Anda di halaman 1dari 8

Doa Nabi di Kala Galau, Resah, &

Perasaan Sedih Melanda


by mustikasari // 12 March 2013 // 7 Comments
Dalam kehidupan ini, terkadang seorang hamba didera berbagai derita. Tak jarang hatinya
dilanda beragam perasaan yang mengusik hati, menyiksa jiwa dan membuat hidupnya
menjadi keruh dan sempit. Ada tiga jenis perasaan yang mengganggu jiwa seorang manusia;
pertama huzn (kesedihan terhadap apa yang terjadi di masa lalu), kedua hamm (keresahan
lantaran kekhawatiran akan masa depan) dan ketiga ghamm (perasaan gundah saat
menghadapi kenyataan yang sulit yang tengah dihadapi sekarang).
Tiga perasaan ini tak bisa lenyap dari jiwa seseorang kecuali melalui ketulusan penuh untuk
kembali kepada Allah, kesempurnaan perasaan hina di hadapan-Nya, kerendahan hati kepadaNya, ketundukan dan kepasrahan terhadap perintah-Nya, percaya akan ketentuan-Nya,
mengenal-Nya dan mengenal nama-nama dan sifat-sifat-Nya, percaya kepada kitab-Nya,
selalu membaca dan merenungi serta mengamalkan segala kandungannya. Dengan itu semua
-bukan dengan yang lain segala kekacauan hati itu akan sirna, dada menjadi lapang, dan
kebahagiaan pun akan datang.
Dalam Musnad Ahmad dan Shahih Ibni Hibban serta lainnya, Abdullah bun Masud
meriwayatkan bahwa Nabi bersabda, Tidaklah seorang hamba mengucapkan doa berikut
(ini) tatkala ia didera keresahan atau kesedihan melainkan Allah pasti akan menghilangkan
keresahannya dan akan menggantikan kesedihannya dengan kegembiraan. Para Sahabat
bertanya, Wahai Rasulullah, sudah seharusnya kami mempelajari doa tersebut. Rasulullah
menjawab, Benar. Sudah seharusnya orang yang mendengarnya mau mempelajarinya.[1]
Doa yang dimaksud berbunyi:

Ya Allah, sungguh aku ini adalah hamba-Mu, anak dari hamba-Mu, anak dari hamba
perempuan-Mu, ubun-ubunku ada di tangan-Mu, ketentuan-Mu berlaku pada diriku,
keputusan-Mu adil terhadapku, Aku memohon kepada-Mu dengan semua nama yang
merupakan milik-Mu, nama yang engkau lekatkan sendiri untuk menamai diri-Mu, atau yang
Engkau ajarkan kepada seseorang di antara hamba-Mu, atau yang Engkau turunkan dalam
kitab-Mu, atau yang Engkau khususkan untuk diri-Mu dalam ilmu gaib di sisi-Mu, agar
engkau menjadikan al-Quran sebagai penyejuk hatiku, cahaya dadaku, penghilang
kesedihanku dan pelenyap keresahanku.[2]
Sudah selayaknya seorang Muslim mempelajari dan berupaya kuat untuk mengucapkannya
kala ditimpa kesedihan, keresahan maupun kegalauan. Dan hendaknya ia juga tahu bahwa
ungkapan-ungkapan doa tersebut hanya akan bermanfaat bila ia memahami maknanya,
merealisasikan tujuannya dan mengamalkan kandungannya. Berdoa dengan doa-doa yang
bersumber dari Nabi dan berdzikir dengan wirid yang disyariatkan tanpa ada pemahaman
terhadap maknanya dan tanpa mengejawantahkan kandungannya, tidak mendatangkan
pengaruh baik dan manfaat yang banyak. Doa ini memuat empat pilar yang agung. Tak ada
cara bagi seorang hamba untuk menggapai kebahagiaan dan melenyapkan keresahan,
kegalauan dan kesedihan kecuali dengan merealisasikannya.
Pilar pertama,
Merealisasikan ibadah hanya untuk Allah, merasa hina di hadapan-Nya, mengaku bahwa
dirinya adalah makhluk ciptaan-Nya sekaligus hamba-Nya, baik dirinya maupun kakek dan
nenek moyangnya, mulai dari bapak ibu kandungnya yang terdekat sampai berpangkal pada
Adam dan Hawa. Semua adalah hamba dari Allah. Dialah yang menciptakan mereka, Rabb
mereka, Penguasa mereka, yang menangani segala urusan mereka.
Di antara bentuk realisasi pengakuan-pengakuan di atas adalah konsistensi seorang hamba
dalam beribadah kepadaNya yang terwujud dalam rasa keterhinaan dan ketundukannya
kepada Allah, melaksanakan titah dan menjauhi laranganNya, selalu merasa butuh kepadaNya, berlindung kepada-Nya, meminta pertolongan kepada-Nya, tawakkal kepada-Nya,
meminta perlindungan kepada-Nya, dan agar hati tak bertaut pada selain-Nya, baik dalam hal
kecintaan, rasa takut, maupun pengharapan.

Pilar kedua,
hendaknya seorang hamba mengimani qadha dan qadar Allah. Juga meyakini apa yang
dikehendaki Allah pasti terjadi, sedang yang tidak dikehendaki-Nya tak akan terjadi.
Demikian pula bahwa tidak ada yang sanggup mengintervensi hukum Allah (merubah
ataupun membatalkannya), tak ada pula yang dapat menolak keputusan-Nya (Lihat QS
Fathir/35:2).
Karena itulah, dalam doa tersebut dinyatakan, Ubun-ubunku ada ditangan-Mu, ketentuanMu berlaku terhadapku, keputusan-Mu terhadapku adil semata. Ubun-ubun seorang hamba,
yakni kepada bagian depan, ada di tangan Allah. Allah memperlakukannya sekehendak-Nya;
juga memberi ketentuan terhadapnya sesuai dengan yang Dia kehendaki. Tak ada yang bisa
mencampuri ketentuan-Nya, tidak ada pula yang bisa menolak keputusan-Nya, tidak ada pula
yang bisa menolak keputusan-Nya. Maka dari itu, kehidupan seorang hamba, kematiannya,
kematiannya, kebahagiaannya, kesengsaraannya, kesehatannya, cobaan yang ia terima, semua
itu kembali pada Allah, tak ada sama sekali yang menjadi wewenang hamba.
Bila seorang hamba percaya bahwa ubun-ubunnya dan juga ubun-ubun semua hamba lainnya
ada di tangan Allah, Dia akan memperlakukan mereka sesuai dengan kehendak-Nya, maka
setelah itu ia tidaklah takut kepada sesama hamba, tidak menaruh harap pada mereka, tidak
memposisikan mereka sebagai pemilik dirinya, tidak menggantungkan asa dan harapannya
pada mereka. Ketika itu, barulah tauhid, tawakkal dan penghambaannya kepada Alllah benarbenar terwujud. (Lihat surat Hud 11:56)
Ungkapan dalam doa ketentuan-Mu berlaku atas diriku ini mencakup dua ketentuan;
ketentuan dalam agama dan ketentuan dalam agama dan ketentuan takdir berkenaan dengan
semesta. Dua ketentuan ini akan berlaku pada diri hamba, ia terima ataupun tolak. Hanya saja
ketentuan takdir tidak mungkin untuk dilawan. Sedangkan ketentuan agama terkadang
dilanggar oleh seorang hamba dan ia terancam mendapatkan hukuman siksa sesuai dengan
pelanggaran yang ia lakukan.
Ungkapan keputusan-Mu terhadapku adil semata, ini mencakup semua keputusan Allah
terhadap hamba-Nya dari segala sisi, baik sehat atau sakit, kaya atau miskin, rasa nikmat atau
rasa nyeri, hidup atau mati, mendapat siksa atau mendapat ampun; semua yang Allah
putuskan terhadap hamba itu adalah adil semata.
Pilar ketiga adalah hendaknya seorang hamba mempercayai nama-nama Allah yang indah
(asmaul husna) dan sifat-sifat-Nya yang agung yang terdapat dalam al-Quran dan Sunnah;
bertawassul kepada Allah dengan nama dan sifat-Nya. Ini sebagaimana firman Allah, Hanya
milik Allah asmaul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaul husna
itu (Qs al-Araf/7:180)
Semakin kuat seorang hamba mengenal Allah, nama dan sifat-Nya, maka ia akan semakin
takut kepada Allah, semakin besar merasakan pengawasan-Nya terhadap dirinya dan akan
semakin jauh dari kemaksiatan dan hal-hal yang Allah murkai.
Karena itulah, hal terbesar yang dapat mengusir rasa resah, sedih dan gelisah adalah kala
hamba mengenal Rabbnya, memenuhi hatinya dengan pengetahuan tentang Allah dan
bertawassul kepada-Nya dengan nama dan sifat-Nya. Karena itulah dalam doa tersebut
dinyatakan, aku memohon kepada-Mu dengan segenap nama milik-Mu yang Engkau
sandangkan pada diri-Mu, atau yang Engkau turunkan di kitab-Mu, atau Engkau ajarkan

pada seseorang dari sekalian hamba-Mu, atau yang Engkau simpan sendiri di ilmu gaib
yang ada pada sisi-Mu. Ini adalah wasilah kepada Allah yang paling Allah cintai.
Pilar keempat adalah memberikan perhatian pada al-Quranul Karim yang sama sekali tidak
mengandung kebatilan sedikit pun, yang memuat petunjuk, kesembuhan, kecukupan dan
keselamatan. Semakin besar perhatian seorang hamba pada al-Quran, baik dengan membaca,
menghafal, mengkaji dan merenungkannya, mengamalkan, dan mengejawantahkannya, ia
akan menggapai kebahagiaan, ketenangan, kelapangan dada, hilangnya resah, gelisah dan
kesedihan sesuai dengan tingkat perhatiannya terhadap Kitabullah.
Inilah empat pilar yang agung yang dipetik dari doa yang penuh berkah ini. Sudah
sepantasnya kita menghayatinya dan berupaya untuk mewujudkannya, agar kita bisa
menggapai janji mulia dan keutamaan agung ini berupa sirnanya keresahan yang berganti
dengan kebahagiaan dan jalan keluar. Diangkat dari at-Tabyin li Daawatil Mardha wal
Mushabin karya Syaikh Abdur Razzaq hlm. 40-45.
Catatan kaki:
[1]: Musnad Ahmad 1/391 (Ash-Shahihah no 199)
[2]: Mengenai penjelasan hadits ini lihat al-Fawaid karya Imam Ibnul Qayyim hlm. 44
*Tulisan ini disalin ulang dari artikel yang dimuat dalam majalah As-Sunnah Edisi 02/Thn.
XIV, Jumadil Awwal 1431 H, Mei 2010 M*
- See more at: http://jilbab.or.id/archives/1028-doa-nabi-di-kala-galau-resah-perasaan-sedihmelanda/#sthash.uzZ6JgX1.dpuf

AYAT QURAN UNTUK


MENGHILANGKAN RASA CEMAS DAN
GELISAH
by Fadhil ZA October 22, 2014
Oleh Fadhil ZA

Dalam kehidupan sehari hari kita sering

dilanda rasa cemas dan gelisah akibat tekanan hidup dan berbagai
masalah yang dihadapi. Kadangkala ada pula orang yang dilanda
kecemasan dan kekuatiran dengan penyebab yang tidak jelas dan tidak
diketahui. Orang yang selalu ingat dan bertawakal pada Allah insya Allah
tidak akan mengalami rasa cemas dan gelisah berlebihan dalam
menghadapi berbagai masalah . Mereka yakin akan pertolongan dan
lindungan Allah pada diri mereka. Mereka yakin dengan naungan dan
lindungan Allah tidak ada satu kekuatanpun yang dapat mencelakai dan
menghalahkan mereka.
Ayat tertentu yang dibaca berulang ulang dengan penuh keyakinan dapat
menghilangkan rasa gelisah, cemas dan ketakutan yang berlebihan.
Apalagi jika ayat itu ditadaburi dan diiringi dengan doa mohon
perlindungan dan pertolongan dari Allah. Berikut ini kami sampaikan
beberapa ayat Quran yang dapat menghilangkan rasa takut, cemas dan
gelisah yang berlebihan .
1. AT TAUBAH 51
00:00
00:00
DOWNLOAD
qul lan yushiibanaa illaa maa kataba allaahu lanaa huwa mawlaanaa waalaa
allaahi falyatawakkali almuminuuna
Katakanlah: Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah
ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah
orang-orang yang beriman harus bertawakal. (At Taubah 51

Bacaan Tadabbur:
Ya Allah , telah Kau ingatkan dalam QuranMu yang agung bahwa tidak
akan menimpa kami sesuatu melainkan apa yang telah Kau tetapkan dan
takdirkan bagi kami. Engkaulah pelindung kami, dan hanya pada
Engkaulah kami bertawakkal dan berserah diri.

Ya Allah tetapkan bagi kami berbagai keberuntungan dan kebaikan dari


sisiMu, jangan Kau tetapkan bagi kami berbagai bencana dan kesulitan.
Ya Allah apa saja kebaikan yang telah Kau tetapkan bagi kami tidak ada
satu kekuatanpun yang dapat menghalanginya. Ya Allah kami berlindung
dengan takdir dan kehendakMu dari berbagai bahaya dan kejahatan
sekalian mahlukMu yang ada dilangit dan bumi. Engkaulah pelindung
kami, hanya padaMulah kami bertawakkal dan berserah diri.
Perkenankanlah permohonan kami ini ya Allah Engkaulah sebaik baik
yang memperkenankan doa
Dengan membaca atau mendengarkan surat At taubah 51 beserta
tadabburnya diatas diharapkan akan muncul suatu keyakinan bahwa tidak
akan menimpa dirinya suatu bencana atau kesulitan tanpa izin dan
kehendak Allah. Dengan bersandar dan berserah diri pada Allah akan
muncul rasa aman dan nyaman dalam hati orang tersebut. Ia yakin
bahwa dirinya berada dalam naungan dan lindungan Allah.
1. ALI IMRAN 160
00:00
00:00
DOWNLOAD
in yanshurkumu allaahu falaa ghaaliba lakum wa-in yakhdzulkum faman dzaa
alladzii yanshurukum min badihi waalaa allaahi falyatawakkali almu/minuuna
Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan
kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka
siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu?
Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mumin bertawakkal. (Ali
Imran 160)

Bacaan Tadabbur:
Ya Allah, telah Kau ingatkan pada kami dalam QuranMu yang
agung ,bahwa Jika Engkau menolong kami, tidak ada satu
kekuatanpun yang dapat mengalahkan kami. Namun jika Engkau
meninggalkan kami maka tidak ada yang bisa menolong kami selain
Engkau. Ya Allah hanya pada Engkaulah kami bertawakal dan
berserah diri.
Ya Allah tolong kami untuk memahami peringatanMu ini , bahwa
jika Engkau menolong kami , maka tidak ada satu kekuatanpun
yang dapat mengalahkan kami. Jika Engkau meninggalkan kami,
tidak ada tempat kami berlindung selain Engkau.
Ya Allah tanamkan didalam hati kami keyakinan bahwa jika Engkau
menolong kami maka tidak ada satu kekuatanpun yang dapat

mengalahkan kami. Tolong kami mengatasi berbagai masalah yang


hadir dihadapan kami , tolong kami mengalahkan musuh musuh
kami. Engkaulah pelindung kami, hanya kepada engkaulah kami
bertawakkal dan berserah diri. Perkenankanlah permohonan kami
ini ya Allah, engkaulah sebaik baik yang memperkenankan doa.
Dengan membaca dan mendengarkan surat Ali Imran ayat 160 ini
serta mentadabburinya akan muncul keyakinan dalam diri
seseorang bahwa jika Allah menolongnya , maka tidak ada satu
kekuatanpun yang dapat mengalahkannya. Keyakinan ini akan
menghilangkan rasa cemas, kuatir dan was was terhadap ancaman
yang datang dari mana saja. Ia yakin dalam naungan dan lindungan
Allah tidak ada satu kekuatanpun yang dapat mencelakainya. Ia
yakin dengan pertolongan Allah ia bisa mengatasi berbagai masalah
yang hadir dihadapannya. Ia yakin bersama Allah tidak ada masalah
yang tidak bisa diatasi.

1. AL ANFAL 9-10
00:00
00:00
DOWNLOAD
idz tastaghiitsuuna rabbakum faistajaaba lakum annii mumiddukum bi-alfin mina
almalaa-ikati murdifiina
wamaa jaalahu allaahu illaa busyraa walitathma-inna bihi quluubukum wamaa
alnnashru illaa min indi allaahi inna allaaha aziizun hakiimun

9. (Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu


diperkenankan-Nya bagimu: Sesungguhnya Aku akan mendatangkan
bala bantuan kepada kamu dengan seribu malaikat yang datang berturutturut.
10. Dan Allah tidak menjadikannya (mengirim bala bantuan itu),
melainkan sebagai kabar gembira dan agar hatimu menjadi tenteram
karenanya. Dan kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Al Anfal 9-10)
Bacaan Tadabbur
Ya Allah telah Kau ingatkan pada kami dalam QuranMu yang agung
bahwa tatkala kami memohon pertolongan padaMu kemudian
Engkau
memperkenankannya,
sesungguhnya
Engkau
akan

mendatangkan balabantuan pada kami dengan 1000 malaikat yang


datang secara berturut turut. Engkau tidak mendatangkan bantuan
ini melainkan sebagai kabar gembira bagi kami dan untuk
menentramkan hati kami dengannya. Sesungguhnya kemenangan
itu hanyalah datang dari sisiMu. Engkau maha perkasa lagi maha
bijaksana.
Ya Allah tolong kami mengalahkan musuh kami dan mengatasi
berbagai masalah yang hadir dihadapi kami dengan bantuan
tentara malaikatMu yang datang dari segala penjuru langit dan
bumi. Ya Allah gembirakan dan tentramkan hati kami dengan
pertolongan tentara malaikat Mu itu. Ya Allah beri kami
kemenangan yang nyata dari sisiMu, tiadalah kemenangan itu
melainkan dengan izin dan kehedakMu Engkau maha perkasa dan
maha bijaksana. Perkenankanlah permohonan kami ini ya Allah.
Engkaulah sebaik baik yang memperkenankan doa.
Dengan membaca dan mendengarkan surat al Anfal 9-10 ini secara
berulang ulang dan mentaburinya , diharapkan akan muncul
keyakinan bahwa Allah akan mengirim 1000 malaikat yang datang
dari segala penjuru langit dan bumi untuk memberi pertolongan
mengatasi berbagai masalah yang sedang dihadapi. Keyakinan ini
akan menimbulkan rasa aman, nyaman dan tentram didalam hati
orang yang bersangkutan. Ia yakin bahwa ia tidak berjuan sendiri
dalam mengatasi masalahnya, tapi ada ribuan Malaikat
disekelilingnya yang selalu siap memberi pertolongan dan bantuan
baginya.
Untuk menghilangkan rasa cemas, gelisah dan takut yang
berlebihan dengarkan bacaan dan tadabbur ketiga ayat diatas
secara rutin setiap hari. Usahakan menghayati ketiga ayat tersebut.
Baca dengan diselingi pembacaan istigfar Astaghfirullah rabbal
baroyya(aku mohon ampun pada tuhan manusia) Astaghfirullah
minal ghothoyya..(aku mohon ampun dari segala dosa), sebagai
berikut dibawah ini
00:00
00:00
DOWNLOAD

Anda mungkin juga menyukai