BULU TANGKIS
Disusun Oleh :
Hermawan Andika
G0011107
I Kadek Ludi J
G0011109
G0011111
G0011113
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Surakarta
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bulu tangkis atau badminton adalah suatu olahraga raket yang dimainkan
oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang saling
berlawanan. Mirip dengan tenis, bulu tangkis bertujuan memukul bola permainan
("kok" atau "shuttlecock") melewati jaring agar jatuh di bidang permainan lawan
yang sudah ditentukan dan berusaha mencegah lawan melakukan hal yang sama.
Bulutangkis adalah cabang olahraga yang termasuk ke dalam kelompok
olahraga permainan. Bulu tangkis dapat dimainkan di dalam maupun di luar
ruangan, di atas lapangan yang dibatasi dengan garis-garis dalam ukuran panjang
dan lebar tertentu. Lapangan bulutangkis dibagi menjadi dua sama besar dan
dipisahkan oleh net yang tergantung di tiang net yang ditanam di pinggir
lapangan.
Olahraga bulu tangkis berasal dari india yang terkenal dengan nama Poona,
namun permainan ini tidak berkembang di India dan para perwira perang Inggris
membawa bulu tangkis ini ke Inggris dan untuk pertama kalinya dimainkan
secara resmi di kota badminton tempat kediaman Duke of Beaufort. Pada tahun
1934 didirikan IBF (International Badminton Federation). Ketika itu yang
menjadi anggota hanya beberapa negara yakni Inggris, Denmark, Perancis,
Irlandia, Netherland, Selandia Baru, dan Wales. Sedangkan ketua IBF yang
terpilih adalah Sir George Thomas dari Inggris. Tahun 1949 diadakan
pertandingan beregu putera untuk memperebutkan piala dari Sir George Thomas
yang kemudian terkenal dengan nama Thomas Cup. Dan pada tahun 1957
diadakan pertandingan beregu putri untuk memperebutkan piala yang diberikan
dari Ny. Betty Uber yang terkenal dengan nama Uber Cup. Thomas cup dan Uber
cup dilaksanakan 3 tahun sekali. Di Indonesia permainan bulu tangkis ini baru
dibentuk pada tangal 5 Mei 1951 dengan terbentuknya PBSI (Persatuan
Bulutangkis Seluruh Indonesia) dan pada tahun 1968 Indonesia untuk pertama
kalinya menjadi juara dunia tunggal putra melalui Rudi Hartono. Pada tanggal 24
September 2006, di Extraordinary General Meeting yang diadakan di Madrid
dibentuk nama baru dari IBF yakni BWF atau Badminton World Federation yang
berpusat di Kuala Lumpur, Malaysia yang telah diakui oleh IOC (International
Olympic Commitee). Saat ini BWF telah beranggotakan 176 Negara di dunia.
Bulutangkis merupakan salah satu olahraga yang terkenal di dunia yang
digemari dan diminati berbagai kelompok umur, berbagai tingkat keterampilan,
dan jenis kelamin. Baik pria maupun wanita dapat memainkan olahraga ini di
dalam atau di luar ruangan untuk rekreasi juga sebagai ajang persaingan. Untuk
dapat bermain bulutangkis dengan nyaman dibutuhkan berbagai macam
perlengkapan, diantaranya yaitu: raket, shuttlecock, kaos olahraga, celana
olahraga, sepatu olahraga, dan lain sebagainya. Ada lima partai yang biasa
dimainkan dalam bulu tangkis, yaitu; tunggal putra, tunggal putri, ganda putra,
ganda putri dan ganda campuran.
a. Jumlah nilai (skor) permainan ganda atau tunggal putra, terdiri atas 15 angka,
seperti yang telah ditentukan sebelumnya. Misalnya, dalam pertandingan
dengan nilai 15, bila kedua belah pihak telah mencapai angka 14 sama. Pihak
yang pertama kali memperoleh angka 14 dapat menambahkan nilai akhir
dengan 3 angka (dikenal dengan sebutan setting game). Jika pertandingan
telah ditetapkan (diset), maka nilai awal yang ditentukan dinamakan loveall. Pihak pertama yang mencapai angka 3 dinyatakan sebagai pemenang.
b. Jumlah skor pada pertandingan tunggal putri adalah 11 angka. Jika telah
dicapai angka 10-10 , maka pihak yang lebih dahulu mencapai angka 10
berhak menambah nilai tambahan akhir dengan 3 angka. Pihak yang pertama
mencapai 3 angka dinyatakan sebagai pemenang.
c. Kedua pihak yang bertanding memainkan tiga set pertandingan untuk
menentukan pemenang. Pemain yang mampu memenangkan lebih dahulu 2
set pertandingan (2 games) akan dinyatakan sebagai pemenang. Pemain akan
bertukar sisi lapangan (tempat) pada setiap akhir suatu game. Pada game
ketiga, pemain juga akan berpindah lapangan ketika nilai akhir mencapai :
1) Skor 8 pada pertandingan dengan 15 angka
2) Skor 6 pada pertandingan dengan 11 angka
3) Skor 11 pada sistem reli poin 21 angka
Aturan reli poin adalah 1 game terdiri atas 21 poin. Jika kedua pemain
mencapai poin 20-20, maka terjadilah deuce (yus). Pemenang dapat ditentukan
jika telah muncul selisih 2 poin (misalnya 22-20). Bila selisih masih 1 poin (2120), pemenang belum dapat ditentukan. Angka maksimal tiap game adalah 30.
Dengan demikian, jika terjadi poin 29-29, maka pemenangnya adalah pemain
yang terlebih dulu mencapai angka 30.
BAB II
PROGRAM LATIHAN FISIK
A. Program latihan fisik untuk tarung derajat
Meliputi :
1. Pemanasan (Warming up)
2. Materi inti pelatihan
3. Pendinginan (Warming down/ Cooling down )
1. Pemanasan (Warming-up) Tarung Derajat
Pemanasan (warming-up) adalah kegiatan awal untuk mempersiapkan
organ tubuh seperti jantung, paru-paru, otot, tulang dan syaraf sebagai
aktifitas olahraga. Tujuannya yaitu untuk menaikkan tempratur suhu tubuh
pemanasan
dalam
bentuk
gerakan
ringan
yang
bersifat
bawah (tegak).
Kaki buka lebar, tangan dibelakang kepala, patahkan badan
(lemaskan pinggul).
Ganti kaki kanan di depan, lanjutkan gerakan sama.
3) Gerakan Bahu
4) Gerakan Selangkangan
Lipat kaki kiri simpan diatas paha kanan, kaki kiri masih
diluruskan, kemudian cium lutut, hitungan keempat tahan,
lakukan bergantian (ganti kaki).
yang
kena
lantai),
tangan
direntangkan,
badan
Push-up
(lakukan
15-20
hitungan)
dilakukan
jari
Maju kaki kiri hadap kanan kibas dalam tangan kiri, pukulan
punggung tangan kiri ke arah muka.
Maju kaki hadap kiri kibas dalam tangan kanan, sikutkan tangan
kanan ke arah muka.
Maju kaki kiri hadap kanan kibas dalam tangan kiri, sikutkan
tangan kiri ke arah muka..
Maju kaki hadap kiri kibas dalam tangan kanan, hadap kiri
pukulan cepat beruntun (tangan kanan lalu kiri) arah ulu hati.
Maju kaki kiri hadap kanan kibas dalam tangan kiri, hadap
kanan pukulan cepat beruntun (tangan kiri lalu kanan) arah ulu
hati.
Maju kaki hadap kiri kibas dalam tangan kanan, kaki kiri geser
(badan memutar ke arah kiri) sikutkan tangan kiri ke arah
kepala bagian belakang.
Maju kaki kiri hadap kanan kibas dalam tangan kiri, kaki kanan
geser (badan memutar ke arah kanan) sikutkan tangan kanan ke
arah kepala bagian belakang.
2) Teknik kaki;
Jurus wajib yang merupakan seni rangkaian gerak lanjutan dasar untuk
kurata dua adalah: (1) diawali dengan kerapihan sikap, (2)
penghormatan, (3) aba-aba mulai drajat satu.
1)
2)
3)
Hadap kiri,
4)
5)
6)
Tarik tangan kiri simpan disamping dada, tarik kaki kanan hingga
rapat, balikkan badan kearah belakang, buka kaki kanan hingga ke
posisi siaga silang (kaki kanan didepan), Kibas luar tangan kiri.
7)
8)
Hadap kiri.
9)
Tarik tangan kanan simpan disamping dada, tarik kaki kiri hingga
rapat, balikkan badan kearah kiri, buka/geser kaki kiri ke depan
hingga ke posisi siaga silang (kaki kiri didepan), Kibas luar tangan
kanan.
kiri),
dorong
hingga
keposisi
di
depan
muka,
26) Maju (hingga posisi kaki kanan sejajar dengan kaki kiri/posisi
siaga ditempat) pukulan sentak bawah tangan kiri dan kanan (pada
saat memukul kedua kaki tidak digeser/tetap sejajar ke depan).
27) Pernapasan.
khas,
yaitu:
Kekuatan,
kecepatan,
ketepatan,
2) Tendangan
c.
Drop tangan depan muka tangan kiri, pukulan cepat beruntun dua
2)
kali.
Drop tangan depan muka tangan kanan, pukulan cepat beruntun
3)
dua kali.
Drop kaki kiri, maju tendangan lurus kaki kanan, pukulan cepat
beruntun dua kali.
4)
Drop kaki kanan, maju tendangan lurus kaki kiri, pukulan cepat
5)
6)
7)
8)
9)
dua kali.
Kibas tangan kiri (teknik dua gerak), pukulan cepat beruntun
dua kali.
Drop kaki kiri, tendangan lingkar dalam kaki kanan,
Drop kaki kanan, tendangan menyamping kaki kiri.
kiri.
Drop kaki kanan (tulang kering), tendangan belakang kaki kiri.
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
2)
3)
4)
5)
Kibas dalam tangan kanan, putar kearah kiri sikut samping tangan
kiri arah tengkuk (orang pertama).
6)
7)
Kibas dalam tangan kanan, putar kearah kiri sikut samping tangan
kiri arah tengkuk (orang pertama).
8)
9)
16) Kibas luar angan kanan, kibas dalam tangan kiri arah punggung
lawan, sapokan kaki kiri kearah kaki kanan lawan/Jatuhan Dada.
d. Teknik Menghadapi Senjata Genggam
e. Rangkaian Gerak Bertahan Menyerang (RANGER)
C. Pelemasan (Colling Down)
Posisi berdiri siaga dasar. Langkahkan kaki kanan ke depan, kedua
tangan angkat ke atas lalu rentangkan badan lemaskan dan busungkan dada
kedepan pada saat itu tarik napas dalam-dalam melalui hidung, kemudian tarik
kaki kanan kembali sejajar jatuhkan kedua tangan pada saat itu buang nafas
melalui mulut. Lakukan gerakan ini bergantian (ganti kaki).
Bentuk pelemasan yang lain bisa juga dilakukan dengan cara
gerakannya hampir sama seperti pemanasan (warming-up) peregangan statis
urutan no.1-3 dan gerakan cara dinamis gerakan no. 1-5, namun peregangan
dengan gerakan tidak maksimal/rilex (gerakan yang kontraksi tidak ada).
Perlu dipahami, saat gerakan membuka ambil napas, tahan pada gerakan
pelan-pelan menutup, lalu lepaskan napas melalui hidung. Posisinya bisa pada
saat berdiri, jongkok, duduk dan tidur dilantai.
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Tarung derajat merupakan salah satu cabang olah raga yang mengandalkan
kekuatan, kecepatan, ketepatan, keberanian, dan keuletan pada sistem ketahanan
dan pertahanan diri yang agresif dan dinamis pada bentuk-bentuk gerakan
pukulan, tendangan, tangkisan, bantingan, kuncian, hindaran dan gerakan anggota
tubuh penting lainnya yang terpola pada teknik, taktik, dan strategi bertahan dan
menyerang yang praktis dan efektif bagi suatu ilmu olahraga seni beladiri.
B. SARAN
1. Perlu dilakukannya sosialisasi mengenai olahraga tarung derajat, agar semakin
dikenal dan diminati di kalangan masyarakat.
2. Perlu dikembangkannya olahraga tarung derajat dalam pendidikan anak
sekolah, baik tingkat SD, SMP,dan SMA melalui pelajaran Pendidikan jasmani
ataupun melalui kegiatan ekstrakulikuler.
3. Perlu dukungan pemerintah untuk pengembangan olahraga tarung derajat di
tingkat nasional dan internasional.
Latihan Pendinginan
Latihan ini dilakukan setelah program latihan selesai dilaksanakan sebagai upaya agar
bagian otot yang bekerja berat tadi kembali pada posisi rileks dan tidak kaku. Bentuk
latihannya adalah senam dan gerakan meregang. Kualitas latihan meregang,
khususnya untuk otot besar seperti paha belakang dan depan, pinggang, punggung,
otot lengan, bahu, dada, dan berbagai persendian tubuh, harus dicermati betul.
Lakukan gerakan pendinginan ini dengan benar,
Daftar Pustaka
Azhary MF. 2012. Bela Diri Tarung Derajat Ciptaan Anak Bangsa. Jakarta: Thesis
Universitas Binus.
Drajat, A. 2003. Tarung Derajat Pribadi Mandiri. Penataran dan Pelatihan Tarung
Derajat Tingkat Pelatihan Pengda Kodrat Se- Indonesia. Bandung
Derajat. 2004. Pelatihan Pelatihan Dasar Tarung Derajat Tingkat Nasional.
Palembang 6-7 September 2004.
Derajat. 2003. Penataran dan Pelatihan Tarung Derajat Tingkat Pelatihan Pengda
Kodrat Se Indonesia. Bandung 3-14 Agustus 2003.
Derajat. 2008. Pelaksanaan Kegiatan perguruan Pusat Tarung Derajat Dengan
Pengurus Provinsi Kodrat Nanggroe Aceh Darussalam. Banda Aceh 24-26
November 2008.
Forum Tarung Derajat. 2010. History Tarung Derajat. [Online]. Tersedia:
http://www.tarungderajat-aaboxer.com/history.php [6 desember 2014]
Harsuki. 2003. Perkembangan Olahraga Terkini Kajian Para Pakar. Jakarat. PT Raja
Grafindo Persada.
Hertiani R. 2012. Kaderisasi kepemimpinan tarung derajat dan fungsinya dalam
peningkatan prestasi anggota (studi kasus keluarga olahraga tarung derajat).
Jakarta: Universitas Pendidikan Indonesia.
Rachmawan R dan Sulistijowati M. 2013. Metafora tema tarung dalam perancangan
pusat pelatihan beladiri tarung derajat. Jurnal Teknik Pomits. 2(2): 1-4
Sajoto M. 1988. Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta. Dapartemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Suharto dkk. 2003. Ketahuilah Tingkat Kebugaran Jasmani Anda. Jakarta.
Dapartemen Pendidikan Nasional Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani