Anda di halaman 1dari 8

Mineralogi Optik

dan Petrografi 2015/2016

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam ilmu Geologi analisis sayatan tipis batuan dilakukan
karena sifat-sifat fisik, seperti tekstur, komposisi dan perilaku mineralmineral penyusun batuan tersebut tidak dapat dideskripsi secara
megaskopis di lapangan. Mineralogi optik adalah suatu metode yang
sangat mendasar yang berfungsi untuk mendukung analisis data geologi.
Untuk dapat melakukan pengamatan secara optik atau petrografi
diperlukan alat yang disebut mikroskop polarisasi. Hal itu berhubungan
dengan teknik pembacaan data yang dilakukan melalui lensa yang
mempolarisasi obyek pengamatan. Hasil polarisasi obyek selanjutnya
dikirim melalui lensa obyektif dan lensa okuler ke mata (pengamat).
Warna merupakan pencerminan dari kenampakkan daya serap atau
absorpsi panjang gelombang dari cahaya yang masuk pada mineral
anisotropik. Pengamatan warna mineral secara megaskopis dengan contoh
setangan sangat berbeda dengan pengamatan warna secara mikroskopis.
Hanya saja suatu pendekatan teoritis bahwa pada umumnya mineral yang
berwarna pucat sampai putih dalam contoh setangan cenderung akan
nampak tidak berwarna atau transparan di dalam sayatan tipis, sebaliknya
mineralmineral yang berwarna gelap atau hitam secara megaskopis akan
nampak berbagai variasi warna dalam sayatan tipis. Sedangkan mineral
yang kedap cahaya atau mineral yang tidak tembus cahaya, akan berwarna
gelap atau hitam.

Nama
1
NIM
Kelas

: Wahyu Sugeng Triadi


: 111.140.190
:A

Mineralogi Optik
dan Petrografi 2015/2016

BAB II
PEMBAHASAN
A. PEMBAHASAN WARNA MINERAL
Bila suatu permukaan mineral dikenal suatu cahaya, maka cahaya
yang mengenai permukaan mineral tersebut sebagian akan diserap
(arbsorpsi) dan sebagian dipantulkan (refleksi).
Jadi, dapat diartikan bahwa Warna mineral adalah warna yang bisa
ditangkap oleh mata bilamana mineral tersebut terkena sinar.
Warna merupakan pencerminan dari kenampakkan daya serap atau
absorpsi panjang gelombang dari cahaya yang masuk pada mineral
anisotropik. Pengamatan warna mineral secara megaskopis dengan contoh
setangan sangat berbeda dengan pengamatan warna secara mikroskopis.
Hanya saja suatu pendekatan teoritis bahwa pada umumnya mineral yang
berwarna pucat sampai putih dalam contoh setangan cenderung akan
nampak tidak berwarna atau transparan di dalam sayatan tipis, sebaliknya
mineralmineral yang berwarna gelap atau hitam secara megaskopis akan
nampak berbagai variasi warna dalam sayatan tipis. Sedangkan mineral
yang kedap cahaya atau mineral yang tidak tembus cahaya, akan berwarna
gelap atau hitam.
Klasifikasi Warna Mineral:
1. Idiochromatic
Warna mineral yang tetap dan tertentu karena elemenelemen

utama

pada

mineral.

Atau

dengan

kata

lain,idiochromatic merupakan warna asli mineral sebelum


tercampur dengan elemen lain.
Contoh:
Sulfur, berwarna kuning

Nama
2
NIM
Kelas

: Wahyu Sugeng Triadi


: 111.140.190
:A

Mineralogi Optik
dan Petrografi 2015/2016

Gambar 1. Mineral Sulfur


Azurit, berwarna biru

Gambar 2. Mineral Azurit


Malachit, warna hijau

Nama
3
NIM
Kelas

: Wahyu Sugeng Triadi


: 111.140.190
:A

Mineralogi Optik
dan Petrografi 2015/2016

Gambar 3. Malachit
2. Allochromatic
Warna akibat adanya campuran atau pengotor dengan
unsur-unsur lain, sehingga memberikan warna yang berubahubah tergantung dari pengotornya
Contoh:
Halite, warna dapat berubah-ubah.

Nama
4
NIM
Kelas

Abu-abu.

Kuning.

Coklat gelap.

Merah muda.

Biru bervariasi

: Wahyu Sugeng Triadi


: 111.140.190
:A

Mineralogi Optik
dan Petrografi 2015/2016

Gambar 4. Mineral Halite


Kwarsa. Tak berwarna, tetapi karena ada campuran/
pengotoran, warna berubah-ubah menjadi :
Merah muda
Coklat hitam
Violet

Gambar 5. Mineral Kuarsa


Pada warna mineral juuga ada istilah chromophroses. Yaitu
Kehadiran kelompok ion asing yang dapat memberikan warna tertentu
pada mineral.
Misal : ion Cu yang terkena proses hidrasi merupakan chromophroses
dalam mineral Cu sekunder, maka akan memberikan warna hijau dan biru.
Faktor yang dapat mempengaruhi warna:

Nama
5
NIM
Kelas

: Wahyu Sugeng Triadi


: 111.140.190
:A

Mineralogi Optik
dan Petrografi 2015/2016

a.Komposisi kimia.
Chlorite - Hijau
Albite - Putih
Melanite - Hitam
Erythrite Merah (sel darah merah)
Rhodonite Merah Jambu
b. Struktur kristal dan ikatan atom.
Intan tak berwarna hexagonal
Graphite hitam hexagonal
c.Pengotoran dari mineral
Mineral : Silica tak berwarna
Jasper - merah
Chalsedon coklat hitam
Agate asap/putih
B. DISKUSI
Pertanyaan 1.
Pada mineral berwarna, apakah ketika disayat akan tetap
berwarna, atau menjadi tidak berwarna?
Jawaban: Pengamatan warna mineral secara megaskopis dengan contoh
setangan sangat berbeda dengan pengamatan warna secara mikroskopis.
Hanya saja suatu pendekatan teoritis bahwa pada umumnya mineral yang
berwarna pucat sampai putih dalam contoh setangan cenderung akan
nampak tidak berwarna atau transparan di dalam sayatan tipis, sebaliknya
mineralmineral yang berwarna gelap atau hitam secara megaskopis akan
nampak berbagai variasi warna dalam sayatan tipis. Sedangkan mineral
yang kedap cahaya atau mineral yang tidak tembus cahaya, akan berwarna
gelap atau hitam.
Pertanyaan 2.

Nama
6
NIM
Kelas

: Wahyu Sugeng Triadi


: 111.140.190
:A

Mineralogi Optik
dan Petrografi 2015/2016

Apakah Warna lampu mikroskop polarisasi berpengaruh pada


sayatan?
1. Jawaban: Setiap sinar memiliki panjang gelombang, begitupun pada sinar
lampu mikroskop polarisasi. Jadi warna pada lampu juga berpengaruh
pada sayatan. Hal ini juga berhubungan dengan terciptanya warna, yaitu
dari penyerapan cahaya. Jika semua cahaya diserap semua maka mineral
akan nampak gelap/hitam. Jika hanya sebagian warna yang diserap maka
mineral tersebut akan terlihat tidak berwarna. Jika janya sebagian cahaya
yang diserap tetapi dengan memilih cahaya dengan panjang gelombang
tertentu maka akan terlihat mineral yang berwarna

Nama
7
NIM
Kelas

: Wahyu Sugeng Triadi


: 111.140.190
:A

Mineralogi Optik
dan Petrografi 2015/2016

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Warna diakibatkan oleh penyerapan cahaya yang melintasi kristal mineral,
warna mineral pada hand speciment umumnya akan berbeda dengan warna
mineral sayatan tipis yang diamati dibawah mikroskop. Cahaya yang
melintasi mineral akan memiliki dampak yang berbeda
2. Jika semua cahaya diserap semua maka mineral akan nampak gelap/hitam.
Jika hanya sebagian warna yang diserap maka mineral tersebut akan
terlihat tidak berwarna. Jika janya sebagian cahaya yang diserap tetapi
dengan memilih cahaya dengan panjang gelombang tertentu maka akan
terlihat mineral yang berwarna
B. SARAN
Kebanyakan pembuatan materi presentasi diskusi oleh mahasiswa
tidak mengacu pada literatur, namun tebang pilih dari reverensi yang juga
tidak memberikan data pustaka. Seharusnya mahasiswa dibiasakan untuk
mengacu pada literatur agar mahasiswa dalam berpendapat dan
menyampaikan informasi lebih terpercaya dan faktual berdasar atas
literatur yang ada.

Nama
8
NIM
Kelas

: Wahyu Sugeng Triadi


: 111.140.190
:A

Anda mungkin juga menyukai