Anda di halaman 1dari 4

1.

Mengenal masalah kesehatan keluarga


Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh diabaikan karena tanpa kesehatan
segala sesuatu tidak akan berarti dan karena kesehatanlah kadang seluruh kekuatan sumber
dana dan daya akan habis. Orang tua perlu mengenal keadaan kesehatan dan perubahanperubahan yang dialami anggota keluarga. Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota
keluarga secara tidak langsung menjadi perhatian keluarga dan orangtua. Apabila menyadari
adanya perubahan keluarga, perlu dicatat kapan terjadinya, perubahan apa yang terjadi dan
berapa besar perubahannya. Sejauh mana keluarga mengetahui dan mengenal fakta-fakta dari
masalah kesehatan yang meliputi pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab dan yang
mempengaruhinya, serta persepsi keluarga terhadap masalah.
2. Membuat keputusan tindakan yang tepat
Sebelum keluarga dapat membuat keputusan yang tepat mengenai masalah kesehatan yang
dialaminya, perawat harus dapat mengkaji keadaan keluarga tersebut agar dapat memfasilitasi
keluarga dalam membuat keputusan. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu dikaji oleh
perawat:
a. Sejauh mana kemampuan keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya masalah.
b. Apakah keluarga merasakan adanya masalah kesehatan
c. Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang di alami
d. Apakah keluarga merasa takut akan akibat penyakit
e. Apakah keluarga mempunyai sikap negatif terhadap masalah kersehatan
f. Apakah keluarga kurang percaya terhadap petugas kesehatan
g. Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap tindakan dalam mengatasi
masalah
3. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit
Ketika memberikan perawatan kepada anggota keluarganya yang sakit, keluarga harus
mengetahui hal-hal sebagai berikut :
a. Keadaan penyakitnya (sifat, penyebaran, komplikasi, prognosis dan perawatannya)
b. Sifat dan perkembangan perawat yang dibutuhkan
c. Keberadaan fasilitas yang dibutuhkan untuk perawatan
d. Sumber-sumber yang ada dalam keluarga (anggota keluarga yang bertanggungjawab,
sumber keuangan, fasilitas fisik, psikososial)
e. Sikap keluarga terhadap yang sakit
4. Mempertahankan atau mengusahakan suasana rumah yang sehat.
Ketika memodifikasi lingkungan atau menciptakan suasan rumah yang sehat, keluarga harus
mengetahui hal-hal sebagai berikut:
a. Sumber-sumber yang dimiliki oleh keluarga
b. Keuntungan atau manfaat pemeliharaan lingkungan
c. Pentingnya higiene sanitasi
d. Sikap atau pandangan keluarga terhadap higiene sanitasi
e. Kekompakan antyar anggota keluarga
5. Menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada dimasyarakat
Ketika merujuk anggota keluarga kefasilitas kesehatan, keluarga harus mengetahui hal-hal
berikut ini:
a. Keberadaan fasilitas keluarga
b. Keuntungan yang diperoleh dari fasilitas kesehatan
c. Tingkat kepoercayaan terhadap petugas dan fasilitas kesehatan
d. Pengalaman yang kurang baik terhadap petugas kesehatan

e. Fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh keluarga


Perlu di garis bawahi bahwa 5 tugas keluarga dalam bidang kesehatan diatas, mesti selalu
dijalankan.tentu bila salah satu atau beberapa diantara tugas tersebut tidak dijalankan justru
akan menimbulkan masalah kesehatan dalam keluarga.
Tipe keluarga
Menurut sussman (1974) dan Maclin (1988), tipe keluarga diberikan dibedakan berdasarkan
tipe tradisional dan non tradisional.
1. Keluarga tradisional
Yang termasuk keluarga tradisional adalah
a. Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarga yang terdiri dari suami dan anak-anak
yang hidup dalam rumah tangga yang sama
b. Keluarga dengan orang tua tunggal (single parent) yaitui keluarga dengan satu orang
yang mengepalai akibat dari perceraian atau ditinggalkan
c. Pasangan inti (keluarga dyad) hanya terdiri dari suami dan istri saja, tanpa anak atau
tidak ada anak yang tinggal bersama mereka
d. Bujang dewasa (single adult) yang tinggal sendirian
e. Pasangan usia pertengahan atau lansia, suami sebagai pencari nafkah, istri tinggal
f.

dirumah dengan anak sudah kawin atau bekerja


Jaringan keluarga besar terdiri dari keluarga inti atau lebih atau anggota keluarga

yang tidak menikah dan hidup berdekatan dalam daerah geografis.


2. Keluarga non tradisionnal
a. Keluarga dengan orang tua yang mempunyai anak tetapi tidak menikah (biasanya
terdiri dari ibu dan anak saja)
b. Pasangan suami istri yang tidak menikah yang telah mempunyai anak
c. Keluarga gay/lesbian adalah pasangan yang berjenis yang sama yang hidup bersama
sebagai pasangan yang menikah
d. Keluarga komuni adalah rumah tangga yang terdiri dari lebih satu pasangan
monogami dengan anak-anak, secara bersama menggunakan fasilitas, sumber dan
memiliki pengalaman yang sama.
Tipe keluarga menurut anderson carter terdiri atas:
1. Keluarga inti (nuclear family) yaitu kelyuarga terdiri atas ayah, ibu dan anak-anak
2. Keluarga besar (extended family), keluarga inti ditambah dengan sanak saudara,
nenek,kakek,keponakan,cucu,paman,bibi,dan sebagainya
3. Keluarga berantai (serial family), keluarga terdiri atas pria dan wanita yang
menikah lebih dari satu kiliu dan merupakan keluarga inti
4. Keluarga duda dan janda (single family), keluarga ini terjadi karena adanya
perceraian dan kematian
5. Keluarga berkomposisi; keluarga yang perkawinanyan berpoligami dan hidup
secara bersama-sama
6. Keluarga kabitas; dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk
satu keluarga

Pembagian keluarga menurut setiadi sedikit berbeda dengan yang ditulis sussman
(1974) dan maclin (1988), yaitu sebagai berikut :
1. Secara tradisional
a. Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarga yang hanya terdiri dari ayah,
ibu dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi atau ketuannya.
b. Keluarga besar(excebdeded family) adalah keluarga inti ditambah anggota
keluarga lain yang masih berhubungan darah
2. Secara modern
Dengan perkembangan individu dan meningkatnya rasa individualisme maka
pengkelompokan tipe keluarga selain diatas adalah :
a. Tradisional nuclear
Keluarga inti (ayah,ibu,anak) tinggal satu rumah ditetapkan sansi lebar dalam
suatu ikatan perkawinan, satu atau keduianya dapat bekerja diluar rumah.
b. Reconstituted nuclear
Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali suami/istri,
tinggal dalam pembentukan satu rumah dengan anak-anaknya, baik itu
bawaan perkawinan yang lam maupun hasil dari perkawinan baru,
satu/keduannya dapat berkerja di luar rumah.
c. Niddle age/ aging couple
Suami sebagai pemcari uang/istri dirumah kedua-duanya bekerja di rumah ,
anak-anak sudah meninggalkan karena sekolah.
d. Dyaboic nuclear
Suami istri sudah berumur dan tidak mempunyai anak yang keduannya atau
salah satu bekerja di luar rumah.
e. Single parents
Satu orang tua sebagai akibat percveraian atau kematian pasangan dan anakanaknya dapat tinggal di rumah atau di luar rumah.
Dua karier
Suami atau istri atau keduanya orang karier dan tanpa anak
g. Commuter married
Suami atau istri atau keduanya orang karier dan tinggal terpisah pada jarak
f.

tertentu keduanya saling mencari pada waktu tertentu.


h. Single adult
Wanita atau peria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya keinginan
untuk kawin.
Thre generation
Yaitu tiga gfenerasi atau lebih tinggal dalam satu rumha.
j. Institusional
Yaitu anak-anak atau orang-orang dewasa tinggal dalam satu panti.
k. Comullal
Yaitu satu rumah terdiri dari 2 atau lebih pasangan yang monogami dengan
i.

l.

anak-anaknya bersama-sama dalam penyediaan fasoilitas.


Grub marriage

Yaitu satu perumahan terdiri dari orang tua dan keturunannya di dalam satu
kesatuan keluarga dan tiap individu adalah kawin dengan yang lain dan
semua adalah orang tua dari anak.
m. Unmaried parent and child
Yaitu ibu Dan anak dimana perkawinan tidak dikehendaki, anaknya di adopsi.
n. Cohibin couple
Dua orang atau satu pasangan yang jhidup bersama tanpa ikatan perkawinan.
o. Gay and lasbian family
Keluarga atau pasangan yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin
sama.
Kedua jenis pembagian keluarga diatas memberikan gambaran banyaknya bentuk
struktur yang menonjol dalam keluarga dewasa ini, akan tetapi bukanlah sebuah
persoalan. Yang terpenting adalah pemahaman terhadap kontek, label dan jenisnya.
Hal tersebut hanya bermanfaat sebagai referensi bagi penataan kehidupan keluarga
dsan sebuah kerangka kerja. Oleh karena itu diharapkan agar profesional keperawatan
harus lebih bersifat toleran dan sensitif terhadap perbedaan gaya hidup keluarga.

Anda mungkin juga menyukai