Anda di halaman 1dari 30

TUGAS BLOK KEDOKTERAN OLAHRAGA

BULU TANGKIS

Disusun Oleh :
Hermawan Andika

G0011107

I Kadek Ludi J

G0011109

I Nyoman Surya Ari W

G0011111

Ida Bagus Ananta W

G0011113

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Surakarta
2014

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bulu tangkis atau badminton adalah suatu olahraga raket yang dimainkan
oleh dua orang (untuk tunggal) atau dua pasangan (untuk ganda) yang saling
berlawanan. Mirip dengan tenis, bulu tangkis bertujuan memukul bola permainan
("kok" atau "shuttlecock") melewati jaring agar jatuh di bidang permainan lawan
yang sudah ditentukan dan berusaha mencegah lawan melakukan hal yang sama.
Bulutangkis adalah cabang olahraga yang termasuk ke dalam kelompok
olahraga permainan. Bulu tangkis dapat dimainkan di dalam maupun di luar
ruangan, di atas lapangan yang dibatasi dengan garis-garis dalam ukuran panjang
dan lebar tertentu. Lapangan bulutangkis dibagi menjadi dua sama besar dan
dipisahkan oleh net yang tergantung di tiang net yang ditanam di pinggir
lapangan.
Olahraga bulu tangkis berasal dari india yang terkenal dengan nama Poona,
namun permainan ini tidak berkembang di India dan para perwira perang Inggris
membawa bulu tangkis ini ke Inggris dan untuk pertama kalinya dimainkan
secara resmi di kota badminton tempat kediaman Duke of Beaufort. Pada tahun
1934 didirikan IBF (International Badminton Federation). Ketika itu yang
menjadi anggota hanya beberapa negara yakni Inggris, Denmark, Perancis,
Irlandia, Netherland, Selandia Baru, dan Wales. Sedangkan ketua IBF yang

terpilih adalah Sir George Thomas dari Inggris. Tahun 1949 diadakan
pertandingan beregu putera untuk memperebutkan piala dari Sir George Thomas
yang kemudian terkenal dengan nama Thomas Cup. Dan pada tahun 1957
diadakan pertandingan beregu putri untuk memperebutkan piala yang diberikan
dari Ny. Betty Uber yang terkenal dengan nama Uber Cup. Thomas cup dan Uber
cup dilaksanakan 3 tahun sekali. Di Indonesia permainan bulu tangkis ini baru
dibentuk pada tangal 5 Mei 1951 dengan terbentuknya PBSI (Persatuan
Bulutangkis Seluruh Indonesia) dan pada tahun 1968 Indonesia untuk pertama
kalinya menjadi juara dunia tunggal putra melalui Rudi Hartono. Pada tanggal 24
September 2006, di Extraordinary General Meeting yang diadakan di Madrid
dibentuk nama baru dari IBF yakni BWF atau Badminton World Federation yang
berpusat di Kuala Lumpur, Malaysia yang telah diakui oleh IOC (International
Olympic Commitee). Saat ini BWF telah beranggotakan 176 Negara di dunia.
Bulutangkis merupakan salah satu olahraga yang terkenal di dunia yang
digemari dan diminati berbagai kelompok umur, berbagai tingkat keterampilan,
dan jenis kelamin. Baik pria maupun wanita dapat memainkan olahraga ini di
dalam atau di luar ruangan untuk rekreasi juga sebagai ajang persaingan. Untuk
dapat bermain bulutangkis dengan nyaman dibutuhkan berbagai macam
perlengkapan, diantaranya yaitu: raket, shuttlecock, kaos olahraga, celana
olahraga, sepatu olahraga, dan lain sebagainya. Ada lima partai yang biasa
dimainkan dalam bulu tangkis, yaitu; tunggal putra, tunggal putri, ganda putra,
ganda putri dan ganda campuran.

Lapangan bulu tangkis berbentuk persegi panjang dan mempunyai ukuran


seperti terlihat pada gambar 1

Gambar 1. Lapangan Bulutangkis


Garis-garis yang ada mempunyai ketebalan 40 mm dan harus berwarna
kontras terhadap warna lapangan. Warna yang disarankan untuk garis adalah
putih atau kuning. Permukaan lapangan disarankan terbuat dari kayu atau bahan
sintetis yg lunak. Permukaan lapangan yang terbuat dari beton atau bahan sintetik
yang keras sangat tidak dianjurkan karena dapat mengakibatkan cedera pada
pemain. Jaring setinggi 1,55 m berada tepat di tengah lapangan. Jaring harus
berwarna gelap kecuali bibir jaring yang mempunyai ketebalan 75 mm harus
berwarna putih.
Pada olahraga ini terdapat beberapa macam penilaian :

a. Jumlah nilai (skor) permainan ganda atau tunggal putra, terdiri atas 15 angka,
seperti yang telah ditentukan sebelumnya. Misalnya, dalam pertandingan
dengan nilai 15, bila kedua belah pihak telah mencapai angka 14 sama. Pihak
yang pertama kali memperoleh angka 14 dapat menambahkan nilai akhir
dengan 3 angka (dikenal dengan sebutan setting game). Jika pertandingan
telah ditetapkan (diset), maka nilai awal yang ditentukan dinamakan loveall. Pihak pertama yang mencapai angka 3 dinyatakan sebagai pemenang.
b. Jumlah skor pada pertandingan tunggal putri adalah 11 angka. Jika telah
dicapai angka 10-10 , maka pihak yang lebih dahulu mencapai angka 10
berhak menambah nilai tambahan akhir dengan 3 angka. Pihak yang pertama
mencapai 3 angka dinyatakan sebagai pemenang.
c. Kedua pihak yang bertanding memainkan tiga set pertandingan untuk
menentukan pemenang. Pemain yang mampu memenangkan lebih dahulu 2
set pertandingan (2 games) akan dinyatakan sebagai pemenang. Pemain akan
bertukar sisi lapangan (tempat) pada setiap akhir suatu game. Pada game
ketiga, pemain juga akan berpindah lapangan ketika nilai akhir mencapai :
1) Skor 8 pada pertandingan dengan 15 angka
2) Skor 6 pada pertandingan dengan 11 angka
3) Skor 11 pada sistem reli poin 21 angka
Aturan reli poin adalah 1 game terdiri atas 21 poin. Jika kedua pemain
mencapai poin 20-20, maka terjadilah deuce (yus). Pemenang dapat ditentukan
jika telah muncul selisih 2 poin (misalnya 22-20). Bila selisih masih 1 poin (2120), pemenang belum dapat ditentukan. Angka maksimal tiap game adalah 30.
Dengan demikian, jika terjadi poin 29-29, maka pemenangnya adalah pemain
yang terlebih dulu mencapai angka 30.

B. Teknik Dasar Permainan Bulu Tangkis


1. Cara Memegang Raket
Pegangan raket ada tiga macam, yaitu:
a. Pegangan forehand (pegangan dasar)
Pegangan ini dapat di peroleh dengan cara mendirkan raket yang sisinya
tegak dengan lantai Pegangan ini hampir sama dengan posisi tangan
sedang bersalaman.
b. Pegangan backhand
Pegangan ini dapat di peroleh dengan jalan memutar seperempat ke kanan
dari pegangan forehand.
c. Pegangan pukul kasur/Amerika
Cara pegangan ini adalah mula-mula raket diletakkan secara mendatar di
atas lantai. Kemudian ambil dan peganglah raket pada pegangannya,
sehingga bagian tangan antar ibu jari dan jaritelunjuk menempel pada
bagian permukaan yang lebar.
2. Teknik Pukulan
Teknik pukulan adalah cara-cara melakukan pukulan pada permainan
bulutangkis dengan tujuan menerbangkan shuttlecock ke lapanagn lawan.
Terdapat macam-macam teknik dasar pukulan dalam permainan bulutangkis,
yaitu:
a. Pukulan Servis
Pukulan servis merupakan pukulan dengan raket untuk menerbangkan
shuttlecock ke bidang lapangan lawan secara diagonal dan bertujuan
sebagai permulaan permainan. Macam-macam pukulan servis, yaitu:
Pukulan servis pendek, Pukulan servis panjang, Pukulan servis mendatar
dan Pukulan servis cambuk
b. Pukulan Lob

Pukulan lob adalah pukulan dalam permainan bulutangkis yang bertujuan


untuk menerbangkan shuttlecock setinggi mungkin mengarah jauh ke
belakang garis lapangan lawan. Pukulan lob dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu:
1). Overhead lob, yaitu pukulan lob yang dilakukan dari atas kepala
dengan cara menerbangkan shuttlecock melambung ke arah belakang.
2). Underhand lob, yaitu pukulan lob yang dilakukan dari bawah dengan
cara memukul shuttlecock yang berada di bawah badan dan di
lambungkan tinggi ke belakang.
Permainan bulutangkis sarat dengan berbagai kemampuan dan keterampilan
gerak yang kompleks. Sepintas lalu dapat diamati bahwa pemain harus
melakukan gerakan-gerakan seperti lari cepat, berhenti dengan tiba-tiba dan
segera bergerak lagi, gerak meloncat, menjangkau, memutar badan dengan cepat,
melakukan langkah lebar tanpa pernah kehilangan keseimbangan tubuh.
Gerakan-gerakan ini harus dilakukan berulang-ulang dan dalam tempo lama,
selama pertandingan berlangsung. Akibat proses gerakan itu akan menghasilkan
''kelelahan'', yang akan berpengaruh langsung pada kerja jantung, paru-paru,
sistem peredaran darah, pernapasan, kerja otot, danpersendian tubuh. Karena itu,
pebulutangkis sangat penting memiliki derajat kondisi fisik prima. Melalui
proses pelatihan fisik yang terprogram baik, faktor-faktor tersebut dapat dikuasai.
Dengan kata lain pebulutangkis harus memiliki kualitas kebugaran jasmani yang
prima. Ini akan berdampak positif pada kebugaran mental, psikis, yang akhirnya
berpengaruh langsung pada penampilan teknik bermain.

Itulah sebabnya pebulutangkis sangat membutuhkan kualitas kekuatan, daya


tahan, fleksibilitas, kecepatan, agilitas, dan koordinasi gerak yang baik. Aspekaspek tersebut sangat dibutuhkan agar mampu bergerak dan bereaksi untuk
menjelajahi setiap sudut lapangan selama pertandingan.

Pedoman Praktis Bermain Bulutangkis Dan Prinsip Pelatihan Fisik (2011).


http://www.bulutangkis.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=7174.
Bulu tangkis (2014). http://id.wikipedia.org/wiki/Bulu_tangkis
Organization overview of BWF (2014). http://www.bwfbadminton.org/page.aspx?
id=15367

BAB II
PROGRAM LATIHAN FISIK
A. Program latihan fisik untuk tarung derajat
Meliputi :
1. Pemanasan (Warming up)
2. Materi inti pelatihan
3. Pendinginan (Warming down/ Cooling down )
1. Pemanasan (Warming-up) Tarung Derajat
Pemanasan (warming-up) adalah kegiatan awal untuk mempersiapkan
organ tubuh seperti jantung, paru-paru, otot, tulang dan syaraf sebagai
aktifitas olahraga. Tujuannya yaitu untuk menaikkan tempratur suhu tubuh

sebelum materi inti, mengatasi terjadinya cedera, dan untuk meningkatkan


prestasi.
Secara umum pemanasan dikenal dua macam, pertama disebut
pemanasan peregangan (stretching) dan menekan (tighten) yang bersifat
statis/isometrik waktunya antara 10-30 detik atau 4 sampai 10 hitungan.
Kedua

pemanasan

dalam

bentuk

gerakan

ringan

yang

bersifat

dinamis/isotonic. Secara sistematis kedua macam bentuk pemanasan


tersebut dipaparkan sebagai berikut :
a. Pemanasan Peregangan (stretching) atau bersifat statis
1) Peregangan Bagian kepala
Tundukkan kepala, kedua tangan menekan.
Angkat kepala, satu tangan mengangkat kepala ke atas
Tengokan kepala ke arah kiri, tangan kanan menekan dagu ke
arah kiri.
Tengokan kepala ke arah kanan, tangan kiri menekan dagu ke
arah kanan.
Jatuhkan kepala ke kiri, tangan kiri menekan kepala ke arah kiri.
Jatuhkan kepala ke kanan, tangan kanan menekan kepala ke arah
kanan.
2) Peregangan Bagian Tangan
Lipat kedua telapak tangan bersamaan ke arah depan.

Lipat kedua telapak tangan bersamaan ke arah atas, kaki


dijinjitkan.

3) Peregangan Bagian Kaki


Kaki buka lebar, tangan dibelakang kepala, jatuhkan badan ke

bawah (tegak).
Kaki buka lebar, tangan dibelakang kepala, patahkan badan

kekiri dan ke kanan.


Kaki kiri ke depan, kaki kanan dibelakang tekan badan ke depan

(lemaskan pinggul).
Ganti kaki kanan di depan, lanjutkan gerakan sama.

b. Pemanasan bersifat dinamis


1) Gerakan Kaki dilakukan di tempat.
Lari-lari biasa.
Lari-lari angkat lutut.
Lari-lari tumid menyentuh paha bagian belakang.
Loncat-loncat buka kaki ke depan belakang.
Loncat-loncat buka kaki ke samping, tangan ditepukan.
2) Gerakan Kepala

Anggukan ke bawah dua kali, ke atas dua kali.

Tengokan ke kiri dua kali, ke kanan dua kali.

Jatuhkan ke kiri dua kali, ke kanan dua kali.

3) Gerakan Bahu

Sikutkan kedua tangan ke belakang dua kali kemudian


rentangkan/luruskan dua kali.

Tangan kanan di atas dan kiri di bawah ayunkan ke belakang


dua kali bergantian.

Tangan bentuk huruf S (tangan kanan di atas) gerakkan ke


samping dua kali bergantian.

Kedua tangan lurus ke depan lalu ayunkan ke depan kemudian


ke belakang.

Kedua tangan direntangkan ke samping, putar arah depan


dengan gerakan lambat.

Kedua tangan direntangkan ke samping, putar arah belakang


dengan gerakan lambat.

4) Gerakan Selangkangan

Kaki dibuka ke samping posisi telapak sejajar dengan badan


tegak, tekan-tekan ke bawah hitungan keempat tahan (posisi
tangan direntangkan dibelakang tumit, pandangan lihat ke
depan).

Posisi siaga dasar, taruk kaki kanan ke belakang (kaki kiri


didepan lutut ditekuk, kaki kanan dibelakang lutut diluruskan,
kedua telapak kaki diluruskan ke depan, posisi tangan kanan
memegang pinggul lalu lemaskan/tekan pinggul kearah depan.
Hitungan keempat tahan, lakukan kaki didepan bergantian.

Kedua tangan dibelakang kepala, kaki dibuka ke samping


kedua telapak kaki sejajar, tekan jatuhkan badan kesamping
kiri dan kanan bergantian dua kali (posisi telapak kaki kena
tanah).

Kedua tangan dibelakang kepala, kaki dibuka ke samping,


tekan badan kesamping kiri dan kanan bergantian dua kali
(posisi kaki hanya tumit kanan ke lantai, jari kaki ke atas).

Gerakan kombinasi, posisi kembali ke siaga dasar.

Hitungan satu kenakan kedua telapak tangan ke lantai (lutut


harus lurus), hitungan dua lakukan jongkok, posisi tangan
rentangkan kedepan. Hitungan tiga angkat badan lutut kembali
diluruskan kedua telapak tangan kembali menyentuh lantai,
hitungan empat lemaskan badan ke belakang pandangan ke
arah belakang, posisi kedua tangan memegang pinggang.

5) Gerakan Posisi Duduk

Kedua kaki diluruskan ke depan dan dirapatkan jari kaki


dilentikkan dan menghadap ke atas (hanya tumit yang kena
lantai), tangan diluruskan dan badan dibungkukkan, sambil
cium lutut (hitungan keempat tahan).

Lipat kaki kiri simpan diatas paha kanan, kaki kiri masih
diluruskan, kemudian cium lutut, hitungan keempat tahan,
lakukan bergantian (ganti kaki).

Kaki kiri dilipat di depan selangkangan kaki kanan diluruskan,


kemudian telapak kaki sejajar kedepan jari kaki dilentikkan,
tangan dibelakang kepala, gerakan badan kesamping kanan
(minimal kenakan sikut ke kaki) hitungan keempat tahan,
lakukan bergantian (ganti kaki).

Kedua kaki dibuka selebar mungkin jari kaki dilentikan dan


menghadap ke atas (hanya tumit yang kena lantai), tangan
direntangkan, badan dibungkukan ke depan, dada dikenakan
kelantai, hitungan empat tahan.Kedua kaki dibuka selebar
mungkin jari kaki dilentikan dan menghadap ke atas (hanya
tumit

yang

kena

lantai),

tangan

direntangkan,

badan

dibungkukan ke depan, dada dikenakan kelantai, hitungan


empat tahan.
6) Gerakan Posisi Jongkok

Tangan dibuka selebar bahu simpan dilantai, kaki kanan


diluruskan kebelakang kaki kiri ditekuk, lakukan gerakan
seperti berlari (tarik bergantian), posisi badan tegak ke
atas/dibusungkan pandangan ke depan.

Tangan dibuka selebar bahu simpan dilantai, kedua kaki


ditekuk kemudian diluruskan kebelakang, tarik kembali ke
posisi semula, lalu kembali kesamping depan dan belakang,
posisi badan tegak ke atas/dibusungkan pandangan ke depan.

Tangan dibuka selebar bahu simpan dilantai, kedua kaki


ditekuk ke depan, hitungan satu luruskan kedua kaki dibawa
kebelakang, hitungan berikutnya tarik kembali kedepan,
hitungan tiga diluruskan kembali kaki dengan kedua kaki
dibuka selebar mungkin ke samping.

7) Gerakan Ayunan Kaki (posisi berdiri siaga dasar)

Ayun kaki kanan ke depan setinggi mungkin usahakan sampai


kena ke badan kita kita (posisi kaki yang diayunkan lututnya
benar-benar lurus). Lakukan bergantian (ganti kaki).

Ayun kaki kanan ke depan setinggi mungkin (posisi kaki yang


diayunkan lututnya benar-benar lurus). Lakukan bergantian
(ganti kaki).

Ayun kaki kanan ke depan setinggi mungkin (posisi kaki yang


diayunkan lututnya benar-benar lurus). Lakukan bergantian
(ganti kaki).

Split depan, lakukan dalam keadaan jongkok lalu kaki kanan


pelan-pelan luruskan kebelakang, diharapkan kedua kaki bisa
diluruskan semaksimal mungkin. Posisi badan tegak dan
kedua tangan berada diantara kaki kita (memegang lantai).
Tekan pelan-pelan hitungan keempat tahan dan cium lutut.
Lakukan bergantian (ganti kaki).

Split samping, lakukan dalam keadaan jongkok lalu buka


kedua kaki pelan-pelan kesamping, diharapkan kedua kaki
bisa diluruskan semaksimal mungkin. Posisi badan tegak
tangan dipinggang.

8) Pembentukan dan Kekuatan Tubuh

Posisi Push-up. : posisi dalam keadaan siap untuk pus-up,


bukaan tangan selebar bahu lurus jari dikepalkan, badan serta
kaki lurus dan pandangan ke depan, lalu tahan. Lakukan 4
kali 8-10 hitungan.

Push-up

(lakukan

15-20

hitungan)

dilakukan

jari

dikepalkan, cara pelan-pelan. Pada saat ke bawah badan dan


kaki tetap sejajar dan tidak menyentuh lantai, pada saat di

atas tangan/sikut benar-benar diluruskan dan posisi badan


kaki masih tetap sejajar dan pandangan lurus kedepan.

Sit-up (lakukan 15-20 hitungan).: posisi sit-up, bukaan kaki


selebar bahu, lutut ditekuk telapak kaki lurus tahan dilantai
tangan berada dibelakang kepala lalu angkat badan. Pada saat
mengangkat badan posisi tangan diusahakan tetap berada
dibelakang kepala.

Bentuk Perahu.: posisi badan tidur terlentang, ada aba-aba


angkat kaki dan badan bersamaan dan tahan. Pada saat
diangkat kedua kaki diluruskan posisi kepala sejajar dengan
ujung kaki, tangan simpan dibelakang kepala. Lakukan 4 kali
5-8 hitungan.

Back-up (lakukan 10-15 hitungan) : posisi badan tidur


tengkurap, tangan dibawah dagu, lalu angkat badan. Pada
saat mengangkat badan posisi kaki tahan dan tetap menempel
dilantai.

B. Materi Inti Pelatihan


1. Materi Kurata I (Satu).
a. Sikap Dasar
Sikap dasar terdiri dari cara- cara: (1) kerapihan sikap, (2)
penghormatan, (3) duduk, (4) berdiri, (5) siaga dasar, dan (6) Siaga
ditempat.
b. Gerakan Dasar Tangan (Siaga ditempat)

Gerakan dasar tangan yang dilakukan dengan siaga ditempat adalah:


(1) Pukulan lurus 1-3x, (2) Sikut atas/ samping/ bawah, (3) Pukulan
sentak atas/bawah, (4) Pukulan cepat, (5) kibas atas, (6) kibas luar, (7)
kibas dalam, dan (8) kibas bawah.
c. Gerakan Dasar Tangan (Siaga silang)
Gerakan dasar tangan yang dilakukan dengan siaga silang adalah: (1)
Pukulan lurus, (2) Pukulan sentak atas, (3) Pukulan sentak bawah, (4)
Pukulan cepat, (5) kibas atas, (6) kibas luar, (7) kibas dalam, dan (8)
kibas bawah.
d. Gerakan Dasar Kaki (Tendangan)
Gerakan dasar tangan yang dilakukan dengan siaga ditempat adalah:
Tendangan lurus cepat, dan tendangan lurus cepat dalam melangkah.
e. Jurus wajib Gerak Langkah Dasar
Jurus wajib yang merupakan seni rangkaian gerak dasar untuk kurata
satu adalah: (1) diawali dengan kerapihan sikap, (2) penghormatan, (3)
aba-aba.
Gerak langkah Dasar : (1) Kibas luar, (2) Pukulan cepat, (3) Tendangan
lurus, pukulan cepat, (4) Putar kibas luar, (5) Pukulan cepat, (6)
Tendangan lurus, (7) Putar kibas luar, (8) Siaga dasar, (9) Mundur kibas
luar, (10) Pukulan lurus, (11) sentak bawah, (12) kibas dalam, (13) maju
pukulan lurus 3x, (14) sikut bawah, tendangan lurus, sentak bawah (15)
kibas dalam, (16) Siaga dasar, (17) tengok kanan, (18). kibas bawah,
(19). sentak atas, (20). tendangan lurus sentak atas, (21). putar kibas
bawah, (22). sentak atas, (23). tendangan lurus sentak atas, (24). putar
kibas bawah, (25). tengok kiri, (26). siaga dasar, (27). tengok kiri, (28).
kibas atas, (29). sikut atas, (30). Tendangan lurus, sikut samping, (31).
Putar kibas atas, (32). Sikut atas, (33). tendangan lurus, sikut samping,
(34). putar, kibas atas, (35). tengok kanan, (36). siaga dasar.

2. Meteri Dasar Kurata II (Dua)


a. Gerakan tangan
Gerakan dasar tangan dilanjutkan pada: (1) pukulan cepat
beruntun, (2) pukulan sikut depan, (3) pukulan sikut samping, dan (4)
teknik dua gerak, yaitu : (1) kibas atas pukulan cepat, (2) kibas luar
pukulan cepat, (3) kibas dalam pukulan cepat, (4). kibas bawah pukulan
cepat, dan No. 5. pukulan sentak bawah pukulan cepat.
b. Gerakan kaki (Siaga silang)
Gerakan dasar kaki dilanjutkan pada: (1) tendangan lingkar dalam,
(2) tendangan menyamping, dan (3) tendangan belakang.
c. Teknik bertahan menyerang
1) Teknik tangan;

Maju kaki hadap kiri kibas dalam tangan kanan, pukulan


punggung tangan kanan ke arah muka.

Maju kaki kiri hadap kanan kibas dalam tangan kiri, pukulan
punggung tangan kiri ke arah muka.

Maju kaki hadap kiri kibas dalam tangan kanan, sikutkan tangan
kanan ke arah muka.

Maju kaki kiri hadap kanan kibas dalam tangan kiri, sikutkan
tangan kiri ke arah muka..

Maju kaki hadap kiri kibas dalam tangan kanan, hadap kiri
pukulan cepat beruntun (tangan kanan lalu kiri) arah ulu hati.

Maju kaki kiri hadap kanan kibas dalam tangan kiri, hadap
kanan pukulan cepat beruntun (tangan kiri lalu kanan) arah ulu
hati.

Maju kaki hadap kiri kibas dalam tangan kanan, kaki kiri geser
(badan memutar ke arah kiri) sikutkan tangan kiri ke arah
kepala bagian belakang.

Maju kaki kiri hadap kanan kibas dalam tangan kiri, kaki kanan
geser (badan memutar ke arah kanan) sikutkan tangan kanan ke
arah kepala bagian belakang.

2) Teknik kaki;

Bertahan dengan tendangan lurus.

Bertahan dengan tendangan menyamping.

Bertahan dengan tendangan belakang.

d. Teknik melepas sergapan/pegangan (materi beladiri praktis)


1) Pegangan tangan sejajar dan silang,
2) Pegangan kerah baju satu tangan dan dua tangan,
3) Pegangan tangan sejajar dan silang,
4) Pitingan samping dan belakang,
5) Tepukan belakang,
6) Bergandengan,
7) Bersalaman.
e. Jurus Drajat Satu

Jurus wajib yang merupakan seni rangkaian gerak lanjutan dasar untuk
kurata dua adalah: (1) diawali dengan kerapihan sikap, (2)
penghormatan, (3) aba-aba mulai drajat satu.
1)

Siaga ditempat (kaki kanan),

2)

Siaga ditempat (kaki kiri),

3)

Hadap kiri,

4)

Tarik tangan kiri simpan disamping dada, geser/tarik kaki kanan


hingga rapat, arahkan badan kearah kiri, buka/geser kaki kanan
hingga ke posisi siaga silang dengan kaki kiri ke depan (hadap
kiri). Kibas luar tangan kanan.

5)

Maju pukulan lurus satu kali tangan kanan.

6)

Tarik tangan kiri simpan disamping dada, tarik kaki kanan hingga
rapat, balikkan badan kearah belakang, buka kaki kanan hingga ke
posisi siaga silang (kaki kanan didepan), Kibas luar tangan kiri.

7)

Maju pukulan lurus satu kali tangan kanan.

8)

Hadap kiri.

9)

Tarik tangan kanan simpan disamping dada, tarik kaki kiri hingga
rapat, balikkan badan kearah kiri, buka/geser kaki kiri ke depan
hingga ke posisi siaga silang (kaki kiri didepan), Kibas luar tangan
kanan.

10) Maju pukulan lurus dua kali.


11) Silangkan kedua tangan di depan perut (tangan kiri diatas tangan
kanan), dorong hingga ke posisi didepan muka, kibaskan/kibas
bawah (tangan kiri).

12) Maju pukulan sentak atas tangan kanan.


13) Silangkan kedua tangan di depan perut (tangan kanan di atas
tangan

kiri),

dorong

hingga

keposisi

di

depan

muka,

kibaskan/kibas bawah (tangan kanan).


14) Maju pukulan sentak atas tangan kiri.
15) Maju kibas atas tangan kanan.
16) Maju pukulan cepat beruntun dua kali (tangan kanan lalu kiri).
17) Tengok kanan.
18) Tarik kaki kanan hingga rapat, balikkan badan kearah kanan
(hadap kanan) buka kaki kanan ke depan posisi siaga silang (kaki
kanan di depan) kibas atas tangan kiri.
19) Maju pukulan cepat beruntun dua kali (tangan kiri lalu kanan).
20) Tarik kaki kiri hingga rapat, balikkan badan kearah belakang
(putar) buka kaki kiri ke depan posisi siaga silang (kaki kiri di
depan) kibas atas tangan kiri.
21) Maju pukulan cepat beruntun dua kali (tangan kanan lalu kiri).
22) Tarik/geser kaki kanan ke arah belakang (270%) hingga posisi
hadap kanan (kaki kanan di depan), posisi tangan siaga untuk kibas
dalam.
23) Hadap kiri kibas dalam tangan kanan.
24) Mundur pukulan sentak bawah tangan kiri.
25) Mundur kibas dalam tangan kanan.

26) Maju (hingga posisi kaki kanan sejajar dengan kaki kiri/posisi
siaga ditempat) pukulan sentak bawah tangan kiri dan kanan (pada
saat memukul kedua kaki tidak digeser/tetap sejajar ke depan).
27) Pernapasan.

Tarik kedua tangan kesamping dada dengan tangan dikepal,


dada dibusungkan (bersamaan dengan tarik napas dalam-dalam
melalui hidung).

Dorong/luruskan kedua tangan kedepan dengan tangan terbuka


posisi serong (bersamaan dengan itu buang napas pelan-pelan
melalui mulut).

Tarik kembali tangan kesamping dada dengan tangan dikepal


dan kaki tarik/geser kaki kanan hingga rapat, dada dibusungkan
(bersamaan dengan itu tarik napas dalam-dalam melalui
hidung).

Dorong/luruskan kedua tangan kearah bawah (samping badan)


dengan tangan terbuka (bersamaan dengan itu buang napas
pelan-pelan melalui mulut).

Silangkan tangan ke depan dada (kembali siaga dasar).

f. Kekuatan dan Daya Tahan


Keserasian dan keseimabangan teknik gerakan dapat
dicerminkan dari lima unsure daya gerak tarung derajat yang
menjadi

khas,

yaitu:

Kekuatan,

kecepatan,

ketepatan,

keberanian, dan keuletan. Dari lima unsur inilah dapat

dikembangkan kemampuan seorang petarung menjadi kuat dan


ulet.
3. Materi Dasar Kurata III (Tiga)
a. Pengulangan gerakan
Setelah mendapatkan materi kurata I dan II, maka pada tingkatan kurata
III yang perlu diulangi adalah: (1) Gerakan tingkat kurata I jurus gerak
langkah dasar, dan (2) Gerakan tingkat kurata II jurus Drajat satu.
b. Gerakan Tangan dan kaki
1) Pukulan

Pukulan lingkar dalam

Pukulan lingkar luar

Pukulan lingkar atas

Pukulan lingkar bawah

2) Tendangan

c.

Tendangan lingkar belakang


Tendangan kait depan
Tendangan kait belakang
Jurus Dasar (JUDAS)
Jurus wajib yang merupakan seni rangkaian gerak lanjutan dasar
untuk kurata tiga adalah: (1) diawali dengan kerapihan sikap, (2)
penghormatan, (3) aba-aba mulai Siaga judas, dan (4) Posisi , Siaga
ditempat posisi serangan/tendangan (serong kanan).
1)

Drop tangan depan muka tangan kiri, pukulan cepat beruntun dua

2)

kali.
Drop tangan depan muka tangan kanan, pukulan cepat beruntun

3)

dua kali.
Drop kaki kiri, maju tendangan lurus kaki kanan, pukulan cepat
beruntun dua kali.

4)

Drop kaki kanan, maju tendangan lurus kaki kiri, pukulan cepat

5)
6)

beruntun dua kali.


Hadap kiri sambil drop kaki kiri, pukulan cepat beruntun dua kali.
Drop kaki kanan sambil putar, tendangan menyamping kaki kiri,

7)

pukulan lingkar luar tangan kiri, pukulan cepat kanan.


Hadap kanan drop kaki kanan, tendangan lingkar dalam kaki kiri,

8)

pukulan cepat beruntun dua kali.


Drop kaki kiri sambil putar, tendangan lingkar dalam kaki kanan,

9)

pukulan cepat beruntun dua kali.


Hadap kiri drop kaki kiri, tendangan kait depan kaki kanan,

pukulan lingkar luar tangan kanan, pukulan cepat tangan kiri.


10) Drop kaki kanan sambil putar, tendangan kait depan kaki kiri,
pukulan lingkar luar tangan kiri, pukulan cepat tangan kiri.
11) Drop kaki kanan putaran, tendangan belakang kaki kiri, pukulan
cepat beruntun dua kali.
12) Drop kaki kiri putaran, tendangan belakang kaki kanan, pukulan
cepat beruntun dua kali.
13) Drop kaki kanan, tendangan lingkar dalam kearah kanan dan
tendangan menyamping ke arah kiri oleh kaki kiri, pukulan cepat
beruntun dua kali.
14) Drop kaki kiri, tendangan lingkar dalam kearah kiri dan tendangan
menyamping ke arah kanan oleh kaki kanan, pukulan cepat
beruntun dua kali.
15) Putar, tarik kaki kiri, buka kaki kanan, kembali siaga dasar.
d. Bertahan menyerang
1) Dari serangan kaki:
Kibas tangan kanan (teknik dua gerak), pukulan cepat beruntun

dua kali.
Kibas tangan kiri (teknik dua gerak), pukulan cepat beruntun

dua kali.
Drop kaki kiri, tendangan lingkar dalam kaki kanan,
Drop kaki kanan, tendangan menyamping kaki kiri.

Drop tangan silang (tangkapan kaki) sambil melangkahkan


kaki kanan, putarkan dan dorong (jatuh dada), tangan

menyamping kaki kanan.


Langkahkan kaki kanan (teknik dua gerak), jepit kaki lawan
dengan tangan kiri, tangan kanan memegang tengkuk, sapokan

dengan kaki kanan.


Langkahkan kaki kiri (teknik dua gerak), jepit kaki lawan
dengan tangan kanan, tangan kiri mendorong punggung lawan,
sapokan dengan kaki kiri, tendangan menyamping dengan kaki

kiri.
Drop kaki kanan (tulang kering), tendangan belakang kaki kiri.

e. Teknik Jatuhan Bantingan


1) Jatuhan samping.
2) Jatuhan pinggul
3) Jatuhan punggung,
4) Jatuhan tengkuk.
4. Materi Dasar Kurata IV (Empat)
a. Jurus Dradjat 2
1)

Drop tangan menyilang di depa muka.

2)

Tangan ditarik ke samping badan, kaki dan telapak kaki dibuka


(posisi kuda-kuda).

3)

Silangkan lagi tangan di depan muka, mundur kaki kanan, kibas


bawah tangan kiri, pukulan cepat tangan kanan.

4)

Lingkar dalam kaki kanan, kibas bawah tangan kanan, pukulan


cepat tangan kiri.

5)

Lingkar dalam kaki kiri, tendangan samping kaki kanan, pukulan


sikut atas tangan kiri.

6)

Hadap kiri pukulan lurus tangan kanan.

7)

Tendangan samping kaki kanan, pukulan sikut samping tangan


kiri.

8)

Putar tarik kedua tangan, pukulan lurus tangan kiri.

9)

Tendangan samping kaki kiri, pukulan sikut samping tangan


kanan.

10) Hadap kanan, kibas luar tangan kiri.


11) Kibas dalam tangan kanan, sentak bawah tangan kiri.
12) Drop depan kaki kiri, langsung tendangan belakang kaki kiri,
turunkan kaki kiri tersebut ke depan, kibas luar tangan kanan.
13) Kibas dalam tangan kiri, sentak bawah tangan kanan.
14) Drop depan kaki kanan, langsung tendangan belakang kaki kanan,
turunkan kaki kanan tersebut ke depan, kibas luar tangan kiri.
15) Putar, sikap.
b. Teknik Daya Gempur
c. Teknik Bertahan Menyerang lanjutan/ Serangan dari 3 orang (3 arah)
1)

Kibas dalam tangan kanan, pukulan cepat 2 kali kearah rusuk/ulu


hati (orang pertama).

2)

Tendangan samping kaki kanan (orang kedua).

3)

Kibas dalam tangan kanan, pukulan cepat 2 kali kearah rusuk/ulu


hati (orang pertama).

4)

Tendangan belakang kaki kiri (orang kedua).

5)

Kibas dalam tangan kanan, putar kearah kiri sikut samping tangan
kiri arah tengkuk (orang pertama).

6)

Tendangan ling kar dalam kaki kanan (orang kedua).

7)

Kibas dalam tangan kanan, putar kearah kiri sikut samping tangan
kiri arah tengkuk (orang pertama).

8)

Tendangan kait kaki kanan, tendangan lingkar dalam kaki kanan


(orang kedua).

9)

Tendangan lurus kaki kanan

10) Tendangan samping kaki kanan


11) Tendangan lurus kaki kiri
12) Tendangan kait kaki kanan, tendangan lingkar dalam kaki kanan.
13) Kibas luar tangan kiri, kibas dalam tangan kanan kearah dada
lawan, sapokan kaki kanan kearah kaki kanan lawan/Jatuhan
Samping.
14) Kibas luar tangan kanan, tangan kiri melingkar di tengkuk
lawan/Jatuhan Tengkuk.
15) Kibas dalam tangan kanan, putar kea rah kiri sikut samping
tangan kiri kea rah tengkuk.

16) Kibas luar angan kanan, kibas dalam tangan kiri arah punggung
lawan, sapokan kaki kiri kearah kaki kanan lawan/Jatuhan Dada.
d. Teknik Menghadapi Senjata Genggam
e. Rangkaian Gerak Bertahan Menyerang (RANGER)
C. Pelemasan (Colling Down)
Posisi berdiri siaga dasar. Langkahkan kaki kanan ke depan, kedua
tangan angkat ke atas lalu rentangkan badan lemaskan dan busungkan dada
kedepan pada saat itu tarik napas dalam-dalam melalui hidung, kemudian tarik
kaki kanan kembali sejajar jatuhkan kedua tangan pada saat itu buang nafas
melalui mulut. Lakukan gerakan ini bergantian (ganti kaki).
Bentuk pelemasan yang lain bisa juga dilakukan dengan cara
gerakannya hampir sama seperti pemanasan (warming-up) peregangan statis
urutan no.1-3 dan gerakan cara dinamis gerakan no. 1-5, namun peregangan
dengan gerakan tidak maksimal/rilex (gerakan yang kontraksi tidak ada).
Perlu dipahami, saat gerakan membuka ambil napas, tahan pada gerakan
pelan-pelan menutup, lalu lepaskan napas melalui hidung. Posisinya bisa pada
saat berdiri, jongkok, duduk dan tidur dilantai.

BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Tarung derajat merupakan salah satu cabang olah raga yang mengandalkan
kekuatan, kecepatan, ketepatan, keberanian, dan keuletan pada sistem ketahanan
dan pertahanan diri yang agresif dan dinamis pada bentuk-bentuk gerakan
pukulan, tendangan, tangkisan, bantingan, kuncian, hindaran dan gerakan anggota
tubuh penting lainnya yang terpola pada teknik, taktik, dan strategi bertahan dan
menyerang yang praktis dan efektif bagi suatu ilmu olahraga seni beladiri.
B. SARAN
1. Perlu dilakukannya sosialisasi mengenai olahraga tarung derajat, agar semakin
dikenal dan diminati di kalangan masyarakat.
2. Perlu dikembangkannya olahraga tarung derajat dalam pendidikan anak
sekolah, baik tingkat SD, SMP,dan SMA melalui pelajaran Pendidikan jasmani
ataupun melalui kegiatan ekstrakulikuler.
3. Perlu dukungan pemerintah untuk pengembangan olahraga tarung derajat di
tingkat nasional dan internasional.

Latihan Pendinginan
Latihan ini dilakukan setelah program latihan selesai dilaksanakan sebagai upaya agar
bagian otot yang bekerja berat tadi kembali pada posisi rileks dan tidak kaku. Bentuk
latihannya adalah senam dan gerakan meregang. Kualitas latihan meregang,
khususnya untuk otot besar seperti paha belakang dan depan, pinggang, punggung,
otot lengan, bahu, dada, dan berbagai persendian tubuh, harus dicermati betul.
Lakukan gerakan pendinginan ini dengan benar,

Daftar Pustaka

Azhary MF. 2012. Bela Diri Tarung Derajat Ciptaan Anak Bangsa. Jakarta: Thesis
Universitas Binus.
Drajat, A. 2003. Tarung Derajat Pribadi Mandiri. Penataran dan Pelatihan Tarung
Derajat Tingkat Pelatihan Pengda Kodrat Se- Indonesia. Bandung
Derajat. 2004. Pelatihan Pelatihan Dasar Tarung Derajat Tingkat Nasional.
Palembang 6-7 September 2004.
Derajat. 2003. Penataran dan Pelatihan Tarung Derajat Tingkat Pelatihan Pengda
Kodrat Se Indonesia. Bandung 3-14 Agustus 2003.
Derajat. 2008. Pelaksanaan Kegiatan perguruan Pusat Tarung Derajat Dengan
Pengurus Provinsi Kodrat Nanggroe Aceh Darussalam. Banda Aceh 24-26
November 2008.
Forum Tarung Derajat. 2010. History Tarung Derajat. [Online]. Tersedia:
http://www.tarungderajat-aaboxer.com/history.php [6 desember 2014]
Harsuki. 2003. Perkembangan Olahraga Terkini Kajian Para Pakar. Jakarat. PT Raja
Grafindo Persada.
Hertiani R. 2012. Kaderisasi kepemimpinan tarung derajat dan fungsinya dalam
peningkatan prestasi anggota (studi kasus keluarga olahraga tarung derajat).
Jakarta: Universitas Pendidikan Indonesia.
Rachmawan R dan Sulistijowati M. 2013. Metafora tema tarung dalam perancangan
pusat pelatihan beladiri tarung derajat. Jurnal Teknik Pomits. 2(2): 1-4
Sajoto M. 1988. Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta. Dapartemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Suharto dkk. 2003. Ketahuilah Tingkat Kebugaran Jasmani Anda. Jakarta.
Dapartemen Pendidikan Nasional Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani

Anda mungkin juga menyukai