Anda di halaman 1dari 10

Laporan Magang III

PTPN XI (Persero) Pabrik Gula Pagottan


BAB IV Stasiun Penguapan

BAB IV
STASIUN PENGUAPAN
A. Memahami Proses Penguapan
Sesuai dengan namannya distasiun penguapan ini bertujuan untuk
menguapkan air

( 80 % ) dari nira encer yang berasal dari stasiun

pemurnian. Sehingga di peroleh nira kental dengan konsentrasi mendekati


jenuh (brix 64 % dengan Be 30).
Hal yang perlu mendapat perhatian adalah :

Kecepatan penguapan setinggi mungkin


Tidak terjadi kerusakan sucrose
Tidak menimbulkan kerusakan dalam proses selanjutnya
Biaya proses serendah mungkin

Alat penguapan yang pertama kali dipakai pada saat penemuan Rillieux
adalah pan Howard yaitu pan dengan selubung pemanas yang dihubungkan
secara seri yang kemudian diikuti dengan dipakainya penguap dengan pipa
horizontal, baru semenjak 1851 dipakai pipa tegak. Prinsip Rillieux
kemudian dikembangkan menjadi unit penguap seri yang terdiri dari tiga
badan (triple), 4 badan (quadruple), 5 badan (quintuple). Tahun 1980
Rillieux mengemukakan penemuannya lagi ialah menggunakan uap nira
untuk dipakai sebagai pemanas pan kristalisasi. Dengan kaidah-kaidahnya :

Dalam penguap multiple maka setiap satuan bahan pemanas dapat


menguapkan air sebanyak jumlah badan penguapnya.

Pada proses pengambilan uap nira (Vapour Bleeding), bila uap sejumlah
(P) diambil untuk badan no.(M) berasal dari satu badan penguap terdiri
dari (n) badan maka penghematan uap baru adalah

(e) =

M.P
n

Kedua kaidah ini dapat dipakai untuk melakukan perhitungan- perhitungan


meskipun masih berupa pendekatan.

53

Laporan Magang III


PTPN XI (Persero) Pabrik Gula Pagottan
BAB IV Stasiun Penguapan

Data alat :

B. Perhitungan di Stasiun Penguapan

Hal ini berlaku untuk pengupan yang tidak menggunakan sistem bleeding

54

Laporan Magang III


PTPN XI (Persero) Pabrik Gula Pagottan
BAB IV Stasiun Penguapan

Dilihat dari perbedaan diatas dapat maka penguapan dengan menggunakan


bleeding akan lebih memperingan kerja dari kondensor karena uap yang
masuk akan lebih sedikit.

55

Laporan Magang III


PTPN XI (Persero) Pabrik Gula Pagottan
BAB IV Stasiun Penguapan

Menghitung brix rata rata dan keluar badan :

56

Laporan Magang III


PTPN XI (Persero) Pabrik Gula Pagottan
BAB IV Stasiun Penguapan

Kapasitas penguapan :
Angka dasar

132 m LP/ 100 ton tebu

LP total

2000 + 1400 + 1100 + 1100 + 1100

= 6.700

Kapasitas

6700
132

x 100

5.075 TCD
Kapasitas penguapan dilihat dari luas pemanasnya di Pabrik Gula Pagottan
lebih dari cukup karena kapasitas giling 3.000 tcd sedangkan hitungan
berdasarkan teori yang ada mampu untuk giling dengan kapasitas 5.075 tcd.
C. Pengawasan di Stasiun Penguapan
Pengawasan distasiun penguapan bertujuan agar proses berjalan lancar
dengan Be nira kental 30, untuk mencapai hal tersebut maka harus
diperhatikan factor factor yang mempengaruhi perpindahan panas antara
lain :
1.

Bahan Pemanas
Jumlah air yang diuapkan serta kecepatan penguapan tergantung
cukup tidaknya uap pemanas yang tersedia.
Kalori yang tinggi tidak menjamin kecepatan penguapan, tetapi
kecepatan penguapan dipengaruhi daya dorong (t).

57

Laporan Magang III


PTPN XI (Persero) Pabrik Gula Pagottan
BAB IV Stasiun Penguapan

Makin tinggi tekanan dan suhu uap, makin banyak pula jumlah panas
yang dipindahkan.

2.

Pesawat pembuat hampa


Yang mempengaruhi tinggi rendahnya hampa adalah tinggi rendahnya
suhu air pendingin (injeksi) serta jumlah air pendingin yang
digunakan.
Kebutuhan air pendinginn dapat dicari dengan menggunakan rumus :
W

Dimana

607 0,3 tu t 2
t 2 t1

tu

Suhu uap (C)

t1

Suhu air injeksi (C)

t2

Suhu air jatuhan (C)

Contoh perhitungan sesuai data tanggal 16 30 Juni 2010.

58

Laporan Magang III


PTPN XI (Persero) Pabrik Gula Pagottan
BAB IV Stasiun Penguapan

3.

Pengeluaran air embun / kondensat


Air embun yang yang terdapat dalam ruang pemanas akan
mengganggu perpindahan panas jika tidak bisa keluar dengan lancar,
karena dapat menutup permukaan pemanas.
4.

Pengeluaran gas tak terembunkan

Gas atau udara yang tak terembunkan sama dengan air konden jika
tidak dapat keluar dengan lancar akan mempengaruhi perpindahan
panas.
5.

Level nira
Level nira pada badan penguapan yang optimum adalah 1/3 dari tinggi
pipa pemanas. karena nira akan membentuk lapisan tipis yang
melingkari pipa (raising film effect) sehingga luas bidang kontak
penguapan

besar. Hal ini diatur dengan mengatur bukaan valve/

afsluiter inlet dan outlet nira.


6.

Pengerakan (kerak) pada pipa.


Nila dari Q ditentukan oleh U (koefisien transfer panas) dimana sering
mengistilahkan nilai U adalah kerak pada pipa yang akan menghambat
penjalaran panas termasuk minyak atau air pada sisi ruang pemanas.

D. Pembersihan Kerak

59

Laporan Magang III


PTPN XI (Persero) Pabrik Gula Pagottan
BAB IV Stasiun Penguapan

Pembersihan kerak sangant penting dilakukan karena dapat merngurangi


proses perpindahan panas. Untuk mengatasi hal tersebut maka dilakukan
pembersihan atau penyekrapas secara bergilir pada masing masin badan
penguapan.
Cara pembersihan kerak dengan 2 cara, yaitu :
1. Secara Chemis
Menggunakan bahan bahan kimia seperti soda (NaOH) atau juga
NaCO3, NaCl atau asam basa, atau HCl encer, tapi ini dapat lebih
merusak pipa. Ada yang bagus EDTA tapi mahal.
Pembersihan dengan asam basa
HCl encer dipanaskan ditap ganti basa
Pembersihan dengan NaOH
Ke dalam evaporator dimasukkan chemikalia lalu dipanaskan 12 jam,
sebagian kerak larut sebagian tidak untuk selanjutnya di tap dan di
skrap. Kemudian di cuci baru di tes kebocoran, caranya evaporator diisi
air bila ada yang menetes ke pipa berarti ada yang bocor.
Dosis yang diberikan adalah :
Ichem superior

250 kg (10 sak)

Badan 2, 3 Ichem superior

150 kg (6 sak)

Voltabio 299

75 kg (3 jrg)

Badan akhir Voltabio 299

100 kg (4 jrg)

Badan 1

2. Secara mekanis
Yaitu dengan menggunakan skrap yang dilakukan setelah masak
chemikalia oleh tenaga borong dengan jenis skrap cocor bebek dan sikat
baja sampai bersih.

60

Laporan Magang III


PTPN XI (Persero) Pabrik Gula Pagottan
BAB IV Stasiun Penguapan

E. Masalah dan Cara Mengatasi


Masalah yang sering terjadi di evaporator karena Be < 30 (encer) :
Level nira
Level nira dijaga 1/3 dari tinggi pipa hal ini diharapkan transfer panas
dapat terjadi dengan baik. Hal yang dilakukan untuk mengatur level
nira adalah dengan mengatur input dan output pada tiap tiap badan.

Vacuum rendah
Cara mengatasi adalah dengan memeriksa bocoran bocoran yang
terjadi dan menutup bocoran tersebut jika hal itu terjadi, atau air injeksi
kurang kekurangan air injeksi dapat dilakukan dengan menambah debit
air injeksi yang masuk.

Panas kurang
Jika uap bekas yang masuk di stasiun penguapan kurang dirasa kurang
maka dilakukan pengecekan distasiun masakan kemungkinan stasiun
masakan tidak menggunakan bleeding. Pressing gilingan ditingkatkan
lagi jika pressing dirasa kurang dan jika kedua masalah tersebut sudah

61

Laporan Magang III


PTPN XI (Persero) Pabrik Gula Pagottan
BAB IV Stasiun Penguapan

dilakukan dan uap bekas masih rendah maka ditambah dengan


membuka suplesi uap baru.

62

Anda mungkin juga menyukai