Anda di halaman 1dari 47

GIZI BURUK (KONDISI V)TIPE MARASMUS PADA

BRONKOPNEUMONIA

Slamet Wahid Kastury


N 111 14 077
Pembimbing Klinik
Dr. Effendy Salim, Sp.A

Pendahuluan
Gizi buruk merupakan masalah yang
menimbulkan dampak hambatan pada
pertumbuhan anak
Resiko paling buruk adalah pengaruh pada
pertumbuhan otak dan dilaporkan bahwa
pertumbuhan otak dan perkembangan
intelektual paling terganggu jika kekurangan gizi
terjadi pada masa pertumbuhan optimal
Gizi buruk lebih rentan pada penyakit akibat
menurunnya daya tahan tubuh, pertumbuhan
dan perkembangan yang tidak optimal, sampai
pada kematian yang akan menurunkan kualitas
generasi muda mendatang

Identitas Pasien

IDENTITAS
Nama
: An. BR
Umur
: 5 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal masuk : 15 Mei 2015
Keluhan Utama : Batuk

Anamnesis

Riwayat penyakit Sekarang


Pasien masuk dengan keluhan batuk berlendir (+)
berwarna putih sejak 2 minggu yang lalu. Sesak
napas terjadi saat pasien lagi batuk, demam
dirasakan naik dan turun sejak 3 hari yang lalu.
Demam turun setelah diberikan paracetamol
tetapi naik kembali. Anak juga mengalami keluhan
ada muntah (+) dan mual (+) setiap habis makan
lebih dari 5 kali sejak 1 hari sebelum masuk
rumah sakit. Muntah berisi makanan. nafsu makan
berkurang, buang air besar dan buang air kecil
biasa.

Riwayat Penyakit Sebelumnya


Pasien sering mengalami batuk
berulang sejak usia 5 bulan
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang
mengalami keluhan yang sama, dan
tidak ada riwayat alergi dalam
keluarga.

Riwayat Sosial Ekonomi : Menengah ke


bawah.

Riwayat Kebiasaan Lingkungan : Pasien


tinggal dirumah bersama kedua orangtuanya.
Ayah pasien adalah perokok aktif dirumah.

Riwayat Kehamilan dan Persalinan :


Pasien lahir di rumah sakit dengan lahir
spontan dengan usia kehamilan 8 bulan. Berat
badan lahir 3 kg dan panjang badan lahir lupa.

Riwayat Makanan :
ASI sejak lahir sampai 8 bulan.
susu formula sejak 9 bulan hingga sekarang.
Bubur Saring mulai dari usia + 6 bulan,
Bubur nasi mulai dari usia + 1 tahun,
Nasi mulai dari usia + 1 tahun 5 bulan sampai
sekarang ,
Nasi + Lauk Pauk porsi sedikit, pasien malas
makan. Biasanya sehari hanya 2 kali.
Riwayat Imunisasi : Imunisasi Lengkap.

PEMERIKSAAN FISIK

Kondisi Umum : Sakit Berat


Tingkat Kesadaran : Composmentis
Status Gizi : Gizi Buruk (<-3 SD)
Berat Badan : 11 kg
Tinggi Badan : 120 cm

Tanda Vital
Tekanan Darah : 90/60 mmHg
Nadi
: 116 kali/menit
Suhu
: 37,3C
Pernapasan : 32 kali/menit

Kulit
Tidak ada sianosis, turgor < 2 detik cepat
kembali, anemis (-), ikterik (-), lapisan
lemak di bawah kulit kurang.
Kepala
Bentuk normocephal, warna rambut merahkecoklatan, mudah dicabut. Wajah tampak
lemas, mata tidak anemis maupun ikterik,
rhinorrhea (-), otorrhea (-), tonsil T2/T2

Tenggorokan-Leher
terdapat pembesaran kelenjar getah bening

Paru-Paru
Inspeksi : retraksi (+), ekspansi paru
simetris bilateral.
Palpasi : Nyeri tekan (-), massa (-), Vocal
Fremitus (+),
meningkat.
Perkusi : sonor kanan dan kiri
Auskultasi : bunyi napas bronkovesikuler,
wheezing (-/-), ronkhi (+/+) .

Pemeriksaan Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tampak
Palpasi : Iktus kordis teraba pada SIC V

midclavicula sinistra
Perkusi : Batas jantung kesan normal, tidak

ada pembesaran
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II murni,
reguler, bising jantung (-).

Abdomen
Inspeksi
: permukaan cekung, lemas
Auskultasi : peristaltik kesan normal
Perkusi : timpani
Palpasi

: nyeri tekan (+) epigastrium,

Ekstremitas Atas
Akral hangat , tidak ada edema, terdapat
severe wasting, bahu terlihat kurus.
Ekstremitas Bawah
Akral hangat, tidak ada edema, ekstremitas
terlihat kurus terdapat (severe wasting).
Punggung : Skoliosis (-), Lordosis (-), Kifosis (-)
Otot : eutrofi (+)
Refleks : Refleks fisiologis n/n, Refleks
Patologis -/-

Pemeriksaan Tambahan
Pemeriksaaan Darah Laboratorium (Tanggal
15 Mei2015) :

WBC= 3,34 x 10^3uL


5.00 10.00 (L)
HB = 12,1 gr/dL
12.00 18.00 (N)
HCT = 38,8% 35.00 52.00 (N)
PLT = 367x 10^9/L 150.00 450.00 (N)
MCV= 88 fl 83.90 99.10 (N)
MCH= ` 31,2 pg 27.80 33.80 (N)

RESUME

Pasien anak laki-laki berusia 5 tahun masuk dengan


keluhan batuk sejak 2 minggu yang lalu. Sesak napas
terjadi saat pasien lagi batuk, demam dirasakan naik
dan turun sejak 3 hari yang lalu. Demam turun setelah
diberikan paracetamol tetapi naik kembali. Anak juga
mengalami keluhan. ada muntah (+) dan mual (+)
setiap habis makan lebih dari 5 kali sejak 1 hari
sebelum masuk rumah sakit. Muntah berisi makanan,
nafsu makan berkurang, buang air besar dan buang air
kecil biasa. Pasien sebelumnya sering mengalami
batuk berulang sejak usia 5 bulan. Pasien juga belum
mendapatkan imunisasi dasar yang lengkap.

RESUME

Pada pemeriksaan fisik, Kesadaran compos


mentis (+), berat badan 11 kg. Tinggi Badan
120 cm, dan Status Gizi adalah gizi buruk
(dibawah -3 SD). Dari tanda-tanda vital, TD :
90/60, N 116 kali/menit, Suhu : 37,3 0C dan
respirasi 32 x/menit. Lapisan lemak yang
berada pada bawah kulit terlihat kurang
(severe wasting). Tangan dan kaki juga
terlihat kurus, abdomen cekung. Dari
pemeriksaan thoraks auskultasi terdapat
rhonki +/+.

DIAGNOSIS KERJA:
Gizi Buruk Tipe Marasmus
Bronchopneumonia

ANJURAN PEMERIKSAAN
Foto Thorax

TERAPI :
IVFD D5% 16 tetes per menit
Inj. Ceftriaxone 2x 400 mg / IV
Inj. Dexametasone 3 x ampul
Paracetamol syrup 3 x 1 Cth
Puyer batuk 3 x 1
Elkana syrup 2 x 1 Cth

Follow up
17 Mei 2015
S Demam (-), Batuk (+), sesak berkurang
O Kondisi umum
N = 112 kali/menit
P = 29 kali/menit
R = 36,7 0C
Mata cekung -/-, anemis -/-, pernapasan cuping hidung
(-), bibir sianosis (-), retraksi subcosta (-), Rh +/+, Wh -/-. Edema tungkai (-)

A Gizi Buruk tipe Marasmus disertai Bronchopneumonia


P Lanjutkan pemberian F75 setiap 2 jam diselingi dengan makanan jadi
pada pasien diberikan 165 ml/2 jam.
IVFD D5% 16 tetes per menit
Inj. Ceftriaxone 2x 400 mg / IV
Inj. Dexametasone 3 x ampul
Paracetamol syrup 3 x 1 Cth
Puyer batuk 3 x 1
Elkana syrup 2 x 1 Cth

Vitamin B Kompleks 2 x 1 tab


Vitamin C 2 x 50 mg
Observasi TTV

18 Mei 2015
S : Demam (-), Batuk (+), frekuensi batuk berkurang
O :Kondisi umum:
N = 108 kali/menit
P = 26 kali/menit
R = 36,5 0C
Mata cekung -/-, anemis -/-, pernapasan cuping hidung (-), bibir
sianosis (-), retraksi subcosta (+), Rh +/+, Wh -/-. Edema
tungkai (-)
A:Gizi Buruk tipe Marasmus disertai Bronchopneumonia
P
Lanjutkan pemberian F100 setiap 4 jam diselingi dengan makanan
jadi pada pasien diberikan 165 ml/4 jam.
Inj. Ceftriaxone 400 mg/ 12 jam/ IV
Inj. Dexametasone 2 mg IV/8 jam
Puyer batuk 3 x 1
Observasi TTV
Rawat Jalan

Tatalaksana Gizi Buruk Rencana V/ fase stabilisasi ( tidak ada


syok, tidak ada letargi, tidak ada muntah/diare/dehidrasi)
Pemberian Vit. A 200.000 IU (1 kapsul merah).
50 ml glukosa/larutan gula pasir 10% oral
2 jam pertama berikan F75 setiap 30 menit, dari dosis
untuk 2 jam sesuai BB (observasi TTV/30 menit) jadi pada
pasien diberikan 30 ml/30 menit dalam 2 jam pertama.
10 jam berikutnya teruskan F75 setiap 2 jam (observasi
TTV/30 menit) jadi pada pasien diberikan 120 ml/2 jam dalam
10 jam berikutnya.
Kemudian lanjutkan pemberian menjadi setiap 3 jam dan jika
kondisi tetap membaik lanjutkan pemberian F75 menjadi
setiap 4 jam.
Diselingi pemberian makanan

DISKUSI
Status gizi yaitu keadaan kesehatan
individu-individu atau kelompok yang
ditentukan oleh derajat kebutuhan fisik
akan energi dan zat-zat gizi lain yang
diperoleh dari pangan dan makanan
yang dampak fisiknya diukur secara
antropometri

Gizi kurang dan gizi buruk adalah status


gizi yang didasarkan pada pengukuran
antropometri yang merupakan padanan
istilah underweight (gizi kurang) dan
severelyweight (gizi buruk)

GIZI BURUK

Kondisi seseorang yang


kekurangan nutrisi, atau
nutrisinya di bawah standar
rata-rata

Status gizi berdasarkan berat badan


menurut panjang badan atau berat
badan menurut tinggi badan dengan z
score ,-3 SD dan atau dengan tandatanda klinis

Gizi
Buru
k

Untuk mengukur status gizi pasien dapat dilakukan


dengan menggunakan grafik Z score. Grafik Z score
dapat dilihat pada gambar berikut:

KLASIFIKASI
Marasmus
Kekurangan
karbohidrat/kalori

Marasmuskwarshiorkor
Campuran,
kekurangan
keduanya

Statu
s Gizi
Kwarshiorkor
Kekurangan
protein

Marasmus
Gangguan gizi karena kekurangan

karbohidrat
Old man face
Tidak terlihat lemak dan otot dibawah kulit
Gangguan kulit
Gangguan pencernaan
Perut cekung
Sering rewel
Kulit keriput

Kwarshiorkor
Malnutrisi protein berat yang disebabkan oleh intake

protein yang inadekuat dengan intake karbohidrat yang


normal atau tinggi
Seperti anak yang gemuk
Edema pada punggung kaki sampai seluruh tubuh
Anak rewel
Apatis
Rambut tipis kemerahan, mudah tercabut
Wajah membulat dan sembab
Pembesaran hati
Kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas
dan berubah menjadi coklat kehitaman dan terkelupas

Marasmus-Kwarshiorkor
Gambaran klinis merupakan campuran dari

beberapa gejala klinis kwashiorkor dan


marasmus
Makanan sehari-hari tidak cukup
mengandung protein dan juga energi untuk
pertumbuhan yang normal

FAKTOR PENYEBAB
Kejadian gizi buruk disebabkan oleh 3 faktor utama yaitu:
Intake gizi seimbang yang rendah.
Hal ini disebabkan terbatasnya jumlah makanan yang
dikonsumsi atau makanannya tidak memenuhi unsur gizi
yang dibutuhkan karena alasan sosial dan ekonomi yaitu
kemiskinan.
Asuhan gizi yang tidak memadai.
Hal ini dapat terjadi ketidaktahuan orang tua atas
pemberian gizi yang baik bagi anak.
Penyakit infeksi.
Hal ini disebabkan oleh rusaknya beberapa fungsi organ
tubuh sehingga tidak bisa menyerap zat-zat makanan
secara baik.

Penentuan Status Gizi


STATUS GIZI

KLINIS

ANTROPOMETRI

Gizi Buruk

Tampak Sangat kurus


dan atau edema pada
kedua punggung kaki
sampai seluruh badan

<-3 SD

Gizi Kurang

Tampak kurus

-3 SD - <-2 SD

Gizi Baik

Tampak sehat

-2 SD 2 SD

Gizi Lebih

Tampak gemuk

Keterangan : SD = Standar Deviasi

> 2 SD

KONDISI PASIEN

Kondisi I
Syok
Letargi
Diare/muntah
Dehidrasi
Kondisi II
Letargi
Diare/muntah
Dehidrasi

Kondisi III
Diare/muntah
Dehidrasi
Kondisi IV
Letargi
Kondisi V
Tidak ada tanda bahaya & tanda penting

Penatalaksanaan
10 langkah menangani gizi buruk atau penanganan
Gizi Buruk secara umum
Mencegah dan mengatasi hipoglikemia.
Mencegah dan mengatasi hipotermia
Mencegah dan mengatasi dehidrasi.
Memperbaiki gangguan keseimbangan elektrolit.
Mengobati infeksi
Memperbaiki kekurangan mikronutrien.
Memberikan makanan pada fase stabilisasi (hari ke 1-7) dan

transisi (hari ke 8-14).


Memberikan makanan untuk tumbuh kejar pada fase rehabilitasi
(minggu ke 3-8).
Memberikan stimulasi untuk tumbuh kembang.
Mempersiapkan untuk tindak lanjut dirumah.

PEMBERIAN MAKANAN DAN CAIRAN


UNTUK STABILISASI
Rencana V
Berikan 50 ml glukosa/larutan gula
pasir 10%
Catat tanda vital
2 jam pertama
Berikan F-75 setiap 30 menit,
dari dosis 2 jam sesuai berat badan
Catat tanda vital dan asupan F75

10 jam berikut
Teruskan pemberian F-75 setiap
2 jam
Catat tanda vital dan asupan
F75
Bila masih menyusui, berikan
ASI antara pemberian F-75

Bila anak mendapat


menghabiskan sebagian besar
F75, ubah menjadi setiap 3 jam
Bila anak masih menyusui
berikan antara pemberian F75
Bila anak menghabiskan F75,
ubah pemberian menjadi setiap 4
jam
Bila anak mendapatkan ASI

PERAWATAN AWAL PADA FASE


STABILISASI
Pemeriksaan

Berat badan
Suhu Tubuh (aksilla)
Tindakan
Menghangatkan tubuh
Pemberian cairan
Antibiotika sesuai umur

PERAWATAN LANJUTAN PADA FASE


STABILISASI

Pemeriksaan Fisik
Umum
Panjang Badan/Tinggi Badan
Dada (Thorax)
Perut (Abdomen)
Otot
Jaringan Lemak
Khusus
Pemeriksaan Mata dan kulit
Pemeriksaan telinga, hidung, dan tenggorokan

Tindakan
Vitamin A
Asam folat
Pengobatan penyakit penyulit
Stimulasi

PERAWATAN LANJUTAN PADA FASE


TRANSISI

Pemeriksaan
Berat badan

Tindakan
Makanan tumbuh kejar
Stimulasi
Pengobatan penyakit penyulit

PERAWATAN LANJUTAN PADA FASE


REHABILITASI

Monitoring Tumbuh kembang


Makanan tumbuh kejar
Pengobatan penyakit penyulit
Persiapan ibu
Stimulasi

Kriteria Pemulangan pasien gizi


buruk
Kriteria pemulangan pasien gizi buruk sendiri
adalah sebagai berikut :
Selera makan sudah bagus, makanan yang
diberikan dapat dihabiskan.
Suhu tubuh berkisar 36,5 sampai 37,5 oC.
Tidak muntah atau diare.
Tidak edema.
Terdapat kenaikan berat badan 5 gr/kgBB/hari
selama 3 hari berturut-turut.
Status gizi telah keluar dari Gizi Buruk atau telah
berada pada Gizi kurang yakni (BB/TB .-3 SD)

Edukasi

Memberikan pengetahuan kepada


orang tua tentang :
Pengetahuan gizi
Melatih keataatan dalam pemberian
diet
Menjaga kebersihan diri dan
lingkungan

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai