Anda di halaman 1dari 9

DUALITAS

Dalam masalah nyata sering dijumpai kejadian dualitas, yaitu mempunyai


pasangan yang saling bertentangan atau berlawanan, misalnya harga naik-daya beli turun.
Sebuah masalah PL juga mempunyai pasangan, yaitu masalah dualnya. Masalah aslinya
sering dinamakan masalah primal, namun istilah primal-dual dapat saling dipertukarkan.
Masing-masing PO masalah primal dengan PO masalah dualnya akan saling berkaitan.

bi

Dalam masalah PL bentuk Primal-Dual


penyelesaian Primal maupun Dualnya syarat

bi

0
0

diperbolehkan. Namun dalam

berlaku. Koefisien

cj

pada bentuk

dual menjadi negatif, apabila penyelesaian masalah PL melalui penyelesaian bentuk


dualnya maka kendala dengan

cj

dikalikan -1 sehingga

cj

menjadi positif, baru

diselesaikan dengan metode simpleks. Analog, bila kasus terjadi pada bentuk primalnya.

Berikut akan diberikan beberapa contoh kasus masalah PL primal-dual.


1.

Diberikan masalah PL :
memaksimumkan
dengan kendala

f ( x)

cx

A x b, x

0.

Masalah primal
memaksimumkan
dengan kendala

f ( x)

cx

A x b, x

Masalah dual
T

Meminimumkan
Dengan kendala
Variabel

f ( y) b y
AT y

c ,y

adalah variabel pada masalah PL dual untuk membedakan

variabel pada masalah aslinya/primal.


2.

Diberikan masalah PL :
meminimumkan
dengan kendala
Masalah primal

f ( x)

cx

A x b, x

0.

meminimumkan f ( x)
dengan kendala A x

cx
0.

b, x

Masalah dual
T

Memaksimumkan f ( y )
T

Dengan kendala AT y
3.

b y
c ,y

0.

Diberikan masalah PL :
memaksimumkan f ( x )
dengan kendala A x

cx

b, x 0 .

Masalah primal
memaksimumkan f ( x) c x
dengan kendala A x

b, x 0

Masalah dual

4.

Meminimumkan f ( y )

b y

Dengan kendala AT y

c ,y

0.

Diberikan masalah PL
Memaksimumkan
Terhadap kendala

f ( x1 , x2 , x3 ) c1 x1 c2 x2
a11 x1 a12 x2

a13 x3

b1

a21 x1 a22 x2

a23 x3

b2

a31 x1 a32 x2

a33 x3

b3

x1 , x2 , x3

c3 x3

Masalah primal
Memaksimumkan
Terhadap kendala

f ( x1 , x2 , x3 ) c1 x1 c2 x2 c3 x3
a11 x1 a12 x2 a13 x3

a21 x1 a22 x2

a23 x3

a31 x1 a32 x2 a33 x3

x1 , x2 , x3

b1

b2
b3

Masalah dual
Meminimumkan f ( y1 , y2 , y3 )

b1 y1 b2 y2 b3 y3

Terhadap kendala

a11 y1 a21 y2 a31 y3

a12 y1 a22 y2

a32 y3

a13 y1 a23 y2 a33 y3


y1 , y2 , y3
5.

c1

c2
c3

0.

Diberikan masalah PL
Memaksimumkan

f ( x1 , x2 , x3 ) c1 x1 c2 x2 c3 x3

Terhadap kendala

a11 x1 a12 x2

a13 x3

b1

a21 x1 a22 x2

a23 x3

b2

x1 , x2 , x3

0.

Masalah di atas dapat dipandang sebagai masalah primal yang masalah dualnya :
Meminimumkan

f ( y1 , y2 ) b1 y1 b2 y2

Terhadap kendala

a11 y1 a21 y2

c1

a12 y1 a22 y2

c2

a13 y1 a23 y2

c3

0.

y1 , y2
6.

Diberikan masalah PL :
Memaksimumkan

f ( x1 , x2 , x3 ) c1 x1 c2 x2 c3 x3

Terhadap kendala

a11 x1 a12 x2

a13 x3

b1

a21 x1 a22 x2

a23 x3

b2

a31 x1 a32 x2

a33 x3

b3

x1 , x2 , x3

0.

Kendala 2 diubah dahulu menjadi

a21 x1 a22 x2

a23 x3

b2

a21 x1 a22 x2

a23 x3

b2 ,

Sehingga kendala utamanya menjadi

a11 x1 a12 x2

a13 x3

b1

a21 x1 a22 x2

a23 x3

b2

a21 x1 a22 x2

a23 x3

b2 ,

a31 x1 a32 x2

a33 x3

b3 .

Kendala 3 dan kendala 4 ditulis menjadi

a21 x1 a22 x2 a23 x3

b2

a31 x1 a32 x2 a33 x3

b3 .

Dengan demikian, masalah primalnya adalah


Memaksimumkan

f ( x1 , x2 , x3 ) c1 x1 c2 x2 c3 x3

Terhadap kendala

a11 x1 a12 x2

a13 x3

b1

a21 x1 a22 x2

a23 x3

b2

a21 x1 a22 x2 a23 x3

b2

a31 x1 a32 x2 a33 x3

b3

x1 , x2 , x3

0.

Masalah dualnya adalah


Meminimumkan

f ( y1 , y2 , y3 , y4 ) b1 y1 b2 y2 b2 y3 b3 y4

Terhadap kendala

a11 y1 a21 y2

a21 y3 a31 y4

c1

a12 y1 a22 y2 a22 y3 a32 y4

c2

a13 y1 a23 y2 a23 y3 a33 y4

c3

y1 , y2 , y3 , y4
Jika

y2 ' y2

0.

y3 maka masalah dual tersebut dapat ditulis menjadi

Meminimumkan
Terhadap kendala

f ( y1 , y2 ' , y4 ) b1 y1 b2 y2 ' b3 y4

a11 y1 a21 y2 ' a31 y4

c1

a12 y1 a22 y2 ' a32 y4

c2

a13 y1 a23 y2 ' a33 y4

c3

0 , y2 ' tak bertanda.

y1 , y4
Nilai

y2 '

tergantung pada hasil

y2 ' y2

y3 . Terlihat bahwa jika kendala 2

masalah asli berbentuk persamaan, maka variabel ke-2 pada masalah dualnya menjadi tak
bersyarat tanda.
Selanjutnya untuk mempermudah uraian, dianggap bahwa primalnya berpola
maksimum (baku).

(P)

: mencari

(D)

: mencari W

0 dengan AX

B yang memaksimumkan f

CX

0 dengan ATW

C T yang meminimumkan g

B TW

Hubungan antara konponen-komponen masalah primal dan dual terlihat dalam tabel
berikut.
PRIMAL

DUAL

Matriks koefisien teknis

Transpose matriks koefisien teknis

Suku tetap/sumber

Koefisien ongkos/unit cost

Tanda kendala

Tanda kendala

Kendala ke-i

Variabel ke-i

Pola maksimum

Pola minimum

Hubungan masalah primal dan dual juga dapat dilihat melalui contoh berikut.

CONTOH

2u 3v 4w 8 ,
8u 12v 6w . Kendala 2 diubah

Diberikan masalah PL mencari u,v,w tak negatif yang memenuhi

4u v 3w 6

yang memaksimumkan

menjadi bertanda

dengan mengalikan kedua ruas pertidaksamaan dengan -1.

Dual masalah ini adalah mencari x,y tak negatif yang memenuhi

3x

y 12 , 4 x 3 y

yang meminimumkan

8x 6 y .

Hubungan primal-dual ini dapat terlihat dari tabel dualitas berikut.


x
y

u
2
-4

v
3
1

w
4
3

MINIMUM
8
-6

2x 4 y

8,

MAKSIMUM
-8

12

Tabel ini digunakan untuk menentukan hubungan PO antara masalah primal dan dual.
Selanjutnya akan dibahas beberapa sifat yang terkait dengan masalah primal-dual.

Sifat-sifat :
1. Jika X suatu penyelesaian layak (P) dan W penyelesaian layak (D) maka

B TW

CX

(nilai f yang sesuai dengan X lebih kecil atau sama dengan nilai g yang sesuai dengan
W).
2. Jika

X0

X0

adalah pl bagi (P) dan W0 adalah pl bagi (D) dengan

adalah PO bagi (P) dan

f maksimum

W0

CX 0

BTW0

maka

adalah PO bagi (D), yang berarti

g min imum

3. Pada sepasang masalah PL yang saling dual, jika salah satu mempunyai PO maka
dualnya juga mempunyai PO.
4. Jika (P) diselesaikan dengan simpleks maka dalam tabel optimumnya
bawah variabel slack ke-k memberikan nilai variabel

wk

zj

cj

di

cj

di

dalam PO bagi (D).

5. Jika (D) diselesaikan dengan simpleks maka dalam tabel optimumnya


bawah variabel slack ke-p memberikan lawan nilai variabel

xp

zj

(- x p ) dalam PO bagi

(P).
6. Jika sepasang masalah saling dual sama-sama layak maka keduanya mempunyai PO.
7. Jika suatu masalah PL mempunyai penyelesaian tak terbatas maka dualnya tidak
layak.
8. Dalam kasus (P) dan (D) sudah mencapai optimum
-

Jika variabel slack

xn

yang berada pada kendala ke-k (P) dalam PO bernilai

positif (ketidaksamaan) maka dalam PO dari (D) variabel ke-k bernilai nol ( wk =0).
-

Jika

xp

positif (ketidaksamaan) dalam PO dari (P) maka variabel slack ke-p dari

(D) akan bernilai nol ( wm

0 ).

CONTOH 1
Diberikan masalah PL (primal) :
Meminimumkan f

300 x 250 y yang memenuhi

2 x 4 y 40
3 x 2 y 50
4x

30

x, y 0
Akan dicari PO masalah dualnya dengan menyelesaikan masalah primalnya.
Dual masalah ini adalah memaksimumkan g

40a 50b 30c yang memenuhi

2a 3b 4c 300
4a 2b c

250

a, b, c 0 .
1
(15,2 ) dengan nilai minimum f min
2

PO masalah primalnya adalah ( x, y )

5125 .

Jika nilai-nilai ini disubstitusikan ke kendala primal akan diperoleh


1.

2.15+4.2 = 40 (kesamaan)

2.

3.15+2.2 = 50 (kesamaan)

3.

4.15+1.2 = 62 > 30 (ketidaksamaan)

Sedangkan nilai-nilai variabelnya adalah

x 15 0

dan

1
2

ketidaksamaan).
Dengan menggunakan sifat-sifat dualitas diperoleh dalam masalah dual berlaku :
1.
variabel ke-1 berupa ketaksamaan ( a 0 )
2.
variabel ke-2 berupa ketaksamaan ( b 0 )
3.
variabel ke-3 berupa kesamaan (c = 0)
4.
kendala ke-1 berupa persamaan 2a 3b 4c 300
5.
kendala ke-2 berupa persamaan 4a 2b c 250 .
Hubungan di atas dapat digambarkan secara ringkas dalam tabel dualitas berikut.

x 0

0 a

= 40

0 b

= 50

0 c

> 30

= 300

= 250

(berupa

Untuk menentukan PO masalah dual dapat dilakukan dengan menyelesaikan SPL yang
diperoleh, yaitu

2a 3b 4c 300
4a 2b c
c

250

yang menghasilkan PO masalah dual (a, b, c)

3
1
18 ,87 ,0 . Dari sifat dualitas juga
4
2

diperoleh gmaks = fmin = 5.125

Manfaat dualitas :
1.

Bila primal berukuran 2xn maka dualnya berukuran nx2 yang mana dapat
diselesaikan secara grafik.

2.

Bila primal dan dual harus sama-sama diselesaikan dengan simpleks, tetapi
primal berpola minimum sehingga dualnya berpola maksimum, maka biasanya
soal maksimum lebih cepat diselesaikan karena variabelnya lebih sedikit.

3.

Untuk membuktikan suatu PL tidak layak, biasanya lebih cepat dilakukan


dengan membuktikan bahwa dualnya mempunyai penyelesaian tidak terbatas.

SOAL LATIHAN

1. Tentukan dual masalah PL berikut.

a. Maksimumkan

x1 2 x2
2 x1

x1 2 x2 3x3 3x4
4 x3

2 x4 16

x2 3x3 5 x4

3x1 2 x2 3x3
x1 , x2 , x3 , x4
b. Minimumkan

dengan kendala

30

4 x4

24

8 x1 9 x2 10 x3 10 x4

7 x1 3x2

4 x3 5 x4

dengan kendala

8 x1 3x2 5 x3 5 x4 10
2 x1 3x2

4 x3 5 x4

x1 , x2 , x3 , x4
c. Maksimumkan
22 x
8x
14 x
x, y

25 x 12 y

dengan kendala

6 y 66
5 y 40
20 y 140
0

2. Tentukan Primal-Dual masalah PL berikut kemudian tentukan penyelesaian keduanya


dengan menentukan salah satu PO.

a. Maksimumkan

2x
x

3x 5 y

fungsi

y 8, x

d. Minimumkan

x 2 y 3z

dengan

kendala

25 ,

2 , x 2y 12 ,

0.
dengan kendala

y 10 , x 3y 15 , y

c. Minimumkan

2x

51, x, y, z

y 3z

b. Maksimumkan

5x 4 y 6 z

4 , x, y 0 .

2x

terhadap

kendala

10 x

y 10 ,

y 6 , x 2y 10 , x 12 y 12 , x, y 0 .
f

6 x 10 y 15 z

50 , x, y, z

0.

dengan

2x

30 ,

Anda mungkin juga menyukai