OLEH
ARMANILA
1404578
IV KEKONTINUAN FUNGSI
Sebagai permulaan pelajaran pada kebanyakan kelas penting dari fungsi-fungsikan di
analysis, dengan nama fungsi-fungsikan yang kelanjutan. didalam hal ini, dicampurkan
hasilnya-hasilnya dari bagian-bagian II dan III dan kedalam sebuah Teoremaa yang mana
dapat dipertimbang dan utiliti.
Bagian 20 ujian-ujian kelanjutan pada sebuah titik dan perkenalan-perkenalan penting
itu kelas fungsi-fungsikan linear. Bagian fundamental 22 itu dari kelanjutan di kompak dan
menghubungkan set-set. hasilnya-hasilnya memperoleh didalam bagian ini, selain Teoremaa
23.1, digunakan dengan mengulangi dari buku. Sisa dari Bagian 23
beberapa sangat
kelanjutan dalam syarat-syarat dan kemudian beberapa - yang alternatif sebagai dan kondisikondisi yang cukup.
D1
D1
D1
, f adalah kelanjutan di
D1
dalam
Diberikan sekarang dua setara pernyataan-pernyataan yang dapat telah digunakan sebagai .
2
D difungsi f.
()
itu jika
x D
dan
|xa|< ( ) ,
kemudian Jika
|f ( x )f (a)|< .
(c) Jika
{ y R q :| yf ( a )|<}
adalah sebuah
x U D , kemudian
( ) dan
( xn)
D yang mana
untuk a, N ( ( ) )
Masing-masing
( xn )
xn D
n N ( ( ) ) , kemudian
|f ( x n ) f ( a)|<
|x na|< ( )
pAkhirnya, ditunjukkan itu jika kondisi (a) tidak memegangi, kemudian kondisi (c) apakah
Titik memegang. Jika (a) kegagalan-kegagalan, kemudian keberadaan-keberadaan disana
persekitaran Vo f(a) seperti itu untuk persekitaran apapun U di a, disana apakah elemen
f ( xu )
xu
kepunyaan untuk
masing bilangan
{ x R p :|xa|<1/n }
f ( xn )
xn
kepunyaan untuk
kepunyaan-kepunyaan untuk
elemen-elemen dari urutan
D U n
( x n ) hanya membangun
( f ( x n) )
kami telah membangun sebuah urutan untuk yang mana kondisi (c) tidak memegangi.
ditunjukkan Ini bagian itu (c) sebaliknya (a).
Q.E.D.
berikut kriteria-kriteria discontinuity berguna adalah sebuah konsekwensi apa yang baru saja
lakukan.
20.3 KRITERIA-KRITERIA DISCONTINUITY. fungsi f adalah tidak ada kelanjutan pada
sebuah titik di
elemen di
( x n ) dari elemen-
( f ( x n) )
f ( H ) sebuah
himpunan
bagian
of
Rq
dibawah
didefenisi
oleh
f 1 ( H )= { x D : f (x) H }
jika untuk setiap persekitaran V 0f f(a) disana adalah seorang persekitaran VI of a seperti itu
4
V 1 D=f 1 (V )
(20.1)
BUKTI. Jika V1 adalah seorang persekitaran a puas ini, kemudian kami dapat ambil U = V1
dan memuaskan 20.1. Dengan bertentangan, jika 20.1 dipuasi, kemudian kami dapat ambil
1
maka f adalah kelanjutan pada setiap tunjukan R; dalam fakta, kami dapat mengambil
persekitaran U dari 20.1 menjadi sama ke R untuk titik apapun a di
D . Dengan serupa,
(b) misalkan
f ( x )=x , x R (melihat Figur 20.2.) Jika sebuah adalah sebuah pemberian bilangan real,
>0 dan
Misalkan
( ) = .
Kemudian,
jika
|xz|< ( ) ,
maka
|f ( x )f (a)|=|xa|< .
(c)Misalkan
Misalkan
D
sebuah
ke
dan
Misalkan
> 0;
f ( x )=x 2 , x R .
kemudian
Jika
5
|f ( x )f (a)|=|x 2a 2|=|xa||x+ a|
batasan untuk
|xa|<|a| Dari
(15.2)
|f ( x )f (a)| 3|a||xa|,
didefinisikan
3|a|
( ) =inf |a|,
menyediakan bahwa
, kemudian. Ketika
|f ( x )f (a)|<
(d) Kami mempertimbangkan fungsi yang sama sebagai di (c) tetapi menggunakan sedengan
sedikit berbeda technique. Daripada
xa
x a
. Demikian
|f ( x )f (a)||xa|2+ 2|a||xa|
Jika
1 dan
|xa|< , kemudian
adalah terdominasi oleh + 2|a| = (1+ 2|a|) . Dari sekarang kami dipimpin untuk pilih
( ) =inf 1,
(e)
Pertimbang
1+2|a|
D= { x R : x 0 }
dan
misalkan
be
mendefenisikan
|f ( x )f (a)|=|1/ x1/a|=
oleh
|xa|
|ax|
6
a 0 . Jika
sudah
|f ( x )f (a)|
|xa|<1/2|a| , kemudian
1
|a|<|x| , dan
2
2
|xa|
2
|a|
( ) =inf
{12|a|, 12 |a| }
2
D = R oleh
f ( x )=0, x 0 ,
1, x >0 .
Itu boleh dilihat that f is kelanjutan sama sekali titik-titik
adalah tidak ada kelanjutan pada 0 dengan memakai Kriteria-kriteria Discontinuity 20.3.
x n=1/n
, kemudian urutan
( 1n )
f (0) .
f(x) = 1, jika
= 0, jika
adalah rasional,
X =( x n )
bilangan-bilangan yang tidak masuk akal convergen ke a. (Teorema 6.10 kami - dari
keberadaan dari menjadi urutan.) Sejak
f ( x n ) =0
untuk semua
n N , urutan
( f ( x n) )
tidak konvergen untuk f(a) = 1 dan f adalah tidak ada kelanjutan pada bilangan bersifat
kenilaian a. pada tangan lain, jika b adalah sebuah bilangan irrasional, kemudian keberadaankeberadaan disana sebuah urutan
Y =( y n )
( f ( yn))
tidak converge untuk f(b), begitu f adalah tidak ada kelanjutan pada b.Oleh sebab
itu, fungsi Dirichlet adalah tidak ada kelanjutan pada titik apapun.
D= { x R : x >0 } . Untuk apapun bilangan tidak masuk akal
(h) Misalkan
x> 0 ,
didefinisikan
( mn )=1/n
irrasional di
berikut-
berikut pernyataan latter dengan mengambil sebuah urutan bilangan irrasional converging
untuk diberikan bilangan bersifat kenilaian dan memakai Kriteria-kriteria Discontinuity.
Misalkan a jadilah sebuah bilangan irrasional dan
alami berbilangan
n seperti itu
1/n< . Jika
Oleh sebab itu, fungsi ini adalah dengan teliti kelanjutan pada titik-titik yang tidak masuk
akal didalam domainnya.
(i) kali Ini, Misalkan
D=R2
terdefenisi oleh
f ( x , y ) =(2 x+ y , x3 y ) .
Misalkan (a, b) jadilah sebuah tunjuk kesulitan di R2; kami akan menunjukkan itu f adalah
kelanjutan pada titik ini. Untuk melakukan ini, kami harus untuk tampilkan bahwa kami
dapat membuat cepat
f ( x . y ) f ( a , b )={ ( 2 x + y2 ab ) + ( x3 ya+3 b )
1
2 2
{ p2 +q 2} 2 {|p||q|} , itu adalah dengan nyata cukup untuk ditunjukkan bahwa kami dapat
membuat syarat-syarat |2 x+ y 2 ab|,| x3 ya+ 3 b|
arbitrarily kecil dengan memilih (x, y) dengan cukup tutup untuk (a, b). dalam fakta, demi
Segitiga Inequality,
f ( x , y )f (a , b)< ( )
, kemudian Jika
4
dan menjadi pasti itu jika Jika
( ) = /
f ( x , y )f (a , b)
, meskipun sebuah
pelebih besar nilai dapat dicapai dengan selebih dihaluskan analysis (untuk contoh, dengan
memakai C.-B.-S. Inequality 8.7).
i
Misalkan
Jika titik (x, y) adalah di dalam sebuah kejauhan 1 (a, b), kemudian
|x||a|+1 whence
|x +a| 2|a|+1 dan | y||b|+1 begitu pula | y +b| 2|b|+1. Demikian didapat
|a|+|b|+1
Oleh sebab itu, kami set
Jika
2
2
;
{1,
( ) =inf
( x , y ) (a , b)< ()
, kemudian Jika
f ( x , y )f (a , b)<
, membuktikan
di
D(f )
dan
f + g , perbedaan mereka
D ( g ) di
f g dan
D ( f ) D ( g ) demi rumus-rumus
f ( x ) + g ( x ) , f ( x )g ( x ) , f ( x ) . g ( x )
10
D ( f ) dan f untuk
x di
x di
cf ( x ) , ( x ) f ( x )
Khususnya, jika
x di
( x ) 0 untuk
x D0
f / untuk
D ( f ) D0 Lakukan oleh
f ( x)/(x )
ini, kami sekarang tinggal hasilnya.
D(f )
Jika
|f |
|f (x)|
|f | adalah juga
kontinu disana.
BUKTI. Dari Segitiga Inequality, didapat
11
domain
h ( x )=g [ f ( x ) ] . Demikian
g sudahkah
untuk
x di
h=g f untuk
D ( h ) dengan
set
D ( h ) , yang
g f
c=g( b) . Sejak
adalah
V D(g) ,
kemudian
kepunyaan-kepunyaan untuk
U D ( f ) , ada
f ( x ) di V.
Oleh sebab itu, jika
apakah
V D ( g ) dan
kepunyaan-kepunyaan untuk
21,1 . sebuah fungsi f dengan domain Rp dan jarak di Rq dikatakan untuk linear. (21.1)
f ( ax +by )=af ( x ) +bf ( y)
p
jika, untuk semua a , b dalam R dan x , y di R
dari
(21.1)
dari
inducsi
yang
jika
x=( x 1 , x 2 , x p )
pq
bilangan real
( c ij ) ,1 i q ,1 j p ; seperti saya~topi
y=( y 1 , y 2 , , y p )=f ( x )
e1 , e2 , , e p
= (0,1, 0 ,0), ..., ep = (0,0,. 0 0' 1). Kami menguji citra-citra dari vectors ini dibawah fungsi
linear f. menduga itu merasakan
13
f ( e1 )= ( c 11 , c21 , , cq 1 ) ,
f ( e2 )= ( c 12 , c 22 , , , c q 2 ) ,
f ( e p ) =(c1 p , c 2 p , , c qp)
Demikian bilangan nyata Cij adalah koorninat i th dari titik f(ei)' Sebuah elemen arbitrary
x=( x 1 , x 2 , , x p ) di
, ep ; dalam fakta
x=x 1 e 1 +x 2 e 2+ + x p e p
Sejak f apakah linear, itu
e
f ( 2)++ x p f (e p)
f (x)=x 1 f (e1 )+ x2
Jika memakai - (21.3), didapat
f ( x )=x 1 ( c 11 ,c 21 , ,c q 1 ) + x 2 ( c 12 , c 22 , , c q 2 ) ++ x p (c 1 p , c2 p , , c qp)
c 1 p x p , c2 p x p , , c qp x p =( c 11 x1 +c 12 x 2 ++ c1 p x p ) + ( c 21 x 1+ c 22 x 2+ +c 2 p x p ) ++(c q 1 x1 +c q 2 x 2+ +c qp x p )
( c11 x 1 ,c 21 x 1 , , cq 1 x 1) + ( c 12 x 2 , c 22 x 2 , ,c q 2 x 2) + +
ditunjukkan Ini bahwa koorninat-koorninat dari f(x) diberikan demi relasi-relasi (21.2),
sebagaimana dinyatakan.
Dengan bertentangan, itu adalah dengan mudah terperiksa dengan kelangsungan perhitungan
itu jika relasi-relasi (21.2) digunakan untuk memperoleh koorninat-koorninat
koorninat-koorninat
x i di x
y i di y
dari
relasi itu (21.1) dan linear juga. akan menghilangkan perhitungan ini, sejak itu adalah lurusmaju.
Q.E.D.
Itu seharusnya disebut bahwa rectangular array dari bilangan-bilangan
(21.4)
14
c 11 c 12 .. c 1 p
c 21 c 22 .. c 2 p
c q 1 c q 2 c qp
tetap q baris-baris dan p tiang-tiang, adalah sering memanggil matrix corresponding untuk
fungsi linear f. Disana adalah sebuah satu-satu correspondence diantara fungsi-fungsikan
linear Rp kedalam Rq dan q X p matrices bilangan real. sebagaimana telah melihat, tindakan
dari f adalah sepenuhnya menjelaskan dalam syarat-syarat matrixnya. tidak akan dicari itu
perlu untuk dikembang salah satu dari perpanjangan
matrices, akan tetapi, tetapi akan mengenai matriks (21.4) sebagai untuk selebih deskripsi
elaborate dari fungsi linear f.
akan dibuktikan sekarang itu sebuah fungsi linear dari Rp untuk Rq adalah mengotomasikan
kelanjutan. Untuk melakukan ini, pengamatan pertama Schwarz Inequality dalam bentuk
2
|a1 b1 +a 2 b 2+ +a p b p| {a 12 +a 22 + + a p2 } . {b 12 +b 22+ .+ b p2 }
kemudian dari (21.2) itu jika 1 i q , kemudian
2
Sejak
x2
i=1
j=1
| y i|2 x2
disimpulkan itu
q
2 1/ 2
|c ij| } x
(21.5) y=f ( x ) {
i=1 j =1
21.3 TEOREMA. Jika f adalah sebuah fungsi linear dengan domain RP dan jarak di Rq,
kemudian keberadaan-keberadaan disana sebuah positif tetap seseperti itu jika , v adalah
apapun dua vectors di Rp,
(21.6)
f ( u )f (v ) Auv
Oleh sebab itu, a fungsi linear di Rp untuk Rq adalah kelanjutan pada setiap titik.
15
BUKTI. dalam perolehan - (21.5) dan bahwa disana keberadaan-keberadaan sebuah ketetapan
x
x=uv dan
Sekarang
f (x) A x halangan
linearity
untuk
memperoleh
f ( x )=f (uv )=f ( u ) f ( v ) . Untuk itu~, (21.6) hasilnya-hasilnya. Itu adalah jelas bahwa ini
relasi sebaliknya kelanjutan dari f, untuk kami dapat membuat
mengambil
uv<
f ( u )f (v )<
dengan
jika A >0
.
A
Q.E.D.
Bagian 22 sifat-sifat Global Fungsi-fungsikan yang Kelanjutan
jika B adalah sebuah himpunan bagian dari ruang jarak Rq, citra inverse B dibawah f adalah
set
1
f ( B )={x D ( f ) : f (x) B }
mengamati itu
D(f )
meskipun B adalah tidak dengan perlu sebuah himpunan bagian range dari f.
dalam topiklogi courses, dimana satu adalah lebih terperihal dengan global daripada
kelanjutan yang lokal, hasilnya selanjutnya adalah sering mengambil sebagai dari (global)
kelanjutan. kepentinganNya akan segera nyata.
22.1 Teorema Kelanjutan yang Umum . pernyataan-pernyataan berikut adalah setara:
(a) f adalah kelanjutan pada domainnya
D(f )
(b) Jika G adalah pembukaan apapun set di Rq, kemudian exisis disana sebuah pembukaan
1
set G1 Rp seperti itu G1 D ( f )=f (G)
(c) Jika H adalah apapun menutup set di Rq, kemudian keberadaan-keberadaan disana a
penutupan set H1 di Rp seperti
H 1 D ( f )=f 1( H) ,
16
BUKTI. Pertama, akan menduga itu (a) pegangan-pegangan dan Misalkan G jadilah sebuah
pembukaan himpunan bagian Rq. Jika sebuah kepunyaan-kepunyaan untuk
f 1 (G) ,
kemudian sejak G adalah seorang persekitaran f(a), itu berikut-berikut dari kelanjutan dari f
pada a bahwa disana adalah sebuah set terbuka U(a) seperti itu jika
kemudian
f 1 (G)
x D ( f ) U ( a ) ,
Kami akan pertunjukkan sekarang itu (b) sebaliknya (a). Jika a adalah sebuah tunjuk arbitrary
D ( f ) dan G adalah sebuah persekitaran terbuka f(a), kemudian kondisi (b) sebaliknya
bahwa disana keberadaan-keberadaan sebuah set terbuka G1 di Rp seperti itu
1
G1 D ( f )=f ( G) , Sejak
seorang persekitaran
a . Jika
x G1 D ( f ) kemudian
a G1
begitu G1 adalah
f ( x ) G whence f adalah
1
Jika B1 adalah sebuah himpunan bagian Rp seperti itu B 1 D ( f )=f
dan
maka C1 f
(22.2)
C1 =R p {B 1 ,
( B )= dan
1
rumus-rumus (22.1) dan (22.2) adalah dua representations D(f) sebagai dari
f 1 ( B ) dengan
set yang lain dengan yang mana hal itu tidak punya titik-titik yang umum.
1
Oleh sebab itu, didapat C1 D ( f ) =f (C)
17
menduga itu (b) pegangan-pegangan dan itu H ditutupkan di Rq. menerapkan perdebatan
hanya selesai didalam hal yang B = Rq\H dan C = H. Kemudian B dan B1 adalah membuka
set-set di Rq dan Rp, dengan mudah menghormati, begitu Cl = Rq\B1 ditutupkan di Rp.
ditunjukkan Ini itu (b) sebaliknya (c).
Untuk melihat itu (c) sebaliknya (b), menggunakan perdebatan diatas dengan B = Rq\G, G
disini adalah sebuah set terbuka di Rq.
Q.E.D.
didalam hal yang
22.2 COROLLARY. Misalkan f didefenisi di semua Rp dan dengan jarak di Rq. 'Kemudian
berikut staternents adalah setara:
(a) f adalah kelanjutan di Rp.
1
(b) Jika G adalah membukanya Rq, kemudian f ( G ) adalah membukanya Rp.
1
(c) Jika H ditutupkan di Rq, kemudian f ( H ) adalah tutup di Rp.
Itu seharusnya menegaskan bahwa Kelanjutan yang Global Teorema 22.1 lakukan tidak
mengatakan itu jika f adalah kelanjutan dan jika G adalah sebuah set terbuka di RP, kemudian
citra yang langsung
butuh fungsi kelanjutan tidak mengirim membuka set-set untuk membuka set-set atau
menutup set-set untuk menutup set-set. untuk contoh, fungsi f di D(f) = R untuk R, terdefenisi
f ( x )=
1
2
1+ x
adalah kelanjutan di R. (dalam fakta, dulu lihat dalam Contoh-contoh 20.5(a) dan (c) bahwa
fungsi-fungsikan f 1 ( x )=1 , dan
f 2 ( x )=x 2 , dari
f3
Teorema sama sebaliknya bahwa fungsi f diberikan diatas adalah kelanjutan di R.} Jika G
adalah set pembukaan G = (-1, 1), kemudian f(G) =
18
1
2 ], yang manakah tidak menutup di R. Dengan serupa, fungsi f peta-peta set itu R, yang
manakah pembukaan berdua dan tutup di R, kedalam set f(R) = (0, 1], yang manakah
pembukaan tidak maupun tutup di R.
H D ( f ) , di
BUKTI. mengumpamakan itu f(R) adalah menghubungkannya Rq, begitu pula keberadaan
disana membuka set-set A, B di Rq seperti itu
A h ( H ) dan
B h(H )
apakah disjoint
bukan-keberhentian set-set kosong is h(H). demi Kelanjutan yang Global Teorema 22.1,
keberadaan disana membuka set-set A1, B1 di Rv seperti itu
1
1
A1 H = h (A), B1 H = h (B).
A h ( H ) dan
B1 H
H dan
A h ( H ) dan
himpunan bagian Rp dan Misalkan f dilarangan dan kelanjutan di H dan dengan nilai-nilai
di R. Jika k adalah apapun bilangan nyata puas
inf
19
A dan B apakah disjoint membuka set-set di R. demi Kelanjutan yang Global Teorema 11.3
Sifat-sifat Kompak
Kami pendemonstrasian sekarang bahwa penting keagak layakan kompak dipelihara dibawah
pemetaan kelanjutan. didalam pendiskusian untuk mengikuti, kami tidak mengumpamakan
sebuah keakraban yang tutup dengan Bagian 9, dan kami akan tawar dua bukti-bukti
hasilnya-hasilnya utama untuk disekarang disini. Kami memanggil bahwa itu adalah sebuah
konsekwensi penting Borel-Heine Teorema 11.3 itu sebuah himpunan bagian K RP apakah
compact jika dan hanya jika itu adalah berdua menutup dan larangan di Rp. Demikian
hasilnya selanjutnya dapat menjadi o. kembali dengan berkata itu jika K ditutup dan
dilarangan di Rp dan jika f adalah kelanjutan di K dan dengan jarak di Rq, kemudian f(K)
ditutup dan dilarangan di Rq.
22.5 sifat-sifat Kompak. Jika K apakah kompak dan f apakah clmtinuous di K, kemudian
f(K) apakah compact.
BUKTI PERTAMA. Kami mengumpamakan itu K ditutup dan dilarangan di Rp dan akan
tampilkan that f(K) ditutup dan dilarangan di Rq. Jika f(K) tidak dilarangan, untuk masingmasing n
f (x n) n
n di K dengan
berikut dari Weierstrass-Bolzano Teorema 14.4 bahwa disana adalah sebuah sub barisan X
yang mana konvergen untuk sebuah elemen x. Sejak
x n K dengann N
, titik x
kepunyaan-kepunyaan untuk set yang tertutup K. Dari sekarang f adalah kelanjutan pada x,
begitu f dilarangan oleh
f (x n) n
Akan dibuktikan itu f(K) ditutup dengan tampilkan itu tandan apapun tunjuk y di f(K) harus
diisi didalam set ini. dalam fakta, jika n adalah sebuah alami berbilangan, disana adalah
sebuah titik Zn di K seperti itu
f ( z n ) y<1/n
(k)
himpunan bagians Rq isi-isi keberhentian f(K). Oleh Teorema 22.1, untuk masing-masing set
Ga di G
menuntut bahwa dari set-set ini isi-isi K. Untuk, jika x K, kemudian f(x) diisikan di f(K);
dari sekarang f(x) kepunyaan-kepunyaan untuk beberapa set Ga dan oleh pembangunan x
kepunyaan-kepunyaan untuk set corresponding Bisa. Sejak K apakah compact, hal itu
diisikan didalam dari sebuah keterbatasan bilangan terhadap set-set di e dan citra nya feK)
diisikan didalam dari corresponding bilangan terbatas dari set-set di G .
Sejak pegangan-pegangan ini untuk sebuah arbitrary dengan kemasyuran G membuka setset menutup f(K) , set f(K) apakah compact di Rq. Q.E.D.
Ketika jarak dari fungsi adalah R, selanjutnya Teorema adalah o. kembali kadang-kadang
dengan berkata itu sebuah fungsi yang kelanjutan dalam sebuah pencapaian-pencapaian set
compact kemaximumannya dan nilai-nilai yang minimum.
22.6 Teorema Nilai Maksimum dan Nilai Minimum
Misalkan f menjadi kelanjutan dalam sebuah set compact K di Rp dan dengan nilai-nilai di
Rq. Kemudian disana adalah titik-titik x* dan x* di K
F(x*) = sup (f(x) : x K) , f(x*)= inf {f(x) : x K }
Bukti Pertama : Sejak K terletak di R p , mengikuti teorema bahwa f(K) terbatas di R.
Misalkan M = sup f(K) dan misalkan(Xn) merupakan barisan pada K, sedemikian hingga
F(Xn) M 1/n , nN
21
Oleh Teorema Bolz,ano Weierstrass. Teorema 16.4, beberapa sub barisan (X n(k) konvergen
ke lim x* K. jika f kontinu pada x*, kita mempunyai f(x*) = lim )f(xn(k)) = M. Bukti pada
keberadaan pada x* adalah sangat mirip
Bukti kedua : dibatasi oleh f pada K, kita dapat asumsikan bahwa D(f) = K. Himpunan M =
sup K. kemudian untuk setiap n N, Misalkan Gn = {u R : u < M 1/n }. Sejak G n adalah
terbuka , mengikuti Teorema Global Kontinu 22.1 bahwa ada sebuah himpunan buka C n pada
Rp sedemikian hingga :
Cn K = {x K : f(x) < M = 1/n }
Sekarang jika nilai M tidak tercapai, kemudian gabungan dari = {Cn} pada himpunan
terbuka yang berisi semua anggota K . Sejak K adalah kompak dan bagian { C n K} adalah
, Ada sebuah r N sedemikian hingga K C. Tapi ada f(x) < M 1/r untuk semua x K.
pada fakta M sup f(K) .
Jika f adalah hasil pada Rq dengan q > 1, mengikuty corollary kadang-kadang
digunakan.
22.7 COROLARRY . Misalkan f adalah sebuah fungsi pada D(f) Rp pada Rq dan misalkan
K D(f) merupakan kompak. Jika f kontinu pada K. Kemudian ada tiik-titik x* dan x* pada K
sedemikian hingga :
f (x ) {f (x): x K}
f (x )inf {f (x): x K }
Mingikuti Teorema 21.2 bahwa jika f : R pRq adalah linier, kemudian terdapat a
konstan M > 0 sedemikian hingga
f ( x)
untuk semua x Rp .
Bagaimanapun tidak selalu benar ada sebuah kosntanta m > 0 sedemikian hingga
m
f ( x)
x untuk semua x Rp . Ditunjukkan pada kasus ini jika dan hanya jika f adalak
Rp.
Bukti : Anggap f adalak injektif, dan misalkan S = { x Rp :
kompak dalam Rp .
22
f (x)
= m =inf {
( )
1
u
f (u)= f
u
u
Dimana bahwa
m,
Sebaliknya Anggap
didapat :
x 1x 2
f m x1 x2
0=f ( x 1 ) f ( x 2 )=
Dengan x1 = x2 , sebelum f adalah injektif
Satu dari konsekuensi paling mencolok pada teorema 22.5 adalah jika f adalah kontinu dan
injektif pada domain kompak , kemudian fungsi invers f-1 adalah terus menerus.
22.9 Kekontinuan pada fungsi Invers. Misalkan K adalah subset kompak pada R p dan
misalakan f sebuah fungsi I njektif kontinu dengan domain K dan hasil f(K) pada R q.
Kemudian fungsi invers adalah kontinu dengan domain f(K) dan hasil K.
Bukti : Dianggap K Kompak, Teorema 22.5 menyiratkan bahwa f(K) adalah kompak dan
karenanya terttutup. F injektif oleh hipotesis , fungsi invers didefinisikan g = f -1 . Misalkan H
himpunan tertutup pada R* dan H K, Himpunan ini terbatas dan tertutup (Teorema 9.6 c)
Teorema Heine Borel memastikan bahwa H K himpunan bagian kompak di R*. Oleh
Teorema 22.5 digambarkan bahwa H1 = f(H K) adalah kompak dan karenanya tertutup di
R*. Sekarang jika g = f-1kemudian
H1 = f(H K) = g-1(H)
H1 adalah sebuah himpunan bagian pada f(K) = D(g) . persamaannya dapat ditulis :
H1 D(g) = g-1(H)
Dari teorema Glonal Kontinu 22.1(c) , didapat bahwa g=f-1 adalah kontinu.
23
22.10 Definisi, Jika D R*, kemudian kumpulan dari semua fungsi kontinu pada D ke R*
dinotasikan dengan C pq(D). Ketika p dan q tidak diketahui , kita notasikan kumpulan ini
hanya dengan C(D) dan BC(D).
Bagian pertama dari hasil adalah konsekuensi pada Teorema 20.6, dan bagian kedua
membuktikan cara yang sama bahwa Lemma 17.8 dibuktikan.
22.11 Teorema. (a) Ruang Cpq(D) dan B Cpq(D) adalah ruang vector dalam operasi vector
(f +g)(x) = f(x) + g(x) , (cf)(x) = cf(x) , untuk x D
(b) ruang B Cpq(D) ada Cpq(D)lah ruang norm dibawah norm.
f D ={f ( x ): x D }
Tentu saja pada special kasus dimana D adalah himpunan bagian kompak pada R * , kemudian
Cpq(D) = B Cpq(D)
BAGIAN 23 : Kontinuitas Seragam dan Titik Tetap.
Misalkan f didefinisikan oleh subset D(f) pada R * ke R* . kemudian dapat dilihat dari
pernyataan berikut :
(i)
(ii)
Diberikan >0 dan u D(f) , dimana (,u)>0 , sedemikian hingga jika x ada pada D(f) dan
xu kemudian f ( x )f (u)
Sesuatu yang dinotasikan disini tergantung , secara umum pada kedua dan u. kemudian
tergantung pada u adalah refleksi pada fakta bahwa fungsi f mungkin berubah adalah nilai
cepat dekat titik titik tertentu.
Sekarang sebuah fungsi sedemikian hingga bahwa bilangan dapat dipilih bebas pada
titik u pada D(f) dan tergantung hanya pada . Sebagai contoh , jika f(x) = 2x , maka
f(x) f(u) = 2 x-u
Dan juga kita dapat memilih (,u) = e/2 untuk semua nilai pada u
Dengan kata lain , jika g(x) =1/x utk x>0 , kemudian
g ( x ) g ( u )=
ux
ux
24
g ( x )g(u)
u(u )
Dan maka ketidaksamaan tidak bisa dibuktikan, persamaan untuk x=u- , jika kita ingin
membuat g(x)-g(u) , maka nilai terbesar untuk , bisa didapat :
2
( ,u ) =
u
1+ u
Maka jika u>0, kemudian g kontinu pada u karena kita bisa pilih (,u) = u2/(1+u) dan nilai
terbesar yang dapat dipilih :
inf
u2
:u> 0 =0
1+u
Tidak dapat diperoleh a (,u) >0, dengan independent pemilihan u pada semua titik u>0
Sekarang kita batasi g ke domain yang lebih kecil, faktanya misalkan >0 dan didefinisikan
h(x) = 1/x untuk xa. Kemudian analisis juga dibuat untuk menunjukkan apakah dapat
digunakan nilai yang sama pada (,u), bagaimanapun , kali ini domain lebih kecil dan
inf
u
a
:u a =
>0
1+u
1+ a
Jika didefinisikan (,u) = u2/(1+u), kemudian digunakan nilai ini untuk semua titik ua
23.1 Definisi, Misalkan f mempunyai domain D(f) pada RP dan hasil pada Rq. dikatakan f
kontinu tidak seragam pada himpunan A D(f) untuk setiap >0 , ada sebuah ()>0
sedemikian hingga jika x dan u ada pada A dan
xu ( )
kemudian
f ( x )f (u)
Jadi jelas jika f kontinu seragam pada A, kemudian ini kontinu pada setiap titik pada
A. Secara umum , sebaliknya tidak berlaku.
25
23.2 Lemma, kondisi yang diperlukan dan memadai bahwa fungsi f adalah kontinu tidak
seragam pada A D(f) bahwa ada 0>0 dan dua barisan X=(xn ), Y = (yn)pada A sedemikian
x
y
f ( n)
x y 1/n
hingga jika n N, kemudian n n
dan f ( n)
0
23.3 Teorema Kontinu Sergam. Misalkan f fungsi kontinu pada K. dengan dengan domain
D(f) pada RP dan hasil di Rq. Jika K D(f) adalah kompak, kemudian f adalah kontinu
seragam di K
Bukti pertama : Misalkan f kontionu tak seragam di K. dengan Lemma 23.2 ada 0>0 dan
dua barisan (xn) dan (yn)di K sedemikian hingga n N, kemudian
23.1
x n y n 1/n
x
y
f ( n)
f ( n)
0
K kompak pada RP , barisan X terbatas, oleh Teorema Bolzano Weierstrass Teorema 16.4 ada
subbarisan (xn(k)) pada (xn) dengan konvergen ke anggota z. K tertutup, limit z pada K dan f
kontinu pada z. Jelaslah hubungan sub barisan (yn(k)) pada (yn) juga konvergen ke anggota z.
Menurut Teorema 20.2 . bahwa kedua barisan (f(xn(k))) dan (f(yn(k)))konvergen ke f(z)
Bukti Kedua : Anggap f kontinu di setiap titik pada himpunan kompak . berdasarkan teorema
20.2 (b) diberikan >0 dan u pada K dimana ada bilangan ( ,u) > 0 , sedemikian hingga
jika x K dan
26
kompak , didalam gabungan dari bilangan hingga pada himpunan, dikatakan G(u1),,
G(uN), didefinisikan
() = inf {( , u1), , ( , uN)}
Anggap bahwa x, u berada pada K dan demikian
uukux+xu k< ( 2 , uk )
Kita mempunyai hubungan
1
f ( x )f (u k )< 2
Whence,
f ( x )f (u)<
f ( u )f (uk )< 2
xu ( ) , kemudian f ( x )f (u)<
(23.2)
f ( x )f (u) A xu
Untuk setiap titik x, u pada D(f) . dalam kasus (23.2) dengan konstanta A < 1. Fungsi ini
disebut kontraksi.
Teorema Titik Tetap
Jika f fungsi dengan domain D(f) dan hasil di ruang yang sama R P, kemudian sebuah
titik u pada D (f) dikatakan titik tetap pada f dalam f(u) = u . Sebuah bilangan pada hasil
penting dibuktikan berdasarkan keberadaan titik tetap pada fungsi , jadi ini penting untuk
mempunyai kriteria afirmatif dalam hal ini. Teorema pertama diberikan dasar dalam karakter,
sudah digunakan dan penting dalam menkontruksi titik tetap. Sebagai contoh, dianggap
pernyataan pertama mempunyai hasil ketika domain pada fungsi di seluruh fungsi.
23.5 Teorema Titik Tetap untuk Kontraksi, Misalkan f sebuah kontraksi dengan domain R P
dan hasil didalam RP. Kemudian f mempunyai titik tetap unik.
27
Bukti
Anggap
ada
f ( x ) f ( y) Cx y
konstanta
dengan
0<C<1
sedemikian
hingga
(23.3)
Akan ditunjukkan persamaan (Xn) konvergen ke titik tetap unik u pada f dan diperkirakan
konvergen.
Perhatikan :
x 3x 2f ( x 2 ) f ( x 1 ) C x 2x1
Secara induktif :
(23.4)
C n1
x mx n 1C x 2x 1
0 < C <1 , barisan (Cn-1) konvergen ke nol. Sebelumnya (xn) adalah barisan Cauchy. Jika u
lim (Xn) , kemudian ini jelas dari (23.3) bahwa u titik tetap pada f. Dari (23.5) dan Lemma
(15.8) , diperkirakan :
(23.6)
C n1
ux n 1C x 2x 1
, konvergen
Akhirnya ditunjukkan hanya ada satu titik tetap pada f. Faktanya , jika u , vadalah dua titik
tetap pada f, kemudian
bahwa C < 1
28
23.7 Teorema . Anggap bahwa f adalah kontraksi dengan konstanta C didefinisikan untuk
D(f) { x RP : x B } dan kemudian
f ( x )f (0) Cx 0 CB
, selanjutnya
B}.
Kemudian ada fungsi kontinu dengan domain D dan hasil berada pada D dan akhirnya satu
titik tetap.
Bagian 24 : Barisan Fungsi Kontinu :
Pertukaran pada limit dan Kontinuitas
Dianggap limit pada barisan pada fungsi kontinu diharapkan kontinu. Ini sangat
mudah untuk melihat , n n, dan x I, misalkan fn(x) = xn. dapat dilihat dari 17.2(b) ,
bahwa barisan (fn) konvergen ke f ke fungsi f didefinisikan oleh
F(x) = 0 , 0 x <1
= 1, x = 1
Meskipun karakter sederhana pada fungsi kontinu f n. Limit fungsi tidak kontinu pada titik x
= 1.
24.1 Teorema . Misalkan F = (f n) merupakan barisan fungsi kontinu dengan domain D pada
RP dan hasil pada Rq dn misalkan barisan ini konvergen seragam pada D di fungsi f.
Kemudian f kontinu pada D
Bukti : (fn) konvergen seragam pada D ke f , diberikan > 0 dimana ada bilangan asli N = N
(/3) sedemikian hingga
f N ( x )f ( x)
f ( x )f N (x)
f N ( x )f N (a)+f N ( a )f (a)
/3 +
f ( x )f (a)
f N ( x )f N (a)
+ /3
29
Jika FN adalah kontinu , ada bilangan - (/3. a . fN} > 0 sedemikian hingga jika
f N ( x )f N (a)
f ( x )f N (a)
xa
24.2 Teorema . Jika (fn) adalah sebuah barisan pada fungsi di BCpq
f nf o 0
, kemudian
f BCpq(D)
Teorema Aproksimasi
Banyak aplikasi yang mudah untuk mengaproksimasi fungsi kontinu oleh fungsi pada dasar
asli. Walaupun ada beberapa definisi salah satunya digunakan untuk kata aproksimasi lebih
tepat. Dianggap f sebuah fungsi dengan domain D = D(f) di R P Dan hasil di Rq . Dikatakan
fungsi g aproksimasi f seragam di D untuk >0, jika
g ( x )f ( x)
untuk semua x D
gf D ={g ( x )f ( x ): x D}
24.3 Definisi : Sebuah Fungsi g dengan domainR P dan hasil di Rq dikatakan sebuah fungsi
selanjutnya jika diasumsikan hanya sebuah bilangan berhingga pada nilai R q , setiap nilai tak
kosong merupakan interval didalam RP
Sebagai contoh , jika p = q = 1 . kemudian fungsi g didefinisikan oleh :
g(x) = 0
x -2
= 1,
-2 < x 0
= 3,
0<x < 1
= -5,
1x 3
= 0,
x > 3
Teorema 24.4 Misalkan f sebuah fungsi kontinu dengan Domain D adalah kompak cell di R q
dengan nilai pada Rq,. maka f bisa menjadi aproksimasi seragam pada D oleh fungsi step.
Bukti : Misalkan > 0 diberikan, f adalah kontinu seragam. Disana ada bilangan () > 0
sedemikian hingga x, y ada pada D dan
x y< ( )
maka
f ( x )f ( y )<
. Pada
30
pada I maka
ge ( x )f ( x )<
untuk
k = 0,1,, n
Jika g kontinu pada J, maka konstanta Ak, Bk, berada dalam fungsi.
24.5 Teorema : misalkan f fungsi kontinu mempunyai domain sebuah cell kompak J di R,
maka f bisa aproksimasi seragam pada J oleh kontinu fungsi linier.
Bukti : Seperti sebelumnya f adalah kontinu seragam pada himpunan komnpak J. sebelumnya
diberikan > 0 , J= [a.b]ke dalam cell titik tengah c k, k = 0, 1 , , n dengan a=c 0<c1<c2<
<cn = b maka ck ck-1 < () . titik hubunga (ck, f(ck)) merupakan bagian garis, dan
didefinisikan hasil kontinu fungsi linier g. Jadi jelaslah bahwa g aproksimasi f seragam pada J
dengan
Aproksimasi oleh Polinomial
24.6 Definisi : Misalkan f sebuah fungsi dengan domain I = [0,1] dan hasil di R , n Bernstein
polynomial untuk f didefinisikan :
1x nk
k n k
f
x
n k
( )( )
n
k=0
(24.3)
Dimana
()
( s +t ) = n s k t nk
k=0 k
n
(nk)
31
k ! ( nk ) !
n =n!
()
Selanjutnya :
(24.4 )
(24.5)
( n1 ) !
k
=
= ( n)
(n1
)
k 1 ( k1 ) 1 ( nk ) ! n k
( n2 ) !
k (k 1) n
=
=
(n2
)
k 2 ( k2 ) 1 ( nk ) ! nn(n1) (k )
(24.6)
()
I = n x n (1x)nk
k=0 k
( )
I = n1 x i (1x)n11
j
j=0
Bermacam hubungan oleh x dan gunakan (24.4) didapat
n=1
x=
k=0
j+1 n
x i1 (1x )n( j +1)
n j+1
( )
x=
k=1
k n k
x (1x)nk
n k
()
(24.7 )
x=
k=0
k n k
x (1x)n k
n k
()
Dengan perhitungan yang sama , berdasarkan (24.6) dengan n diganti oleh n = 2 dan identitas
(24.5) ditunjukkan bahwa
n
(k )
( n2 n ) x 2= ( k 2k ) n x k (1x)nk
k=0
1 2 1
k
x + x=
n
n
k=0 n
( )
1
( ) (nk) x (1x )
k
nk
32
Penggunaan (24.6) oleh x2, (24.7 ) oleh -2x, dan masukkan ke (24.8) didapat
n
1
2
x (1x)= ( xk / n ) n x k (1x)nk
n
k
k=0
()
(24.9)
()
24.7 Teorema Berntein Aprosimasi . Misalkan f kontinu pada I dengan nilai di r. maka barisan
pada Bernstein polynomial untuk f, didefinisikan dalam persamaan (24.2) konvergen seragam
pada I ke f
Bukti ;
Gunakan formula (24.6) oleh f(x) , didapat
n
()
f ( x )= f ( x ) n x k (1x)nk
k
k=0
Sebelum nya didapat :
n
f ( x )Bn ( x )= {f ( x )f
k=0
( kn ) }( nk) x (1x)
k
nk
Selanjutnya :
n
(24.10)
(24.11)
f ( x )Bn ( x )= f ( x )f
k=0
( kn )(nk) x (1x)
k
nk
1x =
n xk
k
()
nk
1x
k =1
()
n xk
k
33
xk /n
xk /n 2
nk
1x
1x nk =2 M
k=1
()
2 M n xk
k
1x nk
2 n
k
xk /n
x
k
()
n
2 M n
k=1
2 M n
{ 1n x (1x )} 2M n
X (1-x) pada interval I. deteminasi (24.11)untuk n, didalam setiap dua bagian (24.10)
terbatas oleh . Ini, untuk n dipilih (24.11) didapat
f(x) - Bn(x) < 2
Nilai x bebas.
24.8 Teorema Weierstarss Aproksimasi. Misalkan f merupakan sebuah fungsi kontinu pada
interval kompak pada R dan dengan nilai di R. maka f bisa aproksimasi seragam oleh
polynomial.
Bukti : jika f didefinisikan pada [a.b] , maka fungsi g didefinisikanpad I = [0.1] oleh
g(t) = f ((b-a)r + a) , r I.
adalah kontinu. Didini g merupakan aproksimasi seragam oleh Bernstein polynomial dan
perubahan sederhana oleh variabel sebuah aproksimasi polynomial.
Limit Fungsi
Pada
bagian
ini
kita
akan
membahas
limit
fungsi
di
titik dan beberapa ekstensi sedikit tentang ide ini. Seringkali ide ini dipelajari
34
sebelum
kontinuitas;
pada
kenyataannya,
definisi
fungsi
kontinu
kadang-kadang dinyatakan dalam limit ini daripada menggunakan definisi yangi telah
diberikan
dalam
Bagian
20.
Salah
satu
alasan
mengapa
kita
memilih
untuk
Penelitian kelangsungan terpisah dari limit tersebut bahwa kita akan memperkenalkan dua
definisi yang sedikit berbeda dari limit fungsi pada suatu titik. Karena kedua definisi secara
luas digunakan, kami akan menyajikan keduanya dan mencoba untuk menghubungkannya
satu sama lain.
Kecuali ada yang menyebutkan khusus untuk sebaliknya, kita akan menyajikan f
menjadi fungsi dengan domain D yang terkandung dalam R p dan nilai-nilai di Rq dan kami
akan mempertimbangkan karakter membatasi f pada titik disekitar c dari D. Oleh karena itu,
setiap lingkungan c mengandung jauh lebih banyak poin dari D.
25.1 Definisi.
(i) Sebuah elemen b dari Rq dikatakan deleted Limit di c jika untuk setiap lingkungan V dari
b ada lingkungan U dari c sehingga jika x milik UD dan xc, maka f(x)) milik V. Dalam
hal ini tulis
(25.1) b=
lim f
c
atau
lim f ( x )
x c
(ii). Sebuah elemen b dari Rq dikatakan non-deleted limit dari pada c jika
untuk
setiap
lingkungan
dari
ada
lingkungan
dari
sehingga
lim f
c
atau
lim f ( x )
x c
penting untuk mengamati bahwa perbedaan antara kedua pengertian pusat pada nilai f (c),
ketika itu ada, dianggap ada atau tidak. Perhatikan juga perbedaan notasi yang telah
diperkenalkan pada persamaan (25.1) dan (25.2)
Perlu disadari bahwa sebagian besar penulis memperkenalkan hanya satu dari gagasan ini,
dalam hal ini mereka mengacu itu hanya sebagai "limit" dan umumnya menggunakan notasi
(25.1). Karena deleted limit adalah yang paling populer, kami telah memilih untuk
melestarikan simbolisme konvensional dalam merujuk untuk itu. Keunikan baik limit, ketika
itu ada, yang mudah dibentuk.
pahami secara mendalam pernyataan berikut.
25.2 LEMMA.
(a). Jika salah satu dari limit
lim f
c
dan
lim f
c
(b). jika non-deleted limit ada, maka deleted limit ada dan
(c).
Jika
tidak
termasuk
domain:
dari
lim f
j,
lim f
maka
deleted
limit
ada
deleted limit.
Bagian (c) menunjukkan bahwa mereka bisa berbeda hanya dalam kasus di mana c milik D.
Untuk memberikan contoh di mana gagasan ini berbeda, perhatikan fungsi f dari R ke R
didefinisikan oleh
(25.3) f(x) = 0,
= 1,
x0
x=0
Jika c=0, maka deleted limit dari f pada c=0 ada dan sama dengan 0, sementara non-deleted
limit tidak ada.
Sekarang kita dapat menyatakan beberapa kondisi yang diperlukan dan cukup untuk
eksistensi
bahwa
limit,
bagian
meninggalkan
(c)
dari
bukti
kedua
hasil
mereka
limit
untuk
pembaca.
mengacu
pada
Harus
limit
disadari
berurutan,
Deleted limit b =
ada.
Jika (xn) a adalah setiap urutan di D sehingga xnc dan c = lim (xn), maka b=lim (f(xn))
maka f(x)-b<.
25.4 THEOREMA
Berikut pernyataan, yang berkaitan dengan non-deleted limit, yang setara.
lim f
non-deleted limit b =
Hasil
selanjutnya
ada.
menghasilkan
koneksi
maka f(x)-b<.
maka b=lim (f(xn))
instruktif
antara
kedua
36
25.5
TEOREMA
Jika
adalah
claster
point
pada
domain
dari
f,
Fungsi f kontinnyu di c
deleted limit
non-deleted limit
Bukti.
Jika
lim f
lim f
c
(a)
ada.
berlaku,
dan
adalah
lingkungan
dari
f(c),
maka
ada lingkungan U dari c sedemikian sehingga jika x milik UD, maka f(x)
milik V. Jelas, ini berarti bahwa Lim f ada di c dan sama dengan f(c).
Demikian pula, f(x) milik V untuk semua x c dimana x UD, di mana
dalam kasus lim f ada dan sama dengan f(c). Sebaliknya, pernyataan (b) dan (c) dengan
mudah terlihat menyiratkan (a).
Jika
dan
dua
Q.E.D.
fungsi
yang
deleted
limit
(masing-masing,
nondeleted)
pada cluster point c dari D (f+g)m= D(f)D(g), maka jumlah keduanya f+g memiliki deleted
limit( masing-masing non-deleted). Limit pada suatu cluster point c dari D (f+g) =
D(f)D(g), maka jumlah keduanya f + g adalah sebuah deleted limit di c(masing-masing
non-deleted) dan
( f + g )= lim f
c
lim
lim g
c
Hasil yang sama berlaku untuk kombinasi aljabar lainnya dari fungsi, seperti
mudah
dilihat.
Hasil
sebagai
berikut,
mengenai
komposisi
dua
fungsi. lebih dalam dan tempat di mana non-deleted limit lebih sederhana
dari deleted limit.
25.6 TEOREMA
Misalkan
memiliki
domain:
D(f)
di
Rp
dan
berkisar
Rq dan g memiliki domain D (g) di Rq dan berbagai Rr. maka gof menjadi komposisi dari g
dan f dan biarkan c menjadi cluster point dari D(gof).
a
lim f
c
a=
lim g
b
37
keduanya ada dan jika salah satu g kontinu di b atau f(x) b untuk x di suatu lingkungan
dari c, maka deleted limit dari gof ada di c dan
lim g
a=
b
lim f
lim g
a=
keduanya ada, maka non-deleted limit dari gof ada pada c dan
a=
lim g
bukti.
a
Misalkan
ada
merupakan
lingkungan
yb,
maka
lingkungan
dari
g(y)W.
dari
seperti
b
di
Rr;
bahwa
lim
jika
di
c,
pada
milik
ada
lim
b,
VD
(g)
dan
lingkungan
dari
c sehingga jika x milik UD(f) dan xc, maka f (x) VD. Oleh karena itu, jika x milik
himpunan kemungkinan lebih kecil UD (g0f), dan xc, maka f(x)VD (g). Jika f (x) b
pada beberapa lingkungan U1 dari c, akan mengikuti bahwa untuk x c di (U1U)D(g0f),
maka (g0f)(x)W, sehinggaa adalah deleted limit dari gof di c. Jika g kontinu di b, maka (gof)
(x)W untuk x di UD(g0f) dan xc.
Untuk membuktikan bagian (b), kita mencatat bahwa pengecualian dibuat dalam bukti (a)
tidak lagi diperlukan. Oleh karena itu jika x milik UD (gof), maka f(x) E VD (g) dan, oleh
karena itu, (g0f) (x)W
Q.E.D.
Kesimpulan pada bagian (a) dari teorema sebelumnya mungkin gagal jika kita
menyatakan
kondisi
kontinu
di
atau
yang
f(x)b
di
lingkungan
x0
= 0,
x=0
38
Selain
itu
kita
memiiki
lim f ( x ) =0
x 0
lim g ( x )=0
dan
y 0
jelaslah
bahwa
x 0
sisa
bagian
ini,
kita
akan
membahas
kasus
ini
atau
tergantung
dan
batas
pada
kita
akan
atas
di
apakah
membahas
c.
Sekali
dianggap
kedua
lagi
ada
deleted
kemungkinan
itu.
dua
kemungkinan
atau
Jelas
non-deleted,
bahwa
kita
bisa
menentukan batas rendah (limit inferior) dengan cara yang sama. Satu hal yang perlu dicatat
di sini adalah bahwa, meskipun keberadaan limit (deleted or not) adalah relatif rumit, limit
superior didefinisikan memiliki nilai yang setidaknya meskipun f dibatasi keberadaan mereka
dijamin.
Ide-ide
di
Rp
di
bagian
yang
ini
sejajar
diperkenalkan
dengan
dalam
gagasan
Bagian
urutan
19.
limit
Namun,
superior
kita
akan
definisi.
Misalkan
dibatasi
pada
lingkungan
f =inf ( r ) :r > 0}
c.
,
lim
x c
f =inf ( r ) :r > 0}
d.
,
lim
x c
persamaan
ini
masing-masing.
disebut
deleted
limit
superior
dan
nondeleted
limit superior di c.
39
Sejak persamaan ini didefinisikan sebagai infima citra pada f di lingkungan c terus menurun,
itu mungkin tidak jelas bahwa persamaan diistilah kan"limit superior." Lemma berikutnya
menunjukkan pembenaran untuk terminologi ini.
25.8 LEMMA. Jika , adalah sepeeti didefinisikan dalam persamaan diatas, maka
r
= lim
lim f
a.
x c
r 0
b.
= lim
lim f
x c
r 0
(r) (S)
lim f +
x c
(r) -
lim
x c
Dari 25.7 kita memperoleh in{(r):r>0}<M. Karenanya ada suatu bilangan real r >0,
sehingga (r)<M dan kita ambil U={xRp: x-c<r.
lim ( f + g ) lim f
x c
xc
lim g
x c
40
lim ( f + g ) lim f
x c
x c
lim g
x c
menyangkut
kombinasi
aljabar
lainnya
akan
ditemukan
di
Latihan 25.F.
Meskipun kita tidak akan memiliki kesempatan untuk membahas hal-hal tersebut, dalam
beberapa bidang analisis hal ini berguna untuk memiliki generalisasi pengertian kontinuitas.
25.11 DEFINITON.
Suatu fungsi f pada D ke R dikatakan upper semicontinuous pada titik c di D dalam hal :
a
(25.4)
lim f
f(c) =
x c
Ini disebut upper semicontinuous di D jika hal ini upper semicontinuous di setiap titik Dk
Daripada
mendefinisikan
upper
semicontinuous
dengan
cara
persamaan
(25.4)
kita akan membutuhkan niali kesetaraan, tapi kurang elegan dengan kondisi
f(c)
(25.4)
Salah
satu
lim f
x c
kunci
ditunjukkan
penting
oleh
dan
lemma
kegunaan
fungsi
berikut,
yang
upper
semicontinuous
dapat
dibandingkan
menjadi
fungsi
upper
semicontinuous
dengan
Bukti.
Misalkan
definisi
25.11
dan
adalah
Lemma
titik
di
25.9(b),
D
ada
sehingga
f(c)<k.
lingkungan
U(c)
Menurut
dari
41
Kita memiliki himpunan terbuka denan sifat seperti persamaan (25.6). jika F adalah suatu
komplement dari G, maka F tertutup di Rp dan memenuhi kondisi pernyataan tersebut.
Hal ini memungkinkan untuk menunjukkannya pembuktikannya menggunakan LEMMA
(latihan 25.M) bahwa jika K adalah bagian yang padu dari R P dan f adalah upper
semicontinuous di K, maka f dibatasi pada K dan ada suatu titik di K dimana f mencapai
supremumnya. Dengan demikian upper semicontinuous pada hinpunan kompak memiliki
beberapa sifat yang telah ditetapkan untuk fungsi kontinu (continus functions), meskipun
fungsi upper semicontinuous (semi-kontinyu atas) dapat memiliki banyak titik diskontinuitas.
Akan terlihat kepada pembaca bahwa jika mungkin untuk mengembangkan gagasan limit
superior pada sebuah titik untuk kasus di mana fungsi tersebut tidak dibatasi dengan
menggunakan ide-ide sepanjang garis yang diberikan di akhir bagian 18. sama seperti
mendefinisikan limit superior sebagai x . Ide ini sangat berguna, namun akan kita
gunakan sebagai latihan.
Bagian 26 beberapa hasil lebih lanjut
Kita akan memperlihatkan beberapa teorema pada bagian ini yang tidak akan digunakan
dalam buku ini. Tapi sering digunakan pada popology dan analysis. Hasil pertama tentang
pendekatan Teorema ekstensi dari Weierstrass, berikutnya adalah teorema tentang kondisi
yang berlaku, dan bagian akhir adalah analog dengan Weierstrass bolzano- di ruang Cpq (K)
dari fungsi kontinu pada satu himpunan kompak K
Untuk memudahkan diskusi, kita perkenalkan terminologi berikut ini. Jika f dan g adalah
fungsi dengan domain D di Rp dan dengan nilai di R, maka fungsi h dan k didefinisikan untuk
x si D sebagai
H(x) = sup {f(x), g(x)},
Yang disebut suprimum dan infimum.masing-masing dari fungsi f dan g. Jika f dan g kontinu
di D, maka kedua h dan k juga kontinu. Hal ini sejalan dengan theorema 20.7 dan tinjauan
bahwa jika a, b adalah bilangan real, maka
Sup {a, b} =
inf {a, b} =
1
2 {a+b+Ia-bI},
1
2 {a+b-Ia-bI},
Weierstrass. meskipun penemuan ini sudah lama dan harus menjadi bagian dari latar
belakang penelitian mahasiswa matematika. pembaca harus mengacu pada artikel yang
42
tercantum dalam daftar referensi untuk ekstensi, aplikasi, dan diskusi lebih lengkap daripada
yang disajikan di sini.
26.1 STONE APPROXIMATION THEOREM
Misalkan K sebuah himpunan kompakdi Rp dan misalkan merupakan kumpulan fungsi
kontinu di K ke R dengna sifat:
a
Jika a, b R dan x y K, maka ada sebuah fungsi f dalam ,sehingga f(x)=a, f(y)=b
Maka setiap fungsi kontinu pada K ke R dapat seraam dengan pendekatan pada K dengan
fungsi pada
Bukti. Misalkan sebuah fungsi kontinu pda K ke R, jika x, y termasuk dalam K, misalkan
gxy sehingga gxy(x)= F(x) dan gxy(y) = F(y). Pada fungsi F, gxy kontinu dan mempunyai nilai
sama pada y, diberikan >0. Akan ada lingkungan terbuka U(y) pada y sehingga jika z
termasuk pada KU(y), maka
(26.1)
gxy(z) = F(z)-
selanjutnya x tetap untuk setiap y K, pilih suatu lingkungan terbuka U(y) dengan sifat ini.
Dari kekompakan pada Kp akan mengikuti bahwa K memuatnya dalam bilangan terbatas
seperti lingkungannya: U(yi),...U(yn). Jika hz = sup (gxyz,..., gxyz), maka hal itu akan sejalan
dengan (26.1) bahwa
(26.2)
untuk z K
Pada gxyz(x) = F(x), hal itu akan terlihat bahwa hx(x) = F(x) dan karenanya terdapat suatu
lingkungan terbuka V(x) dari x sehingga xz termasuk pada KV(x), maka
(26.3)
untuk z K
untuk z K
Kombinasi dari hasil diatas, kita peroleh Ih(z) F(z)I < , z K, yang merupakan daerah
pendekatan yang diinginkan.
Pembaca akan dapat mengamati bahwa hasil pendahuluan yang dibuat tidak digunakan pada
Teorema Weierstrass Approximation. Pada haasil berikutnya kita ganti kondisi (a) diatas
dengan tiga kondisi aljabar pada fungsi himpunan. Disini kita membuat Teorema Weierstrass
24.8 untuk kasus khusus dengan fungsi nilai mutlak didefinisikan untuk t pada R dengn
43
(t) =t, untuk menyimpulkan bahwa dapat didekati dengan polynomial pada setiap
himpunan kompak dari bilangan real.
26.2 Stone-Weierstrass Theorem. Misalkan K sebuah bagian himpunan kompak dari R P dan
misalkan merupakan kumpulan dari fungsi kontinu pada K ke R dengan sifat:
a. fungsi konstan e(x) = 1, x K, termasuk di
b. jika f, g pada , maka f + g termasuk pada untuk semua , di R
c. jika f, g termasuk di , maka fg juga termasuk di
d. jika xy, adalah dua titik di K, ada sebuah fungsi f di sehingga f(x)f(y)
maka setiap fungsi kontinu di K dapat diperoleh dengan pendekatan seragam pada K dengan
fungsi di
bukti. Misalkan a, b R dan xy termasuk di K, menurut (d) terdapat fungsi f di sehingga f
(x)f(y). Dengan e(x) = e(y), mengikuti bahwa ada bilangan real , sehingga
f(x) + e(x) = a,
f(y) + e(y) =b
selanjutnya, dari (b) ada sebuah fungsi g sehingga g(x) = a dan g(y) = b.
sekarang misalkan adalah kumpulan dari semua fungsi kontinu di K dengan pendekatan
seragam dari fungsi . Jelaslah, , maka memiliki sifat (b) dari teorema 26.1. sekarang
kita dapat memperlihatkan bahwa jika h , maka h. Dari
Sup {f, g} =
1
2 {f+g+If-gI},
inf {f, g} =
1
2 {f+g-If-gI},
hal ini akan mengimplikasikan bahwa memiliki sifat 26.1 (a) dan karenanya setiap fungsi
kontinu pada K ke R termasuk di
karena h kontinu dan K adalah kompak, hal ini sesuai bahwa ada M>0, sehingga h k M.
Jika >0, kita aplikasikan teorema Weiertress Approximation 24.8 pada nilai mutlak fungsi
interval [-(M+1), M+1] untuk mendapat suatu polinomial, sehingga
1
t pt(t) 2 u untuk t M:1
Dan selanjutnya
1
IIhn(x)I-px(hm(x)I 2 untuk xK
Dan px, hm termasuk pada karena hipotesis (a), (b), dsn (c) pada
44
IIH(x)I - Ihn(x)IIIIh-hnIIk
Selanjutnya cukup besar , maka kita peroleh
II h(x) I - pxoh(x), untuk x K
Dari >0 berubah, kita simpulkan bahwa h dan hasilnya sesuai dengan teorema
pendahuluan.
Sekarang kita dapatkan, kasus khususdari teorema Stone Weiertress, yang cukup kuat dari
teorema 24.8. hasilnya memperkuat pernyataan dengan dua hal (i) itu memungkinkan domain
untuk menjadi bagian kompak bebas Rp dan bukan hanya sel kompak dari R. (ii) itu
memungkinkan range untuk berada di ruang R p dan nukan hanya di R. Untuk memahami
pernyataan itu, kita lihat kembali bahwa fungsi f dengan domain D di R P dan range di RP
dapat dipandang sebagai fungsi q /pada D ke R dengan koordinat diwakili:
(26.4)
f(x) = (f1(x),.....(fq(x))
untuk x D
Jika setiap fungsi koordinat ft adalah sebuah polinomial di koordinat p(x1,....xp), maka kita
sebut f adalah sebuah fungsi polinomial.
26.3 Teorema Polinomial Aproksimasi
dimana K adalah bagian dari Rp dan dimana range pada Rp dan misalkan >0, maka ada
sebuah fungsi polinomial p pada Rp sehingga f(x)-p(x)< untuk x K
Bukti. Diperlihatkan dari f dengan q fungsi koordinat seperti pada (26.4) dari f kontinu di K,
seiap fungsi koordinat fi kontinu di K ke R. Fungsi polynomial didefinisikan pada R p ke R
ternyata memenuhi fungsi fi dapat pendekatan seragam pada K dalam /
q dengan fungsi
45
memungkinkan untuk perluasan f dengan cara mendapatkan 1(x) =fungsi kontinu yang selalu
memungkinkan pada semua R.
Sebelum kita membuktikan teorema perluasan ini, kita perhatikan bahwa jika A dan B
keduanya disjoint himpunan tutup di Rp, maka ada sebuah fungsi kontinu didefinisikan
pada Rp dengan nilai di R sehingga:
(x)=0, xA;
(x)=1, xB,
0(x)1, xRp
Faktanya jika d(x,A) = inf x y :y A} dan d(x,B) = inf x y :y B}, maka kita dapat
mendefinisikan untuk x Rp dengan persamaan
(x) =
d ( x , A)
d ( x , A )+d (x , B)
kekontinuan f dan fakta bahwa D tertutup berlaku teorema 22.1(c) bahwa A1 dan B1 juga
tertutup bagian dari Rp. Selanjutnya
1
M
1(x)=- 3
, xA1;
1(x)=1/3 M,
1
1
M
M
- 3
1(x) 3
,
xBt;
x Rp
Kita sekarang menyusun f2= f-1 dan menuliskan bahwa f2 adalah kontinu di D dan bahwa
2
sup{I f2(x)I:xD} 3 M
Sebelumnya kita definisikan
12
12
A2= {xD:f2(x)- 3 3 M }dan B 2={x D:f2(x) 3 3 M } dan mendapatkan fungsi
kontinu 2 di Rp ke R sehingga
2(x) =
12
M
,
33
x A2;
12
M
2(x)= = - 3 3
,
x B2;
46
12
12
- 3 3 M2(x) 3 3 M,
x R p
Setelah dilakukan kita susun f3= f2=2 dan ditulis bahwa f3=f-1-2 adalah kontinu di D
2
dan sup {I f3(x)I : x D} ( 3
M.
Dari pendahuluan pada cara ini kita dapatkan urutan ( n) fungsi yang didefinisikan pada Rp
ke R sehingga untuk setiap n,
(26.5)
2
(
f(x) [1(x)+2(x)+...+n(x)] 3 )
M,
(26.6)
n(x)
2
3
)n-1M untuk x Rp
1
()
2
3
2
2
)nM[1+ 3 +( 3
1
()
2
2
...] 3 )nMD
Dimana pembuktian urutan (gn) konvergen seragam pada Rp ke fungsi akan dinotasikan
dengan g.dari setiap gn kontinu di Rp , maka teorema 24.1 berakibat bahwa g kontinu pada
setiap titik di Rp . kita simpulkan selanjutnya bahwa f(x) = g(x) untuk x di D. Akhirnya
pertidaksamaan (26.6) berakibat bahwa setiap x di Rp yang kita punya
I gn(x)I
1
2
2
3 M[1+ 3 +...+( 3
n-1
]M
47
Sup{g(x): x Rp,}
q sup {f(x):x}.
Bukti. Hasil ini menunjukkan pembuktian untuk q = 1, dalam kasus umum, kita nyatakan
bahwa f didefinisikan q fungsi kontinu koordinat real-valued di D. Di tulis
F(x) = (f1(x), f2(x),....fq(x)).
Dari setiap dari fi, 1jq, memiliki perluasan kontinu g1 pada Rp,ke R kita dfinisikan g pada
Rp, ke Rq,dengan g(x) = (g1(x), (g2(x),.... (gq(x)). Fungsi g terlihat memenuhi sifat wajib.
EQUICONTINUITY
Kita sering menggunakan teorema Bolzano-Weierstrass untuk himpunan( yang menegaskan
bahwa setiap subhimpunan terbatas diatas pada Rp, memiliki cluster point). Dan
berkorespondensi dengan teorema 16.4 untuk urutan (yang menegaskan bahwa setiap urutan
terbataas di Rp memiliki sub urutan konvergen). Kita dapat menampilkan teorema terkait
himpunan dari fungsi kontinu dan bukan himpunan suatu titik. Untuk singkatnay kami
tampilkan hanya bentuk urutan dari teorema ini.
Dari apa yang ditampilkan misalkan K sub himpunan kompak dari R p, dan kita dapat fokus
dengan fungsi dimana fungsi itu terbatas, dan Cpq (K)= B Cpq (K). Kita katakan bahwa
himpunan di Cpq terbatas (atau terbatas seragam) pada K jika ada konstanta M sehingga
fkM, untuk semua f di dari fungsi yang terbatas untuk = {f1, f2, ...,fn}. Maka kita buat
M= sup {fikf2k.....fnk}.
Secara umum, himpunan terbatas dari fungsi kontinu pada K ke R p tidak terbatas. Selanjutnya
urutan konvergen seragam dari fungsi kontinu adalah terbatas.(latihan 26.M)
Kita tulis bahwa jika = {f1,....fn} adalah himpunan terbatas di C pq (K) maka dengan
pengaturan
(1, ) = inf { (1,f1),..... (2,f2)}
kita dapatkan suatu yang perbengaruh untuk semua dungsi dalam himpunan terbatas.
26.6 definisi. Sebuah himpunan dari fungsi pada K ke Rp adalah equicontinuous seragam
pada K jika untuk setiap bilangan real >0, ada bilangan () >0 sehingga jika x, y termasuk
di K dan x - y < () dan f adalah fungsi di , maka f(x) f(y) <
Hal ini memperlihatkan bahwa himpunan terbatas dari fungsi kontinu pada K adalah
equicontinuous. Juga membenarkan bahwa urutan dari fungsi kontinu yang konvergen
seragam pada K juga equicontinuous (latihan 26.N)
26.7 Teorema Aezela Ascolt
48
Misalkan K adalah sub himpunan kompak di R p dan misalkan adalah kumpulan fungsi
yang kontinu pada K dan bernilai di rp . berikut ini sifat yang berlaku:
a
Setiap urutan dari mempunyai sub urutan yang konvergen seragam pada K
Bukti. Pertama kita perlihatkan bahwa jika kondisi (a) salah, maka demikian pula kondisi (b).
jika tak terbatas, maka ada urutan (fn) di sehingga fnk n, untuk n N. Namun
selanjutnya tidak ada sub urutan dari (fn) yang dapat menjadi konvergen seragam. Juga
himpunan bukan equicontinuous seragam, maka untuk banyak q>0, ada suatu urutan (fn)
di dan urutan (xn) dan (yn) di K dengan Xn-yn<1/n. Tapi selanjutnya bahwa fn9xn)fn(yn)> q. Tapi selanjutnya tidak ada sub urutan dari (fn) yang konvergen seragam pada K.
Sekarang kita perlihatkan bahwa himpunan memenuhi (a) maka setiap urutan (fn) di
adalah sub urutan konvergen seragam di K. Untuk melakukannya kita tulia hal tersebut dalam
latihan 10.H bahwa ada himpunan C countabel di K sehingga jika y K dan >0, maka ada
element x di C sehingga x - y< . Jika C = {x1, x2,...} maka urutn (fn(x1)) adalah terbatas
diRp. Ini sesuai dengan teorema Bolzano Weierstrass 16.4 bahwa ada sub urutan
(f1t(x1), (f2t(x1),.... (fnt(x1),....)
Dari (fn(xt)) adalah konvergen. Selanjutnya kita tulis urutan (f k(x2):k N) adalah terbatas di
Rp, selanjutnya ada sub urutan
(f12(x2), (f22(x2),.... (fn2(x2),....)
Yang konvergen. Seterusnya (fn2(x3): n N adalah terbatas di Rp, sehingga
(f13(x3), (f23(x3),.... (fn3(x3),....)
Adalah konvergen. Kita proses hal ini sesuai dan selanjutnya himpunan g n= fnn, sehingga gn
fungsi nth di sub urutan nth.
Sekarang kita buktikan urutan gn konvergen di setiap point K dan konvergen seragam.
Misalkan >0, dan misalkan () sesuai definisi 26.6. misalkan Ct={y1,....yk) sub himpunan
terbatas dari C sehingga setiap titik di k dalam () dari titik di C1, dari urutan
(gn(y1)),(gn(y2)),...(gn(yk))
Konvergen, ada bilangan asli M; maka
gm(y)-gn(y)< untuk i= 1, 2, 3, ...k.
gm(x)-gn(xy)<gm(x)-gn(yi) + gm(yj)-gn(yj) + gm(yj)-gm(x)++= 3,
Untuk m,n M diperlihatkan bahwa
gn-gmk3 untuk m, n M
49
Maka konvergen seragam pada urutan (gn) pada K sesuai dengan kriteria Cauchy untuk
konvergen seragam pada 17.11
50