Nomor
perlu
36
menetapkan
Tahun
2009
Peraturan
tentang
Pemerintah
: 1.
2.
2009
Nomor
144,
Tambahan
Lembaran
: PERATURAN
PEMERINTAH
TENTANG
SISTEM
INFORMASI KESEHATAN.
BAB I . . .
-2BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:
1.
untuk
keputusan
yang
mengarahkan
berguna
tindakan
dalam
atau
mendukung
pembangunan kesehatan.
2.
belum
bermakna
bagi
pembangunan
kesehatan.
3.
pengetahuan
dalam
mendukung
pembangunan kesehatan.
4.
5.
mengumpulkan,
menyimpan,
mengirimkan,
mengolah,
menampilkan,
dan/atau
-36.
tempat
yang
digunakan
untuk
8.
Pemerintah
Pusat,
yang
selanjutnya
disebut
menjamin
terhadap
ketersediaan,
Informasi
kualitas,
Kesehatan
dan
yang
akses
bernilai
c. mewujudkan . . .
-4c.
mewujudkan
penyelenggaraan
Sistem
Informasi
dan
sinkronisasi
penyelenggaraan
dalam
pembangunan
mendukung
kesehatan
yang
berkesinambungan.
BAB II
DATA, INFORMASI, DAN INDIKATOR KESEHATAN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 3
(1)
Dalam
rangka
pembangunan
mendukung
kesehatan
penyelenggaraan
diperlukan
Data,
Data,
Informasi,
dan
Indikator
Kesehatan
b.
data nonrutin.
(2) Data . . .
-5(2)
Fasilitas
Pemerintah
Pelayanan
Daerah,
Kesehatan,
dan
instansi
dikumpulkan
sewaktu-waktu
sesuai
(5)
a.
b.
(6)
luar
biasa,
wabah,
bencana,
dan
a. data . . .
-6a.
b.
c.
d.
mampu
rekam
pada
alat/sarana
pencatatan,
b.
informasi
penelitian
dan
pengembangan
kesehatan;
c.
d.
e.
f.
g.
(2) Informasi . . .
-7(2)
penyelenggaraan
pencegahan,
peningkatan,
b.
(4)
Informasi
pembiayaan
kesehatan
sebagaimana
(5)
a.
sumber dana;
b.
c.
pembelanjaan.
Informasi
sumber
daya
manusia
kesehatan
b.
sumber
daya
pemberdayaan
untuk
sumber
pengembangan
daya
dan
manusia
kesehatan; dan
c.
penyelenggaraan
pemberdayaan
pengembangan
sumber
daya
dan
manusia
kesehatan.
(6)
a. jenis . . .
-8a.
b.
jenis,
bentuk,
jumlah,
dan
manfaat
alat
kesehatan; dan
c.
(7)
Informasi
manajemen
dan
regulasi
kesehatan
perencanaan kesehatan;
b.
dan
pengembangan
kesehatan,
(8)
c.
d.
produk hukum.
b.
hasil
bidang
kegiatan
pemberdayaan
kesehatan,
termasuk
masyarakat
penggerakan
masyarakat.
Pasal 9
Ketentuan lebih lanjut mengenai informasi kesehatan
diatur dengan Peraturan Menteri.
Bagian . . .
-9Bagian Keempat
Indikator Kesehatan
Pasal 10
(1)
(2)
b.
c.
Indikator
Kesehatan
nasional
ditetapkan
oleh
Indikator
Kesehatan
gubernur
dengan
provinsi
mengacu
ditetapkan
oleh
pada
Indikator
kabupaten/kota
ditetapkan
Kesehatan nasional.
(4)
Indikator
oleh
Kesehatan
bupati/walikota
dengan
mengacu
pada
(1)
Dalam
merumuskan
sebagaimana
dimaksud
Indikator
dalam
Kesehatan
Pasal
10
harus
Perumusan
indikator
kesehatan
sebagaimana
Pasal 12 . . .
- 10 Pasal 12
Ketentuan lebih lanjut mengenai Indikator Kesehatan
diatur dengan Peraturan Menteri.
Bagian Kelima
Sumber Data dan Informasi
Pasal 13
(1)
(2)
Data
dan
Informasi
penyelenggaraan
Sistem
bersumber dari:
Kesehatan
dalam
Informasi
Kesehatan
a.
fasilitas
kesehatan,
termasuk
Fasilitas
Pelayanan
Kesehatan
milik
Pemerintah,
Pemerintah Daerah, dan swasta; dan
b.
masyarakat,
kelompok.
baik
perorangan
maupun
- 11 Pasal 16
Sumber Data dan Informasi Kesehatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 13 wajib memberikan dan/atau
melaporkan
Data
dan
Informasi
Kesehatan
yang
Data
dan
Informasi
Kesehatan
b.
penyelenggaraan
rekam
medik,
meliputi
rekam
surveilans kesehatan;
d.
e.
f.
g.
cara
lain
sesuai
dengan
ketentuan
peraturan
perundang-undangan.
Pasal 18 . . .
- 12 Pasal 18
Pengumpulan
sebagaimana
Data
dan
dimaksud
informasi
dalam
Pasal
Kesehatan
17
harus
Pengolahan
Data
dan
Informasi
Kesehatan
sesuai
dengan
ketentuan
peraturan
perundang-undangan.
(2)
(3)
memiliki
infrastuktur
Kesehatan,
pengolahan
Kesehatan
dapat
Data
dilakukan
Sistem
Elektronik
dan
Informasi
melalui
sistem
nonelektronik.
(4)
Pengolahan
Data
dan
Informasi
Kesehatan
Pasal 20 . . .
- 13 Pasal 20
(1)
(2)
pemrosesan;
b.
analisis; dan
c.
penyajian.
(3)
a.
validasi;
b.
pengkodean;
c.
d.
pengelompokan.
(4)
tekstual;
b.
numerik; dan
c.
model
lain
sesuai
perkembangan
ilmu
Bagian . . .
- 14 Bagian Kedelapan
Penyimpanan Data dan Informasi
Pasal 21
(1)
Penyimpanan
Data
dan
Informasi
Kesehatan
media
penyimpanan
elektronik
dan/atau nonelektronik.
(2)
sesuai
dengan
ketentuan
peraturan
perundang-undangan
(3)
(4)
(5)
Penyimpanan
Data
dan
Informasi
Kesehatan
(5)
ditetapkan
oleh
Menteri
berdasarkan
Pasal 22 . . .
- 15 Pasal 22
Penyimpanan
Data
dan
Informasi
Kesehatan
dapat
pemilik
Data
dan
Informasi
Kesehatan
yang
pemilik
Data
dan
menyampaikan
Informasi
laporan
Kesehatan
penyimpanan
wajib
Data
dan
b.
terjaga
kerahasiaannya
untuk
Informasi
(3)
Kerahasiaan
Informasi
Kesehatan
dan
standar
Pasal 24 . . .
- 16 Pasal 24
(1)
Untuk
menjaga
keamanan
dan
kerahasiaan
batasan
hak
akses
pengguna
keamanan
dan
Informasi
Kesehatan.
(2)
Untuk
menjaga
kerahasiaan
cadangan
Data
dan
Informasi
Pasal 25
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengumpulan,
pengolahan, penyimpanan, dan pengamanan Data dan
Informasi Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
17 sampai dengan Pasal 24 diatur dengan Peraturan
Menteri.
BAB III . . .
- 17 BAB III
PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN
Bagian Kesatu
Pengelolaan
Pasal 26
(1)
Kesehatan
skala
nasional
dalam
c.
Pemerintah
Daerah
kabupaten/kota,
untuk
Fasilitas
Pelayanan
Kesehatan,
untuk
perencanaan program;
b.
pengorganisasian;
c. kerja . . .
- 18 c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
b.
c.
d.
menyediakan
akses
keterbukaan
Kesehatan bagi masyarakat untuk
Kesehatan yang bersifat terbuka;
sesuai
dengan
undangan.
ketentuan
peraturan
Informasi
Informasi
perundang-
Pasal 29 . . .
- 19 Pasal 29
Setiap
pengelola
Sistem
Informasi
Kesehatan
yang
Sistem
Informasi
Kesehatan
sebagaimana
Sistem
Informasi
Kesehatan
nasional
Pasal 33 . . .
- 20 Pasal 33
Unit kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32
melaksanakan kegiatan pengelolaan Data dan Informasi
Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 huruf
e pada skala nasional, berupa:
a.
yang
terkait
dengan
pengelolaan
Sistem
Informasi Kesehatan;
b.
c.
d.
penyimpanan,
pemeliharaan,
dan
penyediaan
f.
g.
penyebarluasan
Informasi
Kesehatan
dengan
i.
pelaksanaan
pembinaan
dan
fasilitasi
daerah
provinsi
yang
menyelenggarakan
Pasal 35 . . .
- 21 Pasal 35
Unit
kerja
dimaksud
struktural
dalam
atau
Pasal
34
fungsional
sebagaimana
melaksanakan
kegiatan
yang
terkait
dengan
pengelolaan
Sistem
Informasi Kesehatan;
b.
c.
d.
penyimpanan,
pemeliharaan,
dan
penyediaan
f.
g.
penyebarluasan
Informasi
Kesehatan
dengan
penyediaan akses;
i.
j.
pelaksanaan
pembinaan
dan
fasilitasi
Bagian . . .
- 22 Bagian Keempat
Pengelolaan Sistem Informasi Kesehatan Kabupaten/Kota
Pasal 36
Sistem Informasi Kesehatan kabupaten/kota dikelola oleh
unit kerja struktural atau fungsional pada satuan kerja
perangkat
daerah
menyelenggarakan
kabupaten/kota
urusan
pemerintahan
yang
di
bidang
kesehatan.
Pasal 37
Unit
kerja
dimaksud
struktural
dalam
atau
Pasal
36
fungsional
sebagaimana
melaksanakan
kegiatan
dalam
Pasal
27
huruf
pada
skala
kabupaten/kota, berupa:
a.
yang
terkait
dengan
pengelolaan
Sistem
Informasi Kesehatan;
b.
c.
d.
penyimpanan,
pemeliharaan,
dan
penyediaan
f.
g.
penyebarluasan
Informasi
Kesehatan
dengan
h. pengiriman . . .
- 23 h.
i.
pelaksanaan
pengembangan
pembinaan
Sistem
dan
Informasi
fasilitasi
Kesehatan
di
dikelola
oleh
unit
pengelola
Sistem
Informasi Kesehatan.
(2)
(3)
huruf
sesuai
jenis
atau
kualifikasi
Fasilitas
a. pencatatan . . .
- 24 a.
b.
c.
d.
penyimpanan,
pemeliharaan,
dan
penyediaan
f.
penyebarluasan
Informasi
Kesehatan
dengan
h.
pelaksanaan
pengembangan
Sistem
Informasi
Setiap
Fasilitas
Pelayanan
Kesehatan
harus
Sistem
elektronik
rekam
medik
sebagaimana
Sistem
elektronik
rekam
medik
sebagaimana
dengan
Sistem
Elektronik
Bagian . . .
- 25 Bagian Keenam
Kerja Sama dan Koordinasi
Pasal 41
(1)
(2)
(3)
Pelaksanaan
kerja
sama
dan
koordinasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal 42
(1)
(2)
(3) Koordinator . . .
- 26 (3)
Koordinator
pelaksanaan
kegiatan
sebagaimana
Kesehatan
skala
kabupaten/kota,
dimaksud
kementerian/lembaga
dalam
Pasal
Pemerintah
32,
terkait,
Koordinator
pelaksanaan
kegiatan
sebagaimana
Kesehatan
Kesehatan,
skala
dilaksanakan
sebagaimana
berkoordinasi
Fasilitas
oleh
dimaksud
Pelayanan
unit
dalam
pengelola
Pasal
38,
kerja
perangkat
daerah
BAB IV . . .
- 27 BAB IV
SUMBER DAYA SISTEM INFORMASI KESEHATAN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 44
(1)
sumber
daya
Sistem
Informasi
Informasi
Kesehatan
sesuai
dengan
kewenangan masing-masing.
(2)
Sumber
daya
Sistem
Informasi
Kesehatan
perangkat; dan
b.
(1)
menyelenggarakan
Fasilitas
Pelayanan
Infrastruktur
sebagaimana
Sistem
dimaksud
Informasi
pada
ayat
Kesehatan
(1)
meliputi
Bagian . . .
- 28 Bagian Kedua
Perangkat Sistem Informasi Kesehatan
Pasal 46
(1)
menggunakan
perangkat
Sistem
Informasi Kesehatan.
(2)
(3)
(4)
dimaksud
pada
menyesuaikan
dengan
perkembangan
teknologi
ayat
(1)
harus
kebutuhan
dan
informasi
serta
menerima,
mengirimkan,
memproses,
dan
c.
terpisah
untuk
mengantisipasi
d. mudah . . .
- 29 d.
e.
Sistem
Informasi
Kesehatan
nasional.
Pasal 47
(1)
Kesehatan
skala
nasional
secara
elektronik.
(2)
Gubernur
dan
Kesehatan
tingkat
Sistem
pimpinan
Fasilitas
kedua
Informasi
Pelayanan
membangun
Kesehatan
jaringan
daerah
untuk
tingkat
pertama
dan
tingkat
kedua
untuk
komunikasi
Data
dan
Informasi
dalam
Pasal
47
dibangun
secara
Jaringan
Sistem
Informasi
Kesehatan
nasional
(3) Jaringan . . .
- 30 (3)
Jaringan
Sistem
Informasi
Kesehatan
daerah
dengan
menggunakan
perangkat
keras
nonelektronik.
Pasal 50
Ketentuan
lebih
lanjut
mengenai
perangkat
Sistem
(2)
Sumber
daya
manusia
yang
mengelola
Sistem
(3) Jumlah . . .
- 31 (3)
Jumlah
sumber
dimaksud
pada
daya
ayat
manusia
(1)
sebagaimana
disesuaikan
dengan
kebutuhan.
(4)
b.
c.
pengolah data;
d.
e.
(1)
Untuk
meningkatkan
manusia
yang
kompetensi
mengelola
sumber
Sistem
daya
Informasi
Pendidikan
dan/atau
pelatihan
sebagaimana
(2)
Pemerataan,
pemanfaatan,
dan
pengembangan
a. sistem . . .
- 32 a.
sistem
karier,
berupa
jabatan
fungsional
yang
terakreditasi
sesuai
Sumber
daya
manusia
pengelola
Sistem
Informasi
Sumber
daya
manusia
pengelolaan
Sistem
sebagaimana
dimaksud
yang
melaksanakan
Informasi
dalam
Pasal
Kesehatan
55
harus
(2) Sumber . . .
- 33 (2)
Sumber
daya
pengelolaan
manusia
Sistem
yang
melaksanakan
Informasi
Kesehatan
Pengembangan
Sistem
Informasi
Kesehatan
sistem,
implementasi
sistem,
serta
Pengembangan
Sistem
Informasi
Kesehatan
Pengelola
Sistem
Informasi
Kesehatan
dapat
a. hak . . .
- 34 a.
hak
kekayaan
intelektual
atas
Sistem
(2)
untuk
mengelola
Sistem
Informasi
eksternal,
dengan
ketentuan
sebagai
berikut:
a.
b.
memiliki
kompetensi
sebagaimana
memberikan
layanan
bantuan
teknis,
d.
(3) Pelaksanaan . . .
- 35 (3)
(2)
(3)
(4)
a. pemberian . . .
- 36 -
(5)
a.
pemberian akses;
b.
pendistribusian; dan
c.
pertukaran.
b.
riwayat kesehatan;
c.
tagihan
dan
bukti
pembayaran
biaya
penggunaan Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
d.
e.
2.
3. data . . .
- 37 -
f.
(2)
(3)
3.
4.
b.
dilakukan
untuk
memenuhi
permintaan
institusi untuk keperluan penelitian sesuai
dengan
ketentuan
peraturan
perundangundangan; dan/atau
c.
Pasal 65 . . .
- 38 Pasal 65
Penggunaan Informasi Kesehatan oleh Pemerintah dan
Pemerintah Daerah harus berasal dari informasi yang
akurat dan dilaksanakan untuk penyusunan kebijakan,
perencanaan,
pengorganisasian,
penggerakan,
Informasi
Kesehatan
wajib
menaati
ketentuan tentang:
a.
b.
sesuai
dengan
ketentuan
peraturan
perundang-
undangan.
Pasal 67
(1)
Kesehatan
dengan
maksud
untuk
sesuai
dengan
ketentuan
peraturan
perundang-undangan.
(2)
Pasal 68 . . .
- 39 Pasal 68
(1)
(2)
b.
c.
menaati ketentuan
dalam Pasal 66.
sebagaimana
dimaksud
(2) Pemantauan . . .
- 40 (2)
Kesehatan
saat
ini
dengan
keadaan
secara
berkala
terhadap
hasil
dengan
mengirimkan
dokumen
hasil
satuan
kabupaten/kota
kerja
yang
perangkat
daerah
menyelenggarakan
Fasilitas
Pelayanan
Kesehatan
tersebut;
c.
d.
e.
urusan
pemerintahan
di
f. unit . . .
- 41 f.
unit
kerja
yang
melaksanakan
kegiatan
(5)
g.
h.
di
bidang
Data
dan
Informasi
Pemerintah,
Pemerintah
Daerah,
dan
Fasilitas
penyelenggaraan
Sistem
Informasi
Kesehatan.
(2)
sesuai
dengan
kebutuhan
dan
kemampuan keuangannya.
Pasal 72 . . .
- 42 Pasal 72
(1)
(2)
(3)
(1)
Pemerintah
dan
Pemerintah
Daerah
dalam
pengelolaan Sistem Informasi Kesehatan dapat
melibatkan peran serta masyarakat.
(2)
- 43 (3)
(1)
pelaksanaan
peran
serta
masyarakat
(1)
dilakukan
sesuai
dengan
ketentuan
peraturan perundang-undangan.
BAB X
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 75
(1)
Pelayanan
dan
Kesehatan
pengawasan
melakukan
terhadap
b.
c. mempercepat . . .
- 44 c.
Data dan
Informasi Kesehatan.
(3)
(4)
a.
b.
c.
Pengawasan
terhadap
pengelola
Sistem
Informasi
dengan
Setiap
orang
yang
melanggar
ketentuan
Pasal 30,
a. peringatan . . .
- 45 a.
peringatan tertulis;
b.
pemberhentian
sementara
sebagian
atau
(2)
Ketentuan
lebih
lanjut
pengenaan
sanksi
mengenai
administrasi
tata
diatur
cara
dengan
Peraturan Menteri.
Pasal 78
(1)
Pengenaan
dimaksud
sanksi
dalam
Pemerintah
administratif
Pasal
dan
77
Pemerintah
sebagaimana
dilakukan
Daerah
oleh
sesuai
kewenangan masing-masing.
(2)
Dalam
hal
Pemerintah
Daerah
kabupaten/kota
provinsi
dapat
mengenakan
sanksi
Dalam
hal
Pemerintah
kewenangannya
Daerah
tidak
provinsi
mengenakan
sesuai
sanksi
mengenakan
pelanggar
dan
sanksi
kepada
administratif
pejabat
yang
kepada
tidak
BAB XII . . .
- 46 BAB XII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 79
Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku,
pengelola Sistem Informasi Kesehatan nasional, provinsi,
kabupaten/kota,
wajib
dan
Fasilitas
Pelayanan
Kesehatan
dengan
ketentuan
Peraturan
menyesuaikan
ketentuan
yang
mengatur
mengenai
Agar . . .
- 47 Agar
setiap
orang
pengundangan
mengetahuinya,
Peraturan
penempatannya
dalam
memerintahkan
Pemerintah
Lembaran
ini
Negara
dengan
Republik
Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 30 Mei 2014
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 3 Juni 2014
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
AMIR SYAMSUDIN
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014 NOMOR 126
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 46 TAHUN 2014
TENTANG
SISTEM INFORMASI KESEHATAN
I.
UMUM
Informasi . . .
-2Informasi
Kesehatan
penyelenggaraan
Sistem
tersebut
Informasi
di
atas
Kesehatan
disediakan
melalui
dan
sektor.
lintas
indikator
kesehatan,
sumber
data
dan
informasi,
ketepatan
waktu,
standardisasi,
integrasi,
keamanan
dan
informasi
tidak
identik
dengan
komputerisasi,
namun
oleh
jarak
dan
waktu,
pelayanan
kesehatan
pun
bisa
memungkinkan . . .
Kesehatan
yang
bernilai pengetahuan,
dan
mewujudkan
guna,
serta
dapat
menertibkan
dan
menyinkronkan
Pasal 1
Cukup jelas.
Pasal 2 . . .
-4Pasal 2
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Tujuan
mewujudkan
penyelenggaraan
Sistem
Informasi
Pasal 6 . . .
-5Pasal 6
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Yang
dimaksud
dengan
akurat,
jelas
dan
bisa
dipertanggungjawabkan adalah terdapat kesesuaian antara
data dan kejadian, kondisi kesehatan, identitas pengumpul data,
agar dapat ditelusuri, serta keterangan waktu data dikumpulkan
Huruf d
Yang dimaksud dengan mampu rekam adalah alat/sarana
tersebut memiliki daya lacak data sesuai standar umum yang
berlaku.
Pasal 7
Cukup jelas.
Pasal 8
Cukup jelas.
Pasal 9
Cukup jelas.
Pasal 10
Cukup jelas.
Pasal 11
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan para ahli adalah orang yang memiliki
kompetensi, latar belakang pendidikan, dan pengalaman di
bidang kesehatan.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 12 . . .
-6Pasal 12
Cukup jelas.
Pasal 13
Cukup jelas.
Pasal 14
Yang dimaksud peraturan perundang-undangan antara lain UndangUndang Keterbukaan Informasi Publik, Undang-Undang Praktek
Kedokteran, Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik,
dan Undang-Undang Kearsipan.
Pasal 15
Cukup jelas.
Pasal 16
Cukup jelas.
Pasal 17
Dalam
pengumpulan
data
dan
informasi
dilakukan
dengan
dimaksud
dengan
memiliki
kemampuan
transaksi
mampu
interkonektivitas
antara
suatu
sistem
Ayat (2) . . .
-7Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Ayat (5)
Cukup jelas.
Pasal 20
Cukup jelas.
Pasal 21
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan pangkalan data adalah suatu
tempat/wadah berbagai data dihimpun secara teratur dalam
suatu basis data yang terstruktur sesuai kaidah-kaidah
informatika yang dapat diakses oleh pengguna setiap saat dalam
upaya menghasilkan informasi yang diperlukan, dengan
menggunakan konsep data warehouse. Bentuk fisik pangkalan
data berupa jaringan komputer yang berisi database yang setiap
saat dapat diakses.
Pangkalan data ini dapat disebut bank data.
Ayat (2)
Yang dimaksud dengan sesuai dengan ketentuan perundangundangan adalah bila pangkalan datanya menggunakan media
penyimpanan elektronik harus sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan terkait informasi dan transaksi
elektronik serta penyelenggaraan sistem dan transaksi
elektronik, dan bila pangkalan datanya menggunakan media
penyimpanan nonelektronik harus sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan terkait kearsipan dan yang
terkait lainnya.
Ayat (3) . . .
-8Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Ayat (5)
Cukup jelas.
Ayat (6)
Cukup jelas.
Pasal 22
Yang dimaksud dengan pemilik Data dan Informasi Kesehatan
adalah pengelola Sistem Informasi Kesehatan, baik di tingkat
nasional, provinsi, kabupaten/kota, maupun Fasilitas Pelayanan
Kesehatan.
Penyimpanan Data dan Informasi Kesehatan mengacu (comply)
kepada Government Integrated Data Center (GIDC).
Pasal 23
Cukup jelas.
Pasal 24
Keamanan dan kerahasiaan Informasi Kesehatan mengacu (comply)
kepada National Cyber Security (NCS) Indonesia.
Pasal 25
Cukup jelas.
Pasal 26
Pengelolaan Sistem Informasi Kesehatan yang diwajibkan dalam
pasal
ini
menimbulkan
konsekuensi
tanggung
jawab
pelaksanaannya. Oleh karena itu, Pemerintah bersama-sama dengan
Pemerintah Daerah dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan bertanggung
jawab dalam pengembangan dan pengelolaan Sistem Informasi
Kesehatan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.
Secara . . .
Informasi
efektivitas
Kesehatan
Sistem
Informasi
untuk
mengatur
Kesehatan
dengan
efisiensi
serta
memanfaatkan
kewajiban
mengelola
Sistem
Informasi
Kesehatan
juga
berkaitan
dengan
kewajiban
untuk
menjamin
kesehatan
termasuk
dalam
rangka
pemberantasan
penyakit.
Pasal 27 . . .
- 10 Pasal 27
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Cukup jelas.
Huruf e
Cukup jelas.
Huruf f
Yang dimaksud dengan perangkat keras (hardware) adalah
peralatan
yang
digunakan
dalam
pengumpulan
data,
pengolahan data, dan penyajian data serta untuk komunikasi
data. Perangkat keras tersebut berupa perangkat elektronik
dan/atau nonelektronik, antara lain berupa kartu, buku
register, formulir laporan, jaringan komputer, dan media
koneksi.
Yang dimaksud dengan perangkat lunak (software) adalah
kumpulan program komputer yang berisi instruksi atau perintah
untuk menjalankan proses pengelolaan data. Perangkat lunak
ini meliputi perangkat lunak untuk sistem operasi, perangkat
lunak untuk aplikasi, dan perangkat lunak pabrikan yang dapat
terintegrasi dalam penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan
nasional, provinsi, kabupaten/kota, dan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan.
Huruf g
Cukup jelas.
Huruf h
Cukup jelas.
Huruf i . . .
- 11 Huruf i
Cukup jelas.
Huruf j
Cukup jelas.
Pasal 28
Yang dimaksud dengan pengelola adalah petugas atau sumber daya
manusia yang mengelola Sistem Informasi Kesehatan.
Pasal 29
Cukup jelas.
Pasal 30
Cukup jelas.
Pasal 31
Cukup jelas.
Pasal 32
Yang dimaksud dengan unit kerja adalah unit kerja yang
melaksanakan kegiatan pengelolaan Data dan Informasi Kesehatan di
lingkungan Kementerian.
Pasal 33
Cukup jelas.
Pasal 34
Cukup jelas.
Pasal 35
Cukup jelas.
Pasal 36
Cukup jelas.
Pasal 37 . . .
- 12 Pasal 37
Cukup jelas.
Pasal 38
Cukup jelas.
Pasal 39
Cukup jelas.
Pasal 40
Cukup jelas.
Pasal 41
Pengelolaan Data dan Informasi Kesehatan memerlukan peran serta
lintas
sektor,
terutama
dalam
hal
data
dan
informasi
yang
Pasal 42 . . .
- 13 Pasal 42
Cukup jelas.
Pasal 43
Cukup jelas.
Pasal 44
Cukup jelas.
Pasal 45
Cukup jelas.
Pasal 46
Cukup jelas.
Pasal 47
Cukup jelas.
Pasal 48
Cukup jelas.
Pasal 49
Cukup jelas.
Pasal 50
Cukup jelas.
Pasal 51
Cukup jelas.
Pasal 52 . . .
- 14 Pasal 52
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Adapun dalam hal kegiatan pendidikan dan/atau pelatihan yang
dilakukan oleh instansi pemerintah untuk maksud tersedianya
sumber daya manusia Sistem Informasi Kesehatan tersebut
memerlukan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan dalam
rangka pendidikan dan/atau pelatihan tersebut, maka proses
pengadaan sarana dan prasarananya (barang dan jasa) harus
sesuai
dengan
ketentuan
peraturan
perundang-undangan
dan
jasa
pemerintah
serta
peraturan
perundang-
Pasal 58 . . .
- 15 Pasal 58
Ayat (1)
Yang
dimaksud
dengan
perencanaan
sistem
adalah
Kesehatan
sebagai
landasan,
arah,
dan
tujuan
design
dan
rencana
umum
pengembangan
Sistem
Sistem
Elektronik
Kesehatan,
rencana
umum
design
Informasi
dan
rencana
Kesehatan
dalam
umum
skala
pengembangan
nasional,
Sistem
provinsi,
dan
wilayah
yang
menjadi
kewenangannnya
dengan
Yang . . .
dimaksud
dengan
mengembangkan
pengembangan
produk
perangkat
perangkat
lunak
lunak
yang
kode
perangkat
lunak
sumber.
dapat
Oleh
karenanya,
mencakup
pengembangan
pengembangan
baru,
dimaksud
dengan
implementasi
sistem
adalah
- 17 Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 59
Cukup jelas.
Pasal 60
Cukup jelas.
Pasal 61
Cukup jelas.
Pasal 62
Cukup jelas.
Pasal 63
Ayat (1)
Huruf a
Cukup jelas.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Huruf d
Hasil pemeriksaan diagnostik antara lain berupa foto
rontgen, pemindaian, analisa laboratorium
Huruf e
Cukup jelas.
Huruf f
Cukup jelas.
Ayat (2) . . .
- 18 Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Pasal 64
Cukup jelas.
Pasal 65
Cukup jelas.
Pasal 66
Cukup jelas.
Pasal 67
Cukup jelas.
Pasal 68
Cukup jelas.
Pasal 69
Cukup jelas.
Pasal 70
Cukup jelas.
Pasal 71
Cukup jelas.
Pasal 72
Cukup jelas.
Pasal 73
Cukup jelas.
Pasal 74 . . .
- 19 Pasal 74
Cukup jelas.
Pasal 75
Cukup jelas.
Pasal 76
Cukup jelas.
Pasal 77
Cukup jelas.
Pasal 78
Cukup jelas.
Pasal 79
Cukup jelas.
Pasal 80
Cukup jelas.
Pasal 81
Cukup jelas.