room) yang terhubung dengan control pusat melalui system transmisi
radio yang berfungsi menjaga keselamatan kereta, mengatur perpindahan jalur
rel. Kereta maglev ini memiliki system rem dinamis, dengan bantalan rem untuk
berhenti, untuk kebutuhan darurat setiap gerbong dilengkapi dengan empat
cakram per sebagai rodanya, dan bantalan rem cadangan. Struktur atau bentuk dari
bagian depan kereta ini dirancang seperti mulut lumba-lumba yang ramping untuk
mengurangi hambatan udara (drag udara), sehingga maglev train dapat meluncur
seperti peluru.(Irham. 2013)
D. Kelebihan dan Kekurangan Magnetic Levitation Train
1. Kelebihan maglev train
a. Mampu melayang di atas rel
b. Kecepatannya yang sangat tinggi mencapai 500 km/jam (310mph)
c. Penghematan biaya perawatan karena tidak akan ada pergantian rel
d. Tidak adanya gaya resistansi akibat gesekan
e. Tidak membutuhkan bahan bakar fosil
2. Kekurangan maglev train
a. Kebisingan yang ditimbulkan saat bergerak hampir sama dengan
sebuah jet (lebih bising sekitar 5 dB dari kereta konvensioanl
biasa)
b. Mahalnya investasi terutama pada pengadaan rel
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori fisika yang terkait dengan prinsip kerja dari maglev train ini secara
garis besar yaitu: medan magnetic, induksi magnetic, hukum Lenz,
superkonduktivitas bahna dan efek meissner.
Sejarah perkembangan kereta api dimulai dengan ditemukannya lokomotif
uap oleh Richard Trevithick, yang kemudian lokomotif ini mengalami
perkembangan dan modernisasi sehingga menjadi kereta api. Kereta api juga
mengalami perkembangan mulai dari kereta api yang pertama yaitu kereta api
dengan bahan bakar batu bara yang kemudian berkembang menjadi kereta api
listrik yang menggunakan tenaga listrik dalam perkembangannya dan sekarang
berkembang sebuah kereta api yang dapat melayang di atas relnya yang dikenal
dengan nama Magnetic Levitation Train.
Magnetic Levitation Train ini merupakan kerete api super cepat tanpa roda
yang dapat melayang atau mengambang kira-kira 10 cm di atas relnya dengan
memanfaatkan gaya magnet untuk melayang, menggerakkanya dan mengontrol
jalannya kereta.
System kerja Maglev Train memanfaatkan sifat gaya magnet yaitu gaya
terik magnet dan gaya tolak magnet. Ada dua buah pengembangan system kerja
dari Maglev Train ini, yang pertama yaitu : Elektromagnetic Suspension (EMS)
yang memanfaatkan gaya tarik magnet dan yang kedua yaitu : Elektrodinamik
Suspension (EDS) yang memanfaatkan gaya tolak magnet.
Maglev Train ini memiliki beberapa kelebihan disbanding dengan kereta
api konvensional yaitu: dalam pergerakannya Maglev Train ini tidak bersentuhan
dengan relnya (melayang), sehingga tidak ada gaya gesek yang terjadi antara
kereta dengan rel nya yang mengakibatkan kereta dapat melaju dengan sangat
cepat yaitu mencapai 500 km/jam, tidak menggunakan bahan bakar fosil.
Penghematan biaya perawatan karena tidak akan ada penggantian rel. Namun ada
beberapa kelemahan dari Maglev Train ini yaitu kebisingan yang dihasilkannya
saat bergerak hamper sama dengan kebisingan yang di timbulkan oleh sebuah
pesawat jet dan mahalnya investasi terutama dalam hal pengadaan rel.
B. Saran
1. Bagi pemerintah agar dapat mengambangkan dan memberdayakan
Magnetic Levitation Train di Indonesia sehingga system transportasi di
Indonesia menjadi lebih baik, tanpa macet, aman dan tempat tujuan
dapat dicapai dengan lebih cepat.
2. Bagi pembaca umum dan pelajar agar dapat dijadikan sebagai ilmu
pengetahuan, sumber referensi dan dikembangkan dalam bentuk
perwujudan teknologi transportasi secara nyata.
DAFTAR PUATAKA
Bardiyah,Sri A. 2013. Sifat Quantum Superkonduktor. Diakses pada 04/22/1014
dari http://bardiyahsriaprilia-Fst09.web.unair.ac.id.
Cyber . 2013. Medan Magnet Disekitar Arus Listrik Induksi. Diakses pada
22/04/2014 dari http://perpustakaancyber.blogspot.com.
Eva, Farah D. 2013. Induksi Magnetik. Diakses pada 22/04/2014 dari
http://ivaradhin.blogspot.com
Ilmu . 2013. Sensasi Melayang di Kereta Maglev. Diakses pada 28/03/2014 dari
http://ilmuumum.blogspot.com.
Irham. 2013. Fisika Terapan Kereta Maglev. Diakses pada 28/03/2014 dari http://
irhamdoank.blogspot.com/2013/02/fisika-terapan-kereta-maglev_7.
Muhammad, Ardi R.A. 2012. Dasar Magnetic Levitation Train. Diakses pada
28/03/2014 dari http://maglevworld.wordpress.com.
Ovan Theman. (21/07/2011). Tentang Sistem Transportasi. Diakses pada
09/04/2014 dari http://ovantheman.blog.co.uk.
Usu
.tanpa
tahun.
Magnet.
magnet.repository.Usu.ac.id.
Diakses
pada
08/04/2014
dari
http://