PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Trauma adalah luka atau cedera fisik lainnya atau cedera fisiologis
akibat gangguan emosional yang hebat (Brooker, 2001).
Trauma dada adalah trauma tajam atau tumpul thorax yang dapat
menyebabkan tamponade jantung, pneumothorax, hematothorax, dan
sebagainya (FKUI, 1995).
Trauma toraks merupakan trauma yang mengenai dinding toraks dan
atau organ intra toraks, baik karena trauma tumpul maupun oleh karena
trauma tajam. Memahami kinematis dari trauma akan meningkatkan
kemampuan
deteksi
dan
identifikasi
awal
atas
trauma
sehingga
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Trauma dada adalah trauma tajam atau tumpul thorax yang dapat
menyebabkan tamponade jantung, pneumothorax, hematothorax, dan
sebagainya (FKUI, 1995).
Trauma dada adalah abnormalitas rangka dada yang disebabkan oleh
benturan pada dinding dada yang mengenai tulang rangka dada, pleura paruparu, diafragma ataupun isi mediastinal baik oleh benda tajam maupun
tumpul yang dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan (Suzanne &
Smetzler, 2001).
deteksi
dan
identifikasi
awal
atas
trauma
sehingga
Tension pneumothoraks
b.
Trauma tracheobronkhial
c.
Flail Chest
d.
Ruptur diafragma
e.
Trauma mediastinal
f.
Fraktur kosta
2.3 Etiologi
Trauma pada toraks dapat dibagi 2 yaitu oleh karena trauma tumpul dan
trauma tajam.
1. Trauma tumpul (non penetrasi)
Cedara tumpul merusak struktur di dalam rongga dada tanpa
mengganggu integritas dinding dada . Pada trauma tumpul biasanya
disebabkan oleh kecelakaan kendaraan bermotor, jatuh, dan pukulan pada
dada, dengan kekuatan hantaman didistribusikan ke area yang luas, dan
kerusakan visceral terjadi akibat tahanan, penyebaran kekuatan hantaman,
tekanan.
Misal
pneumotoraks
tertutup,
pneumotoraks
tensi,
cedera
dalam,
mengganggu
perubahan
dalam
integritas
tekanan
dinding
dada
dan
intratoraks.Missal
Takikardi
Kemungkinan sianosis.
2.6 Pencegahan
Pencegahan
trauma
thorax
yang
efektif
adalah dengan
cara
ataupun isi dari cavum thorax yag biasanya disebabkan oleh benda tajam
ataupun benda tumpul yang menyebabkan keadaan gawat thorax akut.
2.7 Komplikasi
Pleura,
paru-paru,
bronkhi
hemo/hemopneumothoraks-emfisema
pembedahan.
Esofagus : mediastinitis.
nama
Asidosis
Alkaliosis
Turun
Naik
Turun
Naik
Naik
Turun
BE (2 s/d +2)
Turun
Naik
Turun
Naik
Tabel 1.1 : Nilai Normal dan Kesimpulan Perubahan Hasil AGD dan
pH (Hanif, 2007)
Pemeriksaan AGD dan pH tidak hanya dilakukan untuk penegakan
diagnosis penyakit tertentu, namun pemeriksaan ini juga dapat dilakukan
dalam rangka pemantauan hasil / respon terhadap pemberian terapi /
intervensi tertentu kepada klien dengan keadaan nilai AGD dan pH yang
tidak normal baik Asidosis maupun Alkaliosis, baik Respiratori maupun
Metabolik. Dari pemantauan yang dilakukan dengan pemeriksaan AGD
dan pH, dapat diketahui ketidakseimbangan sudah terkompensasi atau
belum / tidak terkompensasi.
Pada tabel berikut ini dapat dilihat acuan perubahan nilai yang
menunjukkan kondisi sudah / tidak terkompensasi.
Jenis Gangguan Asam Basa
Asidosis
PH
Total CO2
PCO2
respiratorik
tidak
Rendah
Tinggi
Tinggi
respiratorik
tidak
Tinggi
Rendah
Rendah
terkonpensasi
Alkalosis
terkonfensasi
Asidosis
metabolic
tidak
Rendah
Rendah
Normal
metabolic
tidak
Tinggi
Tinggi
Rendah
kompensasi
Normal
Tinggi
Normal
kompensasi
Normal
Rendah
Normal
kompensasi
Normal
Rendah
Rendah
kompensasi
Normal
Tinggi
Tinggi
terkonfensasi
Alkalosis
terkonfensasi
Asidosis
respiratorik
alkalosis metabolic
Alkalosis
respiratorik
asidosis metabolic
Asidosis
metabolic
alkalosis respiratorik
Alkalosis
metabolic
asidosis respiratorik
Tabel 2.2 : Acuan Nilai Hasil Pemantauan AGD dan pH ( FKUI,
2008)
4. CT-Scan
Sangat membantu dalam membuat diagnosa pada trauma tumpul
toraks, seperti fraktur kosta, sternum dan sterno clavikular dislokasi.
Adanya retro sternal hematoma serta cedera pada vertebra torakalis dapat
diketahui dari pemeriksaan ini. Adanya pelebaran mediastinum pada
pemeriksaan toraks foto dapat dipertegas dengan pemeriksaan ini sebelum
dilakukan Aortografi.
5. Ekhokardiografi
Transtorasik dan transesofagus sangat membantu dalam menegakkan
diagnosa adanya kelainan pada jantung dan esophagus. Hemoperikardium,
cedera pada esophagus dan aspirasi, adanya cedera pada dinding jantung
ataupun sekat serta katub jantung dapat diketahui segera. Pemeriksaan ini
bila dilakukan oleh seseorang yang ahli, kepekaannya meliputi 90% dan
spesifitasnya hampir 96%.
6. EKG (Elektrokardiografi)
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Biodata
Identitas klien
Meliputi nama, umur, jenis kelamin, suku/bangsa, agama, pendidikan,
pekerjaan, tanggal masuk, tanggal pengkajian, nomor register,
diagnostik medik, alamat.
2.
Riwayat kesehatan
Keluhan utama
Merupakan keluhan yang paling utama yang dirasakan oleh klien saat
pengkajian. Biasanya keluhan utama yang klien rasakan adalah nyeri
pada dada dan gangguan bernafas.
3.
Pemeriksaan fisik
a) Sistem pernapasan
Sesak napas
Nyeri, batuk-batuk
Pada
auskultasi
suara
nafas
menurun,
bising
napas
yang
berkuran/menghilang
b) Sistem kardiovaskuler
Takhikardia, lemah
Pucat, Hb turun/normal
10
Hipotensi
c) Sistem Muskuloskeletal
Terdapat kelemahan
d) Sistem integumen
e) Sistem endokrin
Kelemahan
4. Pemeriksaaan diagnostik
Pa O2 normal/menurun
B. Analisa Data
No
.
1.
Data
DS:
Etiologi
ekpansi paru yang
2.
Masalah
Tidak efektifnya
jalan nafas
sulit bernapas
karena akumulasi
DO:
udara/cairan.
rasa
nyaman
11
3.
trauma mekanik
Kerusakan
integritas kulit
drainage
DO:
Pasien terlihat berkeringat
Ada luka bekas tusukan
benda tajam
C. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan pola pernapasan berhubungan dengan ekpansi paru yang
tidak maksimal karena akumulasi udara/cairan.
2. Perubahan kenyamanan : Nyeri akut berhubungan dengan trauma jaringan
dan reflek spasme otot sekunder
3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan trauma mekanik terpasang
bullow drainage
12
Perencanaan
No
.
1.
Diagnosa Keperawatan
Ketidakefektifan
Tujuan
ekspansi
tidak
karena trauma.
Intervensi
Rasional
Mandiri
Berikan
posisi
yang
nyaman,
maksimal Memperlihatkan
frekuensi
pernapasan yang
mungkin.
efektive.
Mengalami
perbaikan
Meningkatkan inspirasi
maksimal, meningkatkan
ekspansi paru dan ventilasi
pada sisi yang tidak sakit.
Distress pernapasan dan
pertukaran gas-gas
pada paru
13
rencana terapetik.
Membantu klien mengalami
Pertahankan perilaku tenang, bantu
pasien untuk kontrol diri dengan
menggunakan pernapasan lebih
lambat dan dalam.
Perhatikan alat bullow drainase
berfungsi baik, cek setiap 1 2 jam
2.
fisioterapi.
Pemberian antibiotika.
Pemberian analgetika.
Fisioterapi dada.
Konsul photo toraks.
Perubahan kenyamanan : Dalam 2x24 jam nyeri Mandiri:
14
Pendekatan dengan
sekunder
dapat diatasi
Dapat
mengindentifikasi
aktivitas yang
meningkatkan/
menurunkan nyeri
Pasien tidak
gelisah.
menunjukkan keefektifan
dalam mengurangi nyeri.
Ajarkan metode distraksi selama Mengalihkan perhatian
nyeri akut.
Berikan kesempatan waktu istirahat
bila terasa nyeri dan berikan posisi
yang nyaman; misal waktu tidur,
belakangnya dipasang bantal kecil.
Tingkatkan pengetahuan tentang:
sebab-sebab nyeri, dan
dirasakan membantu
akan berlangsung
15
Kolaborasi:
Pemberian analgetik
3.
Kerusakan integritas
kulit berhubungan
mencapai
penyembuhan luka
mempermudah dalam
ditoleransi.
dalam batas
normal atau dapat
tepat
Mengidentifikasi tingkat
peradangan
Berikan perawatan luka dengan
teknik aseptik.
16
Kolaborasi:
mematikan mikroorganisme
Pemberian antibiotik
17
Diagnosa Keperawatan
Ketidakefektifan
Implementasi
pola Mandiri:
Evaluasi
S: Klien mengatakan sudah
dengan
yang
ekspansi
tidak
karena trauma.
paru
maksimal
A: Masalah teratasi
sebanyak mungkin.
P: Intervensi dihentikan
Mengobservasi fungsi
pernapasan, catat frekuensi
pernapasan, dispnea atau
perubahan tanda-tanda vital.
Menjelaskan pada klien
bahwa tindakan tersebut
dilakukan untuk menjamin
keamanan.
Mempertahankan perilaku
tenang, bantu pasien untuk
kontrol diri dengan
menggunakan pernapasan
lebih lambat dan dalam.
Memperhatikan alat bullow
drainase berfungsi baik, cek
setiap 1 2 jam
Kolaborasi:
Memberikan antibiotika.
2.
Memberikan analgetika.
Perubahan kenyamanan : Mandiri:
berkurang
18
tenang
sekunder.
non invasive
A: Masalah teratasi
Mengajarkan metode
sebagian
P: Intervensi dilanjutkan
Ajarkan metode
distraksi selama nyeri
akut.
Berikan kesempatan
waktu istirahat bila
terasa nyeri dan
berikan posisi yang
tidur, belakangnya
Kolaborasi:
3.
Kerusakan integritas
Pemberian analgetik
Mandiri:
kulit berhubungan
19
Memberikan antibiotik
BAB IV
20
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Trauma Dada/Thorax adalah suatu kondisi dimana terjadinya benturan
baik tumpul maupun tajam pada dada atau dinding thorax, yang menyebabkan
abnormalitas (bentuk) pada rangka thorax. Perubahan bentuk pada thorax
akibat trauma dapat menyebabkan gangguan fungsi atau cedera pada organ
bagian dalam rongga thorax seperti jantung dan paru-paru, sehingga dapat
terjadi beberapa kondisi patologis traumatik seperti Haematothorax,
Pneumothorax, Tamponade Jantung, dan sebagainya.
Penyebab trauma thorax yaitu antara lain:
1. Trauma Tumpul
Pada trauma tumpul biasanya disebabkan oleh kecelakaan kendaraan
bermotor, jatuh, dan pukulan pada dada.
2. Trauma Tajam
Pada trauma tajam biasanya diakibatkan oleh luka tembak, atau luka
tusuk, dengan penyebaran tenaga pada area yang kecil, tidak seluas trauma
tumpul. Pada luka tembak, arah tembakan peluru, tidak dapat diprediksi
dengan jelas, sehingga seluruh organ dada memiliki risiko tinggi.
4.2 Saran
Dengan mengetahui trauma toraks, penyebab, patofisiologi, dan gejala
trauma thorax maka diharapkan pembaca dapat berhati-hati dalam
mengendarai kendaraan bermotor, jatuh dan menghindari benda-benda tajam.
Dan dengan membaca tentang makalah ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan kita tentang trauma torax.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/190823621/Makalah-Trauma-Thorax#download
21
https://www.scribd.com/doc/224831469/LAPORANPENDAHULUAN#download
http://repository.usu.ac.idbitstream123456789331584Chapter%20II.pdf
https://www.scribd.com/doc/190823621/Makalah-Trauma-Thorax#download
http://www.academia.edu/8685384/asuhan_keperawatan_pada_pasien_dengan_tra
uma_thoraks
https://www.scribd.com/doc/249901579/Trauma-Thorax#download
https://www.scribd.com/doc/24492441/Askep-Pada-Pasien-TraumaThorak#download
22