Anda di halaman 1dari 16

TERAPI AKTIVITAS

KELOMPOK (TAK)
PANUM KEPERAWATAN JIWA

APA ITU TAK????

Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi


yang dilakukan sekelompok pasien bersamasama dengan jalan berdiskusi satu sama lain
yang dipimpin atau diarahkan oleh seorang
therapist atau petugas kesehatan jiwa yang telah
terlatih. (Pedoman Rehabilitasi Pasien Mental Rumah Sakit
Jiwa di Indonesia dalam Yosep, 2007)

Terapi kelompok adalah terapi psikologi yang


dilakukan secara kelompok untuk memberikan
stimulasi bagi pasien dengan gangguan
interpersonal (Yosep, 2008)

TUJUAN TAK

1.

2.
3.

4.

Tujuan Umum:
Meningkatkan kemampuan menguji kenyataan
(reality testing) melalui komunikasi dan umpan
balik dengan atau dari orang lain.
Membentuk sosialisasi
Meningkatkan fungsi psikologis, yaitu
meningkatkan kesadaran tentang hubungan
antara reaksi emosional diri sendiri dengan
perilaku defensive (bertahan terhadap stress)
dan adaptasi.
Membangkitkan motivasi bagi kemajuan fungsifungsi psikologis seperti kognitif dan afektif.


1.
2.
3.
4.

Tujuan Khusus
Meningkatkan identitas diri.
Menyalurkan emosi secara konstruktif.
Meningkatkan keterampilan hubungan sosial
untuk diterapkan sehari-hari.
Bersifat rehabilitatif: meningkatkan
kemampuan ekspresi diri, keterampilan sosial,
kepercayaan diri, kemampuan empati, dan
meningkatkan kemampuan tentang masalahmasalah kehidupan dan pemecahannya.

FASE TAK
Terdiri atas 4 fase yaitu:
1. Fase Pra Kelompok
2. Fase Awal Kelompok
3. Fase Kerja Kelompok
4. Fase Terminasi
(Stuart & Laraia, 2001 dalam Cyber Nurse, 2009).

FASE I: FASE PRA KELOMPOK


o

Dimulai
dengan
membuat
tujuan,
menentukan leader, jumlah anggota,kriteria,
anggota, tempat dan waktu kegiatan, media
yang digunakan. jumlah anggota kelompok
yang ideal dengan cara verbalisasi biasanya
7-8 orang. Sedangkan jumlah minimum 4
dan maksimum 10.
Kriteria anggota yang memenuhi syarat
untuk mengikuti TAK adalah : sudah punya
diagnosa yang jelas, tidak terlalu gelisah,
tidak agresif, waham tidak terlalu berat

LANJUTAN.

Membuat Proposal atau panduan


pelaksanaan kegiatan:

Tujuan
Daftar pemimpin dan keahliannya
Daftar kerangka teoritis
Daftar kriteria anggota kelompok
Uraian proses seleksi anggota kelompok
Uraian struktur kelompok ; tempat sesi, waktu
sesi, jumlah anggota, jumlah sesi, perilaku
anggota yang diharapkan, dan perilaku
pemimpin.
Uraian proses evaluasi
Uraian alat dan sumber yang dibutuhkan
Uraian dana yg dibutuhkan.

FASE II : FASE AWAL KELOMPOK


Fase ini ditandai dengan ansietas karena
masuknya kelompok baru, dan peran
baru. Yalom (1995) dalam Stuart dan Laraia
(2001) membagi fase ini menjadi tiga fase,
yaitu:
1. Tahap orientasi
2. Tahap konflik, dan
3. Tahap kohesif

FASE III: FASE KERJA KELOMPOK

Pada fase ini, kelompok sudah


menjadi tim. Kelompok menjadi
stabil dan realistis. Pada akhir fase
ini, anggota kelompok menyadari
produktivitas dan kemampuan yang
bertambah disertai percaya diri dan
kemandirian (Keliat, 2004).

FASE IV: FASE TERMINASI


Dapat terjadi karena anggota atau pemimpin
keluar dari kelompok
Evaluasi : pencapaian kelompok dan individu
Terminasi yang sukses ditandai dg perasaan
puas dan pengalaman kelompok yg diterapkan
dlm kehidupan sehari-hari.
Perlu dokumentasi ttg kegiatan dan perilaku
klien yg harus dilatih di luar sesi.

JENIS TERAPI KELOMPOK


Terapi Aktivitas Kelompok
1.
TAK Stimulasi Kognitif atau Persepsi
2.
TAK Stimulasi sensori
3.
TAK Stimulasi Realita
4.
TAK Sosialisasi

TAK STIMULASI KOGNITIF ATAU PERSEPSI

Klien dilatih untuk mempersepsikan


stimulus yang disediakan atau yg pernah
dialami. Aktivitas berupa stimulus yg
disediakan seperti :
Baca artikel, majalah atau buku
Menonton TV
Stimulus
dari pengalaman masa lalu yg
maladaptif seperti : kemarahan, kebencian,
pandangan negatif pada orang lain dan
halusinasi (Mengenal halusinasi, mengontrol
halusinasi,)

TAK STIMULASI SENSORI


Aktivitas digunakan sebagai stimulus pada
sensori klien. Kemudian di observasi
reaksi klien berupa ekspresi perasaan
secara nonverbal (Ekspresi wajah dan
gerakan tubuh).

Aktivitas yang digunakan : musik, seni menyanyi


dan menari. Bisa jadi hobi klien .

TAK STIMULASI REALITA


Klien diorientasikan pada kenyataan yang ada
disekitar klien yaitu diri sendiri, orang lain, dan
lingkungan yg dekat dg klien dan termasuk
waktu.

Aktivitas dapat berupa : orientasi terhadap


orang, waktu, tempat, benda yg ada disekitar
dan semua yg nyata.

TAK SOSIALISASI
Klien dibantu untuk melakukan sosialisasi dg
individu yang ada disekitarnya.
Sosialisasi dapat dilakukan secara bertahap.
Aktivitas dapat berupa latihan sosialisasi dalam
kelompok.

UJIAN (SABTU/ 12 MARET 2016)


Bagi 4 Kelompok
Melakukan TAK Stimulasi Persepsi: Halusinasi
Kelompok 1: TAK Stimulasi Persepsi: mengenal
Halusinasi
Kelompok 2: TAK Stimulasi Persepsi: mengontrol
Halusinasi dengan cara menghardik
Kelompok 3 : TAK Stimulasi Sensori (Hobi/ Bakat)
Kelompok 4 : TAK Stimulasi Realita

Jangan lupa buat proposal.

Anda mungkin juga menyukai