Anda di halaman 1dari 13

GEOLOGI DAN POTENSI GERAKAN MASSA DI DESA, KECAMATAN

KALIBAWANG, KABUPATEN KULON PROGO, DAERAH ISTIMEWA


YOGYAKARTA
(ini judulnya blm fix ya kalo ada usulan diubah diubah aja)

KATA PENGANTAR

ABSTRAK

Turi adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah


Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Lokasi ibu kota kecamatan Turi berada di
7.65200 LS dan 110.36990 BT. Wilayah kecamatan Turi berupa dataran
tinggi dengan ketinggian 50-2.500 mdpl. Luas Wilayah Kecamatan Turi
adalah 43.09 km2. Istilah "Longsor" menggambarkan berbagai proses yang
menghasilkan gerakan ke bawah dan ke luar dari material pembentuk lereng
termasuk batu, tanah, pengisi buatan, atau kombinasi dari seluruhnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gerakan massa didaerah dan
memaparkan kondisi geologi dan potensi zona zona dengan tingkat
kerentanan gerakan massa tinggi di daerah Turi, Kabupaten Sleman, Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta.
Metode penelitian yang digunakan yaitu metode survei, pemetaan,
pembobotan, dan pengharkatan. Penelitian yang dilakukan melalui tahap
persiapan, tahap kerja lapangan, tahap evaluasi, dan tahap penyusunan
hasil laporan. Data yang didapatkan berupa data primer dan data sekunder.
Metode pemetaan zona kerentanan gerakan massa tanah dan/atau batuan
menggunakan metode pemetaan tidak langsung, pemetaan langsung, dan
pemetaan akhir.

Kata kunci : Longsor, kerentanan, pemetaan, Turi

ABSTRACT

Turi is a district in Sleman, Yogyakarta, Indonesia. Location Turi district capital was in
7.65200 'LS and 110.36990' BT. Turi districts in the form of a plateau with an altitude of 50-2500
masl. Turi district total area is 43.09 km2. The term "landslide" describes various processes that
produce the movement downward and outward from the slopes forming material including rocks,
soil, artificial filler, or a combination of the whole. This study aims to determine the mass
movement area and explain the geological conditions and the potential of the zone with a high
degree of vulnerability of the mass movement in the area of Turi, Sleman, Yogyakarta Special
Region.
The method used is the method of surveying, mapping, weighting, and
dignity. Research conducted through the preparation stage, field work stage,
evaluation stage, and the stage of preparation of the report. Data obtained in
the form of primary data and secondary data. Vulnerability zone mapping
method mass movement of soil and / or rock using indirect methods of
mapping, direct mapping, and goal mapping.
Keywords : Landslide, vunerabiluty, mapping, Turi

HALAMAN PENGESAHAN

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Istilah "Longsor" menggambarkan berbagai proses yang menghasilkan
gerakan ke bawah dan ke luar dari material pembentuk lereng termasuk
batu, tanah, pengisi buatan, atau kombinasi dari seluruhnya. Material dapat
bergerak dengan jatuh, mengguling, meluncur, menyebar, atau mengalir
(USGS, 2004). Berbagai jenis longsor dapat dibedakan berdasarkan material
yang ikut dan jenis gerakannya (Varnes, 1978). Sistem klasifikasi lain
menggabungkan variable tambahan, seperti tingkat gerakan dan kandungan
air, udara, atau es pada material longsoran.

JENIS GERAKAN

BEDROCK

JATUH

Batu jatuh

MENGGULING

Batu mengguling

MELUNCUR

ROTASI
TRANSLASI

MENYEBAR LATERAL

Batu meluncur
Batu menyebar

JENIS MATERIAL
TANAH TEKNIK
Dominan Kasar Dominan Halus
Runtuhan jatuh
Runtuhan
mengguling
Runtuhan
meluncur
Runtuhan
menyebar

Tanah jatuh
Tanah mengguling
Tanah meluncur
Tanah menyebar

Runtuan mengalir
Tanah mengalir
(tanah merayap)
(merayap dalam)
KOMPLEKS
Gabungan dari dua atau lebih jenis gerakan
Tabel 1. Jenis Longsoran. Versi Ringkas dari Klasifikasi Varnes mengenai Gerakan Slope
MENGALIR

Batu mengalir

(Varnes, 1978)

Bencana longsor merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi
di Indonesia. Potensi longsor di Indonesia sejak tahun 1998 hingga
pertengahan 2008, tercatat 647 kejadian bencana, dimana 85% dari
bencana tersebut merupakan bencana banjir dan longsor (Fadli, 2009).
Indonesia berada diantara tiga lempeng besar, yaitu lempeng Indoaustralia,
lempeng Pasifik, dan Lempeng Eurasia yang mana merupakan lempeng aktif
yang kerap menyebabkan gempa dan letusan gunungapi. Termasuknya
Indonesia kedalam iklim tropis dengan curah hujan yang tinggi, dimana
Indonesia memiliki rata rata curah hujan 200 500 mm/hari (BMKG) dan
penatagunaan lahan yang tidak benar serta penebangan hutan secara liar
juga menjadi salah satu faktor bencana longsor kerap terjadi di Indonesia.
Turi adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Lokasi ibu kota kecamatan Turi berada di
7.65200 LS dan 110.36990 BT. Wilayah kecamatan Turi berupa dataran
tinggi dengan ketinggian 50-2.500 mdpl. Luas Wilayah Kecamatan Turi
adalah 43.09 km2. Daerah ini merupakan salah satu daerah yang berpotensi
terjadi longsor, terbukti baru baru ini, 24 April 2015 terjadi longsor di
pedukuhan Randu, Dusun Wonokerso, Kecamatan Turi yang menyebabkan
satu rumah warga rusak dan jalan penghubung antara Dusun Wonokerso dan
Dusun Purworejo (BPBD Sleman).
Berdasarkan hal tersebut, penulis ingin mengetaui gerakan massa
didaerah dan memaparkan kondisi geologi (?) dan potensi zona zona
dengan tingkat kerentanan gerakan massa tinggi di daerah Turi, Kabupaten
Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

I.2. Hipotesis (Rumusan Masalah)


Dari latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Bagaimana keterkaitan keadaan geologi daerah penelitian dengan
gerakan massa ?
2. Dimana saja zona zona yang memiliki tingkat kerentanan gerakan
massa tinggi ?
3. Solusi apa saja yang dapat dilakukan untuk mengurangi resiko
gerakan massa ?

I.3. Maksud dan Tujuan Peneltian


Tujuan dari penelitian ini yaitu :
1. Memahami keterkaitan keadaan geologi dengan potensi gerakan
massa
2. Mengetahui zona zona dimana saja yang memiliki tingkat kerentanan
gerakan massa tinggi
3. Memberikan solusi kepada masyarakat sekitar mengenai hal hal apa
saja yang dapat dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut
1.4. Luaran
Luaran yang kami harapkan dalam penelitian ini yaitu berupa peta zonasi
daerah rawan longsor didaerah Turi dan sekitarnya serta artikel dan jurnal ilmiah
yang dipublikasikan baik dalam bentuk cetakan maupun elektronik, sehingga
masyarakat mengetahui tentang lingkungan sekitarnya dan hal hal apa saja yang
boleh dan tidak boleh dilakukan dalam menanggulangi bencana longsor.

BAB II
TINAJAUAN PUSTAKA

(Dasar Teori kaya gerakan massa itu apa, geologi regional,


geomorfo, struktur, kondisi masyarakat sekitar sana)

BAB III
METODE PENELITIAN

I.1. Metode Penelitian


(Metode yang bakal kita pake, contoh kalo pake metode geolistrik,
apa ada analisis kuat tekan bebas (geotek)
I.2. Alat dan Bahan

BAB IV
JADWAL KEGIATAN PROGRAM
(Dibikin tabel rencana pelaksanaan program kita gimana, dari studi
pustaka, studi lapangan, analisis data, sampe outputmya)

BAB V
RINCIAN BIAYA KEGIATAN
(Rincian biaya program kita (rencananya)

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai