Kedelai
Air bersih
Air Kotor
Pencucian I
Penimbangan
Pencucian II
Air hangat : Kedelai
1 : 3L
Penggilingan
Penyaringan
Ampas
Pengukuran Volume
Filtrat Kedelai
Pemanasan
(T=80-90oC, t=10 menit
Penurunan suhu
(T=60-70oC, t=10-20 menit
Koagulan
Koagulasi
Pencetakan dan Pengepresan
Tahu
Penghancuran
Penyaringan
Pemanasan
Pengepresan
Tahu
Penggumpalan
Penuangan
Pencucian I
Bertujuan
Perendaman
Pada tahapan perendaman ini, kedelai direndam dalam sebuah baskom
untuk melunakan kedelai agar kulit ari dari kedelai terpisah. Perendaman
dilakukan selama 24 jam.
3.
Penimbangan
Bertujuan untu mengetahui berapa bahan yang akan digunakan dalam
Pencucian II
Untuk menghilangkan kulit ari yang memungkinkan masih menempel
pada kedelai.
5.
Penggilingan
Tujuan penggilingan yaitu untuk memperoleh bubur kedelai yang
Penyaringan
Tujuan dari proses penyaringan ini adalah memisahkan antara ampas atau
Pengukuran volume
Agar dapat mengetahui berapa volume yang dihasilkan dari filtrate kedelai
Pemanasan
Pemanasan dilakukan dengan suhu 80-90C dengan waktu selama 10
Penurunan suhu
Penurunan suhu bertujuan agar kedelai yang telah dimasak tidak terlalu
panas karena jika terlalu panas akan mempengaruhi dalam proses pembuatan tahu.
10.
Koagulasi
Filtrat yang didapat kemudian ditambahkan asam cuka dalam jumlah
tertentu.
Fungsi
penambahan
asam
cuka
adalah
mengendapkan
dan
tahu. Cetakan yang digunakan adalah terbuat dari kayu yang diberi lubang
berukuran kecil di sekelilingnya. Lubang tersebut bertujuan untuk memudahkan
air keluar saat proses pengepresan. Sebelum proses pencetakan yang harus
dilakukan adalah memasang kain saring tipis di permukaan cetakan. Setelah itu,
endapan yang telah dihasilkan pada tahap sebelumnya. Selanjutnya kain saring
ditutup rapat dan kemudian diletakkan kayu yang berukuran hampir sama dengan
cetakan di bagian atasnya. Setelah itu, bagian atas cetakan diberi beban untuk
membantu mempercepat proses pengepresan tahu.
Proses perendaman dilakukan dengan air hangat yang bertujuan untuk
menghilangkan bau kangu pada kedelai. Karena dengan proses perendaman
dengan air hangat maka bau langu yang terdapat pada kedelai bisa hilang dan
berfungsi sebagai melunakan kedelai.
Pengadukan dilakukan searah agar dapat merata dengan sempurna selain
itu dapat mempengaruhi dalam proses koagulasi protein sehingga protein dalam
kedelai akan terkoagulai dengan baik. Karena jika tidak searah maka konsistensi
pada filtrate kedelai tidak akan seragam atau tidak akan homogen.
Macam-macam koagulan yang biasa digunakan dalam pembuatan tahu
sebagai berikut :
Tahu putih
Tahu jenis ini biasanya ada yang berbentuk padat. Bentuknya bervariasi
mulai dari yang besar hingga yang kecil. Untuk tahu ini biasanya digunakan untuk
digoreng, dibuat tahu bacem ataupun dibuat untuk campuran makanan berkuah.
Tahu kuning
Biasanya tahu jenis ini padat atau disebut juga dengan tahu takwa. Karena
kepadatannya yang lebih dari pada tahu putih ketika dipotong tahu jenis ini tidak
mudah hancur.
Tahu sutera
Disebut tahu sutera karena sangat halus. Tahu jenis ini berwarna putih.
Karena lembutnya tahu ini, biasanya ketika dijual direndam dalam wadah yang
berisi air dan tahu yang di dalamnya terendam.
Tahu Pong
Bentuk tahu ini berbentuk padat. Ciri khasnya ketika digoreng kering,
dahulu agar lunak. Bisanya disajikan dalam msakanan berkuah ataupun dibuat
cemilan (Nina, 2011)
Perubahan kimia yang terjadi pada proses pembuatan tahu ini akibat
adanya penambahan asam yaitu asam asetat glacial dimana protein akan
terkoagulasi dengan adanya penambahan asam. Sehingga protein yang terdapat
pada kedelai dapat diperoleh dengan mudah.
CCP (Critical Control Point)
CCP pada proses pembuatan tahu ini yaitu pada proses pencucian dimana
dikhawatirkan masih ada kontaminan yang masih terdapat pada kedelai ikut
terkontaminasi dalam proses selanjutnya. Karena ada bahan-bahan yang tidak
diinginkan. Kemudian dalam proses koagulasi dengan penambahan BTP yang
tidak diperbolehkan yaitu formalin. Karena ada beberapa segelintir pedagang yang
memanfaatkan peluang ini agar produk menjadi awet dan tahan lama.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2014. Pengolahan Pangan Tahu. www.iptek.net.id. Diakses pada 15
Maret 2016
Andrawulan. (2013). Minyak Kelapa. www.femina.co.id. Diakses pada 15 Maret
2016
Nina. (2011). Jenis-jenis Tahu. http://www.nina.pw/. Diakses pada 15 Maret
2016
Tristar, Susanto. 2014. Koagulan Tahu. http://www.tristarchemical.com/ Diakses
pada 15 Maret 2016
.
LAMPIRAN SNI
Tabel. Syarat Mutu Tahu
No
Karakteristik
Syarat Mutu
Kadar air
79,11%
Kadar abu
0,79%
Kadar Lemak
5,76%
Kadar Protein
11,69%
Kadar serat
0,04%
BETN
2,94%
Logam berbahaya
Tidak ada
Zat warna
Tidak ada
Zat pengawet
Tidak ada
10
Baud an rasa
Normal
11
Kenampakan
Kompak/padat
LAMPIRAN KUIS
1. Sebutkan dan Jelaskan metode pembuatan roti ?
Jawab :
Ada beberapa metode sistem pembuatan roti, yaitu metode straigh dough,
metode sponge dough, sistem no time dough dan sistem dough break roll. Sponge
Dough adalah metode pembuatan roti dengan dua kali pengadukan dan fermentasi
dimana pengadukan pertama untuk biang (sponge) dan pengadukan kedua untuk
bahan lain dan sponge (pembuatan dough). Keuntungan dari sistem ini adalah
mempunyai toleransi yang baik terhadapwaktu aduk, lebih sedikit karyawan yang
dipekerjakan, lebih pendek sedangkan kerugiannya adalah apabila terjadi
kesalahan dalam pengadukan tidak dapat dikoreksi.
2. Apa yang dimaksud dengan Glazzing ?
Jawab :
Glazzing pada pembuatan mie basah dilakukan dengan menambahkan
minyak nabati pada mie yang telah matang yang bertujuan agar mie tidak saling
menempel dan diperoleh mie yang terlihat mengkilat dan bertekstur lembut
3. Apa yang dimaksud bread improver ?
Jawab :
Bread improver adalah bahan tambahan roti yang ditambahkan dengan
tujuan agar hasil roti lebih empuk, teksturnya lebih lembut dan roti memiliki serat
yang halus. Kandungan didalam Bread Improver antara lain penguat gluten
182,09
x 100
200
91,05
Garam 4 gram
Berat Produk 182,09 gram
LAMPIRAN PERHITUNGAN
N
o
1
Keterangan
Hasil
Nama Produk
Tahu
Basis
500 gram
Bahan Utama
Kacang kedelai
Bahan Tambahan
Berat Produk
133 gram
% Lost Produk
26,6 %
Organoleptik
7.1 Warna
7.2 Aroma
7.3 Rasa
7.4 Tekstur
Putih
Hambar
Khas Tahu
Lembut
7.5 Kenampakan
Kurang menarik
Produk=
1
x 500=5 gram
100
W produk
x 100
W basis
133
x 100
500
26,6