Leptospirosis
Leptospirosis
Definisi
Penyakit zoonosis yg disebabkan Leptospira
interrogans
Manifestasi klinis:
- ringan (flu like syndrom, myalgia, sakit kepala)
- berat (ikterus, gangguan fungsi ginjal, haemorhagic
diathese Weills Disease)
Ginjal
Leptospira migrasi ke interstitium,renal tubules,tubuler
lumen interstitial nefritis dan tubular nekrosis.
Hipovolemia akibat dehidrasi perubahan permeabilitas
kapiler berperan dalam timbulnya gagal ginjal penyebab
utama kematian
Paru
Dijumpai hemoragik pneumonitis dg perdarahan intraalveolar masif tanpa
inflamasi
Otot skeletal
Edem, vakuolisasi miofibril dan fokal nekrosis akibat invasi leptospira.
Jantung
Fokal hemoragik miokarditis
Meningen
Leptospiremia kuman masuk ke CSF
Gejala meningitis bersamaan dgn timbulnya ab dan hilangnya kuman dr
darah dan CSF, diduga karena proses imunologi. Perubahan patologis
minimal/normal,prognosa baik.
Mata
Uveitis muncul setelah bbrp minggu/ bulan setelah onset penyakit.
Darah
Koagulopati dan trombositopenia.
Kerusakan endotelial akibat toxin.
Hati
Sentrilobular nekrosis dapat dijumpai dengan
proliferasi sel Kupffer
Phase Imun
Karakteristik:
Ikterus.
Gangguan fgs ginjal.
Manifestasi perdarahan.
Mortaliti rate tinggi.
Ikterus timbul hr ke 5-6.
Direk > indirek
Alkalin fosfatase
Jaundice eye
Aminotransferase jarang > 4xN.
Protrombin time
Hepatomegali
Pd pasien yg sembuh tdk dijumpai gangguan fungsi hati.
Kelainan ginjal
Terjadi pd mgg ke2 (bisa hr ke 3-4)
Anuria /oligouria.
Hipovolemia dan penurunan perfusi ke ginjal berperan
dalam timbulnya akut tubular nekrosis dg anuri dan
oligouria.
Anuria menunjukkan prognosa jelek.
Anoreksia,mual,pusing,kebingungan pd awalnya dpt
dijumpai,berkembang menjadi kejang,stupor dan koma
pada kasus yg berat.
Paru
Organ paru sering terlibat, gejala berupa batuk,
sesak nafas,nyeri dada dan kadang batuk darah
atau bahkan gagal nafas.
Manifestasi perdarahan
Perdarahan konjungtiva + ikterus + konjungtiva
injektion (patognomonis).
Purpura, ptechiae, epistaxis, perdarahan gusi
manifestasi paling sering.
Perdarahan subarachnoid,GIT,adrenaljarang.
Leptospirosis berat
Dijumpai rabdomiolisis, hemolisis, miokarditis,
gagal jantung, shok kardiogenik, ARDS,
pankreatitis dan multi organ failure.
Pada anak sering hipertensi, kolesistitis,
pankreatitis dan kelainan kulit (deskuama,atau
gangren)
Darah rutin
Leukositosis 15000-30000/mm3.
LED
Trombositopenia ringan
Fungsi hati
Bilirubin &alkaline fosfatase
Transaminase sedikit me
Protombin time
CPK meningkat pada lebih dari 50 %
kasus.
CSF
PMN leukositosis
Protein
Glukosa normal
Klinis + Laboratorium
Pemeriksaan Serologis
Mikroskopik Aglutinasi Test(MAT)
Titer (+) 1/200-1/800 atau
peningkatan 4x.
ELISA
Isolasi kuman dari darah/urine
baik dg dark field mikroskopik
maupun kultur (tumbuh setelah 24 minggu).
PCR bahan dari darah, CSF,
urine.
Influensa.
Apendisitis.
Gastro enteritis.
Hepatitis
DHF.
Malaria.
Demam Tifoid.
Scrub tifus.
Infeksi virus Hantaan.
Suportif terapi
Pemberian cairan Menjaga keseimbangan elektrolit.
Gagal ginjal dialisis.
Perdarahan paru ventilator.
Pemberian Antibiotik
Leptospirosis ringan :
Doksisiklin 100 mg 2x sehari.
Ampisilin 500-750 mg 4x sehari.
Amoksisilin 500 mg 4x sehari.
Leptospirosis sedang/berat :
Penisilin G 1,5 jt unit IV/6 jam
Ampisilin 1 g/ 6 jam (IV)
Ceftriakson 1 g/hr (IV)
Cefotaksim 1 g/6jam (IV)
Eritromisin 500 mg/6 jam (IV)
KASUS TERSANGKA : Demam akut < 9 hari, nyeri kepala mendadak, myalgia,
conjunctiva suffosion
IKTERUS
Ya
Tidak
Leptospirosis berat
Leptospirosis ringan
Puskesmas
RS
KASUS TERSANGKA : Demam akut < 9 hari, nyeri kepala mendadak, myalgia,
conjunctiva suffosion
IKTERUS
Ya
Tidak
DD :
DD :
Diobati di Puskesmas
RS
Leukositosis,trombositopenia ringan,albuminuria,
Hematuria, UR, CR, OT/PT, serologi elisa positif
MAT, isolasi leptospira
Kasus leptospirosis
Penyelidikan epidemiologi :
pencarian kasus lainnya,pengobatan
selektif, pengambilan serum darah
tersangka,penyuluhan
KLB
Non-KLB