Anda di halaman 1dari 2

Tukar Tambah Penjualan Angsuran

Tukar Tambah Penjualan Angsuran.


Didalam penjualan angsuran seringkali perusahaan (penjual) menerima barang bekas sebagai
uang muka (down payment). Untuk membeli biasanya barang bekas yang diterima sebagai uang muka
(dinilai) lebih oleh perusahaan.
Contoh soal:
Pada awal tahun 2005 toko elektrik menjual televisi berwarna secara angsuran seharga Rp 1.375.000.
cara pembayaran sebagai berikut:
Sebagai uang muka diterima sebuah televisi bekas, yang nilainya disepakati Rp 375.000
Sisanya diangsur sebanyak 10 kali angsuran bulanan, masing-masing Rp 100.000 tersebut
direncanakan.
Televisi bekas yang diterima tersebut direncanakan dapat diperbaiki dengan biaya Rp 37.500. setelah
diperbaiki diperkirakan dapat dijual seharga Rp 350.000. dalam menjual kembali televisi bekas ini
perusahaan memperhitungkan laba normal dan biaya pemasaran masing-masing sebesar 20% dan 5%
dari harga. Harga perolehan televisi baru adalah 1.000.000. perhitungan:
Taksiran harga jual
Rp 350.000
Taksiran biaya perbaikan
RP 37.500
Laba normal 20%XRp 350.000
Rp 70.000
Biaya pemasaran 5%X350.000
Rp 17.500
Rp 125.000
Taksiran nilai realisasi bersih
Rp 250.000
Harga yang disepakati
Rp 375.000
Kelebihan harga
Rp 125.000
Jurnal untuk mencatat transaksi diatas:
Untuk mencatat penjualan:
Piutang penjualan angsuran
Rp 1.000.000
Persediaan barang dagang
Rp 250.000
Cadangan kelebihan harga
Rp 125.000
Penjualan angsuran
Rp 1.372.000
Untuk mencatat harga pokok penjualan:
Harga pokok penjualan
Rp 1.000.000
Persediaan barang dagang
Rp 1.000.000
Besarnya laba kotor dapat dihitung sebagai berikut:
Harga jual yang disepakati
Rp 1.375.000
Cadangan kelebihan harga
Rp 125.000
Harga jual yang sesungguhnya
Rp 1.250.000
Harga pokok penjualan
Rp 1.000.000
Laba kotor penjualan anggsuran
Rp 250.000

Pembatalan Penjualan Anggsuran


Apabila pihak pembeli tidak dapat menyelesaikan kewajiban atas saldo piutang anggsurannya
(sesuai dengan kontrak), pihak penjualo l berhak untuk menarik kembali barang dagang yang telah dijual
dari si pembeli. Jika terjadi hal yang demikian maka pihak penjual melakukan tindakan sebagai berikut:
Menerima kembali barang
Menghapus piutang penjualan angsuran
Mengakui laba atau rugi pembatalan penjualan anggsuran. Metode pengakuan laba kotor yaitu:
1. Metode Accrual (accrual bases):
Semua laba penjualan anggsuran sudah diakui pada saat penjualan, sehingga saldo piutang angsuran
menunjukkan besarnya harga pokok penjualan yang belum diterima pembayarannya. Maka besarnya

laba rugi yang diakui adalah sama dengan selisih antara niai pasar barang bekas yang diterima dengan
saldo piutang penjualan anggsuran yang belum diterima pembayarannya.
Contoh soal:
PT A menjual barang dagangannya secara angsuran dalam tahun 2005, terjadi pembatalan penjualan
angsuran. Inrformasi mengenai pembatalan penjualan angsuran adalah sebagai berikut:
Penjualan semula Rp 10.000.000
Harga pokok Rp 7.500.000
Tingkat laba kotor 25% dari harga jual
Piutang yang sudah berhasil diterima pembayarannya Rp 4.000.000
Taksiran nilai realisasi bersih atas barang yang diterima kembali Rp 5.000.000
Perhitungan
Harga jual
Rp 10.000.000
Piutang yang sudah ditagih
Rp 4.000.000
Piutang penjualan angs yang belum ditagih
Rp 6.000.000
Taksiran nilai realsasi bersih
Rp 5.000.000
Rugi pembatalan penjualan angsuran
Rp 1.000.000
Jurnal:
Persediaan barang dagangan
Rp 5.000.000
Rugi pembatalan penjualan angsuran
Rp 1.000.000
Piutang penjualan angsuran
Rp 6.000.000
2.

Motode penjualan angsuran


Metode ini perusahaan baru mengakui laba kotor penjualan angsuran secara proporsional dengan
besarnya penerimaan uang kas. Dengan demikian saldo piutang penjualan angsuran terdiri 2 unsur yaitu
harga pokok penjualan angsuran dan laba kotor yang belum direlisir
Perhitungan :
Harga jual
Rp 10.000.000
Piutang yang sudah ditagih
Rp 4.000.000
Pitang penjualan angs yg belum ditagih
Rp 6.000.000
Laba kotor yg belum direlisir 25%X6.000.000
Rp 1.500.000
Harga pokok yg belum dibayar
Rp 4.500.000
Taksiran nilai realisasi bersih
Rp 5.000.000
Laba pembatalan penjualan angsuran
Rp 500.000
Jurnal:
Persediaan barang dagangan
Rp 5.000.000
Laba kotor belum direalisir
Rp 1.500.000
Piutang penjualan angsuran
Rp 6.000.000
Laba pembatalan penj angsuran
Rp 500.000

Anda mungkin juga menyukai