Disusun oleh
The
Musketeers
Intan Kartika
A10040005
Adhi Wardhana
A10040047
A10040051
Arum Merina. A
A10040057
Madiha Dzakiyyah
A10040170
Fakultas Hukum
Universitas Padjadjaran
Bandung
2007
A. Fakta Hukum
B. Permasalahan Hukum
Apakah deklarasi unilateral yang di keluarkan oleh Perancis mengenai uji coba
selanjutnya di Pasifik Selatan telah sesuai dengan hukum internasional?
C. Putusan Hakim
Berdasarkan perbandingan suara 9 : 6 Mahkamah memutuskan bahwa gugatan
Australia tidak lagi memiliki dasar oleh karena itu Mahkamah tidak lagi
memutuskan hal tersebut.
Kasus yang sama yang diajukan oleh New Zealand terhadap Perancis,
mahkamah memutuskan berdasarkan pertimbangan yang sama.
tersebut.
Perbuatan
semacam
itu
(deklarasi
unilateral)
semua
tindakan
unilateral
(sepihak)
menimbulkan
suatu
kewajiban;
3. Salah satu prinsip dalam pembentukan dan pelaksanaan suatu
kewajiban hukum adalah prinsip good faith. Sesuai dengan prinsip pacta
sunt servanda dalam hukum perjanjian internasional, maka suatu
perjanjian harus didasarkan pada itikad baik, karakter mengikat suatu
kewajiban internasional juga dianut oleh deklarasi unilateral.
4. Pernyataan terbuka dari Presiden Perancis, lisan atau tertulis, sebagai
kepala negara, adalah dalam rangka melakukan hubungan internasional
negara Perancis. Dengan demikian, dalam bentuk apapun pernyataan itu
dilakukan, harus diadakan untuk membentuk suatu perjanjian dari negara
tersebut, berkaitan dengan maksud mereka dan keadaan yang mereka
buat.
5. Dalam pengumumannya bahwa rangkaian uji coba atmosphere 1974
akan menjadi yang terakhir, pemerintah Perancis telah menyatakan pada
dunia,
termasuk
pada
penggugat
(Australia
dan
New
Zealand)
melihat
bahwa
tindakan
unilateral
yang
E. Analisis
Deklarasi unilateral merupakan pernyataan sepihak yang berisi ketentuanketentuan umum untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Walaupun
perbuatan dalam nuclear test cases tidak hanya dapat dilihat hanya unilateral
saja, tetapi kasus ini lebih terkait dengan hukum perjanjian. Suatu perjanjian
harus dibuat oleh orang yang memiliki kewenangan untuk membuat suatu
perjanjian (traty-making power) dalam hal ini perjanjian yang dimaksud
mencakup perjanjian internasional karena menyangkut pada perbuatan hukum
yang berkaitan dengan kewajiban-kewajiban internasional. Sebuah pernyataan
sepihak dapat dikatakan sebagai suatu bentuk perjanjian kalau dibuat oleh pihak
yang berkuasa atas suatu negara tersebut terhadap keadaan hukum atau fakta
yang ada misalnya unilateral act yang dilakukan oleh Perancis dimana di lakukan
di muka publik mengenai program uji coba nuklirnya oleh Presiden atau menteri
luar negeri atau otorita yang berwenang. Sehingga pernyataan yang dilakukan
oleh orang-orang tersebut telah menimbulkan suatu kewajiban hukum (legal
obligation) untuk melakukan apa yang telah dideklarasikan oleh nya.suatu
perjanjian harus dibuat berdasarkan prinsip good faith (itikad baik) sebagaimana
tercantum dalam par.3 preambule dalam Vienna Convention on the Law of
Treaty 1969 (VCLT 1969) dan pacta sunt servanda pasal 28 VCLT 1969 yang
menyatakan bahwa suatu perjanjian yang dibuat harus ditaati.