Anda di halaman 1dari 50

TUGAS MATA KULIAH ANALISA RIEL

(TERJEMAHAN BAB IV)

OLEH
ARMANILA
1404578

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


KELAS P2TK
SEKOLAH PASCA SARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2015

IV KEKONTINUAN FUNGSI
Sebagai permulaan pelajaran pada kebanyakan kelas penting dari fungsi-fungsikan di
analysis, dengan nama fungsi-fungsikan yang kelanjutan. didalam hal ini, dicampurkan
hasilnya-hasilnya dari bagian-bagian II dan III dan kedalam sebuah Teoremaa yang mana
dapat dipertimbang dan utiliti.
Bagian 20 ujian-ujian kelanjutan pada sebuah titik dan perkenalan-perkenalan penting
itu kelas fungsi-fungsikan linear. Bagian fundamental 22 itu dari kelanjutan di kompak dan
menghubungkan set-set. hasilnya-hasilnya memperoleh didalam bagian ini, selain Teoremaa
23.1, digunakan dengan mengulangi dari buku. Sisa dari Bagian 23

beberapa sangat

pertanyaan-pertanyaan yang menarik, tetapi hasilnya-hasilnya adalah tidak terap di kemudian


bagian-bagian.
Bagian 20 Sifat-sifat Fungsi Kontinu
D

Anggaplah f adalah sebuah fungsi dengan domain


Rq. Kami tidak akan membutuhkan itu : D

isi di Rp dan dengan jarak berisi di

= Rp atau itu p = q. Akan didefenisikan

kelanjutan dalam syarat-syarat dan kemudian beberapa - yang alternatif sebagai dan kondisikondisi yang cukup.

20.1 . Misalkan a sebuah titik pada domain

D dari fungsi f. f adalah kelanjutan pada a jika

untuk setiap persekitaran V f(a).


Sifat-Sifat Fungsi Kontinu
t.disini adalah seorang persekitaran U di a (ketergantungan-ketergantungan yang mana di V)
seperti itu jika x ; berada untuk
20.1.) Jika

D1

U D , kemudian f(a;) berada pada V. (melihat Figur

D1

adalah sebuah himpunan bagian

hal itu adalah kelanjutan pada setiap tunjukan

D1

, f adalah kelanjutan di

D1

dalam

Diberikan sekarang dua setara pernyataan-pernyataan yang dapat telah digunakan sebagai .
2

20.2. Teorema . memMisalkankan sebuah jadilah sebuah titik pada domain

D difungsi f.

pernyataan-pernyataan berikut adalah setara:


(a) f adalah kelanjutan pada a.
(b) Jika

adalah positif apapun bilangan nyata, keberadaan-keberadaan disana sebuah

positif berbilangan sebuah

()

itu jika

x D

dan

|xa|< ( ) ,

kemudian Jika

|f ( x )f (a)|< .
(c) Jika

( x n ) adalah urutan apapun dari elemen-elemen D

yang mana convergen

untuk a, kemudian urutan ( f (xn ) convergen ke f(a).

BUKTI. (a) misalkan


persekitaran titik

> 0, kemudian bola V, =

{ y R q :| yf ( a )|<}

adalah sebuah

f (a) . Oleh 20.1 disana adalah persekitaran U di a seperti itu jika

x U D , kemudian

positif bilangan nyata

f ( x)V ,. Sejak U adalah persekitaran a, disana adalah sebuah


( ) seperti bahwa bola pembukaan dengan radius

( ) dan

tengah a diisikan di U. Oleh sebab itu, kondisi (a) kebalikan (b).


Anggap (b) dan Misalkan
convergen untuk a. Misalkan
sebuah ( ) >0

( xn)

jadilah seurutan elemen-elemen di

D yang mana

> 0 dan memohonkan kondisi (b) untuk memperoleh

dengan keagak layakan nyata di (b). Karena dari convergen

untuk a, N ( ( ) )

Masing-masing

( xn )

xn D

seperti itu jika

, itu dari (b) itu Jika

n N ( ( ) ) , kemudian

|f ( x n ) f ( a)|<

|x na|< ( )

, membuktikan itu (c)

pAkhirnya, ditunjukkan itu jika kondisi (a) tidak memegangi, kemudian kondisi (c) apakah
Titik memegang. Jika (a) kegagalan-kegagalan, kemudian keberadaan-keberadaan disana

persekitaran Vo f(a) seperti itu untuk persekitaran apapun U di a, disana apakah elemen
f ( xu )

xu

kepunyaan untuk

U D tetapi seperti itu

masing bilangan

n mempertimbangkan persekitaran Un sebuah pengartian oleh Un =

{ x R p :|xa|<1/n }

tidak kepunyaan ke Vo. Untuk masing-

; dari kalimat pendahulu,

untuk masing-masing n di N disana adalah sebuah elemen


tetapi seperti itu

f ( xn )

xn

kepunyaan untuk

tidak kepunyaan untuk Vo. urutan

kepunyaan-kepunyaan untuk
elemen-elemen dari urutan

D U n

( x n ) hanya membangun

D dan konvergen untuk a, masih tidak seorangpun dari

( f ( x n) )

kepunyaan kepada persekitaran Vo di f(a). Dari sekarang

kami telah membangun sebuah urutan untuk yang mana kondisi (c) tidak memegangi.
ditunjukkan Ini bagian itu (c) sebaliknya (a).
Q.E.D.
berikut kriteria-kriteria discontinuity berguna adalah sebuah konsekwensi apa yang baru saja
lakukan.
20.3 KRITERIA-KRITERIA DISCONTINUITY. fungsi f adalah tidak ada kelanjutan pada
sebuah titik di
elemen di

( x n ) dari elemen-

jika dan hanya jika disana adalah sebuah urutan

yang mana konvergen untuk sebuah tetapi seperti bahwa urutan

( f ( x n) )

tidak konvergen untuk f (a) .


hasilnya selanjutnya adalah sebuah reformulation sederhana dari . Dari 2.12 bahwa invers
1

f ( H ) sebuah

himpunan

bagian

of

Rq

dibawah

didefenisi

oleh

f 1 ( H )= { x D : f (x) H }

20.4 Teorema. fungsi f adalah kelanjutan pada sebuah titik sebuah di

jika dan hanya

jika untuk setiap persekitaran V 0f f(a) disana adalah seorang persekitaran VI of a seperti itu
4

V 1 D=f 1 (V )

(20.1)

BUKTI. Jika V1 adalah seorang persekitaran a puas ini, kemudian kami dapat ambil U = V1
dan memuaskan 20.1. Dengan bertentangan, jika 20.1 dipuasi, kemudian kami dapat ambil
1

V 1=U f (V ) untuk memperoleh (20.1).


Q.E.D.
Sebelum lebih lanjut, akan diberi beberapa contoh. kebanyakan dari contoh-contoh adalah
untuk hal yang Rp = Rq = R.
Bagian. 20 PROPERTIES LOKAL FUNGSI-FUNGSIKAN yang KELANJUTAN
20.5 CONTOH-CONTOH.

= R dan Misalkan f "tetap" fungsi mendefenisikan menjadi


x .

sama untuk bilangan nyata c untuk semua bilangan-bilangan yang nyata

maka f adalah kelanjutan pada setiap tunjukan R; dalam fakta, kami dapat mengambil
persekitaran U dari 20.1 menjadi sama ke R untuk titik apapun a di

D . Dengan serupa,

fungsi g terdefenisi oleh


g(x) = 1, 0 x 1,
= 2, 2 x 3,
adalah kelanjutan pada titik masing-masing didalam domainnya.
D = R dan Misalkan f "keidentikan" fungsi mendefenisikan oleh

(b) misalkan

f ( x )=x , x R (melihat Figur 20.2.) Jika sebuah adalah sebuah pemberian bilangan real,
>0 dan

Misalkan

( ) = .

Kemudian,

jika

|xz|< ( ) ,

maka

|f ( x )f (a)|=|xa|< .

(c)Misalkan
Misalkan

D
sebuah

= R dan Misalkan f "o." fungsi mendefenisikan oleh


kepunyaan

ke

dan

Misalkan

> 0;

f ( x )=x 2 , x R .
kemudian

Jika
5

|f ( x )f (a)|=|x 2a 2|=|xa||x+ a|

dengan membuat |xa|

( ) = . Jika a 0, kemudian diperoleh sebuah

Jika a = 0, kemudian kami memilih

|x +a| on sebuah persekitaran a. untuk contoh, jika

batasan untuk

dengan cukup kecil.

|xa|<|a| Dari

sekarang 0<|x|<2|a|dan|x+ a|| x|+|a|< 3|a|

(15.2)

|f ( x )f (a)| 3|a||xa|,

didefinisikan

3|a|

( ) =inf |a|,

|xa|<|a| . Demikian jika

menyediakan bahwa

, kemudian. Ketika

pegangan-pegangan dan didapat Jika

|xa|< () , inequality (20.2)

|f ( x )f (a)|<

(d) Kami mempertimbangkan fungsi yang sama sebagai di (c) tetapi menggunakan sedengan
sedikit berbeda technique. Daripada
xa

x a

menuliskannya sebagai sebuah polynomial di

. Demikian

x 2a2= ( x2 2 ax+ a2 ) + ( 2 ax2 a2 ) =(xa)2 +2 a(xa) .


menggunakan Segitiga Inequality,diperoleh
Jika

|f ( x )f (a)||xa|2+ 2|a||xa|

Jika

1 dan

|xa|< , kemudian

|xa| < 2 dan syarat pada sisi benarnya

adalah terdominasi oleh + 2|a| = (1+ 2|a|) . Dari sekarang kami dipimpin untuk pilih

( ) =inf 1,

(e)

Pertimbang

1+2|a|

D= { x R : x 0 }

dan

f ( x )=1/ x , x D . Jika a D kemudian

misalkan

be

mendefenisikan

|f ( x )f (a)|=|1/ x1/a|=

oleh

|xa|
|ax|
6

Diharapkan untuk mencari sebuah batasan untuk koefisien

a 0 . Jika

dalam seorang persekitaran

sudah

|f ( x )f (a)|

|xa| yang mana yang sah

|xa|<1/2|a| , kemudian

1
|a|<|x| , dan
2

2
|xa|
2
|a|

Demikian untuk mengambil

( ) =inf

(f) Misalkan f terdefenisi untuk

{12|a|, 12 |a| }
2

D = R oleh

f ( x )=0, x 0 ,
1, x >0 .
Itu boleh dilihat that f is kelanjutan sama sekali titik-titik

a 0 . Akan ditunjukkan itu f

adalah tidak ada kelanjutan pada 0 dengan memakai Kriteria-kriteria Discontinuity 20.3.

dalam fakta, jika

x n=1/n

, kemudian urutan

( 1n )

f (0) .

= (1) tidak converge untuk

(melihat Figur 20.3 pada halaman selanjutnya.)


(g) Misalkan

D = R dan Misalkan f Dirichlet 'st fungsi diskontinu terdefenisi oleh

f(x) = 1, jika

= 0, jika

adalah rasional,

x adalah tidak rasional

Jika sebuah adalah sebersifat kenilaian bilangan, Misalkan

X =( x n )

jadilah sebuah urutan

bilangan-bilangan yang tidak masuk akal convergen ke a. (Teorema 6.10 kami - dari
keberadaan dari menjadi urutan.) Sejak

f ( x n ) =0

untuk semua

n N , urutan

( f ( x n) )

tidak konvergen untuk f(a) = 1 dan f adalah tidak ada kelanjutan pada bilangan bersifat
kenilaian a. pada tangan lain, jika b adalah sebuah bilangan irrasional, kemudian keberadaankeberadaan disana sebuah urutan

Y =( y n )

dari bilangan rasional converging untuk b. urutan


7

( f ( yn))

tidak converge untuk f(b), begitu f adalah tidak ada kelanjutan pada b.Oleh sebab

itu, fungsi Dirichlet adalah tidak ada kelanjutan pada titik apapun.
D= { x R : x >0 } . Untuk apapun bilangan tidak masuk akal

(h) Misalkan

x> 0 ,

f ( x )=0 ; untuk sebersifat kenilaian bilanganan dari formulir m/ n , dengan

didefinisikan

bilangan-bilangan alami m, n mempunyai tidak ada faktor kecuali 1, kami mendefenisikan


f

( mn )=1/n

. Kami akan menunjukkan itu f adalah kelanjutan pada setiap bilangan

irrasional di

dan tidak kontinu pada setiap bilangan bersifat kenilaian di D

berikut-

berikut pernyataan latter dengan mengambil sebuah urutan bilangan irrasional converging
untuk diberikan bilangan bersifat kenilaian dan memakai Kriteria-kriteria Discontinuity.
Misalkan a jadilah sebuah bilangan irrasional dan
alami berbilangan

n seperti itu

1/n< . Jika

>0 ; kemudian disana adalah sebuah

dipilih begitu kecil bahwa interval

( a , a+ ) isi-isi tidak bilangan bersifat kenilaian dengan mendenominasi kurang


daripada

n , kemudian itu berikut-berikut itu untuk

|f ( x )f (a)|=|f ( x)| 1/n<

x dalam hal ini interval didapat

. Demikian j adalah kelanjutan pada bilangan irrasional a.

Oleh sebab itu, fungsi ini adalah dengan teliti kelanjutan pada titik-titik yang tidak masuk
akal didalam domainnya.
(i) kali Ini, Misalkan

D=R2

dan Misalkan j fungsi di R2 dengan nilai-nilai di R2

terdefenisi oleh
f ( x , y ) =(2 x+ y , x3 y ) .

Misalkan (a, b) jadilah sebuah tunjuk kesulitan di R2; kami akan menunjukkan itu f adalah
kelanjutan pada titik ini. Untuk melakukan ini, kami harus untuk tampilkan bahwa kami
dapat membuat cepat

f ( x . y ) f ( a , b )={ ( 2 x + y2 ab ) + ( x3 ya+3 b )

1
2 2

( x , y ) dengan cukup tutup untuk (a, b). Sejak

arbitrarily kecil dengan memilih


1/2

{ p2 +q 2} 2 {|p||q|} , itu adalah dengan nyata cukup untuk ditunjukkan bahwa kami dapat
membuat syarat-syarat |2 x+ y 2 ab|,| x3 ya+ 3 b|
arbitrarily kecil dengan memilih (x, y) dengan cukup tutup untuk (a, b). dalam fakta, demi
Segitiga Inequality,

|2 x+ y 2 ab|=|2 ( xa ) +( y b)|2|xa|+| yb|


Sekarang,

|x3 ya+3 b||xa|+ 3| yb| 4( x , y ) (a ,b)


2
Oleh sebab itu, jika

>0 , kami dapat ambil

f ( x , y )f (a , b)< ( )

, kemudian Jika

4
dan menjadi pasti itu jika Jika
( ) = /

f ( x , y )f (a , b)

, meskipun sebuah

pelebih besar nilai dapat dicapai dengan selebih dihaluskan analysis (untuk contoh, dengan
memakai C.-B.-S. Inequality 8.7).
i

Misalkan

D ( f )=R 2 dan Misalkan f didefenisi oleh


f(x, y) = (x2 + y2, 2xy).

Jika (a, b) adalah sebuah tunjuk kesulitan di R2, kemudian

f ( x , y )f (a , b)={(x 2 + y 2a2b2 )2+(2 xy2 ab)2 }1 /2


Sebagai di (i), diuji dua syarat-syarat pada sisi yang benar dengan memisahkan. Itu akan
dilihat yang diperoleh perkiraan magnitude. Dari Segitiga Inequality, didapat

|x 2+ y 2a2b2||x 2a2|+| y 2b2|

Jika titik (x, y) adalah di dalam sebuah kejauhan 1 (a, b), kemudian

|x||a|+1 whence

|x +a| 2|a|+1 dan | y||b|+1 begitu pula | y +b| 2|b|+1. Demikian didapat

|x 2+ y 2a2b2||x a|( 2|a|+ 1 ) +| yb|(2|b|+1)


2(|a|+|b|+1)( x , y )(a , b)
Dalam hal yang serupa, kami didapat

|2 xy2 ab|=2| xyxb+ xbab| 2|x|| yb|+2|b||xa|


|a|+|b|+ 1( x , y )(a , b)
2

|a|+|b|+1
Oleh sebab itu, kami set

Jika

2
2
;

{1,
( ) =inf

( x , y ) (a , b)< ()

, kemudian Jika

f ( x , y )f (a , b)<

, membuktikan

itu f adalah kelanjutan pada titik Bisa (a , b)

Kombinasi dari Fungsi-fungsikan


hasilnya selanjutnya adalah sebuah konsekwensi yang langsung Teorema 15.6 dan 20.2(c),
lalu Dengan alternatif, itu dapat dibukti dengan langsung dengan memakai bukti dari
Teorema 15.6. jika f dan g adalah fungsi-fungsikan dengan domains
RP dan jarak-jarak di Rq, kemudian didefenisikan
produk f . g untuk masing-masing

di

D(f )

dan

f + g , perbedaan mereka

D ( g ) di
f g dan

D ( f ) D ( g ) demi rumus-rumus

f ( x ) + g ( x ) , f ( x )g ( x ) , f ( x ) . g ( x )

10

Dengan serupa, jika c adalah sebuah kenyataan bilangan dan jika


dengan domain

adalah sebuah fungsi

D ( ) di Rp dan jarak di R, didefenisikan produk-produk cf untuk

D ( f ) dan f untuk

x di

x di

D() D(f ) demi rumus-rumus

cf ( x ) , ( x ) f ( x )

Khususnya, jika
x di

( x ) 0 untuk

x D0

, kemudian didefenisikan quotient

f / untuk

D ( f ) D0 Lakukan oleh

f ( x)/(x )
ini, kami sekarang tinggal hasilnya.

20.6 TEOREMA. Jika fungsi-fungsikan

f , g , apakah kontinu pada sebuah titik,

kemudian kombinasi-kombinasi aljabar


f + g , f g , f . g , cf , f , dan f /
adalah juga kelanjutan pada titik ini.
Disana adalah yang lain kombinasi aljabar itu adalah sering kebergunaan. Jika f didefenisi di
D ( f ) di Rp untuk R, didefenisikan
x di

D(f )

Jika

|f |

difungsi dengan range bilangan real di R pada

|f (x)|

20.7 TEOREMA. Jika f adalah kelanjutan pada sebuah titik, kemudian

|f | adalah juga

kontinu disana.
BUKTI. Dari Segitiga Inequality, didapat

||f (x)||f (a)|||f ( x )f (a)|

dari yang mana hasilnya langsung.


Q.E.D.

11

Misalkan f mempunyai domain


domain

D ( g ) di Rq dan jarak di Rr. dalam 2.2, didefenisikan komposisi


D ( h )= { x D ( f ) : f ( x ) D ( g ) } dan

domain

h ( x )=g [ f ( x ) ] . Demikian

g sudahkah

D ( f ) di RP dan jarak di Rq dan Misalkan

untuk

x di

h=g f untuk

D ( h ) dengan

h=g f adalah sebuah fungsi memetakan

manakah sebuah himpunan bagian

set

D ( h ) , yang

D(f )R p , kedalam Rr. Kami penyusunan sekarang

kelanjutan dari fungsi ini.


20.8 TEOREMA. Jika f adalah kelanjutan pada a dan g adalah kelanjutan pada b = f(a),
kemudian campuran

g f

adalah kelanjutan pada a.

BUKTI. Misalkan W jadilah seorang persekitaran titik

c=g( b) . Sejak

kelanjutan pada b, disana adalah persekitaran V di b seperti itu jika y untuk

adalah

V D(g) ,

g( y )W . Sejak f adalah kelanjutan pada a, keberadaan-keberadaan disana

kemudian

persekitaran a di U seperti itu jika

kepunyaan-kepunyaan untuk

U D ( f ) , ada

f ( x ) di V.
Oleh sebab itu, jika
apakah

V D ( g ) dan

kepunyaan-kepunyaan untuk

U D(g 0 f ) , kemudian f(x)

g[f ( x ) ] kepunyaan-kepunyaan untuk W. Tunjukkan Ini itu

h=g f adalah kelanjutan pada a.


Q.E.D.
Bagian 21 Fungsi-fungsi linear
fungsi-fungsi didefenisikan dalam sebuah bagian Rp kedalam Rq. sekarang sebuah
kesederhanaan tetapi penting sungguh sangat spesial macam fungsi, dengan nama fungsifungsikan linear. Di kebanyakan dari aplikasi-aplikasi, domain seperti fungsi adalah semua
RP, dan lalu akan membatasihal ini .
12

21,1 . sebuah fungsi f dengan domain Rp dan jarak di Rq dikatakan untuk linear. (21.1)
f ( ax +by )=af ( x ) +bf ( y)
p
jika, untuk semua a , b dalam R dan x , y di R

dari

(21.1)

dari

inducsi

yang

jika

a , b , , c dimanan Nbilangan real dan x , y , , z diman n elemen di R p maka


f ( ax +by ++ cz )=af ( x ) +bf ( y )+ cf ( z )

Sering fungsi-fungsikan linear dipanggil perubahan bentuk-perubahan bentuk linear.


Itu adalah dengan membaca melihat bahwa fungsi-fungsikan dalam Contoh-contoh 20,6(b)
dan 20.6(i) apakah fungsi-fungsikan linear untuk hal p = q = 1 dan p = q = 2, dengan mudah
menghormati. dalam fakta, itu adalah tidak ada kesulitan untuk o. kebanyakan dari fungsi
umum linear dari Rp untuk Rq.
21.2 TEOREMA. Jika f adalah sebuah fungsi linear dengan domain Rp dan range di Rq,
kemudian disana apakah
jika

x=( x 1 , x 2 , x p )

pq

bilangan real

( c ij ) ,1 i q ,1 j p ; seperti saya~topi

adalah titik apapun di RP, dan jika

y=( y 1 , y 2 , , y p )=f ( x )

adalah citra nya dibawah f, kemudian


y 1=c 11 x 1+ c12 x2 ++ c 1 p x p ,
y 2=c 21 x 1 +c 22 x 2+ +c 2 p x p ,
., ,
y q=c q 1 x 1+ c q 2 x 2+ ..+ c qp x p .
Dengan bertentangan, jika (Cij) adalah sebuah kumpulan pq bilangan real, kemudian fungsi
yang tugas-tugas ke

di Rp elemen y di Rq menurut (21.2) adalah sebuah fungsi linear

dengan domain RP dan jarak di Rq.


BUKTI. Misalkan

e1 , e2 , , e p

elemen-elemen dari Rp diberikan oleh el = (1,0, 0 0 .,0), e2

= (0,1, 0 ,0), ..., ep = (0,0,. 0 0' 1). Kami menguji citra-citra dari vectors ini dibawah fungsi
linear f. menduga itu merasakan
13

f ( e1 )= ( c 11 , c21 , , cq 1 ) ,
f ( e2 )= ( c 12 , c 22 , , , c q 2 ) ,

f ( e p ) =(c1 p , c 2 p , , c qp)
Demikian bilangan nyata Cij adalah koorninat i th dari titik f(ei)' Sebuah elemen arbitrary
x=( x 1 , x 2 , , x p ) di

Rp dapat diungkap agak sederhana dalam syarat-syarat vectors el, e2,

, ep ; dalam fakta
x=x 1 e 1 +x 2 e 2+ + x p e p
Sejak f apakah linear, itu
e
f ( 2)++ x p f (e p)
f (x)=x 1 f (e1 )+ x2
Jika memakai - (21.3), didapat
f ( x )=x 1 ( c 11 ,c 21 , ,c q 1 ) + x 2 ( c 12 , c 22 , , c q 2 ) ++ x p (c 1 p , c2 p , , c qp)
c 1 p x p , c2 p x p , , c qp x p =( c 11 x1 +c 12 x 2 ++ c1 p x p ) + ( c 21 x 1+ c 22 x 2+ +c 2 p x p ) ++(c q 1 x1 +c q 2 x 2+ +c qp x p )
( c11 x 1 ,c 21 x 1 , , cq 1 x 1) + ( c 12 x 2 , c 22 x 2 , ,c q 2 x 2) + +
ditunjukkan Ini bahwa koorninat-koorninat dari f(x) diberikan demi relasi-relasi (21.2),
sebagaimana dinyatakan.
Dengan bertentangan, itu adalah dengan mudah terperiksa dengan kelangsungan perhitungan
itu jika relasi-relasi (21.2) digunakan untuk memperoleh koorninat-koorninat
koorninat-koorninat

x i di x

y i di y

dari

, kemudian fungsi penghasilnya kepuasan-kepuasan relasi-

relasi itu (21.1) dan linear juga. akan menghilangkan perhitungan ini, sejak itu adalah lurusmaju.
Q.E.D.
Itu seharusnya disebut bahwa rectangular array dari bilangan-bilangan
(21.4)

14

c 11 c 12 .. c 1 p
c 21 c 22 .. c 2 p

c q 1 c q 2 c qp

tetap q baris-baris dan p tiang-tiang, adalah sering memanggil matrix corresponding untuk
fungsi linear f. Disana adalah sebuah satu-satu correspondence diantara fungsi-fungsikan
linear Rp kedalam Rq dan q X p matrices bilangan real. sebagaimana telah melihat, tindakan
dari f adalah sepenuhnya menjelaskan dalam syarat-syarat matrixnya. tidak akan dicari itu
perlu untuk dikembang salah satu dari perpanjangan
matrices, akan tetapi, tetapi akan mengenai matriks (21.4) sebagai untuk selebih deskripsi
elaborate dari fungsi linear f.
akan dibuktikan sekarang itu sebuah fungsi linear dari Rp untuk Rq adalah mengotomasikan
kelanjutan. Untuk melakukan ini, pengamatan pertama Schwarz Inequality dalam bentuk
2

|a1 b1 +a 2 b 2+ +a p b p| {a 12 +a 22 + + a p2 } . {b 12 +b 22+ .+ b p2 }
kemudian dari (21.2) itu jika 1 i q , kemudian
2

| y i| =(|c i 1| +|c i 2| ++|cip| ) x =|c ij| x


i=1

Sejak

x2

i=1

j=1

| y i|2 x2

disimpulkan itu
q

2 1/ 2

|c ij| } x
(21.5) y=f ( x ) {
i=1 j =1
21.3 TEOREMA. Jika f adalah sebuah fungsi linear dengan domain RP dan jarak di Rq,
kemudian keberadaan-keberadaan disana sebuah positif tetap seseperti itu jika , v adalah
apapun dua vectors di Rp,
(21.6)

f ( u )f (v ) Auv

Oleh sebab itu, a fungsi linear di Rp untuk Rq adalah kelanjutan pada setiap titik.

15

BUKTI. dalam perolehan - (21.5) dan bahwa disana keberadaan-keberadaan sebuah ketetapan
x

A seperti itu jika

x=uv dan

Sekarang

f (x) A x halangan

adalah elemen apapun Rp kemudian


menggunakan

linearity

untuk

memperoleh

f ( x )=f (uv )=f ( u ) f ( v ) . Untuk itu~, (21.6) hasilnya-hasilnya. Itu adalah jelas bahwa ini
relasi sebaliknya kelanjutan dari f, untuk kami dapat membuat

mengambil

uv<

f ( u )f (v )<

dengan

jika A >0
.
A

Q.E.D.
Bagian 22 sifat-sifat Global Fungsi-fungsikan yang Kelanjutan
jika B adalah sebuah himpunan bagian dari ruang jarak Rq, citra inverse B dibawah f adalah
set
1
f ( B )={x D ( f ) : f (x) B }

mengamati itu

f 1 ( B ) adalah mengotomasiskan sebuah himpunan bagian

D(f )

meskipun B adalah tidak dengan perlu sebuah himpunan bagian range dari f.
dalam topiklogi courses, dimana satu adalah lebih terperihal dengan global daripada
kelanjutan yang lokal, hasilnya selanjutnya adalah sering mengambil sebagai dari (global)
kelanjutan. kepentinganNya akan segera nyata.
22.1 Teorema Kelanjutan yang Umum . pernyataan-pernyataan berikut adalah setara:
(a) f adalah kelanjutan pada domainnya

D(f )

(b) Jika G adalah pembukaan apapun set di Rq, kemudian exisis disana sebuah pembukaan
1
set G1 Rp seperti itu G1 D ( f )=f (G)

(c) Jika H adalah apapun menutup set di Rq, kemudian keberadaan-keberadaan disana a
penutupan set H1 di Rp seperti

H 1 D ( f )=f 1( H) ,

16

BUKTI. Pertama, akan menduga itu (a) pegangan-pegangan dan Misalkan G jadilah sebuah
pembukaan himpunan bagian Rq. Jika sebuah kepunyaan-kepunyaan untuk

f 1 (G) ,

kemudian sejak G adalah seorang persekitaran f(a), itu berikut-berikut dari kelanjutan dari f
pada a bahwa disana adalah sebuah set terbuka U(a) seperti itu jika
kemudian

f (x) G . Pilih U(a) untuk masing-masing a di

f 1 (G)

x D ( f ) U ( a ) ,

dan Misalkan G1 dari

set-set U(a). Oleh Teorema 9.3(c),


1
set G1 adalah membuka dan G1 D ( f )=f (G) . Dari sekarang (a) sebaliknya (b).

Kami akan pertunjukkan sekarang itu (b) sebaliknya (a). Jika a adalah sebuah tunjuk arbitrary
D ( f ) dan G adalah sebuah persekitaran terbuka f(a), kemudian kondisi (b) sebaliknya
bahwa disana keberadaan-keberadaan sebuah set terbuka G1 di Rp seperti itu
1

G1 D ( f )=f ( G) , Sejak
seorang persekitaran

f ( a ) G , , itu berikut-berikut itu

a . Jika

x G1 D ( f ) kemudian

a G1

begitu G1 adalah

f ( x ) G whence f adalah

kelanjutan pada a. dugaan-dugaan Ini kondisi itu (b) sebaliknya (a).


Kami bukti sekarang kesetaraan dari kondisi-kondisi (b) dan (c). kami Pertama mengamati itu
jika B adalah apapun himpunan bagian Rq dan jika C = Rq\B, kemudian didapat
f 1 ( B ) f 1 (C )= dan
(21.1)

D ( f )=f 1 (B) f 1(C)

1
Jika B1 adalah sebuah himpunan bagian Rp seperti itu B 1 D ( f )=f
dan

maka C1 f
(22.2)

C1 =R p {B 1 ,

( B )= dan
1

D ( f )=( B 1 D ( f )) ( C 1 D ( f ) )=f (B)( C1 D ( f ) )

rumus-rumus (22.1) dan (22.2) adalah dua representations D(f) sebagai dari

f 1 ( B ) dengan

set yang lain dengan yang mana hal itu tidak punya titik-titik yang umum.
1
Oleh sebab itu, didapat C1 D ( f ) =f (C)

17

menduga itu (b) pegangan-pegangan dan itu H ditutupkan di Rq. menerapkan perdebatan
hanya selesai didalam hal yang B = Rq\H dan C = H. Kemudian B dan B1 adalah membuka
set-set di Rq dan Rp, dengan mudah menghormati, begitu Cl = Rq\B1 ditutupkan di Rp.
ditunjukkan Ini itu (b) sebaliknya (c).
Untuk melihat itu (c) sebaliknya (b), menggunakan perdebatan diatas dengan B = Rq\G, G
disini adalah sebuah set terbuka di Rq.
Q.E.D.
didalam hal yang

D ( f )= Rp, hasilnya pendahulu simplifies untuk beberapa luas.

22.2 COROLLARY. Misalkan f didefenisi di semua Rp dan dengan jarak di Rq. 'Kemudian
berikut staternents adalah setara:
(a) f adalah kelanjutan di Rp.
1
(b) Jika G adalah membukanya Rq, kemudian f ( G ) adalah membukanya Rp.
1
(c) Jika H ditutupkan di Rq, kemudian f ( H ) adalah tutup di Rp.

Itu seharusnya menegaskan bahwa Kelanjutan yang Global Teorema 22.1 lakukan tidak
mengatakan itu jika f adalah kelanjutan dan jika G adalah sebuah set terbuka di RP, kemudian
citra yang langsung

f ( x )= { f ( x ) : x G } adalah membukanya Rq. dalam umum, sebuah

butuh fungsi kelanjutan tidak mengirim membuka set-set untuk membuka set-set atau
menutup set-set untuk menutup set-set. untuk contoh, fungsi f di D(f) = R untuk R, terdefenisi
f ( x )=

1
2
1+ x

adalah kelanjutan di R. (dalam fakta, dulu lihat dalam Contoh-contoh 20.5(a) dan (c) bahwa
fungsi-fungsikan f 1 ( x )=1 , dan

f 2 ( x )=x 2 , dari

x R , adalah kelanjutan pada setiap

tunjuk. Dari Teorema 15.6, itu berikut-berikut itu


f 3 ( x )=1+ x 2 , x R ,
kelanjutan pada setiap tunjuk dan, sejak

f3

tidak pernah kebinasaan-kebinasaan, ini

Teorema sama sebaliknya bahwa fungsi f diberikan diatas adalah kelanjutan di R.} Jika G
adalah set pembukaan G = (-1, 1), kemudian f(G) =

yang manakah tidak membuka di

18

R. Dengan serupa, jika H adalah set yang tertutup

H= { x R : x 1 } , kemudian f(H) = (0,

1
2 ], yang manakah tidak menutup di R. Dengan serupa, fungsi f peta-peta set itu R, yang
manakah pembukaan berdua dan tutup di R, kedalam set f(R) = (0, 1], yang manakah
pembukaan tidak maupun tutup di R.

22.3 CAGAR KEHUBUNGAN. Jika


f(H) connected di R

H D ( f ) , di

R p kemudian f kontinu di H, maka

BUKTI. mengumpamakan itu f(R) adalah menghubungkannya Rq, begitu pula keberadaan
disana membuka set-set A, B di Rq seperti itu

A h ( H ) dan

B h(H )

apakah disjoint

bukan-keberhentian set-set kosong is h(H). demi Kelanjutan yang Global Teorema 22.1,
keberadaan disana membuka set-set A1, B1 di Rv seperti itu
1
1
A1 H = h (A), B1 H = h (B).

intersections Ini adalah bukan-kosong dan berikut-berikut disjointness mereka dari


disjointness dari set-set

A h ( H ) dan

B h( H ) . asumsi bahwa dari

B h ( H ) is h(H) sebaliknya bahwa umon A


1

B1 H

H dan

A h ( H ) dan

adalah H. Oleh sebab

itu, ketidahubungan f(H)=h(H) sebaliknya ketidakhubungan H.


Q.E.D.

22.4 Teorema Bolzano Nilai Intermedit S . Misalkan H

D(f ) jadilah sebuah koneksi

himpunan bagian Rp dan Misalkan f dilarangan dan kelanjutan di H dan dengan nilai-nilai
di R. Jika k adalah apapun bilangan nyata puas
inf

{f ( x ) : x H }<k <{ f ( x ) : x H } kemudian disana adalah sedikitnya satu tunjukan H

dimana f pengambilan-pengambilan nilai itu k.

19

BUKTI. Jika k f ( H ) , maka

A= { t R :t< k } dan B={ t R: t>k } begitu pula

A dan B apakah disjoint membuka set-set di R. demi Kelanjutan yang Global Teorema 11.3
Sifat-sifat Kompak
Kami pendemonstrasian sekarang bahwa penting keagak layakan kompak dipelihara dibawah
pemetaan kelanjutan. didalam pendiskusian untuk mengikuti, kami tidak mengumpamakan
sebuah keakraban yang tutup dengan Bagian 9, dan kami akan tawar dua bukti-bukti
hasilnya-hasilnya utama untuk disekarang disini. Kami memanggil bahwa itu adalah sebuah
konsekwensi penting Borel-Heine Teorema 11.3 itu sebuah himpunan bagian K RP apakah
compact jika dan hanya jika itu adalah berdua menutup dan larangan di Rp. Demikian
hasilnya selanjutnya dapat menjadi o. kembali dengan berkata itu jika K ditutup dan
dilarangan di Rp dan jika f adalah kelanjutan di K dan dengan jarak di Rq, kemudian f(K)
ditutup dan dilarangan di Rq.
22.5 sifat-sifat Kompak. Jika K apakah kompak dan f apakah clmtinuous di K, kemudian
f(K) apakah compact.
BUKTI PERTAMA. Kami mengumpamakan itu K ditutup dan dilarangan di Rp dan akan
tampilkan that f(K) ditutup dan dilarangan di Rq. Jika f(K) tidak dilarangan, untuk masingmasing n

f (x n) n

N keberadaan-keberadaan disana sebuah titik

. Sejak K dilarangan, urutan

n di K dengan

X =( x n ) ) dilarangan; dari sekarang itu berikut-

berikut dari Weierstrass-Bolzano Teorema 14.4 bahwa disana adalah sebuah sub barisan X
yang mana konvergen untuk sebuah elemen x. Sejak

x n K dengann N

, titik x

kepunyaan-kepunyaan untuk set yang tertutup K. Dari sekarang f adalah kelanjutan pada x,
begitu f dilarangan oleh

f ( x)+ 1 dalam seorang persekitaran x. Sejak persilangan-

persilangan ini assumpti. pada itu

f (x n) n

set f(K) dilarangan.

Akan dibuktikan itu f(K) ditutup dengan tampilkan itu tandan apapun tunjuk y di f(K) harus
diisi didalam set ini. dalam fakta, jika n adalah sebuah alami berbilangan, disana adalah
sebuah titik Zn di K seperti itu

f ( z n ) y<1/n

. demi Weierstrass-Bolzano Teorema 16.4,


20

urutan Z = (Zn) mempunyai sebuah subsequence Z' = (Zn


sebuah elemen z. Sejak K iB menutup, kemudian Z

) yang mana konvergen untuk

(k)

K dan f adalah kelanjutan pada z.

Oleh sebab itu,


F(z) = lim (f(Z n(k)) = y, k
dugaan-dugaan yang mana itu y kepunyaan-kepunyaan untuk f(K). Dari sekarang f(K)
ditutup.
BUKTI KEDUA. Kami akan mendasarkan bukti ini diatas 22.1 compactness dan Kelanjutan
yang Global Teorema 16.1. Misalkan

= {Gnl jadilah sedengan kemasyuran buka

himpunan bagians Rq isi-isi keberhentian f(K). Oleh Teorema 22.1, untuk masing-masing set
Ga di G

disana adalah sebuah pembukaan himpunan bagian Ca Rp seperti itu Ca D =

f-1(Ga). dengan kemasyuran

= {Ca} terdiri-terdiri pembuka himpunan bagians RP; kami

menuntut bahwa dari set-set ini isi-isi K. Untuk, jika x K, kemudian f(x) diisikan di f(K);
dari sekarang f(x) kepunyaan-kepunyaan untuk beberapa set Ga dan oleh pembangunan x
kepunyaan-kepunyaan untuk set corresponding Bisa. Sejak K apakah compact, hal itu
diisikan didalam dari sebuah keterbatasan bilangan terhadap set-set di e dan citra nya feK)
diisikan didalam dari corresponding bilangan terbatas dari set-set di G .
Sejak pegangan-pegangan ini untuk sebuah arbitrary dengan kemasyuran G membuka setset menutup f(K) , set f(K) apakah compact di Rq. Q.E.D.
Ketika jarak dari fungsi adalah R, selanjutnya Teorema adalah o. kembali kadang-kadang
dengan berkata itu sebuah fungsi yang kelanjutan dalam sebuah pencapaian-pencapaian set
compact kemaximumannya dan nilai-nilai yang minimum.
22.6 Teorema Nilai Maksimum dan Nilai Minimum
Misalkan f menjadi kelanjutan dalam sebuah set compact K di Rp dan dengan nilai-nilai di
Rq. Kemudian disana adalah titik-titik x* dan x* di K
F(x*) = sup (f(x) : x K) , f(x*)= inf {f(x) : x K }
Bukti Pertama : Sejak K terletak di R p , mengikuti teorema bahwa f(K) terbatas di R.
Misalkan M = sup f(K) dan misalkan(Xn) merupakan barisan pada K, sedemikian hingga
F(Xn) M 1/n , nN
21

Oleh Teorema Bolz,ano Weierstrass. Teorema 16.4, beberapa sub barisan (X n(k) konvergen
ke lim x* K. jika f kontinu pada x*, kita mempunyai f(x*) = lim )f(xn(k)) = M. Bukti pada
keberadaan pada x* adalah sangat mirip
Bukti kedua : dibatasi oleh f pada K, kita dapat asumsikan bahwa D(f) = K. Himpunan M =
sup K. kemudian untuk setiap n N, Misalkan Gn = {u R : u < M 1/n }. Sejak G n adalah
terbuka , mengikuti Teorema Global Kontinu 22.1 bahwa ada sebuah himpunan buka C n pada
Rp sedemikian hingga :
Cn K = {x K : f(x) < M = 1/n }
Sekarang jika nilai M tidak tercapai, kemudian gabungan dari = {Cn} pada himpunan
terbuka yang berisi semua anggota K . Sejak K adalah kompak dan bagian { C n K} adalah
, Ada sebuah r N sedemikian hingga K C. Tapi ada f(x) < M 1/r untuk semua x K.
pada fakta M sup f(K) .
Jika f adalah hasil pada Rq dengan q > 1, mengikuty corollary kadang-kadang
digunakan.
22.7 COROLARRY . Misalkan f adalah sebuah fungsi pada D(f) Rp pada Rq dan misalkan
K D(f) merupakan kompak. Jika f kontinu pada K. Kemudian ada tiik-titik x* dan x* pada K
sedemikian hingga :

f (x ) {f (x): x K}

f (x )inf {f (x): x K }

Mingikuti Teorema 21.2 bahwa jika f : R pRq adalah linier, kemudian terdapat a
konstan M > 0 sedemikian hingga

f ( x)

untuk semua x Rp .

Bagaimanapun tidak selalu benar ada sebuah kosntanta m > 0 sedemikian hingga
m

f ( x)

x untuk semua x Rp . Ditunjukkan pada kasus ini jika dan hanya jika f adalak

fungi injektif linier,


22.8 COROLARRY. Misalkan f : Rp Rq adalah fungsi linier . Kemudian f adalah injektif
jika dan hanya jika ada m > 0 sedemikian hingga

f (x) m x untuk semua x

Rp.
Bukti : Anggap f adalak injektif, dan misalkan S = { x Rp :

x =1} adalah bagian

kompak dalam Rp .
22

Oleh Corollary 22.7 ada x* S sedemikian hingga

f (x): x S } . f injektif, m= f (x ) >0. Karenanya

f (x)

= m =inf {

f (x) m>0untuk semua x

S. Sekarang jika u Rp , u0, kemudian u/ u pada S dan oleh f didapat :

( )

1
u
f (u)= f
u
u
Dimana bahwa

m,

f (x) m u untuk semua u Rp .

Sebaliknya Anggap

f ( x) mx untuk semua x Rp. Jika f (x1) = f (x2 ) , maka

didapat :
x 1x 2
f m x1 x2
0=f ( x 1 ) f ( x 2 )=
Dengan x1 = x2 , sebelum f adalah injektif
Satu dari konsekuensi paling mencolok pada teorema 22.5 adalah jika f adalah kontinu dan
injektif pada domain kompak , kemudian fungsi invers f-1 adalah terus menerus.
22.9 Kekontinuan pada fungsi Invers. Misalkan K adalah subset kompak pada R p dan
misalakan f sebuah fungsi I njektif kontinu dengan domain K dan hasil f(K) pada R q.
Kemudian fungsi invers adalah kontinu dengan domain f(K) dan hasil K.
Bukti : Dianggap K Kompak, Teorema 22.5 menyiratkan bahwa f(K) adalah kompak dan
karenanya terttutup. F injektif oleh hipotesis , fungsi invers didefinisikan g = f -1 . Misalkan H
himpunan tertutup pada R* dan H K, Himpunan ini terbatas dan tertutup (Teorema 9.6 c)
Teorema Heine Borel memastikan bahwa H K himpunan bagian kompak di R*. Oleh
Teorema 22.5 digambarkan bahwa H1 = f(H K) adalah kompak dan karenanya tertutup di
R*. Sekarang jika g = f-1kemudian
H1 = f(H K) = g-1(H)
H1 adalah sebuah himpunan bagian pada f(K) = D(g) . persamaannya dapat ditulis :
H1 D(g) = g-1(H)
Dari teorema Glonal Kontinu 22.1(c) , didapat bahwa g=f-1 adalah kontinu.

23

22.10 Definisi, Jika D R*, kemudian kumpulan dari semua fungsi kontinu pada D ke R*
dinotasikan dengan C pq(D). Ketika p dan q tidak diketahui , kita notasikan kumpulan ini
hanya dengan C(D) dan BC(D).
Bagian pertama dari hasil adalah konsekuensi pada Teorema 20.6, dan bagian kedua
membuktikan cara yang sama bahwa Lemma 17.8 dibuktikan.
22.11 Teorema. (a) Ruang Cpq(D) dan B Cpq(D) adalah ruang vector dalam operasi vector
(f +g)(x) = f(x) + g(x) , (cf)(x) = cf(x) , untuk x D
(b) ruang B Cpq(D) ada Cpq(D)lah ruang norm dibawah norm.

f D ={f ( x ): x D }
Tentu saja pada special kasus dimana D adalah himpunan bagian kompak pada R * , kemudian
Cpq(D) = B Cpq(D)
BAGIAN 23 : Kontinuitas Seragam dan Titik Tetap.
Misalkan f didefinisikan oleh subset D(f) pada R * ke R* . kemudian dapat dilihat dari
pernyataan berikut :
(i)

f kontinu pada setiap titik di D(f)

(ii)

Diberikan >0 dan u D(f) , dimana (,u)>0 , sedemikian hingga jika x ada pada D(f) dan

xu kemudian f ( x )f (u)
Sesuatu yang dinotasikan disini tergantung , secara umum pada kedua dan u. kemudian
tergantung pada u adalah refleksi pada fakta bahwa fungsi f mungkin berubah adalah nilai
cepat dekat titik titik tertentu.
Sekarang sebuah fungsi sedemikian hingga bahwa bilangan dapat dipilih bebas pada
titik u pada D(f) dan tergantung hanya pada . Sebagai contoh , jika f(x) = 2x , maka
f(x) f(u) = 2 x-u
Dan juga kita dapat memilih (,u) = e/2 untuk semua nilai pada u
Dengan kata lain , jika g(x) =1/x utk x>0 , kemudian
g ( x ) g ( u )=

ux
ux

Jika 0<<u dan |xu | , kemudian :

24

g ( x )g(u)

u(u )

Dan maka ketidaksamaan tidak bisa dibuktikan, persamaan untuk x=u- , jika kita ingin
membuat g(x)-g(u) , maka nilai terbesar untuk , bisa didapat :
2

( ,u ) =

u
1+ u

Maka jika u>0, kemudian g kontinu pada u karena kita bisa pilih (,u) = u2/(1+u) dan nilai
terbesar yang dapat dipilih :
inf

u2
:u> 0 =0
1+u

Tidak dapat diperoleh a (,u) >0, dengan independent pemilihan u pada semua titik u>0
Sekarang kita batasi g ke domain yang lebih kecil, faktanya misalkan >0 dan didefinisikan
h(x) = 1/x untuk xa. Kemudian analisis juga dibuat untuk menunjukkan apakah dapat
digunakan nilai yang sama pada (,u), bagaimanapun , kali ini domain lebih kecil dan
inf

u
a
:u a =
>0
1+u
1+ a

Jika didefinisikan (,u) = u2/(1+u), kemudian digunakan nilai ini untuk semua titik ua
23.1 Definisi, Misalkan f mempunyai domain D(f) pada RP dan hasil pada Rq. dikatakan f
kontinu tidak seragam pada himpunan A D(f) untuk setiap >0 , ada sebuah ()>0
sedemikian hingga jika x dan u ada pada A dan

xu ( )

kemudian

f ( x )f (u)
Jadi jelas jika f kontinu seragam pada A, kemudian ini kontinu pada setiap titik pada
A. Secara umum , sebaliknya tidak berlaku.

25

23.2 Lemma, kondisi yang diperlukan dan memadai bahwa fungsi f adalah kontinu tidak
seragam pada A D(f) bahwa ada 0>0 dan dua barisan X=(xn ), Y = (yn)pada A sedemikian

x
y
f ( n)
x y 1/n
hingga jika n N, kemudian n n
dan f ( n)
0

23.3 Teorema Kontinu Sergam. Misalkan f fungsi kontinu pada K. dengan dengan domain
D(f) pada RP dan hasil di Rq. Jika K D(f) adalah kompak, kemudian f adalah kontinu
seragam di K
Bukti pertama : Misalkan f kontionu tak seragam di K. dengan Lemma 23.2 ada 0>0 dan
dua barisan (xn) dan (yn)di K sedemikian hingga n N, kemudian

23.1

x n y n 1/n

x
y
f ( n)
f ( n)
0

K kompak pada RP , barisan X terbatas, oleh Teorema Bolzano Weierstrass Teorema 16.4 ada
subbarisan (xn(k)) pada (xn) dengan konvergen ke anggota z. K tertutup, limit z pada K dan f
kontinu pada z. Jelaslah hubungan sub barisan (yn(k)) pada (yn) juga konvergen ke anggota z.
Menurut Teorema 20.2 . bahwa kedua barisan (f(xn(k))) dan (f(yn(k)))konvergen ke f(z)
Bukti Kedua : Anggap f kontinu di setiap titik pada himpunan kompak . berdasarkan teorema
20.2 (b) diberikan >0 dan u pada K dimana ada bilangan ( ,u) > 0 , sedemikian hingga
jika x K dan

xu <( ,u), kemudian f ( x )f (u) < . Untuk setiap u pada

K , membentuk bola buka G(u)- {x RP :

xu <( ,u)}, kemudian himpunan K

xu <( ,u), kemudian K berada dalam gabungan himpunan = {G(u) : u K},


untuk setiap titik u di K dimana adalah sebuah bola buka G(u) didalamnya. K adalah

26

kompak , didalam gabungan dari bilangan hingga pada himpunan, dikatakan G(u1),,
G(uN), didefinisikan
() = inf {( , u1), , ( , uN)}
Anggap bahwa x, u berada pada K dan demikian

xu <( ). Kemudian ada bilangan

asli k dengan 1 k N sedemikian hingga x berada pada himpunan G(u1), demikian

xu < ( , uk), () ( , uk) adalah sbb :


1

uukux+xu k< ( 2 , uk )
Kita mempunyai hubungan
1

f ( x )f (u k )< 2
Whence,

f ( x )f (u)<

f ( u )f (uk )< 2

, akan ditunjukkan jika x, u adalah dua titik pada K dengan

xu ( ) , kemudian f ( x )f (u)<
(23.2)

f ( x )f (u) A xu

Untuk setiap titik x, u pada D(f) . dalam kasus (23.2) dengan konstanta A < 1. Fungsi ini
disebut kontraksi.
Teorema Titik Tetap
Jika f fungsi dengan domain D(f) dan hasil di ruang yang sama R P, kemudian sebuah
titik u pada D (f) dikatakan titik tetap pada f dalam f(u) = u . Sebuah bilangan pada hasil
penting dibuktikan berdasarkan keberadaan titik tetap pada fungsi , jadi ini penting untuk
mempunyai kriteria afirmatif dalam hal ini. Teorema pertama diberikan dasar dalam karakter,
sudah digunakan dan penting dalam menkontruksi titik tetap. Sebagai contoh, dianggap
pernyataan pertama mempunyai hasil ketika domain pada fungsi di seluruh fungsi.
23.5 Teorema Titik Tetap untuk Kontraksi, Misalkan f sebuah kontraksi dengan domain R P
dan hasil didalam RP. Kemudian f mempunyai titik tetap unik.

27

Bukti

Anggap

ada

f ( x ) f ( y) Cx y

konstanta

dengan

0<C<1

sedemikian

hingga

untuk semua x, y pada RP. Misalkan x1 , titik pada RP dan

himpunan x2 f(x1), himpunan induktif :


xn+1 = f (Xn) , n N

(23.3)

Akan ditunjukkan persamaan (Xn) konvergen ke titik tetap unik u pada f dan diperkirakan
konvergen.
Perhatikan :

x 3x 2f ( x 2 ) f ( x 1 ) C x 2x1
Secara induktif :
(23.4)

x n+1x n=f ( x n )f ( x n1) Cx n xn 1 Cn 1x 2x 1

Jika m n, ulangi (23.4)


x mx m1
x mx n+x m1x m2+ +x n +1x n{Cm2 +C m2+ +C n1 }x 2x 1
Untuk m n, kemudian
(23.5)

C n1
x mx n 1C x 2x 1

0 < C <1 , barisan (Cn-1) konvergen ke nol. Sebelumnya (xn) adalah barisan Cauchy. Jika u
lim (Xn) , kemudian ini jelas dari (23.3) bahwa u titik tetap pada f. Dari (23.5) dan Lemma
(15.8) , diperkirakan :
(23.6)

C n1

ux n 1C x 2x 1

, konvergen

Akhirnya ditunjukkan hanya ada satu titik tetap pada f. Faktanya , jika u , vadalah dua titik
tetap pada f, kemudian

uvf ( u )f (v) Cuv


U v, kemudian

uv 0 , hubungan ini menunjukkan 1 C, berbeda dengan hipotesis

bahwa C < 1

28

23.7 Teorema . Anggap bahwa f adalah kontraksi dengan konstanta C didefinisikan untuk
D(f) { x RP : x B } dan kemudian

f (0) B(1C) . Maka barisan

x1 = 0 , x2 = f(x2) , , xn+1 = f(xn),


Konvergen ke titik tetap unik pada f dengan himpunan D(f).
Bukti :
Jika x D = D(f) , kemudian

f ( x )f (0) Cx 0 CB

, selanjutnya

f (x)f ( 0 )+CB ( 1C ) B+ CBB


Sebelumnya f(D) D. Persamaan (xn) bisa didefinisikan.
23.8 Teorema Titik tetap Brouwer. Misalkan B > 0 dan misalkan D = {x RP : x

B}.

Kemudian ada fungsi kontinu dengan domain D dan hasil berada pada D dan akhirnya satu
titik tetap.
Bagian 24 : Barisan Fungsi Kontinu :
Pertukaran pada limit dan Kontinuitas
Dianggap limit pada barisan pada fungsi kontinu diharapkan kontinu. Ini sangat
mudah untuk melihat , n n, dan x I, misalkan fn(x) = xn. dapat dilihat dari 17.2(b) ,
bahwa barisan (fn) konvergen ke f ke fungsi f didefinisikan oleh
F(x) = 0 , 0 x <1
= 1, x = 1
Meskipun karakter sederhana pada fungsi kontinu f n. Limit fungsi tidak kontinu pada titik x
= 1.
24.1 Teorema . Misalkan F = (f n) merupakan barisan fungsi kontinu dengan domain D pada
RP dan hasil pada Rq dn misalkan barisan ini konvergen seragam pada D di fungsi f.
Kemudian f kontinu pada D
Bukti : (fn) konvergen seragam pada D ke f , diberikan > 0 dimana ada bilangan asli N = N
(/3) sedemikian hingga

f N ( x )f ( x)

< /3 untuk semua x dalam D. Untuk menunjukkan

bahwa f adalah kontinu pada sebuah point a dalam D, dinotasikan : (24.1)

f ( x )f N (x)

f N ( x )f N (a)+f N ( a )f (a)

/3 +

f ( x )f (a)

f N ( x )f N (a)

+ /3
29

Jika FN adalah kontinu , ada bilangan - (/3. a . fN} > 0 sedemikian hingga jika

f N ( x )f N (a)

< dan xD, kemudian

f ( x )f N (a)

xa

</3. Sebelumnya, untuk setiap x kita punya

< . ini menunjukka n kontinuitas pada fungsi limir f pada titik a di D.

24.2 Teorema . Jika (fn) adalah sebuah barisan pada fungsi di BCpq

f nf o 0

, kemudian

f BCpq(D)
Teorema Aproksimasi
Banyak aplikasi yang mudah untuk mengaproksimasi fungsi kontinu oleh fungsi pada dasar
asli. Walaupun ada beberapa definisi salah satunya digunakan untuk kata aproksimasi lebih
tepat. Dianggap f sebuah fungsi dengan domain D = D(f) di R P Dan hasil di Rq . Dikatakan
fungsi g aproksimasi f seragam di D untuk >0, jika

g ( x )f ( x)

untuk semua x D

Atau kalau lebih besar , jika

gf D ={g ( x )f ( x ): x D}
24.3 Definisi : Sebuah Fungsi g dengan domainR P dan hasil di Rq dikatakan sebuah fungsi
selanjutnya jika diasumsikan hanya sebuah bilangan berhingga pada nilai R q , setiap nilai tak
kosong merupakan interval didalam RP
Sebagai contoh , jika p = q = 1 . kemudian fungsi g didefinisikan oleh :
g(x) = 0

x -2

= 1,

-2 < x 0

= 3,

0<x < 1

= -5,

1x 3

= 0,

x > 3

Teorema 24.4 Misalkan f sebuah fungsi kontinu dengan Domain D adalah kompak cell di R q
dengan nilai pada Rq,. maka f bisa menjadi aproksimasi seragam pada D oleh fungsi step.
Bukti : Misalkan > 0 diberikan, f adalah kontinu seragam. Disana ada bilangan () > 0
sedemikian hingga x, y ada pada D dan

x y< ( )

maka

f ( x )f ( y )<

. Pada

30

DomainD pada f disjoint cell I1, , In , sedemikian hingga jika x, y berada

pada I maka

x y< ( ) . . Misalkan xn merupakan titik pada cell Ik, k= 1, ., n dan didefinisikan


ge(x) = f(xk) untuk x Ik, dan ge(x) = 0untuk x D, maka jelaslah

ge ( x )f ( x )<

untuk

x D , jadi itulah g, aproksimasi f seragam pada D diantara


Diaktakan sebuah fungsi g didefinsikan pada kompak cell J = [a,b] pada R dengan
nilai di R sebagai linier jika ada bilangan berhingga pada titik c k, dengan a=c0<c1<c2<<cn =
b dan berkorespodensi bilangan real Ak, Bk, k = 0,1, , n sedemikian hingga ketika x berelasi
ck-1<x<ck , fungsi g berbentuk
g(x) = Akx + Bk,

k = 0,1,, n

Jika g kontinu pada J, maka konstanta Ak, Bk, berada dalam fungsi.
24.5 Teorema : misalkan f fungsi kontinu mempunyai domain sebuah cell kompak J di R,
maka f bisa aproksimasi seragam pada J oleh kontinu fungsi linier.
Bukti : Seperti sebelumnya f adalah kontinu seragam pada himpunan komnpak J. sebelumnya
diberikan > 0 , J= [a.b]ke dalam cell titik tengah c k, k = 0, 1 , , n dengan a=c 0<c1<c2<
<cn = b maka ck ck-1 < () . titik hubunga (ck, f(ck)) merupakan bagian garis, dan
didefinisikan hasil kontinu fungsi linier g. Jadi jelaslah bahwa g aproksimasi f seragam pada J
dengan
Aproksimasi oleh Polinomial
24.6 Definisi : Misalkan f sebuah fungsi dengan domain I = [0,1] dan hasil di R , n Bernstein
polynomial untuk f didefinisikan :

(24.2) Bn(x) = Bn(x; f) =

1x nk
k n k
f
x
n k

( )( )
n

k=0

(24.3)

Dimana

()

( s +t ) = n s k t nk
k=0 k
n

(nk)

dinotasikan binomial koefisien :

31

k ! ( nk ) !

n =n!

()

Selanjutnya :
(24.4 )

(24.5)

( n1 ) !
k
=
= ( n)
(n1
)
k 1 ( k1 ) 1 ( nk ) ! n k
( n2 ) !
k (k 1) n
=
=
(n2
)
k 2 ( k2 ) 1 ( nk ) ! nn(n1) (k )

Sekarang misalkan s =x dan t = 1 x pada (24.3), didapat


n

(24.6)

()

I = n x n (1x)nk
k=0 k

Penulisan (24.6) dengan n diganti n-1 dan k oleh j , didapat


n

( )

I = n1 x i (1x)n11
j
j=0
Bermacam hubungan oleh x dan gunakan (24.4) didapat
n=1

x=
k=0

j+1 n
x i1 (1x )n( j +1)
n j+1

( )

Sekarang misalkan k = j + 1 , dimana


n

x=
k=1

k n k
x (1x)nk
n k

()

Kita juga menuliskan term korespodensi ke k = 0 bisa dimasukkan, maka didapat


n

(24.7 )

x=
k=0

k n k
x (1x)n k
n k

()

Dengan perhitungan yang sama , berdasarkan (24.6) dengan n diganti oleh n = 2 dan identitas
(24.5) ditunjukkan bahwa
n

(k )

( n2 n ) x 2= ( k 2k ) n x k (1x)nk
k=0

Sebelumnya didapat bahwa ;


(24.8)

1 2 1
k
x + x=
n
n
k=0 n

( )
1

( ) (nk) x (1x )
k

nk

32

Penggunaan (24.6) oleh x2, (24.7 ) oleh -2x, dan masukkan ke (24.8) didapat
n

1
2
x (1x)= ( xk / n ) n x k (1x)nk
n
k
k=0

()

(24.9)

()

24.7 Teorema Berntein Aprosimasi . Misalkan f kontinu pada I dengan nilai di r. maka barisan
pada Bernstein polynomial untuk f, didefinisikan dalam persamaan (24.2) konvergen seragam
pada I ke f
Bukti ;
Gunakan formula (24.6) oleh f(x) , didapat
n

()

f ( x )= f ( x ) n x k (1x)nk
k
k=0
Sebelum nya didapat :
n

f ( x )Bn ( x )= {f ( x )f
k=0

( kn ) }( nk) x (1x)
k

nk

Selanjutnya :
n

(24.10)
(24.11)

f ( x )Bn ( x )= f ( x )f
k=0

( kn )(nk) x (1x)
k

nk

n sup { ( ())-4, M2/2}

Dan dipecah (24.10) menjadi dua persamaan :


nk

1x =

n xk
k

()

nk

1x


k =1

()

n xk
k

33

xk /n

xk /n 2

nk
1x

1x nk =2 M
k=1

()

2 M n xk
k

1x nk
2 n
k
xk /n
x
k

()
n

2 M n
k=1

2 M n

{ 1n x (1x )} 2M n

X (1-x) pada interval I. deteminasi (24.11)untuk n, didalam setiap dua bagian (24.10)
terbatas oleh . Ini, untuk n dipilih (24.11) didapat
f(x) - Bn(x) < 2
Nilai x bebas.
24.8 Teorema Weierstarss Aproksimasi. Misalkan f merupakan sebuah fungsi kontinu pada
interval kompak pada R dan dengan nilai di R. maka f bisa aproksimasi seragam oleh
polynomial.
Bukti : jika f didefinisikan pada [a.b] , maka fungsi g didefinisikanpad I = [0.1] oleh
g(t) = f ((b-a)r + a) , r I.
adalah kontinu. Didini g merupakan aproksimasi seragam oleh Bernstein polynomial dan
perubahan sederhana oleh variabel sebuah aproksimasi polynomial.
Limit Fungsi
Pada

bagian

ini

kita

akan

membahas

limit

fungsi

di

titik dan beberapa ekstensi sedikit tentang ide ini. Seringkali ide ini dipelajari
34

sebelum

kontinuitas;

pada

kenyataannya,

definisi

fungsi

kontinu

kadang-kadang dinyatakan dalam limit ini daripada menggunakan definisi yangi telah
diberikan

dalam

Bagian

20.

Salah

satu

alasan

mengapa

kita

memilih

untuk

Penelitian kelangsungan terpisah dari limit tersebut bahwa kita akan memperkenalkan dua
definisi yang sedikit berbeda dari limit fungsi pada suatu titik. Karena kedua definisi secara
luas digunakan, kami akan menyajikan keduanya dan mencoba untuk menghubungkannya
satu sama lain.
Kecuali ada yang menyebutkan khusus untuk sebaliknya, kita akan menyajikan f
menjadi fungsi dengan domain D yang terkandung dalam R p dan nilai-nilai di Rq dan kami
akan mempertimbangkan karakter membatasi f pada titik disekitar c dari D. Oleh karena itu,
setiap lingkungan c mengandung jauh lebih banyak poin dari D.
25.1 Definisi.
(i) Sebuah elemen b dari Rq dikatakan deleted Limit di c jika untuk setiap lingkungan V dari
b ada lingkungan U dari c sehingga jika x milik UD dan xc, maka f(x)) milik V. Dalam
hal ini tulis
(25.1) b=

lim f
c

atau

lim f ( x )
x c

(ii). Sebuah elemen b dari Rq dikatakan non-deleted limit dari pada c jika
untuk

setiap

lingkungan

dari

ada

lingkungan

dari

sehingga

jika x milik UD maka f(x)) milik V. Dalam hal ini di tulis


(25.2) b=

lim f
c

atau

lim f ( x )
x c

penting untuk mengamati bahwa perbedaan antara kedua pengertian pusat pada nilai f (c),
ketika itu ada, dianggap ada atau tidak. Perhatikan juga perbedaan notasi yang telah
diperkenalkan pada persamaan (25.1) dan (25.2)
Perlu disadari bahwa sebagian besar penulis memperkenalkan hanya satu dari gagasan ini,
dalam hal ini mereka mengacu itu hanya sebagai "limit" dan umumnya menggunakan notasi
(25.1). Karena deleted limit adalah yang paling populer, kami telah memilih untuk
melestarikan simbolisme konvensional dalam merujuk untuk itu. Keunikan baik limit, ketika
itu ada, yang mudah dibentuk.
pahami secara mendalam pernyataan berikut.
25.2 LEMMA.
(a). Jika salah satu dari limit

lim f
c

dan

lim f
c

, ada, maka secara unik ditentukan.


35

(b). jika non-deleted limit ada, maka deleted limit ada dan
(c).

Jika

tidak

termasuk

domain:

dari

lim f
j,

lim f

maka

deleted

limit

ada

jika dan hanya jika non-deleted limit ada.


Bagian (b) dari lemma hanya

ahwa gagasan non-deleted limit agak lebih ketat daripada

deleted limit.
Bagian (c) menunjukkan bahwa mereka bisa berbeda hanya dalam kasus di mana c milik D.
Untuk memberikan contoh di mana gagasan ini berbeda, perhatikan fungsi f dari R ke R
didefinisikan oleh
(25.3) f(x) = 0,
= 1,

x0
x=0

Jika c=0, maka deleted limit dari f pada c=0 ada dan sama dengan 0, sementara non-deleted
limit tidak ada.
Sekarang kita dapat menyatakan beberapa kondisi yang diperlukan dan cukup untuk
eksistensi
bahwa

limit,

bagian

meninggalkan
(c)

dari

bukti

kedua

hasil

mereka
limit

untuk

pembaca.

mengacu

pada

Harus
limit

disadari
berurutan,

yang dibahas dalam Bagian 14


25.3 THEOREMA
Berikut pernyataan, yang berkaitan dengan deleted limit, yang setara.
lim f

Deleted limit b =

ada.

Jika >0, ada sebuah > 0 sehingga jika xD dan x-c<,

Jika (xn) a adalah setiap urutan di D sehingga xnc dan c = lim (xn), maka b=lim (f(xn))

maka f(x)-b<.

25.4 THEOREMA
Berikut pernyataan, yang berkaitan dengan non-deleted limit, yang setara.
lim f

non-deleted limit b =

Jika >0, ada sebuah > 0 sehingga jika xD dan x-c<,

Jika Jika (xn) a adalah setiap urutan di D sehingga c = lim (xn),

Hasil

selanjutnya

ada.

menghasilkan

koneksi

maka f(x)-b<.
maka b=lim (f(xn))

instruktif

antara

kedua

limit dan kontinuitas f di c.

36

25.5

TEOREMA

Jika

adalah

claster

point

pada

domain

dari

f,

maka pernyataan berikut adalah sama.


a

Fungsi f kontinnyu di c

deleted limit

non-deleted limit

Bukti.

Jika

lim f

ada dan sama dengan f(c)

lim f
c

(a)

ada.

berlaku,

dan

adalah

lingkungan

dari

f(c),

maka

ada lingkungan U dari c sedemikian sehingga jika x milik UD, maka f(x)
milik V. Jelas, ini berarti bahwa Lim f ada di c dan sama dengan f(c).
Demikian pula, f(x) milik V untuk semua x c dimana x UD, di mana
dalam kasus lim f ada dan sama dengan f(c). Sebaliknya, pernyataan (b) dan (c) dengan
mudah terlihat menyiratkan (a).
Jika

dan

dua

Q.E.D.

fungsi

yang

deleted

limit

(masing-masing,

nondeleted)

pada cluster point c dari D (f+g)m= D(f)D(g), maka jumlah keduanya f+g memiliki deleted
limit( masing-masing non-deleted). Limit pada suatu cluster point c dari D (f+g) =
D(f)D(g), maka jumlah keduanya f + g adalah sebuah deleted limit di c(masing-masing
non-deleted) dan

( f + g )= lim f
c

lim

lim g
c

masingmasing , lim ( f + g ) =lim f +lim g


c

Hasil yang sama berlaku untuk kombinasi aljabar lainnya dari fungsi, seperti
mudah

dilihat.

Hasil

sebagai

berikut,

mengenai

komposisi

dua

fungsi. lebih dalam dan tempat di mana non-deleted limit lebih sederhana
dari deleted limit.
25.6 TEOREMA
Misalkan

memiliki

domain:

D(f)

di

Rp

dan

berkisar

Rq dan g memiliki domain D (g) di Rq dan berbagai Rr. maka gof menjadi komposisi dari g
dan f dan biarkan c menjadi cluster point dari D(gof).
a

Jika deleted limit


b=

lim f
c

a=

lim g
b

37

keduanya ada dan jika salah satu g kontinu di b atau f(x) b untuk x di suatu lingkungan
dari c, maka deleted limit dari gof ada di c dan
lim g

a=
b

Jika non-deleted limit


b=

lim f

lim g

a=

keduanya ada, maka non-deleted limit dari gof ada pada c dan
a=

lim g

bukti.
a

Misalkan
ada

merupakan

lingkungan

yb,

maka

lingkungan

dari

g(y)W.

dari

seperti
b

di

Rr;

bahwa

lim

jika
di

c,

pada

milik

ada

lim

b,

VD

(g)

dan

lingkungan

dari

c sehingga jika x milik UD(f) dan xc, maka f (x) VD. Oleh karena itu, jika x milik
himpunan kemungkinan lebih kecil UD (g0f), dan xc, maka f(x)VD (g). Jika f (x) b
pada beberapa lingkungan U1 dari c, akan mengikuti bahwa untuk x c di (U1U)D(g0f),
maka (g0f)(x)W, sehinggaa adalah deleted limit dari gof di c. Jika g kontinu di b, maka (gof)
(x)W untuk x di UD(g0f) dan xc.
Untuk membuktikan bagian (b), kita mencatat bahwa pengecualian dibuat dalam bukti (a)
tidak lagi diperlukan. Oleh karena itu jika x milik UD (gof), maka f(x) E VD (g) dan, oleh
karena itu, (g0f) (x)W

Q.E.D.

Kesimpulan pada bagian (a) dari teorema sebelumnya mungkin gagal jika kita
menyatakan

kondisi

kontinu

di

atau

yang

f(x)b

di

lingkungan

c. Untuk mendukung pernyataan ini, misalkan f menjadi fungsi pada R untuk


R didefinisikan dalam rumus (25.3) dan misalkan g = f dan c = 0 Kemudian g0f dinyatakan
sebagai
(gof)f(x) = 1,

x0

= 0,

x=0

38

Selain

itu

kita

memiiki

lim ( go) f ( x )=1

lim f ( x ) =0
x 0

lim g ( x )=0

dan

y 0

jelaslah

bahwa

. ( Catatan bahwa non-deleted limits tidak ada untuk fungsi ini).

x 0

BATAS ATAS DI TITIK A


Untuk

sisa

bagian

ini,

kita

akan

membahas

kasus

ini

di mana q = 1. Jadi f adalah fungsi dengan domain di Rp dan nilai-nilai di R


dan point c di Rp adalah cluster point dari D. Kita akan menentukan batas (limit)
superior

atau

tergantung
dan

batas
pada

kita

akan

atas

di

apakah

membahas

c.

Sekali

dianggap

kedua

lagi

ada

deleted

kemungkinan

itu.

dua

kemungkinan

atau
Jelas

non-deleted,

bahwa

kita

bisa

menentukan batas rendah (limit inferior) dengan cara yang sama. Satu hal yang perlu dicatat
di sini adalah bahwa, meskipun keberadaan limit (deleted or not) adalah relatif rumit, limit
superior didefinisikan memiliki nilai yang setidaknya meskipun f dibatasi keberadaan mereka
dijamin.
Ide-ide
di

Rp

di

bagian

yang

ini

sejajar

diperkenalkan

dengan

dalam

gagasan

Bagian

urutan

19.

limit

Namun,

superior

kita

akan

menganggap keakraban dengan apa yang dilakukan di sana, kecuali di beberapa


latihan.
25.7

definisi.

Misalkan

dibatasi

pada

lingkungan

titik c. Jika r>0, didefinisikan (r) dan (r) dengan


a. (r) = sup {f(x) : 0 < x - c< r, x D},
b. (r) = sup {f(x) : x - c< r, x D},
dan himpunan

f =inf ( r ) :r > 0}
c.
,
lim
x c

f =inf ( r ) :r > 0}
d.
,
lim
x c

persamaan

ini

masing-masing.

disebut

deleted

limit

superior

dan

nondeleted

limit superior di c.
39

Sejak persamaan ini didefinisikan sebagai infima citra pada f di lingkungan c terus menurun,
itu mungkin tidak jelas bahwa persamaan diistilah kan"limit superior." Lemma berikutnya
menunjukkan pembenaran untuk terminologi ini.
25.8 LEMMA. Jika , adalah sepeeti didefinisikan dalam persamaan diatas, maka
r

= lim

lim f

a.

x c

r 0

b.

= lim

lim f
x c

r 0

bukti. Dapat kita amati bahwa jika 0<r<S, maka


lim f
x c

(r) (S)

Selanjutnya, berdasarkan 25.7(c), jika > 0, ada satu r >0, sebagaimana


(r) <

lim f +
x c

selanjutnya, jika r memenuhi 0<r<r , kita memiliki

(r) -

lim
x c

sup f < . Yang

dibuktikan (a). Pembuktian untuk (b) sama dan tidak ditampilkan.


25.9 LEMMA.
a. jika M> lim supxc f, maka akan ada linhgkungan U dari C sehingga
f(x)<M untuk cxDU
b. jika M> lim supxc , maka ada lingkungan U dari c sehingga
f(x)<M untuk xDU
bukti.
a

Dari 25.7 kita memperoleh in{(r):r>0}<M. Karenanya ada suatu bilangan real r >0,
sehingga (r)<M dan kita ambil U={xRp: x-c<r.

Pembuktian untuk bagian b sama seperti pembuktian bagian a.


25.10 LEMMA.
Misalkan f dan g dibatasi pada lingkungan dari c dan misalnya c adalah cluster point dari D
(f+g). Maka
a

lim ( f + g ) lim f
x c

xc

lim g
x c

40

lim ( f + g ) lim f

x c

x c

lim g
x c

Bukti. Mengingat relasi


Sup { f(x) + g(x) : x A } sup { f(x) : x A } + sup { g (x): x A},
Menjadi jelas bahwa, menggunakan notasi seperti pada Definisi 25.7 kita akan memperoleh
f + g (r) f(r) + g(r).
Sekarang gunakan Lemma 25.8 dengan r0 untuk mendapatkan (a).
Hasil

menyangkut

kombinasi

aljabar

lainnya

akan

ditemukan

di

Latihan 25.F.
Meskipun kita tidak akan memiliki kesempatan untuk membahas hal-hal tersebut, dalam
beberapa bidang analisis hal ini berguna untuk memiliki generalisasi pengertian kontinuitas.
25.11 DEFINITON.
Suatu fungsi f pada D ke R dikatakan upper semicontinuous pada titik c di D dalam hal :
a

(25.4)

lim f

f(c) =

x c

Ini disebut upper semicontinuous di D jika hal ini upper semicontinuous di setiap titik Dk
Daripada

mendefinisikan

upper

semicontinuous

dengan

cara

persamaan

(25.4)

kita akan membutuhkan niali kesetaraan, tapi kurang elegan dengan kondisi
f(c)

(25.4)
Salah

satu

lim f
x c

kunci

ditunjukkan

penting

oleh

dan

lemma

kegunaan

fungsi

berikut,

yang

upper

semicontinuous

dapat

dibandingkan

dengan Global Continuity Teorema 22.1


25.12 LEMMA
Misalkan

menjadi

fungsi

upper

semicontinuous

dengan

domain D di Rp dan misalkan k bilangan real sembarang. Maka ada sebuah


himpunan terbuka G dan satu himpunan F tertutup sehingga
(25.6)

GD = {x D : f (x) < k}. FD = { x D : f(x) ).

Bukti.

Misalkan

definisi

25.11

dan

adalah
Lemma

titik

di

25.9(b),

D
ada

sehingga

f(c)<k.

lingkungan

U(c)

Menurut
dari

c sehingga f(x)<k untuk semua x di DU(c). Tanpa kehilangan generalisasi kita


dapat memilih U(c) menjadi lingkungan; pengaturan
G =U{U(c):cD}

41

Kita memiliki himpunan terbuka denan sifat seperti persamaan (25.6). jika F adalah suatu
komplement dari G, maka F tertutup di Rp dan memenuhi kondisi pernyataan tersebut.
Hal ini memungkinkan untuk menunjukkannya pembuktikannya menggunakan LEMMA
(latihan 25.M) bahwa jika K adalah bagian yang padu dari R P dan f adalah upper
semicontinuous di K, maka f dibatasi pada K dan ada suatu titik di K dimana f mencapai
supremumnya. Dengan demikian upper semicontinuous pada hinpunan kompak memiliki
beberapa sifat yang telah ditetapkan untuk fungsi kontinu (continus functions), meskipun
fungsi upper semicontinuous (semi-kontinyu atas) dapat memiliki banyak titik diskontinuitas.
Akan terlihat kepada pembaca bahwa jika mungkin untuk mengembangkan gagasan limit
superior pada sebuah titik untuk kasus di mana fungsi tersebut tidak dibatasi dengan
menggunakan ide-ide sepanjang garis yang diberikan di akhir bagian 18. sama seperti
mendefinisikan limit superior sebagai x . Ide ini sangat berguna, namun akan kita
gunakan sebagai latihan.
Bagian 26 beberapa hasil lebih lanjut
Kita akan memperlihatkan beberapa teorema pada bagian ini yang tidak akan digunakan
dalam buku ini. Tapi sering digunakan pada popology dan analysis. Hasil pertama tentang
pendekatan Teorema ekstensi dari Weierstrass, berikutnya adalah teorema tentang kondisi
yang berlaku, dan bagian akhir adalah analog dengan Weierstrass bolzano- di ruang Cpq (K)
dari fungsi kontinu pada satu himpunan kompak K
Untuk memudahkan diskusi, kita perkenalkan terminologi berikut ini. Jika f dan g adalah
fungsi dengan domain D di Rp dan dengan nilai di R, maka fungsi h dan k didefinisikan untuk
x si D sebagai
H(x) = sup {f(x), g(x)},

k(x) = inf{f(x), g(x)},

Yang disebut suprimum dan infimum.masing-masing dari fungsi f dan g. Jika f dan g kontinu
di D, maka kedua h dan k juga kontinu. Hal ini sejalan dengan theorema 20.7 dan tinjauan
bahwa jika a, b adalah bilangan real, maka
Sup {a, b} =

inf {a, b} =

1
2 {a+b+Ia-bI},
1
2 {a+b-Ia-bI},

kita sekarang menyatakan salah satu bentuk generalisasi

dari pendekatan teorema

Weierstrass. meskipun penemuan ini sudah lama dan harus menjadi bagian dari latar
belakang penelitian mahasiswa matematika. pembaca harus mengacu pada artikel yang
42

tercantum dalam daftar referensi untuk ekstensi, aplikasi, dan diskusi lebih lengkap daripada
yang disajikan di sini.
26.1 STONE APPROXIMATION THEOREM
Misalkan K sebuah himpunan kompakdi Rp dan misalkan merupakan kumpulan fungsi
kontinu di K ke R dengna sifat:
a

Jika f, g termasuk dalam , maka sup{f, g} dan inf { f, g} termasuk .

Jika a, b R dan x y K, maka ada sebuah fungsi f dalam ,sehingga f(x)=a, f(y)=b

Maka setiap fungsi kontinu pada K ke R dapat seraam dengan pendekatan pada K dengan
fungsi pada
Bukti. Misalkan sebuah fungsi kontinu pda K ke R, jika x, y termasuk dalam K, misalkan
gxy sehingga gxy(x)= F(x) dan gxy(y) = F(y). Pada fungsi F, gxy kontinu dan mempunyai nilai
sama pada y, diberikan >0. Akan ada lingkungan terbuka U(y) pada y sehingga jika z
termasuk pada KU(y), maka
(26.1)

gxy(z) = F(z)-

selanjutnya x tetap untuk setiap y K, pilih suatu lingkungan terbuka U(y) dengan sifat ini.
Dari kekompakan pada Kp akan mengikuti bahwa K memuatnya dalam bilangan terbatas
seperti lingkungannya: U(yi),...U(yn). Jika hz = sup (gxyz,..., gxyz), maka hal itu akan sejalan
dengan (26.1) bahwa
(26.2)

hx(z) > F(z)

untuk z K

Pada gxyz(x) = F(x), hal itu akan terlihat bahwa hx(x) = F(x) dan karenanya terdapat suatu
lingkungan terbuka V(x) dari x sehingga xz termasuk pada KV(x), maka
(26.3)

hx(z) < F(z) +

Penggunakan kekompakan dari K selanjutnya untuk memilih bilangan terbatas dari


lingkungan V(x1),...V(xm) dan himpunan h = inf {hx1,....,hxm}. Maka h termasuk pada dan
akan sesuai dengan (26.2) bahwa
H(z) > F(z)

untuk z K

H(z) < F(z) +

untuk z K

Kombinasi dari hasil diatas, kita peroleh Ih(z) F(z)I < , z K, yang merupakan daerah
pendekatan yang diinginkan.
Pembaca akan dapat mengamati bahwa hasil pendahuluan yang dibuat tidak digunakan pada
Teorema Weierstrass Approximation. Pada haasil berikutnya kita ganti kondisi (a) diatas
dengan tiga kondisi aljabar pada fungsi himpunan. Disini kita membuat Teorema Weierstrass
24.8 untuk kasus khusus dengan fungsi nilai mutlak didefinisikan untuk t pada R dengn

43

(t) =t, untuk menyimpulkan bahwa dapat didekati dengan polynomial pada setiap
himpunan kompak dari bilangan real.
26.2 Stone-Weierstrass Theorem. Misalkan K sebuah bagian himpunan kompak dari R P dan
misalkan merupakan kumpulan dari fungsi kontinu pada K ke R dengan sifat:
a. fungsi konstan e(x) = 1, x K, termasuk di
b. jika f, g pada , maka f + g termasuk pada untuk semua , di R
c. jika f, g termasuk di , maka fg juga termasuk di
d. jika xy, adalah dua titik di K, ada sebuah fungsi f di sehingga f(x)f(y)
maka setiap fungsi kontinu di K dapat diperoleh dengan pendekatan seragam pada K dengan
fungsi di
bukti. Misalkan a, b R dan xy termasuk di K, menurut (d) terdapat fungsi f di sehingga f
(x)f(y). Dengan e(x) = e(y), mengikuti bahwa ada bilangan real , sehingga
f(x) + e(x) = a,

f(y) + e(y) =b

selanjutnya, dari (b) ada sebuah fungsi g sehingga g(x) = a dan g(y) = b.
sekarang misalkan adalah kumpulan dari semua fungsi kontinu di K dengan pendekatan

seragam dari fungsi . Jelaslah, , maka memiliki sifat (b) dari teorema 26.1. sekarang
kita dapat memperlihatkan bahwa jika h , maka h. Dari
Sup {f, g} =

1
2 {f+g+If-gI},

inf {f, g} =

1
2 {f+g-If-gI},

hal ini akan mengimplikasikan bahwa memiliki sifat 26.1 (a) dan karenanya setiap fungsi
kontinu pada K ke R termasuk di
karena h kontinu dan K adalah kompak, hal ini sesuai bahwa ada M>0, sehingga h k M.
Jika >0, kita aplikasikan teorema Weiertress Approximation 24.8 pada nilai mutlak fungsi
interval [-(M+1), M+1] untuk mendapat suatu polinomial, sehingga
1
t pt(t) 2 u untuk t M:1
Dan selanjutnya
1
IIhn(x)I-px(hm(x)I 2 untuk xK
Dan px, hm termasuk pada karena hipotesis (a), (b), dsn (c) pada
44

IIH(x)I - Ihn(x)IIIIh-hnIIk
Selanjutnya cukup besar , maka kita peroleh
II h(x) I - pxoh(x), untuk x K
Dari >0 berubah, kita simpulkan bahwa h dan hasilnya sesuai dengan teorema
pendahuluan.
Sekarang kita dapatkan, kasus khususdari teorema Stone Weiertress, yang cukup kuat dari
teorema 24.8. hasilnya memperkuat pernyataan dengan dua hal (i) itu memungkinkan domain
untuk menjadi bagian kompak bebas Rp dan bukan hanya sel kompak dari R. (ii) itu
memungkinkan range untuk berada di ruang R p dan nukan hanya di R. Untuk memahami
pernyataan itu, kita lihat kembali bahwa fungsi f dengan domain D di R P dan range di RP
dapat dipandang sebagai fungsi q /pada D ke R dengan koordinat diwakili:
(26.4)

f(x) = (f1(x),.....(fq(x))

untuk x D

Jika setiap fungsi koordinat ft adalah sebuah polinomial di koordinat p(x1,....xp), maka kita
sebut f adalah sebuah fungsi polinomial.
26.3 Teorema Polinomial Aproksimasi

, Misalkan f sebuah fungsi kontinu

dimana K adalah bagian dari Rp dan dimana range pada Rp dan misalkan >0, maka ada
sebuah fungsi polinomial p pada Rp sehingga f(x)-p(x)< untuk x K
Bukti. Diperlihatkan dari f dengan q fungsi koordinat seperti pada (26.4) dari f kontinu di K,
seiap fungsi koordinat fi kontinu di K ke R. Fungsi polynomial didefinisikan pada R p ke R
ternyata memenuhi fungsi fi dapat pendekatan seragam pada K dalam /

q dengan fungsi

polinomnial pi. Selanjutnya p didefinisikan dengan


P(x) = (pi(x),....,pq(x))
Kita dapatkan sebuah fungsi polynomial dari Rp ke Rq diamn a daerah pendekatan yang
diinginkan pada K ke fungsi f
Extension of Continuous Functions ( Perpanjangan Fungsi Kontinu)
Kadang-kadang kita ingin memperluas domain fungsi kontinu sesuai himpunan tanpa
mengubah nilai pada domain asalnya. Hal ini dapat selalu :xxdilakukan dalam tiga cara
dengan mendefinisikan fungsi menjadi 0 diluar domain asalnya, tapi dalam metode umum
perluasan tidak pada daerah fungsi kontinu. Setelah beberapa refleksi, pembaca dapat melihat
bahwa tidak selalu memungkin untuk mendapatkan perluasan kontinu. Untuk contoh jika D=
{x R :x 0} dan jika f didefinisikan untuk x D menjadi f(x) = 1/x. Maka ini

45

memungkinkan untuk perluasan f dengan cara mendapatkan 1(x) =fungsi kontinu yang selalu
memungkinkan pada semua R.
Sebelum kita membuktikan teorema perluasan ini, kita perhatikan bahwa jika A dan B
keduanya disjoint himpunan tutup di Rp, maka ada sebuah fungsi kontinu didefinisikan
pada Rp dengan nilai di R sehingga:
(x)=0, xA;

(x)=1, xB,

0(x)1, xRp

Faktanya jika d(x,A) = inf x y :y A} dan d(x,B) = inf x y :y B}, maka kita dapat
mendefinisikan untuk x Rp dengan persamaan
(x) =

d ( x , A)
d ( x , A )+d (x , B)

26.4 Theorema Tietzet Extension


Misalkan f fungsi kontinu terbatas didefinisikan himpunan tertutup dari D pada R p dan
dengan nilai di R. Maka ada sebuah fungsi kontinu di R p ke R sehingga g(x)=f(x) untuk x di
D sehingga
Sup {g(x):xRp } = sup {f(x)xD
dan pertimbangkan A1={xD:f(x) -M/3}. Dari

Bukti. Misalkan M= sup {f(x)xD

kekontinuan f dan fakta bahwa D tertutup berlaku teorema 22.1(c) bahwa A1 dan B1 juga
tertutup bagian dari Rp. Selanjutnya
1
M
1(x)=- 3
, xA1;

1(x)=1/3 M,

1
1
M
M
- 3
1(x) 3
,

xBt;

x Rp

Kita sekarang menyusun f2= f-1 dan menuliskan bahwa f2 adalah kontinu di D dan bahwa
2
sup{I f2(x)I:xD} 3 M
Sebelumnya kita definisikan
12
12
A2= {xD:f2(x)- 3 3 M }dan B 2={x D:f2(x) 3 3 M } dan mendapatkan fungsi
kontinu 2 di Rp ke R sehingga
2(x) =

12
M
,
33

x A2;

12
M
2(x)= = - 3 3
,

x B2;
46

12
12
- 3 3 M2(x) 3 3 M,

x R p

Setelah dilakukan kita susun f3= f2=2 dan ditulis bahwa f3=f-1-2 adalah kontinu di D
2
dan sup {I f3(x)I : x D} ( 3

M.

Dari pendahuluan pada cara ini kita dapatkan urutan ( n) fungsi yang didefinisikan pada Rp
ke R sehingga untuk setiap n,
(26.5)

2
(
f(x) [1(x)+2(x)+...+n(x)] 3 )

M,

Untuk semua x di D sehingga

(26.6)

n(x)

2
3
)n-1M untuk x Rp
1

()

Misalkan gn didefinisikan pada Rp ke R dengan gn = 1+ 1+..+ n, dimana deret


memperlihatkan bahwa gn kontinu. Dari ketidaksamaan (26.6) kita simpulkan bahwa jika
mn dan x Rp, maka

Igm(x)-gn(x)I =In+1(x)+...+ m (x)I

2
3
2
2
)nM[1+ 3 +( 3
1

()

2
2
...] 3 )nMD

Dimana pembuktian urutan (gn) konvergen seragam pada Rp ke fungsi akan dinotasikan
dengan g.dari setiap gn kontinu di Rp , maka teorema 24.1 berakibat bahwa g kontinu pada
setiap titik di Rp . kita simpulkan selanjutnya bahwa f(x) = g(x) untuk x di D. Akhirnya
pertidaksamaan (26.6) berakibat bahwa setiap x di Rp yang kita punya
I gn(x)I

1
2
2

3 M[1+ 3 +...+( 3

n-1

]M

Yang merupakan akhir pernyataan teorema.


26.5 COROLLARY. Misalkan sebuah fungsi kontinu terbatas didefinisikan pada himpunan
tertutup D dari Rp dan dengan nilai pada Rq,maka ada suatu fungsi kontinu di Rp,ke Rq,dengan
g(x) untuk x di D sehingga

47

Sup{g(x): x Rp,}

q sup {f(x):x}.

Bukti. Hasil ini menunjukkan pembuktian untuk q = 1, dalam kasus umum, kita nyatakan
bahwa f didefinisikan q fungsi kontinu koordinat real-valued di D. Di tulis
F(x) = (f1(x), f2(x),....fq(x)).
Dari setiap dari fi, 1jq, memiliki perluasan kontinu g1 pada Rp,ke R kita dfinisikan g pada
Rp, ke Rq,dengan g(x) = (g1(x), (g2(x),.... (gq(x)). Fungsi g terlihat memenuhi sifat wajib.
EQUICONTINUITY
Kita sering menggunakan teorema Bolzano-Weierstrass untuk himpunan( yang menegaskan
bahwa setiap subhimpunan terbatas diatas pada Rp, memiliki cluster point). Dan
berkorespondensi dengan teorema 16.4 untuk urutan (yang menegaskan bahwa setiap urutan
terbataas di Rp memiliki sub urutan konvergen). Kita dapat menampilkan teorema terkait
himpunan dari fungsi kontinu dan bukan himpunan suatu titik. Untuk singkatnay kami
tampilkan hanya bentuk urutan dari teorema ini.
Dari apa yang ditampilkan misalkan K sub himpunan kompak dari R p, dan kita dapat fokus
dengan fungsi dimana fungsi itu terbatas, dan Cpq (K)= B Cpq (K). Kita katakan bahwa
himpunan di Cpq terbatas (atau terbatas seragam) pada K jika ada konstanta M sehingga
fkM, untuk semua f di dari fungsi yang terbatas untuk = {f1, f2, ...,fn}. Maka kita buat
M= sup {fikf2k.....fnk}.
Secara umum, himpunan terbatas dari fungsi kontinu pada K ke R p tidak terbatas. Selanjutnya
urutan konvergen seragam dari fungsi kontinu adalah terbatas.(latihan 26.M)
Kita tulis bahwa jika = {f1,....fn} adalah himpunan terbatas di C pq (K) maka dengan
pengaturan
(1, ) = inf { (1,f1),..... (2,f2)}
kita dapatkan suatu yang perbengaruh untuk semua dungsi dalam himpunan terbatas.
26.6 definisi. Sebuah himpunan dari fungsi pada K ke Rp adalah equicontinuous seragam
pada K jika untuk setiap bilangan real >0, ada bilangan () >0 sehingga jika x, y termasuk
di K dan x - y < () dan f adalah fungsi di , maka f(x) f(y) <
Hal ini memperlihatkan bahwa himpunan terbatas dari fungsi kontinu pada K adalah
equicontinuous. Juga membenarkan bahwa urutan dari fungsi kontinu yang konvergen
seragam pada K juga equicontinuous (latihan 26.N)
26.7 Teorema Aezela Ascolt

48

Misalkan K adalah sub himpunan kompak di R p dan misalkan adalah kumpulan fungsi
yang kontinu pada K dan bernilai di rp . berikut ini sifat yang berlaku:
a

Family adalah terbatas dan equicontinuous seragam di K

Setiap urutan dari mempunyai sub urutan yang konvergen seragam pada K

Bukti. Pertama kita perlihatkan bahwa jika kondisi (a) salah, maka demikian pula kondisi (b).
jika tak terbatas, maka ada urutan (fn) di sehingga fnk n, untuk n N. Namun
selanjutnya tidak ada sub urutan dari (fn) yang dapat menjadi konvergen seragam. Juga
himpunan bukan equicontinuous seragam, maka untuk banyak q>0, ada suatu urutan (fn)
di dan urutan (xn) dan (yn) di K dengan Xn-yn<1/n. Tapi selanjutnya bahwa fn9xn)fn(yn)> q. Tapi selanjutnya tidak ada sub urutan dari (fn) yang konvergen seragam pada K.
Sekarang kita perlihatkan bahwa himpunan memenuhi (a) maka setiap urutan (fn) di
adalah sub urutan konvergen seragam di K. Untuk melakukannya kita tulia hal tersebut dalam
latihan 10.H bahwa ada himpunan C countabel di K sehingga jika y K dan >0, maka ada
element x di C sehingga x - y< . Jika C = {x1, x2,...} maka urutn (fn(x1)) adalah terbatas
diRp. Ini sesuai dengan teorema Bolzano Weierstrass 16.4 bahwa ada sub urutan
(f1t(x1), (f2t(x1),.... (fnt(x1),....)
Dari (fn(xt)) adalah konvergen. Selanjutnya kita tulis urutan (f k(x2):k N) adalah terbatas di
Rp, selanjutnya ada sub urutan
(f12(x2), (f22(x2),.... (fn2(x2),....)
Yang konvergen. Seterusnya (fn2(x3): n N adalah terbatas di Rp, sehingga
(f13(x3), (f23(x3),.... (fn3(x3),....)
Adalah konvergen. Kita proses hal ini sesuai dan selanjutnya himpunan g n= fnn, sehingga gn
fungsi nth di sub urutan nth.
Sekarang kita buktikan urutan gn konvergen di setiap point K dan konvergen seragam.
Misalkan >0, dan misalkan () sesuai definisi 26.6. misalkan Ct={y1,....yk) sub himpunan
terbatas dari C sehingga setiap titik di k dalam () dari titik di C1, dari urutan
(gn(y1)),(gn(y2)),...(gn(yk))
Konvergen, ada bilangan asli M; maka
gm(y)-gn(y)< untuk i= 1, 2, 3, ...k.
gm(x)-gn(xy)<gm(x)-gn(yi) + gm(yj)-gn(yj) + gm(yj)-gm(x)++= 3,
Untuk m,n M diperlihatkan bahwa
gn-gmk3 untuk m, n M

49

Maka konvergen seragam pada urutan (gn) pada K sesuai dengan kriteria Cauchy untuk
konvergen seragam pada 17.11

50

Anda mungkin juga menyukai