Anda di halaman 1dari 15

Sepsis

Neonatorum

Definisi
Sepsis adalah adanya mikroorganisme

patogen atau toksinnya di dalam darah atau


jaringan.
Sepsis neonatal adalah sindrom klinik

penyakit sistemik, disertai bakteremia yang


terjadi pada bayi dalam satu bulan pertama
kehidupan.

Definisi
Sepsis pada bayi

baru lahir adalah


infeksi aliran darah
yang bersifat invasif
dan ditandai dengan
ditemukannya bakteri
dalam cairan tubuh
seperti darah, cairan
sumsum tulang, atau
air kemih.

Epidemiologi
Insidens sepsis di negara berkembang

18/1000 kelahiran, sementara di negara maju


sebesar 5/1000 kelahiran.
Secara nasional angka kejadian sepsis

neonatal belum ada.


RSCM angka kejadian sepsis neonatal

mencapai 13,7% dengan angka kematian


14%.

Riskesdas 2007

Klasifikasi Sepsis
Neonatorum
1. Sepsis awitan dini

2. Sepsis awitan

- timbul pada usia


72
jam.
- transmisi vertikal.

lambat,
- timbul pada usia
72
jam.
- transmisi
horizontal.

Etiologi
Sepsis awitan dini
Streptokokus Grup B
(GBS),
Kuman usus Gram
negatif, terutama
Escherisia coli,
Listeria monocytogenes,
Stafilokokus,
Streptokokus lainnya
(termasuk Enterokokus),
Kuman anaerob, dan
Haemophilus influenzae.

Sepsis awitan

lambat
Stafilokokus

(terutama
Staphylococcus
epidermidis),
kuman Gram negatif
(Pseudomonas,
Klebsiella, Serratia,
dan Proteus), dan
jamur.

Faktor risiko
Prematuritas dan berat lahir rendah
Ketuban pecah dini
Ibu demam pada masa peripartum atau ibu

dengan infeksi
Cairan ketuban hijau keruh dan berbau
Tindakan pemasangan alat misalnya kateter,
infus, pipa endotrakheal,
Perawatan di NICU yang terlalu lama.

Patogenesis
Infeksi saat
kehamilan
Kolonisasi
patogen
Menembus barrier
palsenta
Masuk sirkulasi
janin

Ketuban
pecah
mikro-organisme
dalam flora
vagina/bakteri
patogen bergerak
ascending

Prosedur
tindakan
yang kurang
memperhatik
an fakor
aseptik/antis
eptik

mencapai cairan
amnion
teraspiras
i
Sepsis neonatorum

Daya Pertahanan Tubuh


Lemahnya pertahanan tubuh pada bayi kurang bulan

atau pada bayi cukup bulan risiko tinggi disebabkan :


1. Sistem Imunitas Seluler
Sel polimorfonuklear mempunyai kemampuan kemotaksis
terbatas, menurunnya mobilisasi reseptor permukaan sel,
kemampuan bakterisidal yang amat terbatas, dan
fagositosis normal.

2. Sistem Imunitas Humoral

jumlah IgG jelas kurang pada bayi berat lahir sangat


rendah, karena sebagian besar IgG ditransfer melalui
plasenta sesudah 32 minggu kehamilan

Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis tidak spesifik.
Gejala klinik sepsis pada neonatus dapat digolongkan

sebagai:
Gejala umum: bayi tidak kelihatan sehat, tidak mau

minum, kenaikan suhu tubuh, penurunan suhu tubuh.


Gejala gastrointestinal: muntah, diare, distensi abdomen
Gejala saluran pernafasan: merintih, pernapasan cuping
hidung, dispnea, takipne dan sianosis.
Gejala sistem kardiovaskuler: takikardia, hipotensi.
Gejala susunan saraf pusat: letargi, irritable, dan kejang.
Gejala hematologik: petekie, dan perdarahan lain.

Penegakkan diagnosa
Dalam menentukan diagnosa, perlu informasi

:
1. Faktor risiko
2. Gambaran klinik
3. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan Penunjang
1. Darah rutin
Neutropeni PMN <1800/l, trombositopeni
<150.000/l, neutrofil muda meningkat
>1500/l, rasio neutrofil imatur: total >0,2.
2. Biakan darah baku emas dalam

penegakkan diagnosis sepsis neonatorum.


3. C-reactive protein : 24 jam setelah terjadi
sepsis.
4. Pemeriksaan apusan Gram.
5. Pemeriksaan radiologi : Foto dada.

Penatalaksanaan
1. Pemberian antibiotika
Tergantung pola dan resistensi kuman masingmasing rumah sakit.
Ampisilin/vankomisin/kloksasilin dan golongan
aminoglikosida/sefalosporin.
ampisilin 100mg/kg/24jam intravena tiap 12 jam,
Lama pengobatan tergantung jenis kuman

penyebab. Kuman Gram positif, antibiotik


dianjurkan 10-14 hari, sedangkan kuman Gram
negatif selama 2-3minggu.

2. Pemberian immunoglobulin secara intravena


Diharapkan dapat meningkatkan imunitas.
3. Manajemen nutrisi adekuat.
Upayakan ASI enteral atau pada kondisi berat, per NGT.
4. Pengobatan komplikasi :
Pernapasan : pemberian O2, VTP atau kemudian dengan
ventilator.
Kardiovaskuler : pemberian volume ekspander 10-20ml/kg
(NaCl 0,9%, albumin dan darah.
Susunan syaraf pusat: bila kejang beri fenobarbital (20mg/kg
loading dose)

Anda mungkin juga menyukai