BRONKOPNEUMONIA
Pendahuluan
Gizi buruk merupakan masalah yang
menimbulkan dampak hambatan pada
pertumbuhan anak
Resiko paling buruk adalah pengaruh pada
pertumbuhan otak dan dilaporkan bahwa
pertumbuhan otak dan perkembangan
intelektual paling terganggu jika kekurangan gizi
terjadi pada masa pertumbuhan optimal
Gizi buruk lebih rentan pada penyakit akibat
menurunnya daya tahan tubuh, pertumbuhan
dan perkembangan yang tidak optimal, sampai
pada kematian yang akan menurunkan kualitas
generasi muda mendatang
Identitas Pasien
IDENTITAS
Nama
: An. BR
Umur
: 5 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal masuk : 15 Mei 2015
Keluhan Utama : Batuk
Anamnesis
Riwayat Makanan :
ASI sejak lahir sampai 8 bulan.
susu formula sejak 9 bulan hingga sekarang.
Bubur Saring mulai dari usia + 6 bulan,
Bubur nasi mulai dari usia + 1 tahun,
Nasi mulai dari usia + 1 tahun 5 bulan sampai
sekarang ,
Nasi + Lauk Pauk porsi sedikit, pasien malas
makan. Biasanya sehari hanya 2 kali.
Riwayat Imunisasi : Imunisasi Lengkap.
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda Vital
Tekanan Darah : 90/60 mmHg
Nadi
: 116 kali/menit
Suhu
: 37,3C
Pernapasan : 32 kali/menit
Kulit
Tidak ada sianosis, turgor < 2 detik cepat
kembali, anemis (-), ikterik (-), lapisan
lemak di bawah kulit kurang.
Kepala
Bentuk normocephal, warna rambut merahkecoklatan, mudah dicabut. Wajah tampak
lemas, mata tidak anemis maupun ikterik,
rhinorrhea (-), otorrhea (-), tonsil T2/T2
Tenggorokan-Leher
terdapat pembesaran kelenjar getah bening
Paru-Paru
Inspeksi : retraksi (+), ekspansi paru
simetris bilateral.
Palpasi : Nyeri tekan (-), massa (-), Vocal
Fremitus (+),
meningkat.
Perkusi : sonor kanan dan kiri
Auskultasi : bunyi napas bronkovesikuler,
wheezing (-/-), ronkhi (+/+) .
Pemeriksaan Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tampak
Palpasi : Iktus kordis teraba pada SIC V
midclavicula sinistra
Perkusi : Batas jantung kesan normal, tidak
ada pembesaran
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II murni,
reguler, bising jantung (-).
Abdomen
Inspeksi
: permukaan cekung, lemas
Auskultasi : peristaltik kesan normal
Perkusi : timpani
Palpasi
Ekstremitas Atas
Akral hangat , tidak ada edema, terdapat
severe wasting, bahu terlihat kurus.
Ekstremitas Bawah
Akral hangat, tidak ada edema, ekstremitas
terlihat kurus terdapat (severe wasting).
Punggung : Skoliosis (-), Lordosis (-), Kifosis (-)
Otot : eutrofi (+)
Refleks : Refleks fisiologis n/n, Refleks
Patologis -/-
Pemeriksaan Tambahan
Pemeriksaaan Darah Laboratorium (Tanggal
15 Mei2015) :
RESUME
RESUME
DIAGNOSIS KERJA:
Gizi Buruk Tipe Marasmus
Bronchopneumonia
ANJURAN PEMERIKSAAN
Foto Thorax
TERAPI :
IVFD D5% 16 tetes per menit
Inj. Ceftriaxone 2x 400 mg / IV
Inj. Dexametasone 3 x ampul
Paracetamol syrup 3 x 1 Cth
Puyer batuk 3 x 1
Elkana syrup 2 x 1 Cth
Follow up
17 Mei 2015
S Demam (-), Batuk (+), sesak berkurang
O Kondisi umum
N = 112 kali/menit
P = 29 kali/menit
R = 36,7 0C
Mata cekung -/-, anemis -/-, pernapasan cuping hidung
(-), bibir sianosis (-), retraksi subcosta (-), Rh +/+, Wh -/-. Edema tungkai (-)
18 Mei 2015
S : Demam (-), Batuk (+), frekuensi batuk berkurang
O :Kondisi umum:
N = 108 kali/menit
P = 26 kali/menit
R = 36,5 0C
Mata cekung -/-, anemis -/-, pernapasan cuping hidung (-), bibir
sianosis (-), retraksi subcosta (+), Rh +/+, Wh -/-. Edema
tungkai (-)
A:Gizi Buruk tipe Marasmus disertai Bronchopneumonia
P
Lanjutkan pemberian F100 setiap 4 jam diselingi dengan makanan
jadi pada pasien diberikan 165 ml/4 jam.
Inj. Ceftriaxone 400 mg/ 12 jam/ IV
Inj. Dexametasone 2 mg IV/8 jam
Puyer batuk 3 x 1
Observasi TTV
Rawat Jalan
DISKUSI
Status gizi yaitu keadaan kesehatan
individu-individu atau kelompok yang
ditentukan oleh derajat kebutuhan fisik
akan energi dan zat-zat gizi lain yang
diperoleh dari pangan dan makanan
yang dampak fisiknya diukur secara
antropometri
GIZI BURUK
Gizi
Buru
k
KLASIFIKASI
Marasmus
Kekurangan
karbohidrat/kalori
Marasmuskwarshiorkor
Campuran,
kekurangan
keduanya
Statu
s Gizi
Kwarshiorkor
Kekurangan
protein
Marasmus
Gangguan gizi karena kekurangan
karbohidrat
Old man face
Tidak terlihat lemak dan otot dibawah kulit
Gangguan kulit
Gangguan pencernaan
Perut cekung
Sering rewel
Kulit keriput
Kwarshiorkor
Malnutrisi protein berat yang disebabkan oleh intake
Marasmus-Kwarshiorkor
Gambaran klinis merupakan campuran dari
FAKTOR PENYEBAB
Kejadian gizi buruk disebabkan oleh 3 faktor utama yaitu:
Intake gizi seimbang yang rendah.
Hal ini disebabkan terbatasnya jumlah makanan yang
dikonsumsi atau makanannya tidak memenuhi unsur gizi
yang dibutuhkan karena alasan sosial dan ekonomi yaitu
kemiskinan.
Asuhan gizi yang tidak memadai.
Hal ini dapat terjadi ketidaktahuan orang tua atas
pemberian gizi yang baik bagi anak.
Penyakit infeksi.
Hal ini disebabkan oleh rusaknya beberapa fungsi organ
tubuh sehingga tidak bisa menyerap zat-zat makanan
secara baik.
KLINIS
ANTROPOMETRI
Gizi Buruk
<-3 SD
Gizi Kurang
Tampak kurus
-3 SD - <-2 SD
Gizi Baik
Tampak sehat
-2 SD 2 SD
Gizi Lebih
Tampak gemuk
> 2 SD
KONDISI PASIEN
Kondisi I
Syok
Letargi
Diare/muntah
Dehidrasi
Kondisi II
Letargi
Diare/muntah
Dehidrasi
Kondisi III
Diare/muntah
Dehidrasi
Kondisi IV
Letargi
Kondisi V
Tidak ada tanda bahaya & tanda penting
Penatalaksanaan
10 langkah menangani gizi buruk atau penanganan
Gizi Buruk secara umum
Mencegah dan mengatasi hipoglikemia.
Mencegah dan mengatasi hipotermia
Mencegah dan mengatasi dehidrasi.
Memperbaiki gangguan keseimbangan elektrolit.
Mengobati infeksi
Memperbaiki kekurangan mikronutrien.
Memberikan makanan pada fase stabilisasi (hari ke 1-7) dan
10 jam berikut
Teruskan pemberian F-75 setiap
2 jam
Catat tanda vital dan asupan
F75
Bila masih menyusui, berikan
ASI antara pemberian F-75
Berat badan
Suhu Tubuh (aksilla)
Tindakan
Menghangatkan tubuh
Pemberian cairan
Antibiotika sesuai umur
Pemeriksaan Fisik
Umum
Panjang Badan/Tinggi Badan
Dada (Thorax)
Perut (Abdomen)
Otot
Jaringan Lemak
Khusus
Pemeriksaan Mata dan kulit
Pemeriksaan telinga, hidung, dan tenggorokan
Tindakan
Vitamin A
Asam folat
Pengobatan penyakit penyulit
Stimulasi
Pemeriksaan
Berat badan
Tindakan
Makanan tumbuh kejar
Stimulasi
Pengobatan penyakit penyulit
Edukasi
TERIMA
KASIH